Lompat ke isi

Komunisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Liefernando30 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Ahmadrizky0102 (bicara | kontrib)
Menambahkan Isi
 
(26 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}
{{communism}}
{{komunisme}}
{{wikisource|Perbedaan Asas Sosial-Demokrat dan Komunis}}
'''Komunisme''' ({{lang-la|communis}}, {{lang-en|common, universal}})<ref>{{Cite encyclopedia|title=Communism|encyclopedia=Britannica Encyclopedia|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/129104/communism}}</ref><ref>''World Book'' 2008, p. 890.</ref> adalah [[ideologi]] yang berkenaan dengan [[filosofi]], [[politik]], [[sosial]], dan [[ekonomi]] yang tujuan utamanya terciptanya [[masyarakat komunis]] dengan aturan [[sosial ekonomi]] berdasarkan [[kepemilikan bersama]] [[alat produksi]] dan tidak adanya [[kelas sosial]], [[uang]],<ref>[http://www.marxists.org/archive/marx/works/1847/11/prin-com.htm ''Principles of Communism''], Frederick Engels, 1847, Section 18. "Finally, when all capital, all production, all exchange have been brought together in the hands of the nation, private property will disappear of its own accord, money will become superfluous, and production will so expand and man so change that society will be able to slough off whatever of its old economic habits may remain."</ref><ref>[http://www.marxists.org/archive/bukharin/works/1920/abc/03.htm ''The ABC of Communism''], Nikoli Bukharin, 1920, Section 20</ref> dan [[negara]].<ref>[http://www.marxists.org/archive/bukharin/works/1920/abc/03.htm ''The ABC of Communism''], Nikoli Bukharin, 1920, Section 21</ref><ref>{{cite book|title=The Encyclopedia of Political Science|url=http://sk.sagepub.com/reference/the-encyclopedia-of-political-science|doi=10.4135/9781608712434 |editor=George Thomas Kurian|publisher=CQ Press|date=2011|ISBN=9781933116440|chapter=Withering Away of the State|accessdate=3 Januari 2016}}</ref>
[[File:Hammer_and_sickle_red_on_transparent.svg|220x124px|thumb|right|[[Palu arit|Palu dan arit]] merupakan salah satu simbol yang melambangkan komunisme]]'''Komunisme''' ({{lang-la|communis}})<ref>{{cite encyclopedia|title=Communism|encyclopedia=Britannica Encyclopedia|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/129104/communism}}</ref><ref>''World Book'' 2008, hal. 890.</ref> adalah ideologi yang berkenaan dengan filsafat, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan [[kepemilikan bersama]] [[alat produksi]] dan tidak adanya [[kelas sosial]], uang,<ref>[http://www.marxists.org/archive/marx/works/1847/11/prin-com.htm ''Principles of Communism''], Frederick Engels, 1847, Bagian ke-18. "Akhirnya, saat semua modal, produksi, pertukaran dipegang bersama oleh segenap bangsa, kepemilikan pribadi akan menghilang, uang akan jadi sesuatu yang tidak perlu, dan produksi berkembang sehingga masyarakat akan lepas dari kebiasaan ekonomi yang dulu-dulu."</ref><ref>[http://www.marxists.org/archive/bukharin/works/1920/abc/03.htm ''The ABC of Communism''], Nikoli Bukharin, 1920, Bagian ke-20</ref> dan negara.<ref>[http://www.marxists.org/archive/bukharin/works/1920/abc/03.htm ''The ABC of Communism''], Nikoli Bukharin, 1920, Bagian ke-21</ref><ref>{{cite book|title=The Encyclopedia of Political Science|url=http://sk.sagepub.com/reference/the-encyclopedia-of-political-science|doi=10.4135/9781608712434 |editor=George Thomas Kurian|publisher=CQ Press|date=2011|ISBN=9781933116440|chapter=Withering Away of the State|accessdate=3 Januari 2016}}</ref>


== Konsep ketuhanan komunisme ==
== Dasar ideologi ==
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan [[Komunis Internasional]]. Komunisme atau [[Marxisme]] adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh [[partai komunis]] di seluruh dunia. Sedangkan komunisme internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran [[Lenin]] sehingga dapat pula disebut "Marxisme–Leninisme".
=== Tuhan orang komunis adalah pemimpinnya sendiri ===


Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran partai komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan [[proletariat|proletar]] (lihat: ''Keluarga Suci''<ref>Karl Marx, Friedrich Engels, ''Keluarga Suci'', University Press of the Pacific, 2002-2006, ISBN 0-89875-973-0 ISBN 978-0-89875-973-0</ref>), tetapi pengorganisiran buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran [[Politbiro]] sebagai ''think-tank''. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Berdasarkan adanya gambaran pemimpin negara di negara komunis seperti [[Uni Soviet]], [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Republik Rakyat Demokratik Korea]] (Korea Utara) sekarang ini. Saking kultusnya pemimpin komunis yang telah mati diawetkan, dipuja sedemikian rupa. Tapi jelas berbeda dengan jasad [[Ferdinand Marcos]] yang diawetkan. Walaupun sama-sama diawetkan dan ditutup ruang kaca, namun Ferdinand Marcos diawetkan bukan karena dipuja rakyatnya, namun sebaliknya ia diawetkan karena rakyat membencinya, hingga ia dilarang dikubur di tanah kelahirannya sendiri di [[Filipina]].


Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentirkan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham [[liberalisme]].
Konsep “Tuhan” dalam buku-buku dari kaum komunis yang mengacu pada teori [[Alfred North Whitehead]], menyatakan tuhan diciptakan oleh pikiran manusia karena pemahaman akan keabadian. Menurut mereka nama dianggap sebagai bagian dari konsep [[ketuhanan]], yakni [[keabadian]]. Mereka menggambarkan, bahwa nama seseorang berdiri diluar badaniah orang tersebut. Nama dipasang di papan nama di meja kerja [[Dewan Perwakilan Rakyat]], di meja direktur, dihiasi, memakai batu geranit atau kayu kualitas tinggi. Jika orang itu meninggal, nama itu akan terus hidup, yakni hidup pada goresan di batu nisan, menjadi obrolan orang-orang, hingga mungkin jadi jika dia orang yang terkenal, nama itu akan terus abadi dalam sejarah. Nama menjadi sifat sederhana konsep ketuhanan, dan menjadi dasar ciri mental manusia untuk memahami Tuhannya. Maka syarat pertama untuk menjadi tuhan harus abadi. Hal ini sesuai dengan cerita [[Nabi Ibrahim]] dalam kepercayaan [[agama Islam]] yang mencari Tuhannya dengan ukuran keabadian.
Kembali ke tema awal, yakni Tuhan para orang Komunis. ideologi komunis berangkat dari tafsir pemikiran Karl Marx oleh pemikir Rusia pada waktu itu yang dimodifikasi dalam konsep yang lebih jelas yakni revolusi komunisme dalam bentuk yang lebih sistematis. Mereka berangkat dari pemikiran [[metarialisme]] yang melihat alam semesta ini secara indrawi. Maka total mereka tidak meyakini adanya Tuhan seperti pemahaman Tuhan dalam Islam. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa atheis tidak mesti komunis, tapi komunis kalau yang [[idealis]] pasti [[atheis]].
Karena manusia sendiri yang menciptakan agama bukan agama yang menciptakan manusia. Jika seperti itu adanya, maka orang komunis tak ubahnya dengan manusia yang beragama. Yang membedakannya adalah tuhan mereka terlihat secara indrawi, dan tuhan para agamis melihatnya secara [[metafisik]]. Rusia dan China yang sekarang sudah semakin jelas alirannya (komunisme rasa [[kapitalis]] dan bersifat mekanik), tidak lagi mempunyai sosok pemimpin layaknya [[Vladimir Lenin|Lenin]], [[Joseph Stalin|Stalin]], atau [[Mao Zedong|Mao]] yang dituhankan. Namun Korea Utara hingga sekarang masih terus melakukan itu. Belum ada dalam sejarah negara komunis menganut warisan kekuasaan layaknya dalam sistem monarki seperti di Korea Utara. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi asset karena dalam konsep komunis, harta seperti properti tidak boleh menjadi hak milik pribadi, hanya boleh digunakan.


== Prinsip Komunisme ==
Berdasarkan konsep tersebut, jika komunisme beranggapan seperti halnya Firaun dalam cerita kaum [[Islam]], [[Kristen]], dan [[Agama Yahudi|Yahudi]] yang menginginkan keabadian layaknya Tuhan, ataukah mereka sendiri yang menciptakan Tuhan itu sendiri dalam diri mereka. Tentunya, hal ini adalah melawan akal sehat manusia. <ref>{{Cite web|title=KONSEP “TUHAN” DALAM AJARAN KOMUNIS ADALAH TIDAK MASUK AKAL |url=https://indonesiagotofaith.wordpress.com/2012/02/06/konsep-tuhan-dalam-ajaran-komunis-adalah-tidak-masuk-akal/amp/}}</ref>


* '''Materialisme Historis''': Komunisme berlandaskan pada analisis materialisme historis, yang melihat sejarah sebagai hasil dari perkembangan ekonomi dan konflik kelas. Marx berpendapat bahwa seluruh sejarah masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas antara mereka yang memiliki alat produksi dan mereka yang tidak.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Maerani|first=Ira Alia|date=2016-06-09|title=Filsafat Ilmu dalam Perspektif Hukum Islam|url=http://dx.doi.org/10.26532/jh.v31i1.653|journal=Jurnal Hukum|volume=31|issue=1|pages=1539|doi=10.26532/jh.v31i1.653|issn=1412-2723}}</ref>
== Dasar ideologi ==
* '''Kritik Terhadap Kapitalisme''': Kapitalisme dianggap tidak adil karena menciptakan ketimpangan ekonomi yang besar antara kelas borjuis (pemilik modal) dan kelas proletar (buruh). Marx dan Engels mengemukakan bahwa kapitalisme pada akhirnya akan mencapai titik kehancuran karena eksploitasi dan ketegangan kelas yang tidak berkesudahan.<ref name=":0" />
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan [[Internasionale Ketiga|Komunis Internasional]]. Komunisme atau [[Marxisme]] adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh [[partai komunis]] di seluruh dunia. Sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran [[Lenin]] sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".
* '''Dialektika Kelas''': Dalam filsafat komunisme, ada pandangan bahwa setiap sistem sosial-ekonomi akan melahirkan kontradiksi internal yang kemudian akan memunculkan sistem yang baru melalui revolusi. Di sini, kapitalisme diyakini akan digantikan oleh sosialisme, yang pada akhirnya berkembang menjadi komunisme.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Rosdiyanti|first=Evi|last2=Abustan|first2=Abustam|date=2020-09-19|title=HUKUM INTERNASIONAL SEBAGAI SUMBER HUKUM DALAM HUKUM NASIONAL (Dalam Perspektif Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional Di Indonesia)|url=http://dx.doi.org/10.58258/jihad.v2i2.3029|journal=JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi|volume=2|issue=2|doi=10.58258/jihad.v2i2.3029|issn=2746-3842}}</ref>
* '''Kepemilikan Kolektif''': Komunisme menuntut kepemilikan kolektif atas alat produksi (tanah, pabrik, dan sumber daya alam) untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas. Dengan menghilangkan kepemilikan pribadi atas alat produksi, Marx meyakini bahwa eksploitasi buruh akan terhenti, dan distribusi kekayaan akan lebih merata.<ref name=":1" />
* '''Masyarakat Tanpa Negara dan Tanpa Kelas''': Visi akhir dari komunisme adalah terciptanya masyarakat tanpa kelas di mana negara tidak lagi dibutuhkan karena tidak ada lagi pertentangan kelas. Dalam masyarakat komunis ideal, negara akan lenyap dengan sendirinya karena fungsi pengendalian yang dijalankan negara tidak lagi diperlukan.<ref name=":1" />


== Komunisme internasional ==
Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan [[proletariat|proletar]] (''lihat'': ''The Holy Family'' <ref>Karl Marx, Friedrich Engels, The Holy Family, University Press of the Pacific, 2002-06, ISBN 0-89875-973-0 ISBN 978-0-89875-973-0</ref>), tetapi pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran [[Politbiro]] sebagai ''think-tank''. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya [[Revolusi Bolshevik]] di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005, negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, [[Kuba]] dan Laos. Komunisme internasional adalah teori yang dicetuskan oleh [[Karl Marx]].

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai [[komunis]] sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung [[demokrasi]] pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham [[liberalisme]].

== Komunis internasional ==
Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya [[Revolusi Oktober|Revolusi Bolshevik]] di [[Rusia]] tanggal [[7 November]] [[1917]]. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun [[2005]] negara yang masih menganut paham komunis adalah [[RRT|Tiongkok]], [[Vietnam]], [[Korea Utara]], [[Kuba]] dan [[Laos]]. Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marx.


== Maoisme ==
== Maoisme ==
Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas [[Uni Soviet]]. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai [[Maoisme]]. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.
Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. [[Mao Zedong]] menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai [[Maoisme]]. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.

== Komunisme Indonesia ==
{{See also|Partai Komunis Indonesia}}
[[Indonesia]] pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920-an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis nasional seperti [[Tan Malaka]] misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di [[Cina]], [[Indonesia]], [[Thailand]], dan [[Filipina]]. Bukan seperti [[Vietnam]] yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia, perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan [[pembantaian]] yang banyak menimbulkan korban jiwa. Tidak berakhir di sana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar ''eks-[[tapol]]'' oleh pemerintahan [[Orde Baru]] dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.

=== Sejarah komunisme di Indonesia ===

==== Era praperang kemerdekaan ====
Kelahiran komunisme di Indonesia tak bisa dilepaskan dari hadirnya orang-orang buangan politik dari [[Belanda]] dan mahasiswa-mahasiswa lulusannya yang berpandangan kiri. Beberapa di antaranya adalah [[Henk Sneevliet|Sneevliet]], [[Bregsma]], dan [[Tan Malaka]] yang masuk setelah [[Sarekat Islam]] (SI) Semarang sudah terbentuk.

Gerakan Komunis di Indonesia diawali di [[Surabaya]], yakni di dalam diskusi intern para pekerja buruh kereta api [[Surabaya]] yang dikenal dengan nama [[VSTP]]. Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang [[Eropa]] dan Indo Eropa saja, tetapi setelah berkembangnya waktu, kaum pribumi juga banyak yang bergabung. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah [[Semaoen]] kemudian menjadi ketua SI Semarang.

Komunisme kemudian juga aktif di [[Semarang]], atau sering disebut dengan "Kota Merah" setelah menjadi basis PKI pada era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhaluan kiri ke dalam [[Sarekat Islam]] menjadikan komunis sebagai bagian cabangnya, yang nantinya disebut sebagai "SI Merah". ISDV sendiri sering menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab atas banyaknya pemogokan buruh di [[Jawa]].

Konflik antara SI Semarang (SI Merah) dengan SI pusat di [[Yogyakarta]] (SI Putih) mendorong diselenggarakannya kongres. Atas usulan [[Haji Agus Salim]], yang disahkan oleh pusat SI, baik SI Merah maupun SI Putih menyepakati bahwa personel SI Merah keluar dari SI. Mantan personel SI Merah kemudian bersama ISDV berganti nama menjadi [[PKI]].

Kehancuran PKI fase awal bermula dengan adanya [[Persetujuan Prambanan]] yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh [[Hindia Belanda]]. [[Tan Malaka]] yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikan, tetapi para tokoh PKI lainnya tidak menggubris usulan tersebut, kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan terjadi pada tahun [[1926]]-[[1927]] yang berakhir dengan kekalahan PKI. Para tokoh PKI menyalahkan Tan Malaka atas kegagalan tersebut, karena telah mencoba menghentikan pemberontakan dan memengaruhi cabang-cabang PKI.

==== Era perang kemerdekaan ====
Gerakan PKI bangkit kembali pada masa [[Indonesia: Era 1945-1949|Perang Kemerdekaan Indonesia]], diawali oleh kedatangan [[Muso]] secara misterius dari Uni Soviet ke Negara Republik (Saat itu masih beribu kota di Yogyakarta). Sama seperti [[Soekarno]] dan tokoh pergerakan lain, Muso berpidato dengan lantang di [[Yogyakarta]] dengan pandangannya yang murni Komunisme. Di Yogyakarta, Muso juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti [[D.N. Aidit]].

Muso dan pendukungnya kemudian menuju ke [[Madiun]], di sana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhaluan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, [[Amir Syarifuddin]]. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri pemberontakan Muso ini.<ref>Harry A. Poeze (2011), ''Madiun 1948: PKI Bergerak, Yayasan Obor Indonesia'', ISBN13 9789794617809</ref>

==== Era pasca perang kemerdekaan RI ====
Pasca [[Indonesia: Era 1945-1949|Perang Kemerdekaan Indonesia]] tersebut, PKI menyusun kekuatannya kembali. Didukung oleh [[Soekarno]] yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, di mana antar ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Ketegangan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah di mana tingkat ketegangan banyak terjadi antara tuan tanah dan para buruh tani.<ref>Harry A. Poeze (2009), ''Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia (Jilid 2): Maret 1946 - Maret 1947'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN13 9789794617304</ref>

Soekarno sendiri yang cenderung ke kiri, lebih dekat kepada PKI. Terutama setelah [[Dekrit Presiden]] pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia semakin condong ke [[Blok Timur]] (Blok Komunis Uni Soviet). Indonesia lebih banyak melakukan kerja sama dengan negara komunis seperti [[Uni Soviet]], [[Kamboja]], [[Vietnam]], [[RRT]], maupun [[Korea Utara]]. Beberapa langkah-langkah politik luar negeri yang dianggap ke kiri-kirian itu antara lain:
* Presiden Soekarno menyampaikan pandangan politik dunia yang berlawanan dengan barat, yaitu [[OLDEFO]] (Old Established Forces) dan [[NEFO]] (New Emerging Forces)
* Indonesia membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros [[Jakarta]]-[[Phnom Penh]]-[[Hanoi]]-[[Peking]]-[[Pyongyang]] yang membuat Indonesia terkesan ada di pihak Blok Timur
* Konfrontasi dengan [[Malaysia]] yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari [[PBB]].

Di sisi lain, konflik dalam negeri semakin memanas dikarenakan krisis moneter, selain itu juga terdengar desas-desus bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan melakukan [[kudeta]]. Militer mencurigai PKI karena mengusulkan [[Angkatan Kelima]] (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian), sementara PKI mencurigai [[TNI]] hendak melakukan kudeta atas Presiden Soekarno yang sedang sakit, tepat saat ulang tahun TNI. Kecurigaan satu dengan yang lain tersebut kemudian dipercaya menjadi sebab insiden yang dikenal sebagai [[Gerakan 30 September]], tetapi beberapa ilmuwan menduga, bahwa ini sebenarnya hanyalah konflik intern militer waktu itu.<ref>Rex Mortimer (2011), ''Indonesian Communism Under Soekarno: Ideologi dan Politik 1959-1965'', Pustaka Pelajar</ref>

Pasca [[Gerakan 30 September]], terjadi pengambinghitaman kepada orang-orang komunis oleh pemerintah [[Orde Baru]]. Terjadi "pembersihan" besar-besaran atas warga dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara lima ratus ribu sampai dua juta jiwa meninggal di [[Jawa]] dan [[Bali]] setelah peristiwa [[Gerakan 30 September]], para "tertuduh komunis" ini yang ditangkap kebanyakan dieksekusi tanpa proses pengadilan. Sementara bagi "para tertuduh komunis" yang tetap hidup, setelah selesai masa hukuman, baik di [[Pulau Buru]] atau di penjara, tetap diawasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan ''Eks [[Tapol]]''.<ref>Julie Southwood – Patrick Flanagan, ''Teror Orde Baru'', Komunitas Bambu</ref>

==== Era pascareformasi ====
Semenjak jatuhnya Presiden [[Soeharto]], aktivitas kelompok-kelompok sosialis, [[marxisme|marxis]], dan haluan kiri lainnya, secara hukum masih dilarang oleh pemerintahan, dan komunisme sendiri termasuk dalam paham terlarang sebagaimana dijelaskan dalam TAP MPRS.<!-- Presiden [[Abdurrahman Wahid]] ketika menjabat pernah memiliki rencana untuk merehabilitasi semua eks-eks tapol dan melegalisir komunisme kembali. Namun rencananya ditentang banyak pihak{{fact}}. --><!-- Tidak ditemukan bukti bahwa partai komunis aktif berpolitik, dan tidak ditemukan sumber yang menyatakan aktifnya kembali komunis dalam perpolitikan Indonesia. -->


== Perkembangan komunisme pasca-Uni Soviet ==
== Perkembangan komunisme pasca-Uni Soviet ==
Banyak orang yang mengira komunisme "mati" setelah [[Revolusi 1989]] yang berakhir pada bubarnya [[Uni Soviet]] dua tahun kemudian, yang diawali dengan keputusan Presiden [[Mikhail Gorbachev]]. Namun demikian, setelah [[Pembubaran Uni Soviet|runtuhnya Uni Soviet]] dan [[Disintegrasi Yugoslavia|pecahnya Yugoslavia]], terdapat beberapa negara yang masih dipimpin oleh pemerintahan [[Marxisme–Leninisme|Marxis-Leninis]] dengan [[Negara satu-partai|partai tunggal]]. Di antaranya adalah [[Kuba]], [[Laos]], [[Vietnam]], dan [[Republik Rakyat Tiongkok]]. [[Korea Utara]] menyebut ideologinya sebagai ''[[Juche]]'', yang mereka anggap sebagai perkembangan dari Marxisme-Leninisme. Meskipun demikian, Tiongkok,<ref>{{Cite news|url=http://www.businessinsider.com/how-china-went-from-communist-to-capitalist-2015-10/?IR=T|title=How China went from communist to capitalist|newspaper=Business Insider|language=en|access-date=2017-07-14}}</ref> Laos,<ref>{{Cite news|url=http://www.nytimes.com/2009/09/18/world/asia/18laos.html|title=Communism and Capitalism Are Mixing in Laos|last=Fuller|first=Thomas|date=2009-09-17|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2017-07-14}}</ref> Vietnam,<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/news/2015/apr/22/vietnam-40-years-on-how-communist-victory-gave-way-to-capitalist-corruption|title=Vietnam 40 years on: how a communist victory gave way to capitalist corruption|last=Davies|first=Nick|date=2015-04-22|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2017-07-14}}</ref> dan Kuba telah mengubah sistem ekonominya menjadi lebih terbuka. [[Sosialisme di India|Di India]], komunis memimpin pemerintahan di tiga negara bagian. Sementara di Nepal, partai komunis menjadi mayoritas di parlemen.<ref>{{Cite news|url=http://www.economist.com/displaystory.cfm?story_id=11057207&fsrc=nwl|title=The Maoists triumph|date=2008-04-17|newspaper=The Economist|issn=0013-0613|access-date=2017-07-14}}</ref>
Banyak orang yang mengira komunisme "mati" setelah [[Revolusi 1989]] yang berakhir pada bubarnya Uni Soviet dua tahun kemudian, yang diawali dengan keputusan Presiden [[Mikhail Gorbachev]]. Namun demikian, setelah [[pembubaran Uni Soviet|runtuhnya Uni Soviet]] dan [[disintegrasi Yugoslavia|pecahnya Yugoslavia]], terdapat beberapa negara yang masih dipimpin oleh pemerintahan [[Marxisme–Leninisme|Marxis–Leninis]] dengan [[negara satu-partai|partai tunggal]]. Di antaranya adalah [[Kuba]], Laos, Vietnam, dan Tiongkok. Korea Utara menyebut ideologinya sebagai ''[[Juche]]'', yang mereka anggap sebagai perkembangan dari Marxisme–Leninisme. Meskipun demikian, Tiongkok,<ref>{{cite news|url=http://www.businessinsider.com/how-china-went-from-communist-to-capitalist-2015-10/?IR=T|title=How China went from communist to capitalist|newspaper=Business Insider|language=en|access-date=14 Juli 2017}}</ref> Laos,<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2009/09/18/world/asia/18laos.html|title=Communism and Capitalism Are Mixing in Laos|last=Fuller|first=Thomas|date=17 September 2009|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=14 Juli 2017}}</ref> Vietnam,<ref>{{cite news|url=https://www.theguardian.com/news/2015/apr/22/vietnam-40-years-on-how-communist-victory-gave-way-to-capitalist-corruption|title=Vietnam 40 years on: how a communist victory gave way to capitalist corruption|last=Davies|first=Nick|date=22 April 2015|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=14 Juli 2017}}</ref> dan Kuba telah mengubah sistem ekonominya menjadi lebih terbuka. [[Sosialisme di India|Di India]], komunis memimpin pemerintahan di tiga bagian negara. Sementara di Nepal, partai komunis menjadi mayoritas di parlemen.<ref>{{cite news|url=http://www.economist.com/displaystory.cfm?story_id=11057207&fsrc=nwl|title=The Maoists triumph|date=17 April 2008|newspaper=The Economist|issn=0013-0613|access-date=14 Juli 2017}}</ref>


Partai-partai komunis dan Marxis-Leninis lainnya juga mendapat kursi dalam parlemen di berbagai negara, walaupun tidak memimpin pemerintahan. Di antaranya [[Partai Komunis Jepang|Jepang]], [[Partai Komunis Federasi Rusia|Rusia]], [[Partai Komunis Venezuela|Venezuela]], dan [[Maki (partai politik)|Israel]].
Partai-partai komunis dan Marxis-Leninis lainnya juga mendapat kursi dalam parlemen di berbagai negara, walaupun tidak memimpin pemerintahan. Di antaranya [[Partai Komunis Jepang]], [[Partai Komunis Federasi Rusia|Federasi Rusia]], [[Partai Komunis Venezuela|Venezuela]], dan [[Maki (partai politik)|Israel]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 78: Baris 38:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Bacaan lanjut ==
{{Library resources box|onlinebooks=yes}}
* {{cite encyclopedia |editor-last1=Adami |editor-first1=Stefano |editor-last2=Marrone |editor-first2=G. |date=2006 |title=Communism |encyclopedia=Encyclopedia of Italian Literary Studies |edition=1st |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-1-57958-390-3}}
* {{cite book |last=Daniels |first=Robert Vincent |author-link=Robert Vincent Daniels |date=1994 |title=A Documentary History of Communism and the World: From Revolution to Collapse |url=https://archive.org/details/documentaryhisto0000unse_r2e7 |publisher=[[University Press of New England]] |isbn=978-0-87451-678-4}}
* {{cite book |last=Daniels |first=Robert Vincent |author-link=Robert Vincent Daniels |date=2007 |title=The Rise and Fall of Communism in Russia |publisher=[[Yale University Press]] |isbn=978-0-30010-649-7}}
* {{cite book |last=Dean |first=Jodi |author-link=Jodi Dean |date=2012 |title=The Communist Horizon |publisher=[[Verso Books]] |isbn=978-1-84467-954-6}}
* {{cite book |last=Dirlik |first=Arif |date=1989 |title=Origins of Chinese Communism |url=https://archive.org/details/originsofchinese00dirl |publisher=[[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19-505454-5}}
* {{cite book |last1=Engels |first1=Friedrich |author-link1=Friedrich Engels |last2=Marx |first2=Karl |author-link2=Karl Marx |title=[[The Communist Manifesto]] |date=1998 |orig-date=1848 |edition=reprint |publisher=Signet Classics |isbn=978-0-451-52710-3}}
* {{cite journal |last=Fitzpatrick |first=Sheila |author-link=Sheila Fitzpatrick |date=2007 |title=Revisionism in Soviet History |url=https://archive.org/details/sim_history-and-theory_2007-12_46_4/page/77 |journal=[[History and Theory]] |volume=46 |number=4 |pages=77–91 |doi=10.1111/j.1468-2303.2007.00429.x |jstor=4502285 |issn = 0018-2656}}. Historiographical essay that covers the scholarship of the three major schools: totalitarianism, revisionism, and post-revisionism.
* {{cite book |last=Forman |first=James D. |date=1972 |title=Communism: From Marx's Manifesto to 20th-century Reality |url=https://archive.org/details/communismfrommar0000form |publisher=Watts |isbn=978-0-531-02571-0}}
* {{cite journal |last1=Fuchs-Schündeln |first1=Nicola |last2=Schündeln |first2=Matthias |date=2020 |url=https://pubs.aeaweb.org/doi/pdfplus/10.1257/jep.34.2.172 |title=The Long-Term Effects of Communism in Eastern Europe |journal=[[Journal of Economic Perspectives]] |volume=34 |number=2 |pages=172–191 |doi=10.1257/jep.34.2.172|s2cid=219053421}}. ([https://pubs.aeaweb.org/doi/pdf/ PDF version])
* {{cite book |last=Furet |first=François |author-link=François Furet |translator-last=Kan |translator-first=D. |date=2000 |title=The Passing of An Illusion: The Idea of Communism In the Twentieth Century |url=https://archive.org/details/passingofillusio0000fran |edition=English |publisher=[[University of Chicago Press]] |isbn=978-0-226-27341-9}}
* {{cite book |editor-last1=Fürst |editor-first1=Juliane |editor-last2=Pons |editor-first2=Silvio |editor-link2=:it:Silvio Pons |editor-last3=Selden |editor-first3=Mark |editor-link3=Mark Selden |date=2017 |chapter=Endgames? Late Communism in Global Perspective, 1968 to the Present |title=The Cambridge History of Communism |volume=3 |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=978-1-31650-159-7}}
* {{cite book |editor-last1=Gerlach |editor-first1=Christian |editor-link1=Christian Gerlach |editor-last2=Six |editor-first2=Clemens |date=2020 |title=The Palgrave Handbook of Anti-Communist Persecutions |location= |publisher=[[Palgrave Macmillan]] |isbn=978-3030549657}}
* {{cite book |last=Gregor |first=A. J. |author-link=A. James Gregor |date=2014 |title=Marxism and the Making of China: A Doctrinal History |publisher=[[Palgrave Macmillan]] |isbn=978-1-137-37949-8}}
* {{cite book |last=Henry |first=Michel |author-link=Michel Henry |translator-last=Davidson |translator-first=Scott |date=2014 |orig-date=1991 |url=https://www.bloomsbury.com/uk/from-communism-to-capitalism-9781472524317 |title=From Communism to Capitalism |publisher=[[Bloomsbury Publishing|Bloomsbury]] |isbn=978-1-472-52431-7}}
* {{cite book |last1=Laybourn |first1=Keith |author-link1=Keith Laybourn |last2=Murphy |first2=Dylan |date=1999 |title=Under the Red Flag: A History of Communism in Britain |url=https://archive.org/details/underredflag00keit |edition=illustrated, hardcover |publisher=[[Sutton Publishing]] |isbn=978-0-75091-485-7}}
* {{cite book |last=Lovell |first=Julia |author-link=Julia Lovell |date=2019 |title=Maoism: A Global History |publisher=Bodley Head |isbn=978-184792-250-2}}
* {{cite book |last=Morgan |first=W. John |date=2003 |title=Communists on Education and Culture 1848–1948 |publisher=[[Palgrave Macmillan]] |isbn=0-333-48586-6}}
* {{cite journal |last=Morgan |first=W. John |date=December 2005 |title=Communism, Post-Communism, and Moral Education |journal=[[The Journal of Moral Education]] |volume=34 |number=4 |issn=1465-3877}}. {{ISSN|0305-7240}} (print).
* {{cite book |editor-last1=Naimark |editor-first1=Norman |editor-link1=Norman Naimark |editor-last2=Pons |editor-first2=Silvio |editor-link2=:it:Silvio Pons |date=2017 |chapter=The Socialist Camp and World Power 1941–1960s |title=The Cambridge History of Communism |volume=2 |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=978-1-31645-985-0}}
* {{cite book |last1=Pipes |first1=Richard |author-link1=Richard Pipes |date=2003 |title=Communism: A History |url=https://archive.org/details/communismhistory00pipe |edition=reprint |publisher=Modern Library |isbn=978-0-81296-864-4}}
* {{cite book |last1=Pons |first1=Silvio |author-link1=:it:Silvio Pons |date=2014 |title=The Global Revolution: A History of International Communism 1917–1991 |edition=English, hardcover |publisher=[[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19965-762-9}}
* {{cite book |editor-last1=Pons |editor-first1=Silvio |editor-link1=:it:Silvio Pons |editor-last2=Service |editor-first2=Robert |editor-link2=Robert Service (historian) |date=2010 |title=A Dictionary of 20th Century Communism |edition=hardcover |publisher=[[Princeton University Press]] |isbn=978-0-69113-585-4}}
* {{cite book |editor-last1=Pons |editor-first1=Silvio |editor-link1=:it:Silvio Pons |editor-last2=Smith |editor-first2=Stephen A. |date=2017 |chapter=World Revolution and Socialism in One Country 1917–1941 |title=The Cambridge History of Communism |volume=1 |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=978-1-31613-702-4}}
* {{cite book |last1=Pop-Eleches |first1=Grigore |last2=Tucker |first2=Joshua A. |date=2017 |title=Communism's Shadow: Historical Legacies and Contemporary Political Attitudes |url=https://archive.org/details/communismsshadow0000pope |edition=hardcover |publisher=[[Princeton University Press]] |isbn=978-0-69117-558-4}}
* {{cite book |last1=Priestland |first1=David |author-link1=David Priestland |date=2009 |title=The Red Flag: A History of Communism |url=https://archive.org/details/redflaghistoryof0000prie |publisher=[[Grove Press]] |isbn=978-0-80214-512-3}}
* {{cite book |last1=Sabirov |first1=Kharis Fatykhovich |date=1987 |url=https://archive.org/details/whatiscommunism1987 |title=What Is Communism? |edition=English |publisher=[[Progress Publishers]] |isbn=978-0-82853-346-1}}
* {{cite book |last1=Service |first1=Robert |author-link1=Robert Service (historian) |date=2010 |title=Comrades!: A History of World Communism |publisher=[[Harvard University Press]] |isbn=978-0-67404-699-3}}
* {{cite book |last1=Shaw |first1=Yu-ming |date=2019 |title=Changes And Continuities In Chinese Communism: Volume I: Ideology, Politics, and Foreign Policy |edition=hardcover |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-0-36716-385-3}}
* {{cite book |last1=Zinoviev |first1=Alexandre |author-link1=Alexander Zinoviev |date=1984 |orig-date=1980 |title=The Reality of Communism |url=https://archive.org/details/realityofcommuni00zino |publisher=[[Schocken Books]] |isbn=978-0-80523-901-0}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.indomarxist.co.nr Situs web Kaum Marxist Indonesia!]
* [http://www.indomarxist.co.nr Situs web Marxis Indonesia]
* {{id}} [http://marx.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/manpend.htm#in48 Manifesto Partai Komunis 1848] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060517114243/http://marx.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/manpend.htm#in48 |date=2006-05-17 }}
* [http://marx.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/manpend.htm#in48 Manifesto Partai Komunis 1848] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060517114243/http://marx.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/manpend.htm#in48 |date=17 Mei 2006 }}
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20040910031348/http://arts.anu.edu.au/suara/marx3.rtf Manifesto komunis]
* [https://web.archive.org/web/20040910031348/http://arts.anu.edu.au/suara/marx3.rtf Manifesto komunis]
{{Komunisme bawah}}{{ideologi}}

{{authority control}}
{{ideologies}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Ideologi politik]]
[[Kategori:Ideologi politik]]

Revisi terkini sejak 13 November 2024 23.16

Palu dan arit merupakan salah satu simbol yang melambangkan komunisme

Komunisme (bahasa Latin: communis)[1][2] adalah ideologi yang berkenaan dengan filsafat, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,[3][4] dan negara.[5][6]

Dasar ideologi

Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Komunis Internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Sedangkan komunisme internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme–Leninisme".

Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran partai komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: Keluarga Suci[7]), tetapi pengorganisiran buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentirkan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.

Prinsip Komunisme

  • Materialisme Historis: Komunisme berlandaskan pada analisis materialisme historis, yang melihat sejarah sebagai hasil dari perkembangan ekonomi dan konflik kelas. Marx berpendapat bahwa seluruh sejarah masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas antara mereka yang memiliki alat produksi dan mereka yang tidak.[8]
  • Kritik Terhadap Kapitalisme: Kapitalisme dianggap tidak adil karena menciptakan ketimpangan ekonomi yang besar antara kelas borjuis (pemilik modal) dan kelas proletar (buruh). Marx dan Engels mengemukakan bahwa kapitalisme pada akhirnya akan mencapai titik kehancuran karena eksploitasi dan ketegangan kelas yang tidak berkesudahan.[8]
  • Dialektika Kelas: Dalam filsafat komunisme, ada pandangan bahwa setiap sistem sosial-ekonomi akan melahirkan kontradiksi internal yang kemudian akan memunculkan sistem yang baru melalui revolusi. Di sini, kapitalisme diyakini akan digantikan oleh sosialisme, yang pada akhirnya berkembang menjadi komunisme.[9]
  • Kepemilikan Kolektif: Komunisme menuntut kepemilikan kolektif atas alat produksi (tanah, pabrik, dan sumber daya alam) untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas. Dengan menghilangkan kepemilikan pribadi atas alat produksi, Marx meyakini bahwa eksploitasi buruh akan terhenti, dan distribusi kekayaan akan lebih merata.[9]
  • Masyarakat Tanpa Negara dan Tanpa Kelas: Visi akhir dari komunisme adalah terciptanya masyarakat tanpa kelas di mana negara tidak lagi dibutuhkan karena tidak ada lagi pertentangan kelas. Dalam masyarakat komunis ideal, negara akan lenyap dengan sendirinya karena fungsi pengendalian yang dijalankan negara tidak lagi diperlukan.[9]

Komunisme internasional

Komunisme internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005, negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunisme internasional adalah teori yang dicetuskan oleh Karl Marx.

Maoisme

Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.

Perkembangan komunisme pasca-Uni Soviet

Banyak orang yang mengira komunisme "mati" setelah Revolusi 1989 yang berakhir pada bubarnya Uni Soviet dua tahun kemudian, yang diawali dengan keputusan Presiden Mikhail Gorbachev. Namun demikian, setelah runtuhnya Uni Soviet dan pecahnya Yugoslavia, terdapat beberapa negara yang masih dipimpin oleh pemerintahan Marxis–Leninis dengan partai tunggal. Di antaranya adalah Kuba, Laos, Vietnam, dan Tiongkok. Korea Utara menyebut ideologinya sebagai Juche, yang mereka anggap sebagai perkembangan dari Marxisme–Leninisme. Meskipun demikian, Tiongkok,[10] Laos,[11] Vietnam,[12] dan Kuba telah mengubah sistem ekonominya menjadi lebih terbuka. Di India, komunis memimpin pemerintahan di tiga bagian negara. Sementara di Nepal, partai komunis menjadi mayoritas di parlemen.[13]

Partai-partai komunis dan Marxis-Leninis lainnya juga mendapat kursi dalam parlemen di berbagai negara, walaupun tidak memimpin pemerintahan. Di antaranya Partai Komunis Jepang, Federasi Rusia, Venezuela, dan Israel.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Communism". Britannica Encyclopedia. 
  2. ^ World Book 2008, hal. 890.
  3. ^ Principles of Communism, Frederick Engels, 1847, Bagian ke-18. "Akhirnya, saat semua modal, produksi, pertukaran dipegang bersama oleh segenap bangsa, kepemilikan pribadi akan menghilang, uang akan jadi sesuatu yang tidak perlu, dan produksi berkembang sehingga masyarakat akan lepas dari kebiasaan ekonomi yang dulu-dulu."
  4. ^ The ABC of Communism, Nikoli Bukharin, 1920, Bagian ke-20
  5. ^ The ABC of Communism, Nikoli Bukharin, 1920, Bagian ke-21
  6. ^ George Thomas Kurian, ed. (2011). "Withering Away of the State". The Encyclopedia of Political Science. CQ Press. doi:10.4135/9781608712434. ISBN 9781933116440. Diakses tanggal 3 Januari 2016. 
  7. ^ Karl Marx, Friedrich Engels, Keluarga Suci, University Press of the Pacific, 2002-2006, ISBN 0-89875-973-0 ISBN 978-0-89875-973-0
  8. ^ a b Maerani, Ira Alia (2016-06-09). "Filsafat Ilmu dalam Perspektif Hukum Islam". Jurnal Hukum. 31 (1): 1539. doi:10.26532/jh.v31i1.653. ISSN 1412-2723. 
  9. ^ a b c Rosdiyanti, Evi; Abustan, Abustam (2020-09-19). "HUKUM INTERNASIONAL SEBAGAI SUMBER HUKUM DALAM HUKUM NASIONAL (Dalam Perspektif Hubungan Hukum Internasional Dan Hukum Nasional Di Indonesia)". JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi. 2 (2). doi:10.58258/jihad.v2i2.3029. ISSN 2746-3842. 
  10. ^ "How China went from communist to capitalist". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Juli 2017. 
  11. ^ Fuller, Thomas (17 September 2009). "Communism and Capitalism Are Mixing in Laos". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 14 Juli 2017. 
  12. ^ Davies, Nick (22 April 2015). "Vietnam 40 years on: how a communist victory gave way to capitalist corruption". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 14 Juli 2017. 
  13. ^ "The Maoists triumph". The Economist. 17 April 2008. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 14 Juli 2017. 

Bacaan lanjut

Pranala luar