Lompat ke isi

Pasar Senen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
rgerrfdfadsfvv
Edogang1 (bicara | kontrib)
k Referensi: +kategori
 
(48 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{ref improve|date=November 2013}}
fgdgregrewefwfeffeerewfewddfe
{{untuk|nama stasiun yang letaknya berdekatan dengan Pasar Senen|Stasiun Pasar Senen}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pasar Senen TMnr 20018021.jpg|thumb|300px|Pasar Senen pada tahun [[1970]]an]]'''Pasar Snees''' atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama '''Pasar Senen''' merupakan pasar tertua yang ada di [[Jakarta]]. Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari [[Senin]] dan didominasi oleh masyarakat etnis Cina. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vink passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya [[Yustinus Vinck]]).
{{Infobox shopping mall
| shopping_mall_name = Pasar Senen
| image = Pasar Senen - Proyek Senen.JPG
| image_width = 200
| caption = Pasar Senen, 2016.
| location = [[Kota Jakarta Pusat]], [[DKI Jakarta]]
| address = Jalan Pasar Senen No. 3<br>[[Senen, Senen, Jakarta Pusat|Senen]], [[Senen, Jakarta Pusat|Senen]]<br>[[Kota Jakarta Pusat]] 10410
| coordinates =
| opening_date = 30 Agustus 1733
| groundbreaking_date =
| start_date = 1758
| completion_date =
| inauguration_date =
| renovation_date = 2011 (bertahap)
| closing_date =
| developer = [[Pembangunan Jaya]]
| manager =
| architect =
| number_of_stores =
| number_of_anchors =
| floor_area =
| floors =
| parking =
| website =
}}
'''Pasar Senen''' atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama '''Senen''' merupakan pasar tertua yang ada di [[Jakarta]]. Dinamai Pasar Senen karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari [[Senin]] dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya [[Yustinus Vinck]]). Pasar ini dibuka pada 30 Agustus 1733, di kawasan yang dahulu dinamakan [[Weltevreden]].


== Sejarah ==
Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan [[Pasar Tanah Abang]], yakni pada [[30 Agustus]] [[1735]] oleh seorang tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama [[Yustinus Vinck]] dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama [[Corrnelis Chastelein]]. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin, namun pada tahun [[1766]], pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari selain hari [[Senin]].
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pasar Senen TMnr 20018021.jpg|jmpl|250px|Pasar Senen pada tahun 1970-an]]
Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan [[Pasar Tanah Abang]], yakni pada [[30 Agustus]] [[1733]] oleh seorang tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama [[Yustinus Vinck]] dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama [[Corrnelis Chastelein]]. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin, namun pada tahun [[1766]], pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari selain hari [[Senin]].


Dalam perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan disekelilingnya senantiasa berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. Di era pra kemerdekaan([[1930]]an), kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari [[School tot Opleiding van Indische Artsen|Stovia]]. Beberapa pemimpin pergerakan seperti [[Chairul Saleh]], [[Adam Malik]], juga [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]], acap menggelar pertemuan di kawasan ini.
Dalam perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan di sekelilingnya senantiasa berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. Di era pra kemerdekaan (1930-an), kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari [[School tot Opleiding van Indische Artsen|Stovia]]. Beberapa pemimpin pergerakan seperti [[Chairul Saleh]], [[Adam Malik]], juga [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]], acap menggelar pertemuan di kawasan ini.


Di zaman [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|penjajahan Jepang]] ([[1942]]) hingga tahun [[1950]]an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti [[Ajip Rosidi]], [[Sukarno M. Noor]], [[Wim Umboh]], dan [[HB Yasin]], muncul dari Senen.
Di zaman [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|penjajahan Jepang]] ([[1942]]) hingga tahun 1950-an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti [[Ajip Rosidi]], [[Sukarno M. Noor]], [[Wim Umboh]], dan [[HB Jassin|H.B. Jassin]] muncul dari Senen.


Memasuki era [[1970]]-[[1990]]an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di [[Jakarta]], Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop “Rex” dan “Grand” dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.
Memasuki era 1970-90-an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di [[Jakarta]], Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop “Rex” dan “Grand” dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.


Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.
Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.<ref>{{Cite news |last2=Winata |first2=Tony |date=2023-01-23 |title=PT Pembangunan Jaya |url=https://pembangunanjaya.com/about_us#history_company_milestone |newspaper=Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) |volume=4 |issue=2 |pages=781–792 |doi=10.24912/stupa.v4i2.21713 |issn=2685-6263 |access-date=2023-06-03}}</ref>


== Situasi ==
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun [[1998]], pamor kawasan Pasar Senen mulai redup. Berbagai penjarahan dan pelecehan terhadap sejumlah wanita keturunan Tionghoa berlangsung disini mengakibatkan banyaknya pemodal yang umumnya warga keturunan Tionghoa lari dari Senen itu untuk mencari lokasi yang lebih aman.
[[Berkas:PasarSenenVegetableMarket.jpg|jmpl|Sebuah lapak pedagang sayur di Pasar Senen.]]
Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun [[1998]], pamor kawasan Pasar Senen mulai meredup, apalagi di timur pasar senen telah dibangun pusat perbelanjaan modern Plaza Atrium yang otomatis menyedot pengunjung untuk berbelanja di sana daripada ke Pasar Senen. Seiring dengan perkembangan zaman, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat. Pada awal tahun 2000 an Pasar Senen terkenal dengan salah satu daerah rawan di ibu kota, sehingga semakin membuat enggan para konsumen untuk bertransaksi di pasar senen.


Upaya restrukturisasi dan modernisasi Pasar Senen sebenarnya sudah mulai dilakukan, tepatnya pada tahun 2011 telah dibangun proyek Jembatan penghubung antara Plaza Atrium dengan Pasar Senen (bagian utara). Jembatan penghubung dengan konsep modern, dengan memadukan antara bangunan jembatan dengan kios-kios di sepanjang jembatan ini diharapkan mampu menggerakkan konsumen untuk dapat meramaikan Pasar Senen sekaligus menambah keragaman produk yang dijual antara Plaza Atrium dan Pasar Senen.
Kini, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat.

Pasar Senen saat ini, adalah perpaduan antara pasar tradisional dan pasar modern. Kita bisa mencari banyak varian produk di pasar senen. Dari mulai makanan dan minuman (Pasar Senen terkenal dengan Pasar Kue Subuh) sampai penjualan onderdil & aksesoris kendaraan. Pasar Senen juga terkenal sebagai salah satu pusat grosir Tas dan Aksesoris/Pernak-pernik wanita, yang banyak dikunjungi oleh customer dari berbagai wilayah di Indonesia. Pasar Senen juga menyediakan kebutuhan alat tulis kantor serta membuka stand-stand yang menjual pakaian casual dan pakaian formal.

== Insiden ==
Pada hari Jumat, 25 April 2014, Pasar Senen terbakar. Lokasi kebakaran di Blok-3, Proyek Pasar Senen. Api melalap sebagian kios di pasar itu. Laporan dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan kebakaran terjadi pada pukul 04.20 WIB. Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 33 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkam si jago merah. Hingga saat ini, pukul 07.29, kebakaran masih berlangsung.

Maful Ashari, operator penerangan Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, menjelaskan dari 33 unit mobil branwier yang diturunkan, lima di antaranya menggunakan mobil pemadam bantuan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur. Sedangkan lima unit lainnya merupakan kendaraan unit bantuan operasional.

Pada Kamis, 19 Januari 2017, kebakaran kembali terjadi di Blok I dan II Pasar Senen, [[Jakarta Pusat]], sekitar pukul 04.20 WIB, dan 56 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar blok pasar itu.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-3399826/kebakaran-pasar-senen-jumlah-mobil-damkar-bertambah-jadi-56|title=Kebakaran Pasar Senen, Jumlah Mobil Damkar Bertambah Jadi 56|last=|first=|date=19 January 2017|work=|newspaper=detik.com|access-date=2017-01-19|via=}}</ref>
Lokasi Pasar Senen yang terbakar tepat menghadap jalan layang Pasar Senen ke arah [[Matraman, Jakarta Timur]]. Sekitar 500 kios terbakar di Blok I dan II wilayah tersebut.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/607618/kebakaran-pasar-senen-dari-tahun-ke-tahun|title=Kebakaran Pasar Senen dari tahun ke tahun|last=|first=|date=19 January 2017|work=|newspaper=ANTARA News|access-date=2017-01-19|via=}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* [http://archive.kaskus.us/thread/3774466 Pasar Senen]

{{Jakarta-stub}}
{{Batavia}}

{{Commonscat|Pasar Senen}}
{{Commonscat|Pasar Senen}}
[[Kategori:Pasar]]
[[Kategori:Pasar di Jakarta|Senen]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]]
[[Kategori:Pecinan]]


[[Kategori:Jakarta]]
{{Jakarta-stub}}

Revisi terkini sejak 26 Agustus 2024 09.21

Pasar Senen
Pasar Senen, 2016.
Peta
LokasiKota Jakarta Pusat, DKI Jakarta
AlamatJalan Pasar Senen No. 3
Senen, Senen
Kota Jakarta Pusat 10410
Dibuka30 Agustus 1733
PengembangPembangunan Jaya

Pasar Senen atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta. Dinamai Pasar Senen karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck). Pasar ini dibuka pada 30 Agustus 1733, di kawasan yang dahulu dinamakan Weltevreden.

Pasar Senen pada tahun 1970-an

Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1733 oleh seorang tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama Yustinus Vinck dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chastelein. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin, namun pada tahun 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari selain hari Senin.

Dalam perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan di sekelilingnya senantiasa berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. Di era pra kemerdekaan (1930-an), kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari Stovia. Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, acap menggelar pertemuan di kawasan ini.

Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga tahun 1950-an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. Nama-nama seperti Ajip Rosidi, Sukarno M. Noor, Wim Umboh, dan H.B. Jassin muncul dari Senen.

Memasuki era 1970-90-an, nama kawasan Pasar Senen semakin membesar dan tumbuh sebagai pusat ekonomi dan hiburan. Bahkan saat pertunjukan film bioskop mulai dikenalkan di Jakarta, Senen tak ketinggalan. Dua gedung Bioskop “Rex” dan “Grand” dibangun guna memenuhi keinginan masyarakat akan hiburan.

Fenomena kehebohan kawasan Pasar Senen sebagai pusat perekonomian dan hiburan semakin menjadi saat Gubernur Ali Sadikin mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi fasilitas gedung parkir melingkar. Itulah lokasi gedung parkir pertama yang ada di Jakarta.[1]

Sebuah lapak pedagang sayur di Pasar Senen.

Sayangnya sejak peristiwa kerusuhan massal tahun 1998, pamor kawasan Pasar Senen mulai meredup, apalagi di timur pasar senen telah dibangun pusat perbelanjaan modern Plaza Atrium yang otomatis menyedot pengunjung untuk berbelanja di sana daripada ke Pasar Senen. Seiring dengan perkembangan zaman, kawasan Pasar Senen mulai ditinggalkan. Kemegahan dan kemewahannya perlahan memudar. Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar bersejarah itupun mulai menjadi kumuh dan tidak terawat. Pada awal tahun 2000 an Pasar Senen terkenal dengan salah satu daerah rawan di ibu kota, sehingga semakin membuat enggan para konsumen untuk bertransaksi di pasar senen.

Upaya restrukturisasi dan modernisasi Pasar Senen sebenarnya sudah mulai dilakukan, tepatnya pada tahun 2011 telah dibangun proyek Jembatan penghubung antara Plaza Atrium dengan Pasar Senen (bagian utara). Jembatan penghubung dengan konsep modern, dengan memadukan antara bangunan jembatan dengan kios-kios di sepanjang jembatan ini diharapkan mampu menggerakkan konsumen untuk dapat meramaikan Pasar Senen sekaligus menambah keragaman produk yang dijual antara Plaza Atrium dan Pasar Senen.

Pasar Senen saat ini, adalah perpaduan antara pasar tradisional dan pasar modern. Kita bisa mencari banyak varian produk di pasar senen. Dari mulai makanan dan minuman (Pasar Senen terkenal dengan Pasar Kue Subuh) sampai penjualan onderdil & aksesoris kendaraan. Pasar Senen juga terkenal sebagai salah satu pusat grosir Tas dan Aksesoris/Pernak-pernik wanita, yang banyak dikunjungi oleh customer dari berbagai wilayah di Indonesia. Pasar Senen juga menyediakan kebutuhan alat tulis kantor serta membuka stand-stand yang menjual pakaian casual dan pakaian formal.

Pada hari Jumat, 25 April 2014, Pasar Senen terbakar. Lokasi kebakaran di Blok-3, Proyek Pasar Senen. Api melalap sebagian kios di pasar itu. Laporan dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan kebakaran terjadi pada pukul 04.20 WIB. Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 33 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkam si jago merah. Hingga saat ini, pukul 07.29, kebakaran masih berlangsung.

Maful Ashari, operator penerangan Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, menjelaskan dari 33 unit mobil branwier yang diturunkan, lima di antaranya menggunakan mobil pemadam bantuan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur. Sedangkan lima unit lainnya merupakan kendaraan unit bantuan operasional.

Pada Kamis, 19 Januari 2017, kebakaran kembali terjadi di Blok I dan II Pasar Senen, Jakarta Pusat, sekitar pukul 04.20 WIB, dan 56 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar blok pasar itu.[2] Lokasi Pasar Senen yang terbakar tepat menghadap jalan layang Pasar Senen ke arah Matraman, Jakarta Timur. Sekitar 500 kios terbakar di Blok I dan II wilayah tersebut.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Winata, Tony (2023-01-23). "PT Pembangunan Jaya". Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa). 4 (2). hlm. 781–792. doi:10.24912/stupa.v4i2.21713. ISSN 2685-6263. Diakses tanggal 2023-06-03.  Tidak memiliki parameter |last1= di Authors list (bantuan)
  2. ^ "Kebakaran Pasar Senen, Jumlah Mobil Damkar Bertambah Jadi 56". detik.com. 19 January 2017. Diakses tanggal 2017-01-19. 
  3. ^ "Kebakaran Pasar Senen dari tahun ke tahun". ANTARA News. 19 January 2017. Diakses tanggal 2017-01-19.