Lompat ke isi

Gamelan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(174 revisi perantara oleh 99 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Instrument
[[Berkas:Traditional indonesian instrument being played at the indonesian embassy.jpg|thumb|right|Pemain Gamelan]]
| name = Gamelan
'''Gamelan''' adalah [[ensembel musik]] yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa ''gamel'' yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau [[Jawa]], [[Madura]], [[Bali]], dan [[Lombok]] di [[Indonesia]] dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah [[gong]] lebih dianggap sinonim dengan [[gamelan]].
| names = {{Plainlist|
* {{lang-ban|[[Gambelan]]}}
* {{lang-su|Gamelan}}
* {{lang-osi|[[Gyamelan]]}}
* Pradangga
* Gangsa
}}
| image = Traditional indonesian instruments02.jpg
| image_capt = Perangkat [[Gamelan Jawa]]
| background =
| classification = Ansambel musik
| hornbostel_sachs =
| inventors = [[Orang Jawa]], Indonesia
| range =
| related =
| musicians =
| builders =
| articles =
}}
{{Infobox intangible heritage
| Image = [[File:Gamelan emas.jpg|250px]]
| Caption = Alat musik gamelan
| ICH = Gamelan
| State Party = Indonesia
| Type =
| Domains = Kerajinan tradisional, tradisi lisan dan ekspresi, seni drama, pengetahuan dan praktik tentang alam dan alam semesta, praktik sosial, ritual dan acara pesta
| ID = 01607
| Region = APA
| Year = 2021
| Session = 16
| List = Daftar Perwakilan
| Link = https://ich.unesco.org/en/RL/gamelan-01607
}}
{{Budaya Indonesia}}
{{Musik Indonesia}}
'''Gamelan''' adalah [[musik ansambel]] [[musik tradisional|tradisional]] Jawa dan Bali di [[Indonesia]] yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) [[slendro]] dan [[pelog]]. Terdiri dari [[instrumen musik perkusi]] yang digunakan pada seni musik [[karawitan]].<ref>Gamelan Music | Definition, Instruments & Types[https://study.com/learn/lesson/gamelan-definition-music-instruments.html]</ref>


Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain [[gangsa]], [[gender (musik)|gender]], [[bonang]], [[gong]], [[saron]], [[slenthem]] dimainkan oleh [[wiyaga]] menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa [[kendang]] yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa [[kemanak]] dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa [[gambang]], aerofon berupa [[seruling]], kordofon berupa [[rebab]], dan kelompok vokal disebut [[sindhen|sinden]].<ref name=sumarsam>Sumarsam (1998). [http://sumarsam.web.wesleyan.edu/Intro.gamelan.pdf ''Introduction to Javanese Gamelan''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171214222221/http://sumarsam.web.wesleyan.edu/Intro.gamelan.pdf |date=2017-12-14 }}. Middletown.</ref>
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya [[Hindu]]-[[Budha]] yang mendominasi [[Indonesia]] pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan [[Majapahit]]. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang [[Gunung Lawu]]). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.{{fact}}


Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni ''[[gangsa pakurmatan]]'' dan ''[[gangsa ageng]]''. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), [[jumenengan]] (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), [[grebeg|garebeg]] (upacara peristiwa penting), [[sekaten]] (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi [[beksan]] (seni tari), [[wayang]] (seni pertunjukan), [[uyon-uyon]] (upacara adat/hajatan), dan lain-lain.<ref name="Widyacandra 2016">{{cite book|author=KRT Widyacandra Ismayaningrat, dkk|year=2016|title=Serial Khasanah Pustaka KHP Widyabudaya: Bab Kagungan Dalem Gangsa lan Ringgit|location=Yogyakarta|publisher=KHP Widayabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat}}</ref>
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di [[Candi Borobudur]], [[Magelang]] [[Jawa Tengah]], yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam [[relief]] tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.


Gamelan tersebar diberbagai daerah, seperti di pulau [[Jawa]], [[Madura]], [[Bali]], [[Kalimantan]] dan [[Lombok]]. Akan tetapi, jenis gamelan utama adalah gamelan Jawa dan gamelan Bali, asli daerah Jawa dan Bali. Saking pentingnya gamelan sebagai tradisi budaya dunia, maka pada tahun [[1977]], [[NASA]] memasukkan musik [[gamelan Jawa]] ke dalam satelit Voyager I dan Voyager II. Sedangkan gamelan yang peredarannya luas dan pelestarian terbanyak adalah Gamelan Reyog dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]. Gamelan Jawa merupakan alat musik tertua didunia.<ref>GAMELAN JAWA ALAT MUSIK TERTUA DI DUNIA [https://www.infogunungkidul.com/gamelan-jawa-alat-musik-tertua-di-dunia/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230328121902/https://www.infogunungkidul.com/gamelan-jawa-alat-musik-tertua-di-dunia/|date=2023-03-28}}</ref><ref>Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Siapa sih Penemunya?[https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5857354/gamelan-jadi-warisan-budaya-tak-benda-oleh-unesco-siapa-sih-penemunya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230328121907/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5857354/gamelan-jadi-warisan-budaya-tak-benda-oleh-unesco-siapa-sih-penemunya|date=2023-03-28}}</ref>
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat [[cara penalaan]], yaitu ''[[slendro|sléndro]]'', ''[[pelog|pélog]]'', "Degung" (khusus daerah Sunda, atau [[Jawa Barat]]), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti [[skala minor|skala minor asli]] yang banyak dipakai di Eropa.


Sejak [[2021]], seluruh instrumen gamelan secara resmi diakui oleh [[UNESCO]] sebagai salah satu Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda yang berasal dari [[Indonesia]].<ref>{{cite web|year=2021|title=Gamelan|url=https://ich.unesco.org/en/RL/gamelan-01607|website=ich.unesco.org|publisher=United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization}}</ref>
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.


== Terminologi ==
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Kata '''''gamelan''''' berasal dari [[bahasa Jawa]] ''gamêl'' yang berarti 'memukul' atau 'menabuh', dapat merujuk pada jenis palu yang digunakan untuk memukul instrumen, diikuti akhiran ''an'' yang menjadikannya kata benda.<ref name=sumarsam/><ref name="Lindsay">Lindsay, Jennifer (1992). ''Javanese Gamelan'', p.10. {{ISBN|0-19-588582-1}}.<!--ibid later--></ref> Istilah '''''karawitan''''' mengacu pada musik gamelan klasik dan praktik pertunjukan, dan berasal dari kata ''rawit'', yang berarti 'rumit' atau 'dikerjakan dengan baik'.<ref name="Lindsay"/> Kata ini berasal dari kata [[bahasa Jawa]] yang berakar dari [[bahasa Sanskerta]], 'rawit', yang mengacu pada rasa kehalusan dan keanggunan yang diidealkan dalam musik Jawa. Kata lain dari akar kata ini, ''pangrawit'', berarti seseorang dengan pengertian demikian, dan digunakan sebagai penghargaan ketika mendiskusikan musisi gamelan yang terhormat. [[Bahasa Jawa]] halus ([[krama]]) untuk 'gamelan' adalah '''''gangsa''''', dibentuk dari kata ''tiga'' dan ''sedasa'' (tiga dan sepuluh) merujuk pada elemen pembuat gamelan berupa perpaduan tiga bagian tembaga dan sepuluh bagian timah. Perpaduan tersebut menghasilkan perunggu, yang dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk membuat gamelan.<ref>Lindsay (1992), p.35.</ref>


== Pranala luar ==
== Sejarah ==
[[File:Musician Borobudur.jpg|thumb|left|260px|Relief wiyaga sedang memainkan gamelan, candi [[Borobudur]] abad ke 8, [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]]]
* [http://www.gamelan.org/ American Gamelan Institute]
<!--[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gamelanorkest TMnr 60015940.jpg|thumb|left|180px|Gamelan orchestra (1870-1891)]]-->
* [http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Budaya_Bangsa/Gamelan/Main_Page/main_page.htm Situs tentang gamelan di NIU]
Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli [[Indonesia]].<ref>Lentz, 5.</ref>
* [http://www.calarts.edu/~drummond/gendhing.html Gendhing Jawa]
* [http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-cultural-performance/gamelan-show/ Gamelan, Orkestra a la Jawa]


Dalam [[mitologi]] [[suku Jawa|Jawa]], gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh [[Batara Guru]] pada Tahun 167 [[Kalender Saka|Saka]] (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di [[Medang Kamulan]] (sekarang [[Gunung Lawu]]). [[Batara Guru]] memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh.<ref>R.T. Warsodiningrat, ''Serat Weda Pradangga''. Cited in Roth, A. R. ''New Compositions for Javanese Gamelan''. University of Durham, Doctoral Thesis, 1986. Page 4.<!--ibid later--></ref>
== Galeri ==

<gallery>
Gambar paling awal dari himpunan alat musik (musik ansambel) gamelan ditemukan di relief dinding candi [[Borobudur]] dibangun abad ke-8 oleh Arsitek Candi Borobudur yaitu [[Gunadharma]] pada masa [[wangsa Sailendra|wangsa syailendra]] dari kerajaan Mataram Kuno di [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]].<ref name="ThoughtCo-Gamelan">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/history-of-gamelan-195131|title=Learn the History Behind Gamelan, Indonesian Music and Dance|work=ThoughtCo|access-date=2019-11-16|archive-date=2019-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20191014073125/https://www.thoughtco.com/history-of-gamelan-195131|dead-url=no}}</ref> Relief tersebut menampilkan sejumlah alat musik termasuk [[suling]], [[lonceng]], [[kendang]] dalam berbagai ukuran, [[kecapi]], [[alat musik dawai]] yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam [[relief]] tersebut. Bagaimanapun, relief tentang himpunan alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Berkas:Traditional indonesian instruments.jpg| [[Saron]] koleksi [[KBRI]] [[Canberra]], [[Australia]]

Berkas:Traditional indonesian drums.jpg| [[Kendang]] koleksi KBRI Canberra, Australia
Kerajaan Bantarangin di Wengker (sekarang [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]) membuat gamelan yang merupakan syarat sayembara dari kerajaan Daha abad 11, isi sayembara adalah membuat alat musik dan hiburan kesenian yang belum pernah ada di dunia. Meski gamelan sudah pernah ada, tetapi gamelan yang dibuat oleh wengker menghasilkan musik yang berbeda dari gamelan pada umumnya, yang kemudian dikenal dengan Gamelan Reog.<ref>{{Cite web |url=https://uns.ac.id/id/uns-update/kolosal-reog-ponorogo-meriahkan-uns.html |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-12 |archive-date=2022-06-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220616051431/https://uns.ac.id/id/uns-update/kolosal-reog-ponorogo-meriahkan-uns.html |dead-url=no }}</ref>
Berkas:Traditional indonesian instruments02.jpg

Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman [[Kerajaan Majapahit]], dan menyebar ke berbagai daerah seperti [[Bali]], [[Sunda]], dan [[Lombok]].<ref>Asal, Contoh Alat Musik Gamelan & Cara Memainkannya [https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-gamelan/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230328123056/https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-gamelan/|date=2023-03-28}}</ref> Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kerajaan bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk gamelan. Balai seni mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan.<ref name="ThoughtCo-Gamelan"/>
[[File:Nagarakertagama.jpg|thumb|left|260px|''Gamelan'' adalah disebutkan dalam [[Kakawin]] [[Nagarakertagama]] dalam [[naskah lontar]] yang disebut [[naskah lontar|lontar]] yang ditulis oleh [[Mpu Prapanca]] pada tahun 1365 Masehi. Koleksi [[Perpustakaan Nasional Indonesia]] di [[Jakarta]]]] Di Bali, ada beberapa [[Gamelan selunding|gamelan selonding]] yang sudah ada sejak abad ke-9 pada masa [[Sri Kesari Warmadewa]] memerintah.<ref>{{Cite news|url=https://ubudcommunity.com/selonding-the-sacred-gamelan-from-ancient-village/|title=Selonding, Gamelan Suci dari Desa Kuno|work=Komunitas Ubud|access-date=5 Desember 2020|archive-date=2021-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211219145000/https://ubudcommunity.com/selonding-the-sacred-gamelan-from-ancient-village/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.balimusicanddance.com/news/learn-ancient-gamelan-selonding-at-mekar-bhuana.html|title=Pelajari Gamelan Selonding Kuno di Mekar Bhuana|work=Mekar Bhuana|access-date=5 Desember 2020}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Beberapa kata yang merujuk pada gamelan selonding ditemukan dalam beberapa prasasti dan manuskrip Bali kuno. Saat ini, gamelan selonding disimpan dan dilestarikan dengan baik di pura-pura kuno di Bali. Dianggap sakral dan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, terutama saat upacara besar diadakan. Gamelan Selonding merupakan bagian dari kehidupan dan budaya sehari-hari bagi sebagian masyarakat adat di kampung-kampung kuno seperti Bungaya, [[Bugbug]], Seraya, [[Tenganan|Tenganan Pegringsingan]], Timbrah, Asak, Ngis, [[Bebandem]], [[Besakih]], dan Selat di [[Kabupaten Karangasem]].

Pada proses penetrasi [[Islam]], [[Sunan Bonang]] menggubah gamelan yang waktu itu sangat kental dengan estetika [[Hindu]], juga memberi nuansa baru. Gubahannya waktu itu memberi nuansa [[transendental]] atau wirid yang mendorong kecintaan pada kehidupan, dan menambahkan instrumen [[bonang]] pada satu set gamelan.<ref name="sunan bonang">{{Cite news|url=http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/Bonang.htm|title=Walisongo: Sunan Bonang|access-date=2019-11-16|archive-date=2019-11-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20191118084610/http://www.seasite.niu.edu/indonesian/islam/Bonang.htm|dead-url=no}}</ref>

Dalam kebudayaan [[Kerajaan Wengker|wengker]] atau [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]], Pada abad ke-15 Gamelan Reog selain digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo juga digunakan saat latihan bela diri hingga perang, pasukan Ki Ageng Surya Alam dari desa Kutu membunyikan gamelan reog saat sebelum hingga perang berlangsung ketika melawan Majapahit yang berkoalisi dengan Demak saat menyerbu Wengker, alhasil Wengker selalu mendapatkan kemenangannya sebelum pusaka Ki Ageng Surya Alam jatuh ke tangan musuh.<ref>Reyog Ponorogo: untuk perguruan tinggi oleh Hartono, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980</ref>

[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bedoyo danseressen aan het hof van de sultan van Yogyakarta TMnr 3728-444.jpg|thumb|kanan|360px|Pengadilan Sultan [[Yogyakarta]], c. 1876. Pertunjukan Tari Sakral [[Bedhaya]] diiringi dengan Gamelan Jawa]]

Dalam lingkup [[kraton]] di [[Jawa]] gamelan tertua yang diketahui adalah ''Gamelan Munggang'' dan ''Gamelan Kodok Ngorek'', berasal dari abad ke-12. Ini membentuk dasar tempo cepat atau "gaya keras" pada gamelan. Sebaliknya, tempo pelan atau "gaya lembut" berkembang dari tradisi ''[[kemanak]]'' juga berkaitan dengan tradisi melantunkan [[geguritan]] (puisi Jawa), dengan cara yang sering diyakini mirip dengan paduan suara yang menyertai tarian modern ''[[bedaya]]''. Pada abad ke-17, gaya keras dan lembut bercampur, dan sebagian besar menjadi variasi pada gaya gamelan modern Bali, Jawa, dan Sunda, dihasilkan dari berbagai cara pencampuran unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, terlepas dari keragaman gaya yang tampak, banyak konsep, instrumen, dan teknik teoretis yang sama dibagikan di antara gaya-gaya tersebut.<ref>Roth, 4–8</ref>

== Alat Musik Gamelan ==
Gamelan adalah ansambel multi-timbre yang terdiri dari metalofon, idiofon, xilofon, aerofon, kordofon, suara vokal, siter yang dipetik dan membranofon yang dimainkan dengan tangan disebut ''kendhang'', mengontrol tempo dan irama potongan-potongan serta transisi dari satu bagian ke bagian lainnya. Jenis-jenis instrumen dalam bahasa jawa disebut ricikan/waditra. Beberapa waditra yang membentuk gamelan ditunjukkan di bawah ini :<ref name=drummond>Drummond, Barry. [http://www.gamelanbvg.com/gendhing/gamelanGlossary.pdf ''Javanese Gamelan Terminology''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200327150637/http://www.gamelanbvg.com/gendhing/gamelanGlossary.pdf |date=2020-03-27 }}. Boston.</ref><ref>{{cite web|author=Ben Jordan|title=Javanese Gamelan: Instruments|url=http://homepages.cae.wisc.edu/~jjordan/gamelan/instruments.html|date=10 June 2002|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131112041202/http://homepages.cae.wisc.edu/~jjordan/gamelan/instruments.html|archivedate=12 November 2013}}</ref>

{{div col|colwidth=23em}}
# 1 Buah [[Kendang ageng]] ([[Kendang]] Gending)
# 1 Buah [[Kendang ciblon]] (Batangan)
# 1 Buah [[Kendang sabet]] (Kendhang Wayangan)
# 1 Buah [[Kendang ketipung]](Ketipung)
# 1 Buah [[Bedug]]
# 1 Set [[Bendhe]]
# 2 Buah [[Bonang]] Penembung
# 2 Buah [[Bonang]] Barung (Bonang)
# 2 Buah [[Bonang]] Penerus
# 2 Set [[Kenong]]
# 2 Set [[Kethuk]]
# 1 Buah [[Kempyang]]
# 1 Buah [[Kemong]]
# 2 Buah [[Slenthem]] (Gender Panembung)
# 2 Buah [[Slentho]]
# 2 Buah [[Cluring]]
# 3 Buah [[Gender]] Barung (Gender)
# 3 Buah [[Gender]] Penerus
# 2 Buah [[Saron]] [[Demung]] (Demung)
# 4 Buah [[Saron]] Barung (Saron/Saron Ricik)
# 2 Buah [[Saron]] Peking (Peking/Saron Penerus)
# 2 Buah [[Saron]] Cacahan
# 2 Buah [[Gong]] Ageng (Gong Besar)
# 2 Buah [[Gong]] Suwukan (Gong Siyem)
# 1 Buah [[Gong]] Beri
# 2 Set [[Kempul]]
# 2 Buah [[Rebab]]
# 2 Buah [[Gambang]]
# 2 Buah [[Gambang]] Gangsa
# 2 Buah [[Siter]]
# 2 Buah [[Celempung]]
# 2 Buah [[Suling]] (Seruling)
# 1 Buah [[Kecer]]
# 3 Buah [[Kepyak]]
# 2 Buah [[Kemanak]]
# 1 Buah [[Byong]] (Brong/Gentorag/Klinthing)
# 1 Buah [[Rojeh]]
# [[Sindhen]] (Waranggana/Swarawati) - Penyanyi Wanita
# [[Gerong]] (Wiraswara) - Penyanyi Pria
# [[Wiyaga]] (Nayaga) - Penabuh Gamelan
{{div col end}}

<gallery widths="200px" heights="200px" perrow="5" caption="Seperangkat Alat Musik pada Gamelan">
Gamelan Jawa Indonesia Gong Kempul.jpg|[[Kempul]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Gong (gamelan instrument) Kempul TMnr 4423-2.jpg|[[Gong]]
Gamelan Jawa - Set Kenong.jpg|[[Kenong]]
Gamelan Jawa - Set Bonang01.jpg|[[Bonang]]
Gamelan Jawa Saron Demung Anyar.jpg|[[Demung]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Metallofoon met zes toetsen onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-11.jpg|[[Saron]]
Gamelan Jawa - Saron Peking.jpg|[[Peking]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Metallofoon met veertien toetsen onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-4.jpg|[[Gender (musik)|Gendèr]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Metallofoon bestaande uit zeven toetsen en een onderstel onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-1.jpg|[[Slenthem]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Dubbelvellige tonvormige trom onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-7.jpg|[[Kendang]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Xylofoon met twintig toetsen onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-9.jpg|thumb|[[Gambang]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Gong hangend in frame onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-21.jpg|Kethuk/Kempyang
COLLECTIE TROPENMUSEUM Citer met 26 snaren onderdeel van gamelan Slendro TMnr 500-10.jpg|thumb|[[Siter]] or [[Celempung]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Klankkast van langhalsluit TMnr 5057-2a.jpg|thumb|[[Rebab]]
COLLECTIE TROPENMUSEUM Bandfluit van bamboe met vier vingergaten TMnr H-1783.jpg|thumb|[[Suling]] or Seruling
COLLECTIE TROPENMUSEUM Bekken van messing TMnr 2711-1a.jpg|thumb|[[Kemanak]]
</gallery>
</gallery>
{{seni-stub}}


== Penyebaran ==
[[Kategori:Gamelan| ]]


1. Era Kuno (Zaman Hindu Buddha)
[[ar:غاميلان]]

[[bg:Гамелан]]
Gamelan bentuk kuno menyebar dari Jawa ke Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Nampak dari bentuk gendang yang lebih kurus dan ukirannya yang masih dipenuhi hewan mitologis. Saat ini yang masih melestarikan gamelan bentuk kuno adalah Bali dan Lombok.
[[ca:Gamelan]]

[[cs:Gamelan]]
2. Era Demak - Mataram (Zaman Islam)
[[de:Gamelan]]

[[en:Gamelan]]
Gamelan era Kesultanan Demak mengalami sedikit modifikasi oleh para Wali Songo, diantaranya bentuk gendang yang lebih gemuk dan juga ukiran gamelan yang tidak terlalu didominasi hewan mitologis. Gamelan dengan bentuk ini menyebar ke Sunda, Banjar, Kutai dan Palembang. Gamelan Jawa berkembang menjadi berbagai sub gaya diantaranya gaya Cirebon, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran dll.
[[eo:Gamelano]]

[[es:Gamelan]]
3. Era Kolonial
[[et:Gamelan]]

[[ext:Gamelan]]
Pada era ini kesenian gamelan semakin diperhitungkan. Para saudagar banyak mengoleksi gamelan. Kesultanan melayu di Riau, Pahang dan Trengganu juga turut mengoleksi gamelan. Raffles juga turut mengoleksi gamelan yang ia jarah dari Keraton Yogyakarta dan Madura. Pada tahun - tahun berikutnya gamelan berkesempatan ditampilkan di Paris. Setelah itu banyak komposer - komposer musik barat yang tertarik dengan gamelan.
[[fi:Gamelan]]

[[fr:Gamelan]]
4. Era Kini
[[hi:गमेलन]]

[[hu:Gamelán]]
Akhirnya gamelan menjadi bagian dari musik dunia. Banyak universitas - universitas di luar Indonesia yang mengajarkan musik gamelan diantaranya<ref>Gamelan Ternyata Dipelajari Di 20 Universitas Luar Negeri Ini. Sebagai UKM Sampai Jadi Mata Kuliah![https://hai.grid.id/read/07596030/gamelan-ternyata-dipelajari-di-20-universitas-luar-negeri-ini-sebagai-ukm-sampai-jadi-mata-kuliah]</ref>:
[[is:Gamelan]]
*Cambridge University, Inggris
[[it:Gamelan]]
*University of Minnesota Amerika Serikat
[[ja:ガムラン]]
*Lawrence University, Amerika Serikat
[[jv:Gamelan]]
*University of Michigan, Amerika Serikat
[[ko:가믈란]]
*Santa Clara University, Amerika Serikat.
[[ms:Gamelan]]
*The University of Sydney, Australia
[[new:गेमेलान]]
*The University of Melbourne, Australia
[[nl:Gamelan]]
*The University of Hawai’i at Mānoa, Amerika Serikat
[[no:Gamelan]]
*Memorial University of Newfoundland, Kanada
[[pl:Gamelan]]
*Seattle Pacific University, Amerika Serikat
[[ru:Гамелан]]
*The University of Hongkong-Hongkong
[[sh:Gamelan]]
*University of Pittsburgh, Amerika Serikat
[[sk:Gamelan]]
*The University of Manchester, Inggris.
[[sv:Gamelan]]
*University of Waterloo, Kanada
[[uk:Гамелан]]
*University of Maryland, Amerika Serikat
[[zh:甘美蘭]]

[[zh-min-nan:Gamelan]]
== Ragam ==
<gallery>
Jenis-jenis gamelan dibedakan berdasarkan koleksi instrumen dan penggunaan suara, penyetelan tangga nada (laras), repertoar, gaya, dan konteks budaya. Secara umum, tidak ada dua ansambel gamelan yang sama, dan yang muncul di kraton sering dianggap memiliki gaya dan penyetelan sendiri. Gaya tertentu juga dapat dibagikan oleh ansambel terdekat, yang mengarah ke gaya daerah.
<gallery>

Berkas:Contoh.jpg|Judul1
=== Gamelan Jawa ===
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
Pada Gamelan Jawa terdapat beberapa jenis Gamelan meliputi :
</gallery>

<gallery>
# Gamelan Reog Ponorogo, Untuk mengiringi kesenian [[Reog|Reog Ponorogo]]. Gamelan ini terdiri dari Kendang Reog, Slompret, Kenong, Gong, [[Angklung Reog]], Ketipung.
Berkas:Contoh.jpg|Judul1
# Gamelan [[Jaranan Thek Ponorogo|Jaranan Thek]], Untuk mengiringi kesenian [[Kuda lumping|kuda Lumping]] yang saat ini memiliki banyak Jenis kuda Lumping.
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
# Gamelan [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton Kasunanan Surakarta]], untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton Kasunanan Surakarta]].
</gallery>
# Gamelan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]], untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Kraton Jogja
# Gamelan [[Wayang]], Untuk Mengiringi kesenian Wayang Kulit.
# Gamelan [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banyuwangi. Bunyi musik gamelan ini menghasilkan suara gamelan Jawa keraton, Gamelan Reog, Gamelan Jaranan Thek, dan Bali karena mendapatkan pengaruh dari ke empat jenis gamelan tersebut di banyuwangi.

=== Gamelan Sunda ===

# Gamelan Degung, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas [[Sunda]]. Biasanya diiringi oleh sorakan suara atau [[Senggak]] khas Ponorogo

=== Gamelan Bali ===

# Gamelan Wayah (Tua atau era Majapahit)
# Gamelan Bambu ([[Rindik]]), mulanya sebuah [[Angklung Reog]] yang kemudian dimainkan dengan cara dipukul
# Gamelan Madya (Masa Kolonial)
# Gamelan Anyar (Baru)

=== Gamelan Sasak Lombok ===

# Gamelan Sasak, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas suku sasak di Lombok. Gamelan sasak mendapat pengaruh dari Bali. sehingga bunyi yang dihasilkan sangat mirip dengan gamelan Bali.

=== Gamelan Madura ===

# Gamelan [[Saronen|Saronoin]], untuk mengiringi kesenian khas Madura. Gamelan Saronin mendapat pengaruh yang kuat dari Gamelan Reyog Ponorogo, meski begitu nada bunyi yang dihasilkan memiliki ciri khas Madura.

=== Gamelan Kutai ===

# Gamelan Kutai, Untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Keraton Kutai Kartanegara yang mendapatkan pengaruh Jawa era [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]] dan [[Kesultanan Demak]]

=== Gamelan Banjar ===

# [[Gamelan Banjar]], Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banjar yang mendapatkan pengaruh Jawa era [[Kerajaan Majapahit]] dan [[Kesultanan Demak]].

=== Gamelan Palembang ===

# Gamelan Palembang, Kerajaan Palembang dibangun oleh para bangsawan dari Demak. Seiring dengan itu budaya jawa masuk ke keraton Palembang termasuk gamelan. Gamelan ini biasa digunakan untuk mengiringi wayang kulit dan berbagai kesenian khas Palembang.

=== Gamelan Melayu ===

# Gamelan Melayu Riau
# Gamelan Melayu Semenanjung (Malaysia), Gamelan Melayu baru ada pada zaman kolonial. Secara fisik memiliki bentuk yang sama persis dengan Gamelan Jawa. Yang membedakan ialah lagu-lagunya dibikin oleh orang Melayu. Gamelan ini digunakan untuk mengiringi Joget Gamelan.

Jenis gamelan umumnya dikelompokkan berdasarkan geografis, dengan pembagian utama antara gaya yang disukai oleh orang [[suku Bali|Bali]], [[suku Jawa|Jawa]], dan [[suku Sunda|Sunda]]. Orang [[suku Madura|Madura]] juga memiliki gaya gamelan sendiri, meskipun tidak lagi digunakan.<ref>''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society'', edited by Kees van Dijk, Huub de Jonge and Elly Touwen-Bouwsma.{{full citation needed|date=June 2014|reason=missing year and page}}</ref> [[Degung|Gamelan Sunda]] mempunyai dinamika [[degung]], yang menggunakan subset instrumen gamelan dengan laras [[pelog]] tertentu. [[Gamelan Bali]] sering dikaitkan dengan keahlian dan perubahan tempo yang cepat dan dinamika [[Gamelan gong kebyar|gong kebyar]]. [[Suku Sasak#Adat|Gamelan Sasak]] memiliki kemiripan dengan Gamelan Bali, dengan sedikit ragam yang berbeda. [[Gamelan Jawa]], sebagian besar didominasi oleh kraton-kraton di Jawa, sesuai dengan gayanya masing-masing, dikenal dengan kualitas meditasi yang lebih pelan atau bertempo lambat dan bersifat [[transendental]] atau mersudi yang meiliki makna berusaha mencapai sesuatu dengan kesabaran.

<gallery widths="300" heights="300" perrow="5" caption="Jenis-jenis Gamelan">
Berkas:Gamelan ceremonial Munggang, Kraton Surakarta.jpg|alt=|Seperangkat Gamelan Munggang yang dipergelarkan di halaman Kedhaton Karaton Kasunanan Surakarta
Berkas:Gamelan Kaduk Manis Manis Rengga, Kraton Surakarta.jpg|alt=|Gamelan Kadhuk Manis di Sasana Handrawina di kompleks Kedhaton Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Berkas:Gamelan of Keraton Surakarta (Solo).ogv|Gamelan dipergelarkan saat Upacara Sekaten di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Gamelan-orkest speelt ter gelegenheid van de installatie van de zoon van wijlen Paku Alam VII in de dalem het verblijf van de vorst te Yogyakarta Java TMnr 10003354.jpg|Sebuah kelompok memainkan gamelan untuk menemani penganugrahan Pangeran [[Paku Alam VII]] di Keraton [[Paku alam]], [[Yogyakarta]], [[Indonesia]], sebelum 1949
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gamelanorkest TMnr 60043216.jpg|Kelompok gamelan di [[Jawa Timur]], akhir abad 19
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep zangeressen met een gamelanorkest in de kraton van prins Mangkoe Negoro te Solo TMnr 60005058.jpg|sebuah kelompok Gamelan yang terdiri dari alat gamelan, ([[Sindhen]], [[Gerong]], dan wiyaga di istana [[Pura Mangkunagaran|Mangkunegaran]] di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], anatar tahun 1870 dan 1892
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gamelan op Bali. TMnr 60008124.jpg|Pertunjukan Gamelan Bali sebagai bagian dari ritual di sebuah [[Pura]], [[Bali]], sekitar tahun 1920
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Balinese danser voert een dans uit onder begeleiding van een gamelanorkest TMnr 10004737.jpg|Seorang penari [[Bali]] menampilkan tarian [[Kebyar duduk]] yang diiringi oleh gamelan bali, [[Bali]], [[Indonesia]], sebelum tahun 1952
Berkas:Women's Gamelan Gong Kebyar Exhibition.jpg|Gamelan Bali yang beranggotakan wanita [[Gong Kebyar]] pada Pekan Kebudayaan Bali, [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]], pada 17 Juni 2013
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gamelan met danseres bij een pondok in de Plantentuin van Tjibodas West-Java TMnr 60013638.jpg|Kelompok Gamelan Sunda dengan seorang penari dan [[Wayang Golek]] di sekitar Taman Botani [[Cibodas]], [[Jawa Barat]], tanggal 28 September 1904
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dansvoorstelling tijdens een feest van een regent uit de Preanger TMnr 60009261.jpg|Sebuah pertunjukan tarian dengan diiringi Gamelan sunda di sebuah Pesta di rumah Gubernur [[Preanger]] (sekarang [[Parahyangan]]) [[Jawa Barat]], sekitar 1880 sampai 1920
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gamelanorkest van de regent van Bandoeng TMnr 60025410.jpg|Kelompok Gamelan sunda milik Gubernur Bandung, [[Jawa Barat]], [[VOC]], antara 1857 sampai 1890
</gallery>
</gallery>

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{commonscat}}
* [http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Budaya_Bangsa/Gamelan/Main_Page/main_page.htm Situs tentang gamelan di NIU] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230405194635/http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Budaya_Bangsa/Gamelan/Main_Page/main_page.htm |date=2023-04-05 }}
* [http://sobatjogja.com/gamelan-jogja-lantunan-harmony-alam-semesta/ Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230406045152/https://www.sobatjogja.com/gamelan-jogja-lantunan-harmony-alam-semesta/ |date=2023-04-06 }}
* [https://rajinlah.id/1468-alat-musik-gamelan 12 Nama Alat Musik Gamelan, Cara Memainkan, dan Keterangannya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230406191011/https://rajinlah.id/1468-alat-musik-gamelan/ |date=2023-04-06 }}
* {{en}} [http://www.gamelan.org/ American Gamelan Institute] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070218092224/http://www.gamelan.org/ |date=2007-02-18 }}
* {{en}} [http://www.calarts.edu/~drummond/gendhing.html Gendhing Jawa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070202230324/http://www.calarts.edu/~drummond/gendhing.html |date=2007-02-02 }}
* {{en}} [http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-cultural-performance/gamelan-show/ Gamelan, Orkestra khas Jawa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100326082512/http://www.yogyes.com/id/yogyakarta%2Dcultural%2Dperformance/gamelan%2Dshow/ |date=2010-03-26 }}
* {{en}} [https://www.youtube.com/watch?v=xVHhCIQO57w&ab_channel=UNESCO Gamelan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230405065932/https://www.youtube.com/watch?v=xVHhCIQO57w&ab_channel=UNESCO |date=2023-04-05 }} - UNESCO: Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2021

{{Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia di Indonesia}}
{{Instrumen gamelan}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Gamelan| ]]
[[Kategori:Musik tradisional]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Jawa]]
[[Kategori:Kesenian Jawa]]
[[Kategori:Alat musik]]
[[Kategori:Alat musik perkusi]]
[[Kategori:Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]

Revisi terkini sejak 10 Mei 2024 14.05

Gamelan
Perangkat Gamelan Jawa
Nama lain
Klasifikasi Ansambel musik
PenciptaOrang Jawa, Indonesia
Gamelan
Alat musik gamelan
NegaraIndonesia
DomainKerajinan tradisional, tradisi lisan dan ekspresi, seni drama, pengetahuan dan praktik tentang alam dan alam semesta, praktik sosial, ritual dan acara pesta
Referensi01607
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2021 (sesi ke-16)
DaftarDaftar Perwakilan

Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan.[1]

Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron, slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa kendang yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal disebut sinden.[2]

Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting), sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari), wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan), dan lain-lain.[3]

Gamelan tersebar diberbagai daerah, seperti di pulau Jawa, Madura, Bali, Kalimantan dan Lombok. Akan tetapi, jenis gamelan utama adalah gamelan Jawa dan gamelan Bali, asli daerah Jawa dan Bali. Saking pentingnya gamelan sebagai tradisi budaya dunia, maka pada tahun 1977, NASA memasukkan musik gamelan Jawa ke dalam satelit Voyager I dan Voyager II. Sedangkan gamelan yang peredarannya luas dan pelestarian terbanyak adalah Gamelan Reyog dari Ponorogo. Gamelan Jawa merupakan alat musik tertua didunia.[4][5]

Sejak 2021, seluruh instrumen gamelan secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai salah satu Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda yang berasal dari Indonesia.[6]

Terminologi

[sunting | sunting sumber]

Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa gamêl yang berarti 'memukul' atau 'menabuh', dapat merujuk pada jenis palu yang digunakan untuk memukul instrumen, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.[2][7] Istilah karawitan mengacu pada musik gamelan klasik dan praktik pertunjukan, dan berasal dari kata rawit, yang berarti 'rumit' atau 'dikerjakan dengan baik'.[7] Kata ini berasal dari kata bahasa Jawa yang berakar dari bahasa Sanskerta, 'rawit', yang mengacu pada rasa kehalusan dan keanggunan yang diidealkan dalam musik Jawa. Kata lain dari akar kata ini, pangrawit, berarti seseorang dengan pengertian demikian, dan digunakan sebagai penghargaan ketika mendiskusikan musisi gamelan yang terhormat. Bahasa Jawa halus (krama) untuk 'gamelan' adalah gangsa, dibentuk dari kata tiga dan sedasa (tiga dan sepuluh) merujuk pada elemen pembuat gamelan berupa perpaduan tiga bagian tembaga dan sepuluh bagian timah. Perpaduan tersebut menghasilkan perunggu, yang dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk membuat gamelan.[8]

Relief wiyaga sedang memainkan gamelan, candi Borobudur abad ke 8, Jawa Tengah, Indonesia

Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli Indonesia.[9]

Dalam mitologi Jawa, gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh Batara Guru pada Tahun 167 Saka (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Batara Guru memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh.[10]

Gambar paling awal dari himpunan alat musik (musik ansambel) gamelan ditemukan di relief dinding candi Borobudur dibangun abad ke-8 oleh Arsitek Candi Borobudur yaitu Gunadharma pada masa wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.[11] Relief tersebut menampilkan sejumlah alat musik termasuk suling, lonceng, kendang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik dawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Bagaimanapun, relief tentang himpunan alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.

Kerajaan Bantarangin di Wengker (sekarang Ponorogo, Jawa Timur) membuat gamelan yang merupakan syarat sayembara dari kerajaan Daha abad 11, isi sayembara adalah membuat alat musik dan hiburan kesenian yang belum pernah ada di dunia. Meski gamelan sudah pernah ada, tetapi gamelan yang dibuat oleh wengker menghasilkan musik yang berbeda dari gamelan pada umumnya, yang kemudian dikenal dengan Gamelan Reog.[12]

Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman Kerajaan Majapahit, dan menyebar ke berbagai daerah seperti Bali, Sunda, dan Lombok.[13] Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kerajaan bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk gamelan. Balai seni mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan.[11]

Gamelan adalah disebutkan dalam Kakawin Nagarakertagama dalam naskah lontar yang disebut lontar yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi. Koleksi Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta

Di Bali, ada beberapa gamelan selonding yang sudah ada sejak abad ke-9 pada masa Sri Kesari Warmadewa memerintah.[14][15] Beberapa kata yang merujuk pada gamelan selonding ditemukan dalam beberapa prasasti dan manuskrip Bali kuno. Saat ini, gamelan selonding disimpan dan dilestarikan dengan baik di pura-pura kuno di Bali. Dianggap sakral dan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, terutama saat upacara besar diadakan. Gamelan Selonding merupakan bagian dari kehidupan dan budaya sehari-hari bagi sebagian masyarakat adat di kampung-kampung kuno seperti Bungaya, Bugbug, Seraya, Tenganan Pegringsingan, Timbrah, Asak, Ngis, Bebandem, Besakih, dan Selat di Kabupaten Karangasem.

Pada proses penetrasi Islam, Sunan Bonang menggubah gamelan yang waktu itu sangat kental dengan estetika Hindu, juga memberi nuansa baru. Gubahannya waktu itu memberi nuansa transendental atau wirid yang mendorong kecintaan pada kehidupan, dan menambahkan instrumen bonang pada satu set gamelan.[16]

Dalam kebudayaan wengker atau Ponorogo, Pada abad ke-15 Gamelan Reog selain digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo juga digunakan saat latihan bela diri hingga perang, pasukan Ki Ageng Surya Alam dari desa Kutu membunyikan gamelan reog saat sebelum hingga perang berlangsung ketika melawan Majapahit yang berkoalisi dengan Demak saat menyerbu Wengker, alhasil Wengker selalu mendapatkan kemenangannya sebelum pusaka Ki Ageng Surya Alam jatuh ke tangan musuh.[17]

Pengadilan Sultan Yogyakarta, c. 1876. Pertunjukan Tari Sakral Bedhaya diiringi dengan Gamelan Jawa

Dalam lingkup kraton di Jawa gamelan tertua yang diketahui adalah Gamelan Munggang dan Gamelan Kodok Ngorek, berasal dari abad ke-12. Ini membentuk dasar tempo cepat atau "gaya keras" pada gamelan. Sebaliknya, tempo pelan atau "gaya lembut" berkembang dari tradisi kemanak juga berkaitan dengan tradisi melantunkan geguritan (puisi Jawa), dengan cara yang sering diyakini mirip dengan paduan suara yang menyertai tarian modern bedaya. Pada abad ke-17, gaya keras dan lembut bercampur, dan sebagian besar menjadi variasi pada gaya gamelan modern Bali, Jawa, dan Sunda, dihasilkan dari berbagai cara pencampuran unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, terlepas dari keragaman gaya yang tampak, banyak konsep, instrumen, dan teknik teoretis yang sama dibagikan di antara gaya-gaya tersebut.[18]

Alat Musik Gamelan

[sunting | sunting sumber]

Gamelan adalah ansambel multi-timbre yang terdiri dari metalofon, idiofon, xilofon, aerofon, kordofon, suara vokal, siter yang dipetik dan membranofon yang dimainkan dengan tangan disebut kendhang, mengontrol tempo dan irama potongan-potongan serta transisi dari satu bagian ke bagian lainnya. Jenis-jenis instrumen dalam bahasa jawa disebut ricikan/waditra. Beberapa waditra yang membentuk gamelan ditunjukkan di bawah ini :[19][20]

  1. 1 Buah Kendang ageng (Kendang Gending)
  2. 1 Buah Kendang ciblon (Batangan)
  3. 1 Buah Kendang sabet (Kendhang Wayangan)
  4. 1 Buah Kendang ketipung(Ketipung)
  5. 1 Buah Bedug
  6. 1 Set Bendhe
  7. 2 Buah Bonang Penembung
  8. 2 Buah Bonang Barung (Bonang)
  9. 2 Buah Bonang Penerus
  10. 2 Set Kenong
  11. 2 Set Kethuk
  12. 1 Buah Kempyang
  13. 1 Buah Kemong
  14. 2 Buah Slenthem (Gender Panembung)
  15. 2 Buah Slentho
  16. 2 Buah Cluring
  17. 3 Buah Gender Barung (Gender)
  18. 3 Buah Gender Penerus
  19. 2 Buah Saron Demung (Demung)
  20. 4 Buah Saron Barung (Saron/Saron Ricik)
  21. 2 Buah Saron Peking (Peking/Saron Penerus)
  22. 2 Buah Saron Cacahan
  23. 2 Buah Gong Ageng (Gong Besar)
  24. 2 Buah Gong Suwukan (Gong Siyem)
  25. 1 Buah Gong Beri
  26. 2 Set Kempul
  27. 2 Buah Rebab
  28. 2 Buah Gambang
  29. 2 Buah Gambang Gangsa
  30. 2 Buah Siter
  31. 2 Buah Celempung
  32. 2 Buah Suling (Seruling)
  33. 1 Buah Kecer
  34. 3 Buah Kepyak
  35. 2 Buah Kemanak
  36. 1 Buah Byong (Brong/Gentorag/Klinthing)
  37. 1 Buah Rojeh
  38. Sindhen (Waranggana/Swarawati) - Penyanyi Wanita
  39. Gerong (Wiraswara) - Penyanyi Pria
  40. Wiyaga (Nayaga) - Penabuh Gamelan

Penyebaran

[sunting | sunting sumber]

1. Era Kuno (Zaman Hindu Buddha)

Gamelan bentuk kuno menyebar dari Jawa ke Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Nampak dari bentuk gendang yang lebih kurus dan ukirannya yang masih dipenuhi hewan mitologis. Saat ini yang masih melestarikan gamelan bentuk kuno adalah Bali dan Lombok.

2. Era Demak - Mataram (Zaman Islam)

Gamelan era Kesultanan Demak mengalami sedikit modifikasi oleh para Wali Songo, diantaranya bentuk gendang yang lebih gemuk dan juga ukiran gamelan yang tidak terlalu didominasi hewan mitologis. Gamelan dengan bentuk ini menyebar ke Sunda, Banjar, Kutai dan Palembang. Gamelan Jawa berkembang menjadi berbagai sub gaya diantaranya gaya Cirebon, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran dll.

3. Era Kolonial

Pada era ini kesenian gamelan semakin diperhitungkan. Para saudagar banyak mengoleksi gamelan. Kesultanan melayu di Riau, Pahang dan Trengganu juga turut mengoleksi gamelan. Raffles juga turut mengoleksi gamelan yang ia jarah dari Keraton Yogyakarta dan Madura. Pada tahun - tahun berikutnya gamelan berkesempatan ditampilkan di Paris. Setelah itu banyak komposer - komposer musik barat yang tertarik dengan gamelan.

4. Era Kini

Akhirnya gamelan menjadi bagian dari musik dunia. Banyak universitas - universitas di luar Indonesia yang mengajarkan musik gamelan diantaranya[21]:

  • Cambridge University, Inggris
  • University of Minnesota Amerika Serikat
  • Lawrence University, Amerika Serikat
  • University of Michigan, Amerika Serikat
  • Santa Clara University, Amerika Serikat.
  • The University of Sydney, Australia
  • The University of Melbourne, Australia
  • The University of Hawai’i at Mānoa, Amerika Serikat
  • Memorial University of Newfoundland, Kanada
  • Seattle Pacific University, Amerika Serikat
  • The University of Hongkong-Hongkong
  • University of Pittsburgh, Amerika Serikat
  • The University of Manchester, Inggris.
  • University of Waterloo, Kanada
  • University of Maryland, Amerika Serikat

Jenis-jenis gamelan dibedakan berdasarkan koleksi instrumen dan penggunaan suara, penyetelan tangga nada (laras), repertoar, gaya, dan konteks budaya. Secara umum, tidak ada dua ansambel gamelan yang sama, dan yang muncul di kraton sering dianggap memiliki gaya dan penyetelan sendiri. Gaya tertentu juga dapat dibagikan oleh ansambel terdekat, yang mengarah ke gaya daerah.

Gamelan Jawa

[sunting | sunting sumber]

Pada Gamelan Jawa terdapat beberapa jenis Gamelan meliputi :

  1. Gamelan Reog Ponorogo, Untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo. Gamelan ini terdiri dari Kendang Reog, Slompret, Kenong, Gong, Angklung Reog, Ketipung.
  2. Gamelan Jaranan Thek, Untuk mengiringi kesenian kuda Lumping yang saat ini memiliki banyak Jenis kuda Lumping.
  3. Gamelan Karaton Kasunanan Surakarta, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Karaton Kasunanan Surakarta.
  4. Gamelan Kraton Jogja, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Kraton Jogja
  5. Gamelan Wayang, Untuk Mengiringi kesenian Wayang Kulit.
  6. Gamelan Banyuwangi, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banyuwangi. Bunyi musik gamelan ini menghasilkan suara gamelan Jawa keraton, Gamelan Reog, Gamelan Jaranan Thek, dan Bali karena mendapatkan pengaruh dari ke empat jenis gamelan tersebut di banyuwangi.

Gamelan Sunda

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Degung, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas Sunda. Biasanya diiringi oleh sorakan suara atau Senggak khas Ponorogo

Gamelan Bali

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Wayah (Tua atau era Majapahit)
  2. Gamelan Bambu (Rindik), mulanya sebuah Angklung Reog yang kemudian dimainkan dengan cara dipukul
  3. Gamelan Madya (Masa Kolonial)
  4. Gamelan Anyar (Baru)

Gamelan Sasak Lombok

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Sasak, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas suku sasak di Lombok. Gamelan sasak mendapat pengaruh dari Bali. sehingga bunyi yang dihasilkan sangat mirip dengan gamelan Bali.

Gamelan Madura

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Saronoin, untuk mengiringi kesenian khas Madura. Gamelan Saronin mendapat pengaruh yang kuat dari Gamelan Reyog Ponorogo, meski begitu nada bunyi yang dihasilkan memiliki ciri khas Madura.

Gamelan Kutai

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Kutai, Untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Keraton Kutai Kartanegara yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak

Gamelan Banjar

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Banjar, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banjar yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak.

Gamelan Palembang

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Palembang, Kerajaan Palembang dibangun oleh para bangsawan dari Demak. Seiring dengan itu budaya jawa masuk ke keraton Palembang termasuk gamelan. Gamelan ini biasa digunakan untuk mengiringi wayang kulit dan berbagai kesenian khas Palembang.

Gamelan Melayu

[sunting | sunting sumber]
  1. Gamelan Melayu Riau
  2. Gamelan Melayu Semenanjung (Malaysia), Gamelan Melayu baru ada pada zaman kolonial. Secara fisik memiliki bentuk yang sama persis dengan Gamelan Jawa. Yang membedakan ialah lagu-lagunya dibikin oleh orang Melayu. Gamelan ini digunakan untuk mengiringi Joget Gamelan.

Jenis gamelan umumnya dikelompokkan berdasarkan geografis, dengan pembagian utama antara gaya yang disukai oleh orang Bali, Jawa, dan Sunda. Orang Madura juga memiliki gaya gamelan sendiri, meskipun tidak lagi digunakan.[22] Gamelan Sunda mempunyai dinamika degung, yang menggunakan subset instrumen gamelan dengan laras pelog tertentu. Gamelan Bali sering dikaitkan dengan keahlian dan perubahan tempo yang cepat dan dinamika gong kebyar. Gamelan Sasak memiliki kemiripan dengan Gamelan Bali, dengan sedikit ragam yang berbeda. Gamelan Jawa, sebagian besar didominasi oleh kraton-kraton di Jawa, sesuai dengan gayanya masing-masing, dikenal dengan kualitas meditasi yang lebih pelan atau bertempo lambat dan bersifat transendental atau mersudi yang meiliki makna berusaha mencapai sesuatu dengan kesabaran.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Gamelan Music | Definition, Instruments & Types[1]
  2. ^ a b Sumarsam (1998). Introduction to Javanese Gamelan Diarsipkan 2017-12-14 di Wayback Machine.. Middletown.
  3. ^ KRT Widyacandra Ismayaningrat, dkk (2016). Serial Khasanah Pustaka KHP Widyabudaya: Bab Kagungan Dalem Gangsa lan Ringgit. Yogyakarta: KHP Widayabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 
  4. ^ GAMELAN JAWA ALAT MUSIK TERTUA DI DUNIA [2] Diarsipkan 2023-03-28 di Wayback Machine.
  5. ^ Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Siapa sih Penemunya?[3] Diarsipkan 2023-03-28 di Wayback Machine.
  6. ^ "Gamelan". ich.unesco.org. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. 2021. 
  7. ^ a b Lindsay, Jennifer (1992). Javanese Gamelan, p.10. ISBN 0-19-588582-1.
  8. ^ Lindsay (1992), p.35.
  9. ^ Lentz, 5.
  10. ^ R.T. Warsodiningrat, Serat Weda Pradangga. Cited in Roth, A. R. New Compositions for Javanese Gamelan. University of Durham, Doctoral Thesis, 1986. Page 4.
  11. ^ a b "Learn the History Behind Gamelan, Indonesian Music and Dance". ThoughtCo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-14. Diakses tanggal 2019-11-16. 
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-16. Diakses tanggal 2022-04-12. 
  13. ^ Asal, Contoh Alat Musik Gamelan & Cara Memainkannya [4] Diarsipkan 2023-03-28 di Wayback Machine.
  14. ^ "Selonding, Gamelan Suci dari Desa Kuno". Komunitas Ubud. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-19. Diakses tanggal 5 Desember 2020. 
  15. ^ "Pelajari Gamelan Selonding Kuno di Mekar Bhuana". Mekar Bhuana. Diakses tanggal 5 Desember 2020. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Walisongo: Sunan Bonang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-18. Diakses tanggal 2019-11-16. 
  17. ^ Reyog Ponorogo: untuk perguruan tinggi oleh Hartono, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980
  18. ^ Roth, 4–8
  19. ^ Drummond, Barry. Javanese Gamelan Terminology Diarsipkan 2020-03-27 di Wayback Machine.. Boston.
  20. ^ Ben Jordan (10 June 2002). "Javanese Gamelan: Instruments". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2013. 
  21. ^ Gamelan Ternyata Dipelajari Di 20 Universitas Luar Negeri Ini. Sebagai UKM Sampai Jadi Mata Kuliah![5]
  22. ^ Across Madura Strait: the dynamics of an insular society, edited by Kees van Dijk, Huub de Jonge and Elly Touwen-Bouwsma.[perlu rujukan lengkap]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]