Westernisasi: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
Membatalkan 1 suntingan by 114.10.117.242 (bicara) (🕵️♂️) Tag: Pembatalan |
||
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{More citations needed|date=April 2021}}{{Multiple image|direction=vertical|width=245|image1=Sri Susuhunan Pakubuwono VI.jpg|image2=Godart Alexander Gerard Philip Baron van der Capellen (1778-1848). Gouverneur-generaal (1816-26) Rijksmuseum SK-A-3795.jpeg|caption1=[[Pakubuwana VI]], [[Pakubuwana|Sunan Surakarta]] yang bertahta dari tahun 1823-1830, mengenakan pakaian bergaya Barat. Tampaknya Pakubuwana VI mengenakan pakaian ini hanya untuk menujukkan kesopanan saat ada pertemuan dengan para pejabat [[Hindia Belanda]].<ref>{{Cite thesis|last=Hidayat|first=Taufiqurrahman|title=Busana Paku Buwono XIII Pada Upacara Tingalan Jumenengandalem Periode 2005-2011 (Sebuah Kajian Makna Simbolis Busana Raja)|date=2012|degree=Undergraduate|publisher=Digital Library Universitas Sebelas Maret|url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/28364/Busana-Paku-Buwono-XIII-Pada-Upacara-Tingalan-Jumenengandalem-Periode-2005-2011-Sebuah-Kajian-Makna-Simbolis-Busana-Raja}}</ref>|caption2=Gaya berpakaian tersebut mirip dengan yang dikenakan oleh [[Godert van der Capellen]], [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] yang memerintah dari tahun 1816-1826.}} |
|||
[[Berkas:HIH Prince Yorihito Higashifushimi.jpg|180px|right|thumb|Sebuah contoh dari Westernisasi: [[zaman Meiji]], [[Kekaisaran Jepang|Jepang]], Pangeran [[Pangeran Higashifushimi Yorihito|Yorihito Higashifushimi]] mengenakan [[seragam]] angkatan laut bergaya Barat]] |
|||
[[Berkas:Gen John Bates.jpg|thumb|180px|right|Mirip dengan seragam [[Jenderal]] [[Amerika Serikat|AS]] [[John C. Bates]].]] |
|||
'''Westernisasi''' |
'''Westernisasi''' atau '''pembaratan''' ({{Lang-en|westernization </i>([[bahasa Inggris Amerika|AmE]]) atau'' westernisation ''([[bahasa Inggris Britania|BrE]])}}), juga '''oksidentalisasi''' (dari [[bahasa Inggris]], [[wikt:en:ocidental|o''ksiden'']], yang artinya "[[Dunia Barat|barat]]"), adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya [[budaya Barat]] seperti [[Mode|gaya berpakaian]], [[Perilaku|tingkah laku]], maupun [[kebudayaan]]. Di [[Indonesia]], tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian [[sejarawan]] mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19. |
||
Westernisasi juga dapat dikaitkan dengan [[akulturasi]] dan [[enkulturasi]]. |
|||
== Definisi Barat == |
== Definisi Barat == |
||
{{Main|Dunia Barat}} |
{{Main|Dunia Barat}} |
||
=== |
=== Secara wilayah === |
||
"Barat" awalnya didefinisikan sebagai [[dunia Barat]]. Romawi Kuno membedakan antara budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di [[Mesir]] dan budaya Oksidental yang berada di Barat. Seribu tahun kemudian, [[Skisma Timur-Barat]] memisahkan [[Gereja Katolik]] and [[Gereja Ortodoks Timur]]. |
"Barat" awalnya didefinisikan sebagai [[dunia Barat]]. Romawi Kuno membedakan antara budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di [[Mesir]] dan budaya Oksidental yang berada di Barat. Seribu tahun kemudian, [[Skisma Timur-Barat]] memisahkan [[Gereja Katolik]] and [[Gereja Ortodoks Timur]]. |
||
Baris 17: | Baris 14: | ||
Definisi tersebut sering diluaskan, dan dapat meliputi negara-negara tersebut, atau kombinasi dari negara-negara tersebut: |
Definisi tersebut sering diluaskan, dan dapat meliputi negara-negara tersebut, atau kombinasi dari negara-negara tersebut: |
||
==== Negara-negara [[Eropa]] di luar Uni Eropa ==== |
|||
Utamanya karena keanggotaan mereka dalam [[Dewan Eropa]], [[Kebijakan Kawasan Eropa]], [[Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa]] dan organisasi lainnya, negara-negara tersebut termasuk dalam definisi Barat. Mereka juga menyebarkan budaya Eropa utama dengan negara-negara UE. |
|||
=== Amerika Latin === |
|||
Beberapa negara di [[Amerika Latin]] dianggap sebagai negara-negara Barat, sebagian besar karena kebanyakan penduduknya adalah keturunan Eropa (pemukim Spanyol dan Portugis dan kemudian imigrasi dari negara-negara Eropa lainnya). Dan masyakarat mereka mengoperasikan dalam cara Westernisasi yang tinggi. Kebanyakan negara di Amerika Latin menggunakan [[bahasa Spanyol]] atau [[bahasa Portugis]] sebagai bahasa resmi mereka. Menurut [[CIA World Factbook]], terdapat pula imigran di Amerika Latin dari negara-negara Eropa lainnya selain Spanyol dan Portugal, (Contohnya, dari [[Jerman]], [[Italia]], [[Belanda]], dll. Lihat [[Imigrasi ke Argentina]], [[Imigrasi ke Chili]] atau [[Imigrasi ke Brasil]].).<ref name="CIAEG">{{cite web |url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/2075.html |title=CIA - The World Factbook -- Field Listing - Ethnic groups |accessdate=2008-02-20 |archive-date=2019-01-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190106010801/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/2075.html |dead-url=yes }}</ref> |
|||
=== Turki === |
|||
Meskipun secara geografi hanya 3% wilayah Turki yang berada di Eropa, [[Turki]] memiliki sistem ekonomi yang mirip, memiliki sebuah [[Serikat Pabean Uni Eropa-Turki|serikat pabean]] dengan [[Uni Eropa]] selain menjadi kandidat resmi untuk keanggotaannya, dan anggota organisasi-organisasi bergaya Barat seperti [[Organisasi untuk Kooperasi dan Pengembangan Ekonomi|OECD]], [[Dewan Eropa]], dan [[NATO]]. Negara tersebut sering menjadi anggota organisasi untuk acara-acara olahraga dan kebudayaan Eropa seperti [[UEFA]] dan [[Kontes Menyanyi Eurovision]]. |
|||
=== Israel === |
|||
Meskipun secara geografi Israel berada di Timur Tengah selatan Lebanon, Israel memiliki berbagai imigran Yahudi dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Prancis dan Jerman.<ref>{{cite book|title=The Fulbright difference|last=|first=|authorlink=|author=Richard T. Arndt, David Lee Rubin|series=Studies on cultural diplomacy and the Fulbright experience|year=1996|publisher=Transaction Publishers|location=|isbn=9781560008613|page=53|url=http://books.google.co.uk/books?id=LqMwKTUN7f0C&pg=PA53&dq=%22culturally+European%22+canada&cd=5#v=onepage&q&f=false|accessdate=2010-05-26}}</ref><ref name="Sheldon Kirshner">{{cite web|author=Sheldon Kirshner |url=http://sheldonkirshner.com/?p=1673 |title=Is Israel Really a Western Nation? |publisher=Sheldon Kirshner Journal |date=2013-10-16 |accessdate=2013-11-09}}</ref> Negara tersebut adalah anggota [[Organisasi untuk Kooperasi dan Pengembangan Ekonomi|OECD]]. Negara tersebut sering menjadi anggota organisasi untuk acara-acara olahraga dan kebudayaan Eropa seperti [[UEFA]] dan [[Kontes Menyanyi Eurovision]]. Menurut [[Sammy Smooha]], seorang profesor emeritus sosiologi di Universitas Haifa, Israel dideskripsikan sebagai sebuah “hibrida,” sebuah negara “semi-Barat” yang modern dan berkembang. Pada suatu saat, ia berkata, Israel akan menjadi ”lebih dan lebih Barat.” Namun sebagai hasil dari persengketaan Arab-Israel, Westernisasi secara penuh akan berproses lambat di Israel.<ref name="Sheldon Kirshner" /> |
|||
=== Lebanon === |
|||
Meskipun secara geografi Lebanon terletak di Timur Tengah utara Israel, [[Lebanon]] memiliki setidaknya 40% [[Kristen di Lebanon|Kristen]] yang sangat terpengaruhi budaya dan sosial dari negara-negara Barat (utamanya [[Prancis]] yang memiliki kaitan sejarah pada awal negara [[negara-negara Salib|Salin]] di [[Wilayah Tripoli]] yang didirikan oleh [[Raymond IV dari Toulouse]] yang menguasai sebagian besar Lebanon pada masa sekarang. Warisan Prancis pada masyarakat Lebanon adalah pengetahuan tentang [[bahasa Prancis]]). |
|||
=== Jepang dan Korea Selatan === |
|||
Meskipun secara geografi [[Jepang]] dan [[Korea Selatan]] terletak di [[Asia Timur]], mereka memiliki bentuk pemerintahan demokratis, sistem ekonomi pasar bebas, standar hidup yang tinggi dan kontribusi-kontribusi utama pada ilmu pengetahuan dan teknologi Barat, dan dideskripsikan sebagai "hibrida," negara "semi-Barat" yang modern dan berkembang. |
|||
=== Afrika Selatan === |
|||
Karena pengaruh yang tinggi dari budaya Eropa di tempat-tempat seperti Afrika Selatan, terutama [[Belanda]]. |
|||
== Proses |
== Proses == |
||
Westernisasi diawali dengan proses [[imitasi]] terhadap [[pola pikir]] dan [[budaya]] dari negara yang memiliki kekuatan yang dominan. Prosesnya mulai berlangsung dari bidang [[bisnis]] dan [[ekonomi]]. Suatu [[individu]] akan merasa menjadi bagian dari masyarakat global hanya dengan meniru gaya hidup di [[dunia Barat]]. Beberapa fenomena westernisasi yaitu meminum [[Minuman ringan|minuman bersoda]] dan merokok. Sementara itu, di kalangan muslim, fenomena westernisasi terlihat dari pengumbaran aurat melalui pemakaian pakaian yang memperlihatkan perut dan rambut.{{Sfn|Husaini|2005|p=17}} |
|||
[[Berkas:King Amanullah of Afghanistan.jpg|thumb|180px|right|[[Amānullāh Khān|Raja Amanullah Khan]] dari [[Kerajaan Afghanistan|Afghanistan]] berupaya untuk [[Reformasi Amānullāh Khān dan perang saudara|mewesternisasikan negaranya]] pada 1920an]] |
|||
== Dampak == |
|||
=== Kolonisasi (1492–1960an) === |
|||
{{Main|Kolonialisme}} |
|||
=== Globalisasi budaya === |
|||
Westernisasi yang dilakukan oleh dunia Barat memberikan dominasi atas [[budaya]] [[konsumerisme]], [[hedonisme]] dan [[materialisme]]. Dominasi ini menghasilkan globalisasi yang ditandai dengan homogenisasi dari segi [[makanan]], [[hiburan]] dan pemikiran. Proses integrasinya terjadi secara tak terhindarkan karena didukung oleh perkembangan peralatan [[komunikasi]] dan [[transportasi]] modern.{{Sfn|Husaini|2005|p=20}} |
|||
== Konsekuensi == |
== Konsekuensi == |
||
Karena kolonisasi dan imigrasi Eropa, bahasa-bahasa asli di Amerika, [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Asia Utara]] dan sebagian dari [[Afrika Selatan]] dan [[Asia Tengah]], sekarang sering menggunakan bahasa-bahasa Eropa dan kreol: |
Karena kolonisasi dan imigrasi Eropa, bahasa-bahasa asli di Amerika, [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Asia Utara]] dan sebagian dari [[Afrika Selatan]] dan [[Asia Tengah]], sekarang sering menggunakan bahasa-bahasa Eropa dan kreol: |
||
* [[Inggris Amerika Utara|Inggris]] ([[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]] kecuali Quebec berbahasa |
* [[Inggris Amerika Utara|Inggris]] ([[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]] kecuali Quebec berbahasa Prancis) |
||
* [[bahasa Inggris|Inggris]] - [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] atau [[bahasa Inggris]] bersama dengan [[bahasa kreol berbasis Inggris]] ([[Jamaika]] dan sebagian besar [[Hindia Barat]], [[Guyana]]). |
* [[bahasa Inggris|Inggris]] - [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] atau [[bahasa Inggris]] bersama dengan [[bahasa kreol berbasis Inggris]] ([[Jamaika]] dan sebagian besar [[Hindia Barat]], [[Guyana]]). |
||
* [[bahasa |
* [[bahasa Prancis|Prancis]] ([[Quebec]], [[New Brunswick]] dan sebagian dari [[Ontario]] di [[Kanada]] dan [[Saint Pierre and Miquelon]]); [[bahasa Prancis]] bersama dengan [[bahasa kreol berbasis Prancis]] ([[Guiana Prancis]], [[Guadeloupe]], [[Haiti]], [[Martinique]] dan [[Saint-Barthelemy]]). |
||
* [[bahasa Spanyol|Spanyol]] ([[Amerika Hispanik]], meskipun di [[Paraguay]] kebanyakan orang adalah bilingual dengan [[bahasa Guarani|Guarani]] dan terdapat lebih banyak pengguna bahasa Guarani ketimbang pengguna bahasa Spanyol). |
* [[bahasa Spanyol|Spanyol]] ([[Amerika Hispanik]], meskipun di [[Paraguay]] kebanyakan orang adalah bilingual dengan [[bahasa Guarani|Guarani]] dan terdapat lebih banyak pengguna bahasa Guarani ketimbang pengguna bahasa Spanyol). |
||
* [[bahasa Portugis|Portugis]] ([[Brasil]]). |
* [[bahasa Portugis|Portugis]] ([[Brasil]]). |
||
Baris 90: | Baris 96: | ||
* [[Etnosida]] |
* [[Etnosida]] |
||
* [[Eropeanisasi]] |
* [[Eropeanisasi]] |
||
* [[ |
* [[Prancisasi]] |
||
* [[Jermanisasi]] |
* [[Jermanisasi]] |
||
* [[Gharbzadegi]] |
* [[Gharbzadegi]] |
||
Baris 97: | Baris 103: | ||
* [[Kompetensi antarkebudayaane]] |
* [[Kompetensi antarkebudayaane]] |
||
* [[Islamisasi]] |
* [[Islamisasi]] |
||
* [[Japanisasi]] |
|||
* [[Korenizatsiya|Korenisasi]] |
* [[Korenizatsiya|Korenisasi]] |
||
* [[Magyarisasi]] |
* [[Magyarisasi]] |
||
Baris 104: | Baris 109: | ||
* [[Modernisasi]] |
* [[Modernisasi]] |
||
* [[Multiculturalism]] |
* [[Multiculturalism]] |
||
* [[Nipponisasi]] |
|||
* [[konsep seksualitas laki-laki non-Westernisasi]] |
* [[konsep seksualitas laki-laki non-Westernisasi]] |
||
* [[Pembagian Utara-Selatan]] |
* [[Pembagian Utara-Selatan]] |
||
Baris 114: | Baris 120: | ||
* [[Rumanianisasi]] |
* [[Rumanianisasi]] |
||
* [[Rusifikasi]] |
* [[Rusifikasi]] |
||
* [[ |
* [[Sinifikasi]] |
||
* [[Slowakisasi]] |
* [[Slowakisasi]] |
||
* [[Interpretasi ras sosial]] |
* [[Interpretasi ras sosial]] |
||
Baris 124: | Baris 130: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
=== Catatan kaki === |
|||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
* Gunewardene, Huon, and Zheng (2001). Exposure to Westernization and Dieting: A Cross-Cultural Study. Int. J. Eat. Disord., 29: pp. 289–293. |
* Gunewardene, Huon, and Zheng (2001). Exposure to Westernization and Dieting: A Cross-Cultural Study. Int. J. Eat. Disord., 29: pp. 289–293. |
||
* Khondker (2004). Glocalization as Globalization: Evolution of a Sociological Concept. Bangladesh e-Journal of Sociology. Volume 1. Number 2. pp. 12–20. |
* Khondker (2004). Glocalization as Globalization: Evolution of a Sociological Concept. Bangladesh e-Journal of Sociology. Volume 1. Number 2. pp. 12–20. |
||
=== Daftar pustaka === |
|||
* {{Cite book|last=Husaini|first=Adian|date=2005|title=Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-517-4|ref={{sfnref|Husaini|2005}}|url-status=live}} |
|||
== Bacaan tambahan == |
== Bacaan tambahan == |
||
Baris 135: | Baris 147: | ||
* ''[[The Triumph of the West]]'' (1985) ditulis oleh sejarawan [[Universitas Oxford]] [[John Roberts (sejarawan)|J.M. Roberts]]. |
* ''[[The Triumph of the West]]'' (1985) ditulis oleh sejarawan [[Universitas Oxford]] [[John Roberts (sejarawan)|J.M. Roberts]]. |
||
* {{cite book|last= Ankerl|first= Guy|title= Global communication without universal civilization|year= 2000|series= INU societal research|volume= Vol.1: Coexisting contemporary civilizations : Arabo-Muslim, Bharati, Chinese, and Western|publisher= INU Press|location= Geneva|isbn= 2-88155-004-5|pages= }} |
* {{cite book|last= Ankerl|first= Guy|title= Global communication without universal civilization|year= 2000|series= INU societal research|volume= Vol.1: Coexisting contemporary civilizations : Arabo-Muslim, Bharati, Chinese, and Western|publisher= INU Press|location= Geneva|isbn= 2-88155-004-5|pages= }} |
||
{{asimilasi kebudayaan}} |
|||
{{Globalisasi|state=autocollapse}} |
{{Globalisasi|state=autocollapse}} |
||
Revisi terkini sejak 20 Mei 2024 12.33
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (April 2021) |
Westernisasi atau pembaratan (bahasa Inggris: westernization (AmE) atau westernisation (BrE)), juga oksidentalisasi (dari bahasa Inggris, oksiden, yang artinya "barat"), adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Definisi Barat
[sunting | sunting sumber]Secara wilayah
[sunting | sunting sumber]"Barat" awalnya didefinisikan sebagai dunia Barat. Romawi Kuno membedakan antara budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di Mesir dan budaya Oksidental yang berada di Barat. Seribu tahun kemudian, Skisma Timur-Barat memisahkan Gereja Katolik and Gereja Ortodoks Timur.
Sipilisasi Barat umumnya dikatakan meliputi Amerika Utara (A.S. dan Kanada), Eropa (di setidaknya Uni Eropa, negara-negara EFTA, negara-negara mikro Eropa), Australia dan Selandia Baru.
Definisi tersebut sering diluaskan, dan dapat meliputi negara-negara tersebut, atau kombinasi dari negara-negara tersebut:
Negara-negara Eropa di luar Uni Eropa
[sunting | sunting sumber]Utamanya karena keanggotaan mereka dalam Dewan Eropa, Kebijakan Kawasan Eropa, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa dan organisasi lainnya, negara-negara tersebut termasuk dalam definisi Barat. Mereka juga menyebarkan budaya Eropa utama dengan negara-negara UE.
Amerika Latin
[sunting | sunting sumber]Beberapa negara di Amerika Latin dianggap sebagai negara-negara Barat, sebagian besar karena kebanyakan penduduknya adalah keturunan Eropa (pemukim Spanyol dan Portugis dan kemudian imigrasi dari negara-negara Eropa lainnya). Dan masyakarat mereka mengoperasikan dalam cara Westernisasi yang tinggi. Kebanyakan negara di Amerika Latin menggunakan bahasa Spanyol atau bahasa Portugis sebagai bahasa resmi mereka. Menurut CIA World Factbook, terdapat pula imigran di Amerika Latin dari negara-negara Eropa lainnya selain Spanyol dan Portugal, (Contohnya, dari Jerman, Italia, Belanda, dll. Lihat Imigrasi ke Argentina, Imigrasi ke Chili atau Imigrasi ke Brasil.).[2]
Turki
[sunting | sunting sumber]Meskipun secara geografi hanya 3% wilayah Turki yang berada di Eropa, Turki memiliki sistem ekonomi yang mirip, memiliki sebuah serikat pabean dengan Uni Eropa selain menjadi kandidat resmi untuk keanggotaannya, dan anggota organisasi-organisasi bergaya Barat seperti OECD, Dewan Eropa, dan NATO. Negara tersebut sering menjadi anggota organisasi untuk acara-acara olahraga dan kebudayaan Eropa seperti UEFA dan Kontes Menyanyi Eurovision.
Israel
[sunting | sunting sumber]Meskipun secara geografi Israel berada di Timur Tengah selatan Lebanon, Israel memiliki berbagai imigran Yahudi dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Prancis dan Jerman.[3][4] Negara tersebut adalah anggota OECD. Negara tersebut sering menjadi anggota organisasi untuk acara-acara olahraga dan kebudayaan Eropa seperti UEFA dan Kontes Menyanyi Eurovision. Menurut Sammy Smooha, seorang profesor emeritus sosiologi di Universitas Haifa, Israel dideskripsikan sebagai sebuah “hibrida,” sebuah negara “semi-Barat” yang modern dan berkembang. Pada suatu saat, ia berkata, Israel akan menjadi ”lebih dan lebih Barat.” Namun sebagai hasil dari persengketaan Arab-Israel, Westernisasi secara penuh akan berproses lambat di Israel.[4]
Lebanon
[sunting | sunting sumber]Meskipun secara geografi Lebanon terletak di Timur Tengah utara Israel, Lebanon memiliki setidaknya 40% Kristen yang sangat terpengaruhi budaya dan sosial dari negara-negara Barat (utamanya Prancis yang memiliki kaitan sejarah pada awal negara Salin di Wilayah Tripoli yang didirikan oleh Raymond IV dari Toulouse yang menguasai sebagian besar Lebanon pada masa sekarang. Warisan Prancis pada masyarakat Lebanon adalah pengetahuan tentang bahasa Prancis).
Jepang dan Korea Selatan
[sunting | sunting sumber]Meskipun secara geografi Jepang dan Korea Selatan terletak di Asia Timur, mereka memiliki bentuk pemerintahan demokratis, sistem ekonomi pasar bebas, standar hidup yang tinggi dan kontribusi-kontribusi utama pada ilmu pengetahuan dan teknologi Barat, dan dideskripsikan sebagai "hibrida," negara "semi-Barat" yang modern dan berkembang.
Afrika Selatan
[sunting | sunting sumber]Karena pengaruh yang tinggi dari budaya Eropa di tempat-tempat seperti Afrika Selatan, terutama Belanda.
Proses
[sunting | sunting sumber]Westernisasi diawali dengan proses imitasi terhadap pola pikir dan budaya dari negara yang memiliki kekuatan yang dominan. Prosesnya mulai berlangsung dari bidang bisnis dan ekonomi. Suatu individu akan merasa menjadi bagian dari masyarakat global hanya dengan meniru gaya hidup di dunia Barat. Beberapa fenomena westernisasi yaitu meminum minuman bersoda dan merokok. Sementara itu, di kalangan muslim, fenomena westernisasi terlihat dari pengumbaran aurat melalui pemakaian pakaian yang memperlihatkan perut dan rambut.[5]
Dampak
[sunting | sunting sumber]Globalisasi budaya
[sunting | sunting sumber]Westernisasi yang dilakukan oleh dunia Barat memberikan dominasi atas budaya konsumerisme, hedonisme dan materialisme. Dominasi ini menghasilkan globalisasi yang ditandai dengan homogenisasi dari segi makanan, hiburan dan pemikiran. Proses integrasinya terjadi secara tak terhindarkan karena didukung oleh perkembangan peralatan komunikasi dan transportasi modern.[6]
Konsekuensi
[sunting | sunting sumber]Karena kolonisasi dan imigrasi Eropa, bahasa-bahasa asli di Amerika, Australia, Selandia Baru, Asia Utara dan sebagian dari Afrika Selatan dan Asia Tengah, sekarang sering menggunakan bahasa-bahasa Eropa dan kreol:
- Inggris (Amerika Serikat dan Kanada kecuali Quebec berbahasa Prancis)
- Inggris - Australia dan Selandia Baru atau bahasa Inggris bersama dengan bahasa kreol berbasis Inggris (Jamaika dan sebagian besar Hindia Barat, Guyana).
- Prancis (Quebec, New Brunswick dan sebagian dari Ontario di Kanada dan Saint Pierre and Miquelon); bahasa Prancis bersama dengan bahasa kreol berbasis Prancis (Guiana Prancis, Guadeloupe, Haiti, Martinique dan Saint-Barthelemy).
- Spanyol (Amerika Hispanik, meskipun di Paraguay kebanyakan orang adalah bilingual dengan Guarani dan terdapat lebih banyak pengguna bahasa Guarani ketimbang pengguna bahasa Spanyol).
- Portugis (Brasil).
- Rusia - (Asia Utara dan sebagian Asia Tengah).
- Belanda bersama dengan bahasa-bahasa kreol (Suriname, Aruba dan Antilles Belanda).
- bahasa Afrika bersama dengan bahasa Inggris (sebagian Afrika Selatan).
Contoh para pemimpin yang melakukan Westernisasi
[sunting | sunting sumber]- Kaisar Meiji
- Peter yang Agung
- Mustafa Kemal Atatürk
- Kaisar Guangxu
- Sun Yat-sen
- Deng Xiaoping
- Mikhail Gorbachev
- Reza Shah Pahlavi
- Mohammad Reza Pahlavi
- Kaisar Gojong
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Akulturasi
- Afrikanisasi
- Amerikanisasi
- Anglikisasi
- Anti-Amerikanisme
- Anti-globalisi
- Arabisasi
- Mentalitas kolonial
- Kolonialisme
- Kolonisasi
- Kolorisme
- Kreolisasi
- Asimilasi kebudayaan
- Diversitas kebudayaan
- Genosida kebudayaan
- Identitas kebudayaan
- Imperialisme kebudayaan
- Budaya Eropa
- Romanisasi
- Budaya Amerika Serikat
- Datsu-A Ron
- Teori perdamaian demokratis
- Democratisasi
- de-Rusifikasi
- Enkulturasi
- Etnosida
- Eropeanisasi
- Prancisasi
- Jermanisasi
- Gharbzadegi
- Globalisasi/Mundialisasi
- Hellenisasi
- Kompetensi antarkebudayaane
- Islamisasi
- Korenisasi
- Magyarisasi
- McDonaldisasi
- Kuali peleburan
- Modernisasi
- Multiculturalism
- Nipponisasi
- konsep seksualitas laki-laki non-Westernisasi
- Pembagian Utara-Selatan
- Partai Kantung Kertas
- Polonisasi
- Ras
- Rasialisme (kategorisasi rasial)
- Rasisme
- Latinisasi
- Rumanianisasi
- Rusifikasi
- Sinifikasi
- Slowakisasi
- Interpretasi ras sosial
- Sinkretisme
- Turkifikasi
- Ukrainisasi
- Budaya Barat
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Hidayat, Taufiqurrahman (2012). Busana Paku Buwono XIII Pada Upacara Tingalan Jumenengandalem Periode 2005-2011 (Sebuah Kajian Makna Simbolis Busana Raja) (Tesis Undergraduate). Digital Library Universitas Sebelas Maret. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/28364/Busana-Paku-Buwono-XIII-Pada-Upacara-Tingalan-Jumenengandalem-Periode-2005-2011-Sebuah-Kajian-Makna-Simbolis-Busana-Raja.
- ^ "CIA - The World Factbook -- Field Listing - Ethnic groups". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-06. Diakses tanggal 2008-02-20.
- ^ Richard T. Arndt, David Lee Rubin (1996). The Fulbright difference. Studies on cultural diplomacy and the Fulbright experience. Transaction Publishers. hlm. 53. ISBN 9781560008613. Diakses tanggal 2010-05-26.
- ^ a b Sheldon Kirshner (2013-10-16). "Is Israel Really a Western Nation?". Sheldon Kirshner Journal. Diakses tanggal 2013-11-09.
- ^ Husaini 2005, hlm. 17.
- ^ Husaini 2005, hlm. 20.
- Gunewardene, Huon, and Zheng (2001). Exposure to Westernization and Dieting: A Cross-Cultural Study. Int. J. Eat. Disord., 29: pp. 289–293.
- Khondker (2004). Glocalization as Globalization: Evolution of a Sociological Concept. Bangladesh e-Journal of Sociology. Volume 1. Number 2. pp. 12–20.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. ISBN 978-602-250-517-4.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- The Idea of the West (2004), ditulis oleh Alastair Bonnett (Palgrave)
- The Decline of the West (1918), ditulis oleh Oswald Spengler.
- The End of History and the Last Man (1992), ditulis oleh Francis Fukuyama.
- The Clash of Civilizations (1996), ditulis oleh Samuel P. Huntington.
- The Triumph of the West (1985) ditulis oleh sejarawan Universitas Oxford J.M. Roberts.
- Ankerl, Guy (2000). Global communication without universal civilization. INU societal research. Vol.1: Coexisting contemporary civilizations : Arabo-Muslim, Bharati, Chinese, and Western. Geneva: INU Press. ISBN 2-88155-004-5.