Lompat ke isi

Teknologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Basorewa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Pengayaan informasi sumber (DOI: 10.1353/cjs.2006.0050)
 
(107 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Unreliable sources|date=Februari 2021}}
[[Berkas:Bruce McCandless II during EVA in 1984.jpg|jmpl|ka|Pada pertengahan abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama meninggalkan atmosfer Bumi dan [[penjelajahan angkasa|menjelajahi ruang angkasa]].]]
[[Berkas:Bruce McCandless II during EVA in 1984.jpg|jmpl|ka|Pada pertengahan abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama meninggalkan atmosfer Bumi dan [[penjelajahan angkasa|menjelajahi ruang angkasa]].]]
'''Teknologi''' adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup [[manusia]].<ref> {{cite web|url=https://kbbi.web.id/teknologi|title=Arti Kata Teknologi}} </ref>
'''Teknologi''' adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup [[manusia]].<ref>{{cite web|url=https://kbbi.web.id/teknologi|title=Arti Kata Teknologi}}</ref>


Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan [[prasejarah]] tentang kemampuan mengendalikan [[api]] telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan [[roda]] telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya [[mesin cetak]], [[telepon]], dan [[Internet]], telah memperkecil hambatan fisik terhadap [[komunikasi]] dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan [[senjata]] penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari [[pentungan]] sampai [[senjata nuklir]].
Penggunaan teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan [[prasejarah]] tentang kemampuan mengendalikan [[api]] telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan [[roda]] telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya [[mesin cetak]], [[telepon]], dan [[Internet]], telah memperkecil hambatan fisik terhadap [[komunikasi]] dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan [[senjata]] penghancur yang makin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari [[pentungan]] sampai [[senjata nuklir]].


Teknologi telah memengaruhi [[masyarakat]] dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki [[ekonomi]] (termasuk [[globalisasi ekonomi|ekonomi global]] masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya [[kelas sosial|kaum]] [[waktu luang|senggang]]. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut [[pencemaran|pencemar]] dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak [[Bumi]] dan [[lingkungan hidup|lingkungannya]]. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi [[nilai]] suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang [[penggunaan energi efisien|efisiensi]] dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
Teknologi telah memengaruhi [[masyarakat]] dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki [[ekonomi]] (termasuk [[globalisasi ekonomi|ekonomi global]] masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya [[kelas sosial|kaum]] [[waktu luang|senggang]]. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut [[pencemaran|pencemar]] dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak [[Bumi]] dan [[lingkungan hidup|lingkungannya]]. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi [[nilai]] suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang [[penggunaan energi efisien|efisiensi]] dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.


Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia. Penyokong paham-paham seperti [[transhumanisme]] dan [[tekno-progresivisme]] memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa [[primata]] lainnya dan komunitas [[lumba-lumba]] tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia. Penyokong paham-paham seperti [[transhumanisme]] dan [[tekno-progresivisme]] memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa [[primata]] lainnya dan komunitas [[lumba-lumba]] tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
Baris 10: Baris 11:
== Definisi dan penggunaan ==
== Definisi dan penggunaan ==
[[Berkas:Handtiegelpresse von 1811.jpg|jmpl|kiri|lurus|Penciptaan [[mesin cetak]] telah memungkinkan para [[ilmuwan]] dan [[politisi]] mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi [[Abad Pencerahan]]; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.]]
[[Berkas:Handtiegelpresse von 1811.jpg|jmpl|kiri|lurus|Penciptaan [[mesin cetak]] telah memungkinkan para [[ilmuwan]] dan [[politisi]] mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi [[Abad Pencerahan]]; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.]]
Penggunaan istilah 'teknologi' ([[bahasa Inggris]]: ''technology'') telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.<ref name="Crabb">For ex., [[George Crabb (penulis)|George Crabb]], [http://www.archive.org/stream/universaltechno01crabgoog#page/n525 ''Universal Technological Dictionary, or Familiar Explanation of the Terms Used in All Arts and Sciences, Containing Definitions Drawn From the Original Writers''], (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823), s.v. "technology."</ref> Istilah ini sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di [[Institut Teknologi Massachusetts]] (didirikan pada tahun 1861).<ref name="Stratton">Julius Adams Stratton and Loretta H. Mannix, Mind and Hand: The Birth of MIT (Cambridge: MIT Press, 2005), 190-92. ISBN 0-262-19524-0.</ref> Istilah ''technology'' mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya [[Revolusi Industri Kedua]]. Pengertian ''technology'' berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh [[Thorstein Veblen]], menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, [[:de:Technik|Technik]], menjadi ''technology''. Dalam [[bahasa Jerman]] dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara ''Technik'' dan ''Technologie'' yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai ''technology''.
Penggunaan istilah 'teknologi' ([[bahasa Inggris]]: ''technology'') telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.<ref name="Crabb">For ex., [[George Crabb (penulis)|George Crabb]], [http://www.archive.org/stream/universaltechno01crabgoog#page/n525 ''Universal Technological Dictionary, or Familiar Explanation of the Terms Used in All Arts and Sciences, Containing Definitions Drawn From the Original Writers''], (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823), s.v. "technology."</ref> Istilah ini sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di [[Institut Teknologi Massachusetts]] (didirikan pada tahun 1861).<ref name="Stratton">Julius Adams Stratton and Loretta H. Mannix, Mind and Hand: The Birth of MIT (Cambridge: MIT Press, 2005), 190-92. ISBN 0-262-19524-0.</ref> Istilah ''technology'' mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya [[Revolusi Industri Kedua]]. Pengertian ''technology'' berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh [[Thorstein Veblen]], menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, [[:de:Technik|Technik]], menjadi ''technology''. Dalam [[bahasa Jerman]] dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara ''Technik'' dan ''Technologie'' yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai ''technology''.


Pada dasawarsa 1930-an, ''technology'' tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.<ref name="Schatzberg">Eric Schatzberg, [http://muse.jhu.edu/journals/technology_and_culture/v047/47.3schatzberg.html "''Technik'' Comes to America: Changing Meanings of ''Technology'' Before 1930,"] ''Technology and Culture'' 47 (July 2006): 486-512.</ref> Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa ''technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them'' ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").<ref name="Bain">Read Bain, [http://www.jstor.org/stable/2084365 "Technology and State Government,"] American Sociological Review 2 (December 1937): 860.</ref>
Pada dasawarsa 1930-an, ''technology'' tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.<ref name="Schatzberg">Eric Schatzberg, [http://muse.jhu.edu/journals/technology_and_culture/v047/47.3schatzberg.html "''Technik'' Comes to America: Changing Meanings of ''Technology'' Before 1930,"] ''Technology and Culture'' 47 (July 2006): 486-512.</ref> Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa ''technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them'' ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").<ref name="Bain">Read Bain, [http://www.jstor.org/stable/2084365 "Technology and State Government,"] American Sociological Review 2 (December 1937): 860.</ref>
Baris 16: Baris 17:
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.<ref name="MacKenzie">Donald A. MacKenzie and Judy Wajcman, "Introductory Essay" in ''The Social Shaping of Technology'', 2nd ed. (Buckingham, England: Open University Press, 1999) ISBN 0-335-19913-5.</ref> Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, ''technique'', untuk memperluas makna ''technology'' ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya [[Michel Foucault|Foucault]] tentang ''techniques de soi'', yang diterjemahkan sebagai ''technologies of the self'' atau ''teknologi diri''.
Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.<ref name="MacKenzie">Donald A. MacKenzie and Judy Wajcman, "Introductory Essay" in ''The Social Shaping of Technology'', 2nd ed. (Buckingham, England: Open University Press, 1999) ISBN 0-335-19913-5.</ref> Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, ''technique'', untuk memperluas makna ''technology'' ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya [[Michel Foucault|Foucault]] tentang ''techniques de soi'', yang diterjemahkan sebagai ''technologies of the self'' atau ''teknologi diri''.


Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus [[Merriam-Webster]] memberikan definisi "technology" sebagai ''the practical application of knowledge especially in a particular area'' (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan ''a capability given by the practical application of knowledge'' (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).<ref name="mwdict" /> [[Ursula Franklin]], dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni ''practice, the way we do things around here'' (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).<ref>{{cite web | url=http://www.anansi.ca/titles.cfm?series_id=4&pub_id=58 | title=Real World of Technology | accessdate=2007-02-13 | author=Franklin, Ursula | publisher=[[House of Anansi Press]]}}</ref> Istilah ini sering kali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk [[teknologi tinggi]] atau sekadar [[elektronik konsumen]], bukannya teknologi secara keseluruhan.<ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/technology/default.stm | title=Technology news | accessdate=2006-02-17 | publisher=[[BBC News]]}}</ref> [[Bernard Stiegler]], dalam ''[[Technics and Time, 1]]'', mendefinisikan ''technology'' dalam dua cara: sebagai ''the pursuit of life by means other than life'' (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai ''organized inorganic matter'' (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).<ref>{{cite book|last=Stiegler|first=Bernard|title=[[Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus]]|year=1998|publisher=[[Stanford University Press]]|isbn=0-8047-3041-3|pages=17, 82}} Stiegler lebih terkemudian menyatakan bahwa ''biotechnology'' ([[bioteknologi]]) tidak lagi dapat didefinisikan sebagai ''"organized inorganic matter", given that it is, rather, "the reorganization of the organic"'' ('zat-zat anorganik yang tersusun rapi', melainkan 'penyusunan kembali zat-zat organik'). {{cite book|last=Stiegler|first=Bernard|title=L'avenir du passé: Modernité de l'archéologie|year=2008|publisher=La Découverte|isbn=2-7071-5495-4|page=23}}</ref>
Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus [[Merriam-Webster]] memberikan definisi "technology" sebagai ''the practical application of knowledge especially in a particular area'' (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan ''a capability given by the practical application of knowledge'' (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).<ref name="mwdict" /> [[Ursula Franklin]], dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni ''practice, the way we do things around here'' (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).<ref>{{cite web | url=http://www.anansi.ca/titles.cfm?series_id=4&pub_id=58 | title=Real World of Technology | accessdate=2007-02-13 | author=Franklin, Ursula | publisher=[[House of Anansi Press]] | archive-date=2007-09-28 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070928020912/http://www.anansi.ca/titles.cfm?series_id=4&pub_id=58 | dead-url=yes }}</ref> Istilah ini sering kali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk [[teknologi tinggi]] atau sekadar [[elektronik konsumen]], bukannya teknologi secara keseluruhan.<ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/technology/default.stm | title=Technology news | accessdate=2006-02-17 | publisher=[[BBC News]] | archive-date=2006-02-09 | archive-url=https://web.archive.org/web/20060209020056/http://news.bbc.co.uk/1/hi/technology/default.stm | dead-url=yes }}</ref> [[Bernard Stiegler]], dalam ''[[Technics and Time, 1]]'', mendefinisikan ''technology'' dalam dua cara: sebagai ''the pursuit of life by means other than life'' (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai ''organized inorganic matter'' (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).<ref>{{cite book|last=Stiegler|first=Bernard|title=[[Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus]]|year=1998|publisher=[[Stanford University Press]]|isbn=0-8047-3041-3|pages=17, 82}} Stiegler lebih terkemudian menyatakan bahwa ''biotechnology'' ([[bioteknologi]]) tidak lagi dapat didefinisikan sebagai ''"organized inorganic matter", given that it is, rather, "the reorganization of the organic"'' ('zat-zat anorganik yang tersusun rapi', melainkan 'penyusunan kembali zat-zat organik'). {{cite book|last=Stiegler|first=Bernard|title=L'avenir du passé: Modernité de l'archéologie|year=2008|publisher=La Découverte|isbn=2-7071-5495-4|page=23}}</ref>


Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti [[linggis]] atau [[sendok]] kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti [[stasiun luar angkasa]] atau [[pemercepat partikel]]. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti [[perangkat lunak]] dan [[proses bisnis|metode bisnis]], juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.<ref>{{cite web | url=http://www.nsf.gov/statistics/seind02/c6/c6s5.htm | work=Science and Engineering Indicators 2002 | title=Industry, Technology and the Global Marketplace: International Patenting Trends in Two New Technology Areas | accessdate=2007-05-07 | publisher=[[National Science Foundation]]}}</ref>
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti [[linggis]] atau [[sendok]] kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti [[stasiun luar angkasa]] atau [[pemercepat partikel]]. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti [[perangkat lunak]] dan [[proses bisnis|metode bisnis]], juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.<ref>{{cite web | url=http://www.nsf.gov/statistics/seind02/c6/c6s5.htm | work=Science and Engineering Indicators 2002 | title=Industry, Technology and the Global Marketplace: International Patenting Trends in Two New Technology Areas | accessdate=2007-05-07 | publisher=[[National Science Foundation]] | archive-date=2015-08-18 | archive-url=https://wayback.archive-it.org/5902/20150818090057/http://www.nsf.gov/statistics/seind02/c6/c6s5.htm | dead-url=yes }}</ref>


Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.


Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.<ref>{{cite journal | last=Borgmann | first=Albert | authorlink=Albert Borgmann | year=2006 | title=Technology as a Cultural Force: For Alena and Griffin | journal=The Canadian Journal of Sociology | volume=31 | issue=3 | pages=351–360 | url=http://muse.jhu.edu/login?uri=/journals/canadian_journal_of_sociology/v031/31.3borgmann.html | format=fee required | accessdate=2007-02-16 | doi=10.1353/cjs.2006.0050}}</ref> Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi [[komunikasi]], yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya [[budaya]] [[dunia maya]] yang berbasis pada perkembangan [[Internet]] dan [[komputer]].<ref>{{cite web | url=http://macek.czechian.net/defining_cyberculture.htm | title=Defining Cyberculture | accessdate=2007-05-25 | author=Macek, Jakub}}</ref> Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah [[penindasan politik]] dan peperangan melalui alat seperti [[pistol]] atau [[bedil]]. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa [[ilmu]] dan [[rekayasa]], yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.<ref>{{cite journal | last=Borgmann | first=Albert | authorlink=Albert Borgmann | year=2006 | title=Technology as a Cultural Force: For Alena and Griffin | journal=The Canadian Journal of Sociology | volume=31 | issue=3 | pages=351–360 | url=http://muse.jhu.edu/login?uri=/journals/canadian_journal_of_sociology/v031/31.3borgmann.html | format=fee required | accessdate=2007-02-16 | doi=10.1353/cjs.2006.0050|issn=0318-6431 }}</ref> Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi [[komunikasi]], yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya [[budaya]] [[dunia maya]] yang berbasis pada perkembangan [[Internet]] dan [[komputer]].<ref>{{cite web | url=http://macek.czechian.net/defining_cyberculture.htm | title=Defining Cyberculture | accessdate=2007-05-25 | author=Macek, Jakub | archive-date=2007-07-03 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070703200319/http://macek.czechian.net/defining_cyberculture.htm | dead-url=yes }}</ref> Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah [[penindasan politik]] dan peperangan melalui alat seperti [[pistol]] atau [[bedil]]. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa [[ilmu]] dan [[rekayasa]], yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.


== Ilmu, rekayasa, dan teknologi ==
== Ilmu, rekayasa, dan teknologi ==
Baris 29: Baris 30:
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, sering kali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, [[matematika]], [[linguistika]], dan [[sejarah]] guna mencapai suatu hasil yang praktis.
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, sering kali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, [[matematika]], [[linguistika]], dan [[sejarah]] guna mencapai suatu hasil yang praktis.


Teknologi sering kali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa — meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia sering kali justru mendahului kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran [[elektron]] di dalam [[penghantar listrik]], dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan mesin-mesin baru, seperti [[semikonduktor]], [[komputer]], dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknologi", ketiga-tiga ranah ini sering kali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.<ref>{{cite web | url=http://www.intute.ac.uk/sciences/ | title=Intute: Science, Engineering and Technology | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Intute]]}}</ref>
Teknologi sering kali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa—meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia sering kali justru mendahului kedua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran [[elektron]] di dalam [[penghantar listrik]], dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan mesin-mesin baru, seperti [[semikonduktor]], [[komputer]], dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknologi", ketiga ranah ini sering kali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.<ref>{{cite web | url=http://www.intute.ac.uk/sciences/ | title=Intute: Science, Engineering and Technology | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Intute]]}}</ref>


Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah [[Perang Dunia II]], misalnya di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis [[Vannevar Bush]] mengenai kebijakan ilmu pascaperang, "<u>''Science—The Endless Frontier''</u>". Produk baru, industri baru dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam. Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar. Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung yang memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.<ref>{{Cite journal |first=George |last=Wise |title=Science and Technology |journal=Osiris (2nd Series) |volume=1 |year=1985 |pages=229–246 |postscript=<!--None--> }}.</ref><ref>{{Cite book|first=David H.|last=Guston|title=Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research|location=New York|publisher=Cambridge University Press|year=2000|isbn=0-521-65318-5|postscript=<!--None--> }}.</ref>
Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah [[Perang Dunia II]], misalnya di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis [[Vannevar Bush]] mengenai kebijakan ilmu pascaperang, "<u>''Science—The Endless Frontier''</u>". Produk baru, industri baru dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam. Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar. Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung yang memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.<ref>{{Cite journal |first=George |last=Wise |title=Science and Technology |journal=Osiris (2nd Series) |volume=1 |year=1985 |pages=229–246 |postscript=<!--None--> }}.</ref><ref>{{Cite book|first=David H.|last=Guston|title=Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research|url=https://archive.org/details/betweenpoliticss0000gust|location=New York|publisher=Cambridge University Press|year=2000|isbn=0-521-65318-5|postscript=<!--None--> }}.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 42: Baris 43:
{{Main article|Teknologi abad pertengahan|Teknologi renaisans|Revolusi Industri|Revolusi Industri Kedua|Teknologi informasi}}
{{Main article|Teknologi abad pertengahan|Teknologi renaisans|Revolusi Industri|Revolusi Industri Kedua|Teknologi informasi}}


Inovasi terus berkembang selama [[Abad Pertengahan]] dengan penemuan seperti [[sutera]], [[tali kerah kuda]] dan [[ladam]] dalam beberapa ratus tahun pertama setelah jatuhnya [[Kekaisaran Romawi]]. [[Teknologi abad pertengahan]] menggunakan [[mesin sederhana]] (seperti [[tuas]], [[baut]], dan katrol) yang digabungkan untuk membentuk peralatan lain yang lebih kompleks, seperti [[gerobak dorong]], [[kincir angin]] dan [[jam dinding]]. Pada zaman [[Teknologi Renaisans|Renaisans]] ditemukan mesin cetak yang memungkinkan dokumentasi pengetahuan lebih luas dan teknologi pun semakin berkaitan dengan [[sains]]. Kemajuan teknologi pada abad ini memungkinkan cadangan makanan dan barang yang lebih stabil.
Inovasi terus berkembang selama [[Abad Pertengahan]] dengan penemuan seperti [[sutera]], [[tali kerah kuda]] dan [[ladam]] dalam beberapa ratus tahun pertama setelah jatuhnya [[Kekaisaran Romawi]]. [[Teknologi abad pertengahan]] menggunakan [[mesin sederhana]] (seperti [[tuas]], [[baut]], dan katrol) yang digabungkan untuk membentuk peralatan lain yang lebih kompleks, seperti [[gerobak dorong]], [[kincir angin]] dan [[jam dinding]]. Pada zaman [[Teknologi Renaisans|Renaisans]] ditemukan mesin cetak yang memungkinkan dokumentasi pengetahuan lebih luas dan teknologi pun makin berkaitan dengan [[sains]]. Kemajuan teknologi pada abad ini memungkinkan cadangan makanan dan barang yang lebih stabil.


[[Berkas:Late model Ford Model T.jpg|jmpl|180px|kiri|Munculnya [[mobil]] merevolusi kendaraan pribadi.]]
[[Berkas:Late model Ford Model T.jpg|jmpl|180px|kiri|Munculnya [[mobil]] merevolusi kendaraan pribadi.]]
Dimulai di Inggris pada abad ke-18, [[Revolusi Industri]] merupakan periode penemuan teknologi-teknologi baru, terutama dalam bidang [[Revolusi Pertanian Inggris|pertanian]], [[manufaktur]], [[pertambangan]], [[metalurgi]], dan [[transportasi]] yang digerakkan oleh penemuan [[tenaga uap]]. Teknologi naik ke babak berikutnya melalui [[revolusi industri kedua]] dengan penemuan [[listrik]] dan turunannya seperti [[motor listrik]], [[lampu pijar]], dan lain-lain. Kemajuan sains dan penemuan konsep baru memungkinkan adanya [[penerbangan]] dan kemajuan dalam bidang [[kedokteran]], [[kimia]], [[fisika]], dan [[teknik]]. Selain itu juga memungkinkan pembangunan [[gedung pencakar langit]] dan [[kawasan urban]] yang penduduknya bergantung pada [[motor]] sebagai transportasi. Komunikasi juga berkembang dengan penemuan [[telegraf]], [[telepon]], [[radio]] dan [[televisi]]. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pada bidang transportasi ditemukan [[pesawat]] dan [[mobil]].
Dimulai di Inggris pada abad ke-18, [[Revolusi Industri]] merupakan periode penemuan teknologi-teknologi baru, terutama dalam bidang [[Revolusi Pertanian Inggris|pertanian]], [[manufaktur]], [[pertambangan]], [[metalurgi]], dan [[transportasi]] yang digerakkan oleh penemuan [[tenaga uap]]. Teknologi naik ke babak berikutnya melalui [[revolusi industri kedua]] dengan penemuan [[listrik]] dan turunannya seperti [[motor listrik]], [[lampu pijar]], dan lain-lain. Kemajuan sains dan penemuan konsep baru memungkinkan adanya [[penerbangan]] dan kemajuan dalam bidang [[kedokteran]], [[kimia]], [[fisika]], dan [[teknik]]. Selain itu juga memungkinkan pembangunan [[gedung pencakar langit]] dan [[kawasan urban]] yang penduduknya bergantung pada [[motor]] sebagai transportasi. Komunikasi juga berkembang dengan penemuan [[telegraf]], [[telepon]], [[radio]], dan [[televisi]]. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pada bidang transportasi ditemukan [[pesawat]] dan [[mobil]].


[[Berkas:USAF F-16A F-15C F-15E Desert Storm edit2.jpg|jmpl|[[F-15]] dan [[F-16]] terbang di atas [[Kebakaran minyak Kuwait]] selama [[Perang Teluk]] tahun 1991.]]
[[Berkas:USAF F-16A F-15C F-15E Desert Storm edit2.jpg|jmpl|[[F-15]] dan [[F-16]] terbang di atas [[Kebakaran minyak Kuwait]] selama [[Perang Teluk]] tahun 1991.]]
Pada abad ke-20, semakin banyak penemuan baru. Dalam bidang [[fisika]], ditemukannya [[fisi nuklir]] memicu penemuan [[senjata nuklir]] dan [[Daya nuklir|tenaga nuklir]]. [[Komputer]] juga ditemukan dan semakin mengecil ukurannya berkat [[transistor]] dan [[sirkuit terintegrasi]]. [[Teknologi informasi]] mengarah pada penemuan [[Internet]], sehingga saat ini dikenal sebagai [[Era Informasi]]. Manusia juga dapat [[eksplorasi luar angkasa|menjelajah luar angkasa]] dengan [[satelit]] (nantinya digunakan untuk [[telekomunikasi]]) dan misi mengirim manusia ke bulan. Dalam bidang kedokteran, ditemukan prosedur [[operasi jantung]] dan [[terapi sel induk]] dan penemuan berbagai obat-obatan baru.
Pada abad ke-20, semakin banyak penemuan baru. Dalam bidang [[fisika]], ditemukannya [[fisi nuklir]] memicu penemuan [[senjata nuklir]] dan [[Daya nuklir|tenaga nuklir]]. [[Komputer]] juga ditemukan dan semakin mengecil ukurannya berkat [[transistor]] dan [[sirkuit terintegrasi]]. [[Teknologi informasi]] mengarah pada penemuan [[Internet]], sehingga saat ini dikenal sebagai [[Era Informasi]]. Manusia juga dapat [[eksplorasi luar angkasa|menjelajah luar angkasa]] dengan [[satelit]] (nantinya digunakan untuk [[telekomunikasi]]) dan misi mengirim manusia ke bulan. Dalam bidang kedokteran, ditemukan prosedur [[operasi jantung]] dan [[terapi sel induk]] dan penemuan berbagai obat-obatan baru.


Teknik [[manufaktur]] dan [[konstruksi]] yang kompleks diperlukan untuk membuat dan menjaga seluruh teknologi baru ini. Mereka juga tidak lupa untuk mendukung dan mengembangkan generasi terbaru sehingga muncul peralatan lebih kompleks. Teknologi modern sangat bergantung pada pelatihan dan pendidikan&nbsp;– desainer, pembuat, perawatan, dan pemakainya sering kali membutuhkan pengetahuan dan pelatihan tertentu.
Teknik [[manufaktur]] dan [[konstruksi]] yang kompleks diperlukan untuk membuat dan menjaga seluruh teknologi baru ini. Mereka juga tidak lupa untuk mendukung dan mengembangkan generasi terbaru sehingga muncul peralatan lebih kompleks. Teknologi modern sangat bergantung pada pelatihan dan pendidikan–desainer, pembuat, perawatan, dan pemakainya sering kali membutuhkan pengetahuan dan pelatihan tertentu.


== Kemajuan ==
== Kemajuan ==
Tak dapat dimungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.
Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari teknologi kuno, sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.


Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan objek-objek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien, dan cepat. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan [[metode baru]] dalam menyelesaikan tugas-tugas [[tradisional]] seperti [[bercocok tanam]], membuat baju, atau membangun rumah.<ref name="Pembangunan Ekonomi">"Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.</ref>
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan objek-objek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien, dan cepat. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan [[metode baru]] dalam menyelesaikan tugas-tugas [[tradisional]] seperti [[bercocok tanam]], membuat baju, atau membangun rumah.<ref name="Pembangunan Ekonomi">"Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.</ref>
Baris 70: Baris 71:
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer, dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir, dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer, dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir, dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.


== Dampak teknologi dalan dunia pendidikan ==
== Dampak ==
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui jurnal “''The International Commission on Education for the Twenty First Century''” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran yaitu ''learning to know'' (belajar untuk menguasai pengetahuan), ''learning to do'' (belajar untuk mengetahui keterampilan), ''learning to be'' (belajar untuk mengembangkan diri), dan ''learning to live together'' (belajar untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini.{{Sfn|Jamun|2018|p=48-49}} Bentuk penerapan teknologi dalam dunia pendidikan di kegiatan pembelajaran ditandai dengan hadirnya ''e-learning'' yang dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti: audio/video, TV interaktif, ''compact disc'' (CD), dan internet.{{Sfn|Jamun|2016|p=144}} Para pelajar dapat dengan mudah memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik (''e-library'') atau buku elektronik (''e-book'') untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh.{{Sfn|Taopan et al|2019|p=63}}


=== Bidang Pendidikan ===
Kemajuan teknologi pada saat sekarang ini telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya. Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih desebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam proses pendidikan.{{Sfn|Putri|2019|p=2}} Terdapat tiga prinsip dasar dalam menggunakan teknologi di dunia pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada sumber belajar. Proses pembelajaran juga mengalami pergeseran seperti dari pelatihan ke penampilan, dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, dari kertas ke berbasis ''online'' atau saluran, fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan dari waktu siklus ke waktu nyata.{{Sfn|Yusri|2016|p=51}}
Pada tahun 1996, [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] mengeluarkan jurnal berjudul ''The International Commission on Education for the Twenty First Century'' yang berisi tentang bagaimana pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang harus dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran seperti belajar untuk menguasai pengetahuan, [[belajar]] untuk mengetahui keterampilan, belajar untuk mengembangkan diri, dan belajar untuk hidup bermasyarakat.{{Sfn|Jamun|2018|p=48-49}} Salah satu tanda yang paling menonjol pada dunia pendidikan dengan kontribusi teknologi adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga hubungan di antaranya menjadi semakin cepat dan mudah. Dalam konteks pemanfaatan teknologi di dunia [[pendidikan]], telah terbukti semakin menyempitnya dan meleburnya faktor ruang dan waktu yang selama ini menjadi pengahalang dan aspek penentu kecepatan serta keberhasilan penguasaan [[Ilmu|ilmu pengetahuan]] oleh umat [[manusia]].{{Sfn|Putri|2019|p=1}}


Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran, penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan munculnya ''e-learning'' yang telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media [[elektronik]] seperti audio atau video, TV interaktif, ''compact disc'' (CD), dan [[internet]].{{Sfn|Jamun|2016|p=144}}
Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat administratif. Salah satu manfaat teknologi digital adalah sebagai perbaikan keefektifan pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan menggunakan komputer, sebagai salah satu produk teknologi digital, lembaga pendidikan dapat lebih mudah untuk mengelola data administrasi, meliputi data siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri.{{Sfn|Lestari|2018|p=97}} Teknologi berbasis digital juga dapat membantu guru untuk memproduksi bahan-bahan pelajaran dan memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu dengan peserta didik. Dengan tersedianya komputer, guru dapat menyusun rencana pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari. Selain itu, tersedianya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber yang berbeda.{{Sfn|Selwyn|2011|p=26}} Kemudahan dalam mengakses teknologi atau internet dapat membantu meningkatkan motivasi para peserta didik dalam proses belajar mengajar karena peserta didik dimudahkan dalam segala hal yang berkaitan dengan akses informasi.{{Sfn|Muhasim|2017|p=70}}


Pentingnya peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan membuat tenaga pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui [[perpustakaan]] elektronik atau buku elektronik untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa [[buku]], modul, [[jurnal]], majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh dengan menyesuaikan kondisi dan situasi.{{Sfn|Taopan et al|2019|p=63}}
== Lihat pula ==


Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat [[administratif]] dalam bidang pendidikan seperti alat bantu perbaikan keefektifan pengorganisasian [[lembaga]] pendidikan. Dengan menggunakan sistem komputer maka lembaga pendidikan dapat lebih mudah dan aman untuk mengelola data administrasi, meliputi data [[Peserta didik|siswa]], data guru, maupun data sekolah itu sendiri.{{Sfn|Lestari|2018|p=97}} Teknologi dalam dunia pendidikan juga dapat membantu tenaga pendidik untuk lebih banyak membuat bahan-bahan pelajaran agar peserta didik lebih banyak mendapatkan ilmu. Dengan tersedianya komputer, tenaga pendidik dapat menyusun rencana [[Belajar|pembelajaran]] dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari dan dengan adanya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber berbeda yang direkomendasikan oleh tenaga pendidik.{{Sfn|Selwyn|2011|p=26}}

Dampak teknologi dalam dunia pendidikan memiliki tiga prinsip dasar dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu pendekatan [[sistem]], berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada sumber belajar. Dengan berkembangnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, maka terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran seperti dari pelatihan ke penampilan peserta didik, dari ruang kelas [[sekolah]] ke di mana dan kapan saja bisa dilakukan proses belajar mengajar, dari menggunakan kertas dan buku beralih ke komputer dan [[laptop]] atau saluran ''online.''{{Sfn|Yusri|2016|p=51}}

Dalam dunia pendidikan, pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran akan lebih termotivasi apabila dibantu dengan penggunaan teknologi karena menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah [[produktivitas]], mempertinggi efektivitas, dan mengembangkan potensi dalam berpikir.{{Sfn|Muhasim|2017|p=69-70}} Kemajuan teknologi digital dalam dunia pendidikan dapat membawa tenaga pendidik dan peserta didik ke dunia maya yang revolusioner, karena memudahkan dan dinamis dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi seperti internet yang menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik.{{Sfn|Muhasim|2017|p=71}} Teknologi yang digunakan dalam proses belajar mengajar sering disebut dengan media pembelajaran. [[Media pembelajaran]] merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar di [[sekolah]] atau di luar sekolah. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran sudah banyak digunakan, mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai teknologi yang canggih agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan [[Efisiensi ekonomi|efisien]].{{Sfn|Santyasa|2007|p=3}}

=== Bidang Ekonomi dan Bisnis ===
Teknologi yang terus mengalami perkembangan bersamaan dengan proses [[globalisasi]] di dunia, bergerak menuju [[Transformasi digital|transformasi]] [[ekonomi]] yang dikenal dengan ''Knowledge Based Society'' (KBS). KBS merupakan tahapan lebih lanjut dari pembangunan ekonomi berbasis [[sumber daya alam]] menuju pembangunan berbasis [[Ilmu|ilmu pengetahuan]] dan teknologi.{{Sfn|Siaila|2010|p=110}}

Teknologi dalam bidang ekonomi khususnya bisnis berperan sebagai sarana transaksi untuk [[bisnis]] ''online'', yaitu dalam bentuk fasilitas media berupa [[internet]]. [[Situs web]] yang disediakan pelaku bisnis sebagai tempat [[konsumen]] untuk memilih dan meilhat barang-barang yang inginkan, kemudian pada transaksi juga dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis ''[[online]]'' seperti pembayaran menggunakan aplikasi ''online''. Masyarakat yang berbisnis dengan menerapkan teknologi informasi dapat membuat peluang pasar terbuka lebih luas. Berbisnis menggunakan jaringan internet dapat mempermudah dalam hal mempromosikan produk yang akan dijual, mencari konsumen yang membutuhkan barang, dan mencari pelanggan tetap. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bisnis seperti kompleksitas bisnis yang semakin meningkat yang dipengaruhi oleh pengaruh ekonomi internasional, kompetisi dalam bisnis yang berskala global, perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi, pendayagunaan waktu kerja, pertimbangan sosial dan kapasitas teknologi informasi yang dapat diakses. Bentuk kapasitas teknologi informasi yang bisa digunakan meliputi kapasitas pelayanan kebutuhan informasi, kapasitas interaksi dalam jaringan komputer atau berbasis ''online'', dan kapasitas dalam kecepatan akses data dan jaringan.{{Sfn|Utami|2010|p=62-63}}

Perkembangan teknologi dapat diterima [[masyarakat]] dan negara secara luas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, karena teknologi memungkinkan bagi [[produsen]] untuk memproduksi lebih banyak output agar perekonomian meningkat dan mencapai hasil yang [[Maksimum dan minimum|maksimum]] walaupun dengan tingkat input yang sama.{{Sfn|Wahyuni et al|2013|p=72}} Teknologi mempunyai pengaruh besar dalam mengembangkan pengetahuan manusia dalam bidang ekonomi terkait bagaimana menggabungkan sumber daya yang ada untuk memproduksi produk yang diinginkan atau dibutuhkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memenuhi keinginan masyarakat, termasuk metode teknis, keterampilan, proses, teknik, alat dan bahan baku. Teknologi juga disebut sebagai suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah dalam ranah bisnis.{{Sfn|Wahyuni et al|2013|p=73}}

Kemunculan teknologi berbasis [[informasi]] pada bidang ekonomi khususnya bisnis membuat batasan ruang dan waktu antar perusahaan di berbagai negara menjadi berkurang karena melalui teknologi seperti [[internet]], perusahaan dapat melakukan transaksi secara tidak langsung dan mengakses [[pasar]] yang berada di luar negeri.{{Sfn|Hidayatullah|2005|p=11}} Masuknya teknologi informasi dan internet di Indonesia membuat masyarakat menjadi lupa dengan identitas dirinya seperti dapat mengubah kultur atau kebiasaan sehari-hari. Sebelumnya adanya teknologi informasi seperti internet, masyarakat dapat bekerja dengan santai meskipun pekerjaan akan lebih sulit karena tidak luasnya akses dalam mencari informasi. Dampak munculnya internet membuat persaingan menjadi global sehingga masyarakat ditantang untuk menghadapi persaingan global tersebut yang terjadi saat ini.{{Sfn|Hidayatullah|2005|p=13}}

Teknologi telah memberikan kontribusi secara signifikan terhadap bidang [[industrialisasi]] dan bisnis yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu [[negara]]. Pada level mikro, kemajuan suatu teknologi dimanfaatkan dalam perubahan struktur industri dan persaingan [[global]].{{Sfn|Radhi|2010|p=1}} Pada level makro, teknologi dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi pada [[Waktu|era]] global akan memberikan kontribusi yang lebih dari tahun sebelumnya dalam pembangunan ekonomi dunia.{{Sfn|Subramanian|1987|p=361}} Untuk memenangkan persaingan di pasar global, setiap bisnis dan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan dan mengelola teknologi lebih baik dalam menciptakan [[Keunggulan kompetitif|keunggulan]] bersaing (''competitive advatages''). Kesuksesan berbisnis dalam hal persaingan sangat ditentukan oleh penciptaan ''compettive advatages'' yang berbasis pada pengembangan teknologi itu sendiri.{{Sfn|Sharif|1994|p=156}} Pengembangan teknologi tersebut dibutuhkan pada setiap proses transformasi dibidang bisnis dari sejumlah [[modal]] untuk menghasilkan keuntungan besar yang dapat memberikan nilai tambah pada setiap tahapan proses transformasi dalam perusahaan.{{Sfn|Soehoed|1988|p=48}}

Dalam pengembangan teknologi, hampir setiap negara dan bisnis dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, mengembangkan teknologi melalui proses ''invention'' and ''innovation''. Kedua, mengembangkan teknologi melalui proses alih teknologi. Tidak ada negara dan bisnis apapun yang dapat memenuhi semua jenis teknologi yang dibutuhkan dalam proses membuat dan menjual hasil [[produksi]]. Dengan adanya kekurangan tersebut maka setiap negara atau bisnis dapat menerapkan model [[strategi]] teknologi seperti ''make some strategy'' atau metode pengembangan teknologi baru melalui ''R&D'' dan ''buy some strategy'' atau metode pengembangan yang diterapkan melalui proses alih teknologi.{{Sfn|Ramanathan|1994|p=221}}

=== Bidang Sosial ===
Dalam kehidupan sosial, manusia tidak dapat terlepas dari teknologi khususnya [[media sosial]]. Media sosial merupakan sebuah media berbasis ''online'' yang dapat membuat para penggunanya dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan wadah meliputi [[blog]], jejaring sosial, [[wiki]], forum, dan dunia [[Virtualisasi|virtual]]. Bentuk seperti blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk di [[Indonesia]]. Dampak positif munculnya media sosial dalam kehidupan masyarakat adalah memudahkan dalam berinteraksi dengan banyak orang, memperluas jaringan pertemanan, menghilangkan batasan jarak dan waktu, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung cepat dan biaya lebih murah. Dampak negatif dari kehadiran media sosial adalah memberikan jarak kepada orang di sekitar, interaksi secara tatap muka akan menurun drastis, membuat pengguna media sosial menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik antar kelompok, menimbulkan masalah pribadi, dan rentan terhadap pengaruh gaya hidup buruk orang lain.{{Sfn|Cahyono|2016|p=140}}

Media teknologi dalam ranah komunikasi dapat meningkatkan proses pencarian dan pengiriman informasi antar satu orang dengan orang lain. Biaya dan waktu dapat berkurang, sementara hasilnya akan lebih memuaskan seperti penggunaan media ''[[Faksimile|fax]]'', ''email'', ''[[Facebook]]'', dan ''[[Twitter]]'' jika dibandingkan dengan menggunakan surat. Sehingga setiap orang dapat menggunakan waktunya secara efisien dan teratur.{{Sfn|Nasution|2011|p=40}} Kenyamanan dalam menggunakan teknologi yang dirasakan masyarakat dapat berpengaruh terhadap gaya hidup, tingkah laku individu baik itu pada saat sendiri maupun berkelompok.{{Sfn|Azizah|2020|p=46}} Teknologi yang menghadirkan aplikasi sosial media tersebut memudahkan pengguna untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang sampai ke penjuru dunia manapun dalam waktu sangat singkat dan sangat serta dapat mempengaruhi aktivitas bersosialisasi mereka. Teknologi berbasis media ''online'' seperti media sosial dapat menjadi salah satu inovasi perkembangan pembelajaran pada sektor pendidikan dasar di Indonesia yang bisa disebut dengan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) atau proses pengenalan awal terhadap teknologi kepada anak Indonesia. Dalam proses pengenalan tersebut peserta didik akan dipersilakan untuk terlibat aktif untuk berinteraksi dengan teknologi yang telah disediakan kemudian dalam program tersebut diberikan materi terkait pengembangan kemampuan ''problem solving'', kreativitas, dan inovasi dalam bidang teknologi. Pemberian pendidikan teknologi yang dilakukan secara bertahap akan mengembangkan keterampilan dalam berpikir dan keterampilan vokasional.{{Sfn|Fitri|2017|p=119}}

Di Indonesia terdapat sekitar 25 juta pengguna internet dan setiap tahun terus bertambah seiring berkembangnya teknologi. Kenaikan dipicu karena adanya kemudahan dalam mendapatkan, mengakses, dan mengendalikan informasi serta mengoperasikannya ke berbagai media. Dengan internet dan teknologi yang ada, masyarakat mampu berinteraksi secara bebas dan membentuk [[komunitas]] kecil maupun besar hanya dengan menekan tombol pada ''[[Telepon genggam|handphone]]'' atau alat media teknologi lainnya.{{Sfn|Setiawan|2018|p=65}} Kemajuan teknologi yang sangat pesat semula bertujuan untuk memudahkan manusia dalam segala hal. Ketika urusan tersebut semakin mudah, maka muncul rasa malas dan keterasingan baru seperti memudarnya rasa solidaritas antar sesama, kebersamaan semakin pudar, dan silaturrahmi semakin berkurang. Penemuan seperti [[televisi]], komputer, internet, dan ''handphone'' telah mengakibatkan masyarakat menjadi ketagihan dengan [[dunia]] layar.{{Sfn|Ngafifi|2014|p=34}}

Teknologi memiliki dampak yang beragam dan memiliki pengaruh kuat di tengah kehidupan masyarakat seperti efektivitas teknologi secara [[Fungsionalisme struktural|fungsional]] sesuai yang diharapkan masyarakat, perubahan langsung di masyarakat dalam merespons teknologi, dan perubahan dari inovasi yang telah diantisipasi sebelumnya. Keberadaan teknologi sekarang tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan sosial politik yang melingkupinya. Kehadiran dan kemajuan teknologi sering digerakkan dan dipertajam oleh dukungan dan partisipasi para pemodal besar dalam setiap peralihan dan penemuan teknologi baru. Dukungan tersebut merupakan bentuk dari sistem ekonomi dan politik yang menggerakkan kepentingan dalam hal memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.{{Sfn|Wahid|2020|p=2-3}} Dampak negatif yang lebih jauh, teknologi dapat mendorong terjadinya kerusakan dan penurunan [[moral]] dan [[akhlak]]. Masyarakat berubah menjadi kurang peka terhadap kehidupan sosial akibat hadirnya teknologi karena telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi ataupun sosial masyarakat.{{Sfn|Novy Purnama|2009|p=40}} Teknologi tidak hanya sekadar digunakan untuk berkomunikasi dan mencari tugas, tetapi dapat memberikan akses kepada pengguna melihat situs atau [[Situs web|''website'']] yang tidak seharusnya dilihat seperti, situs kekerasan dan situs [[pornografi]]. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan karena dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial atau melunturkan nilai-nilai [[Budaya|kebudayaan]] masyarakat.{{Sfn|Khodijah dan Nurizzati|2018|p=163}}

=== Bidang Pertanian ===
Sektor [[pertanian]] adalah salah satu sektor terbesar dan paling penting yang menyediakan bahan pangan bagi setiap penduduk di negara berkembang khususnya di [[Indonesia]]. Sektor ini juga memberikan lapangan kerja yang sangat besar bagi hampir seluruh angkatan kerja yang ada saat ini. Pertanian dengan penghasilan [[padi]] sawah merupakan produk unggulan di sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia. Teknologi pertanian modern yang ada sekarang adalah teknologi pertanian yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat serta meningkatkan hasil produksi pertanian secara keseluruhan. Teknologi pertanian yang ada berupa mesin-mesin canggih yang diciptakan untuk pengolahan serta pengambilan hasil produksi seperti pada panen padi dalam pengolahan tanah sudah menggunakan mesin, bibit yang digunakan merupakan bibit unggul sudah terjamin kualitasnya, cara penanaman dengan menggunakan mesin tanam padi yang canggih, proses panen menggunakan mesin, sistem perekrutan tenaga kerja dilihat dari hasil kerja, pencarian tenaga kerja langsung pemilik, dan sistem pembagian hasil berupa uang atau hasil padi yang dipanen. Munculnya teknologi pertanian modern sangat berperan penting dalam memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di daerah pedesaan.{{Sfn|Saputra dan Ratnawilis|2019|p=206-207}}

Perkembangan teknologi di sektor pertanian untuk membantu dalam hal pengolahan [[tanah]], penarik air dari sumber [[air]], dan alat bantu pemanen. Teknologi pertanian merupakan sebuah alat, cara atau metode yang dapat digunakan dalam memproses input pertanian sehingga menghasilkan output atau hasil pertanian yang maksimal sehingga memiliki daya guna baik berupa produk bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai dan dipasarkan.{{Sfn|Ali|2017|p=518}}

Perkembangan teknologi dalam bidang [[pertanian]] telah membawa perubahan pada cara bercocok tanam masyarakat yang awalnya menggunakan peralatan-peralatan yang membutuhkan tenaga lebih menjadi lebih mudah dan efisien seperti dari penggunaan [[bajak]] dan [[garu]] menjadi [[traktor]].{{Sfn|Zahara et al|2017|p=32}} Pengaruh masuknya teknologi pertanian terhadap kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat di Indonesia dalam segi ekonomi terlihat dari penggunaan bibit unggul, pupuk kimia, penggunaan pestisida, dan pembangunan irigasi yang menambah hasil produksi bagi petani semakin meningkat. Meningkatnya hasil produksi dari petani membuat tingkat pendidikan anak petani, keadaan rumah dan kepemilikan barang sekunder yang sudah semakin membaik. Masuknya teknologi pertanian pada kehidupan budaya masyarakat memberikan pengaruh terhadap hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik membajak menggunakan sapi atau kerbau yang sudah digantikan oleh mesin traktor dan menumbuk padi diganti oleh teknik penggilingan padi menggunakan mesin.{{Sfn|Zahara et al|2017|p=37-38}}

Kemunculan teknologi dalam sektor pertanian mempengaruhi kehidupan masyarakat yang mana dalam perubahan sosial dapat dilihat pada tingkat [[pendidikan]] dan [[kesehatan]] masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat dan hilangnya alat-alat pembajak [[sawah]] tradisional yang diturunkan secara turun-temurun. Adapun perubahan pada kondisi [[ekonomi]] dan dampak positinya adalah tingkat penghasilan petani semakin meningkat dan kondisi tempat tinggal semakin layak, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangya kesempatan kerja yang sering dilakukan [[petani]] setiap hari.{{Sfn|Rifani et al|2019|p=864}}

[[Produktivitas]] dalam bidang pertanian dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu mengembangkan teknologi sebelumnya dan mengadopsi teknologi baru serta melalui penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien dan tepat sasaran. Keberadaan teknologi adalah salah satu syarat yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Teknologi berperan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani karena teknologi turut menentukan proses produksi dan proses distribusi.{{Sfn|Apriani et al|2018|p=122}} Teknologi yang mendukung perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia harus dapat digunakan pada kegiatan ''on farm'' dan ''off farm''. Kegiatan ''on farm'' meliputi teknologi [[biologi]]s yang menghasilkan produk pertanian, pertanian organik, dan pengadaan alat dan mesin pertanian. Sedangkan, kegiatan ''off farm'' meliputi teknologi untuk proses pengolahan, pengawetan, pengemasan, pengepakan, dan distribusi hasil [[panen]].{{Sfn|Simatupang|2006|p=3}}

Dampak teknologi bagi para [[petani]] adalah adanya peningkatan status kesejahteraan baik dalam peningkatan berupa penghasilan, kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan maupun dalam berinteraksi secara luas dengan [[masyarakat]] dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan [[desa]].{{Sfn|Salamah dan Iskandar|2002|p=130}} Untuk mempercepat pembangunan dalam sektor pertanian dapat dilakukan dengan membangun hubungan kerjasama yang sinergis antara pemerintah, lembaga-lembaga penelitian, serta masyarakat agar semua pihak dapat berpartisipasi dengan maksimal.{{Sfn|Salamah dan Iskandar|2002|p=119}}

Teknologi dalam pertanian juga memiliki kekurangan seperti adanya penurunan lapangan [[pekerjaan]] bagi masyarakat yang ingin bekerja sebagai [[buruh]] tani dan adanya ketergantungan petani kepada [[pemerintah]] terkait penyaluran bahan-bahan [[kimia]] untuk tanaman mereka.{{Sfn|Sari|2018|p=35}} Upaya perbaikan sistem pertanian yang dilakukan oleh masyarakat terkhususnya petani mengarah ke pengembangan, pertumbuhan dan peningkatan produksi hasil panen menggunakan metode intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi di mana upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas petani, penyelamatan hasil panen dan peningkatan mutu hasil yang mempunyai daya saing tinggi dengan pasar global. Masyarakat yang bekerja sebagai petani di mana sebelumnya hanya bisa menggarap lahan untuk bertani dengan alat sederhana seperti parang, pacul, tembilang. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini telah mampu menciptakan alat yang lebih modern dan canggih seperti ditemukannya mesin penggarap tanah dan alat-alat yang lebih canggih dan mampu menunjang serta meningkatkan pendapatan masyarakat petani.{{Sfn|Sari|2018|p=29}}

=== Bidang Kesehatan ===
Kemajuan teknologi dalam bidang [[kesehatan]] ini sangat berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya temuan-temuan baru yang berhasil didapatkan dengan bantuan teknologi baik dalam bentuk pengorganisasian [[rumah sakit]], pengobatan [[pasien]], maupun penelitian dan pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Bentuk pelayanan kesehatan berbasis teknologi saat ini sangat diperhatikan dunia. Terutama pada peluang teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.{{Sfn|Yani|2018|p=98}} Pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh penggunaan teknologi berbasis digital dan penerapan intervensi kesehatan dalam bentuk teknologi [[Digitisasi|digital]] yang sangat efektif dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.{{Sfn|Manganello et al|2015|p=6}} Penerapan bentuk [[intervensi]] kesehatan berbasis teknologi digital dinilai sangat menguntungkan bagi masyarakat karena dapat memperlancar dan mempermudah akses pelayanan dan dapat memindahkan intervensi kesehatan masyarakat ke [[Platform komputasi|platform]] digital yang telah disediakan dan menghadirkan [[Penelitian|riset]] dengan tujuan untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan itu sendiri.{{Sfn|Moller et al|2017|p=1}}

Teknologi informasi yang digunakan di bidang kesehatan memang dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi [[pasien]] anak dan keluarga tetapi dibutuhkan juga proses pengamatan langsung dari [[perawat]] melalui perangkat agar mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian informasi dan memberikan asuhan keperawatan kepada anak dan remaja.{{Sfn|Ramawati|2011|p=9}} Penggunaan [[internet]] pada rumah sakit digunakan hampir setiap hari dari pagi hingga malam. Penggunaan internet hanya dilakukan untuk kepentingan rumah sakit dan kebutuhan pasien tetapi ada perawat yang menggunakan untuk kebutuhan pribadi di waktu tertentu. Penggunaan internet oleh perawat di rumah sakit dipengaruhi oleh kebijakan organisasi, budaya kerja dan pemberian pelatihan terkait internet.{{Sfn|Morris‐Docker et al|2004|p=157}}

Penggunaan [[Perangkat lunak|software]] yang berbasis komputer pada bidang kesehatan khususnya rumah sakit adalah dapat memberikan informasi secara menyeluruh dalam pembuatan rencana keperawatan yang aman dan mudah. Informasi yang diberikan meliputi standar asuhan berdasarkan pembuktian masalah di [[klinik]], cara penanganan, aturan dan rekomendasi perawatan, referensi dan cara penghitungan obat yang akurat, serta akses ke pusat data atau perpustakaan secara digital melalui media komputer. Software tersebut juga dapat mempercepat perawat dalam pengambilan keputusan dalam penanganan, membuat rencana asuhan keperawatan bagi pasien rawat jalan, mengingatkan perawat untuk memberikan tindakan pencegahan atau risiko terhadap alergi dengan menunjukkan hasil pemeriksaan [[laboratorium]] pada pasien sebelum diberi [[obat]] sehingga perawat dapat memberikan respon cepat sesuai dengan kondisi pasien.{{Sfn|McCartney|2006|p=426}} Pemanfaatan software juga bermanfaat dalam pemberian informasi tentang panduan terkait cara identifikasi, proses pengkajian dan metode pemberian rekomendasi terkait penanganan kasus obesitas pada anak usia sekolah dan remaja.{{Sfn|Gance-Cleveland|2010|p=72}}

Penggunaan teknologi informasi dalam [[dokumentasi]] di bidang kesehatan atau keperawatan adalah cara yang baru dan mudah untuk merekam, memberikan dan menerima informasi pasien. Hal ini membuat perawat atau petugas rumah sakit bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi pasien. Sehingga diperlukan kebijakan dan pedoman yang sudah diatur oleh [[organisasi]] atau rumah sakit. Pengembangan dokumentasi dengan bantuan teknologi informasi dan sistem komputer harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan aturan dokumentasi terkait akses, penyimpanan, pengambilan dan pengiriman informasi seperti yang berlaku dalam sistem dokumentasi berbasis kertas atau manual.{{Sfn|Dewi|2011|p=19}} Proses dokumentasi juga digunakan untuk memenuhi standar [[profesional]] dan [[hukum]] yang berlaku. Dokumentasi sangat berguna untuk menunjukkan bahwa dalam hubungan petugas kesehatan dan klien sudah terjalin dengan baik, petugas telah menerapkan pengetahuan keperawatan serta membuat keputusan menurut standar profesional dan dapat sebagai bukti dalam proses hukum jika ada tuntutan hukum baik dari pasien maupun dari petugas kesehatan.{{Sfn|Tornvall dan Wilhelmsson|2008|p=2122}} Perkembangan teknologi kesehatan di luar negeri telah berkembang pesat pada seluruh aktivitas keperawatan, baik dalam bidang pelayanan, pendidikan maupun [[Penelitian|riset]] di bidang kesehatan. Sistem dokumentasi memberikan terhadap proses kontinuitas perawatan pasien dan memungkinkan perawat melakukan perawatan yang cepat dan lebih tepat.{{Sfn|Rykkje|2009|p=9}}

Proses dokumentasi berbasis teknologi informasi dalam bidang kesehatan untuk merekam jejak [[Kedokteran|medis]] pasien memungkinkan perawat menggunakannya sebagai sarana belajar dan memahami pentingnya mendokumentasikan proses perawatan pasien serta menghemat waktu dalam menyusun rencana perawatan selanjutnya.{{Sfn|Lee|2006|p=1377}} Dokumentasi dapat menjadi sumber data di bidang kesehatan yang sangat berguna untuk membuat keputusan terkait pendanaan dan pengelolaan sumber daya serta memfasilitasi penelitian yang dapat meningkatkan [[kualitas]] praktik kesehatan dan perawatan [[pasien]].{{Sfn|Tornvall et al|2004|p=315}}

Dalam bidang kesehatan, rumah sakit memerlukan teknologi yang mendukung agar sumber daya keperawatan dapat melangsungkan pelayanan kesehatan. Tanpa sistem teknologi berbasis informasi yang akurat, maka rumah sakit tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan dan perkembangan sumber daya keperawatan.{{Sfn|Rofii|2011|p=16}} Tujuan digunakan sistem informasi atau teknologi informasi manajemen pada bidang kesehatan adalah untuk memastikan tentang bagaimana agar informasi kesehatan yang akurat dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan, kemudian akan meningkatkan pelayanan kesehatan dalam skala [[Bangsa|nasional]].{{Sfn|Zhu dan Protti|2009|p=122}}

Berkembangnya teknologi pada bidang kesehatan telah memunculkan metode baru untuk mempromosikan kesehatan yang di[[mediasi]] oleh perangkat komputer dan teknologi [[digital]] yang berfungsi untuk mengubah perilaku kesehatan masyarakat yang sering disebut dengan komunikasi kesehatan ''online'' (''e-health'').{{Sfn|Neuhauser dan Kreps|2003|p=7}} Penerapan teknologi pada industri kesehatan dengan model ''e-commerce'' dapat meningkatkan layanan hemat biaya kepada para pengguna jasa kesehatan.{{Sfn|More dan McGrath|2002|p=621}} Teknologi berbasis [[video]] ''online'' dapat memberikan [[Pendidikan|edukasi]] dan promosi tentang menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menjadi media untuk [[Promosi (pemasaran)|promosi]] rumah sakit.{{Sfn|Huang et al|2014|p=273}}

== Lihat pula ==
* [[Teknologi arsitektur]]
* [[Teknologi arsitektur]]
* [[Garis besar teknologi]]
* [[Garis besar teknologi]]
Baris 109: Baris 169:


== Referensi ==
== Referensi ==

=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{reflist}}


== Daftar Pustaka ==
=== Daftar pustaka ===
{{Cite journal|last=Jamun|first=Y. M.|date=2018|title=DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN|url=http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jpkm/article/download/54/40|journal=Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio|volume=10|issue=1|pages=48-52|doi=10.36928/jpkm.v12i2|ref={{sfnref|Jamun|2018}}}}


{{Cite journal|last=Jamun|first=Y. M.|date=2016|title=DESAIN APLIKASI PEMBELAJARAN PETA NUSA TENGGARA TIMUR BERBASIS MULTIMEDIA|url=http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/download/101/77/|journal=Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio|volume=8|issue=1|pages=144-150|doi=|issn=2502-9576|ref={{sfnref|Jamun|2016}}}}
* {{Cite journal|last=Ali|first=A.|date=2017|title=Pengaruh Teknologi Pertanian Terhadap Produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang.|url=https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/akmen/article/download/88/84/|journal=AKMEN Jurnal Ilmiah|volume=14|issue=3|pages=514-525|doi=|issn=2621-4377|ref={{sfnref|Ali|2017}}}}
* {{Cite journal|last=Apriani, M., Rachmina, D., &|first=Rifin, A.|date=2018|title=Pengaruh Tingkat Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Padi|url=https://media.neliti.com/media/publications/272471-none-3816eb15.pdf|journal=Jurnal Agribisnis Indonesia|volume=6|issue=2|pages=121-132|doi=|issn=2579-3594|ref={{sfnref|Apriani et al|2018}}}}{{Cite journal|last=Cahyono|first=A. S.|date=2016|title=Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia|url=https://www.jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/79/73|journal=Jurnal Publiciana|volume=9|issue=1|pages=140-157|doi=|issn=1979-0295|ref={{sfnref|Cahyono|2016}}}}

{{Cite web|last=Putri|first=T. D.|date=2019-12-18|title=Pengaruh Teknologi terhadap Pendidikan di Era sekarang|url=https://osf.io/preprints/inarxiv/72sqb/|website=INArxiv|doi=10.31227/osf.io/72sqb|access-date=2021-01-27|ref={{sfnref|Putri|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Azizah|first=M.|date=2020|title=Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Pola Komunikasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)|url=https://core.ac.uk/download/pdf/327105227.pdf|journal=Jurnal Sosiologi Nusantara|volume=6|issue=1|pages=45-54|doi=10.33369/jsn.5.1.45-54|ref={{sfnref|Azizah|2020}}}}
* {{Cite journal|last=Dewi|first=S. C.|date=2011|title=PENGEMBANGAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI|url=http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/31/31|journal=Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan|volume=2|issue=1|pages=15-21|doi=|issn=2086-8510|ref={{sfnref|Dewi|2011}}|access-date=2021-01-29|archive-date=2021-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210203104726/http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/31/31|dead-url=yes}}

{{Cite journal|last=Taopan, Y. F., Oedjoe, M. R., &|first=Sogen, A. N.|date=2019|title=Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Perilaku Moral Remaja di SMA Negeri 3 Kota Kupang|url=https://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/download/1395/1118|journal=Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran|volume=5|issue=1|pages=61-74|doi=|issn=2442-7667|ref={{sfnref|Taopan et al|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Fitri|first=S.|date=2017|title=Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial Anak|url=https://core.ac.uk/download/pdf/300094824.pdf|journal=Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran|volume=1|issue=2|pages=118-123|doi=|issn=2548-8589|ref={{sfnref|Fitri|2017}}|access-date=2021-01-28|archive-date=2021-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20210201101238/https://core.ac.uk/download/pdf/300094824.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Gance‐Cleveland, B., Gilbert, L. H., Kopanos, T., &|first=Gilbert, K. C.|date=2010|title=Evaluation of technology to identify and assess overweight children and adolescents|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1744-6155.2009.00220.x.pdf|journal=Journal for Specialists in Pediatric Nursing|volume=15|issue=1|pages=72-83|doi=10.1111/j.1744-6155.2009.00220.x|ref={{sfnref|Gance-Cleveland|2010}}}}

{{Cite journal|last=Lestari|first=S.|date=2018|title=PERAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI|url=https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/article/download/459/319|journal=Edureligia|volume=2|issue=2|pages=94-100|doi=|issn=2579-5694|ref={{sfnref|Lestari|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Hidayatullah|first=D.|date=2005|title=DAMPAK TEKNOLOGIINFORMASI DAN INTERNET TERHADAP PENDIDIKAN, BISNIS, DAN PEMERINTAHAN INDONESIA|url=https://media.neliti.com/media/publications/219995-dampak-teknologi-informasi-dan-internet.pdf|journal=Majalah Ekonomi dan Komputer|volume=13|issue=1|pages=9-14|doi=|issn=0854-9621|ref={{sfnref|Hidayatullah|2005}}}}
* {{Cite journal|last=Huang, E., Liu, T., &|first=Wang, J.|date=2014|title=E-health videos on Chinese hospitals' websites.|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1179/2047971914y.0000000081.pdf|journal=International Journal of Healthcare Management|volume=7|issue=4|pages=273-280|doi=10.1108/02621710210437590|ref={{sfnref|Huang et al|2014}}}}

* {{Cite journal|last=Jamun|first=Y. M.|date=2018|title=Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan|url=http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/download/54/40|journal=Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio|volume=10|issue=1|pages=48-52|doi=|issn=2502-9576|ref={{sfnref|Jamun|2018}}}}
{{Cite book|last=Selwyn|first=N.|date=2011|url=http://31.42.184.140/main/685000/6304ff51d8def0b59a7b15103b8a97c6/Neil%20Selwyn%20-%20Education%20and%20Technology_%20Key%20Issues%20and%20Debates-Continuum%20%282011%29.pdf|title=Education and Technology Key Issues and Debates|location=India|publisher=Replika Press Pvt Ltd|isbn=9781441111821|pages=26|ref={{sfnref|Selwyn|2011}}|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Jamun|first=Y. M.|date=2016|title=Desain Aplikasi Pembelajaran Peta Nusa Tenggara Timur Berbasis Multimedia|url=http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/download/101/77/|journal=Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio|volume=8|issue=1|pages=144-150|doi=|issn=2502-9576|ref={{sfnref|Jamun|2016}}}}

{{Cite journal|last=Muhasim|first=|date=2017|title=Pengaruh Teknologi Digital Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik|url=https://media.neliti.com/media/publications/223789-the-influence-of-digital-technology-agai.pdf|journal=Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan|volume=5|issue=2|pages=53-77|doi=|issn=2540-9697|ref={{sfnref|Muhasim|2017}}}}
* {{Cite journal|last=Khodijah S., &|first=Nurizzati Y.|date=2018|title=DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI MAN 2 KUNINGAN|url=https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/download/3370/2024|journal=Jurnal Edueksos|volume=7|issue=2|pages=161-176|doi=|issn=2548-5008|ref={{sfnref|Khodijah dan Nurizzati|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Lee|first=T. T.|date=2006|title=Nurses’ perceptions of their documentation experiences in a computerized nursing care planning system|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1365-2702.2006.01480.x.pdf|journal=Journal of Clinical Nursing|volume=15|issue=11|pages=1376-1382|doi=10.1111/j.1365-2702.2006.01480.x|ref={{sfnref|Lee|2006}}}}

{{Cite journal|last=Yusri|first=|date=2016|title=PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN I DEKAI KABUPATEN YAHUKIMO|url=https://jurnal.fikom.umi.ac.id/index.php/ILKOM/article/download/22/17|journal=ILKOM Jurnal Ilmiah|volume=8|issue=1|pages=49-56|doi=|issn=2548-7779|ref={{sfnref|Yusri|2016}}}}
* {{Cite journal|last=Lestari|first=S.|date=2018|title=Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi|url=https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/article/download/459/319|journal=Edureligia|volume=2|issue=2|pages=94-100|doi=|issn=2579-5694|ref={{sfnref|Lestari|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Manganello, J., Gerstner, G., Pergolino, K., Graham, Y., Falisi, A., &|first=Strogatz, D.|date=2015|title=The relationship of health literacy with use of digital technology for health information: implications for public health practice|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1097/phh.0000000000000366.pdf|journal=Journal of public health management and practice|volume=0|issue=0|pages=1-8|doi=10.1097/PHH.0000000000000366|ref={{sfnref|Manganello et al|2015}}}}
* {{Cite journal|last=McCartney|first=P. R.|date=2006|title=Using technology to promote perinatal patient safety|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1552-6909.2006.00059.x.pdf|journal=Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing|volume=35|issue=3|pages=424-431|doi=10.1111/j.1552-6909.2006.00059.x|ref={{sfnref|McCartney|2006}}}}
* {{Cite journal|last=Moller, A. C., Merchant, G., Conroy, D. E., West, R., Hekler, E., Kugler, K. C., &|first=Michie, S.|date=2017|title=Applying and advancing behavior change theories and techniques in the context of a digital health revolution: proposals for more effectively realizing untapped potential|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1007/s10865-016-9818-7.pdf|journal=Journal of behavioral medicine|volume=40|issue=1|pages=1-14|doi=10.1007/s10865-016-9818-7|ref={{sfnref|Moller et al|2017}}}}
* {{Cite journal|last=More, E., &|first=McGrath, M.|date=2002|title=An Australian case in e‐health communication and change.|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1108/02621710210437590.pdf|journal=Journal of Management Development|volume=21|issue=8|pages=621-632|doi=10.1108/02621710210437590|ref={{sfnref|More dan McGrath|2002}}}}
* {{Cite journal|last=Morris‐Docker, S. B., Tod, A., Harrison, J. M., Wolstenholme, D., &|first=Black, R.|date=2004|title=Nurses’ use of the Internet in clinical ward settings|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1365-2648.2004.03183.x.pdf|journal=Journal of Advanced Nursing|volume=48|issue=2|pages=157-166|doi=10.1111/j.1365-2648.2004.03183.x|ref={{sfnref|Morris‐Docker et al|2004}}}}
* {{Cite journal|last=Muhasim|first=|date=2017|title=Pengaruh Tehnologi Digital Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik|url=https://media.neliti.com/media/publications/223789-the-influence-of-digital-technology-agai.pdf|journal=Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan|volume=5|issue=2|pages=53-77|doi=|issn=2540-9697|ref={{sfnref|Muhasim|2017}}}}
* {{Cite journal|last=Nasution|first=Z.|date=2011|title=KONSEKUENSI SOSIAL MEDIA TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT|url=https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/download/9/6|journal=Jurnal Reformasi|volume=1|issue=1|pages=37-41|doi=|issn=2407-6864|ref={{sfnref|Nasution|2011}}}}
* {{Cite journal|last=Neuhauser, L., &|first=Kreps, G. L.|date=2003|title=Rethinking communication in the e-health era.|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1177/1359105303008001426.pdf|journal=Journal of Health Psychology|volume=8|issue=1|pages=7-23|doi=10.1177/1359105303008001426|ref={{sfnref|Neuhauser dan Kreps|2003}}}}
* {{Cite journal|last=Ngafifi|first=M.|date=2014|title=KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN POLA HIDUP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA|url=https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/viewFile/2616/2171|journal=Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi|volume=2|issue=1|pages=33-47|doi=|issn=2502-1648|ref={{sfnref|Ngafifi|2014}}}}
* {{Cite journal|last=Novy Purnama|first=N.|date=2009|title=DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA|url=https://media.neliti.com/media/publications/218039-dampak-perkembangan-teknologi-komunikasi.pdf|journal=Gema Eksos|volume=5|issue=1|pages=39-46|doi=|issn=1858-4071|ref={{sfnref|Novy Purnama|2009}}}}
* {{Cite web|last=Putri|first=T. D.|date=2019-12-18|title=Pengaruh Teknologi terhadap Pendidikan di Era sekarang|url=https://osf.io/preprints/inarxiv/72sqb/|website=INArxiv|doi=10.31227/osf.io/72sqb|access-date=2021-01-27|ref={{sfnref|Putri|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Radhi|first=F.|date=2010|title=PENGEMBANGAN APPROPRIATE TECHNOLOGY SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA MANDIRI|url=https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/download/340/281|journal=Jurnal Ekonomi Bisnis|volume=15|issue=1|pages=1-8|doi=|issn=2089-8002|ref={{sfnref|Radhi|2010}}}}
* {{Cite journal|last=Ramanathan|first=K.|date=1994|title=An integrated approach for the choice of appropriate technology|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1093/spp%252F21.4.221.pdf|journal=Science and Public Policy|volume=21|issue=4|pages=221–233|doi=10.1093/spp/21.4.221|ref={{sfnref|Ramanathan|1994}}}}
* {{Cite journal|last=Ramawati|first=D.|date=2011|title=PENGGUNAAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN KESEHATAN ANAK DAN REMAJA|url=http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/33/32|journal=Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan|volume=2|issue=1|pages=9-13|doi=|issn=2086-8510|ref={{sfnref|Ramawati|2011}}|access-date=2021-01-29|archive-date=2021-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210924222416/http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/33/32|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Rifani, M. N., Kasim, S. S., &|first=Tanzil|date=2019|title=DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PETANI SAWAH (Studi di Desa Ombu-Ombu Jaya Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan)|url=http://ojs.uho.ac.id/index.php/NeoSocietal/article/download/7699/pdf|journal=Jurnal Neo Societal|volume=4|issue=3|pages=862-870|doi=|issn=2503-359X|ref={{sfnref|Rifani et al|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Rofii|first=M.|date=2011|title=PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT|url=http://www.stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/29/29|journal=Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan|volume=2|issue=1|pages=15-21|doi=|issn=2086-8510|ref={{sfnref|Rofii|2011}}|access-date=2021-01-29|archive-date=2021-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210203110240/http://www.stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jitk/article/view/29/29|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Rykkje|first=L.|date=2009|title=Implementing electronic patient record and VIPS in medical hospital wards: evaluating change in quantity and quality of nursing documentation by using the audit instrument Cat-ch-Ing|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1177/010740830902900203.pdf|journal=VARD I NORDEN|volume=29|issue=2|pages=9-13|doi=10.1177/010740830902900203|ref={{sfnref|Rykkje|2009}}}}
* {{Cite journal|last=Salamah U., &|first=Iskandar J.|date=2002|title=KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PETERNAKAN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK|url=http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5264/2643|journal=Jurnal Sosiohumaniora|volume=4|issue=2|pages=116-133|doi=|issn=2443-2660|ref={{sfnref|Salamah dan Iskandar|2002}}}}
* {{Cite web|last=Santyasa|first=I W.|date=2007|title=LANDASAN KONSEPTUAL MEDIA PEMBELAJARAN|url=http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032-MULIATI_PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf|website=Direktori File UPI|access-date=2021-01-27|ref={{sfnref|Santyasa|2007}}}}
* {{Cite journal|last=Saputra M D., &|first=Ratnawilis|date=2019|title=DAMPAK TEKNOLOGI PERTANIAN MODERN TERHADAP AKTIVITAS PERTANIAN PADI MASYARAKAT JORONG PIRUKO UTARA KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA|url=http://geografi.ppj.unp.ac.id/index.php/student/article/download/337/180|journal=Jurnal Buana|volume=3|issue=2|pages=205-216|doi=|issn=2615-2630|ref={{sfnref|Saputra dan Ratnawilis|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Sari|first=R. P.|date=2018|title=DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT PETANI JAGUNG DI KELURAHAN WATALIKU KABUPATEN MUNA (Studi Di Kelurahan Wataliku Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna)|url=https://www.researchgate.net/publication/336991986_DAMPAK_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_PERTANIAN_TERHADAP_PERUBAHAN_PENDAPATAN_MASYARAKAT_PETANI_JAGUNG_DI_KELURAHAN_WATALIKU_KABUPATEN_MUNA_Studi_Di_Kelurahan_Wataliku_Kecamatan_Kabangka_Kabupaten_Muna/fulltext/5dbe223692851c818026008b/DAMPAK-PENGGUNAAN-TEKNOLOGI-PERTANIAN-TERHADAP-PERUBAHAN-PENDAPATAN-MASYARAKAT-PETANI-JAGUNG-DI-KELURAHAN-WATALIKU-KABUPATEN-MUNA-Studi-Di-Kelurahan-Wataliku-Kecamatan-Kabangka-Kabupaten-Muna.pdf?origin=publication_detail|journal=Jurnal penelitian Pendidikan Geografi|volume=3|issue=3|pages=283-294|doi=10.36709/jppg.v3i3.9171|ref={{sfnref|Sari|2018}}}}
* {{Cite book|last=Selwyn|first=N.|date=2011|url=http://31.42.184.140/main/685000/6304ff51d8def0b59a7b15103b8a97c6/Neil%20Selwyn%20-%20Education%20and%20Technology_%20Key%20Issues%20and%20Debates-Continuum%20%282011%29.pdf|title=Education and Technology Key Issues and Debates|location=India|publisher=Replika Press Pvt Ltd|isbn=978-1-4411-5036-3|pages=26|ref={{sfnref|Selwyn|2011}}|url-status=live|access-date=2021-01-27|archive-date=2022-03-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220311164752/http://31.42.184.140/main/685000/6304ff51d8def0b59a7b15103b8a97c6/Neil%20Selwyn%20-%20Education%20and%20Technology_%20Key%20Issues%20and%20Debates-Continuum%20%282011%29.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Setiawan|first=D.|date=2018|title=Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya|url=https://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/download/1474/1441|journal=SIMBOLIKA|volume=4|issue=1|pages=62-72|doi=|issn=2442-9996|ref={{sfnref|Setiawan|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Sharif|first=N.|date=1994|title=Integrating business and technology strategies in developing countries|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1016/0040-1625%252894%252990091-4.pdf|journal=Technological Forecasting and Social Change|volume=45|issue=2|pages=151-167|doi=10.1016/0040-1625(94)90091-4|ref={{sfnref|Sharif|1994}}}}
* {{Cite journal|last=Siaila|first=S.|date=2010|title=PENGARUH PERUBAHAN TEKNOLOGI TERHADAP TRANSFORMASI EKONOMI DAN TRANSFORMASI SOSIAL|url=https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=887|journal=Soso-Q|volume=2|issue=2|pages=102-120|doi=|issn=2086-390X|ref={{sfnref|Siaila|2010}}}}
* {{Cite journal|last=Simatupang|first=J. T.|date=2006|title=Pengembangan dan aplikasi iptek dalam pembangunan pertanian Indonesia.|url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15543/kpt-apr2006-%20%281%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian|volume=4|issue=1|pages=1-7|doi=|ref={{sfnref|Simatupang|2006}}|access-date=2021-01-28|archive-date=2017-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20171215091039/http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15543/kpt-apr2006-%20(1).pdf?sequence=1&isAllowed=y|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Soehoed|first=A. R.|date=1988|title=Reflections on Industrialisation and Industrial Policy in Indonesia|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1080/00074918812331335379.pdf|journal=Bulletin of Indonesian Economic Studies|volume=24|issue=2|pages=43-57|doi=10.1080/00074918812331335379|ref={{sfnref|Soehoed|1988}}}}
* {{Cite journal|last=Subramanian|first=S. K.|date=1987|title=Technology, productivity, and organization|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1016/0040-1625%252887%252990064-3.pdf|journal=Technological Forecasting and Social Change|volume=31|issue=4|pages=359-371|doi=10.1016/0040-1625(87)90064-3|ref={{sfnref|Subramanian|1987}}}}
* {{Cite journal|last=Taopan, Y. F., Oedjoe, M. R., &|first=Sogen, A. N.|date=2019|title=Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Perilaku Moral Remaja di SMA Negeri 3 Kota Kupang|url=https://drive.google.com/file/d/1mcpguKaA80uDExaKNSJduEafRU-u8vxZ/view?usp=sharing|journal=Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran|volume=5|issue=1|pages=61-74|doi=|issn=2442-7667|ref={{sfnref|Taopan et al|2019}}}}
* {{Cite journal|last=Törnvall, E., Wilhelmsson, S., &|first=Wahren, L. K.|date=2004|title=Electronic nursing documentation in primary health care|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1471-6712.2004.00282.x.pdf|journal=Scandinavian journal of caring sciences|volume=18|issue=3|pages=310-317|doi=10.1111/j.1471-6712.2004.00282.x|ref={{sfnref|Tornvall et al|2004}}}}
* {{Cite journal|last=Tornvall, E., &|first=Wilhelmsson, S.|date=2008|title=Nursing documentation for communicating and evaluating care|url=https://sci.bban.top/pdf/10.1111/j.1365-2702.2007.02149.x.pdf|journal=Journal of clinical nursing|volume=17|issue=16|pages=2116-2124|doi=10.1111/j.1365-2702.2007.02149.x|ref={{sfnref|Tornvall dan Wilhelmsson|2008}}}}
* {{Cite journal|last=Utami|first=S. S.|date=2010|title=PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN BISNIS|url=http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/155/123|journal=Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi|volume=8|issue=1|pages=61-67|doi=|issn=2656-3797|ref={{sfnref|Utami|2010}}}}
* {{Cite journal|last=Wahid|first=A.|date=2020|title=DAMPAK SOSIAL TEKNOLOGI KOMUNIKASI BARU: MEMIKIRKAN ULANG KONSEP COPYRIGHT DI INTERNET|url=http://jurnal.utu.ac.id/jsource/article/download/1761/1440|journal=Jurnal Ilmu Komunikasi|volume=6|issue=1|pages=1-16|doi=|issn=2502-0579|ref={{sfnref|Wahid|2020}}}}
* {{Cite journal|last=Wahyuni, S., Hamzah, A., &|first=Syahnur, S.|date=2013|title=ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI ACEH (AK MODEL)|url=http://jurnal.unsyiah.ac.id/MIE/article/download/4536/3910|journal=Jurnal Ilmu Ekonomi|volume=1|issue=3|pages=71-79|doi=|issn=2302-0172|ref={{sfnref|Wahyuni et al|2013}}}}
* {{Cite journal|last=Yani|first=A.|date=2018|title=PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT|url=https://www.researchgate.net/publication/326713305_UTILIZATION_OF_TECHNOLOGY_IN_THE_HEALTH_OF_COMMUNITY_HEALTH/fulltext/5b605b51458515c4b25568fc/UTILIZATION-OF-TECHNOLOGY-IN-THE-HEALTH-OF-COMMUNITY-HEALTH.pdf|journal=PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat|volume=8|issue=1|pages=97-103|doi=|issn=2503-1139|ref={{sfnref|Yani|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Yusri|first=|date=2016|title=PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN I DEKAI KABUPATEN YAHUKIMO|url=https://jurnal.fikom.umi.ac.id/index.php/ILKOM/article/download/22/17|journal=Jurnal Ilmiah ILKOM|volume=8|issue=1|pages=49-56|doi=|issn=2548-7779|ref={{sfnref|Yusri|2016}}|access-date=2021-01-27|archive-date=2020-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20200214172406/http://jurnal.fikom.umi.ac.id/index.php/ILKOM/article/download/22/17|dead-url=yes}}
* {{Cite journal|last=Zahara I., Yoesoef A., &|first=Nurasiah|date=2017|title=TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR (1985-2016)|url=http://www.jim.unsyiah.ac.id/sejarah/article/download/5874/2525|journal=Jurnal Ilmiah Mahasiswa|volume=2|issue=3|pages=31-38|doi=|issn=2614-3658|ref={{sfnref|Zahara et al|2017}}}}
* {{Cite journal|last=Zhu, J. Y., &|first=Protti, D. J.|date=2009|title=National health information management/information technology strategies in Hong Kong, Taiwan and Singapore|url=https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=HhLvAgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA122&dq=National+Health+Information+Management/Information+Technology&ots=S19EXBB7R-&sig=BNibhGjFPiyKlawpd1s6t5kNVaY&redir_esc=y#v=onepage&q=National%20Health%20Information%20Management%2FInformation%20Technology&f=false|journal=Studies in health technology and informatics|volume=|issue=143|pages=122-128|doi=10.3233/978-1-58603-979-0-122|ref={{sfnref|Zhu dan Protti|2009}}}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 133: Baris 232:
{{Portal teknologi}}
{{Portal teknologi}}
{{Teknologi}}
{{Teknologi}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Teknologi| ]]
[[Kategori:Teknologi| ]]
[[Kategori:Klasifikasi topik utama]]
[[Kategori:Artikel topik utama]]

Revisi terkini sejak 30 Juli 2024 04.43

Pada pertengahan abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama meninggalkan atmosfer Bumi dan menjelajahi ruang angkasa.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.[1]

Penggunaan teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang makin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.

Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia. Penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

Definisi dan penggunaan

[sunting | sunting sumber]
Penciptaan mesin cetak telah memungkinkan para ilmuwan dan politisi mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi Abad Pencerahan; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.

Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.[2] Istilah ini sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).[3] Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology.

Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.[4] Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").[5]

Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.[6] Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.

Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).[7] Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).[8] Istilah ini sering kali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan.[9] Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).[10]

Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.[11]

Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.

Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.[12] Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.[13] Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.

Ilmu, rekayasa, dan teknologi

[sunting | sunting sumber]

Perbedaan antara ilmu, rekayasa dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah.[14] Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan dan keselamatan.

Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, sering kali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, matematika, linguistika, dan sejarah guna mencapai suatu hasil yang praktis.

Teknologi sering kali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa—meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia sering kali justru mendahului kedua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran elektron di dalam penghantar listrik, dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan mesin-mesin baru, seperti semikonduktor, komputer, dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknologi", ketiga ranah ini sering kali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.[15]

Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II, misalnya di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis Vannevar Bush mengenai kebijakan ilmu pascaperang, "Science—The Endless Frontier". Produk baru, industri baru dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam. Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar. Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung yang memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.[16][17]

Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif.[18] Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran, dan hasil kebudayaan telah tampak berorientasi menuju bidang teknologi.[18]

Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni.[18] Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).[18]

Sejarah abad pertengahan dan modern (300–sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Inovasi terus berkembang selama Abad Pertengahan dengan penemuan seperti sutera, tali kerah kuda dan ladam dalam beberapa ratus tahun pertama setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Teknologi abad pertengahan menggunakan mesin sederhana (seperti tuas, baut, dan katrol) yang digabungkan untuk membentuk peralatan lain yang lebih kompleks, seperti gerobak dorong, kincir angin dan jam dinding. Pada zaman Renaisans ditemukan mesin cetak yang memungkinkan dokumentasi pengetahuan lebih luas dan teknologi pun makin berkaitan dengan sains. Kemajuan teknologi pada abad ini memungkinkan cadangan makanan dan barang yang lebih stabil.

Munculnya mobil merevolusi kendaraan pribadi.

Dimulai di Inggris pada abad ke-18, Revolusi Industri merupakan periode penemuan teknologi-teknologi baru, terutama dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, metalurgi, dan transportasi yang digerakkan oleh penemuan tenaga uap. Teknologi naik ke babak berikutnya melalui revolusi industri kedua dengan penemuan listrik dan turunannya seperti motor listrik, lampu pijar, dan lain-lain. Kemajuan sains dan penemuan konsep baru memungkinkan adanya penerbangan dan kemajuan dalam bidang kedokteran, kimia, fisika, dan teknik. Selain itu juga memungkinkan pembangunan gedung pencakar langit dan kawasan urban yang penduduknya bergantung pada motor sebagai transportasi. Komunikasi juga berkembang dengan penemuan telegraf, telepon, radio, dan televisi. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pada bidang transportasi ditemukan pesawat dan mobil.

F-15 dan F-16 terbang di atas Kebakaran minyak Kuwait selama Perang Teluk tahun 1991.

Pada abad ke-20, semakin banyak penemuan baru. Dalam bidang fisika, ditemukannya fisi nuklir memicu penemuan senjata nuklir dan tenaga nuklir. Komputer juga ditemukan dan semakin mengecil ukurannya berkat transistor dan sirkuit terintegrasi. Teknologi informasi mengarah pada penemuan Internet, sehingga saat ini dikenal sebagai Era Informasi. Manusia juga dapat menjelajah luar angkasa dengan satelit (nantinya digunakan untuk telekomunikasi) dan misi mengirim manusia ke bulan. Dalam bidang kedokteran, ditemukan prosedur operasi jantung dan terapi sel induk dan penemuan berbagai obat-obatan baru.

Teknik manufaktur dan konstruksi yang kompleks diperlukan untuk membuat dan menjaga seluruh teknologi baru ini. Mereka juga tidak lupa untuk mendukung dan mengembangkan generasi terbaru sehingga muncul peralatan lebih kompleks. Teknologi modern sangat bergantung pada pelatihan dan pendidikan–desainer, pembuat, perawatan, dan pemakainya sering kali membutuhkan pengetahuan dan pelatihan tertentu.

Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari teknologi kuno, sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.

Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan objek-objek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien, dan cepat. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.[19]

Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu:[19]

  • Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)
    Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
    Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)
    Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi, dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.

Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.[20]

Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia zaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.

Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit, dan rumit.[20]

Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer, dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir, dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.

Bidang Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1996, UNESCO mengeluarkan jurnal berjudul The International Commission on Education for the Twenty First Century yang berisi tentang bagaimana pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang harus dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran seperti belajar untuk menguasai pengetahuan, belajar untuk mengetahui keterampilan, belajar untuk mengembangkan diri, dan belajar untuk hidup bermasyarakat.[21] Salah satu tanda yang paling menonjol pada dunia pendidikan dengan kontribusi teknologi adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga hubungan di antaranya menjadi semakin cepat dan mudah. Dalam konteks pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan, telah terbukti semakin menyempitnya dan meleburnya faktor ruang dan waktu yang selama ini menjadi pengahalang dan aspek penentu kecepatan serta keberhasilan penguasaan ilmu pengetahuan oleh umat manusia.[22]

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran, penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan munculnya e-learning yang telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik seperti audio atau video, TV interaktif, compact disc (CD), dan internet.[23]

Pentingnya peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan membuat tenaga pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah memperoleh bahan-bahan pembelajaran melalui perpustakaan elektronik atau buku elektronik untuk mendapatkan koleksi perpustakaan berupa buku, modul, jurnal, majalah atau surat kabar. Kehadiran internet juga memungkinkan dilakukannya pembelajaran jarak jauh dengan menyesuaikan kondisi dan situasi.[24]

Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat administratif dalam bidang pendidikan seperti alat bantu perbaikan keefektifan pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan menggunakan sistem komputer maka lembaga pendidikan dapat lebih mudah dan aman untuk mengelola data administrasi, meliputi data siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri.[25] Teknologi dalam dunia pendidikan juga dapat membantu tenaga pendidik untuk lebih banyak membuat bahan-bahan pelajaran agar peserta didik lebih banyak mendapatkan ilmu. Dengan tersedianya komputer, tenaga pendidik dapat menyusun rencana pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari dan dengan adanya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber berbeda yang direkomendasikan oleh tenaga pendidik.[26]

Dampak teknologi dalam dunia pendidikan memiliki tiga prinsip dasar dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada sumber belajar. Dengan berkembangnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, maka terjadi pergeseran dalam proses pembelajaran seperti dari pelatihan ke penampilan peserta didik, dari ruang kelas sekolah ke di mana dan kapan saja bisa dilakukan proses belajar mengajar, dari menggunakan kertas dan buku beralih ke komputer dan laptop atau saluran online.[27]

Dalam dunia pendidikan, pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran akan lebih termotivasi apabila dibantu dengan penggunaan teknologi karena menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas, mempertinggi efektivitas, dan mengembangkan potensi dalam berpikir.[28] Kemajuan teknologi digital dalam dunia pendidikan dapat membawa tenaga pendidik dan peserta didik ke dunia maya yang revolusioner, karena memudahkan dan dinamis dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi seperti internet yang menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik.[29] Teknologi yang digunakan dalam proses belajar mengajar sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar di sekolah atau di luar sekolah. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran sudah banyak digunakan, mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai teknologi yang canggih agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.[30]

Bidang Ekonomi dan Bisnis

[sunting | sunting sumber]

Teknologi yang terus mengalami perkembangan bersamaan dengan proses globalisasi di dunia, bergerak menuju transformasi ekonomi yang dikenal dengan Knowledge Based Society (KBS). KBS merupakan tahapan lebih lanjut dari pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam menuju pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.[31]

Teknologi dalam bidang ekonomi khususnya bisnis berperan sebagai sarana transaksi untuk bisnis online, yaitu dalam bentuk fasilitas media berupa internet. Situs web yang disediakan pelaku bisnis sebagai tempat konsumen untuk memilih dan meilhat barang-barang yang inginkan, kemudian pada transaksi juga dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis online seperti pembayaran menggunakan aplikasi online. Masyarakat yang berbisnis dengan menerapkan teknologi informasi dapat membuat peluang pasar terbuka lebih luas. Berbisnis menggunakan jaringan internet dapat mempermudah dalam hal mempromosikan produk yang akan dijual, mencari konsumen yang membutuhkan barang, dan mencari pelanggan tetap. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bisnis seperti kompleksitas bisnis yang semakin meningkat yang dipengaruhi oleh pengaruh ekonomi internasional, kompetisi dalam bisnis yang berskala global, perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi, pendayagunaan waktu kerja, pertimbangan sosial dan kapasitas teknologi informasi yang dapat diakses. Bentuk kapasitas teknologi informasi yang bisa digunakan meliputi kapasitas pelayanan kebutuhan informasi, kapasitas interaksi dalam jaringan komputer atau berbasis online, dan kapasitas dalam kecepatan akses data dan jaringan.[32]

Perkembangan teknologi dapat diterima masyarakat dan negara secara luas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, karena teknologi memungkinkan bagi produsen untuk memproduksi lebih banyak output agar perekonomian meningkat dan mencapai hasil yang maksimum walaupun dengan tingkat input yang sama.[33] Teknologi mempunyai pengaruh besar dalam mengembangkan pengetahuan manusia dalam bidang ekonomi terkait bagaimana menggabungkan sumber daya yang ada untuk memproduksi produk yang diinginkan atau dibutuhkan, untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memenuhi keinginan masyarakat, termasuk metode teknis, keterampilan, proses, teknik, alat dan bahan baku. Teknologi juga disebut sebagai suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah dalam ranah bisnis.[34]

Kemunculan teknologi berbasis informasi pada bidang ekonomi khususnya bisnis membuat batasan ruang dan waktu antar perusahaan di berbagai negara menjadi berkurang karena melalui teknologi seperti internet, perusahaan dapat melakukan transaksi secara tidak langsung dan mengakses pasar yang berada di luar negeri.[35] Masuknya teknologi informasi dan internet di Indonesia membuat masyarakat menjadi lupa dengan identitas dirinya seperti dapat mengubah kultur atau kebiasaan sehari-hari. Sebelumnya adanya teknologi informasi seperti internet, masyarakat dapat bekerja dengan santai meskipun pekerjaan akan lebih sulit karena tidak luasnya akses dalam mencari informasi. Dampak munculnya internet membuat persaingan menjadi global sehingga masyarakat ditantang untuk menghadapi persaingan global tersebut yang terjadi saat ini.[36]

Teknologi telah memberikan kontribusi secara signifikan terhadap bidang industrialisasi dan bisnis yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Pada level mikro, kemajuan suatu teknologi dimanfaatkan dalam perubahan struktur industri dan persaingan global.[37] Pada level makro, teknologi dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi pada era global akan memberikan kontribusi yang lebih dari tahun sebelumnya dalam pembangunan ekonomi dunia.[38] Untuk memenangkan persaingan di pasar global, setiap bisnis dan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan dan mengelola teknologi lebih baik dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advatages). Kesuksesan berbisnis dalam hal persaingan sangat ditentukan oleh penciptaan compettive advatages yang berbasis pada pengembangan teknologi itu sendiri.[39] Pengembangan teknologi tersebut dibutuhkan pada setiap proses transformasi dibidang bisnis dari sejumlah modal untuk menghasilkan keuntungan besar yang dapat memberikan nilai tambah pada setiap tahapan proses transformasi dalam perusahaan.[40]

Dalam pengembangan teknologi, hampir setiap negara dan bisnis dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, mengembangkan teknologi melalui proses invention and innovation. Kedua, mengembangkan teknologi melalui proses alih teknologi. Tidak ada negara dan bisnis apapun yang dapat memenuhi semua jenis teknologi yang dibutuhkan dalam proses membuat dan menjual hasil produksi. Dengan adanya kekurangan tersebut maka setiap negara atau bisnis dapat menerapkan model strategi teknologi seperti make some strategy atau metode pengembangan teknologi baru melalui R&D dan buy some strategy atau metode pengembangan yang diterapkan melalui proses alih teknologi.[41]

Bidang Sosial

[sunting | sunting sumber]

Dalam kehidupan sosial, manusia tidak dapat terlepas dari teknologi khususnya media sosial. Media sosial merupakan sebuah media berbasis online yang dapat membuat para penggunanya dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan wadah meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Bentuk seperti blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dampak positif munculnya media sosial dalam kehidupan masyarakat adalah memudahkan dalam berinteraksi dengan banyak orang, memperluas jaringan pertemanan, menghilangkan batasan jarak dan waktu, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung cepat dan biaya lebih murah. Dampak negatif dari kehadiran media sosial adalah memberikan jarak kepada orang di sekitar, interaksi secara tatap muka akan menurun drastis, membuat pengguna media sosial menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik antar kelompok, menimbulkan masalah pribadi, dan rentan terhadap pengaruh gaya hidup buruk orang lain.[42]

Media teknologi dalam ranah komunikasi dapat meningkatkan proses pencarian dan pengiriman informasi antar satu orang dengan orang lain. Biaya dan waktu dapat berkurang, sementara hasilnya akan lebih memuaskan seperti penggunaan media fax, email, Facebook, dan Twitter jika dibandingkan dengan menggunakan surat. Sehingga setiap orang dapat menggunakan waktunya secara efisien dan teratur.[43] Kenyamanan dalam menggunakan teknologi yang dirasakan masyarakat dapat berpengaruh terhadap gaya hidup, tingkah laku individu baik itu pada saat sendiri maupun berkelompok.[44] Teknologi yang menghadirkan aplikasi sosial media tersebut memudahkan pengguna untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang sampai ke penjuru dunia manapun dalam waktu sangat singkat dan sangat serta dapat mempengaruhi aktivitas bersosialisasi mereka. Teknologi berbasis media online seperti media sosial dapat menjadi salah satu inovasi perkembangan pembelajaran pada sektor pendidikan dasar di Indonesia yang bisa disebut dengan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) atau proses pengenalan awal terhadap teknologi kepada anak Indonesia. Dalam proses pengenalan tersebut peserta didik akan dipersilakan untuk terlibat aktif untuk berinteraksi dengan teknologi yang telah disediakan kemudian dalam program tersebut diberikan materi terkait pengembangan kemampuan problem solving, kreativitas, dan inovasi dalam bidang teknologi. Pemberian pendidikan teknologi yang dilakukan secara bertahap akan mengembangkan keterampilan dalam berpikir dan keterampilan vokasional.[45]

Di Indonesia terdapat sekitar 25 juta pengguna internet dan setiap tahun terus bertambah seiring berkembangnya teknologi. Kenaikan dipicu karena adanya kemudahan dalam mendapatkan, mengakses, dan mengendalikan informasi serta mengoperasikannya ke berbagai media. Dengan internet dan teknologi yang ada, masyarakat mampu berinteraksi secara bebas dan membentuk komunitas kecil maupun besar hanya dengan menekan tombol pada handphone atau alat media teknologi lainnya.[46] Kemajuan teknologi yang sangat pesat semula bertujuan untuk memudahkan manusia dalam segala hal. Ketika urusan tersebut semakin mudah, maka muncul rasa malas dan keterasingan baru seperti memudarnya rasa solidaritas antar sesama, kebersamaan semakin pudar, dan silaturrahmi semakin berkurang. Penemuan seperti televisi, komputer, internet, dan handphone telah mengakibatkan masyarakat menjadi ketagihan dengan dunia layar.[47]

Teknologi memiliki dampak yang beragam dan memiliki pengaruh kuat di tengah kehidupan masyarakat seperti efektivitas teknologi secara fungsional sesuai yang diharapkan masyarakat, perubahan langsung di masyarakat dalam merespons teknologi, dan perubahan dari inovasi yang telah diantisipasi sebelumnya. Keberadaan teknologi sekarang tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan sosial politik yang melingkupinya. Kehadiran dan kemajuan teknologi sering digerakkan dan dipertajam oleh dukungan dan partisipasi para pemodal besar dalam setiap peralihan dan penemuan teknologi baru. Dukungan tersebut merupakan bentuk dari sistem ekonomi dan politik yang menggerakkan kepentingan dalam hal memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.[48] Dampak negatif yang lebih jauh, teknologi dapat mendorong terjadinya kerusakan dan penurunan moral dan akhlak. Masyarakat berubah menjadi kurang peka terhadap kehidupan sosial akibat hadirnya teknologi karena telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi ataupun sosial masyarakat.[49] Teknologi tidak hanya sekadar digunakan untuk berkomunikasi dan mencari tugas, tetapi dapat memberikan akses kepada pengguna melihat situs atau website yang tidak seharusnya dilihat seperti, situs kekerasan dan situs pornografi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan karena dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial atau melunturkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat.[50]

Bidang Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Sektor pertanian adalah salah satu sektor terbesar dan paling penting yang menyediakan bahan pangan bagi setiap penduduk di negara berkembang khususnya di Indonesia. Sektor ini juga memberikan lapangan kerja yang sangat besar bagi hampir seluruh angkatan kerja yang ada saat ini. Pertanian dengan penghasilan padi sawah merupakan produk unggulan di sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia. Teknologi pertanian modern yang ada sekarang adalah teknologi pertanian yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat serta meningkatkan hasil produksi pertanian secara keseluruhan. Teknologi pertanian yang ada berupa mesin-mesin canggih yang diciptakan untuk pengolahan serta pengambilan hasil produksi seperti pada panen padi dalam pengolahan tanah sudah menggunakan mesin, bibit yang digunakan merupakan bibit unggul sudah terjamin kualitasnya, cara penanaman dengan menggunakan mesin tanam padi yang canggih, proses panen menggunakan mesin, sistem perekrutan tenaga kerja dilihat dari hasil kerja, pencarian tenaga kerja langsung pemilik, dan sistem pembagian hasil berupa uang atau hasil padi yang dipanen. Munculnya teknologi pertanian modern sangat berperan penting dalam memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di daerah pedesaan.[51]

Perkembangan teknologi di sektor pertanian untuk membantu dalam hal pengolahan tanah, penarik air dari sumber air, dan alat bantu pemanen. Teknologi pertanian merupakan sebuah alat, cara atau metode yang dapat digunakan dalam memproses input pertanian sehingga menghasilkan output atau hasil pertanian yang maksimal sehingga memiliki daya guna baik berupa produk bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai dan dipasarkan.[52]

Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian telah membawa perubahan pada cara bercocok tanam masyarakat yang awalnya menggunakan peralatan-peralatan yang membutuhkan tenaga lebih menjadi lebih mudah dan efisien seperti dari penggunaan bajak dan garu menjadi traktor.[53] Pengaruh masuknya teknologi pertanian terhadap kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat di Indonesia dalam segi ekonomi terlihat dari penggunaan bibit unggul, pupuk kimia, penggunaan pestisida, dan pembangunan irigasi yang menambah hasil produksi bagi petani semakin meningkat. Meningkatnya hasil produksi dari petani membuat tingkat pendidikan anak petani, keadaan rumah dan kepemilikan barang sekunder yang sudah semakin membaik. Masuknya teknologi pertanian pada kehidupan budaya masyarakat memberikan pengaruh terhadap hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik membajak menggunakan sapi atau kerbau yang sudah digantikan oleh mesin traktor dan menumbuk padi diganti oleh teknik penggilingan padi menggunakan mesin.[54]

Kemunculan teknologi dalam sektor pertanian mempengaruhi kehidupan masyarakat yang mana dalam perubahan sosial dapat dilihat pada tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat dan hilangnya alat-alat pembajak sawah tradisional yang diturunkan secara turun-temurun. Adapun perubahan pada kondisi ekonomi dan dampak positinya adalah tingkat penghasilan petani semakin meningkat dan kondisi tempat tinggal semakin layak, sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangya kesempatan kerja yang sering dilakukan petani setiap hari.[55]

Produktivitas dalam bidang pertanian dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu mengembangkan teknologi sebelumnya dan mengadopsi teknologi baru serta melalui penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien dan tepat sasaran. Keberadaan teknologi adalah salah satu syarat yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Teknologi berperan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani karena teknologi turut menentukan proses produksi dan proses distribusi.[56] Teknologi yang mendukung perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia harus dapat digunakan pada kegiatan on farm dan off farm. Kegiatan on farm meliputi teknologi biologis yang menghasilkan produk pertanian, pertanian organik, dan pengadaan alat dan mesin pertanian. Sedangkan, kegiatan off farm meliputi teknologi untuk proses pengolahan, pengawetan, pengemasan, pengepakan, dan distribusi hasil panen.[57]

Dampak teknologi bagi para petani adalah adanya peningkatan status kesejahteraan baik dalam peningkatan berupa penghasilan, kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan maupun dalam berinteraksi secara luas dengan masyarakat dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan desa.[58] Untuk mempercepat pembangunan dalam sektor pertanian dapat dilakukan dengan membangun hubungan kerjasama yang sinergis antara pemerintah, lembaga-lembaga penelitian, serta masyarakat agar semua pihak dapat berpartisipasi dengan maksimal.[59]

Teknologi dalam pertanian juga memiliki kekurangan seperti adanya penurunan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ingin bekerja sebagai buruh tani dan adanya ketergantungan petani kepada pemerintah terkait penyaluran bahan-bahan kimia untuk tanaman mereka.[60] Upaya perbaikan sistem pertanian yang dilakukan oleh masyarakat terkhususnya petani mengarah ke pengembangan, pertumbuhan dan peningkatan produksi hasil panen menggunakan metode intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi di mana upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas petani, penyelamatan hasil panen dan peningkatan mutu hasil yang mempunyai daya saing tinggi dengan pasar global. Masyarakat yang bekerja sebagai petani di mana sebelumnya hanya bisa menggarap lahan untuk bertani dengan alat sederhana seperti parang, pacul, tembilang. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini telah mampu menciptakan alat yang lebih modern dan canggih seperti ditemukannya mesin penggarap tanah dan alat-alat yang lebih canggih dan mampu menunjang serta meningkatkan pendapatan masyarakat petani.[61]

Bidang Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya temuan-temuan baru yang berhasil didapatkan dengan bantuan teknologi baik dalam bentuk pengorganisasian rumah sakit, pengobatan pasien, maupun penelitian dan pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Bentuk pelayanan kesehatan berbasis teknologi saat ini sangat diperhatikan dunia. Terutama pada peluang teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.[62] Pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh penggunaan teknologi berbasis digital dan penerapan intervensi kesehatan dalam bentuk teknologi digital yang sangat efektif dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.[63] Penerapan bentuk intervensi kesehatan berbasis teknologi digital dinilai sangat menguntungkan bagi masyarakat karena dapat memperlancar dan mempermudah akses pelayanan dan dapat memindahkan intervensi kesehatan masyarakat ke platform digital yang telah disediakan dan menghadirkan riset dengan tujuan untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan itu sendiri.[64]

Teknologi informasi yang digunakan di bidang kesehatan memang dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien anak dan keluarga tetapi dibutuhkan juga proses pengamatan langsung dari perawat melalui perangkat agar mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian informasi dan memberikan asuhan keperawatan kepada anak dan remaja.[65] Penggunaan internet pada rumah sakit digunakan hampir setiap hari dari pagi hingga malam. Penggunaan internet hanya dilakukan untuk kepentingan rumah sakit dan kebutuhan pasien tetapi ada perawat yang menggunakan untuk kebutuhan pribadi di waktu tertentu. Penggunaan internet oleh perawat di rumah sakit dipengaruhi oleh kebijakan organisasi, budaya kerja dan pemberian pelatihan terkait internet.[66]

Penggunaan software yang berbasis komputer pada bidang kesehatan khususnya rumah sakit adalah dapat memberikan informasi secara menyeluruh dalam pembuatan rencana keperawatan yang aman dan mudah. Informasi yang diberikan meliputi standar asuhan berdasarkan pembuktian masalah di klinik, cara penanganan, aturan dan rekomendasi perawatan, referensi dan cara penghitungan obat yang akurat, serta akses ke pusat data atau perpustakaan secara digital melalui media komputer. Software tersebut juga dapat mempercepat perawat dalam pengambilan keputusan dalam penanganan, membuat rencana asuhan keperawatan bagi pasien rawat jalan, mengingatkan perawat untuk memberikan tindakan pencegahan atau risiko terhadap alergi dengan menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien sebelum diberi obat sehingga perawat dapat memberikan respon cepat sesuai dengan kondisi pasien.[67] Pemanfaatan software juga bermanfaat dalam pemberian informasi tentang panduan terkait cara identifikasi, proses pengkajian dan metode pemberian rekomendasi terkait penanganan kasus obesitas pada anak usia sekolah dan remaja.[68]

Penggunaan teknologi informasi dalam dokumentasi di bidang kesehatan atau keperawatan adalah cara yang baru dan mudah untuk merekam, memberikan dan menerima informasi pasien. Hal ini membuat perawat atau petugas rumah sakit bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi pasien. Sehingga diperlukan kebijakan dan pedoman yang sudah diatur oleh organisasi atau rumah sakit. Pengembangan dokumentasi dengan bantuan teknologi informasi dan sistem komputer harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan aturan dokumentasi terkait akses, penyimpanan, pengambilan dan pengiriman informasi seperti yang berlaku dalam sistem dokumentasi berbasis kertas atau manual.[69] Proses dokumentasi juga digunakan untuk memenuhi standar profesional dan hukum yang berlaku. Dokumentasi sangat berguna untuk menunjukkan bahwa dalam hubungan petugas kesehatan dan klien sudah terjalin dengan baik, petugas telah menerapkan pengetahuan keperawatan serta membuat keputusan menurut standar profesional dan dapat sebagai bukti dalam proses hukum jika ada tuntutan hukum baik dari pasien maupun dari petugas kesehatan.[70] Perkembangan teknologi kesehatan di luar negeri telah berkembang pesat pada seluruh aktivitas keperawatan, baik dalam bidang pelayanan, pendidikan maupun riset di bidang kesehatan. Sistem dokumentasi memberikan terhadap proses kontinuitas perawatan pasien dan memungkinkan perawat melakukan perawatan yang cepat dan lebih tepat.[71]

Proses dokumentasi berbasis teknologi informasi dalam bidang kesehatan untuk merekam jejak medis pasien memungkinkan perawat menggunakannya sebagai sarana belajar dan memahami pentingnya mendokumentasikan proses perawatan pasien serta menghemat waktu dalam menyusun rencana perawatan selanjutnya.[72] Dokumentasi dapat menjadi sumber data di bidang kesehatan yang sangat berguna untuk membuat keputusan terkait pendanaan dan pengelolaan sumber daya serta memfasilitasi penelitian yang dapat meningkatkan kualitas praktik kesehatan dan perawatan pasien.[73]

Dalam bidang kesehatan, rumah sakit memerlukan teknologi yang mendukung agar sumber daya keperawatan dapat melangsungkan pelayanan kesehatan. Tanpa sistem teknologi berbasis informasi yang akurat, maka rumah sakit tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan dan perkembangan sumber daya keperawatan.[74] Tujuan digunakan sistem informasi atau teknologi informasi manajemen pada bidang kesehatan adalah untuk memastikan tentang bagaimana agar informasi kesehatan yang akurat dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan, kemudian akan meningkatkan pelayanan kesehatan dalam skala nasional.[75]

Berkembangnya teknologi pada bidang kesehatan telah memunculkan metode baru untuk mempromosikan kesehatan yang dimediasi oleh perangkat komputer dan teknologi digital yang berfungsi untuk mengubah perilaku kesehatan masyarakat yang sering disebut dengan komunikasi kesehatan online (e-health).[76] Penerapan teknologi pada industri kesehatan dengan model e-commerce dapat meningkatkan layanan hemat biaya kepada para pengguna jasa kesehatan.[77] Teknologi berbasis video online dapat memberikan edukasi dan promosi tentang menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menjadi media untuk promosi rumah sakit.[78]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Arti Kata Teknologi". 
  2. ^ For ex., George Crabb, Universal Technological Dictionary, or Familiar Explanation of the Terms Used in All Arts and Sciences, Containing Definitions Drawn From the Original Writers, (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823), s.v. "technology."
  3. ^ Julius Adams Stratton and Loretta H. Mannix, Mind and Hand: The Birth of MIT (Cambridge: MIT Press, 2005), 190-92. ISBN 0-262-19524-0.
  4. ^ Eric Schatzberg, "Technik Comes to America: Changing Meanings of Technology Before 1930," Technology and Culture 47 (July 2006): 486-512.
  5. ^ Read Bain, "Technology and State Government," American Sociological Review 2 (December 1937): 860.
  6. ^ Donald A. MacKenzie and Judy Wajcman, "Introductory Essay" in The Social Shaping of Technology, 2nd ed. (Buckingham, England: Open University Press, 1999) ISBN 0-335-19913-5.
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mwdict
  8. ^ Franklin, Ursula. "Real World of Technology". House of Anansi Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-02-13. 
  9. ^ "Technology news". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-09. Diakses tanggal 2006-02-17. 
  10. ^ Stiegler, Bernard (1998). Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus. Stanford University Press. hlm. 17, 82. ISBN 0-8047-3041-3 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan).  Stiegler lebih terkemudian menyatakan bahwa biotechnology (bioteknologi) tidak lagi dapat didefinisikan sebagai "organized inorganic matter", given that it is, rather, "the reorganization of the organic" ('zat-zat anorganik yang tersusun rapi', melainkan 'penyusunan kembali zat-zat organik'). Stiegler, Bernard (2008). L'avenir du passé: Modernité de l'archéologie. La Découverte. hlm. 23. ISBN 2-7071-5495-4. 
  11. ^ "Industry, Technology and the Global Marketplace: International Patenting Trends in Two New Technology Areas". Science and Engineering Indicators 2002. National Science Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-18. Diakses tanggal 2007-05-07. 
  12. ^ Borgmann, Albert (2006). "Technology as a Cultural Force: For Alena and Griffin" (fee required). The Canadian Journal of Sociology. 31 (3): 351–360. doi:10.1353/cjs.2006.0050. ISSN 0318-6431. Diakses tanggal 2007-02-16. 
  13. ^ Macek, Jakub. "Defining Cyberculture". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-03. Diakses tanggal 2007-05-25. 
  14. ^ "Science". Dictionary.com. Diakses tanggal 2007-02-17. 
  15. ^ "Intute: Science, Engineering and Technology". Intute. Diakses tanggal 2007-02-17. 
  16. ^ Wise, George (1985). "Science and Technology". Osiris (2nd Series). 1: 229–246. .
  17. ^ Guston, David H. (2000). Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research. New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-65318-5. .
  18. ^ a b c d Imam Sukardi, "Pilar Islam Bagi Pluralisme Modern", Tiga Serangkai, 2003, 9796684055, 9789796684052.
  19. ^ a b "Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.
  20. ^ a b Isei, "Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir 4", Kanisius, 2005, 979211212X, 9789792112122.
  21. ^ Jamun 2018, hlm. 48-49.
  22. ^ Putri 2019, hlm. 1.
  23. ^ Jamun 2016, hlm. 144.
  24. ^ Taopan et al 2019, hlm. 63.
  25. ^ Lestari 2018, hlm. 97.
  26. ^ Selwyn 2011, hlm. 26.
  27. ^ Yusri 2016, hlm. 51.
  28. ^ Muhasim 2017, hlm. 69-70.
  29. ^ Muhasim 2017, hlm. 71.
  30. ^ Santyasa 2007, hlm. 3.
  31. ^ Siaila 2010, hlm. 110.
  32. ^ Utami 2010, hlm. 62-63.
  33. ^ Wahyuni et al 2013, hlm. 72.
  34. ^ Wahyuni et al 2013, hlm. 73.
  35. ^ Hidayatullah 2005, hlm. 11.
  36. ^ Hidayatullah 2005, hlm. 13.
  37. ^ Radhi 2010, hlm. 1.
  38. ^ Subramanian 1987, hlm. 361.
  39. ^ Sharif 1994, hlm. 156.
  40. ^ Soehoed 1988, hlm. 48.
  41. ^ Ramanathan 1994, hlm. 221.
  42. ^ Cahyono 2016, hlm. 140.
  43. ^ Nasution 2011, hlm. 40.
  44. ^ Azizah 2020, hlm. 46.
  45. ^ Fitri 2017, hlm. 119.
  46. ^ Setiawan 2018, hlm. 65.
  47. ^ Ngafifi 2014, hlm. 34.
  48. ^ Wahid 2020, hlm. 2-3.
  49. ^ Novy Purnama 2009, hlm. 40.
  50. ^ Khodijah dan Nurizzati 2018, hlm. 163.
  51. ^ Saputra dan Ratnawilis 2019, hlm. 206-207.
  52. ^ Ali 2017, hlm. 518.
  53. ^ Zahara et al 2017, hlm. 32.
  54. ^ Zahara et al 2017, hlm. 37-38.
  55. ^ Rifani et al 2019, hlm. 864.
  56. ^ Apriani et al 2018, hlm. 122.
  57. ^ Simatupang 2006, hlm. 3.
  58. ^ Salamah dan Iskandar 2002, hlm. 130.
  59. ^ Salamah dan Iskandar 2002, hlm. 119.
  60. ^ Sari 2018, hlm. 35.
  61. ^ Sari 2018, hlm. 29.
  62. ^ Yani 2018, hlm. 98.
  63. ^ Manganello et al 2015, hlm. 6.
  64. ^ Moller et al 2017, hlm. 1.
  65. ^ Ramawati 2011, hlm. 9.
  66. ^ Morris‐Docker et al 2004, hlm. 157.
  67. ^ McCartney 2006, hlm. 426.
  68. ^ Gance-Cleveland 2010, hlm. 72.
  69. ^ Dewi 2011, hlm. 19.
  70. ^ Tornvall dan Wilhelmsson 2008, hlm. 2122.
  71. ^ Rykkje 2009, hlm. 9.
  72. ^ Lee 2006, hlm. 1377.
  73. ^ Tornvall et al 2004, hlm. 315.
  74. ^ Rofii 2011, hlm. 16.
  75. ^ Zhu dan Protti 2009, hlm. 122.
  76. ^ Neuhauser dan Kreps 2003, hlm. 7.
  77. ^ More dan McGrath 2002, hlm. 621.
  78. ^ Huang et al 2014, hlm. 273.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]