Lompat ke isi

Heteroseksualitas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Menghapus typo dan paragraf yang tidak diperlukan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(48 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{inuse}}
{{Orientasi seksual}}
{{Orientasi seksual}}
[[File:Love - Engagement.jpg|thumb|Seorang pria dan seorang wanita saling berpegangan tangan]]
[[Berkas:Love - Engagement.jpg|jmpl|Seorang pria dan seorang wanita saling berpegangan tangan]]
'''Heteroseksualitas''' merupakan ketertarikan [[Percintaan|romantika]], [[ketertarikan seksual]], atau [[aktivitas seksual manusia|kebiasaan seksual]] antara orang-orang yang berbeda [[jenis kelamin]] atau [[gender (sosial)|gender]] menurut [[pasangan gender]].<!-- CATATAN: "Jenis kelamin" dan "gender" tidak selalu sama; misalnya "jenis kelamin" dapat merujuk pada "jenis kelamin biologis" (jantan atau betina), sementara "gender" dapat merujuk pada identitas gender seseorang sebagai seorang pria atau wanita. Keduanya juga dicantumkan dalam definisi pada artikel Orientasi seksual, homoseksualitas, dan biseksualitas. --> Sebagai sebuah [[orientasi seksual]], heteroseksualitas merujuk pada "suatu pola tetap atau watak untuk melakukan ketertarikan seksual, kasih sayang, fisik, atau romantika pada orang-orang yang berjenis kelamin berbesa"; juga merujuk pada "sebuah rasa identitas seseorang berdasarkan ketertarikan-ketertarikan tersebut, kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan, dan keanggotaan dalam sebuah komunitas yang juga memiliki ketertarikan yang sama seperti itu".<ref name="apahelp">{{Cite news |title=What is sexual orientation?|periodical=[[American Psychological Association|APA]]HelpCenter.org |accessdate=2011-03-31|url=http://www.apa.org/topics/sexuality/orientation.aspx}}</ref><ref name="brief">{{cite web|url=http://www.courtinfo.ca.gov/courts/supreme/highprofile/documents/Amer_Psychological_Assn_Amicus_Curiae_Brief.pdf |title=APA California Amicus Brief |publisher=Courtinfo.ca.gov |date= |accessdate=2013-10-11}}</ref> Istilah ini biasanya diaplikasikan pada [[manusia]], tetapi juga diamati pada semua [[mamalia]].
'''Heteroseksualitas''' merupakan ketertarikan [[Percintaan|romantis]], [[ketertarikan seksual]], atau [[aktivitas seksual manusia|kebiasaan seksual]] orang-orang yang berbeda [[jenis kelamin]] atau [[gender (sosial)|gender]] dalam pengertian [[pasangan gender]].<!-- CATATAN: "Jenis kelamin" dan "gender" tidak selalu sama; misalnya "jenis kelamin" dapat merujuk pada "jenis kelamin biologis" (jantan atau betina), sementara "gender" dapat merujuk pada identitas gender seseorang sebagai seorang pria atau wanita. Keduanya juga dicantumkan di dalam definisi pada artikel Orientasi seksual, homoseksualitas, dan biseksualitas. --> Sebagai sebuah [[orientasi seksual]], heteroseksualitas merujuk pada "suatu pola atau watak tetap untuk mengalami ketertarikan seksual, kasih sayang, fisik, atau romantis terhadap orang-orang yang berjenis kelamin berbeda"; istilah ini juga merujuk pada "suatu identitas diri seseorang berdasarkan ketertarikan-ketertarikan di atas, kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan, serta keanggotaannya dalam sebuah komunitas yang memiliki ketertarikan yang sama seperti dirinya".<ref name="apahelp">{{Cite news|title=What is sexual orientation?|periodical=[[American Psychological Association|APA]]HelpCenter.org|accessdate=2011-03-31|url=http://www.apa.org/topics/sexuality/orientation.aspx}}</ref><ref name="brief">{{cite web|url=http://www.courtinfo.ca.gov/courts/supreme/highprofile/documents/Amer_Psychological_Assn_Amicus_Curiae_Brief.pdf |title=APA California Amicus Brief |publisher=Courtinfo.ca.gov |date= |accessdate=2013-10-11}}</ref> Istilah ini biasanya diaplikasikan pada [[manusia]], tetapi juga diamati pada semua [[mamalia]].

Heteroseksualitas adalah satu dari tiga klasifikasi utama orientasi seksual, bersama dengan [[biseksualitas]] dan [[homoseksualitas]]. Ketiganya merupakan bagian dari [[Rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual]].


Istilah ini secara etimologi terbentuk dengan menambahkan [[bahasa Yunani]] έτερος ''heteros'' (memiliki arti "berbeda" atau "lain") sebagai imbuhan pada "seksualitas".
Istilah ini secara etimologi terbentuk dengan menambahkan [[bahasa Yunani]] έτερος ''heteros'' (memiliki arti "berbeda" atau "lain") sebagai imbuhan pada "seksualitas".


==Sejarah dan demografi==
== Sejarah dan demografi ==
{{Lihat pula|Demografi orientasi seksual}}
{{Lihat pula|Demografi orientasi seksual}}
Demografi dari orientasi seksual sulit untuk ditetapkan karena kurangnya data yang tersedia. Meskipun demikian, sikap dan kebiasaan dalam [[sejarah seksualitas manusia]] cukup bervariasi pada berbagai kebudayaan.
Demografi orientasi seksual sulit untuk ditetapkan karena kurangnya data yang tersedia. Meskipun demikian, [[sejarah seksualitas manusia]] menunjukkan bahwa sikap-sikap dan kebiasaan cukup bervariasi pada berbagai kebudayaan.


==Studi akademis==
== Studi akademis ==


===Biologikal===
=== Biologikal ===
{{Utama|Biologi dan orientasi seksual}}
{{Utama|Biologi dan orientasi seksual}}


====Teori hormonal sebelum kelahiran====
==== Teori hormonal sebelum kelahiran ====
{{Utama|Hormon pra-kelahiran dan orientasi seksual}}
{{Utama|Hormon pra-kelahiran dan orientasi seksual}}
[[Ilmu syaraf|Neurobilogi]] dari maskulinisasi otak telah cukup dimengerti. Estradiol dan testosteron, yang dikatalisa oleh enzim 5α-reduktase menjadi dihidrotestosteron, berikatan dengan reseptor androgen di otak untuk membuatnya maskulin. Jika reseptor androgen terlalu sedikit (pada manusia yang mengidap [[sindrom androgen tidak sensitif]]) atau terlalu banyak (wanita dengan [[congenital adrenal hyperplasia]]), akan timbul efek secara fisik dan psikologi.<ref>Vilain, E. (2000). Genetics of Sexual Development. Annual Review of Sex Research, 11:1–25</ref> Telah diduga bahwa keheteroseksualan pria dan wanita merupakan hasil dari variasi proses tersebut.<ref>Wilson, G. and Rahman, Q., (2005). Born Gay. Chapter 5. London: Peter Owen Publishers</ref> Menurut penelitian ini, keheteroseksualan pada wanita berkaitan dengan rendahnya proses maskulinisasi pada otaknya dibandingkan dengan yang ditemukan pada wanita lesbian. Namun, pada pria heteroseksual, terdapat sejumlah penelitian yang mendukung bahwa proses maskulinisasinya lebih tinggi dibandingkan pria homoseksual, tetapi beberapa penelitian yang lain justru membuktikan sebaliknya.
Proses maskulinisasi otak secara [[Ilmu syaraf|neurobilogi]] telah cukup dimengerti. Estradiol dan testosteron, yang dikatalisa oleh enzim 5α-reduktase menjadi dihidrotestosteron, berikatan dengan reseptor androgen di otak untuk membuatnya maskulin. Jika reseptor androgen terlalu sedikit (pada manusia yang mengidap [[sindrom androgen tidak sensitif]]) atau terlalu banyak (wanita dengan [[congenital adrenal hyperplasia]]), akan timbul efek secara fisik dan psikologi.<ref>Vilain, E. (2000). Genetics of Sexual Development. Annual Review of Sex Research, 11:1–25</ref> Telah diduga bahwa keheteroseksualan pria dan wanita merupakan hasil dari variasi proses tersebut.<ref>Wilson, G. and Rahman, Q., (2005). Born Gay. Chapter 5. London: Peter Owen Publishers</ref> Menurut penelitian ini, keheteroseksualan pada wanita berkaitan dengan rendahnya proses maskulinisasi pada otaknya dibandingkan dengan yang ditemukan pada wanita lesbian. Namun, pada pria heteroseksual, terdapat sejumlah penelitian yang mendukung bahwa proses maskulinisasinya lebih tinggi dibandingkan pria homoseksual, tetapi beberapa penelitian yang lain justru membuktikan sebaliknya.


====Seleksi alam====
==== Seleksi alam ====
Banyak kebiasaan manusia yang dipandang dapat dijelaskan secara sempurna dalam konteks [[seleksi alam]]. Dari sudut pandang ini, variasi [[fenotipe|fenotip]] antara hasrat heteroseksual dan homoseksual dalam setiap individu telah berkembang pada manusia, sebagaimana juga terjadi pada [[perilaku homoseksual pada hewan|beberapa spesies lain]]. Hal ini merupakan wujud nyata [[kebugaran (biologi)|adaptasi yang lebih baik]], sebab tidak ada dokumentasi populasi manusia yang heteroseksual secara keseluruhan.
Banyak kebiasaan manusia yang dianggap akhirnya dapat dijelaskan dalam konteks [[seleksi alam]]. Dari sudut pandang ini, variasi [[fenotipe|fenotip]] antara hasrat heteroseksual dan homoseksual dalam setiap individu telah berkembang pada manusia, sebagaimana juga terjadi pada [[perilaku homoseksual pada hewan|beberapa spesies lain]]. Hal ini merupakan wujud nyata [[kebugaran (biologi)|adaptasi yang lebih baik]], sebab tidak ada dokumentasi mengenai populasi manusia yang seluruhnya adalah heteroseksual.


====Kebiasaan heteroseksual pada hewan====
==== Kebiasaan heteroseksual pada hewan ====
Sebagian besar proses reproduksi di dunia binatang difasilitasi melalui hubungan heteroseksual, meskipun ada juga binatang yang bereproduksi secara aseksual, seperti protozoa dan hewan tak bertulang belakang berkelas rendah.<ref>''The Columbia Encyclopedia'' (Colum. Univ. Press, 5th ed. <nowiki>[</nowiki>casebound?<nowiki>]</nowiki> 1993 (ISBN 0-395-62438-X)), entry ''Reproduction''.</ref>
Sebagian besar proses reproduksi di dunia binatang difasilitasi melalui hubungan heteroseksual, meskipun ada juga binatang yang bereproduksi secara aseksual, seperti protozoa dan hewan tak bertulang belakang tingkat rendah.<ref>''The Columbia Encyclopedia'' (Colum. Univ. Press, 5th ed. [casebound?] 1993 (ISBN 0-395-62438-X)), entry ''Reproduction''.</ref>


Reproduksi secara seksual sebenarnya tidak membutuhkan suatu orientasi heteroseksual, sebab orientasi seksual merujuk pada pola tetap berjangka panjang terhadap ketertarikan seksual dan emosional yang membimbing pada suatu ikatan sosial yang biasanya juga berjangka panjang. Sementara itu, reproduksi seksual hanya membutuhkan tindakan dasar hubungan kelamin yang seringkali dilakukan hanya sekali setiap waktu.
Reproduksi secara seksual sebenarnya tidak membutuhkan suatu orientasi yang heteroseksual, sebab orientasi seksual merujuk pada pola tetap berjangka panjang terhadap ketertarikan seksual dan emosional yang membimbing pada suatu ikatan sosial yang biasanya juga berjangka panjang. Sementara itu, reproduksi seksual hanya membutuhkan tindakan dasar hubungan kelamin yang sering kali dilakukan hanya sekali setiap waktunya.


===Psikologikal===
=== Psikologi ===
{{Utama|Orientasi seksual}}
{{Utama|Orientasi seksual}}


====Penelitian terhadap kebiasaan====
==== Penelitian terhadap kebiasaan ====
{{Utama|Kinsey Reports}}
{{Utama|Kinsey Reports}}
Pada permulaan abad ke-20 M, diskusi teoretis mula-mula terhadap bidang [[psikoanalisis]] menempatkan [[biseksualitas]] dalam perkembangan psikologi manusia. Penelitian kuantitatif oleh [[Alfred Kinsey]] pada tahun 1940-an dan kisi-kisi orientasi seksual [[Fritz Klein (peneliti seks)|Dr. Fritz Klein]] pada tahun 1980-an menemukan distribusi yang serupa dengan dalil yang dikemukakan para pendahulu mereka.
<!--
At the beginning of the 20th century, early theoretical discussions in the field of [[psychoanalysis]] posited original [[bisexuality]] in human psychological development. Quantitative studies by [[Alfred Kinsey]] in the 1940s and [[Fritz Klein (sex researcher)|Dr. Fritz Klein]]'s sexual orientation grid in the 1980s find distributions similar to those postulated by their predecessors.


Berdasarkan tulisan Alfred Kinsey yang berjudul ''Sexual Behavior in the Human Male'' serta beberapa penelitian modern lainnya, mayoritas manusia memiliki pengalaman atau sensasi heteroseksual maupun homoseksual sehingga mereka dikategorikan sebagai biseksual. Penelitian Kinsey secara konsisten menemukan bahwa orientasi seksual merupakan sesuatu yang berkembang ke banyak segi di sepanjang kehidupan seseorang; jarang, tetapi tidak wajib terjadi, termasuk membentuk ketertarikan pada jenis kelamin yang baru. Jarang individu yang secara radikal mengorientasi ulang keseksualan mereka secara cepat dan lebih sedikit lagi yang melakukannya atas kemauan mereka sendiri-tetapi sering kali seksualitas berkembang, berubah, dan menyerap elemen-elemen baru selama puluhan tahun. Misalnya, norma umum "usia yang pantas" untuk seksualitas membutuhkan suatu objek ketertarikan yang berubah (terutama pada masa menuju kedewasaan). [[Teori queer]] kontemporer, yang menggabungkan berbagai ide dari [[konstruksionisme sosial]], cenderung melihat seksualitas sebagai sesuatu yang hanya memiliki arti dalam susunan sejarah yang diberikan. Maka seksualitas dipandang sebagai suatu partisipasi dalam sebuah jalur sosial yang lebih besar dan, meskipun terkesan berubah-ubah jika dipandang dari beberapa sisi, bukanlah sebagai sesuatu yang ditentukan oleh masing-masing individu secara ketat.
According to ''Sexual Behavior in the Human Male'' by Alfred Kinsey and several other modern studies, the majority of humans have had both heterosexual and homosexual experiences or sensations and are bisexual. Kinsey himself, along with current sex therapists, focused on the historicity and fluidity of sexual orientation. Kinsey's studies consistently found sexual orientation to be something that evolves in many directions over a person's lifetime; rarely, but not necessarily, including forming attractions to a new sex. Rarely do individuals radically reorient their sexualities rapidly—and still less do they do so volitionally—but often sexualities expand, shift, and absorb new elements over decades. For example, socially normative "age-appropriate" sexuality requires a shifting object of attraction (especially in the passage through adolescence). Contemporary [[queer theory]], incorporating many ideas from [[social constructionism]], tends to look at sexuality as something that has meaning only within a given historical framework. Sexuality, then, is seen as a participation in a larger social discourse and, though in some sense fluid, not as something strictly determinable by the individual.


Other studies have disputed Kinsey's methodology. "His figures were undermined when it was revealed that he had disproportionately interviewed homosexuals and prisoners (many sex offenders)."<ref>Tom Bethell (April 2005). "Kinsey as Pervert".</cite> ''American Spectator'', '''38''', 42–44. ISSN 0148-8414.</ref><ref>Julia A. Ericksen (May 1998). "With enough cases, why do you need statistics? Revisiting Kinsey's methodology".</cite> ''The Journal of Sex Research'' '''35''' (2): 132-40, ISSN 0022-4499.</ref>
Penelitian-penelitian lain menyangsikan metodologi Kinsey. "Perhitungannya dinilai rancu setelah diketahui bahwa ia mewawancarai para homoseksual dan tahanan (banyak yang merupakan pelaku kejahatan seksual) secara tidak seimbang."<ref>Tom Bethell (April 2005). "Kinsey as Pervert".</cite> ''American Spectator'', '''38''', 42–44. ISSN 0148-8414.</ref><ref>Julia A. Ericksen (May 1998). "With enough cases, why do you need statistics? Revisiting Kinsey's methodology".</cite> ''The Journal of Sex Research'' '''35''' (2): 132-40, ISSN 0022-4499.</ref>


Para seksologis mengaitkan ketidaksesuaian beberapa penemuan terhadap sikap negatif masyarakat pada suatu orientasi seksual tertentu. Misalnya, orang-orang dapat berkata berbeda mengenai orientasi seksual mereka, tergantung pada lingkungan sekitarnya saat itu, apakah terbuka atau pribadi. Keengganan untuk menyingkap orientasi seksual seseorang yang sebenarnya sering kali disebut "berada di dalam lemari". Individu-individu yang mampu menikmati relasi seksual dengan kedua atau satu jenis kelamin dapat memiliki kecenderungan untuk membatasi diri mereka sendiri pada hubungan heteroseksual atau homoseksual dalam masyarakat yang memberi stigma pada hubungan sesama jenis ada beda jenis.
Sexologists have attributed discrepancies in some findings to negative societal attitudes towards a particular sexual orientation. For example, people may state different sexual orientations depending on whether their immediate social environment is public or private. Reluctance to disclose one's actual sexual orientation is often referred to as "being in the closet." Individuals capable of enjoyable sexual relations with both sexes or one sex may feel inclined to restrict themselves to heterosexual or homosexual relations in societies that stigmatize same-sex or opposite-sex relations.
-->
===Kodrat dan pola asuhan===
<!--
The considerable "[[nature and nurture]]" debate exists over whether predominantly biological or psychological factors produce sexual orientation in humans. Candidate factors include [[Biology and sexual orientation#Empirical studies|genes]], the exposure of fetuses to certain [[Biology and sexual orientation#Early fixation hypothesis|hormones]] (or lack thereof) and [[Environment and sexual orientation|environmental factors]].


=== Kodrat dan pola asuhan ===
The [[American Psychiatric Association|APA]] currently officially states that "some people believe that sexual orientation is innate and fixed; however, sexual orientation develops across a person’s lifetime",<ref name="Psych">{{cite web
Perdebatan skala besar mengenai "[[sifat alamiah dibandingkan pola asuhan|sifat alami dan pola asuhan]]" muncul pada topik mengenai apakah faktor biologi atau psikologi yang lebih mendominasi terbentuknya orientasi seksual pada manusia. Faktor-faktor yang menjadi kandidat antara lain adalah [[Biologi dan orientasi seksual#Penelitian empiris|genetika]], kadar [[Biologi dan orientasi seksual#Hipotesa fiksasi awal|hormonal]] yang diterima janin, dan [[Lingkungan dan orientasi seksual|faktor-faktor lingkungan]].

[[American Psychiatric Association|APA]] baru-baru ini secara resmi memberikan pernyataan bahwa "beberapa orang percaya bahwa orientasi seksual merupakan pembawan sejak lahir dan tidak berubah; tetapi orientasi seksual berkembang sepanjang masa kehidupan seseorang",<ref name="Psych">{{cite web
|url=http://www.aglp.org/pages/cfactsheets.html#Anchor-Gay-14210
|url=http://www.aglp.org/pages/cfactsheets.html#Anchor-Gay-14210
|title=Gay, Lesbian and Bisexual Issues
|title=Gay, Lesbian and Bisexual Issues
|author=[[American Psychiatric Association]]
|author=[[American Psychiatric Association]]
|publisher=Association of Gay and Lesbian Psychiatrics
|publisher=Association of Gay and Lesbian Psychiatrics
|date=May 2000
|date=May 2000}}</ref> a reversal from the recent past, when non-normative sexuality was considered a deviancy or mental ailment treatable through institutionalization or other means.
|access-date=2014-05-02
-->
|archive-date=2009-01-03
===Kritik atas penelitian===
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090103200307/http://www.aglp.org/pages/cfactsheets.html#Anchor-Gay-14210
<!--
|dead-url=yes
The studies performed in order to find the origin of sexual orientation have been criticized for being too limited in scope, mostly for focusing only on heterosexuality and homosexuality as two diametrically opposite poles with no orientation in between. It is also asserted that scientific studies focus too much on the search for a biological explanation for sexual orientation, and not enough on the combined effects of both biology and psychology.
}}</ref> kebalikan dari sebelumnya, saat seksualitas yang tidak umum dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan atau penyakit mental yang dapat disembuhkan melalui suatu institusionalisasi atau cara lain.


=== Kritik atas penelitian ===
In a brief put forth by the [[Council for Responsible Genetics]], it was stated that [[sexual orientation]] is not fixed either way, and on the discourse over sexual orientation: "Noticeably missing from this debate is the notion, championed by [[Alfred Kinsey|Kinsey]], that human sexual expression is as variable among people as many other complex traits. Yet just like intelligence, sexuality is a complex human feature that modern science is attempting to explain with genetics... Rather than determining that this results from purely biological processes, a trait evolves from developmental processes that include both biological and social elements. According to the [[American Psychological Association]] (APA), there are numerous theories about the origins of a person's sexual orientation, but some believe that "sexual orientation is most likely the result of a complex interaction of environmental, cognitive and biological factors," and that genetic factors play a "significant role" in determining a person's sexuality.
Berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui asal-muasal orientasi seksual dikritik memiliki lingkup terlalu sempit, kebanyakan hanya berfokus pada heteroseksualitas dan homoseksualitas sebagai dua kutub berlawanan tanpa adanya penjelasan di antara keduanya. Juga dinyatakan bahwa penelitian-penelitian ilmiah terlalu fokus untuk mencari penjelasan mengenai orientasi seksual secara biologis, dan tidak cukup untuk efek-efek kombinasi biologi dan psikologi.
-->
===Sosial dan sejarah===
<!--
Since the 1960s and 1970s, a large body of scholarship has provided evidence and analysis of the extent to which heterosexuality and homosexuality are socially organized and historically changing.<ref>[http://www.outhistory.org/wiki/Social-Historical_Construction_of_Sexuality:_Bibliography Social-Historical Construction of Sexuality: Bibliography]{{dead link|date=October 2013}}</ref> This work challenges the assumption that heterosexuality, homosexuality, and sexualities of all varieties, can be understood as primarily biological and psychological phenomena.


Sebuah ringkasan yang diberikan oleh [[Council for Responsible Genetics]] menegaskan bahwa [[orientasi seksual]] tidaklah tetap, dan pada suatu ceramah mengenai orientasi seksual: "Yang jelas hilang dari perdebatan ini adalah gagasan yang diperjuangkan oleh [[Alfred Kinsey|Kinsey]], bahwa ekspresi seksualitas manusia bervariasi antara yang satu dengan yang lain, sebagaimana ciri-ciri kompleks lainnya. Namun, sebagaimana kecerdasan, seksualitas merupakan suatu ciri kompleks umat manusia yang berusaha dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern secara genetik... Daripada memutuskan bahwa hal tersebut merupakan hasil dari proses-proses biologis murni, suatu sifat tumbuh dari proses-proses perkembangan yang memasukkan elemen-elemen biologis dan sosial. Menurut [[American Psychological Association]] (APA), terdapat banyak teori mengenai asal-usul orientasi seksual seseorang, tetapi beberapa percaya bahwa "orientasi seksual sangat mungkin merupakan hasil dari suatu interaksi kompleks faktor-faktor lingkungan, kognitif, dan biologis," dan bahwa faktor-faktor genetika memainkan "peran yang signifikan" dalam menentukan sesualitas seseorang.
A heterosexual couple, a man and woman in an [[intimate relationship]], form the core of a [[nuclear family]].<ref>"... the core of a family is a heterosexual couple who have children that they raise to adulthood - the so-called nuclear family." [http://books.google.com/books?id=DcLZvQIzTakC&pg=PA429&lpg=PA429&dq=heterosexual+couple+core+of+a+nuclear+family.&source=bl&ots=0rutGfib3d&sig=qqW7IhqmVZXN4aQ8R_hmoMUGbs4&hl=en&sa=X&ei=uMUgT9nMH8H50gG3lunlCA&ved=0CCwQ6AEwAg#v=onepage&q=heterosexual%20couple%20core%20of%20a%20nuclear%20family.&f=false Encyclopedia of family health]</ref>
Many societies throughout history have insisted that a [[marriage]] take place before the couple settle down, but enforcement of this rule or compliance with it has varied considerably. In some jurisdictions, when an unmarried man and woman [[cohabitation|live together]] long enough, they are deemed to have established a [[common-law marriage]].
-->


=== Sosial dan sejarah ===
==Lihat pula==
Semenjak tahun 1960-an dan 1970-an, sejumlah besar penelitian telah memberikan bukti dan analisis secara meluas sehingga heteroseksualitas dan homoseksualitas dapat ditata secara sosial dan mengalami perubahan sejarah.<ref>{{Cite web |url=http://www.outhistory.org/wiki/Social-Historical_Construction_of_Sexuality:_Bibliography |title=Social-Historical Construction of Sexuality: Bibliography |access-date=2014-05-02 |archive-date=2012-03-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120327092940/http://www.outhistory.org/wiki/Social-Historical_Construction_of_Sexuality:_Bibliography |dead-url=yes }}</ref> Penelitian-penelitian tersebut melawan asumsi bahwa heteroseksualitas, homoseksualitas, dan berbagai variasi seksualitas lainnya hanya merupakan fenomena biologis dan psikologis.

Suatu pasangan heteroseksual, seorang pria dan seorang wanita dalam suatu [[keintiman|hubungan yang intim]], akan membentuk sebuah [[keluarga inti]].<ref>"... inti dari sebuah keluarga adalah sebuah pasangan heteroseksual yang memiliki anak yang mereka besarkan hingga dewasa - disebut keluarga inti." [http://books.google.com/books?id=DcLZvQIzTakC&pg=PA429&lpg=PA429&dq=heterosexual+couple+core+of+a+nuclear+family.&source=bl&ots=0rutGfib3d&sig=qqW7IhqmVZXN4aQ8R_hmoMUGbs4&hl=en&sa=X&ei=uMUgT9nMH8H50gG3lunlCA&ved=0CCwQ6AEwAg#v=onepage&q=heterosexual%20couple%20core%20of%20a%20nuclear%20family.&f=false Encyclopedia of family health]</ref> Berbagai masyarakat sepanjang sejarah bersikeras bahwa suatu [[perkawinan]] dilangsungkan sebelum pasangan tersebut berkeluarga, tetapi pelaksanaan aturan ini sangatlah bervariasi. Pada beberapa aturan, jika suatu pasangan pria dan wanita yang belum menikah [[kumpul kebo|telah tinggal bersama]] cukup lama, mereka dianggap telah melangsungkan [[pernikahan adat]].

== Heteroseksisme ==
{{utama|Heteroseksisme}}
Heteroseksisme adalah suatu bentuk [[bias]] atau [[diskriminasi]] terhadap seksualitas dan hubungan dua jenis kelamin yang berbeda. Dengan asumsi bahwa semua orang adalah heteroseksual dan terlibat dalam berbagai tingkatan diskriminasi terhadap gay, lesbian, biseksual, [[heterofleksible]], atau transgender.

=== Heteronormativitas ===
{{utama|Heteronormativitas}}
Heteronormativitas menunjukkan atau berhubungan dengan suatu pandangan dunia yang mempromosikan heteroseksualitas sebagai orientasi seksual yang normal atau yang lebih dipilih oleh orang-orang. Hal ini kemungkinan akan menetapkan secara tegas peran gender pada pria dan wanita. Istilah ini dipopulerkan oleh [[Michael Warner]] pada tahun 1991.<ref>Warner, Michael (1991), "Introduction: Fear of a Queer Planet". ''Social Text''; 9 (4 [29]): 3–17</ref>

== Sekutu heteroseksual ==
{{utama|Sekutu straight}}
Seorang sekutu heteroseksual adalah seseorang yang heteroseksual, tetapi mendukung persamaan hak sipil bagi lesbian dan gay. Sekutu heteroseksual juga ikut mendukung gerakan sosial [[LGBT]].<ref>Emerging Issues in the 21st Century World-system: Volume 2 - Page 40, Wilma A. Dunaway - 2003</ref>

== Aspek religius ==
Tradisi [[Yahudi-Kristen]] memiliki beberapa tulisan yang berhubungan dengan heteroseksualitas. Dalam [[Kitab Kejadian]] 2:24 terdapat suatu perintah yang menyebutkan "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." {{Alkitab|Kejadian 2:24}} Dalam [[1 Korintus]], umat Kristen dianjurkan:

{{quote|Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.<ref>{{cite web|url=http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=1%20korintus%207:1-16#n2 |title=1 Korintus 7|publisher=Alkitab Sabda |date= |accessdate=6 Mei 2014}}</ref> }}

Kebanyakan tradisi religius di dunia mensyaratkan pernikahan sebagai persatuan heteroseksual, tetapi terdapat beberapa pengecualian seperti pada tradisi-tradisi agama Buddha dan Hindu, [[Unitarian Universalisme]], [[Gereja Komunitas Metropolitan]] dan beberapa keuskupan [[Homoseksualitas dan Anglikanisme#Gereja Anglikan Kanada|Anglikan]], serta beberapa konggregasi [[kaum Quaker]], [[United Church of Canada]], dan [[Yahudi Pembaruan]].<ref>"World Religions and Same Sex Marriage", Marriage Law Project, [[Sekolah Hukum Columbus]] at The Catholic University of America, Washington, DC, July 2002 revision {{PDFlink|[http://marriagelaw.cua.edu/publications/wrr.pdf]{{dead link|date=October 2013}}|84.1&nbsp;KB}}</ref><ref name=united>{{Cite web |url=http://www.united-church.ca/exploring/marriage/affirmingcongregations |title=Affirming Congregations and Ministries of the United Church of Canada |access-date=2014-05-04 |archive-date=2012-02-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120224005434/http://www.united-church.ca/exploring/marriage/affirmingcongregations |dead-url=yes }}</ref>

Hampir semua agama percaya bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita adalah sah, tetapi ada beberapa yang percaya bahwa hal tersebut merupakan dosa, misalnya [[kaum Shaker]], [[Harmony Society]], dan [[Ephrata Cloister]]. Agama-agama ini cenderung memandang segala jenis hubungan seksual sebagai [[dosa]] sehingga mereka mempromosikan kehidupan [[selibat]]. Beberapa agama membutuhkan kehidupan selibat untuk beberapa peran, seperti para Biarawan/Biarawati agama Katolik; tetapi Gereja Katolik tetap memandang pernikahan heteroseksual sebagai sakramen suci serta dibutuhkan.<ref>{{Cite web |url=http://www.vatican.va/archive/catechism/p2s2c3a7.htm#I |title=Salinan arsip |access-date=2014-05-04 |archive-date=2007-02-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070217152549/http://www.vatican.va/archive/catechism/p2s2c3a7.htm#I |dead-url=yes }}</ref>

== Bahasa ==

=== Etimologi ===
Kata ''hetero-'' berasal dari kata Yunani ''έτερος'' [héteros], yang memiliki arti "kelompok lain" atau "yang lain",<ref>p.345, Klein</ref> digunakan dalam ilmu pengetahuan sebagai [[awalan]] yang berarti "berbeda";<ref>"hetero." The American Heritage® Science Dictionary. Houghton Mifflin Company. 12 May. 2012. <Dictionary.com http://dictionary.reference.com/browse/hetero>.</ref> dan diakhiri oleh kata Latin -seksualitas (yang merupakan karakteristik seksual atau [[Perbedaan seksual]]). Istilah "''heteroseksual''" pertama kali dipublikasikan pada tahun 1882 dalam terjemahan [[Charles Gilbert Chaddock|C.G. Chaddock's]] atas buku [[Richard von Krafft-Ebing|Krafft-Ebing]] yang berjudul "[[Psychopathia Sexualis (buku|Psychopathia Sexualis]]". Kata benda tersebut mulai digunakan semenjak awal 1920-an, tetapi tidak umum sebelum tahun 1960-an. Singkatan "hetero" digunakan dalam percakapan sehari-hari sejak tahun 1933. Kata benda abstrak "heteroseksualitas" pertama kali tercatat pada tahun 1900.<ref>p.22, Mills</ref> Kata "heteroseksual" pertama kali dimasukkan dalam ''New International Dictionary'' milik Merriam-Webster sebagai [[istilah medis]] dengan pengertian "hasrat seksual tidak wajar terhadap orang yang berbeda jenis kelamin"; tetapi pada tahun 1934 dalam ''Edisi Kedua yang Lebih lengkap'', kata tersebut didefinisikan sebagai "manifestasi hasrat seksual untuk orang yang berjenis kelamin berbeda; seksualitas normal". (p.&nbsp;92, Katz) Kata sifat ''heteroseksual'' digunakan untuk [[keintiman|hubungan yang intim]] atau [[aktivitas seksual manusia|hubungan seksual]] antara pria dan wanita.

=== Terminologi ===
Penggunaan istilah ''heteroseksual'' sekarang ini berakar pada tradisi taksonomi personalitas abad ke-19 yang lebih luas. Istilah ini mempengaruhi perkembangan konsep modern mengenai orientasi seksual serta dapat digunakan untuk menggambarkan orientasi seksual, sejarah seksual, dan identifikasi pribadi seseorang. Beberapa orang menolak istilah "heteroseksual" sebagai kata yang hanya merujuk pada kebiasaan seksual seseorang serta tidak merujuk perasaan romantika non-seksual. Istilah ''heteroseksual'' diduga mulai menjadi suatu [[neologisme]] setelahnya, dan berlawanan dengan kata "homoseksual" oleh [[Karl Maria Kertbeny]] pada tahun 1868. Dalam slang LGBT, istilah "[[Pengembang biak (slang)|pengembang biak]]" digunakan sebagai suatu julukan untuk menghina kaum heteroseksual. [[Hiponim]] dari heteroseksual antara lain adalah ''heterofleksibel''.<ref>Porn.com: Making Sense of Online Pornography - Page 229, Feona Attwood - 2010</ref><ref>Patience: A Gay Man's Virtue - Page 80, La Lumiere - 2012</ref>

=== Slang ===
[[Berkas:Heterosexual symbol (bold, red blue).svg|jmpl|lurus|Salah satu versi simbol heteroseksualitas]]
Kata ini dapat secara tidak formal<ref>"hetero." Dictionary.com Unabridged. Random House, Inc. 12 May. 2012. [http://dictionary.reference.com/browse/hetero Dictionary.com].</ref> dipendekkan menjadi "hetero".<ref>{{cite web|url=http://www.merriam-webster.com/medical/hetero |title=hetero |publisher=Merriam-Webster |date= |accessdate=2013-10-11}}</ref>

Istilah ''[[straight]]'' merupakan [[slang gay]] yang berasal dari pertengahan abad ke-20 untuk menyebur kaum heteroseksual, berasal dari ungkapan "''to go straight''" ("berhenti melanggar hukum dan mulai hidup tertib"<ref>[http://idioms.thefreedictionary.com/go+straight go straight]</ref>), atau berhenti melakukan hubungan homoseksual. Salah satu contoh penggunaan paling awal dari slang ini digunakan oleh G. W. Henry pada tahun 1941<ref name=Henry>Henry, G. W. (1941). ''Sex Variants: A Study of Homosexual Patterns''. New York: Paul B. Hoeber</ref> Buku karya Henry tersebut menekankan pada percakapan dengan pria homoseksual dan istilah ini digunakan untuk menyebut ''[[mantan gay]]''. Sekarang ini, istilah ''straight'' biasa digunakan untuk menyebut "heteroseksual", yang sebagaimana banyak kata lainnya, mengalami perubahan arti utamanya oleh waktu. Alasan lain menggunakan istilah "''straight''" adalah adanya implikasi bahwa kaum non-hetero adalah "bengkok".<ref>Encyclopedia Of School Psychology - Page 298, T. Steuart Watson, Christopher H. Skinner - 2004</ref>

== Simbolisme ==
Simbolisme heteroseksual dapat ditelusuri hingga ke artifak paling awal umat manusia, pada pahatan ritual kesuburan dan kesenian primitif. Hal tersebut kemudian diekspresikan dalam simbolisme [[ritual kesuburan]] dan [[Politeisme#Politeisme historikal|pemujaan politeisme]], yang sering kali memasukkan gambar [[alat kelamin]] manusia. Simbol modern keheteroseksualitasan dalam masyarakat diperoleh dari tradisi Eropa yang masih menggunakan referensinya pada kepercayaan kuno. Salah satu lambanganya adalah kombinasi simbol [[Mars (mitologi)|Mars]], dewa perang Romawi, sebagai lambang [[jantan]] untuk maskulinitas, dan [[Venus (mitologi)|Venus]], dewi cinta dan kecantikan Roma, sebagai lambang [[betina]] untuk femininitas. Karakter [[unicode]] untuk kombinasi simbol tersebut adalah ⚤ (U+26A4).

== Lihat pula ==
{{Portal|Seksualitas}}
{{Portal|Seksualitas}}
<!--Link yang ditulis di bawah ini hanyalah link yang tidak terdapat di dalam artikel di atas, tetapi masih memiliki keterkaitan dengan subyek-->
<!--Link yang ditulis di bawah ini hanyalah link yang tidak terdapat di dalam artikel di atas, tetapi masih memiliki keterkaitan dengan subyek-->
* [[Heteroseksualitas pada queer]]
* [[Heteroseksualitas pada queer]]


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{reflist|30em}}
{{reflist|30em}}


==Referensi==
== Referensi ==
* Wikholm, Andrew, [http://www.gayhistory.com/rev2/words/heterosexual.htm Words: Heterosexual.] Gay History.com. (Dikutip February 14, 2004)
* Wikholm, Andrew, [http://www.gayhistory.com/rev2/words/heterosexual.htm Words: Heterosexual.] Gay History.com. (Dikutip February 14, 2004)
* [http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A412570 "Straight, Ex-gay".] Deskriptor Minoritas Seksual.
* [http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A412570 "Straight, Ex-gay".] Deskriptor Minoritas Seksual.
* [http://www.bbc.co.uk/cult/hitchhikers/ "The Hitchhiker's Guide to the Galaxy",] [[H2G2]]. [[BBC]]. (Dikutip February 14, 2004)
* [http://www.bbc.co.uk/cult/hitchhikers/ "The Hitchhiker's Guide to the Galaxy",] [[H2G2]]. [[BBC]]. (Dikutip February 14, 2004)
* [http://www.apa.org/pubinfo/answers.html Answers to Your Questions About Sexual Orientation and Homosexuality.] [[American Psychiatric Association]]. (Dikutip February 9, 2004)
* [http://www.apa.org/pubinfo/answers.html Answers to Your Questions About Sexual Orientation and Homosexuality.] [[American Psychiatric Association]]. (Dikutip February 9, 2004)
* [http://www.worldsexexplorer.com/heterosexual-sex.html Heterosexual Sex.] World Sex Explorer. (Dikutip February 14, 2004)
* [http://www.worldsexexplorer.com/heterosexual-sex.html Heterosexual Sex.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040218093902/http://www.worldsexexplorer.com/heterosexual-sex.html |date=2004-02-18 }} World Sex Explorer. (Dikutip February 14, 2004)
* Katz, Jonathan Ned (1995) ''The Invention of Heterosexuality''. NY, NY: Dutton (Penguin Books). ISBN 0-525-93845-1.
* Katz, Jonathan Ned (1995) ''The Invention of Heterosexuality''. NY, NY: Dutton (Penguin Books). ISBN 0-525-93845-1.
* Johnson, P (2005) ''Love, Heterosexuality and Society''. Routledge: London.
* Johnson, P (2005) ''Love, Heterosexuality and Society''. Routledge: London.
Baris 87: Baris 121:
* Klein, Ernest, ''A comprehensive etymological dictionary of the English language: Dealing with the origin of words and their sense development thus illustrating the history of civilization and culture'', Elsevier, Oxford, 2000
* Klein, Ernest, ''A comprehensive etymological dictionary of the English language: Dealing with the origin of words and their sense development thus illustrating the history of civilization and culture'', Elsevier, Oxford, 2000


==Bacaan lain==
== Bacaan lain ==
<!--Semua buku atau sumber yang tercantum di bawah ini relevan dengan subyek artikel tetapi tidak disertakan dalam kutipan-->
<!--Semua buku atau sumber yang tercantum di bawah ini relevan dengan subyek artikel tetapi tidak disertakan dalam kutipan-->
* [[Janis S. Bohan|Bohan, Janis S.]], ''Psychology and Sexual Orientation: Coming to Terms'', Routledge, 1996 ISBN 0-415-91514-7
* [[Janis S. Bohan|Bohan, Janis S.]], ''Psychology and Sexual Orientation: Coming to Terms'', Routledge, 1996 ISBN 0-415-91514-7
* [[Dag Øistein Endsjø|Endsjø, Dag Øistein]], [[Sex and Religion (buku)|''Sex and Religion. Teachings and Taboos in the History of World Faiths'']]. Reaktion Books 2011.
* [[Dag Øistein Endsjø|Endsjø, Dag Øistein]], [[Sex and Religion (buku)|''Sex and Religion. Teachings and Taboos in the History of World Faiths'']]. Reaktion Books 2011.
* [[Alfred Kinsey|Kinsey, Alfred C.]], et al., ''Sexual Behavior in the Human Male''. Indiana University Press. ISBN 0-253-33412-8
* [[Alfred Kinsey|Kinsey, Alfred C.]], et al., ''Sexual Behavior in the Human Male''. Indiana University Press. ISBN 0-253-33412-8
*Kinsey, Alfred C., et al., ''Sexual Behavior in the Human Female''. Indiana University Press. ISBN 0-253-33411-X
* Kinsey, Alfred C., et al., ''Sexual Behavior in the Human Female''. Indiana University Press. ISBN 0-253-33411-X


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
<!--Link-link yang tidak dikutip dalam artikel tetapi memiliki relasi dengan subyek-->
<!--Link-link yang tidak dikutip dalam artikel tetapi memiliki relasi dengan subyek-->
<!--Harap berhati-hati dalam menambahkan pranala luar. Wikipedia bukan tempat untuk mengoleksi pranala-pranala serta bukan tempat untuk beriklan. Pranala yang berlebihan atau tidak sesuai akan dihapus. Akan lebih baik lagi jika membicarakan terlebih dahulu di halaman pembicaraan artikel jika hendak melakukan perubahan.-->
<!--Harap berhati-hati dalam menambahkan pranala luar. Wikipedia bukan tempat untuk mengoleksi pranala-pranala serta bukan tempat untuk beriklan. Pranala yang berlebihan atau tidak sesuai akan dihapus. Akan lebih baik lagi jika membicarakan terlebih dahulu di halaman pembicaraan artikel jika hendak melakukan perubahan.-->
* Keel, Robert O., ''[http://www.umsl.edu/~rkeel/200/hetsex.html Heterosexual Deviance]''. (Goode, 1994, Bab 8, dan Bab 9, Edisi ke-6, 2001.) Sociology of Deviant Behavior: FS 2003, University of Missouri–St. Louis.
* Keel, Robert O., ''[http://www.umsl.edu/~rkeel/200/hetsex.html Heterosexual Deviance] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080830085619/http://www.umsl.edu/~rkeel/200/hetsex.html |date=2008-08-30 }}''. (Goode, 1994, Bab 8, dan Bab 9, Edisi ke-6, 2001.) Sociology of Deviant Behavior: FS 2003, University of Missouri–St. Louis.
* Coleman, Thomas F., [http://www.unmarriedamerica.org/dp-wrong.html What's Wrong with Excluding Heterosexual Couples from Domestic Partner Benefits Programs?] [http://www.unmarriedamerica.org/ Unmarried America], American Association for Single People.
* Coleman, Thomas F., [http://www.unmarriedamerica.org/dp-wrong.html What's Wrong with Excluding Heterosexual Couples from Domestic Partner Benefits Programs?] [http://www.unmarriedamerica.org/ Unmarried America], American Association for Single People.
{{Navboxes
{{Navboxes
Baris 104: Baris 138:
{{Identitas seksual}}
{{Identitas seksual}}
}}
}}

[[Kategori:Heteroseksual| ]]
[[Kategori:Heteroseksualitas| ]]
[[Kategori:Jenis kelamin]]
[[Kategori:Jenis kelamin]]
[[Kategori:Daya tarik antarpribadi]]
[[Kategori:Daya tarik antarpribadi]]

Revisi terkini sejak 3 Mei 2024 02.36

Seorang pria dan seorang wanita saling berpegangan tangan

Heteroseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual orang-orang yang berbeda jenis kelamin atau gender dalam pengertian pasangan gender. Sebagai sebuah orientasi seksual, heteroseksualitas merujuk pada "suatu pola atau watak tetap untuk mengalami ketertarikan seksual, kasih sayang, fisik, atau romantis terhadap orang-orang yang berjenis kelamin berbeda"; istilah ini juga merujuk pada "suatu identitas diri seseorang berdasarkan ketertarikan-ketertarikan di atas, kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan, serta keanggotaannya dalam sebuah komunitas yang memiliki ketertarikan yang sama seperti dirinya".[1][2] Istilah ini biasanya diaplikasikan pada manusia, tetapi juga diamati pada semua mamalia.

Istilah ini secara etimologi terbentuk dengan menambahkan bahasa Yunani έτερος heteros (memiliki arti "berbeda" atau "lain") sebagai imbuhan pada "seksualitas".

Sejarah dan demografi

[sunting | sunting sumber]

Demografi orientasi seksual sulit untuk ditetapkan karena kurangnya data yang tersedia. Meskipun demikian, sejarah seksualitas manusia menunjukkan bahwa sikap-sikap dan kebiasaan cukup bervariasi pada berbagai kebudayaan.

Studi akademis

[sunting | sunting sumber]

Biologikal

[sunting | sunting sumber]

Teori hormonal sebelum kelahiran

[sunting | sunting sumber]

Proses maskulinisasi otak secara neurobilogi telah cukup dimengerti. Estradiol dan testosteron, yang dikatalisa oleh enzim 5α-reduktase menjadi dihidrotestosteron, berikatan dengan reseptor androgen di otak untuk membuatnya maskulin. Jika reseptor androgen terlalu sedikit (pada manusia yang mengidap sindrom androgen tidak sensitif) atau terlalu banyak (wanita dengan congenital adrenal hyperplasia), akan timbul efek secara fisik dan psikologi.[3] Telah diduga bahwa keheteroseksualan pria dan wanita merupakan hasil dari variasi proses tersebut.[4] Menurut penelitian ini, keheteroseksualan pada wanita berkaitan dengan rendahnya proses maskulinisasi pada otaknya dibandingkan dengan yang ditemukan pada wanita lesbian. Namun, pada pria heteroseksual, terdapat sejumlah penelitian yang mendukung bahwa proses maskulinisasinya lebih tinggi dibandingkan pria homoseksual, tetapi beberapa penelitian yang lain justru membuktikan sebaliknya.

Seleksi alam

[sunting | sunting sumber]

Banyak kebiasaan manusia yang dianggap akhirnya dapat dijelaskan dalam konteks seleksi alam. Dari sudut pandang ini, variasi fenotip antara hasrat heteroseksual dan homoseksual dalam setiap individu telah berkembang pada manusia, sebagaimana juga terjadi pada beberapa spesies lain. Hal ini merupakan wujud nyata adaptasi yang lebih baik, sebab tidak ada dokumentasi mengenai populasi manusia yang seluruhnya adalah heteroseksual.

Kebiasaan heteroseksual pada hewan

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar proses reproduksi di dunia binatang difasilitasi melalui hubungan heteroseksual, meskipun ada juga binatang yang bereproduksi secara aseksual, seperti protozoa dan hewan tak bertulang belakang tingkat rendah.[5]

Reproduksi secara seksual sebenarnya tidak membutuhkan suatu orientasi yang heteroseksual, sebab orientasi seksual merujuk pada pola tetap berjangka panjang terhadap ketertarikan seksual dan emosional yang membimbing pada suatu ikatan sosial yang biasanya juga berjangka panjang. Sementara itu, reproduksi seksual hanya membutuhkan tindakan dasar hubungan kelamin yang sering kali dilakukan hanya sekali setiap waktunya.

Psikologi

[sunting | sunting sumber]

Penelitian terhadap kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Pada permulaan abad ke-20 M, diskusi teoretis mula-mula terhadap bidang psikoanalisis menempatkan biseksualitas dalam perkembangan psikologi manusia. Penelitian kuantitatif oleh Alfred Kinsey pada tahun 1940-an dan kisi-kisi orientasi seksual Dr. Fritz Klein pada tahun 1980-an menemukan distribusi yang serupa dengan dalil yang dikemukakan para pendahulu mereka.

Berdasarkan tulisan Alfred Kinsey yang berjudul Sexual Behavior in the Human Male serta beberapa penelitian modern lainnya, mayoritas manusia memiliki pengalaman atau sensasi heteroseksual maupun homoseksual sehingga mereka dikategorikan sebagai biseksual. Penelitian Kinsey secara konsisten menemukan bahwa orientasi seksual merupakan sesuatu yang berkembang ke banyak segi di sepanjang kehidupan seseorang; jarang, tetapi tidak wajib terjadi, termasuk membentuk ketertarikan pada jenis kelamin yang baru. Jarang individu yang secara radikal mengorientasi ulang keseksualan mereka secara cepat dan lebih sedikit lagi yang melakukannya atas kemauan mereka sendiri-tetapi sering kali seksualitas berkembang, berubah, dan menyerap elemen-elemen baru selama puluhan tahun. Misalnya, norma umum "usia yang pantas" untuk seksualitas membutuhkan suatu objek ketertarikan yang berubah (terutama pada masa menuju kedewasaan). Teori queer kontemporer, yang menggabungkan berbagai ide dari konstruksionisme sosial, cenderung melihat seksualitas sebagai sesuatu yang hanya memiliki arti dalam susunan sejarah yang diberikan. Maka seksualitas dipandang sebagai suatu partisipasi dalam sebuah jalur sosial yang lebih besar dan, meskipun terkesan berubah-ubah jika dipandang dari beberapa sisi, bukanlah sebagai sesuatu yang ditentukan oleh masing-masing individu secara ketat.

Penelitian-penelitian lain menyangsikan metodologi Kinsey. "Perhitungannya dinilai rancu setelah diketahui bahwa ia mewawancarai para homoseksual dan tahanan (banyak yang merupakan pelaku kejahatan seksual) secara tidak seimbang."[6][7]

Para seksologis mengaitkan ketidaksesuaian beberapa penemuan terhadap sikap negatif masyarakat pada suatu orientasi seksual tertentu. Misalnya, orang-orang dapat berkata berbeda mengenai orientasi seksual mereka, tergantung pada lingkungan sekitarnya saat itu, apakah terbuka atau pribadi. Keengganan untuk menyingkap orientasi seksual seseorang yang sebenarnya sering kali disebut "berada di dalam lemari". Individu-individu yang mampu menikmati relasi seksual dengan kedua atau satu jenis kelamin dapat memiliki kecenderungan untuk membatasi diri mereka sendiri pada hubungan heteroseksual atau homoseksual dalam masyarakat yang memberi stigma pada hubungan sesama jenis ada beda jenis.

Kodrat dan pola asuhan

[sunting | sunting sumber]

Perdebatan skala besar mengenai "sifat alami dan pola asuhan" muncul pada topik mengenai apakah faktor biologi atau psikologi yang lebih mendominasi terbentuknya orientasi seksual pada manusia. Faktor-faktor yang menjadi kandidat antara lain adalah genetika, kadar hormonal yang diterima janin, dan faktor-faktor lingkungan.

APA baru-baru ini secara resmi memberikan pernyataan bahwa "beberapa orang percaya bahwa orientasi seksual merupakan pembawan sejak lahir dan tidak berubah; tetapi orientasi seksual berkembang sepanjang masa kehidupan seseorang",[8] kebalikan dari sebelumnya, saat seksualitas yang tidak umum dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan atau penyakit mental yang dapat disembuhkan melalui suatu institusionalisasi atau cara lain.

Kritik atas penelitian

[sunting | sunting sumber]

Berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui asal-muasal orientasi seksual dikritik memiliki lingkup terlalu sempit, kebanyakan hanya berfokus pada heteroseksualitas dan homoseksualitas sebagai dua kutub berlawanan tanpa adanya penjelasan di antara keduanya. Juga dinyatakan bahwa penelitian-penelitian ilmiah terlalu fokus untuk mencari penjelasan mengenai orientasi seksual secara biologis, dan tidak cukup untuk efek-efek kombinasi biologi dan psikologi.

Sebuah ringkasan yang diberikan oleh Council for Responsible Genetics menegaskan bahwa orientasi seksual tidaklah tetap, dan pada suatu ceramah mengenai orientasi seksual: "Yang jelas hilang dari perdebatan ini adalah gagasan yang diperjuangkan oleh Kinsey, bahwa ekspresi seksualitas manusia bervariasi antara yang satu dengan yang lain, sebagaimana ciri-ciri kompleks lainnya. Namun, sebagaimana kecerdasan, seksualitas merupakan suatu ciri kompleks umat manusia yang berusaha dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern secara genetik... Daripada memutuskan bahwa hal tersebut merupakan hasil dari proses-proses biologis murni, suatu sifat tumbuh dari proses-proses perkembangan yang memasukkan elemen-elemen biologis dan sosial. Menurut American Psychological Association (APA), terdapat banyak teori mengenai asal-usul orientasi seksual seseorang, tetapi beberapa percaya bahwa "orientasi seksual sangat mungkin merupakan hasil dari suatu interaksi kompleks faktor-faktor lingkungan, kognitif, dan biologis," dan bahwa faktor-faktor genetika memainkan "peran yang signifikan" dalam menentukan sesualitas seseorang.

Sosial dan sejarah

[sunting | sunting sumber]

Semenjak tahun 1960-an dan 1970-an, sejumlah besar penelitian telah memberikan bukti dan analisis secara meluas sehingga heteroseksualitas dan homoseksualitas dapat ditata secara sosial dan mengalami perubahan sejarah.[9] Penelitian-penelitian tersebut melawan asumsi bahwa heteroseksualitas, homoseksualitas, dan berbagai variasi seksualitas lainnya hanya merupakan fenomena biologis dan psikologis.

Suatu pasangan heteroseksual, seorang pria dan seorang wanita dalam suatu hubungan yang intim, akan membentuk sebuah keluarga inti.[10] Berbagai masyarakat sepanjang sejarah bersikeras bahwa suatu perkawinan dilangsungkan sebelum pasangan tersebut berkeluarga, tetapi pelaksanaan aturan ini sangatlah bervariasi. Pada beberapa aturan, jika suatu pasangan pria dan wanita yang belum menikah telah tinggal bersama cukup lama, mereka dianggap telah melangsungkan pernikahan adat.

Heteroseksisme

[sunting | sunting sumber]

Heteroseksisme adalah suatu bentuk bias atau diskriminasi terhadap seksualitas dan hubungan dua jenis kelamin yang berbeda. Dengan asumsi bahwa semua orang adalah heteroseksual dan terlibat dalam berbagai tingkatan diskriminasi terhadap gay, lesbian, biseksual, heterofleksible, atau transgender.

Heteronormativitas

[sunting | sunting sumber]

Heteronormativitas menunjukkan atau berhubungan dengan suatu pandangan dunia yang mempromosikan heteroseksualitas sebagai orientasi seksual yang normal atau yang lebih dipilih oleh orang-orang. Hal ini kemungkinan akan menetapkan secara tegas peran gender pada pria dan wanita. Istilah ini dipopulerkan oleh Michael Warner pada tahun 1991.[11]

Sekutu heteroseksual

[sunting | sunting sumber]

Seorang sekutu heteroseksual adalah seseorang yang heteroseksual, tetapi mendukung persamaan hak sipil bagi lesbian dan gay. Sekutu heteroseksual juga ikut mendukung gerakan sosial LGBT.[12]

Aspek religius

[sunting | sunting sumber]

Tradisi Yahudi-Kristen memiliki beberapa tulisan yang berhubungan dengan heteroseksualitas. Dalam Kitab Kejadian 2:24 terdapat suatu perintah yang menyebutkan "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Kejadian 2:24 Dalam 1 Korintus, umat Kristen dianjurkan:

Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.[13]

Kebanyakan tradisi religius di dunia mensyaratkan pernikahan sebagai persatuan heteroseksual, tetapi terdapat beberapa pengecualian seperti pada tradisi-tradisi agama Buddha dan Hindu, Unitarian Universalisme, Gereja Komunitas Metropolitan dan beberapa keuskupan Anglikan, serta beberapa konggregasi kaum Quaker, United Church of Canada, dan Yahudi Pembaruan.[14][15]

Hampir semua agama percaya bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita adalah sah, tetapi ada beberapa yang percaya bahwa hal tersebut merupakan dosa, misalnya kaum Shaker, Harmony Society, dan Ephrata Cloister. Agama-agama ini cenderung memandang segala jenis hubungan seksual sebagai dosa sehingga mereka mempromosikan kehidupan selibat. Beberapa agama membutuhkan kehidupan selibat untuk beberapa peran, seperti para Biarawan/Biarawati agama Katolik; tetapi Gereja Katolik tetap memandang pernikahan heteroseksual sebagai sakramen suci serta dibutuhkan.[16]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata hetero- berasal dari kata Yunani έτερος [héteros], yang memiliki arti "kelompok lain" atau "yang lain",[17] digunakan dalam ilmu pengetahuan sebagai awalan yang berarti "berbeda";[18] dan diakhiri oleh kata Latin -seksualitas (yang merupakan karakteristik seksual atau Perbedaan seksual). Istilah "heteroseksual" pertama kali dipublikasikan pada tahun 1882 dalam terjemahan C.G. Chaddock's atas buku Krafft-Ebing yang berjudul "Psychopathia Sexualis". Kata benda tersebut mulai digunakan semenjak awal 1920-an, tetapi tidak umum sebelum tahun 1960-an. Singkatan "hetero" digunakan dalam percakapan sehari-hari sejak tahun 1933. Kata benda abstrak "heteroseksualitas" pertama kali tercatat pada tahun 1900.[19] Kata "heteroseksual" pertama kali dimasukkan dalam New International Dictionary milik Merriam-Webster sebagai istilah medis dengan pengertian "hasrat seksual tidak wajar terhadap orang yang berbeda jenis kelamin"; tetapi pada tahun 1934 dalam Edisi Kedua yang Lebih lengkap, kata tersebut didefinisikan sebagai "manifestasi hasrat seksual untuk orang yang berjenis kelamin berbeda; seksualitas normal". (p. 92, Katz) Kata sifat heteroseksual digunakan untuk hubungan yang intim atau hubungan seksual antara pria dan wanita.

Terminologi

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan istilah heteroseksual sekarang ini berakar pada tradisi taksonomi personalitas abad ke-19 yang lebih luas. Istilah ini mempengaruhi perkembangan konsep modern mengenai orientasi seksual serta dapat digunakan untuk menggambarkan orientasi seksual, sejarah seksual, dan identifikasi pribadi seseorang. Beberapa orang menolak istilah "heteroseksual" sebagai kata yang hanya merujuk pada kebiasaan seksual seseorang serta tidak merujuk perasaan romantika non-seksual. Istilah heteroseksual diduga mulai menjadi suatu neologisme setelahnya, dan berlawanan dengan kata "homoseksual" oleh Karl Maria Kertbeny pada tahun 1868. Dalam slang LGBT, istilah "pengembang biak" digunakan sebagai suatu julukan untuk menghina kaum heteroseksual. Hiponim dari heteroseksual antara lain adalah heterofleksibel.[20][21]

Salah satu versi simbol heteroseksualitas

Kata ini dapat secara tidak formal[22] dipendekkan menjadi "hetero".[23]

Istilah straight merupakan slang gay yang berasal dari pertengahan abad ke-20 untuk menyebur kaum heteroseksual, berasal dari ungkapan "to go straight" ("berhenti melanggar hukum dan mulai hidup tertib"[24]), atau berhenti melakukan hubungan homoseksual. Salah satu contoh penggunaan paling awal dari slang ini digunakan oleh G. W. Henry pada tahun 1941[25] Buku karya Henry tersebut menekankan pada percakapan dengan pria homoseksual dan istilah ini digunakan untuk menyebut mantan gay. Sekarang ini, istilah straight biasa digunakan untuk menyebut "heteroseksual", yang sebagaimana banyak kata lainnya, mengalami perubahan arti utamanya oleh waktu. Alasan lain menggunakan istilah "straight" adalah adanya implikasi bahwa kaum non-hetero adalah "bengkok".[26]

Simbolisme

[sunting | sunting sumber]

Simbolisme heteroseksual dapat ditelusuri hingga ke artifak paling awal umat manusia, pada pahatan ritual kesuburan dan kesenian primitif. Hal tersebut kemudian diekspresikan dalam simbolisme ritual kesuburan dan pemujaan politeisme, yang sering kali memasukkan gambar alat kelamin manusia. Simbol modern keheteroseksualitasan dalam masyarakat diperoleh dari tradisi Eropa yang masih menggunakan referensinya pada kepercayaan kuno. Salah satu lambanganya adalah kombinasi simbol Mars, dewa perang Romawi, sebagai lambang jantan untuk maskulinitas, dan Venus, dewi cinta dan kecantikan Roma, sebagai lambang betina untuk femininitas. Karakter unicode untuk kombinasi simbol tersebut adalah ⚤ (U+26A4).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "What is sexual orientation?". APAHelpCenter.org. Diakses tanggal 2011-03-31. 
  2. ^ "APA California Amicus Brief" (PDF). Courtinfo.ca.gov. Diakses tanggal 2013-10-11. 
  3. ^ Vilain, E. (2000). Genetics of Sexual Development. Annual Review of Sex Research, 11:1–25
  4. ^ Wilson, G. and Rahman, Q., (2005). Born Gay. Chapter 5. London: Peter Owen Publishers
  5. ^ The Columbia Encyclopedia (Colum. Univ. Press, 5th ed. [casebound?] 1993 (ISBN 0-395-62438-X)), entry Reproduction.
  6. ^ Tom Bethell (April 2005). "Kinsey as Pervert". American Spectator, 38, 42–44. ISSN 0148-8414.
  7. ^ Julia A. Ericksen (May 1998). "With enough cases, why do you need statistics? Revisiting Kinsey's methodology". The Journal of Sex Research 35 (2): 132-40, ISSN 0022-4499.
  8. ^ American Psychiatric Association (May 2000). "Gay, Lesbian and Bisexual Issues". Association of Gay and Lesbian Psychiatrics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-03. Diakses tanggal 2014-05-02. 
  9. ^ "Social-Historical Construction of Sexuality: Bibliography". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-27. Diakses tanggal 2014-05-02. 
  10. ^ "... inti dari sebuah keluarga adalah sebuah pasangan heteroseksual yang memiliki anak yang mereka besarkan hingga dewasa - disebut keluarga inti." Encyclopedia of family health
  11. ^ Warner, Michael (1991), "Introduction: Fear of a Queer Planet". Social Text; 9 (4 [29]): 3–17
  12. ^ Emerging Issues in the 21st Century World-system: Volume 2 - Page 40, Wilma A. Dunaway - 2003
  13. ^ "1 Korintus 7". Alkitab Sabda. Diakses tanggal 6 Mei 2014. 
  14. ^ "World Religions and Same Sex Marriage", Marriage Law Project, Sekolah Hukum Columbus at The Catholic University of America, Washington, DC, July 2002 revision [1][pranala nonaktif]PDF (84.1 KB)
  15. ^ "Affirming Congregations and Ministries of the United Church of Canada". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-24. Diakses tanggal 2014-05-04. 
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-17. Diakses tanggal 2014-05-04. 
  17. ^ p.345, Klein
  18. ^ "hetero." The American Heritage® Science Dictionary. Houghton Mifflin Company. 12 May. 2012. <Dictionary.com http://dictionary.reference.com/browse/hetero>.
  19. ^ p.22, Mills
  20. ^ Porn.com: Making Sense of Online Pornography - Page 229, Feona Attwood - 2010
  21. ^ Patience: A Gay Man's Virtue - Page 80, La Lumiere - 2012
  22. ^ "hetero." Dictionary.com Unabridged. Random House, Inc. 12 May. 2012. Dictionary.com.
  23. ^ "hetero". Merriam-Webster. Diakses tanggal 2013-10-11. 
  24. ^ go straight
  25. ^ Henry, G. W. (1941). Sex Variants: A Study of Homosexual Patterns. New York: Paul B. Hoeber
  26. ^ Encyclopedia Of School Psychology - Page 298, T. Steuart Watson, Christopher H. Skinner - 2004

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lain

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]