Lompat ke isi

Yesuit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ringgit jawi (bicara | kontrib)
→‎Yesuit di Indonesia: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
(25 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{lindungidarianon2|small=yes}}
Sekolah katolik yang ada di Jalan Menteng Raya 64, Jakarta Pusat, adalah salah satu sekolah gila yang tidak bisa mendidik murid muridnya biar sukses jadi orang yang punya banyak duit, tapi hanya menambah unek unek yang anak anak akan menyesali masuk sekolah tersebut!


*Inilah Lagu Mars dari Sekolah tersebut:

Hai Banci Kanizeous, selalu bercerai berai

Di dalam suka dan duka kita tidak perduli

Mengenal putus asa, dengan malas terus maju

Jadi manusia koruptor, penggelap, dan penjudi

Mari kita berjuang, merusak Indonesia

Dengan satu semboyan, "Uang dollar segala galanya"

Tidak takut akan Tuhan, cari duit lah yang banyak

Merusak nusa dan bangsa atas Eek Pancasila




[[Berkas:Ihslgoldblueogo.jpg|bingkai|Logo Serikat Yesus.{{br}}IHS: Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia)]]
[[Berkas:Ihslgoldblueogo.jpg|bingkai|Logo Serikat Yesus.{{br}}IHS: Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia)]]
'''Serikat Yesus''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Societas Jesu''), biasa dikenal dengan '''Yesuit''' atau '''Jesuit''' adalah [[Ordo Katolik|ordo]] dalam Gereja [[Katolik Roma]] yang dikenal dengan kedisiplinannya.<ref name="Budi">A. Budi Susanto. Harta dan Surga: Perziarahan Jesuit dalam Gereja dan Bangsa Indonesia modern. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hlm 112.</ref><ref name="kamus">F. D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 145-146.</ref><ref name="Thomas">{{en}} Thomas Worcester. The Cambridge Companion to The Jesuits. Cambridge: Cambridge University Press, 2008. Pg. 178-180.</ref><ref name="Jonathan">{{en}} Jonathan Wright. The Jesuits: Missions, Myths, and Hitories. London: Harper Perennial, 2005. Pg. 87-90.</ref><ref name="Boehlke">"Ignatius dari Loyola", dalam Robert. R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Hlm 178-180.</ref><ref name="orang kudus">Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM, ''Orang Kudus Sepanjang Tahun'', disunting oleh: Drs. Michael Benyamin Mali, Penerbit OBOR, cetakan ke-VII, bulan Mei 2004. Hlm. 372-374.</ref><ref name="Millenium">{{id}} Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 146-147.</ref> Serikat ini didirikan pada tahun [[1534]] oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari [[Universitas Paris]] yang merupakan teman-teman [[Ignatius Loyola|Iñigo López de Loyola]] (Ignatius Loyola).<ref name="kamus" /><ref name="Berkhof">H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 182-184.</ref><ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 185-187.</ref><ref name="Willem">F. D. Willem. Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Hlm. 78-79.</ref> Mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah mereka selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai [[Injil]] dan pergi mengemban perutusan di [[Yerusalem]].<ref name="kamus"/><ref name="Willem"/> Mereka menyebut diri mereka ''amigos en el Señor'' — sahabat-sahabat di dalam Tuhan.<ref name="kamus"/>
'''Serikat Yesus''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Societas Jesu''), biasa dikenal dengan '''Yesuit''' atau '''Jesuit''' adalah [[Ordo Katolik|ordo]] dalam Gereja [[Katolik Roma]] yang dikenal dengan kedisiplinannya.<ref name="Budi">A. Budi Susanto. Harta dan Surga: Perziarahan Jesuit dalam Gereja dan Bangsa Indonesia modern. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hlm 112.</ref><ref name="kamus">F. D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 145-146.</ref><ref name="Thomas">{{en}} Thomas Worcester. The Cambridge Companion to The Jesuits. Cambridge: Cambridge University Press, 2008. Pg. 178-180.</ref><ref name="Jonathan">{{en}} Jonathan Wright. The Jesuits: Missions, Myths, and Hitories. London: Harper Perennial, 2005. Pg. 87-90.</ref><ref name="Boehlke">"Ignatius dari Loyola", dalam Robert. R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Hlm 178-180.</ref><ref name="orang kudus">Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM, ''Orang Kudus Sepanjang Tahun'', disunting oleh: Drs. Michael Benyamin Mali, Penerbit OBOR, cetakan ke-VII, bulan Mei 2004. Hlm. 372-374.</ref><ref name="Millenium">{{id}} Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 146-147.</ref> Serikat ini didirikan pada tahun [[1534]] oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari [[Universitas Paris]] yang merupakan teman-teman [[Ignatius Loyola|Iñigo López de Loyola]] (Ignatius Loyola).<ref name="kamus" /><ref name="Berkhof">H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 182-184.</ref><ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 185-187.</ref><ref name="Willem">F. D. Willem. Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Hlm. 78-79.</ref> Mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah mereka selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai [[Injil]] dan pergi mengemban perutusan di [[Yerusalem]].<ref name="kamus"/><ref name="Willem"/> Mereka menyebut diri mereka ''amigos en el Señor'' — sahabat-sahabat di dalam Tuhan.<ref name="kamus"/>
Baris 53: Baris 30:
Dua misionaris Yesuit, Gruber dan D'Orville, mencapai [[Lhasa]] di [[Tibet]] pada [[1661]].<ref name="Thomas"/>
Dua misionaris Yesuit, Gruber dan D'Orville, mencapai [[Lhasa]] di [[Tibet]] pada [[1661]].<ref name="Thomas"/>


Misi Yesuit di [[Amerika Selatan]] menimbulkan kehebohan hebat di Eropa, terutama di [[Spanyol]] dan [[Portugal]], karena mereka dianggap mengganggu upaya penjajahan pemerintah kerajaan.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Kaum Yesuit seringkali menjadi satu-satunya kekuatan yang menghalangi perbudakan orang Indian.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Di banyak tempat di [[Amerika Selatan]] terutama wilayah yang kini dikenal sebagai [[Brasil]] dan [[Paraguay]] mereka membentuk pemerintahan kota Indian-Kristen yang disebut ''[[Reduksi Yesuit|reduksi]]'' ([[bahasa Spanyol]]: ''Reducciones'').<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Ini adalah masyarakat teokrasi yang dianggap ideal.<ref name="Thomas"/> Salah satu sebab terjadinya tekanan pada kaum Yesuit saat itu adalah bahwa mereka banyak menghalangi [[perbudakan]] orang [[Indian]] oleh bangsa [[Spanyol]] dan [[Portugis]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
Misi Yesuit di [[Amerika Selatan]] menimbulkan kehebohan hebat di Eropa, terutama di [[Spanyol]] dan [[Portugal]], karena mereka dianggap mengganggu upaya penjajahan pemerintah kerajaan.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Kaum Yesuit sering kali menjadi satu-satunya kekuatan yang menghalangi perbudakan orang Indian.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Di banyak tempat di [[Amerika Selatan]] terutama wilayah yang kini dikenal sebagai [[Brasil]] dan [[Paraguay]] mereka membentuk pemerintahan kota Indian-Kristen yang disebut ''[[Reduksi Yesuit|reduksi]]'' ([[bahasa Spanyol]]: ''Reducciones'').<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Ini adalah masyarakat teokrasi yang dianggap ideal.<ref name="Thomas"/> Salah satu sebab terjadinya tekanan pada kaum Yesuit saat itu adalah bahwa mereka banyak menghalangi [[perbudakan]] orang [[Indian]] oleh bangsa [[Spanyol]] dan [[Portugis]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>


Para Jesuit, seperti [[Manoel da Nóbrega]] dan [[José de Anchieta]] membentuk beberapa kota di Brasil pada [[abad 16]], termasuk [[São Paulo]] dan [[Rio de Janeiro]], dan sangat berpengaruh dalam [[pasifikasi]], dan pendidikan suku-suku bangsa [[Indian]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
Para Jesuit, seperti [[Manoel da Nóbrega]] dan [[José de Anchieta]] membentuk beberapa kota di Brasil pada [[abad 16]], termasuk [[São Paulo]] dan [[Rio de Janeiro]], dan sangat berpengaruh dalam [[pasifikasi]], dan pendidikan suku-suku bangsa [[Indian]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
Baris 74: Baris 51:


== Yesuit kini ==
== Yesuit kini ==
Yesuit pada masa kini merupakan [[Ordo keagamaan Katolik|ordo keagamaan]] terbesar di Gereja Katolik.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Anggotanya lebih dari 20.000 orang dan melayani di 112 negara di enam benua.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Pemimpin Umum Yesuit saat ini adalah [[Adolfo Nicolás]].<ref name="Jonathan"/><ref name="Boehlke"/> Ciri pelayanan Serikat Yesus adalah bidang misi, [[hak asasi manusia]], keadilan sosial, dan pendidikan tinggi (utama).<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/><ref name="Boehlke"/> Serikat Yesus menyelenggarakan kolese dan universitas di berbagai negara dan di seluruh dunia, seperti [[Filipina]], [[India]], dan [[Indonesia]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Di [[Amerika Serikat]], Yesuit mengelola lebih dari 50 [[kolese]], universitas, dan sekolah menengah.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
Yesuit pada masa kini merupakan [[Ordo keagamaan Katolik|ordo keagamaan]] terbesar di Gereja Katolik.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Anggotanya lebih dari 20.000 orang dan melayani di 112 negara di enam benua.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Pemimpin Umum Yesuit saat ini adalah [[Arturo Sosa|Pater Arturo Sossa Abascal]].<ref name="Jonathan"/><ref name="Boehlke"/> Ciri pelayanan Serikat Yesus adalah bidang misi, [[hak asasi manusia]], keadilan sosial, dan pendidikan tinggi (utama).<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/><ref name="Boehlke"/> Serikat Yesus menyelenggarakan kolese dan universitas di berbagai negara dan di seluruh dunia, seperti [[Filipina]], [[India]], dan [[Indonesia]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Di [[Amerika Serikat]], Yesuit mengelola lebih dari 50 [[kolese]], universitas, dan sekolah menengah.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>


== Yesuit di Indonesia ==
== Yesuit di Indonesia ==
Baris 81: Baris 58:
Pada [[1859]] van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.<ref name="Budi"/> Pada [[1893]] W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai [[Vikaris Apostolik]] yang berkedudukan di Batavia.<ref name="Budi"/>
Pada [[1859]] van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.<ref name="Budi"/> Pada [[1893]] W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai [[Vikaris Apostolik]] yang berkedudukan di Batavia.<ref name="Budi"/>


Pada [[14 Desember]] [[1904]], [[Van Lith]], SJ membaptis 171 orang di [[Sendangsono]], [[Muntilan]], [[Jawa Tengah]], setelah sebelumnya 4 orang dari desa [[Kalibawang]] dibaptis pada [[20 Mei]] [[1904]].<ref name="Budi"/> Van Lith juga membangun sekolah [[seminari]] menengah di [[Muntilan]].<ref name="Budi"/> Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari [[Indonesia]] yang ditahbiskan antara tahun 1926–1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan [[Albertus Soegijapranata]], SJ. Dengan keputusan [[Paus Pius XII]] pada tanggal [[1 Agustus]] [[1940]] Vikariat Apostolik [[Semarang]] didirikan, dengan [[uskup]] pertamanya Albertus Soegijapranata, SJ, sebagai uskup pribumi [[Indonesia]] pertama.<ref name="Budi"/> Seorang imam [[diosesan]], [[Yustinus Darmojuwono]], Pr. kemudian menggantikannya sebagai [[Uskup Agung]] [[Semarang]] sejak [[1964]] dan kemudian diangkat menjadi [[kardinal]] pertama dari Indonesia pada [[26 Juni]] [[1967]].<ref name="Budi"/> [[Yustinus Darmojuwono]] kemudian digantikan oleh [[Julius Darmaatmadja]], SJ sebagai [[uskup agung]] Semarang dan kemudian menjadi uskup agung [[Jakarta]] dan diangkat sebagai [[kardinal]] kedua dari Indonesia.lalu digantikan oleh [[Ignatius Suharyo]],Pr [[29 Juni]] 2010.<ref name="Budi"/>
Pada [[14 Desember]] [[1904]], [[Van Lith]], SJ membaptis 171 orang di [[Sendangsono]], [[Muntilan]], [[Jawa Tengah]], setelah sebelumnya 4 orang dari desa [[Kalibawang]] dibaptis pada [[20 Mei]] [[1904]].<ref name="Budi"/> Van Lith juga membangun sekolah [[seminari]] menengah di [[Muntilan]].<ref name="Budi"/> Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari [[Indonesia]] yang ditahbiskan antara tahun 1926–1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan [[Albertus Soegijapranata]], SJ. Dengan keputusan [[Paus Pius XII]] pada tanggal [[1 Agustus]] [[1940]] Vikariat Apostolik [[Semarang]] didirikan, dengan [[uskup]] pertamanya Albertus [[Albertus Soegijapranata|Soegijapranata]], sebagai uskup pribumi [[Indonesia]] pertama.<ref name="Budi"/> Seorang imam [[diosesan]], [[Yustinus Darmojuwono]], Pr. kemudian menggantikannya sebagai [[Uskup Agung]] [[Semarang]] sejak [[1964]] dan kemudian diangkat menjadi [[kardinal]] pertama dari Indonesia pada [[26 Juni]] [[1967]].<ref name="Budi"/> [[Yustinus Darmojuwono]] kemudian digantikan oleh [[Julius Darmaatmadja]], SJ sebagai [[uskup agung]] Semarang dan kemudian menjadi uskup agung [[Jakarta]] dan diangkat sebagai [[kardinal]] kedua dari Indonesia.lalu digantikan oleh [[Ignatius Suharyo]],Pr [[29 Juni]] 2010.<ref name="Budi"/>


Dewasa ini karya Yesuit Indonesia tersebar di 7 keuskupan di Indonesia sebagai berikut:<ref name="Budi"/>
Dewasa ini karya Yesuit Indonesia tersebar di 7 keuskupan di Indonesia sebagai berikut:<ref name="Budi"/>
* [[Keuskupan Agung Jakarta]]
* [[Keuskupan Agung Jakarta]]
* [[Keuskupan Agung Semarang]]
* [[Keuskupan Agung Semarang]]
* [[Keuskupan Malang]]
* [[Keuskupan Agung Medan]]
* [[Keuskupan Agung Medan]]
* [[Keuskupan Bogor]]
* [[Keuskupan Bogor]]
Baris 95: Baris 71:
Yesuit juga aktif dalam karya komunikasi sosial, pendidikan, pelayanan pastoral, dan sosial kemasyarakatan.<ref name="Budi"/>
Yesuit juga aktif dalam karya komunikasi sosial, pendidikan, pelayanan pastoral, dan sosial kemasyarakatan.<ref name="Budi"/>


Dalam bidang komunikasi Yesuit berkarya dengan menerbitkan ''[[Majalah Hidup]]'', ''[[Majalah Basis]]'', penerbitan [[Cipta Loka Caraka]] dan [[Kanisius]], studio [[Sanggar Prativi]] dan audiovisual Puskat.<ref name="Budi"/> Dalam bidang sosial kemasyarakatan Yesuit mengupayakan keadilan melalui karya-karya yang sudah dibuatnya antara lain melalui pembinaan para sukarelawan pada [[Institut Sosial Jakarta]] dan [[JRS|Jesuit Refugee Service Indonesia]].<ref name="Budi"/>
Dalam bidang komunikasi Yesuit berkarya dengan menerbitkan ''[[Majalah Hidup]]'', ''[[Majalah Basis]]'', penerbitan [[Cipta Loka Caraka]] dan [[Kanisius]], studio [[Sanggar Prativi]] dan Studio Audio Visual (SAV) Puskat.<ref name="Budi"/> Dalam bidang sosial kemasyarakatan Yesuit mengupayakan keadilan melalui karya-karya yang sudah dibuatnya antara lain melalui pembinaan para sukarelawan pada [[Institut Sosial Jakarta]] dan [[JRS|Jesuit Refugee Service Indonesia]].<ref name="Budi"/>


Di bidang pendidikan Yesuit aktif melalui sekolah-sekolah umum seperti [[Kolese Kanisius]] dan [[Kolese Gonzaga]] [[Jakarta]], [[Kolese Loyola]] [[Semarang]], [[Kolese de Britto]] [[kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kolese Le Cocq d'Armandville]] [[Nabire]]-[[Papua]], maupun pendidikan khusus teknik dan pertanian seperti SMK [[Kolese Mikael]] [[Solo]], [[ATMI St. Mikael|ATMI St. Mikael (Akademi Teknik Mesin Industri)]] di [[Solo]], SMTIK-[[PIKA]] (Sekolah Menengah Teknologi Kayu Atas-Pendidikan Industri Kayu Atas) di Semarang, SPMA di [[Ambarawa]], KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di [[Salatiga]], AAK (Aksi Agraris Kanisius) di Semarang.<ref name="Budi"/>
Di bidang pendidikan Yesuit aktif melalui sekolah-sekolah umum seperti [[Kolese Kanisius]] dan [[Kolese Gonzaga]] [[Jakarta]], [[Kolese Loyola]] [[Semarang]], [[Kolese de Britto]] [[kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kolese Le Cocq d'Armandville]] [[Nabire]]-[[Papua]], maupun pendidikan khusus teknik dan pertanian seperti SMK [[Kolese Mikael]] [[Solo]], [[ATMI St. Mikael|ATMI St. Mikael (Akademi Teknik Mesin Industri)]] di [[Solo]], SMTIK-[[PIKA]] (Sekolah Menengah Teknologi Kayu Atas-Pendidikan Industri Kayu Atas) di Semarang, SPMA di [[Ambarawa]], KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di [[Salatiga]], AAK (Aksi Agraris Kanisius) di Semarang.<ref name="Budi"/>


Dalam bidang pendidikan tinggi, Yesuit mengelola [[Universitas Sanata Dharma]] di [[Yogyakarta]] dan anggotanya mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.<ref name="Budi"/>
Dalam bidang pendidikan tinggi, Yesuit mengelola [[Universitas Sanata Dharma]] dan [[Universitas Atma Jaya Yogyakarta|Universitas Atma Jaya]] di [[Yogyakarta]] dan anggotanya mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.<ref name="Budi"/>


Dalam pelayanan pastoral, Yesuit mengajar agama, membimbing [[retret]], memberi bimbingan rohani, mendirikan pusat riset dan pengembangan di bidang pastoral.<ref name="Budi"/>
Dalam pelayanan pastoral, Yesuit mengajar agama, membimbing [[retret]], memberi bimbingan rohani, mendirikan pusat riset dan pengembangan di bidang pastoral.<ref name="Budi"/>
Baris 105: Baris 81:
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, sejumlah Yesuit aktif dalam bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.<ref name="Budi"/> [[Petrus Josephus Zoetmulder]] memiliki pengetahuan mendalam mengenai [[sastra Jawa]] dan berhasil menyusun dua jilid kamus Jawa Kuna.<ref name="Budi"/>
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, sejumlah Yesuit aktif dalam bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.<ref name="Budi"/> [[Petrus Josephus Zoetmulder]] memiliki pengetahuan mendalam mengenai [[sastra Jawa]] dan berhasil menyusun dua jilid kamus Jawa Kuna.<ref name="Budi"/>


Yesuit memiliki karya pendidikan bagi para anggotanya di tingkat [[novisiat]], filsafat, tahap orientasi kerasulan, teologi dan tersiat.<ref name="Budi"/> Di Indonesia, pendidikan di tingkat Novisiat ada di [[Novisiat St Stanislaus]], [[Girisonta]].<ref name="Budi"/> Pendidikan filsafat di [[Kolese Hermanum]], dengan tempat studi di [[STF Driyarkara]], [[Jakarta]].<ref name="Budi"/> Pendidikan Teologi diadakan di [[Kolese Ignatius]] , Kotabaru, [[Yogyakarta]], dengan tempat studi teologi di Fakultas Teologi [[Wedhabakti]] [[Universitas Sanata Dharma]].<ref name="Budi"/>
Yesuit memiliki karya pendidikan bagi para anggotanya di tingkat [[novisiat]], filsafat, tahap orientasi kerasulan, teologi dan tersiat.<ref name="Budi"/> Di Indonesia, pendidikan di tingkat Novisiat ada di [[Novisiat St Stanislaus]], [[Girisonta]].<ref name="Budi"/> Pendidikan filsafat di [[Kolese Hermanum]], dengan tempat studi di [[STF Driyarkara]], [[Jakarta]].<ref name="Budi"/> Pendidikan Teologi diadakan di [[Kolese Ignatius]], Kotabaru, [[Yogyakarta]], dengan tempat studi teologi di Fakultas Teologi [[Wedhabakti]] [[Universitas Sanata Dharma]].<ref name="Budi"/>


== Beberapa Yesuit Indonesia yang terkenal ==
== Beberapa Yesuit Indonesia yang terkenal ==
Baris 111: Baris 87:
* [[Petrus Willekens]], Vikaris Apostolik Indonesia pertama
* [[Petrus Willekens]], Vikaris Apostolik Indonesia pertama
* [[Albertus Soegijapranata]], Uskup pribumi Indonesia pertama dan [[pahlawan nasional Indonesia]]
* [[Albertus Soegijapranata]], Uskup pribumi Indonesia pertama dan [[pahlawan nasional Indonesia]]
* [[Julius Darmaatmadja]], [[kardinal]] [[Indonesia]], Uskup Agung Jakarta
* [[Julius Darmaatmadja]], [[kardinal]] [[Indonesia]], Uskup Agung (Emeritus) Jakarta
* [[Nicolaus Driyarkara]], tokoh pendidikan Indonesia dan guru besar [[filsafat]]
* [[Nicolaus Driyarkara]], tokoh pendidikan Indonesia dan guru besar [[filsafat]]
* [[Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost]], tokoh pendidikan Indonesia
* [[Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost]], tokoh pendidikan Indonesia
Baris 118: Baris 94:
* [[Franz Magnis-Suseno]], budayawan Indonesia dan [[filsafat|filsuf]]
* [[Franz Magnis-Suseno]], budayawan Indonesia dan [[filsafat|filsuf]]
* [[Ignatius Kuntara Wiryamartana]], pakar [[Sastra Jawa]] dan budayawan
* [[Ignatius Kuntara Wiryamartana]], pakar [[Sastra Jawa]] dan budayawan
* [[Johanes Dijkstra]], pakar [[ekonomi kerakyatan]]
* Johanes Dijkstra, pakar [[ekonomi kerakyatan]]
* [[Dick Hartoko]], budayawan
* [[Dick Hartoko]], budayawan
* [[Sindhunata|Gabriel Possenti Sindhunata]], budayawan dan wartawan
* [[Sindhunata|Gabriel Possenti Sindhunata]], budayawan dan wartawan
* [[Mudji Sutrisno]], budayawan
* [[F.X. Mudji Sutrisno|Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno]], budayawan
* [[B. Herry-Priyono]], sosiolog dan ahli ekonomi politik globalisasi
* [[B. Herry-Priyono]], sosiolog dan ahli ekonomi politik globalisasi
* [[Ignatius Wibowo Wibisono]], Sinolog
* [[Ignatius Wibowo Wibisono]], Sinolog
*[[Baskara Tulus Wardaya]], pakar sejarah Orde Lama dan Orde Baru Indonesia
*[[James Bharataputra]], pendiri dan rektor pertama [[Graha Maria Annai Velangkanni|Graha Maria Annai Velangkani]] Medan
*[[Haryatmoko|Johanes Haryatmoko]], akademisi


== Beberapa Yesuit Dunia yang terkenal ==
== Beberapa Yesuit Dunia yang terkenal ==
Baris 130: Baris 109:
* [[Robert Bellarmine|Robertus Bellarminus]], Santo, Pujangga Gereja
* [[Robert Bellarmine|Robertus Bellarminus]], Santo, Pujangga Gereja
* [[Fransiskus Xaverius]], Santo, Misionaris, penyebar agama [[Katolik]] di [[Asia]]
* [[Fransiskus Xaverius]], Santo, Misionaris, penyebar agama [[Katolik]] di [[Asia]]
* [[Paus Fransiskus]]
* [[Paus Fransiskus|Jorge Mario Bergoglio]] [[Paus Fransiskus|(Fransiskus)]], Paus
* [[Petrus Kanisius]], Santo, [[Pujangga Gereja]]
* [[Petrus Kanisius]], Santo, [[Pujangga Gereja]]
* [[Petrus Claver]], Santo, Pelindung para buruh
* [[Petrus Claver]], Santo, Pelindung para buruh
Baris 228: Baris 207:
* ''[[Angelique (series)|Angélique]]'' Novel series, by [[Sergeanne Golon]], One of Angélique's brothers became an influential Jesuit. While in the later part of the series when Angélique finally reunited with her family in the New World, both she and her husband, Joffrey de Peyrac, were constantly persecuted by the manipulative and fanatical Jesuit Sébastien d'Orgeval.
* ''[[Angelique (series)|Angélique]]'' Novel series, by [[Sergeanne Golon]], One of Angélique's brothers became an influential Jesuit. While in the later part of the series when Angélique finally reunited with her family in the New World, both she and her husband, Joffrey de Peyrac, were constantly persecuted by the manipulative and fanatical Jesuit Sébastien d'Orgeval.
-->
-->

== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.provindo.org/ Yesuit di Indonesia]
* {{id}} [http://www.provindo.org/ Yesuit di Indonesia]
** {{id}} [http://www.ignatiusloyola.net Finding God in All Things]:Blogsite tentang Spiritualitas Ignasian dan Serikat Yesus.
** {{id}} [http://www.ignatiusloyola.net Finding God in All Things] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170812180900/http://www.ignatiusloyola.net/ |date=2017-08-12 }}:Blogsite tentang Spiritualitas Ignasian dan Serikat Yesus.
* {{en}} [http://www.jesuit.org.au/ Yesuit di Australia]
* {{en}} [http://www.jesuit.org.au/ Yesuit di Australia]
* {{en}} [http://www.sj.org.za Yesuit di Afrika Selatan]
* {{en}} [http://www.sj.org.za Yesuit di Afrika Selatan]
Baris 312: Baris 292:
* [http://www.atlanticfreepress.com/news/1/7772-alaskan-natives-file-suit-against-jesuits-for-rape-.html Alaskan Natives file suit against Jesuits for rape]
* [http://www.atlanticfreepress.com/news/1/7772-alaskan-natives-file-suit-against-jesuits-for-rape-.html Alaskan Natives file suit against Jesuits for rape]
-->
-->

== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{ordo-ordo Katolik}}
{{ordo-ordo Katolik}}
{{catholicism}}


[[Kategori:Yesuit| ]]
[[Kategori:Yesuit]]
[[Kategori:Ordo dan Serikat Katolik Roma]]
[[Kategori:Ordo dan Serikat Katolik Roma]]
[[Kategori:Sejarah Gereja]]
[[Kategori:Sejarah Gereja]]
[[Kategori:Berdiri 1540]]
[[Kategori:Berdiri 1540]]
[[Kategori:Organisasi Keagamaan Sejak 1540]]
[[Kategori:Organisasi Kristen yang didirikan tahun 1540]]
[[Kategori:Kontra Reformasi]]
[[Kategori:Kontra Reformasi]]
[[Kategori:Aliran Roma Katolik berdiri sejak abad ke 16]]
[[Kategori:Aliran Roma Katolik berdiri sejak abad ke 16]]

Revisi per 20 Januari 2024 00.29

Logo Serikat Yesus.
IHS: Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia)

Serikat Yesus (Latin: Societas Jesu), biasa dikenal dengan Yesuit atau Jesuit adalah ordo dalam Gereja Katolik Roma yang dikenal dengan kedisiplinannya.[1][2][3][4][5][6][7] Serikat ini didirikan pada tahun 1534 oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari Universitas Paris yang merupakan teman-teman Iñigo López de Loyola (Ignatius Loyola).[2][8][9][10] Mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah mereka selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai Injil dan pergi mengemban perutusan di Yerusalem.[2][10] Mereka menyebut diri mereka amigos en el Señor — sahabat-sahabat di dalam Tuhan.[2]

Dasar

Ignatius Loyola

Pada 15 Agustus 1534, Ignatius Loyola dan enam mahasiswa lainnya (Fransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, Diego Laynez, dan Nicolas Bobadilla, semuanya orang Spanyol, Pierre Favre dari Prancis dan Simão Rodrigues, orang Portugis) bertemu di Montmartre di luar Paris, kemungkinan dekat Kapel St. Denys, Rue Antoinette, pada masa kini.[5][6] Mereka mendirikan Serikat Yesus untuk "mengemban pelayanan dan misi di Yerusalem, atau untuk pergi ke mana pun juga tanpa bertanya, menaati perintah Paus."[2][5][9]

Pada 1537 mereka pergi ke Italia untuk mendapatkan persetujuan Paus atas ordo mereka.[2][4]Paus Paulus III memberikan mereka persetujuan dan mengizinkan mereka untuk ditahbiskan menjadi pastor dalam Gereja Katolik.[2] Mereka menerima tahbisan di Venesia oleh Uskup Arbe (24 Juni).[2][6] Mereka mengabdikan diri untuk menyebarkan agama Katolik dan kerja amal di Italia, karena rencana perjalanan mereka ke Yerusalem terhalang oleh pecahnya kembali perang antara kaisar, Venesia, Paus, dan Kerajaan Ottoman.[2]

Regimini militantis Ecclesiae

Bersama Favre dan Laynez, Ignatius pergi ke Roma pada Oktober 1538, untuk mendapatkan persetujuan Paus atas konstitusi ordo baru tersebut.[3][4] Sebuah dewan Kardinal memberikan laporan yang positif bagi usul konstitusi yang diajukan, dan Paus Paulus III mengukuhkan ordo ini melalui Bulla kepausan Regimini militantis Ecclesiae (27 September 1540), tetapi membatasi jumlah anggotanya 60 orang.[4] Batasan ini dihapuskan melalui bulla Injunctum nobis (14 Maret 1543). Ignatius dipilih menjadi pemimpin umum pertama.[4] Dia mengirim para sahabatnya sebagai misionaris ke seluruh Eropa untuk mendirikan sekolah, kolese, dan seminari.[4]

Ignatius menulis Konstitusi Serikat Yesus yang disahkan pada 1554.[3][4] Konstitusi ini menciptakan organisasi dengan kepemimpinan tunggal dan menetapkan penyangkalan diri dan ketaatan mutlak kepada Paus dan para pemimpinnya.[3] Prinsip utamanya menjadi Motto Yesuit: Ad Maiorem Dei Gloriam ("demi lebih besarnya kemuliaan Allah").[2][4][8]

Karya awal

Serikat Yesus didirikan bertepatan dengan Reformasi Katolik (Kontra-Reformasi), gerakan dalam Gereja Katolik yang ditujukan untuk melawan Reformasi Protestan (yang ajarannya menyebar ke seluruh Eropa yang beragama Katolik).[4][8] Mereka melaksanakan ketaatan total kepada Kitab Suci dan doktrin Katolik.[4][8] Ignatius pernah menyatakan dalam Latihan Rohaninya: "Saya percaya bahwa putih yang saya lihat adalah hitam bila hierarki Gereja mendefinisikan begitu."[4]

Ignatius Loyola dan para Yesuit pengikutnya percaya bahwa pembaruan Gereja harus dimulai dengan pertobatan hati.[3][7] Salah satu sarana utama untuk menghasilkannya adalah Latihan Rohani yang disebut retret Ignasian.[3] Selama empat minggu dalam kebisuan orang menjalani meditasi terpimpin mengenai hidup Kristus.[3] Pada masa itu, mereka secara teratur bertemu dengan seorang pembimbing rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan melalui meditasi mereka.[3] Retret ini mengikuti pola Penyucian-Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik Yohanes Kasianus dan para Bapa Padang Pasir.[3] Ignatius menciptakan inovasi yang membuat mistisisme kontemplatif ini bisa diikuti oleh semua orang, dan menggunakannya sebagai sarana membangun kembali kehidupan rohani Gereja.[3][4]

Yesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elite karena metode pengajaran mereka yang maju dan moral yang tinggi.[4][5] Sekolah Yesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropa kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama Polandia [5][8]

Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan upacara dan dekorasi di dalam ritual dan Devosi Katolik.[5] Karena itu, banyak Yesuit perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan maupun dalam musik.[5]

Kaum Yesuit berhasil mendapatkan pengaruh yang menonjol pada Periode Modern Awal karena para imam Yesuit sering bertindak sebagai "konfesor" raja-raja pada masa itu.[3][4] Mereka juga berperan penting dalam Reformasi Katolik dan dalam berbagai misi Katolik karena struktur mereka yang kendur (tanpa harus tinggal dalam suatu komunitas, melakukan "doa ofisi" bersama, dan lain-lain) membuat mereka lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang-orang pada masa itu.[3][4]

Pengembangan

Misi awal di Jepang dirasakan positif oleh pemerintah Jepang sehingga pemerintah memberikan kaum Yesuit tanah feudal Nagasaki pada 1580.[3][4][11] Namun hak ini dihapus pada 1587, karena pemerintah Jepang khawatir atas berkembangnya pengaruh Yesuit di sana.[3][4][11]

Dua misionaris Yesuit, Gruber dan D'Orville, mencapai Lhasa di Tibet pada 1661.[3]

Misi Yesuit di Amerika Selatan menimbulkan kehebohan hebat di Eropa, terutama di Spanyol dan Portugal, karena mereka dianggap mengganggu upaya penjajahan pemerintah kerajaan.[3][4] Kaum Yesuit sering kali menjadi satu-satunya kekuatan yang menghalangi perbudakan orang Indian.[3][4] Di banyak tempat di Amerika Selatan terutama wilayah yang kini dikenal sebagai Brasil dan Paraguay mereka membentuk pemerintahan kota Indian-Kristen yang disebut reduksi (bahasa Spanyol: Reducciones).[3][4] Ini adalah masyarakat teokrasi yang dianggap ideal.[3] Salah satu sebab terjadinya tekanan pada kaum Yesuit saat itu adalah bahwa mereka banyak menghalangi perbudakan orang Indian oleh bangsa Spanyol dan Portugis.[3][4]

Para Jesuit, seperti Manoel da Nóbrega dan José de Anchieta membentuk beberapa kota di Brasil pada abad 16, termasuk São Paulo dan Rio de Janeiro, dan sangat berpengaruh dalam pasifikasi, dan pendidikan suku-suku bangsa Indian.[3][4]

Misi Yesuit di Tiongkok menyebabkan munculnya pertikaian ritus di awal abad 18.[3][4][11]

Ordo Yesuit di Cina
"Hidup dan Karya Confucius, oleh Prospero Intorcetta, 1687

Para sarjana Yesuit yang bekerja dalam misi asing ke masyarakat kafir memainkan peranan penting dalam memahami bahasa mereka yang tidak dikenal.[3][4] Merekapun berusaha untuk memproduksi tata bahasa dan kamus bahasa tersebut dalam huruf Latin, suatu usaha pertama yang terorganisasi dalam linguistik.[3][4] Ini dilakukan, contohnya, untuk bahasa Jepang dan Tupi-Guarani (sebuah bahasa masyarakat pribumi di Amerika Selatan).[3][4][11]

Periode kesulitan

Lihat artikel Tekanan terhadap Yesuit.

Tekanan terhadap Yesuit di Portugal, Prancis dan Kerajaan Dua Sisilia, Parma dan Spanyol pada 1767 adalah masa sulit bagi Serikat ini, Paus Clement XIII.[3][4] Menyusul keputusan yang ditandatangani oleh Paus Clement XIV pada Juli 1773, Yesuit ditekan di semua negara (kecuali Rusia, karena Ortodoks Rusia menolak mengenal otoritas Paus).[3][4] Karena jutaan Katolik (termasuk banyak Yesuit) tinggal di Polandia bagian barat dan Kekaisaran Rusia, Serikat ini berhasil mempertahankan keberadaannya dan menjalankan pekerjaannya dalam masa penekanan.[3][4]

Serikat ini dipulihkan kembali oleh Paus pada 1814, lalu terjadilah pertumbuhan yang luar biasa seperti yang diperlihatkan oleh begitu banyaknya kolese dan universitas Yesuit yang didirikan.[3][4] Meskipun banyak dipertanyakan, kaum Yesuit biasanya mendukung otoritas kepausan dalam Gereja dan beberapa anggotanya terkait dengan gerakan Ultramontanis dan deklarasi Infalibilitas kepausan pada 1870.[4]

Yesuit kini

Yesuit pada masa kini merupakan ordo keagamaan terbesar di Gereja Katolik.[3][4] Anggotanya lebih dari 20.000 orang dan melayani di 112 negara di enam benua.[3][4] Pemimpin Umum Yesuit saat ini adalah Pater Arturo Sossa Abascal.[4][5] Ciri pelayanan Serikat Yesus adalah bidang misi, hak asasi manusia, keadilan sosial, dan pendidikan tinggi (utama).[3][4][5] Serikat Yesus menyelenggarakan kolese dan universitas di berbagai negara dan di seluruh dunia, seperti Filipina, India, dan Indonesia.[3][4] Di Amerika Serikat, Yesuit mengelola lebih dari 50 kolese, universitas, dan sekolah menengah.[3][4]

Yesuit di Indonesia

Karya Yesuit di Indonesia diawali dengan karya Santo Fransiskus Xaverius dan beberapa imam lainnya di Maluku sejak pertengahan abad ke-16.[1] Tetapi karena perseteruan Portugal dan Spanyol, karya Yesuit ditarik pada pertengahan abad ke-17.[1]

Pada 1859 van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.[1] Pada 1893 W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai Vikaris Apostolik yang berkedudukan di Batavia.[1]

Pada 14 Desember 1904, Van Lith, SJ membaptis 171 orang di Sendangsono, Muntilan, Jawa Tengah, setelah sebelumnya 4 orang dari desa Kalibawang dibaptis pada 20 Mei 1904.[1] Van Lith juga membangun sekolah seminari menengah di Muntilan.[1] Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari Indonesia yang ditahbiskan antara tahun 1926–1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Albertus Soegijapranata, SJ. Dengan keputusan Paus Pius XII pada tanggal 1 Agustus 1940 Vikariat Apostolik Semarang didirikan, dengan uskup pertamanya Albertus Soegijapranata, sebagai uskup pribumi Indonesia pertama.[1] Seorang imam diosesan, Yustinus Darmojuwono, Pr. kemudian menggantikannya sebagai Uskup Agung Semarang sejak 1964 dan kemudian diangkat menjadi kardinal pertama dari Indonesia pada 26 Juni 1967.[1] Yustinus Darmojuwono kemudian digantikan oleh Julius Darmaatmadja, SJ sebagai uskup agung Semarang dan kemudian menjadi uskup agung Jakarta dan diangkat sebagai kardinal kedua dari Indonesia.lalu digantikan oleh Ignatius Suharyo,Pr 29 Juni 2010.[1]

Dewasa ini karya Yesuit Indonesia tersebar di 7 keuskupan di Indonesia sebagai berikut:[1]

Aktivitas Yesuit di Indonesia

Yesuit juga aktif dalam karya komunikasi sosial, pendidikan, pelayanan pastoral, dan sosial kemasyarakatan.[1]

Dalam bidang komunikasi Yesuit berkarya dengan menerbitkan Majalah Hidup, Majalah Basis, penerbitan Cipta Loka Caraka dan Kanisius, studio Sanggar Prativi dan Studio Audio Visual (SAV) Puskat.[1] Dalam bidang sosial kemasyarakatan Yesuit mengupayakan keadilan melalui karya-karya yang sudah dibuatnya antara lain melalui pembinaan para sukarelawan pada Institut Sosial Jakarta dan Jesuit Refugee Service Indonesia.[1]

Di bidang pendidikan Yesuit aktif melalui sekolah-sekolah umum seperti Kolese Kanisius dan Kolese Gonzaga Jakarta, Kolese Loyola Semarang, Kolese de Britto Yogyakarta dan Kolese Le Cocq d'Armandville Nabire-Papua, maupun pendidikan khusus teknik dan pertanian seperti SMK Kolese Mikael Solo, ATMI St. Mikael (Akademi Teknik Mesin Industri) di Solo, SMTIK-PIKA (Sekolah Menengah Teknologi Kayu Atas-Pendidikan Industri Kayu Atas) di Semarang, SPMA di Ambarawa, KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di Salatiga, AAK (Aksi Agraris Kanisius) di Semarang.[1]

Dalam bidang pendidikan tinggi, Yesuit mengelola Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya di Yogyakarta dan anggotanya mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.[1]

Dalam pelayanan pastoral, Yesuit mengajar agama, membimbing retret, memberi bimbingan rohani, mendirikan pusat riset dan pengembangan di bidang pastoral.[1]

Dalam bidang sosial kemasyarakatan, sejumlah Yesuit aktif dalam bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.[1] Petrus Josephus Zoetmulder memiliki pengetahuan mendalam mengenai sastra Jawa dan berhasil menyusun dua jilid kamus Jawa Kuna.[1]

Yesuit memiliki karya pendidikan bagi para anggotanya di tingkat novisiat, filsafat, tahap orientasi kerasulan, teologi dan tersiat.[1] Di Indonesia, pendidikan di tingkat Novisiat ada di Novisiat St Stanislaus, Girisonta.[1] Pendidikan filsafat di Kolese Hermanum, dengan tempat studi di STF Driyarkara, Jakarta.[1] Pendidikan Teologi diadakan di Kolese Ignatius, Kotabaru, Yogyakarta, dengan tempat studi teologi di Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma.[1]

Beberapa Yesuit Indonesia yang terkenal

Beberapa Yesuit Dunia yang terkenal

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w A. Budi Susanto. Harta dan Surga: Perziarahan Jesuit dalam Gereja dan Bangsa Indonesia modern. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hlm 112.
  2. ^ a b c d e f g h i j F. D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 145-146.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah (Inggris) Thomas Worcester. The Cambridge Companion to The Jesuits. Cambridge: Cambridge University Press, 2008. Pg. 178-180.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak (Inggris) Jonathan Wright. The Jesuits: Missions, Myths, and Hitories. London: Harper Perennial, 2005. Pg. 87-90.
  5. ^ a b c d e f g h i "Ignatius dari Loyola", dalam Robert. R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Hlm 178-180.
  6. ^ a b c Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM, Orang Kudus Sepanjang Tahun, disunting oleh: Drs. Michael Benyamin Mali, Penerbit OBOR, cetakan ke-VII, bulan Mei 2004. Hlm. 372-374.
  7. ^ a b (Indonesia) Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 146-147.
  8. ^ a b c d e H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 182-184.
  9. ^ a b Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 185-187.
  10. ^ a b F. D. Willem. Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Hlm. 78-79.
  11. ^ a b c d Anne ruck. Sejarah Gereja Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.