Lompat ke isi

Hari Kesaktian Pancasila: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Edogang1 (bicara | kontrib)
k wiki
 
(25 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Monumen kesaktian pancasila.jpg|thumb|[[Monumen Pancasila Sakti]], di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur, sebagai simbol dari Hari Kesaktian Pancasila]]
'''Hari Kesaktian Pancasila''' adalah hari nasional di [[Indonesia]]. Ini terjadi setelah Peristiwa [[Gerakan 30 September]] yang lebih dikenal sebagai G30S.


'''Hari Kesaktian Pancasila''' adalah hari nasional di [[Indonesia]] yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.<ref>{{Cite web |url=https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/kementerian-ppnbappenas-gelar-upacara-hari-kesaktian-pancasila/ |title=Salinan arsip |access-date=2020-10-01 |archive-date=2020-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200919131531/https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/kementerian-ppnbappenas-gelar-upacara-hari-kesaktian-pancasila/ |dead-url=yes }}</ref> Ini terjadi setelah Peristiwa [[Gerakan 30 September]] yang lebih dikenal sebagai G30S atau G30S/PKI. Menurut Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Berdasarkan surat tersebut awalnya 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila harus diperingati oleh TNI Angkatan Darat.
Dimana diketahui pada peristiwa 30S, enam jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu Partai Komunis Indonesia. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.

Pada 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Selanjutnya, dalam Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, [[Soeharto|Jenderal Soeharto]] selaku Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh orde Angkatan Bersenjata. Dengan surat tersebut, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati oleh seluruh komponen pemerintahan. Makna Hari Kesaktian Pancasila adalah untuk mengenang peristiwa sejarah [[Gerakan 30 September|G30S/PKI]] dan pentingnya [[Pancasila]] sebagai dasar negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.<ref>{{Cite web|last=Wibawana|first=Widhia Arum|title=1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Bedanya dengan Kesaktian Pancasila|url=https://news.detik.com/berita/d-6747499/1-juni-hari-lahir-pancasila-ini-bedanya-dengan-kesaktian-pancasila|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-05-31|archive-date=2023-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230531235546/https://news.detik.com/berita/d-6747499/1-juni-hari-lahir-pancasila-ini-bedanya-dengan-kesaktian-pancasila|dead-url=no}}</ref>

Diketahui pada peristiwa tersebut, enam jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu terafiliasi dengan [[Partai Komunis Indonesia]]. Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh [[Tentara Nasional Indonesia]], sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.

== Sejarah Hari Kesaktian Pancasila ==
{{Unbalanced section|date=Agustus 2024}}
Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, memang tak lepas dari Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 6 [[Perwira Tinggi|perwira tinggi]] dan 1 perwira menengah [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] gugur. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]] menjadi korban dalam Gerakan 30 September, di antaranya adalah: <ref name=":0">{{Cite web|last=Zulfikar|first=Fahri|title=Hari Kesaktian Pancasila Diperingati Setiap Tanggal 1 Oktober, Begini Sejarahnya|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620033/hari-kesaktian-pancasila-diperingati-setiap-tanggal-1-oktober-begini-sejarahnya|website=detikedu|language=id-ID|access-date=2023-05-31|archive-date=2023-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230531085339/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620033/hari-kesaktian-pancasila-diperingati-setiap-tanggal-1-oktober-begini-sejarahnya|dead-url=no}}</ref>

# [[Ahmad Yani|Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani]]
# [[R. Soeprapto (pahlawan revolusi)|Mayor Jenderal R Suprapto]]
# [[Mas Tirtodarmo Haryono|Mayor Jenderal MT Haryono]]
# [[Siswondo Parman|Mayor Jenderal Siswondo Parman]]
# [[D.I. Pandjaitan|Brigadir Jenderal D I Panjaitan]]
# [[Sutoyo Siswomiharjo|Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo]]
# [[Pierre Tendean|Lettu Pierre Andreas Tendean]]

== Makna Hari Kesaktian Pancasila ==

# Sebagai penghormatan terhadap seluruh pahlawan yang berguguran dalam melakukan tugasnya untuk melindungi Pancasila.
# Mengingat perjuangan pahlawan sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi bangsa
# Meningkatkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme yang mulai luntur <ref name=":0" />


== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Pancasila Indonesia}}
{{Pergolakan politik Indonesia 1965}}
{{indonesia-stub}}

[[Kategori:Pancasila]]
[[Kategori:Hari peringatan di Indonesia|Kesaktian]]

Revisi terkini sejak 1 Oktober 2024 02.05

Monumen Pancasila Sakti, di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur, sebagai simbol dari Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.[1] Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S atau G30S/PKI. Menurut Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Berdasarkan surat tersebut awalnya 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila harus diperingati oleh TNI Angkatan Darat.

Pada 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Selanjutnya, dalam Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, Jenderal Soeharto selaku Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh orde Angkatan Bersenjata. Dengan surat tersebut, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati oleh seluruh komponen pemerintahan. Makna Hari Kesaktian Pancasila adalah untuk mengenang peristiwa sejarah G30S/PKI dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[2]

Diketahui pada peristiwa tersebut, enam jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia. Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh Tentara Nasional Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

[sunting | sunting sumber]

Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, memang tak lepas dari Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September, di antaranya adalah: [3]

  1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal R Suprapto
  3. Mayor Jenderal MT Haryono
  4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
  5. Brigadir Jenderal D I Panjaitan
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
  7. Lettu Pierre Andreas Tendean

Makna Hari Kesaktian Pancasila

[sunting | sunting sumber]
  1. Sebagai penghormatan terhadap seluruh pahlawan yang berguguran dalam melakukan tugasnya untuk melindungi Pancasila.
  2. Mengingat perjuangan pahlawan sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi bangsa
  3. Meningkatkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme yang mulai luntur [3]


  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal 2020-10-01. 
  2. ^ Wibawana, Widhia Arum. "1 Juni Hari Lahir Pancasila, Ini Bedanya dengan Kesaktian Pancasila". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2023-05-31. 
  3. ^ a b Zulfikar, Fahri. "Hari Kesaktian Pancasila Diperingati Setiap Tanggal 1 Oktober, Begini Sejarahnya". detikedu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2023-05-31.