Lompat ke isi

Syi'ah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 87: Baris 87:


===Pendapat imam-imam besar kaum Syi'ah===
===Pendapat imam-imam besar kaum Syi'ah===
Imam Said bin Abdullah bin Abi Khalaf al-Ashari al-Qummi (wafat 301 H/913 M) berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq" bahwa ia mengakui wajibnya keimaman kepada Ali, raj’iyah Ali, dan menampakkan celaan terhadap kepemimpinan Abi Bakar, Umar dan Utsman atas umat Islam, serta sahabat yang mendukung kekhalifahan mereka. Pendapat tersebut seperti juga yang dikatakan oleh al-Hasan bin Musa al-Nawbakhti (wafat 310 H/922 M) di bukunya "Firaqus Syi’ah", serta Muhammad bin Muhammad bin Abd al-Aziz al-Kashshi (wafat 340 H/951 M) dalam bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kashshi". Demikianlah pendapat yang tercantum dalam kitab-kitab karangan dari beberapa syeikh-syeikh besar Syi'ah.
Imam Said bin Abdullah bin Abi Khalaf al-Ashari al-Qummi (wafat 301 H/913 M) berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq" bahwa ia mengakui wajibnya keimaman kepada Ali, raj’iyah Ali, dan <u>''menampakkan celaan terhadap kepemimpinan Abi Bakar, Umar dan Utsman atas umat Islam, serta sahabat yang mendukung kekhalifahan mereka.''</u> Pendapat tersebut seperti juga yang dikatakan oleh al-Hasan bin Musa al-Nawbakhti (wafat 310 H/922 M) di bukunya "Firaqus Syi’ah", serta Muhammad bin Muhammad bin Abd al-Aziz al-Kashshi (wafat 340 H/951 M) dalam bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kashshi". Demikianlah pendapat yang tercantum dalam kitab-kitab karangan dari beberapa syeikh-syeikh besar Syi'ah.!!akan tetapi menampakkan celaan terhadap para sahabat;abubakar,umar,ustman,dll.sangat ditentang oleh kebanyakan ulama' besar syi'ah kerena dianggap memecah belah persatuan persaudaraan umat islam.dalam khotbah imam khomenei dan imam ali khomenei tidak ada satu katapun yang menghina sahabat besar.adapun penyelaan terhadap sahabat juga terdapat di riwayat sunni,cobalah rujuk kembali dan pahamilah pendapat syi'ah dari buku-buku konkrit mereka supaya mendapatkan hasil objektif dan mewujudkan persaudaran sunni-syi'ah dalam persatuan islam.


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 21 April 2007 04.58

Syi’ah (Bahasa Arab: شيعة, Bahasa Persia: شیعه) ialah salah satu aliran / mazhab dalam Islam. Muslim Syi'ah mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk tunggal dari Syi'ah adalah Shī`ī (Arabic: شيعي.) menunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali.

Etimologi

Perangko pos dari Iran, berhubung dengan Hadits Gadir Kum, ketika Nabi Muhammad memilih Ali sebagai mawla
Perangko pos dari Iran, berhubung dengan Hadits Gadir Kum, ketika Nabi Muhammad memilih Ali sebagai mawla

Istilah Syi'ah berasal dari kata Bahasa Arab شيعة Shī`ah. Bentuk tunggal dari kata ini adalah Shī`ī شيعي.

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali شيعة علي artinya "pengikut Ali", yang berkenaan tentang Q.S. Al-Bayyinat ayat khoirulbariyyah, saat turunnya ayat itu Nabi SAW bersabda: "Wahai Ali kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung" (ya Ali anta wa syi'atuka humulfaaizun) [1]

Syi’ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara.[2] Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib sangat utama diantara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. [3] Syi’ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, Syi'ah mengalami perpecahan sebagaimana Sunni juga mengalami perpecahan mazhab. Kelompok ini terpecah menjadi lima sekte utama, yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah, Zaidiyyah, Ghulat, dan Isma’iliyyah. Dari kelimanya, lahir sekian banyak cabang-cabangnya.[4]

Ikhtisar

Muslim Syia'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (Para Imam) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an, Islam, and Emulation (Guru terbaik tentang Islam setelah Muhammad), dan pembawa serta penjaga terpercaya dari tradisi Sunnah Nabi Muhammad.

Secara khusus, Muslim Syi'ah mengakui Ali bin Abi Thalib (sepupu Muhammad, menantu, dan kepala keluarga Ahlul Bait) sebagai penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan Khalifah yang diakui oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung dari Nabi Muhammad, dimana perintah Muhammad berarti wahyu dari Allah.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al Qur'an, Hadis, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadis dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan.

Tanpa memperhatikan perbedaan tentang Khalifah, Syi'ah mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.

Doktrin

sebenarnya dalam setiap agama terdapat apa yang namanya ushuluddin dan furu'uddin.ushuluddin(pokok-pokok agama)ada tiga:ketuhanan,kenabian, kebangkitan.dalam islam juga tiga baik sunni atau syi'ah,kemudian syiah lebih meluaskan tauhid pada 'adl dan nubuwwah pada imamah yang sebenarnya bukan termasuk pokok agama baru. Syi'ah juga mengimani lima Rukun Islam yang diimani Sunni.syi'ah memiliki Lima Prinsip Pokok teologi yang sunni juga mengimani lima hal tersebut,yakni:

  1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
  2. al-‘Adl. bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
  3. an-Nubuwwah. Kepercayaannya pada keberadaan para nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah:
    • Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.
    • Nabi dan Rasul terakhir ialah Rasulullah SAW.
    • Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Beliaulah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada.
    • Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan hal jelek.
    • al-Qur'an ialah mukjizat kekal Rasulullah SAW.
  4. al-Imamah, baginya berarti pemimpin urusan agama dan dunia, yakni seorang yang bisa menggantikan peran Rasulullah SAW sebagai pemelihara syari’at Islam, mewujudkan kebaikan dan ketenteraman umat."para imam setelahku ada dua belas,semuanya dari qurays"(al-hadits)yang juga diriwayatkan sunni.
  5. al-Ma’ad, maksudnya kehidupan akhirat.

Sekte dalam Syi'ah

Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni:

Dua Belas Imam

Disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah. Dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua belas imam, yakni:

  1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
  2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain as Syahid
  4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
  6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
  7. Musa bin Ja'far (745799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
  8. Ali bin Musa (765818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
  9. Muhammad bin Ali (810835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
  10. Ali bin Muhamad (827868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
  11. Hasan bin Ali (846874), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari
  12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

Ismailiyah

Disebut juga Tujuh Imam, yakni sekte yang percaya bahwa imam hanya tujuh orang dari 'Ali bin Abi Thalib, dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah Isma'il. Urutan imam mereka, yakni:

  1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
  2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain as Syahid
  4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
  6. Ja'far bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
  7. Ismail bin Ja'far (721755), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim.

Zaidiyah

Yakni sekte pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka dapat dianggap Syi'ah yang paling moderat, karena tidak memvonis ketiga khalifah sebelum 'Ali tidak sah. Urutan imam mereka, yakni:

  1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
  2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain as Syahid
  4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Zaid bin Ali (658740), juga dikenal dengan Zaid bin Ali as Syahid, adalah anak Ali bin Husain dan saudara tiri Muhammad al-Baqir.

Kontroversi tentang Syi'ah

Hubungan antara Sunni dan Syi'ah terlah mengalami kontroversi sejak masa awal terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut Bani Umayyah dan para pengikut Ali bin Abi Thalib. Sebagian kaum Sunni menyebut kaum Syi'ah dengan nama Rafidhah, yang menurut etimologi bahasa Arab bermakna meninggalkan.[5] Dalam terminologi syariat Sunni, Rafidhah bermakna "mereka yang menolak imamah (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar bin Khattab, berlepas diri dari keduanya, dan mencela lagi menghina para Sahabat Nabi".[6]namun banyak orang syi'ah menyalahkan pendapat sunni tersebut.mereka juga tidak menghina sahabat nabi yang mulia.menurut mereka banyak riwayat sunni tentang pertentangan antara sahabat.coba anda rujuk masalah imamah abu bakar dan umar dalam pendapat mereka.

Firqah (golongan) ini dianggap tumbuh tatkala seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba yang menyatakan dirinya masuk Islam, mendakwakan kecintaan terhadap Ahlul Bait, terlalu memuja-muji Ali bin Abu Thalib, dan menyatakan bahwa Ali mempunyai wasiat untuk mendapatkan kekhalifahan. Ia kemudian dianggap mengangkat Ali sampai ke tingkat ketuhanan, dan hal ini dianggap kaum Sunni diakui dalam beberapa buku-buku Syi’ah sendiri. sebenarnya sangat aneh kalau anggapan diatas dibenarkan,karena dalam syi'ah itu merupakan kebatilan!.sama seperti sunni,tidak semua yang ada di buku syi'ah dibenarkan syi'ah.supaya lebih objektif,hendaknya kita muslim sunni mengenal syi'ah dari mereka langsung.sunni dan syi'ah bisa hidup bersatu,seperti yang telah lama berjalan di iran atau di al-ma'hadul islami.

Asal sebutan Rafidhah oleh kaum Sunni

Sebutan Rafidhah ini erat kaitannya dengan sebutan Imam Zaid bin Ali yaitu anak dari Imam Ali Zainal Abidin, yang bersama para pengikutnya memberontak kepada Khalifah Bani Umayyah Hisyam bin Abdul-Malik bin Marwan di tahun 121 H.[7]tapi perlu diketahui bahwa zaid bin ali tidak dianggap imam oleh kebanyakan kaum syi'ah.

Syaikh Abul Hasan Al-Asy’ari berkata: "Zaid bin ‘Ali adalah seorang yang melebihkan ‘Ali bin Abu Thalib atas seluruh shahabat Rasulullah, mencintai Abu Bakar dan ‘Umar, dan memandang bolehnya memberontak terhadap para pemimpin yang jahat. Maka ketika ia muncul di Kufah, di tengah-tengah para pengikut yang membai’atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap Abu Bakar dan ‘Umar. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka ia katakan kepada mereka: “Kalian tinggalkan aku?” Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan Rafidhah dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka “Rafadhtumuunii.”[8]

Pendapat Ibnu Taimiyyah dalam "Majmu’ Fatawa" (13/36) ialah bahwa Rafidhah pasti Syi’ah, sedangkan Syi’ah belum tentu Rafidhah; karena tidak semua Syi’ah memenolak Abu Bakar dan Umar sebagaimana keadaan Syi’ah Zaidiyah.dalam diwan al-syafi'i,terdapat penggalan sya'ir imam syafi'i "kalau memang cinta pada ahlul bait adalah rofidhoh,maka ketahuilah aku ini adalah rofidhoh"

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu? Maka beliau (Imam Ahmad) menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakar dan Umar."[9]

Pendapat imam-imam besar kaum Syi'ah

Imam Said bin Abdullah bin Abi Khalaf al-Ashari al-Qummi (wafat 301 H/913 M) berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq" bahwa ia mengakui wajibnya keimaman kepada Ali, raj’iyah Ali, dan menampakkan celaan terhadap kepemimpinan Abi Bakar, Umar dan Utsman atas umat Islam, serta sahabat yang mendukung kekhalifahan mereka. Pendapat tersebut seperti juga yang dikatakan oleh al-Hasan bin Musa al-Nawbakhti (wafat 310 H/922 M) di bukunya "Firaqus Syi’ah", serta Muhammad bin Muhammad bin Abd al-Aziz al-Kashshi (wafat 340 H/951 M) dalam bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kashshi". Demikianlah pendapat yang tercantum dalam kitab-kitab karangan dari beberapa syeikh-syeikh besar Syi'ah.!!akan tetapi menampakkan celaan terhadap para sahabat;abubakar,umar,ustman,dll.sangat ditentang oleh kebanyakan ulama' besar syi'ah kerena dianggap memecah belah persatuan persaudaraan umat islam.dalam khotbah imam khomenei dan imam ali khomenei tidak ada satu katapun yang menghina sahabat besar.adapun penyelaan terhadap sahabat juga terdapat di riwayat sunni,cobalah rujuk kembali dan pahamilah pendapat syi'ah dari buku-buku konkrit mereka supaya mendapatkan hasil objektif dan mewujudkan persaudaran sunni-syi'ah dalam persatuan islam.

Referensi

  1. ^ Riwayat di Durul Mansur milik Jalaluddin As-Suyuti
  2. ^ Tahdzibul Lughah, 3/61, karya Azhari dan Tajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi. Dinukil dari kitab Firaq Mu’ashirah, 1/31, karya Dr. Ghalib bin ‘Ali Al-Awaji
  3. ^ Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karya Ibnu Hazm
  4. ^ Al-Milal Wan Nihal, hal. 147, karya Asy-Syihrastani.
  5. ^ Al-Qamus Al-Muhith, hal. 829
  6. ^ Badzlul Majhud fi Itsbati Musyabahatir Rafidhati lil Yahud, 1/85, karya Abdullah Al-Jumaili
  7. ^ Badzlul Majhud, 1/86
  8. ^ Maqalatul Islamiyyin, 1/137
  9. ^ Ash-Sharimul Maslul ‘Ala Syatimir Rasul hal. 567, karya Ibnu Taimiyyah

Lihat juga

Pranala luar