Lompat ke isi

Palinologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kategori:Geologi; + 3 Kategori; ± 3 Kategori menggunakan HotCat
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
Istilah ''palinologi'' diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun [[1944]], berdasarkan surat-menyurat dengan [[ahli geologi]] Swedia yang bernama Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah satu jurnal yang mengkhususkan pada analisis serbuk sari, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika Utara). Hyde dan Williams memilih ''palinologi'' berdasarkan kata dalam [[Bahasa Yunani]] ''paluno'' yang berarti 'memercikan' dan ''pale'' yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam [[Bahasa Latin]] ''pollen'').
Istilah ''palinologi'' diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun [[1944]], berdasarkan surat-menyurat dengan [[ahli geologi]] Swedia yang bernama Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah satu jurnal yang mengkhususkan pada analisis serbuk sari, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika Utara). Hyde dan Williams memilih ''palinologi'' berdasarkan kata dalam [[Bahasa Yunani]] ''paluno'' yang berarti 'memercikan' dan ''pale'' yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam [[Bahasa Latin]] ''pollen'').


Dengan palinologi, para ilmuwan dapat mengetahui temperatur, dan kondisi lingkungan tempat sampel ditemukan.
Dengan palinologi, para ilmuwan dapat mengetahui [[Suhu|temperatur]], dan kondisi lingkungan tempat sampel ditemukan.


== Metodologi ==
== Metodologi ==
[[Berkas:Misc pollen.jpg|kiri|jmpl|Serbuk sari dari berbagai tumbuhan umum]]
Palinologis menggunakan [[mikroskop]] untuk mengidentifikasi jenis partikel yang diteliti. Terkadang, mereka juga menjalankan [[Kimia|uji kimia]] untuk mengetahui komposisi partikel.
Palinologis menggunakan [[mikroskop]] untuk mengidentifikasi jenis partikel yang diteliti. Terkadang, mereka juga menjalankan [[Kimia|uji kimia]] untuk mengetahui komposisi partikel.


Baris 15: Baris 16:
* serbuk sari
* serbuk sari
* Alga dengan cangkang keras ([[diatom]], [[Dinophyta|dinoflagellata]])
* Alga dengan cangkang keras ([[diatom]], [[Dinophyta|dinoflagellata]])
* [[Spora]] dari tumbuhan, fungi, maupun bakteri
* [[Spora]] dari tumbuhan, [[fungi]], maupun bakteri
* Benih kecil
* Benih kecil
* potongan dari organisme besar
* potongan dari organisme besar
Baris 46: Baris 47:
{{Authority control}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Ilmu Bumi]]
[[Kategori:Ilmu kebumian]]
[[Kategori:Cabang paleontologi]]
[[Kategori:Cabang paleontologi]]
[[Kategori:Fosil mikro]]
[[Kategori:Fosil mikro]]

Revisi terkini sejak 16 Juli 2024 13.58

Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari benda alami/partikel yang sangat kecil. Ahli palinologi mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, di antaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.

Istilah palinologi diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun 1944, berdasarkan surat-menyurat dengan ahli geologi Swedia yang bernama Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah satu jurnal yang mengkhususkan pada analisis serbuk sari, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika Utara). Hyde dan Williams memilih palinologi berdasarkan kata dalam Bahasa Yunani paluno yang berarti 'memercikan' dan pale yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam Bahasa Latin pollen).

Dengan palinologi, para ilmuwan dapat mengetahui temperatur, dan kondisi lingkungan tempat sampel ditemukan.

Metodologi

[sunting | sunting sumber]
Serbuk sari dari berbagai tumbuhan umum

Palinologis menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi jenis partikel yang diteliti. Terkadang, mereka juga menjalankan uji kimia untuk mengetahui komposisi partikel.

Metode mikropaelontologi dan palinologi berbeda. Mikropaleontologi biasanya melibatkan menghancurkan dan melarutkan batuan. Palinologi melibatkan sedimen dan tanah.

Tugas utama dari palinologis adalah mengidentifikasi partikel. Banyak jenis partikel dapat teridentifikasi dalam satu sampel. Partikel bisa jadi:

  • tanah liat
  • serbuk sari
  • Alga dengan cangkang keras (diatom, dinoflagellata)
  • Spora dari tumbuhan, fungi, maupun bakteri
  • Benih kecil
  • potongan dari organisme besar
  • Mikrofosil
Serbuk sari di bawah mikroskop

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Moore, P.D., et al. (1991), Pollen Analysis (Second Edition). Blackwell Scientific Publications. ISBN 0-632-02176-4
  • Traverse, A. (1988), Paleopalynology. Unwin Hyman ISBN 0-04-561001-0

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]