Lompat ke isi

Buya Hamka (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(237 revisi perantara oleh 61 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|pahlawan nasional Indonesia|Abdul Malik Karim Amrullah}}
{{Infobox film
{{Infobox film
|name = Buya Hamka
| name = Buya Hamka
|image =
| image = Buya Hamka Vol 01 (2023).jpeg
|image size =
| alt =
|alt =
| caption = Poster rilis teatrikal
| film name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} -->
|caption =
|director = [[Fajar Bustomi]]
| director = [[Fajar Bustomi]]
|producer = [[Chand Parwez Servia]]<br/>Frederica<br/>HB Naveen<br/>Dallas Sinaga
| producer = {{Plainlist|
* [[Frederica]]
|writer = Alim Sudio<br/>Cassandra Massardi
* [[Chand Parwez Servia]]
|narrator =
|starring = [[Vino Bastian]]<br/> [[Laudya Cynthia Bella]]<br/> [[Desy Ratnasari]]<br/> [[Donny Damara]]<br/> [[Ayudia Bing Slamet]]<br/> [[Mawar Eva de Jongh|Mawar de Jongh]]<br/> [[Ben Kasyafani]]<br/> [[Verdi Solaiman]]<br/> [[Teuku Rifnu Wikana]]<br/> [[Rey Bong]]<br/> [[Marthino Lio]]<br/> [[Alfie Alfandy]]<br/> [[Yoga Pratama]]<br/> [[Ayu Laksmi]]<br/> [[Ade Firman Hakim|Ade Firman]]
|music =
|maintheme =
|opentheme =
|endtheme =
|cinematography =
|editing =
|studio = [[Falcon Pictures]]<br/>[[Starvision Plus]]
|distributor =
|released =
|released year = 2020
|film of location =
|runtime =
|country = [[Indonesia]]
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Minang|Minang]]<br>[[Bahasa Arab|Arab]]
|budget =
|gross =
|network =
|preceded by =
|followed by =
}}
}}
| writer = {{Plainlist|
'''''Buya Hamka''''' adalah film drama biografi Indonesia tentang [[Abdul Malik Karim Amrullah]] atau Hamka, seorang ulama Indonesia yang dikenal sebagai penulis, pujangga, dan politisi. Film ini disutradarai oleh [[Fajar Bustomi]] dan dibintangi oleh [[Vino Bastian]] sebagai Hamka. ''Buya Hamka'' telah memulai pengambilan gambar pada 1 April 2019 dan menurut rencana akan ditayangkan pada awal 2020. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya [[Laudya Cynthia Bella]], [[Desy Ratnasari]], [[Donny Damara]], [[Ayudia Bing Slamet]], dan [[Ben Kasyafani]].<ref name=":1">{{cite web
* [[Alim Sudio]]
|title = Kehidupan Buya Hamka Diangkat Jadi Film
* Cassandra Massardi
|url = https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190325194743-220-380569/kehidupan-buya-hamka-diangkat-jadi-film
}}
|date = 25 Maret 2019
|work = [[CNN Indonesia]]
| screenplay =
|author = M. Andika Putra
| story =
| based on = <!-- {{Based on|title of the original work|creator of the original work|additional creator(s), if necessary}} -->
|accessdate= 28 Maret 2019
| starring = <!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan seberapa penting pemeran / 2 teratas yang tercantum pada end credit / nama pemeran yang tercantum pada poster. Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran -->
}}</ref>
{{Plainlist|
* [[Vino G. Bastian]]
* [[Laudya Cynthia Bella]]
}}
| narrator =
| music = [[Purwacaraka]]
| cinematography = [[Ipung Rachmat Syaiful]]
| editing = [[Ryan Purwoko]]
| studio = {{Plainlist|
* [[Falcon Pictures]]
* [[Starvision]]
* [[Majelis Ulama Indonesia]]
}}
| distributor =
| released = {{Film date|2023|04|19|Indonesia, Vol. I|2023|8|17|[[Netflix]]}}
| runtime = 106 menit
| country = [[Indonesia]]
| language = {{Plainlist|
* [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
* [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]
* [[Bahasa Arab|Arab]]
* [[Bahasa Melayu Makassar|Melayu Makassar]]
* [[Bahasa Belanda|Belanda]]
* [[Bahasa Jepang|Jepang]]
}}
| budget = Rp23 miliar
| gross =
}}
'''''Buya Hamka''''' adalah [[film drama]] [[Film biografi|biografi]] Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh [[Fajar Bustomi]] dan dibintangi oleh [[Vino Bastian]] sebagai [[Hamka]]. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya [[Laudya Cynthia Bella]], [[Donny Damara]], [[Desy Ratnasari]], dan [[Ben Kasyafani]].<ref name=":1">{{Cite news|last=Putra|first=M. Andika|date=25 Maret 2019|title=Kehidupan Buya Hamka Diangkat Jadi Film|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190325194743-220-380569/kehidupan-buya-hamka-diangkat-jadi-film|work=[[CNN Indonesia]]|accessdate=28 Maret 2019}}</ref>


Berawal dari gagasan [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI), rencana pembuatan film ''Buya Hamka'' terungkap pada 2015. [[Chand Parwez Servia|Chand Parwez]] bertindak sebagai produser. Penulisan naskah ditangani oleh [[Alim Sudio]] dan rampung setelah pengerjaan selama tiga tahun. Pada Maret 2019, para pemeran ''Buya Hamka'' diumumkan secara resmi. Film ini digarap oleh rumah produksi [[Falcon Pictures]] dan [[Starvision Plus]], bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.<ref name=":0" />
Rencana pembuatan film ''[[Hamka|Buya Hamka]]'' terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara Ketua [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) [[Din Syamsuddin]] dengan Ir. [[Chand Parwez Servia]]. Produksinya dilakukan oleh [[Falcon Pictures]] dan [[Starvision Plus]], bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.


== Alur ==
== Premis ==
Periode di mana Hamka menjadi pengurus [[Muhammadiyah]] di [[Makassar]] dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke [[Medan]], karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|Jepang]] hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.<ref name=":0">{{cite web
''Buya Hamka'' akan mengisahkan kehidupan Hamka sejak lahir sampai meninggal dunia. Sebelum menjadi sosok yang dikenal banyak orang, Hamka telah melewati beberapa perubahan, mulai dari kanak-kanak, remaja, hingga berkeluarga. Sebagai ulama, film ini menyoroti bagaimana cara Hamka menyampaikan dakwahnya secara santun. Selain itu, ''Buya Hamka'' menyoroti aspek humanis Hamka dan prosesnya menggapai semua pencapaian.<ref name=":0">{{cite web
|title = Skenario Film Buya Hamka Rampung Setelah 3 Tahun
|title = Skenario Film ''Buya Hamka'' Rampung Setelah 3 Tahun
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/19/03/26/poyg3f328-skenario-film-buya-hamka-rampung-setelah-3-tahun
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/19/03/26/poyg3f328-skenario-film-buya-hamka-rampung-setelah-3-tahun
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
Baris 53: Baris 61:


== Pemeran ==
== Pemeran ==
<!-- Pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan ... . Pemeran tidak dicantumkan semua karena jumlahnya yang sangat banyak dan perannya hanya sebagai pemeran tambahan (''extras''), kecuali jika perannya cukup berpengaruh -->
{{div col}}
{{Castlist|
* [[Vino Bastian]] sebagai Abdul Malik Karim Amrullah "Hamka"
** [[Rey Bong]] sebagai Malik, Hamka kecil
* [[Vino Bastian]] sebagai [[Abdul Malik Karim Amrullah]]/Hamka
* [[Laudya Cynthia Bella]] sebagai Sitti Raham, istri Hamka
* [[Laudya Cynthia Bella]] sebagai Sitti Raham, istri Hamka
** Izzati Khanza sebagai Sitti Raham kecil
* [[Donny Damara]] sebagai [[Abdul Karim Amrullah]] / Haji Rasul
** [[Beby Tsabina]] sebagai Sitti Raham remaja
* [[Desy Ratnasari]] sebagai Ummi Safiyah, ibu Hamka
* [[Desy Ratnasari]] sebagai Safiyah, ibu Hamka
* [[Ben Kasyafani]] sebagai [[Zainuddin Labay El Yunusy]] / Asrul
* [[Donny Damara]] sebagai [[Abdul Karim Amrullah]], ayah Hamka
* [[Ade Firman Hakim]] sebagai Karta
* [[Ayudia Bing Slamet]] sebagai Maryam
* [[Mawar Eva de Jongh|Mawar de Jongh]] sebagai Kulsum
* [[Mellya Baskarani]] sebagai Aminah
* [[Ben Kasyafani]] sebagai [[Zainuddin Labay El Yunusy|Zainuddin Labay]]
* [[Verdi Solaiman]] sebagai sebagai [[Abdul Karim Oei Tjeng Hien|Abdul Karim Oei]]
* [[Teuku Rifnu Wikana]] sebagai paman Hamka
* [[Marthino Lio]] sebagai Amir
* [[Marthino Lio]] sebagai Amir
* Rhesa Putri sebagai Farida
* [[Alfie Alfandy]] sebagai Dadang, sipir ketika Hamka dipenjara
* [[Yoga Pratama]] sebagai Zaki, putra Hamka
* [[Mawar de Jongh]] sebagai Kulsum
* [[Ayu Laksmi]] sebagai "andung", nenek Hamka
* [[Ferry Salim]] sebagai Gubernur Nakashima
* [[Anjasmara]] sebagai [[Soekarno]], presiden Indonesia
* [[Wafda Saifan]] sebagai Rozak, suami Kulsum<ref>{{cite web|url=http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/27/siapa-sosok-rozak-yang-diperankan-wafda-saifan-lubis-di-film-buya-hamka?page=2|title=Siapa Sosok Rozak yang Diperankan Wafda Saifan Lubis di Film 'Buya Hamka'?|date=27 Maret 2019|work=Tribunnews.com|accessdate=28 Maret 2019}}</ref>
* [[Ade Firman Hakim|Ade Firman]] sebagai Karta
* [[Verdi Solaiman]] sebagai [[Abdul Karim Oei Tjeng Hien]]
* Resha Putri sebagai Farida
* [[Yoga Pratama]] sebagai Zaki Hamka, putra Hamka
** Zayyan Sakha sebagai Zaki kecil
* [[Mathias Muchus]] sebagai [[Ahmad Rasyid Sutan Mansur|Sutan Mansur]]
* Pritt Timothy sebagai [[Agus Salim]]
** Raditya Ranindra sebagai Zaki remaja
* [[Cok Simbara]] sebagai Hamid
* [[Roy Sungkono]] sebagai [[Rusydi Hamka]], putra Hamka
** [[Bima Azriel]] sebagai Rusydi kecil (15 tahun)
** [[Rasyid Albuqhari]] sebagai Rusydi remaja
* [[Ajil Ditto]] sebagai Fahri
* [[Ajil Ditto]] sebagai Fahri
* [[Roy Sungkono]] sebagai [[Rusydi Hamka|Rusydi]], putra Hamka
* [[Alfie Alfandy]] sebagai Dadang, sipir penjara Hamka
* [[Donny Kesuma]] sebagai ayah Kulsum
* [[Yoriko Angeline]] sebagai Ola
* [[Chew Kin Wah]] sebagai Tan Ban Kie
* Ivan Leonardy sebagai Ayah Ola
* Sulistyo Kusumawati sebagai Ibu Ola
{{div col end}}
* Ichsanuddin Ilyas sebagai Irfan Guci
* Quinsha Malaika sebagai Azizah
* [[Ayu Laksmi]] sebagai Andung
}}


== Produksi ==
== Produksi ==

[[Berkas:Abdul Malik Karim Amrullah, Pekan Buku Indonesia 1954, p217.jpg|200px|jmpl|Film ini bertuturkan perjalanan hidup [[Hamka]].]]
=== Praproduksi ===
Ide pembuatan film Buya Hamka pertama kali digagas oleh [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) pada 2014 saat [[Din Syamsuddin]] menjabat sebagai Ketua MUI.<ref>{{cite web
[[Berkas:Abdul Malik Karim Amrullah, Pekan Buku Indonesia 1954, p217.jpg|200px|jmpl|kiri|[[Hamka]]]]
|title = Starvision dan Falcon Garap Film Buya Hamka
Ide pembuatan film mengenai [[Hamka]] pertama kali digagas oleh [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) pada 2014 saat [[Din Syamsuddin]] menjabat sebagai Ketua MUI.<ref>{{cite web
|title = Starvision dan Falcon Garap Film ''Buya Hamka''
|url = https://senggang.republika.co.id/berita/senggang/blitz/poyft1328/senggang/film/19/03/25/pox5na328-starvision-dan-falcon-garap-film-buya-hamka
|url = https://senggang.republika.co.id/berita/senggang/blitz/poyft1328/senggang/film/19/03/25/pox5na328-starvision-dan-falcon-garap-film-buya-hamka
|date = 25 Maret 2019
|date = 25 Maret 2019
Baris 92: Baris 102:
|author = Indira Rezkisari
|author = Indira Rezkisari
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref> Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'' pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Buya Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.<ref>{{cite web
}}</ref> Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'' pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.<ref>{{cite web
|title = MUI Gagas Film tentang Buya Hamka
|title = MUI Gagas Film tentang ''Buya Hamka''
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/14/03/29/n36oij-mui-gagas-film-tentang-buya-hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/14/03/29/n36oij-mui-gagas-film-tentang-buya-hamka
|date = 29 Maret 2014
|date = 29 Maret 2014
Baris 99: Baris 109:
|author = Ani Nursalikah
|author = Ani Nursalikah
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref><ref name=":2">https://www.youtube.com/watch?v=6ecGErdpYQY</ref>
}}</ref>


Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada [[Chand Parwez Servia|Chand Parwez]], produser [[Starvision Plus|Starvision]] untuk membuat film tentang Buya Hamka.<ref name=":1" /> Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwiz mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Star Vision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.<ref>{{cite web
Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada [[Chand Parwez Servia|Chand Parwez]], produser [[Starvision Plus]] untuk membuat film tentang Hamka.<ref name=":1" /> Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwez mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Starvision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.<ref>{{cite web
|title = MUI Berencana Filmkan Kehidupan Buya Hamka
|title = MUI Berencana Filmkan Kehidupan Buya Hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/15/01/06/nhrlg4-mui-berencana-filmkan-kehidupan-buya-hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/15/01/06/nhrlg4-mui-berencana-filmkan-kehidupan-buya-hamka
Baris 110: Baris 120:
}}</ref>
}}</ref>


Chand mempercayakan penulisan naskah pada [[Alim Sudio]]. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk ''[[Surga yang Tak Dirindukan]],'' ''[[Ayat Ayat Cinta 2|Ayat-ayat Cinta 2]],'' dan ''[[Guru Ngaji]]''. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah ''Buya Hamka'' menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".<ref name=":0" />
Chand mempercayakan penulisan naskah pada [[Alim Sudio]]. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk ''[[Surga yang Tak Dirindukan]],'' ''[[Ayat Ayat Cinta 2|Ayat-ayat Cinta 2]],'' dan ''[[Guru Ngaji]]''. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah film ''Buya Hamka'' menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".<ref name=":0" />


Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film ''Buya Hamka''. Pada 17 November 2016, putra Hamka, [[Afif Hamka|Afif]] menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.<ref>{{cite web
Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film ''Buya Hamka''. Pada 17 November 2016, putra Hamka, [[Afif Hamka|Afif]] menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.<ref name=":2" /><ref>{{cite web
|title = MUI Gagas Buat Film Buya Hamka
|title = MUI Gagas Buat Film ''Buya Hamka''
|url = https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/18/ogtemc330-mui-gagas-buat-film-buya-hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/11/18/ogtemc330-mui-gagas-buat-film-buya-hamka
|date = 18 November 2016
|date = 18 November 2016
Baris 122: Baris 132:


Dalam pemberitaan ''[[Media Indonesia]]'' pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.<ref>{{cite web
Dalam pemberitaan ''[[Media Indonesia]]'' pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.<ref>{{cite web
|title = Fajar Bustomi Garap Film Biopik Buya Hamka
|title = Fajar Bustomi Garap Film Biopik ''Buya Hamka''
|url = http://mediaindonesia.com/read/detail/184728-fajar-bustomi-garap-film-biopik-buya-hamka
|url = http://mediaindonesia.com/read/detail/184728-fajar-bustomi-garap-film-biopik-buya-hamka
|date = 16 September 2018
|date = 16 September 2018
Baris 128: Baris 138:
|author = Ardi Teristi Hardi
|author = Ardi Teristi Hardi
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref> Sebagai sutradara, dipercayakan kepada [[Fajar Bustomi]], yang sukses menggarap ''[[Dilan 1990]]'' dan sekuelnya ''[[Dilan 1991]].'' Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.<ref name=":0" />
}}</ref> Sebagai sutradara, dipercayakan kepada [[Fajar Bustomi]], yang sukses menggarap ''[[Dilan 1990]]'' dan sekuelnya ''[[Dilan 1991]]'' serta ''[[Milea: Suara dari Dilan (film)|Milea]]''. Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.<ref name=":0" />


=== Pemilihan pemeran ===
Daftar pemeran ''Buya Hamka'' diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, [[Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan|Duren Tiga]], [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh [[Vino Bastian|Vino G. Bastian]].<ref>{{cite web
Daftar pemeran seri film ''Buya Hamka'' diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, [[Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan|Duren Tiga]], [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh [[Vino Bastian|Vino G. Bastian]].<ref>{{cite web
|title = Alasan Fajar Bustomi Pilih Vino Sebagai Buya Hamka
|title = Alasan Fajar Bustomi Pilih Vino Sebagai Buya Hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/pox6wk328/alasan-fajar-bustomi-pilih-vino-sebagai-buya-hamka
|url = https://www.republika.co.id/berita/senggang/film/pox6wk328/alasan-fajar-bustomi-pilih-vino-sebagai-buya-hamka
Baris 144: Baris 155:
|author = Rezka Aulia
|author = Rezka Aulia
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref> Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan ''syuting'' untuk [[Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212|''Wiro Sableng'']].<ref>{{cite web|url=https://hot.detik.com/video/190326006/cara-vino-g-bastian-dalami-karakter-buya-hamka|title=Cara Vino G Bastian Dalami Karakter Buya Hamka|date=26 Maret 2019|work=[[Detik.com]]|accessdate=28 Maret 2019|author=}}</ref> Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses ''casting''.<ref>{{cite web
}}</ref> Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan pengambilan gambar untuk [[Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212|''Wiro Sableng'']].<ref>{{Cite news|url=https://hot.detik.com/video/190326006/cara-vino-g-bastian-dalami-karakter-buya-hamka|title=Cara Vino G Bastian Dalami Karakter Buya Hamka|date=26 Maret 2019|work=[[Detik.com|detikcom]]|accessdate=28 Maret 2019|author=}}</ref> Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses ''casting''.<ref>{{Cite news|title = Vino G Bastian Berulang Kali Temui Keluarga Buya Hamka demi Mendalami Karakter
|title = Vino G Bastian Berulang Kali Temui Keluarga Buya Hamka demi Mendalami Karakter
|url = https://entertainment.kompas.com/read/2019/03/26/122228310/vino-g-bastian-berulang-kali-temui-keluarga-buya-hamka-demi-mendalami
|url = https://entertainment.kompas.com/read/2019/03/26/122228310/vino-g-bastian-berulang-kali-temui-keluarga-buya-hamka-demi-mendalami
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
Baris 151: Baris 161:
|author = Tri Susanto Setiawan
|author = Tri Susanto Setiawan
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
|editor-last= Dewi
}}</ref><ref>{{cite web
|editor-first= Bestari Kumala
|title = Perankan Tokoh Buya Hamka, Vino G Bastian Dites Baca Alquran
|first= Tri Susanto
|last= Setiawan
}}</ref><ref>{{Cite news|title = Perankan Tokoh Buya Hamka, Vino G Bastian Dites Baca Alquran
|url = https://celebrity.okezone.com/read/2019/03/25/206/2034817/perankan-tokoh-buya-hamka-vino-g-bastian-dites-baca-alquran
|url = https://celebrity.okezone.com/read/2019/03/25/206/2034817/perankan-tokoh-buya-hamka-vino-g-bastian-dites-baca-alquran
|date = 25 Maret 2019
|date = 25 Maret 2019
Baris 158: Baris 171:
|author = Vania Ika Aldida
|author = Vania Ika Aldida
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
|last= Aldida
}}</ref> Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku ''[[Di Bawah Lindungan Ka'bah (film 2011)|Di Bawah Lindungan Ka'bah]]'' dan ''[[Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (film)|Tenggelamnya Kapal Van der Wijck]]''.
|first= Vania Ika
}}</ref> Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku ''[[Di Bawah Lindungan Ka'bah (novel)|Di Bawah Lindungan Ka'bah]]'' dan ''[[Tenggelamnya Kapal van der Wijck (novel)|Tenggelamnya Kapal Van der Wijck]]''.


[[Laudya Cynthia Bella]] mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman [[Soekarno]]. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".<ref>{{cite web
[[Laudya Cynthia Bella]] mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman [[Soekarno]]. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".<ref>{{Cite news|title = Alasan Laudya Cynthia Bella Ambil Peran di Film ''Buya Hamka''
|title = Alasan Laudya Cynthia Bella Ambil Peran di Film ''Buya Hamka''
|url = https://hot.detik.com/video/190326012/alasan-laudya-cynthia-bella-ambil-peran-di-film-bu
|url = https://hot.detik.com/video/190326012/alasan-laudya-cynthia-bella-ambil-peran-di-film-bu
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
|work = [[Detik.com]]
|work = [[Detik.com|detikcom]]
|author =
|author =
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref>
}}</ref>


Di ''Buya Hamka,'' salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam [[bahasa Arab]]. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.<ref>{{cite web
Di film ''Buya Hamka,'' salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam [[bahasa Arab]]. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.<ref>{{Cite news|title = Kesulitan Vino G. Bastian Belajar Bahasa Arab demi Buya Hamka
|title = Kesulitan Vino G. Bastian Belajar Bahasa Arab demi Buya Hamka
|url = https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190326164734-220-380878/kesulitan-vino-g-bastian-belajar-bahasa-arab-demi-buya-hamka
|url = https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190326164734-220-380878/kesulitan-vino-g-bastian-belajar-bahasa-arab-demi-buya-hamka
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
Baris 176: Baris 189:
|author = M. Andika Putra
|author = M. Andika Putra
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
}}</ref> Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus ''connect'', itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.<ref>{{cite web
}}</ref> Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus ''connect'', itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.<ref>{{Cite news|title = Ini Kesulitan Laudya Cynthia Bella Perankan Istri Buya Hamka
|title = Ini Kesulitan Laudya Cynthia Bella Perankan Istri Buya Hamka
|url = https://www.suara.com/entertainment/2019/03/26/190500/ini-kesulitan-laudya-cynthia-bella-perankan-istri-buya-hamka
|url = https://www.suara.com/entertainment/2019/03/26/190500/ini-kesulitan-laudya-cynthia-bella-perankan-istri-buya-hamka
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
Baris 183: Baris 195:
|author = Ferry Noviandi
|author = Ferry Noviandi
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate= 28 Maret 2019
|language= id
}}</ref>
}}</ref>


[[Desy Ratnasari]] tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan [[Donny Damara]] berperan sebagai ayah Hamka bernama [[Abdul Karim Amrullah]]. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film ''[[Kun Fayakuun]]'' pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, ''Buya Hamka'' didukung oleh sederet pemeran di antaranya [[Ayudia Bing Slamet]], [[Mawar Eva de Jongh|Mawar de Jongh]], [[Mellya Baskarani]], [[Ben Kasyafani]], [[Verdi Solaiman]], [[Teuku Rifnu Wikana|Rifnu Wikana]], [[Rey Bong]], [[Marthino Lio]], [[Alfie Alfandy]], [[Yoga Pratama]], [[Ayu Laksmi]], [[Wafda Saifan]], dan [[Ade Firman Hakim|Ade Firman]].<ref>{{cite web
[[Desy Ratnasari]] tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan [[Donny Damara]] berperan sebagai ayah Hamka bernama [[Abdul Karim Amrullah]]. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film ''[[Kun Fayakuun]]'' pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, film ''Buya Hamka'' didukung oleh sederet pemeran di antaranya [[Ayudia Bing Slamet]], [[Mawar Eva de Jongh|Mawar de Jongh]], [[Mellya Baskarani]], [[Ben Kasyafani]], [[Verdi Solaiman]], [[Teuku Rifnu Wikana|Rifnu Wikana]], [[Rey Bong]], [[Marthino Lio]], [[Alfie Alfandy]], [[Yoga Pratama]], [[Ayu Laksmi]], [[Wafda Saifan]], dan [[Ade Firman Hakim|Ade Firman]].<ref>{{cite web
|title = Film 'Buya Hamka' Bertabur Bintang, Ini Para Pemain Serta Perannya
|title = Film ''Buya Hamka'' Bertabur Bintang, Ini Para Pemain Serta Perannya
|url = https://movie.uzone.id/film-buya-hamka-bertabur-bintang-ini-para-pemain-serta-perannya
|url = https://movie.uzone.id/film-buya-hamka-bertabur-bintang-ini-para-pemain-serta-perannya
|date = 26 Maret 2019
|date = 26 Maret 2019
|work = Uzone.id
|work = Uzone.id
|author = Tomy Tresnady
|author = Tomy Tresnady
|accessdate= 28 Maret 2019
|accessdate = 28 Maret 2019
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}</ref>


=== Pengambilan gambar ===
Pengambilan gambar film ''Buya Hamka'' menurut rencana akan dimulai pada April 2019. Lokasi pengambilan gambar di antaranya [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Sumatra Barat]] yang merupakan kampung halaman Hamka.<ref>{{cite web
{{multiple image
|title = Vino G. Bastian to star in film about Muslim scholar Buya Hamka
|perrow = 2
|url = https://www.thejakartapost.com/life/2019/03/26/vino-g-bastian-to-star-in-film-about-muslim-scholar-buya-hamka.html
|total_width = 330
|date = 26 Maret 2019
|align=right
|work = [[The Jakarta Post]]
| image3 = Panoramaninjau.jpg
|language = Inggris
| image2 = Bukik Bulek IMG 4240.jpg
|author =
| image1 = Lembah Harau Kabut.jpg
|accessdate= 28 Maret 2019
| footer = Tempat pengambilan gambar film ''Buya Hamka'' di Sumatera Barat: [[Lembah Harau]], [[Bukik Bulek]], dan [[Danau Maninjau]]
}}</ref><ref>https://www.jpnn.com/news/film-buya-hamka-syuting-di-maninjau-dan-bukittinggi</ref> Selain di Sumatra Barat, ''Buya Hamka'' akan syuting di [[Kota Semarang|Semarang]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Jakarta]], dan [[Kota Sukabumi|Sukabumi]]. Direncanakan, syuting akan selesai dalam waktu 62 hari.<ref name=":1" />
}}

[[Pengambilan gambar utama]] film ''Buya Hamka'' telah dimulai pada April 2019 di beberapa kota dan daerah Indonesia, termasuk kampung halaman Hamka.<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/03/26/vino-g-bastian-to-star-in-film-about-muslim-scholar-buya-hamka.html|title=Vino G. Bastian to star in film about Muslim scholar Buya Hamka|author=|date=26 Maret 2019|work=[[The Jakarta Post]]|language=Inggris|accessdate=28 Maret 2019}}</ref> Di Sumatera Barat, lokasi pengambilan gambar dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Lembah Harau]], [[Bukit Takuruang|Bukik Takuruang]], dan [[Bukik Bulek]], [[Taram, Harau, Lima Puluh Kota|Nagari Taram]].<ref>https://www.jpnn.com/news/film-buya-hamka-syuting-di-maninjau-dan-bukittinggi</ref><ref>https://nagaritaram.com/wisata-nagari/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain di Indonesia, pengambilan gambar film ini di [[Kairo]], [[Mesir]] dengan melibatkan [[Masisir|mahasiswa-mahasiswa Mesir]]. Direncanakan, syuting akan selesai pada 15 Juli 2019.<ref>{{Cite news|url=https://hot.detik.com/movie/d-5062561/penggarapan-film-biopik-buya-hamka-sudah-rampung|title=Penggarapan Film Biopik Buya Hamka Sudah Rampung|last=|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-07-02}}</ref> Film ''Buya Hamka'' menghabiskan anggaran sebesar Rp70 miliar.<ref>{{cite news|editor-last=Hayati|editor-first=Istiqomatul|url=https://seleb.tempo.co/read/1708457/bangun-set-surau-dan-kincir-air-dengan-berbagai-perjuangan-film-buya-hamka-disebut-termahal|title=Bangun Set Surau dan Kincir Air dengan Berbagai Perjuangan, Film Buya Hamka Disebut Termahal|date=29 Maret 2023|accessdate=29 Maret 2023}}</ref>


== Penayangan ==
== Penayangan ==
Film ''Buya Hamka'' dibagi menjadi tiga bagian berdurasi 7 jam,<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/hype/read/2023/03/24/043700566/film-buya-hamka-dibuat-jadi-3-volume-ini-alasannya|title=Film Buya Hamka Dibuat Jadi 3 Volume, Ini Alasannya|last=|work=[[Kompas.com]]|language=id-ID|date=2023-03-24|access-date=2023-03-27}}</ref> dengan ''Buya Hamka Vol. I'' ditayangkan pada 20 April 2023.
Film ''Buya Hamka'' direncanakan akan ditayangkan pada 2020.<ref name=":1" />


Film ''Buya Hamka Vol. 1'' dirilis di [[Netflix]] pada 17 Agustus 2023.
== Rujukan ==

Adapun sekuel dari film ''Buya Hamka'' dengan judul ''Hamka & Siti Raham (Vol. 2)'' akan segera tayang di bioskop pada tanggal 21 Desember 2023.

Adapun jadwal penayangan ''Buya Hamka Vol. III'' yang merupakan kelanjutan dari kedua seri belum dirilis rumah produksi.

== Lagu tema ==
Lagu tema yang berjudul ''"Cintaku Untukmu"'' digunakan dalam film sekuelnya, ''Hamka & Siti Raham (Vol. 2)''
{| class="wikitable unsortable"
!Judul lagu
!Penyanyi
!Pencipta
!Produksi
|-
|"Cintaku Untukmu"
|Fadly [[Padi (grup musik)|Padi]] ft. [[Putri Ariani]]
|[[Dewa Budjana]]
|[[Falcon Music|Falcon Music Indonesia]] dan [[Kharisma Starvision Plus|Starvision]]
|}

== Pencapaian ==
Film ''Buya Hamka Vol. I'' berhasil memperolah total jumlah penonton sebanyak 1.297.791 di satu bulan lebih penayangannya. Hal tersebut menjadikan film ini masuk [[Daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa]] di urutan ke 77 pada saat itu. Film ini satu tingkat diatas [[Sewu Dino]], [[Khanzab]] dan [[Jin & Jun (film)|Jin dan Jun]] yang sama-sama dirilis pada Idul Fitri 19 April 2023. Film ini juga menjadi film terlaris yang disutradarai oleh [[Fajar Bustomi]].

==Penghargaan dan nominasi==
{| class="wikitable"
| rowspan="8" |2023
| rowspan="3" |[[Festival Film Wartawan Indonesia 2022|Indonesian Movie Actors Awards]]
|Film Terfavorit
|Falcon Pictures & Starvision
| rowspan="8" |Nominasi
|-
|Pemeran Utama Pria Terbaik
| rowspan="3" |[[Vino G. Bastian]]
|-
|Pemeran Utama Pria Terfavorit
|-
| rowspan="5" |[[Festival Film Indonesia 2022|Festival Film Indonesia]]
|Pemeran Utama Pria Terbaik
|-
|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik
|Alim Sudio dan Cassandra Massardi
|-
|Pengarah Sinematografi Terbaik
|Ipung Rachmat Syaiful, I.C.S
|-
|Penata Busana Terbaik
|[[Samuel Wattimena]]
|-
|Penata Rias Terbaik
|Jerry Oktavianus
|}



== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}

== Pranala luar ==
* {{IMDb title|tt10656212}}


{{Hamka}}
{{Hamka}}
{{Fajar Bustomi}}
{{Falcon Pictures}}
{{Kharisma Starvision Plus}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 2020]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2023]]
[[Kategori:Kharisma Starvision Plus]]
[[Kategori:Film berbahasa Indonesia]]
[[Kategori:Falcon Pictures]]
[[Kategori:Film Falcon Pictures]]
[[Kategori:Film biografi Indonesia]]
[[Kategori:Film yang diproduseri Frederica]]
[[Kategori:Film Starvision]]
[[Kategori:Film yang diproduseri Chand Parwez Servia]]
[[Kategori:Film yang disutradarai Fajar Bustomi]]
[[Kategori:Film yang ditulis Alim Sudio]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film biografi]]
[[Kategori:Film sejarah]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada kisah nyata]]
[[Kategori:Film bertema Islam Indonesia]]
[[Kategori:Film Minangkabau]]
[[Kategori:Film multibahasa]]
[[Kategori:Hamka]]
[[Kategori:Hamka]]
[[Kategori:Muhammadiyah]]
[[Kategori:Majelis Ulama Indonesia]]

Revisi terkini sejak 7 November 2024 11.28

Buya Hamka
Poster rilis teatrikal
SutradaraFajar Bustomi
Produser
Ditulis oleh
Pemeran
Penata musikPurwacaraka
SinematograferIpung Rachmat Syaiful
PenyuntingRyan Purwoko
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 19 April 2023 (2023-04-19) (Indonesia, Vol. I)
  • 17 Agustus 2023 (2023-08-17) (Netflix)
Durasi106 menit
NegaraIndonesia
Bahasa
AnggaranRp23 miliar

Buya Hamka adalah film drama biografi Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian sebagai Hamka. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, dan Ben Kasyafani.[1]

Rencana pembuatan film Buya Hamka terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dengan Ir. Chand Parwez Servia. Produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.

Periode di mana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.[2]

Praproduksi

[sunting | sunting sumber]
Hamka

Ide pembuatan film mengenai Hamka pertama kali digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2014 saat Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI.[3] Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan Republika pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.[4][5]

Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada Chand Parwez, produser Starvision Plus untuk membuat film tentang Hamka.[1] Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwez mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Starvision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.[6]

Chand mempercayakan penulisan naskah pada Alim Sudio. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk Surga yang Tak Dirindukan, Ayat-ayat Cinta 2, dan Guru Ngaji. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah film Buya Hamka menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".[2]

Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film Buya Hamka. Pada 17 November 2016, putra Hamka, Afif menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.[5][7]

Dalam pemberitaan Media Indonesia pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.[8] Sebagai sutradara, dipercayakan kepada Fajar Bustomi, yang sukses menggarap Dilan 1990 dan sekuelnya Dilan 1991 serta Milea. Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.[2]

Pemilihan pemeran

[sunting | sunting sumber]

Daftar pemeran seri film Buya Hamka diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh Vino G. Bastian.[9] Vino mengaku sudah menerima tawaran peran pada 2017, tetapi saat itu dirinya sudah lebih dulu menerima peran untuk Chrisye.[10] Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan pengambilan gambar untuk Wiro Sableng.[11] Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses casting.[12][13] Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.

Laudya Cynthia Bella mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman Soekarno. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".[14]

Di film Buya Hamka, salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam bahasa Arab. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.[15] Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus connect, itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.[16]

Desy Ratnasari tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan Donny Damara berperan sebagai ayah Hamka bernama Abdul Karim Amrullah. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film Kun Fayakuun pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, film Buya Hamka didukung oleh sederet pemeran di antaranya Ayudia Bing Slamet, Mawar de Jongh, Mellya Baskarani, Ben Kasyafani, Verdi Solaiman, Rifnu Wikana, Rey Bong, Marthino Lio, Alfie Alfandy, Yoga Pratama, Ayu Laksmi, Wafda Saifan, dan Ade Firman.[17]

Pengambilan gambar

[sunting | sunting sumber]
Tempat pengambilan gambar film Buya Hamka di Sumatera Barat: Lembah Harau, Bukik Bulek, dan Danau Maninjau

Pengambilan gambar utama film Buya Hamka telah dimulai pada April 2019 di beberapa kota dan daerah Indonesia, termasuk kampung halaman Hamka.[18] Di Sumatera Barat, lokasi pengambilan gambar dilakukan di Danau Maninjau, Lembah Harau, Bukik Takuruang, dan Bukik Bulek, Nagari Taram.[19][20] Selain di Indonesia, pengambilan gambar film ini di Kairo, Mesir dengan melibatkan mahasiswa-mahasiswa Mesir. Direncanakan, syuting akan selesai pada 15 Juli 2019.[21] Film Buya Hamka menghabiskan anggaran sebesar Rp70 miliar.[22]

Penayangan

[sunting | sunting sumber]

Film Buya Hamka dibagi menjadi tiga bagian berdurasi 7 jam,[23] dengan Buya Hamka Vol. I ditayangkan pada 20 April 2023.

Film Buya Hamka Vol. 1 dirilis di Netflix pada 17 Agustus 2023.

Adapun sekuel dari film Buya Hamka dengan judul Hamka & Siti Raham (Vol. 2) akan segera tayang di bioskop pada tanggal 21 Desember 2023.

Adapun jadwal penayangan Buya Hamka Vol. III yang merupakan kelanjutan dari kedua seri belum dirilis rumah produksi.

Lagu tema

[sunting | sunting sumber]

Lagu tema yang berjudul "Cintaku Untukmu" digunakan dalam film sekuelnya, Hamka & Siti Raham (Vol. 2)

Judul lagu Penyanyi Pencipta Produksi
"Cintaku Untukmu" Fadly Padi ft. Putri Ariani Dewa Budjana Falcon Music Indonesia dan Starvision

Pencapaian

[sunting | sunting sumber]

Film Buya Hamka Vol. I berhasil memperolah total jumlah penonton sebanyak 1.297.791 di satu bulan lebih penayangannya. Hal tersebut menjadikan film ini masuk Daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa di urutan ke 77 pada saat itu. Film ini satu tingkat diatas Sewu Dino, Khanzab dan Jin dan Jun yang sama-sama dirilis pada Idul Fitri 19 April 2023. Film ini juga menjadi film terlaris yang disutradarai oleh Fajar Bustomi.

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
2023 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Falcon Pictures & Starvision Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Vino G. Bastian
Pemeran Utama Pria Terfavorit
Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Alim Sudio dan Cassandra Massardi
Pengarah Sinematografi Terbaik Ipung Rachmat Syaiful, I.C.S
Penata Busana Terbaik Samuel Wattimena
Penata Rias Terbaik Jerry Oktavianus


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Putra, M. Andika (25 Maret 2019). "Kehidupan Buya Hamka Diangkat Jadi Film". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  2. ^ a b c Shelbi Asrianti (26 Maret 2019). "Skenario Film Buya Hamka Rampung Setelah 3 Tahun". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  3. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Starvision dan Falcon Garap Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  4. ^ Ani Nursalikah (29 Maret 2014). "MUI Gagas Film tentang Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  5. ^ a b https://www.youtube.com/watch?v=6ecGErdpYQY
  6. ^ "MUI Berencana Filmkan Kehidupan Buya Hamka". Republika. 6 Januari 2015. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  7. ^ Fuji E. Permana (18 November 2016). "MUI Gagas Buat Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  8. ^ Ardi Teristi Hardi (16 September 2018). "Fajar Bustomi Garap Film Biopik Buya Hamka". Media Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  9. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Alasan Fajar Bustomi Pilih Vino Sebagai Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  10. ^ Rezka Aulia (26 Maret 2019). "Biopik 'Buya Hamka' Siap Syuting April, Kenapa Prosesnya Butuh Bertahun-Tahun?". KapanLagi.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  11. ^ "Cara Vino G Bastian Dalami Karakter Buya Hamka". detikcom. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  12. ^ Setiawan, Tri Susanto (26 Maret 2019). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Vino G Bastian Berulang Kali Temui Keluarga Buya Hamka demi Mendalami Karakter". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  13. ^ Aldida, Vania Ika (25 Maret 2019). "Perankan Tokoh Buya Hamka, Vino G Bastian Dites Baca Alquran". Okezone.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  14. ^ "Alasan Laudya Cynthia Bella Ambil Peran di Film Buya Hamka". detikcom. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  15. ^ M. Andika Putra (26 Maret 2019). "Kesulitan Vino G. Bastian Belajar Bahasa Arab demi Buya Hamka". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  16. ^ Ferry Noviandi (26 Maret 2019). "Ini Kesulitan Laudya Cynthia Bella Perankan Istri Buya Hamka". Suara.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  17. ^ Tomy Tresnady (26 Maret 2019). "Film Buya Hamka Bertabur Bintang, Ini Para Pemain Serta Perannya". Uzone.id. Diakses tanggal 28 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ "Vino G. Bastian to star in film about Muslim scholar Buya Hamka". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  19. ^ https://www.jpnn.com/news/film-buya-hamka-syuting-di-maninjau-dan-bukittinggi
  20. ^ https://nagaritaram.com/wisata-nagari/[pranala nonaktif permanen]
  21. ^ "Penggarapan Film Biopik Buya Hamka Sudah Rampung". detikcom. Diakses tanggal 2020-07-02. 
  22. ^ Hayati, Istiqomatul, ed. (29 Maret 2023). "Bangun Set Surau dan Kincir Air dengan Berbagai Perjuangan, Film Buya Hamka Disebut Termahal". Diakses tanggal 29 Maret 2023. 
  23. ^ "Film Buya Hamka Dibuat Jadi 3 Volume, Ini Alasannya". Kompas.com. 2023-03-24. Diakses tanggal 2023-03-27. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]