Lompat ke isi

Seks dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pranala dalam
→‎Aturan: tidak memiliki rujukan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Fikih}}

'''Seks dalam Islam''' diajarkan dengan aturan yang disertai dengan tuntunan. [[Islam]] mengajarkan bahwa [[seks]] merupakan suatu [[kebutuhan]] yang tidak mengingkari [[fitrah]] seorang [[manusia]]. Namun terdapat beberapa aturan [[syariat Islam]] dan [[adab]] untuk mengimbangi dan membatasi tindakan yang dianggap [[tabu]].
'''Seks dalam Islam''' diajarkan dengan aturan yang disertai dengan tuntunan. [[Islam]] mengajarkan bahwa [[seks]] merupakan suatu [[kebutuhan]] yang tidak mengingkari [[fitrah]] seorang [[manusia]]. Namun terdapat beberapa aturan [[syariat Islam]] dan [[adab]] untuk mengimbangi dan membatasi tindakan yang dianggap [[tabu]].


Baris 4: Baris 6:
Beberapa [[Persetubuhan|praktik seksual]] yang dilarang adalah [[hubungan sesama jenis]], [[seks anal]], dan [[bestialitas]].
Beberapa [[Persetubuhan|praktik seksual]] yang dilarang adalah [[hubungan sesama jenis]], [[seks anal]], dan [[bestialitas]].


Kebiasan ''tahmidh'' (seks anal) ditemukan di antara beberapa [[Arabia pra-Islam#Daftar suku|suku Arab di masa jahiliah]]. Dikisahkan, pada suatu hari [[Muhammad|nabi Muhammad]] mendengar kabar pasangan pengantin baru yang memiliki masalah keintiman. Mereka berasal dari dua suku yang berbeda kebiasaan seksnya. Sang istri menolak disetubuhi lewat anus dan mengancam menjauhi suami jika dia memaksa. Setelahnya, [[Allah (Islam)|Allah]] menurunkan ayat melalui perantaraan Muhammad mengenai hal tersebut.{{Sfn|Ali|(2019)|p=94}}
Kebiasan seks anal ditemukan di antara beberapa [[Arabia pra-Islam#Daftar suku|suku Arab di masa jahiliah]]. Dikisahkan, pada suatu hari [[Muhammad|nabi Muhammad]] mendengar kabar pasangan pengantin baru yang memiliki masalah keintiman. Mereka berasal dari dua suku yang berbeda kebiasaan seksnya. Sang istri menolak disetubuhi lewat [[anus]] dan mengancam menjauhi suami jika dia memaksa. Setelahnya, [[Allah (Islam)|Allah]] menurunkan ayat melalui perantaraan Muhammad mengenai hal tersebut.{{Sfn|Ali|(2019)|p=94}}


Beberapa suku Arab jahiliah juga gemar menggauli binatang seperti domba, kambing, unta, dan sapi. Ketika terjadi permusuhan antarsuku, mereka saling menuduh sebagai pelaku bestialitas.{{Sfn|Ali|(2019)|p=96}}
Beberapa suku Arab jahiliah juga gemar menggauli binatang seperti [[domba]], [[kambing]], [[unta]], dan [[sapi]]. Ketika terjadi permusuhan antarsuku, mereka saling menuduh sebagai pelaku bestialitas.{{Sfn|Ali|(2019)|p=96}}


== Dalil ==
== Dalil ==
Baris 16: Baris 18:


== Aturan ==
== Aturan ==
* Seks dibenarkan jika dilakukan oleh pasangan suami-istri yang telah menikah secara sah. Jika dilakukan oleh pasangan gelap (diluar nikah), maka hal itu disebut [[zina]] dan pelakunya dapat dihukum [[rajam]].
* Seks dibenarkan jika dilakukan oleh pasangan suami-istri yang telah menikah secara sah. Jika dilakukan oleh pasangan gelap (diluar nikah), maka hal itu disebut [[zina]] dan pelakunya dapat dihukum.
* Seks tidak boleh dilakukan ketika istri tengah mengalami [[haid]] atau [[nifas]].
* Seks tidak boleh dilakukan ketika istri tengah mengalami [[haid]] atau [[nifas]].
* Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui [[faraj]], dan tidak boleh melalui [[dubur]].
* Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui [[faraj]], dan tidak boleh melalui [[dubur]].
Baris 27: Baris 29:


* {{Cite book|last=Ali|first=Jawwad|date=2019|url=http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|title=كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام|location=Tangerang Selatan|publisher=PT Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|editor-last=Kurnianto|editor-first=Fajar|pages=|translator-last=Ali|translator-first=Jamaluddin M.|trans-title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|ref={{sfnref|Ali|(2019)}}|author-link=Jawwad Ali|orig-year=1956-1960|translator-last2=Hendiko|translator-first2=Jemmy|url-status=live|access-date=2020-09-10|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808094845/http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Ali|first=Jawwad|date=2019|url=http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|title=كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام|location=Tangerang Selatan|publisher=PT Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|editor-last=Kurnianto|editor-first=Fajar|pages=|translator-last=Ali|translator-first=Jamaluddin M.|trans-title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|ref={{sfnref|Ali|(2019)}}|author-link=Jawwad Ali|orig-year=1956-1960|translator-last2=Hendiko|translator-first2=Jemmy|url-status=live|access-date=2020-09-10|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808094845/http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|dead-url=yes}}
{{islam-stub}}


[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Jinayah]]
[[Kategori:Hukum keluarga Islam]]
[[Kategori:Fikih]]
[[Kategori:Kesopanan dalam Islam]]
[[Kategori:Seks dalam Islam| ]]
[[Kategori:Interseks dalam agama dan mitologi]]
[[Kategori:Agama dan transgender]]
[[Kategori:Islam dan LGBT]]


{{islam-stub}}

Revisi terkini sejak 12 Mei 2024 03.08

Seks dalam Islam diajarkan dengan aturan yang disertai dengan tuntunan. Islam mengajarkan bahwa seks merupakan suatu kebutuhan yang tidak mengingkari fitrah seorang manusia. Namun terdapat beberapa aturan syariat Islam dan adab untuk mengimbangi dan membatasi tindakan yang dianggap tabu.

Larangan[sunting | sunting sumber]

Beberapa praktik seksual yang dilarang adalah hubungan sesama jenis, seks anal, dan bestialitas.

Kebiasan seks anal ditemukan di antara beberapa suku Arab di masa jahiliah. Dikisahkan, pada suatu hari nabi Muhammad mendengar kabar pasangan pengantin baru yang memiliki masalah keintiman. Mereka berasal dari dua suku yang berbeda kebiasaan seksnya. Sang istri menolak disetubuhi lewat anus dan mengancam menjauhi suami jika dia memaksa. Setelahnya, Allah menurunkan ayat melalui perantaraan Muhammad mengenai hal tersebut.[1]

Beberapa suku Arab jahiliah juga gemar menggauli binatang seperti domba, kambing, unta, dan sapi. Ketika terjadi permusuhan antarsuku, mereka saling menuduh sebagai pelaku bestialitas.[2]

Dalil[sunting | sunting sumber]

Aturan[sunting | sunting sumber]

  • Seks dibenarkan jika dilakukan oleh pasangan suami-istri yang telah menikah secara sah. Jika dilakukan oleh pasangan gelap (diluar nikah), maka hal itu disebut zina dan pelakunya dapat dihukum.
  • Seks tidak boleh dilakukan ketika istri tengah mengalami haid atau nifas.
  • Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui faraj, dan tidak boleh melalui dubur.
  • Seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan berlawanan jenis. Homoseksual, gay, atau lesbian terlarang dalam Islam.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ali (2019), hlm. 94.
  2. ^ Ali (2019), hlm. 96.
  3. ^ "Surah Al-Baqarah [2:223-233]". Surah Al-Baqarah [2:223-233] (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-10. 
  4. ^ "Surah Al-Mu'minun [23]". Surah Al-Mu'minun [23] (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-10. 

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]