Islam di Lampung: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Perbaikan abad Tag: LTA Sekala Brak VisualEditor-alih |
|||
(37 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Islam by country}} |
{{Islam by country}} |
||
'''Islam di Lampung''' adalah agama mayoritas di provinsi paling selatan [[Pulau Sumatra]] tersebut. Terdapat sekitar 83,64% dari total penduduknya yang memeluk agama ini.<ref>{{Cite web |url=http://lampung.bps.go.id/index.php/publikasi/106/ |title=Lampung Dalam Angka 2016" |access-date=2018-01-03 |archive-date=2017-12-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171210183711/http://lampung.bps.go.id/index.php/publikasi/106 |dead-url=yes }}</ref> |
'''Islam di Lampung''' adalah agama mayoritas di provinsi paling selatan [[Pulau Sumatra]] tersebut. Terdapat sekitar 83,64% dari total penduduknya yang memeluk agama ini.<ref>{{Cite web |url=http://lampung.bps.go.id/index.php/publikasi/106/ |title=Lampung Dalam Angka 2016" |access-date=2018-01-03 |archive-date=2017-12-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171210183711/http://lampung.bps.go.id/index.php/publikasi/106 |dead-url=yes }}</ref> |
||
== |
== Distribusi geografi == |
||
Berikut merupakan sebaran umat Islam per kota/kabupaten di Provinsi Lampung |
|||
[[Berkas:Bersila.jpg|kiri|jmpl|Duduk Bersila]] |
|||
{| class="wikitable" |
|||
Suku-suku Sekala Brak pada awalnya menganut animisme setelah masuk pengaruh Agama yang berasal dari India masuk ke Lampung sejak abad ke-1 Masehi. Dengan kata lain , kedatangan suku lain di negeri sekala brak tersebut membawa kepercayaan Bercorak Hindu dan menganut Animisme berahirnya pra sejarah kepercayaan Bercorak Hindu dan menganut Animisme di kawasan ini sampai kedatangan putra-putradari pada Al-Mujahid penyebar agama Islam pada sekitar abad ke-12 (Depdikbud Provinsi Lampung, Sejarah Daerah Lampung, 1997)<ref>https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon</ref>. Sekitar abad ke-13 cucu dari Ratu Sangkan yang pendahulunya telah mendapatkan Trah dari [[Singhasari]] dan |
|||
|+ |
|||
[[Majapahit]] sehingga pada Sekitar Dasawarsa ke-4 abad ke-14 Sebuay Gajah menempati permukiman baru dan menjalankan kehidupan dengan beragamakan islam hingga saat ini. |
|||
!Kota/kabupaten |
|||
!Muslim<ref>[https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Provinsi+Lampung&wid=1800000000&lang=id]</ref> |
|||
Diriwayatkan penyebaran islam pada tahun 613 masehi pada tahun sekitar 632 masehi Al-Mujahid beranjak menuju samudra sunda pada masa peperangan Romawi Timur yang berlangsung antara abad ke-7 hingga abad ke-12 dari pasai sumatra masuk menyebarkan agama islam. Pembawa islam datang langsung dari Semenanjung Arabia dibawa oleh para Al-Mujahid yang merupakan utusan resmi Khalifah dengan misi khusus penyebaran agama Islam beranjak dari pesisir utara Sumatra pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi kemudia Islam menyebar keseluruh Nusantara pada abad ke-16 begitu pula dengan [[Islam di Indonesia]]. Bukti-bukti penyebaran Islam masih dapat kita jumpai hingga saat ini diantaranya adalah warisan Adat dan budaya, kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat, tradisi, adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.<ref>https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/masuk-dan-berkembangnya-islam-di-sumatera/</ref> Serta semua perdikan dengan bukti prasasti batu yang lebar beralaskan batu yang tidak lah besar terpasang pada sisi batu lebar tersebut, serta batu berbentuk memanjang dan berdiri dibiarkan tetap pada tempatnya pada dataran tinggi memiliki sungai dua cabang sumber air dan persawahan. |
|||
!% |
|||
|- |
|||
Pada akhir abad 16 M, terjadi kemunduran dalam hal penyebaran Islam melalui kerajaan-kerajaan. Hal ini membawa pengaruh yang cukup luas pada perubahan Hukum Islam, walaupun tetap menjadi bagian yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Pengaruh kemunduran kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berbanding lurus dengan munculnya V.O.C ([[Vereenigde Oostindische Compagnie]]) sebagai perwakilan kolonialisme dengan motif perniagaan (perdagangan). Masa peralihan penguasaan wilayah Indonesia dari kerajaan-kerajaan Islam ke V.O.C dan Kerajaan Belanda, tidak secara langsung mengubah keadaan masyarakat Indonesia dalam mengamalkan aturan-aturan Islam yang telah menyatu dalam ritualitas kehidupan beragama muslim Indonesia. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan sikap penguasa Kolonial tetap mempertahankan lembaga peradilan agama di wilayah sebagian kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara, walaupun tetap berada di bawah pengadilan Negeri. |
|||
|[[Kabupaten Lampung Barat|Lampung Barat]] |
|||
===Penyebaran Islam=== |
|||
|412.683 |
|||
[[File:Map of the Indian Ocean and the China Sea was engraved in 1728 by Ibrahim Müteferrika.jpg|jmpl|kiri|Peta Indonesia tahun 1674]] |
|||
|98.48% |
|||
Fokus studi kawasan adalah menguraikan berbagai wilayah dalam dunia Islam dan lingkup pranatanya sejak dari awal pertumbuhan, perkembangan, karakteristik sosial budaya, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Obyek studinya meliputi aspek geografis, demografis, historis, bahasa, serta berbagai perkembangan sosial budaya yang merupakan karakteristik dari keseluruhan perkembangan di setiap kawasan budaya. Secara kultural, penduduk yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini sangat heterogen dari aspek bahasa, budaya, etnis, agama dan lainnya. Beberapa wilayah menjadi kantong basis agama Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama Islam, bahkan telah berhasil membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan yang bernafaskan Islam. |
|||
|- |
|||
|[[Kabupaten Tanggamus|Tanggamus]] |
|||
Islam datang ke Asia Tenggara atau Nusantara pada zaman setelah Muhammad bin Abdullah diutus oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasulullah SAW. |
|||
|530.331 |
|||
Kitab yang ditulis oleh Buzurg bin Shahriyar al-Rahurmuzi sekitar tahun 390/1000 ini meriwayatkan tentang kunjungan para pedagang muslim ke Kerajaan Zabaj yang menyaksikan kebiasaan penduduknya “bersila” ( برسيلا) ketika ingin menghadap raja. Kata “bersila” yang ditulis dengan aksara Arab menunjukkan sudah adanya pengaruh Islam dalam budaya Nusantara. |
|||
|98.83% |
|||
Niemman dan de Hollander menyatakan bahwa Islam di Nusantara bukan berasal dari Mesir, melainkan berasal dari Haḍramawt. Sebahagian ahli Indonesia setuju dengan teori Arab ini yang menyatakan bahwa Islam di Nusantara datang langsung dari Arabia, tidak dari India, tidak pada abad ke 12 atau ke-13, melainkan dalam abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. |
|||
|- |
|||
Dikemukakan Hamka dalam Seminar Sejarah Masuknya Islam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan dari tanggal 17 sampai dengan 20 Maret 1963. Islam masuk ke Indonesia pada jauh sebelum abad ke-7 Masehi. |
|||
|[[Kabupaten Lampung Selatan|Lampung Selatan]] |
|||
|873.654 |
|||
Sementara itu G.W.J. Drewes juga tampak mendukung teori Arab. Dengan merujuk pada teori Keyzer, seorang sarjana Hukum Islam yang awal di Inggris, Drewes menyatakan bahwa telah ada hubungan antara Mesir dan Nusantara pada masa lampau yang dibuktikan oleh pengamatan bahwa aliran fiqh madhhab Syāfi’ī telah menduduki posisi penting di kedua wilayah Mesir dan Nusantara. Niemann (w. 1861) dande Hollander (w. 1861) juga menyebutkan adanya pernan Arab dalam Islamisasi Nusantara. John Crawfund adalah sarjana lain yang membuat klaim yang sama dan menyatakan bahwa Islam mungkin telah dibawa ke Nusantara oleh para pendakwah Arab dari Jazirah Arabkarena kekuatan lautnya yang telah dominan. Marsden telah mencatat adanya peranan yang sama dari para pendakwah Arab dalam mengubah kepercayaan orang-orang Melayu menjadi Islam. Marsden mengutip bukti pernyataannya dari Diego de Couto, seorang sejarawan Portugis yang telah melakukan penelitian di India dan telah melaporkan bahwa para pendakwah Arab telah mengislamkan penguasa Malaka. |
|||
|95.74% |
|||
|- |
|||
Al-‘Aṭṭas menyatakan bahwa bukti yang paling penting yang dapat dikaji ketikamempertimbangkan kedatangan Islam ke Nusantara adalah berdasarkan karakteristik-karakteristik “internal” dari agama Islam itu sendiri. Argumen al-‘Aṭṭas yang menyatakan kelangsungan asal susul agama Islam tersebut selaras dengan narasi historiografi lokal tentang Islamisasi di dunia mereka yang sering bercampur dengan mitos dan legenda. Islam diperkenalkan oleh Al- Mujahid para guru dan penyair “profesional” yang memang bermaksud menyebarkan Islam. Secara kronologis, kesultanan, kepaksian, kekaisaran itu muncul silih berganti jika dilihat dari masa sejak sebelum kelahiran Kerajaan Majapahitdan masa sebelumnya. Islam yang masuk ke daerah sebelah pesisir utara pulau Sumatera diperkenalkan oleh Al-Mujahid pendakwah dari Semenanjung Arabia yang kemudian melanjutkan dakwahnya sepanjang Priaman sampai perbatasan dengan utara Sumatra Barat selatan Lampung, winstead menyebutkan bahwa pendakwah Islam yang pertama kali datang ke Jawa adalah seorang dari Semenanjung Arabia. Proses Islamisasi Jawa adalah anak dari seorang pendakwah Arabia dari Champa. Keturunan Arab lain yang menjadi pendakwah Islam di Jawa berhasil mengislamkan Blambangan di sebegian besar Wilayah Timur pulau Jawa.<ref>file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/3069-10431-3-PB.pdf</ref> |
|||
|[[Lampung Timur]] |
|||
|913.200 |
|||
===Penyebaran Islam di Lampung=== |
|||
|95.96% |
|||
[[Berkas:Peta Legend.jpg|jmpl|Penyebaran Islam Wilayah Sumatra Lampung dan Banten]] |
|||
|- |
|||
Sejarah di [[Lampung]] itu adalah dimulai dari abad ke-3 bermula dari pendahulu Ratu Mucah Bawok. masyarakat yang bercorak hindu dan menganut animisme karakteristik ini diperkirakan terus bertahan hingga abad ke-11 s/d 12 Masehi. Sedangkan pada abad ke-15 masehi di temukannya prasasti Pengaruh Hindu-Budha Batu Hujung Langit di desa harakuning Kecamatan Balik Bukit [[Kabupaten Lampung Barat]] salah satu peninggalan dari putra Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari yang bernama Gajah Pagun bersama ibundanya Andungsari (Selir Kertanegara) saat menyelamatkan diri dari serangan Jayakatwang dari Kerajaan Glang-glang Kediri. Sampai ditemukannya situs megalithikum batu-batu peninggalan Negeri Sekala Brak yang ditemukan oleh Masyarakat setempat hingga pada tahun 1931 pada jaman penjajahan [[Belanda]] tempat ini di jadikan tempat persembunyian [[Hindia Belanda]]<ref>https://collectie.wereldculturen.nl/?query=search=*=TM-10025819#/query/e700d6ec-6fe5-45fe-a724-476119934825</ref>. Di lahan perkebunan kopi milik penduduk lokal menurut kepercayaan lama di Sekala Brak, batu-batu itu sebagai tanda kuburan tua “para dewa” yang khusus turun dari Kayangan ke muka bumi. [[Batu Brak]] dan Batu Kayangan/Kenyangan Simbol Penaklukan, Al-Mujahid Penyebar Agama Islam Pada Jaman itu dari tanggal 24 Agustus 1289 Masehi atau 29 Rajab 688 Hijriah hingga masa Pra-sejarah.<ref>http://repositori.kemdikbud.go.id/7418/1/SEJARAH%20DAERAH%20LAMPUNG.pdf</ref><ref>https://www.kemendagri.go.id/media/filemanager/2015/08/18/1/8/18._lampung.pdf</ref> |
|||
|[[Lampung Tengah]] |
|||
Dari [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar|Pagaruyung]] perbatasan dengan utara Sumatra Barat selatan Lampung masuk mengislamkan Suku-suku Lampung.<ref>https://sekalabrak.com/tujuh-pedoman-hidup-suku-bangsa-lampung/</ref> Penyebaran sampai [[Semaka, Tanggamus]] dan pesisir Teluk [[Lampung]] pada akhir abad ke-16 diperkirakan pada tahun 1601 Masehi mengikuti aliran air (sungai) [[Way Semaka]].<ref>file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/2655-5283-1-SP-1.pdf</ref> wilayah dari pada kepaksian pada jaman pra-sejarah saat ini kepaksian disebut sebagai Kerajaan Adat. |
|||
|1.093.801 |
|||
|93.43% |
|||
==Perkembangan Islam di tanah Lampung== |
|||
|- |
|||
*Alasan yang menyebabkan penduduk Lampung banyak yang beragama Islam antara lain: |
|||
|[[Kabupaten Lampung Utara|Lampung Utara]] |
|||
#Pendidikan di pesantren |
|||
|570.594 |
|||
#warisan budaya, kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat, tradisi, adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. |
|||
|97.66% |
|||
#Dakwah |
|||
|- |
|||
#Taklim di setiap melaksanakan shalat 5 (lima) waktu di masjid. |
|||
|[[Kabupaten Way Kanan|Way Kanan]] |
|||
*Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di tanah Lampung antara lain: |
|||
|386.262 |
|||
#Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat. |
|||
|95.11% |
|||
#Upacara-upacara perhelatan dalam Islam sangat sederhana. |
|||
|- |
|||
#Islam tidak mengenal sistem kasta. |
|||
|[[Kabupaten Tulang Bawang|Tulangbawang]] |
|||
#Islam tidak menentang adat istiadat dan tradisi setempat. |
|||
|375.274 |
|||
#Dalam penyebarannya dilakukan dengan damai. |
|||
|94.31% |
|||
*Cara penyebaran Islam melalui Adat dan budaya |
|||
|- |
|||
#Pada saat perhelatan adat bedu'a ngakan munyan, bedu'a malam jemaha jama bedu'a buka." Pada saat perhelatan adat berdo'a bakar kemenyan, berdo'a malam jum'at dan pada saat lebaran. |
|||
|[[Kabupaten Pesawaran|Pesawaran]] |
|||
#Pada ada yang meninggal dunia suku -suku diajari disebut sembiyang hadiah (shalat hadiah). Tradisi tersebut masih berjalan hingga saat ini. |
|||
|389.577 |
|||
#Menyebut ayat-ayat al-qur'an pada saat pesta sekura "pesta topeng" |
|||
|97.68% |
|||
#Pada saat ada yang meninggal dunia melakukan tradisi bedu'a, niga hari, ngebatang puluh, ngepak ngepuluh, nyekhatus. |
|||
|- |
|||
#Tradisi ngattak batu di kuburan setelah niga hari. |
|||
|[[Kabupaten Pringsewu|Pringsewu]] |
|||
#Tari-Tarian. |
|||
|350.297 |
|||
|95.87% |
|||
== Lihat pula == |
|||
|- |
|||
|[[Kabupaten Mesuji|Mesuji]] |
|||
* [[Islam di Indonesia]] |
|||
|178.733 |
|||
* [[Gunung Pesagi]] |
|||
|95.37% |
|||
* [[Batu Brak]] |
|||
|- |
|||
* [[Nuwo Sesat]] |
|||
|[[Kabupaten Tulang Bawang Barat|Tulangbawang Barat]] |
|||
|238.659 |
|||
|95.19% |
|||
|- |
|||
|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]] |
|||
|816.807 |
|||
|92.63% |
|||
|- |
|||
|[[Kota Metro|Metro]] |
|||
|134.911 |
|||
|92.74% |
|||
|- |
|||
|'''TOTAL''' |
|||
|'''7.264.783''' |
|||
|'''95.48%''' |
|||
|} |
|||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
{{Own}} |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Portal|Indonesia|Islam}} |
{{Portal|Indonesia|Islam}} |
||
{{indo-stub}} |
|||
{{islam-stub}} |
|||
[[Kategori:Islam di Indonesia]] |
[[Kategori:Islam di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Lampung]] |
[[Kategori:Lampung]] |
||
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]] |
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]] |
||
{{Indo-stub}} |
|||
{{Islam-stub}} |
Revisi terkini sejak 8 September 2023 03.18
Islam menurut negara |
---|
Portal Islam |
Islam di Lampung adalah agama mayoritas di provinsi paling selatan Pulau Sumatra tersebut. Terdapat sekitar 83,64% dari total penduduknya yang memeluk agama ini.[1]
Distribusi geografi
Berikut merupakan sebaran umat Islam per kota/kabupaten di Provinsi Lampung
Kota/kabupaten | Muslim[2] | % |
---|---|---|
Lampung Barat | 412.683 | 98.48% |
Tanggamus | 530.331 | 98.83% |
Lampung Selatan | 873.654 | 95.74% |
Lampung Timur | 913.200 | 95.96% |
Lampung Tengah | 1.093.801 | 93.43% |
Lampung Utara | 570.594 | 97.66% |
Way Kanan | 386.262 | 95.11% |
Tulangbawang | 375.274 | 94.31% |
Pesawaran | 389.577 | 97.68% |
Pringsewu | 350.297 | 95.87% |
Mesuji | 178.733 | 95.37% |
Tulangbawang Barat | 238.659 | 95.19% |
Bandar Lampung | 816.807 | 92.63% |
Metro | 134.911 | 92.74% |
TOTAL | 7.264.783 | 95.48% |
Referensi
- ^ "Lampung Dalam Angka 2016"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-10. Diakses tanggal 2018-01-03.
- ^ [1]