Lompat ke isi

Suku Quraisy: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Klan: Menambah materi
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Almarko (bicara | kontrib)
Konten dan pranala
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|surah di dalam [[al-Qur'an]]|Surah Quraisy}}{{Infobox tribe
{{Redirect|Quraisy|leluhur suku ini|Quraisy bin Malik|surah di dalam [[al-Qur'an]]|Surah Quraisy}}{{Infobox tribe
|name = Quraisy
|name = Quraisy
|local name = {{Nobold|{{lang|ar|قُرَيْشٌ}}}}
|local name = {{Nobold|{{lang|ar|قُرَيْشٌ}}}}
Baris 8: Baris 8:
|caption = Bendera perang Quraisy pada [[Pertempuran Siffin]].
|caption = Bendera perang Quraisy pada [[Pertempuran Siffin]].
|nisba = al-Qurasyi
|nisba = al-Qurasyi
|location = [[Mekkah]], [[Hijaz]] ( [[Arab Saudi]] )
|location = [[Mekkah]], [[Hijaz]]
|descended = [[Fihr bin Malik]]
|descended = [[Fihr bin Malik]], [[an-Nadr bin Kinanah]]
|parent_tribe = [[Bani Kinanah|Kinanah]]
|parent_tribe = [[Bani Kinanah|Kinanah]], [[Bani Mudhar]], [[Bani Adnan]], [[Suku Ismael]]
|branches = *[[Bani al-Harits]]
|branches =
{{Collapsible list|state=collapsed|
*[[Lu'ay bin Ghalib|Bani Lu'ay]]
**[[Bani Amir bin Lu'ay|Bani Amir]]
*[[Bani al-Harits]]
*[[Bani Amir bin Lu'ay|Bani Amir]]
**[[Ka'ab bin Lu'ay|Bani Ka'ab]]
*[[Bani 'Adi]]
***[[Bani 'Adi]]
*[[Bani Taim]]
***[[Murrah bin Ka'b|Bani Murrah]]
**[[Bani Abu Bakar as-Siddiq]]
****[[Bani Taim]]
*[[Bani Makhzum]]
****Bani Yaqadzah
**[[Bani Khalid]]
*****[[Bani Makhzum]]
*[[Bani Zuhrah]]
****[[Kilab bin Murrah|Bani Kilab]]
*[[Bani Abdu Dar|Banu 'Abd al-Dar]]
*****[[Bani Zuhrah]]
**[[Bani Syaibah|Sadanah Bani Syaibah]]
*[[Bani Abdu Syams]]
*****[[Qushay bin Kilab|Bani Qushay]]
******[[Bani Abdu Dar|Banu 'Abd al-Dar]]
**[[Bani Umayyah]]
******[[Abdu Manaf bin Qushay|Bani 'Abdu Manaf]]
***[[Bani Umayyah Andalusia]]
****[[Benumea]]<ref>{{Cite web|title=Benumea (the last name)|url=http://www.benumea.com/Eng/Eng/Benumea_Last_Name.html|website=www.benumea.com|access-date=2024-11-13}}</ref>
*******[[Bani Abdu Syams]]
*******[[Bani Naufal]]
*[[Bani Naufal]]
*******[[Bani Hasyim]]
*[[Bani Hasyim]]
*******[[Bani Muththalib]]
**[[Bani Ja'far]]
******Bani 'Abd al-Uzza
**[[Bani Aqil]]
*******[[Bani Asad]]
**[[Bani Hasan|Asyraf Hasaniyyin]]
**[[Bani Husain|Sadah Husainiyyin]]
***Bani Hushais
****Bani 'Amr
**[[Bani Abbasiyah|Bani Abbas]]
*****[[Bani Sahm]]
***[[Bani Abbasiyah Cairo]]
***[[Keamiran Bahdinan|Abbasiyah Bahdinan]]
*****[[Bani Jumah]]
***[[Keamiran Bastak|Abbasiyah Bastak]]
|religion = [[Islam]] (630 - present)<br>[[Agama di Arab pra-Islam|Politheisme]] (230 - 630)
*[[Bani Muthalib]]
*[[Bani Asad]]
*[[Bani Sahm]]
*[[Bani Jumah]]}}
|religion = [[Agama di Arab pra-Islam|Politheisme pagen]] (230–630)<br>[[Islam]] (630–sekarang)
|ethnicity=[[Arab]]
|ethnicity=[[Arab]]
|language=[[Bahasa Arab]]}}
|language=[[Bahasa Arab]]}}
[[Berkas:BlackFlag.svg|thumb|135px|''rayat as-saudā', bendera Quraisy awal.]]
[[Berkas:BlackFlag.svg|thumb|135px|''rayat as-saudā', bendera Quraisy awal.]]
'''Suku Quraisy''' ([[bahasa Arab]]: قريش‎ الأمة​) adalah suku [[bangsa Arab]] keturunan [[Nabi Ibrahim|Ibrahim]], yang menetap di kota [[Mekkah]] dan daerah sekitarnya. Klan-klan yang menetap di tengah kota disebut 'Quraisy Lembah' (''Quraisy al-Batha''), sementara yang menetap di daerah sekeliling kota disebut 'Quraisy Pinggiran' (''Quraisy az-Zawahir'').<ref name="Lings"/>
'''Suku Quraisy''' ([[bahasa Arab]]: قريش الأمة) adalah suku [[bangsa Arab]] keturunan [[Nabi Ibrahim|Ibrahim]], yang menetap di kota [[Mekkah]] dan daerah sekitarnya. Klan-klan yang menetap di tengah kota disebut 'Quraisy Lembah' (''Quraisy al-Batha''), sementara yang menetap di daerah sekeliling kota disebut 'Quraisy Pinggiran' (''Quraisy az-Zawahir'').<ref name="Lings"/>


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Penamaan [[Quraisy]] berasal dari nama lain [[Fihr bin Malik|Fihr]] yang merupakan leluhur Nabi Islam [[Muhammad]], [[nabi]] dan rasul utama agama [[Islam]]. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai [[Qushay bin Kilab]].
Penamaan [[Quraisy]] berasal dari nama [[Fihr bin Malik]], leluhur [[Muhammad]], [[nabi]] dan rasul utama agama [[Islam]]. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai [[Qushay bin Kilab]].


Terdapat perbedaan pendapat mengenai [[etimologi]] Quraisy, dengan satu teori menyatakan bahwa Quraisy adalah bentuk diminutif dari kata qirsh ([[hiu]]).<ref name="Watt435">Watt 1986, p. 435.</ref> Ahli silsilah abad ke-9, Hisyam bin al-Kalbi menegaskan nama Quraisy bukanlah nama dari seorang pendiri suku;<ref name="Peters14">Peters 1994, p. 14.</ref> sebaliknya, nama ini berasal dari taqarrusy, sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti "berkumpul bersama" atau "perkumpulan". Suku Quraisy mendapatkan nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas [[Ka'bah]]. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok [[nomaden]] yang tersebar di antara kerabat [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] mereka.<ref name="Watt434" /> [[Nisbah]] atau nama keluarga suku Quraisy adalah Quraisyii, meskipun pada abad-abad awal umat Islam, kebanyakan suku Quraisy dilambangkan dengan marga mereka yang spesifik, bukan suku. Belakangan, terutama setelah abad ke-13, orang-orang yang mengaku keturunan Quraisy mulai menggunakan nama keluarga Quraisyii.<ref name="Watt435" />
Terdapat perbedaan pendapat mengenai [[etimologi]] Quraisy, dengan satu teori menyatakan bahwa Quraisy adalah bentuk diminutif dari kata qirsh ([[hiu]]).<ref name="Watt435">Watt 1986, p. 435.</ref> Ahli silsilah abad ke-9, Hisyam bin al-Kalbi menegaskan nama Quraisy bukanlah nama dari seorang pendiri suku;<ref name="Peters14">Peters 1994, p. 14.</ref> sebaliknya, nama ini berasal dari taqarrusy, sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti "berkumpul bersama" atau "perkumpulan". Suku Quraisy mendapatkan nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas [[Ka'bah]]. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok [[nomaden]] yang tersebar di antara kerabat [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] mereka.<ref name="Watt434" /> [[Nisbah]] atau nama keluarga suku Quraisy adalah Quraisyii, meskipun pada abad-abad awal umat Islam, kebanyakan suku Quraisy dilambangkan dengan marga mereka yang spesifik, bukan suku. Belakangan, terutama setelah abad ke-13, orang-orang yang mengaku keturunan Quraisy mulai menggunakan nama keluarga Quraisyii.<ref name="Watt435" />
Baris 48: Baris 54:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Asal Usul ===
=== Asal Usul ===
Nenek moyang suku Quraisy adalah Fihr bin Malik, yang silsilah lengkapnya, menurut sumber-sumber Arab tradisional, adalah sebagai berikut: Fihr bin Mālik bin al-Naḍr bin Kināna bin Khuzayma bin Mudrika bin Ilyās bin Muḍar bin Nizār bin Ma'add bin ʿAdnān. Dengan demikian, Fihr berasal dari suku [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan keturunannya ditelusuri sampai ke Adnan dari suku Ismael, ayah semi-[[Legenda|legendaris]] dari "Arab utara". Menurut sumber-sumber tradisional, Fihr memimpin para pejuang [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan [[Bani Khuza'ah|Khuza'ah]] dalam mempertahankan [[Ka'bah]], yang pada saat itu merupakan tempat perlindungan utama kaum [[pagan]] di [[Makkah]], melawan suku-suku dari [[Yaman]]; akan tetapi, tempat perlindungan tersebut dan hak-hak istimewa yang terkait dengannya tetap berada di tangan suku Khuza'ah Yaman. Suku Quraisy memperoleh nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas Ka'bah. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok nomaden yang tersebar di antara kerabat Kinanah mereka<ref name="Watt4342">Watt 1986, p. 434.</ref>
Nenek moyang suku Quraisy adalah [[Fihr bin Malik]], yang silsilah lengkapnya, menurut sumber-sumber Arab tradisional, adalah sebagai berikut: [[Fihr bin Malik|Fihr]] bin [[Malik bin An-Nadhar|Mālik]] bin [[An-Nadhar bin Kinanah|al-Naḍr]] bin [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinānah]] bin [[Khuzaimah bin Mudrikah|Khuzaimah]] bin [[Mudrikah bin Ilyas|Mudrikah]] bin [[Ilyas bin Mudhar|Ilyās]] bin [[Mudhar bin Nizar|Muḍhar]] bin [[Nizar bin Ma'ad|Nizār]] bin [[Ma'ad bin Adnan|Ma'ad]] bin [[Adnan|ʿAdnān]]. Dengan demikian, Fihr berasal dari suku [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan keturunannya ditelusuri sampai ke Adnan dari suku Ismael, ayah semi-[[legenda]]ris dari "Arab utara". Menurut sumber-sumber tradisional, Fihr memimpin para pejuang [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan [[Bani Khuza'ah|Khuza'ah]] dalam mempertahankan [[Ka'bah]], yang pada saat itu merupakan tempat perlindungan utama kaum [[pagan]] di [[Makkah]], melawan suku-suku dari [[Yaman]]; akan tetapi, tempat perlindungan tersebut dan hak-hak istimewa yang terkait dengannya tetap berada di tangan suku Khuza'ah Yaman. Suku Quraisy memperoleh nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas Ka'bah. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok nomaden yang tersebar di antara kerabat Kinanah mereka<ref name="Watt4342">Watt 1986, p. 434.</ref>


=== Bermukim di Makkah ===
=== Bermukim di Makkah ===
Baris 92: Baris 98:
:# [[Umar bin Khattab]],
:# [[Umar bin Khattab]],
:# [[Zaid bin Khattab]],
:# [[Zaid bin Khattab]],
:# [[Sa'id bin Zaid|Sa'id bin Zaid bin Nufail]].
:# [[Sa'id bin Zaid|Sa'id bin Zaid bin Amr bin Nufail]]
:# [[Abdullah bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Abdullah bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Abdurrahman bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Abdurrahman bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Ashim bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Ashim bin Umar]] bin al-Khattab
:# [[Salim bin Abdullah]] bin Umar bin al-Khattab,
:# [[Salim bin Abdullah]] bin Umar bin al-Khattab
:# [[Nu'aim bin Abdullah]] bin Asid,
:# [[Nu'aim bin Abdullah]] bin Asid
:# [[Umar bin Ibrahim bin Waqid al-Umari]]
:# [[Umar bin Ibrahim bin Waqid al-Umari]]
:* [[Bani Taim]] — sub-klan dari Quraisy, melalui Taim bin [[Murrah bin Ka'ab|Murrah]]. Beberapa anggota klan:
:* [[Bani Taim]] — sub-klan dari Quraisy, melalui Taim bin [[Murrah bin Ka'ab|Murrah]]. Beberapa anggota klan:
:# [[Abu Bakar]],
:# [[Abu Bakar]]
:# [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]],
:# [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]]
:* [[Bani Jumah]] - sub-klan dari Quraisy, melalui Jum'ah bin 'Amr bin Hushaish bin [[Ka'ab bin Lu'ay|Ka'ab]]. Beberapa anggota klan:
:* [[Bani Jumah]] - sub-klan dari Quraisy, melalui Jum'ah bin 'Amr bin Hushaish bin [[Ka'ab bin Lu'ay|Ka'ab]]. Beberapa anggota klan:
:# [[Shafwan bin Umayyah]]
:# [[Shafwan bin Umayyah]]
Baris 130: Baris 136:
Yang kemudian bercabang salah satunya, Bani Umayyah.
Yang kemudian bercabang salah satunya, Bani Umayyah.
:::* [[Bani Umayyah]] — sub-klan dari Bani 'Abdu Syams, beberapa anggota klan:
:::* [[Bani Umayyah]] — sub-klan dari Bani 'Abdu Syams, beberapa anggota klan:
:::# [[Abu Sufyan]],
:::# [[Abu Sufyan]]
:::# [[Utsman bin Affan]]
:::# [[Utsman bin Affan]]
:::# [[Muawiyah I|Muawiyah]]
:::# [[Muawiyah I|Muawiyah]]
Baris 160: Baris 166:


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Quraisy]]
* [[Surat Quraisy]], surat dalam Al Qur'an
* [[Surat Quraisy]], surat dalam Al Qur'an
* [[Islam]]
* [[Islam]]
Baris 170: Baris 175:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* https://www.familytreedna.com/public/Qurayishj1c3d?iframe=yresults
* https://www.yseq.net/product_info.php?products_id=225255
* https://musliminklusif.quora.com/Adakah-penelitian-biologis-mengenai-keturunan-para-Nabi-Seperti-apa-penelitiannya?top_ans=284152816
* https://www.djelfa.info/vb/showthread.php?t=2172886&page=4
* https://www.yfull.com/tree/J-ZS2102/
* https://fgc8712.files.wordpress.com/2019/04/quraysh-tree-e-04202019.png
* https://www.familytreedna.com/groups/j-1el-147/about/background
* https://jewishdna.net/AB-037.html


[[Kategori:Suku Quraisy| ]]
[[Kategori:Suku Quraisy| ]]

Revisi terkini sejak 13 November 2024 06.58

Quraisy
قُرَيْشٌ
Bagian dari Adnani Arab Musta'ribah
Bendera perang Quraisy pada Pertempuran Siffin.
EtnisArab
Nisbahal-Qurasyi
Lokasi asal leluhurMekkah, Hijaz
Diturunkan dariFihr bin Malik, an-Nadr bin Kinanah
Suku indukKinanah, Bani Mudhar, Bani Adnan, Suku Ismael
Cabang
BahasaBahasa Arab
AgamaPolitheisme pagen (230–630)
Islam (630–sekarang)
rayat as-saudā', bendera Quraisy awal.

Suku Quraisy (bahasa Arab: قريش الأمة) adalah suku bangsa Arab keturunan Ibrahim, yang menetap di kota Mekkah dan daerah sekitarnya. Klan-klan yang menetap di tengah kota disebut 'Quraisy Lembah' (Quraisy al-Batha), sementara yang menetap di daerah sekeliling kota disebut 'Quraisy Pinggiran' (Quraisy az-Zawahir).[2]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Penamaan Quraisy berasal dari nama Fihr bin Malik, leluhur Muhammad, nabi dan rasul utama agama Islam. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai Qushay bin Kilab.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai etimologi Quraisy, dengan satu teori menyatakan bahwa Quraisy adalah bentuk diminutif dari kata qirsh (hiu).[3] Ahli silsilah abad ke-9, Hisyam bin al-Kalbi menegaskan nama Quraisy bukanlah nama dari seorang pendiri suku;[4] sebaliknya, nama ini berasal dari taqarrusy, sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti "berkumpul bersama" atau "perkumpulan". Suku Quraisy mendapatkan nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas Ka'bah. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok nomaden yang tersebar di antara kerabat Kinanah mereka.[5] Nisbah atau nama keluarga suku Quraisy adalah Quraisyii, meskipun pada abad-abad awal umat Islam, kebanyakan suku Quraisy dilambangkan dengan marga mereka yang spesifik, bukan suku. Belakangan, terutama setelah abad ke-13, orang-orang yang mengaku keturunan Quraisy mulai menggunakan nama keluarga Quraisyii.[3]

Asal Usul

[sunting | sunting sumber]

Nenek moyang suku Quraisy adalah Fihr bin Malik, yang silsilah lengkapnya, menurut sumber-sumber Arab tradisional, adalah sebagai berikut: Fihr bin Mālik bin al-Naḍr bin Kinānah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyās bin Muḍhar bin Nizār bin Ma'ad bin ʿAdnān. Dengan demikian, Fihr berasal dari suku Kinanah dan keturunannya ditelusuri sampai ke Adnan dari suku Ismael, ayah semi-legendaris dari "Arab utara". Menurut sumber-sumber tradisional, Fihr memimpin para pejuang Kinanah dan Khuza'ah dalam mempertahankan Ka'bah, yang pada saat itu merupakan tempat perlindungan utama kaum pagan di Makkah, melawan suku-suku dari Yaman; akan tetapi, tempat perlindungan tersebut dan hak-hak istimewa yang terkait dengannya tetap berada di tangan suku Khuza'ah Yaman. Suku Quraisy memperoleh nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas Ka'bah. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok nomaden yang tersebar di antara kerabat Kinanah mereka[6]

Bermukim di Makkah

[sunting | sunting sumber]

Semua sumber Muslim abad pertengahan setuju bahwa Qusayy menyatukan keturunan Fihr, dan menjadikan suku Quraisy sebagai kekuatan dominan di Makkah.[7] Setelah menaklukkan Makkah, Qusayy memberikan tempat tinggal kepada klan-klan Quraisy yang lain. Mereka yang menetap di sekitar Ka'bah dikenal sebagai Quraisy al-Biṭhāḥ (bahasa Arab: قُرَيْش ٱلْبِِطَاح, har. 'Quraysh dari tempat cekungan'), dan termasuk semua keturunan Ka'b ibn Lu'ayy dan lainnya. Klan-klan yang menetap di pinggiran tempat suci dikenal sebagai Quraisy al-Ẓawāhīr (bahasa Arab: قُرَيْش ٱلظَّوَاهِر, har. 'Quraisy dari Pinggiran'). Menurut sejarawan Ibnu Ishaq, putra Qusayy yang lebih muda, Abdul Manaf, tumbuh menonjol selama masa hidup ayahnya dan dipilih oleh Qusayy untuk menjadi penggantinya sebagai penjaga Ka'bah. Dia juga memberikan tanggung jawab lain yang berhubungan dengan Ka'bah kepada putranya yang lain, Abdul-'Uzza dan Abdul-Dar, sambil memastikan bahwa semua keputusan Quraisy harus dibuat di hadapan putra sulungnya, Abdul-Dar; Abd al-Dar juga ditunjuk sebagai pemegang hak-hak istimewa seperti penjaga panji-panji perang Quraisy dan pengawas air dan perbekalan bagi para peziarah yang mengunjungi Ka'bah.[8]

Menurut sejarawan F. E. Peters, catatan Ibnu Ishaq mengungkapkan bahwa Mekah pada masa Qusayy dan keturunannya belum menjadi pusat perdagangan; sebaliknya, ekonomi kota didasarkan pada ziarah ke Ka'bah, dan "apa yang disebut sebagai kantor-kantor pemerintah kota (yang ditunjuk oleh Qushay) hanya berkaitan dengan operasi militer dan kontrol terhadap tempat suci".[9] Selama masa itu, suku Quraisy bukanlah pedagang; sebaliknya, mereka dipercayakan dengan pelayanan keagamaan, yang darinya mereka mendapatkan keuntungan yang signifikan. Mereka juga mendapat keuntungan dari pajak yang dikumpulkan dari para peziarah yang masuk. Meskipun Qusayy tampak sebagai orang kuat Quraisy, dia tidak secara resmi menjadi raja suku, tetapi salah satu dari banyak syekh terkemuka (kepala suku).[10]

Menurut sejarawan Gerald R. Hawting, jika sumber-sumber tradisional dapat dipercaya, anak-anak Qusayy, "pastilah hidup pada paruh kedua abad ke-5".[11] Namun, sejarawan W. Montgomery Watt menegaskan bahwa Qusayy sendiri kemungkinan besar meninggal pada paruh kedua abad ke-6. Masalah suksesi antara penerus alami Qusayy, yakni Abdul-Dar, dan penerus pilihannya, Abdul Manaf, menyebabkan pembagian Quraisy menjadi dua faksi; Mereka yang mendukung klan Abdul-Dar, termasuk klan Bani Sahm, Bani Adi, Bani Makhzum dan Bani Jumah, dikenal sebagai al-Aḥlāf (para Konfederasi), sementara mereka yang mendukung klan Abdul Manaf, termasuk Bani Taym, Bani Asad, Bani Zuhra dan Bani al-Harits ibn Fihr, dikenal sebagai al-Muṭayyabūn (bahasa Arab: ٱلْمُطَيَّبُوْن, har. 'orang-orang yang wangi').[12]

Suku Quraisy pada umumnya adalah kaum pedagang perantara.[13] Mekkah terletak di tengah antara Syam di utara dan Yaman di selatan, suku Quraisy berperan dalam menghubungkan dua negeri itu. Syam adalah pusat perdagangan yang terhubung dengan Laut Tengah dan Eropa. Sementara itu, Yaman merupakan pusat perdagangan yang terhubung ke India dan Tiongkok. Ketika musim panas, Quraisy pergi berdagang ke Syam dan di musim dingin mereka berdagang ke Yaman.[13] Rute perjalanan ke Syam melalui Makkah - Hunain - Badar - Ma'an. Rute perjalanan ke Yaman melalui Makkah - Thaif - 'Asir - Shan'a.[13]

Garis Silsilah / Keturunan Arab

[sunting | sunting sumber]

Garis silsilah / keturunan Arab berasal dari:

  1. Ba'idah (العرب البائدة): artinya punah, merupakan suku yang pernah tinggal di Jazirah Arab dan telah punah. Sejarah mereka sedikit sekali yang dapat diketahui, kebanyakan berasal dari Perjanjian Lama dan Al-Qur'an. Selain itu dari penggalian-penggalian arkeologis yang ditemukan. Mereka termasuk ʿĀd, Tsamud, Tasam, Jadis, Imlaq dan lainnya.
  2. Qahtani (العرب العاربة): Menurut dugaan mereka berasal dari keturunan Ya'rub bin Yasyjub bin Qahtan bin Hud, sering pula dikenal dengan Arab Qahtan. Mereka kebanyakan tinggal di Yaman dan kemudian menyebar ke daerah lainnya. Peradaban mereka diketahui cukup tinggi. Dibuktikan dengan penemuan-penemuan arkeologis yang mengungkapkan cara kehidupan mereka. Keturunan dari Qahtani ini ada yang menyebar sampai ke Yatsrib, nama kuno untuk Madinah, yaitu Bani 'Aus dan Bani Khazraj yang dikenal sebagai Kaum Anshar.
  3. Adnani (عدنان): Mereka diduga berasal dari keturunan Ismail (Bani Ismail) melalui anaknya Adnan. Ada juga yang menyebut Arab Adnan dan Quraisy termasuk cabang dari ini.[14]

Suku Quraisy pada saat itu terkenal sifatnya akan kekacauan, sukar dikendalikan, terpecah belah antar suku, kasar, saling bermusuhan, sangat penuh perasaan, fasih berbicara dan puitis. Quraisy menjadi suku terkemuka di Mekkah sejak sebelum kelahiran Muhammad dan pada dasarnya menguasai kota. Sebelum kelahiran Muhammad, suku ini terbagi menjadi beberapa klan, masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda atas kota Mekkah dan Ka'bah. Terjadi rivalitas antarklan, dan makin meruncing selama Muhammad hidup. Beberapa pemimpin klan tidak menyukai klaim Muhammad akan kenabian dan mencoba menghentikannya dengan menekan pemimpin Bani Hasyim saat itu, Abu Thalib. Banyak pula dari klan tersebut yang menghukum pengikut Muhammad, seperti melakukan boikot. Hal inilah yang menyebabkan keluarnya perintah hijrah ke Ethiopia, dan kemudian ke Madinah.

Setelah Penaklukan Kota Makkah pada tahun 630, Muhammad memaafkan orang Quraisy yang sebelumnya menekan dan memusuhinya, kedamaian terjadi. Setelah meninggalnya Muhammad, rivalitas klan meningkat, terutama siapa yang berhak menjadi Khalifah, hal yang menyebabkan terjadinya pemisahan Sunni dan Syi'ah.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Fihr, dikenal sbg QURAISY
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ghalib
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
al-HARITS
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lu'ay
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
'AMIR
 
 
 
 
 
Ka'b
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Hushaish
 
 
 
 
 
'ADI
 
 
 
 
 
Murrah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
'Amr
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kilab
 
TAIM
 
Yaqazhah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SAHM
 
 
 
JUMAH
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MAKHZUM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Qushay
(lahir 400)
 
 
 
Zuhrah
ZUHRAH
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abd al-Dâr
'ABD AL-DAR
 
 
 
 
 
'Abd al-Manâf
'ABD AL-MANAF
 
 
 
 
 
'Abd
 
 
 
 
 
'Abd al-'Uzza
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muththalib
MUTHTHALIB
 
 
 
Hâsyim
HASYIM
 
 
 
Nawfal
NAWFAL
 
 
 
'Abdu Syams
'ABD SYAMS
 
Asad
ASAD
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
'Abd al-Muththalib
(lahir 497)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Umayyah
UMAYYAH
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
al-Harits
 
Zubair
 
Abdullah
(lahir 545)
 
Hamzah
 
Abu Thalib
 
Abu Lahab
 
al-Abbas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MUHAMMAD
(lahir 570)
 
 
Ali
(lahir 599)
 
 
 
Ja'far
 
 
ABBASIYAH
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

[2]


Catatan:

  • Huruf besar merupakan pendiri klan/marga.

Suku Quraisy umumnya terbagi menjadi beberapa sub-klan utama, yang kemudian terbagi lagi menjadi sub-klan, antara lain:

  • Quraisy — Quraisy terbagi menjadi beberapa sub-klan.
  1. Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  2. Uqbah bin Nafi'
  3. Yusuf bin Abdurrahman bin Habib bin Abu Ubaidah bin Uqbah bin Nafi'
  1. Suhail bin Amr
  2. Abu Jandal (al-'Ash) bin Suhail
  3. Abdullah bin Suhail
  4. Abdullah bin Sa'ad
  5. Wahab bin Sa'ad
  1. Umar bin Khattab,
  2. Zaid bin Khattab,
  3. Sa'id bin Zaid bin Amr bin Nufail
  4. Abdullah bin Umar bin al-Khattab
  5. Abdurrahman bin Umar bin al-Khattab
  6. Ashim bin Umar bin al-Khattab
  7. Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khattab
  8. Nu'aim bin Abdullah bin Asid
  9. Umar bin Ibrahim bin Waqid al-Umari
  • Bani Taim — sub-klan dari Quraisy, melalui Taim bin Murrah. Beberapa anggota klan:
  1. Abu Bakar
  2. Thalhah
  • Bani Jumah - sub-klan dari Quraisy, melalui Jum'ah bin 'Amr bin Hushaish bin Ka'ab. Beberapa anggota klan:
  1. Shafwan bin Umayyah
  2. Said bin Amir al-Jumahi
  3. Utsman bin Mazh'un
  4. Qudamah bin Mazh'un
  5. Umair bin Wahab
  • Bani Sahm — sub-klan dari Quraisy, melalui Sahm bin 'Amr bin Hushaish bin Ka'ab. Beberapa anggota klan:
  1. Amru bin al-Ash
  2. Hisyam bin al-Ash
  3. Abdullah bin Amru bin al-Ash
  4. Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi
  5. Khunais bin Hudzafah
  • Bani Zuhrah — sub-klan dari Quraisy, melalui Zuhrah bin Kilab, saudara Qushay. Beberapa anggota klan:
  1. Sa'ad bin Abi Waqqas
  2. Aminah binti Wahab
  3. Sa'ad bin Abi Waqqash
  4. Muhammad bin Abi Bakar az-Zuhri
  5. Ibnu Syihab az-Zuhri
  6. Hasyim bin Utbah
  1. Utsman bin Thalhah, Sadin Ka'bah al-Musyarofah/Juru kunci Ka'bah. Jabatan ini terus dipegang keturunannya sampai sekarang melalui Bani Syaibah.
  1. 'Utbah bin Rabi'ah bin 'Abdu Syams
  2. Abu Hudzaifah bin 'Utbah
  3. Abul 'Ash bin Rabi', suami Zainab binti Muhammad

Yang kemudian bercabang salah satunya, Bani Umayyah.

  • Bani Umayyah — sub-klan dari Bani 'Abdu Syams, beberapa anggota klan:
  1. Abu Sufyan
  2. Utsman bin Affan
  3. Muawiyah
  4. Marwan bin Hakam
  5. Abdul Malik bin Marwan
  1. Abdul Muthalib
  2. Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Muhammad
  3. Abu Thalib
  4. Muhammad
  5. Hamzah bin Abdul Muthalib
  6. Ummu Hakim binti Abdul Muthalib
  7. Shafiyah binti Abdul Muthalib
  8. Abu Lahab, atau Abdul Uzza bin Abdul Muthalib
  1. Jubair bin Muth'im
  • Bani Asad — sub-klan dari Quraisy, melalui Asad bin 'Abdul 'Uzza bin Qushay, Beberapa anggota klan:
  1. Abdullah bin Zubair
  2. Khadijah
  • Bani Makhzum — sub-klan dari Quraisy, melalui Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah, Beberapa anggota klan:
  1. Abu Salamah
  2. Ikrimah bin Abu Jahal
  3. Ayyash bin Abi Rabi'ah
  4. Khalid bin Walid
  5. al-Walid bin al-Walid

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Benumea (the last name)". www.benumea.com. Diakses tanggal 2024-11-13. 
  2. ^ a b LINGS, Martin. Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta: Serambi, 2002. ISBN 9793335165
  3. ^ a b Watt 1986, p. 435.
  4. ^ Peters 1994, p. 14.
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Watt434
  6. ^ Watt 1986, p. 434.
  7. ^ Peters 1994, pp. 14–15.
  8. ^ Peters 1994, p. 15.
  9. ^ Peters 1994, pp. 15–16.
  10. ^ Peters 1994, p. 16.
  11. ^ Hawting 2000, p. 22.
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Watt4352
  13. ^ a b c Prof. Dr. Hamka. 1982. Tafsir Al Azhar Juz XXX. Jakarta : Penerbit Pustaka Panjimas (hal 276)
  14. ^ SUBHANI, Ja'far. Ar-Risalah: sejarah kehidupan Rasulullah saw. Jakarta: Lentera, 2002. ISBN 979-8880-13-7

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]