Lompat ke isi

Luqman al-Hakim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(82 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Hakim Luqman Name.svg|thumb|{{transl|ar|Luqmān al-Hakīm|italic=no}} dalam [[kaligrafi Islam]]]]
'''Luqman''' ([[Bahasa Arab|Arab]] لقمان الحكيم, '''Luqman al-Hakim''', '''Luqman Ahli Hikmah''') adalah orang yang [[Daftar orang yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebut dalam Al-Qur'an]] [[surah Luqman]] [32]:12-19 yang terkenal karena nasehat-nasehatnya kepada anaknya. [[Ibnu Katsir]] berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah '''Luqman bin Unaqa' bin Sadun'''.<ref>Katsir, Ibnu. ''al-Bidayah wan Nihayah''</ref> Sedangkan asal-usul Luqman, sebagian ulama berbeda pendapat. [[Ibnu Abbas]] menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari [[Habsyi]]. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari [[Nubah]], dan ada yang berpendapat di berasal dari [[Sudan]]. Dan ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim di zaman nabi [[Dawud]].<ref>Fariadi, Ruslan. "Menyelami Nasihat Lukman Al-Hakim", ''Hidayah'', volume 8, edisi 87, November 2008, hlm. 162-165.</ref>
'''Luqman''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: لقمان الحكيم, '''Luqman al-Hakim''', '''Luqman Ahli Hikmah''') adalah orang yang [[Daftar orang yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebut dalam Al-Qur'an]] dalam [[surah Luqman]] [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. [[Ibnu Katsir]] berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah '''Luqman bin Unaqa' bin Sadun'''.<ref>Katsir, Ibnu. ''[[al-Bidayah wan Nihayah]]''</ref> Sedangkan asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. [[Ibnu Abbas]] menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari [[Etiopia]]. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari [[Nubia]], dan ada yang berpendapat ia berasal dari [[Sudan]]. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang [[hakim]] pada zaman nabi [[Daud]].<ref>Fariadi, Ruslan. "Menyelami Nasihat Lukman Al-Hakim", ''Hidayah'', volume 8, edisi 87, November 2008, hlm. 162-165.</ref>


== Kisah Luqman al-Hakim ==
== Kisah Luqman al-Hakim ==
Dalam sebuah riwayat menceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam [[pasar]] dengan menaiki seekor [[himar]], manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."
Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah memasuki [[pasar]] dengan menaiki seekor [[himar]] (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat keduanya, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."


Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, adalah sungguh menyiksakan himar itu." Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai." Dalam perjalanan mereka kedua beranak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihatai anaknya tentang sikap manusia dan seloteh mereka, katanya, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, dan himar itu tidak dikendarai." Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."


Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang [[halal]] supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya) dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."
Kemudian Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang [[halal]] agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."


== Nasehat Luqman ==
== Nasihat Luqman ==
Diantara nasehat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman ialah:
Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut.
# [[Tauhid|Jangan mempersekutukan Allah]]. ({{Quran-s|Luqman|31|13}})
# [[Syirik|Jangan mempersekutukan Allah]] ({{Quran-s|Luqman|31|13}}).
# Berbuat baik kepada dua orang ibu-bapanya. ({{Quran-s|Luqman|31|14}})
# Berbuat baik kepada kedua orang tua ({{Quran-s|Luqman|31|14}}).
# Sadar akan pengawasan Allah ({{Quran-s|Luqman|31|16}})
# Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah ({{Quran-s|Luqman|31|16}}).
# [[Shalat|Dirikan shalat]]. ({{Quran-s|Luqman|31|17}})
# [[Salat|Dirikan salat]] ({{Quran-s|Luqman|31|17}}).
# Perbuat kebajikan ({{Quran-s|Luqman|31|17}})
# Berbuatlah kebaikan ({{Quran-s|Luqman|31|17}}).
# Jauhi kemungkaran ({{Quran-s|Luqman|31|17}})
# Jauhilah kemungkaran ({{Quran-s|Luqman|31|17}}).
# Sabar menghadapi cobaan dan ujian ({{Quran-s|Luqman|31|17}})
# [[Sabar|Sabar menghadapi cobaan dan ujian]] ({{Quran-s|Luqman|31|17}}).
# Jangan sombong ({{Quran-s|Luqman|31|19}})
# [[Sombong|Jangan sombong]] ({{Quran-s|Luqman|31|18}}).

bagus cerita ini harus di contoh!!!!!!
== Identitas Luqman ==
Seorang tokoh mitologi Arab bernama 'Luqman' juga ada jauh sebelum sosok 'Luqman' yang bijaksana muncul dalam Al-Qur'an, sehingga menimbulkan perdebatan yang cukup besar baik secara teologis maupun historis mengenai hubungan kedua tokoh tersebut. Beberapa, seperti sarjana Prancis abad ke-17 Pierre-Daniel Huet, berpendapat bahwa keduanya adalah orang yang sama, tetapi yang lain berpendapat bahwa mereka hanya memiliki nama yang sama. Dalam kumpulan peribahasa Arab, kedua karakter tersebut digabungkan, diambil dari Al-Qur'an dan kisah-kisah pra-Islam, memberikan Luqman kekuatan dan umur manusia super. Luqman pra-Islam adalah dari orang-orang Ad, yang tinggal di Al-Ahqaf di semenanjung Arab, dekat Yaman modern.<ref>{{Cite book|last=Kassis|first=Riad Aziz|date=1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/40589338|title=The book of Proverbs and Arabic proverbial works|location=Leiden|publisher=Brill|isbn=90-04-11305-3|oclc=40589338}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Nama orang dan tempat yang disebutkan dalam Al-Qur'an}}
[[Kategori:Tokoh Al-Qur'an]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]

Revisi terkini sejak 13 Oktober 2023 01.03

Luqmān al-Hakīm dalam kaligrafi Islam

Luqman (Arab: لقمان الحكيم, Luqman al-Hakim, Luqman Ahli Hikmah) adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin Sadun.[1] Sedangkan asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Etiopia. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubia, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud.[2]

Kisah Luqman al-Hakim

[sunting | sunting sumber]

Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah memasuki pasar dengan menaiki seekor himar (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat keduanya, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, dan himar itu tidak dikendarai." Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."

Kemudian Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."

Nasihat Luqman

[sunting | sunting sumber]

Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut.

  1. Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).
  2. Berbuat baik kepada kedua orang tua (Luqman 31:14).
  3. Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).
  4. Dirikan salat (Luqman 31:17).
  5. Berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17).
  6. Jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17).
  7. Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).
  8. Jangan sombong (Luqman 31:18).

Identitas Luqman

[sunting | sunting sumber]

Seorang tokoh mitologi Arab bernama 'Luqman' juga ada jauh sebelum sosok 'Luqman' yang bijaksana muncul dalam Al-Qur'an, sehingga menimbulkan perdebatan yang cukup besar baik secara teologis maupun historis mengenai hubungan kedua tokoh tersebut. Beberapa, seperti sarjana Prancis abad ke-17 Pierre-Daniel Huet, berpendapat bahwa keduanya adalah orang yang sama, tetapi yang lain berpendapat bahwa mereka hanya memiliki nama yang sama. Dalam kumpulan peribahasa Arab, kedua karakter tersebut digabungkan, diambil dari Al-Qur'an dan kisah-kisah pra-Islam, memberikan Luqman kekuatan dan umur manusia super. Luqman pra-Islam adalah dari orang-orang Ad, yang tinggal di Al-Ahqaf di semenanjung Arab, dekat Yaman modern.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Katsir, Ibnu. al-Bidayah wan Nihayah
  2. ^ Fariadi, Ruslan. "Menyelami Nasihat Lukman Al-Hakim", Hidayah, volume 8, edisi 87, November 2008, hlm. 162-165.
  3. ^ Kassis, Riad Aziz (1999). The book of Proverbs and Arabic proverbial works. Leiden: Brill. ISBN 90-04-11305-3. OCLC 40589338.