Lompat ke isi

Kekaisaran Maurya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox former country
{{Infobox Former Country
|native_name = मौर्य साम्राज्यम् ([[Sanskrit]])<br>मौर्य साम्राज्य ([[Hindi]])
| native_name = मौर्य साम्राज्यम् ([[Sanskrit]])<br>मौर्य साम्राज्य ([[Hindi]])
|conventional_long_name = Kekaisaran Maurya
| conventional_long_name = Kekaisaran Maurya
|common_name = Kekaisaran Maurya
| common_name = Kekaisaran Maurya
| region =
|continent = Asia Selatan
| era = [[Sejarah kuno|Era kuno]]
|region =
| government_type = [[Monarki absolut]], sebagaimana diperihalkan dalam karya [[Arthashastra]]
|era = [[Sejarah kuno|Era kuno]]
| year_start = 322 SM
|government_type = [[Monarki mutlak]], sebagaimana diperihalkan dalam karya [[Arthashastra]]
| year_end = 185 SM
|year_start = 322 SM
| p1 = Dinasti Nanda
|year_end = 185 SM
|p1 = Dinasti Nanda
| p3 = Mahajanapada
|p3 = Mahajanapada
| p2 = Kekaisaran Seleukia
|p2 = Kekaisaran Seleukia
| s1 = Kekaisaran Sunga
|s1 = Kekaisaran Sunga
| s2 = Kerajaan India-Skithia
|s2 = Kerajaan India-Skithia
| s3 = Dinasti Satavahana
|s3 = Dinasti Satavahana
| image_coat =
| image_map = Maurya empire in 265 BCE.jpg
|image_coat =
| image_map_caption = Dinasti Maurya pada keemasannya di bawah kepemimpinan [[Asoka yang Agung]]
|image_map = Maurya Dynasty in 265 BCE.jpg
| capital = [[Pataliputra]]
|image_map_caption = Dinasti Maurya pada keemasannya di bawah [[Asoka Agung]]
| common_languages = [[Rumpun bahasa Indo-Arya|Indo-Arya]] ([[Sanskrit]], [[Prakrit]])
|capital = [[Pataliputra]]
| religion = [[Agama Hindu|Hindu]]<br />[[Agama Buddha|Buddha]]<br />[[Jainisme]]
|common_languages = [[Rumpun bahasa Indo-Arya|Indo -Arya]] ([[Sanskrit]], [[Prakrit]])
| currency = [[Pana (mata uang)|Pana]]
|religion = [[Agama Hindu|Hindu]]<br />[[Agama Buddha|Buddha]]<br />[[Jainisme]]
| title_leader = ''Samraat'' ([[Kaisar]])
|currency = [[Pana (mata uang)|Pana]]
| leader1 = [[Chandragupta Maurya]]
|title_leader= [[Samraat]] (kaisar)
| year_leader1 = 320–298 SM
|leader1 = [[Chandragupta Maurya]]
| leader2 = [[Brihadratha Maurya]]
|year_leader1 = 320–298 SM
| year_leader2 = 187–180 SM
|leader2 = [[Brhadrata]]
| demonym =
|year_leader2 = 187–180 SM
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today =
| image_flag2 = Flag of Maurya Empire.pvg.png
}}
}}
{{HistoryOfSouthAsia}}
{{HistoryOfSouthAsia}}
'''Kekaisaran Maurya''' diperintah oleh '''Dinasti Maurya''' yang didirikan oleh [[Candragupta]] di [[Pataliputra]] (sekarang disebut [[Patna]]) di [[Magadha]], [[India]] timur laut. Pada 322 SM, Chandragupta naik tahta hasil dari kudeta yang dipimpinnya dari dinasti Nanda. Pada masa pemerintahan Chandragupta merupakan persinggungan antara India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisaran Macedonia yang dipimpin oleh Alexander Agung. Peristiwa ini berlangsung 2 tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia selain dengan maksud politis, juga dengan maksud menyebarkan kebudayaan barat ke timur. Pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme, yakni perpaduan antara budaya timur dengan budaya barat (helenis : Yunani, yangg sedang berkembang saat itu).
'''Kekaisaran Maurya''' diperintah oleh '''Dinasti Maurya''' yang didirikan oleh [[Candragupta]] di [[Pataliputra]] (sekarang disebut [[Patna]]) di [[Magadha]], [[India]] Timur Laut. Pada 322 SM, Candragupta naik tahta, sebagai hasil dari kudeta yang dipimpinnya melawan [[dinasti Nanda]]. Pada masa pemerintahan Candragupta, merupakan awal persinggungan antara India dengan bangsa asing, tepatnya [[Makedonia (kerajaan kuno)|kekaisaran Makedonia]] yang dipimpin oleh [[Aleksander Agung]]. Peristiwa ini berlangsung 2 tahun sebelum Candragupta naik tahta. Kedatangan Makedonia selain dengan maksud politis, juga dengan maksud menyebarkan [[Budaya Barat|kebudayaan barat]] ke timur. Pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya [[Helenisme|hellenisme]], yakni perpaduan antara budaya timur dengan budaya barat ([[Periode Helenistik|helenis]]: Yunani, yang sedang berkembang saat itu).


Chandragupta naik tahta beberapa saat pasca kematian Alexander Agung. Ia berhasil menguasai daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan berhasil menjalin hubungan dengan musuh Alexander Agung, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat) yang kemudian banyak membantu Chandragupta dalam menuliskan sejarah India.
Candragupta naik tahta beberapa saat pasca kematian Aleksander Agung. Ia berhasil menguasai daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Makedonia, dan bahkan berhasil menjalin hubungan dengan musuh Aleksander Agung, [[Seleukos I Nikator|Seloukos Nikator]] (penguasa Yunani di Asia Barat) yang kemudian banyak membantu Candragupta dalam menuliskan sejarah India.


Di bawah Maurya, perdagangan pertanian, dan kegiatan ekonomi berkembang di seluruh Asia Selatan karena terciptanya sistem keuangan, administrasi, dan keamanan yang tunggal dan efisien. Maurya membangun prekursor [[Grand Trunk Road]] dari Patliputra ke Taxila. [[Penyebaran Buddhisme di sepanjang Jalur Sutra|Penyebaran agama Buddha]] hingga ke Sri Lanka, India barat laut, dan Asia Tengah.<ref>{{Cite journal|last=Kulke|first=Hermann|last2=Rothermund|first2=Dietmar|date=2004-08-26|title=A History of India|url=http://dx.doi.org/10.4324/9780203391266|journal=|pages=67|doi=10.4324/9780203391266}}</ref>

== Sejarah ==

=== Pendirian ===
Sebelum Kekaisaran Maurya berdiri, [[Dinasti Nanda]] telah menguasai sebagian besar [[anak benua India]]. Mulanya pasukan Candragupta tidak berhasil menyerang ibu kota Nanda, '''Pataliputra'''. Candragupta dan Chanakya kemudian memulai kampanye di perbatasan Nanda, secara bertahap menaklukkan berbagai wilayah dalam perjalanan mereka ke ibu kota Nanda. Ia kemudian menyempurnakan strateginya dengan mendirikan garnisun di wilayah taklukan, dan akhirnya mengepung ibu kota Nanda, Pataliputra. Di sana Dhana Nanda menerima kekalahan, Dengan kekalahan Nanda, Candragupta Maurya mendirikan Kekaisaran Maurya.<ref>{{Cite journal|last=Davis|first=Donald R.|last2=Ludden|first2=David|last3=Robb|first3=Peter|date=2003-10|title=India and South Asia: A Short History|url=http://dx.doi.org/10.2307/3590003|journal=Journal of the American Oriental Society|volume=123|issue=4|pages=28-30|doi=10.2307/3590003|issn=0003-0279}}</ref>

Kekaisaran Maurya didirikan di wilayah [[Kerajaan Magadha|Magadha]], di bawah kepemimpinan [[Candragupta Maurya]] dan mentornya [[Chanakya]]. Candragupta dibawa ke [[Taxila]] oleh Chanakya dan diajari tentang tata negara dan pemerintahan. Candragupta merekrut tentara dan mencaplok daerah militer seperti Yaudheya yang telah melawan Aleksander Agung dari Makedonia. Tentara Maurya dengan cepat menjadi kekuatan regional terkemuka di Barat Laut anak benua India. Tentara Maurya kemudian menaklukkan [[satrap]] yang didirikan oleh [[Bangsa Makedonia|orang Makedonia]].<ref>{{Cite journal|last=Riepe|first=Dale|last2=Mookerji|first2=Radha Kumud|date=1966-07|title=Glimpses of Ancient India|url=http://dx.doi.org/10.2307/1397547|journal=Philosophy East and West|volume=16|issue=3/4|pages=31|doi=10.2307/1397547|issn=0031-8221}}</ref>

Setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM, Candragupta memimpin serangkaian kampanye pada 305 SM untuk mengambil alih satrap di [[Sungai Indus|Lembah Indus]] dan India barat laut. Ketika pasukan Aleksander yang tersisa dikalahkan, mundur ke barat, Seleukus I Nicator berjuang untuk mempertahankan wilayah ini. Menyebabkan [[Perang Seleukia-Maurya]], meskipun dimenangkan oleh Maurya, kedua penguasa memilih perjanjian damai pada 303 SM, termasuk aliansi perkawinan. Berdasarkan persyaratannya, Chandragupta menerima satrap Paropamisadae ([[Kerajaan Kamboja (India Kuno)|Kamboja]] dan [[Gandhara]]) dan Arachosia ([[Kandahar (kota)|Kandahar]]) dan Gedrosia ([[Balochistan (kawasan)|Balochistan]]). Seleukus I menerima 500 gajah perang yang memiliki peran penting dalam kemenangannya melawan raja-raja Helenistik barat pada [[Pertempuran Ipsos|Pertempuran Ipsus]] pada tahun 301 SM. Hubungan diplomatik terjalin dan beberapa orang Yunani, seperti sejarawan Megasthenes, Deimakos dan Dionysius tinggal di istana Maurya.<ref>{{Cite journal|last=Talwar|first=Deepak|last2=Nair|first2=Vidya|last3=Prajapat|first3=Deepak|date=2016|title=Sarcoidosis and multiple myeloma: Concurrent presentation of an unusual association|url=http://dx.doi.org/10.4103/0970-2113.173068|journal=Lung India|volume=33|issue=1|pages=75|doi=10.4103/0970-2113.173068|issn=0970-2113}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bhattacharya|first=Sabyasachi|date=2012-02-01|url=http://dx.doi.org/10.1093/acprof:oso/9780198075042.003.0005|title=Rethinking Indian Civilization|publisher=Oxford University Press|pages=118–162}}</ref>

=== Puncak Kejayaan ===
[[Berkas:Chandragupta Maurya Empire.png|kiri|jmpl|198x198px|Wilayah Maurya sebelum perang Kalingga]]
Kekaisaran Maurya mencapai puncak kejayaan di era [[Asoka|Asoka yang Agung]]. Di masa mudanya, dirinya adalah panglima yang menumpas pemberontakan di [[Ujjain]] dan Takshashila. Memimpin invasi ke [[Baktria]], [[Skithia]], [[Kekaisaran Kushan|Kushan]], dan [[Hun Putih]] di Barat daya dan Utara India, dan menaklukan [[Dataran Tinggi Dekkan|Dekkan]] yang dikuasai [[Suku Telugu|orang Andhra]]. Ia dikenal sebagai penguasa yang ambisius dan agresif, terutama untuk menaklukan [[Kalingga (India)|Kalingga]]. Hingga terjadilah [[Perang Kalingga]] 262-261 SM, salah satu pertempuran terbesar dan paling mematikan dalam sejarah India.<ref>{{Citation|title=Rand McNally world atlas.|url=http://worldcat.org/oclc/318585957|date=2009|accessdate=2022-10-31|isbn=978-0-528-96581-4|oclc=318585957|first=Rand McNally and|last=Company.|page=116-117}}</ref>

Perang ini pula yang mengubah pendirian Asoka, dan memeluk Buddha usai penaklukan Kalingga. Setelahnya agama Buddha menjadi agama resmi negara, dan mengirim para biksu ke penjuru wilayah Maurya, Sri Lanka hingga Asia Tengah. [[Maklumat-maklumat Asoka]] yang di tulis [[Pilar-Pilar Asoka|Pilar besi]] yang tersebar di seluruh anak benua India, didirikan atau setidaknya bertuliskan dekrit oleh kaisar Maurya, Asoka.<ref>{{Cite journal|last=Süssmilch|first=Johann Peter|date=1967-04|title=Von der Geschwindigkeit der Vermehrung und von der Zeit der Verdoppelung|url=http://dx.doi.org/10.1007/bf02809353|journal=Blätter der DGVFM|volume=8|issue=2|pages=199–227|doi=10.1007/bf02809353|issn=0012-0200}}</ref>

Dekrit Asoka menyatakan kebijakan dan pencapaiannya. Meskipun sebagian besar ditulis dalam bahasa [[Bahasa Prakerta|Prakerta]], dua di antaranya ditulis dalam [[bahasa Yunani]], dan satu dalam bahasa Yunani dan [[Bahasa Aram|Aram]]. Dekrit tersebut secara tepat menyebutkan masing-masing penguasa [[Yunani Kuno|Yunani kuno]] pada saat itu seperti Amtiyoko ([[Antiokhos yang Agung|Antiokhos]]), Tulamaya ([[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemy]]), Amtikini ([[Antigonos I Monofthalmos|Antigonos]]), Maka ([[Magas dari Kirene|Magas]]) dan Alikasudaro ([[Aleksander Agung|Aleksander]]) sebagai penerima dakwah Asoka.

== Daftar Penguasa Maurya ==
{| class="wikitable"
! colspan="2" |Penguasa
!Tahun Memerintah
!Catatan
|-
|[[Candragupta Maurya]]
|
|322–297 SM
|Pendiri kekaisaran, menyatukan India.
|-
|[[Bindusara|Bindusara Amitraghata]]
|[[Berkas:I42_1karshapana_Maurya_Bindusara_MACW4165_1ar_(8486583162).jpg|100x100px]]
|297–273 SM
|Dikenal karena ahli diplomasi dan meredam pemberontakan [[Vidarbh]].
|-
|[[Asoka|Asoka-Wardhana]]
|[[Berkas:Ashoka's_visit_to_the_Ramagrama_stupa_Sanchi_Stupa_1_Southern_gateway.jpg|100x100px]]
|268–232 SM
|Sangat mungkin menjadi Raja muda, ketika ayahnya (Bindusara) masih berkuasa. Kaisar terbesar Maurya, dikenal atas kemenangan dalam Perang Kalingga. Putra Mahkota [[Kunala]] dibutakan dan meninggal sebelum dirinya. Asoka digantikan oleh cucunya.
|-
|[[Dasharatha Maurya]]
|[[Berkas:Dasaratha_Maurya_inscription_on_entrance_of_Vadathika_cave.jpg|100x100px]]
|232–224 SM
|Cucu Asoka.
|-
|[[Samprati]]
|
|224–215 SM
|Cucu Asoka, Saudara Dasharatha.
|-
|[[Shalishuka]]
|[[Berkas:Mauryan_Empire._temp._Salisuka_or_later._Circa_207-194_BC.jpg|100x100px]]
|215–202 SM
|
|-
|[[Devavarman (Maurya)|Devavarman]]
|
|202–195 SM
|
|-
|[[Shatadhanvan]]
|
|195–187 SM
|Kekaisaran telah melemah dan menyusut pada masa pemerintahannya.
|-
|[[Brihadratha Maurya|Brihadratha]]
|
|187–184 SM
|Dibunuh oleh Panglima perangnya [[Pushyamitra]], pendiri [[Kekaisaran Sunga|Dinasti Sunga]] pada 185 SM.
|}
Menurut kitab Wisnu Purana, jumlah raja-raja Dinasti Maurya ada sepuluh dan memerintah selama 137 tahun:
Menurut kitab Wisnu Purana, jumlah raja-raja Dinasti Maurya ada sepuluh dan memerintah selama 137 tahun:
# [[Candragupta]]
# [[Candragupta Maurya|Candragupta]] (322–297 SM)
# [[Bindusara]]
# [[Bindusara]] (297–268 SM)
# [[Asoka|Asoka-wardhana]]
# [[Asoka|Asoka-Wardhana]] (268–232 SM)
# Suyasha (232)
# [[Suyasas]]
# [[Dasaratha]]
# [[Dasaratha]] (232–224 SM)
# [[Sanggata]]
# [[Sanggata]] / Samprati (224–215 SM)
# [[Salisuka]]
# [[Salisuka]] (215–202 SM)
# [[Somasarman]]
# [[Somasarman]] / Devavarman (202–195 SM)
# [[Sasadharman]]
# [[Sasadharman]] / Shatadhanvan (195–187 SM)
# [[Brihadratha Maurya|Brihadratha]]
# [[Brihadratha Maurya|Brihadratha]] (187–180 SM)

Nama-nama ini kadang kala agak berbeda-beda ejaannya.

== Lihat pula ==


* [[Sejarah India]]
Nama-nama ini kadangkala agak berbeda-beda ejaannya.
* [[Kerajaan Magadha|Magadha]]
* [[Mahajanapada]]


== Referensi ==
<references />
{{Empires}}
{{Empires}}
{{india-stub}}
{{india-stub}}
Baris 53: Baris 139:
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Dinasti Maurya]]
[[Kategori:Dinasti Maurya]]
{{Link FA|cs}}

Revisi terkini sejak 6 Maret 2024 07.56

Kekaisaran Maurya

मौर्य साम्राज्यम् (Sanskrit)
मौर्य साम्राज्य (Hindi)
322 SM–185 SM
Bendera
Dinasti Maurya pada keemasannya di bawah kepemimpinan Asoka yang Agung
Dinasti Maurya pada keemasannya di bawah kepemimpinan Asoka yang Agung
Ibu kotaPataliputra
Bahasa yang umum digunakanIndo-Arya (Sanskrit, Prakrit)
Agama
Hindu
Buddha
Jainisme
PemerintahanMonarki absolut, sebagaimana diperihalkan dalam karya Arthashastra
Samraat (Kaisar) 
• 320–298 SM
Chandragupta Maurya
• 187–180 SM
Brihadratha Maurya
Era SejarahEra kuno
• Didirikan
322 SM
• Dibubarkan
185 SM
Mata uangPana
Didahului oleh
Digantikan oleh
dnsDinasti
Nanda
ksrKekaisaran
Seleukia
Mahajanapada
ksrKekaisaran
Sunga
krjKerajaan
India-Skithia
dnsDinasti
Satavahana
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Sejarah Asia Selatan

Sejarah India
Zaman Batu 70.000–3300 SM
· Kebudayaan Mehrgarh 7000–3300 SM
Peradaban lembah sungai Indus 3300–1700 SM
Kebudayaan Mohenjo-daro 2600 SM
Kebudayaan Harappa 1700–1300 SM
Zaman Weda 1500–500 SM
· Zaman besi 1200–500 SM
· Kerajaan dalam Weda 1200–700 SM
Maha Janapadas 700–300 SM
Kerajaan Magadha 1700 SM–550 M
· Dinasti Nanda 400–323 SM
· Dinasti Maurya 321–184 SM
Kerajaan tengah 230 SM–1279 M
· Kerajaan Satawahana 230 SM–199 M
· Kekaisaran Kushan 30–375
· Kemaharajaan Gupta 240–550
· Dinasti Pala 750–1174
. Kekaisaran Pratihara 750an–1036
· Kerajaan Chola 848–1279
Kesultanan Islam 1206–1596
· Kesultanan Delhi 1206–1526
· Dekhan 1490–1596
Kerajaan Hoysala 1040–1346
Kerajaan Kakatiya 1083–1323
Kemaharajaan Wijayanagara 1336–1646
Kesultanan Mughal 1526–1857
Kekaisaran Maratha 1674–1818
Masa kolonial 1757–1947
Zaman modern tahun 1947 ke atas
Sejarah India Selatan
Afganistan · Bangladesh · Bhutan · India
Maladewa · Nepal · Pakistan · Sri Lanka
Sejarah daerah
Assam · Bengal · Wilayah Pakistan
Punjab · Sindh · India Selatan · Tibet
Sejarah istimewa
Dinasti di India · Ekonomi · Indologi · Bahasa · Sastra
Maritim · Militer · Iptek

Kekaisaran Maurya diperintah oleh Dinasti Maurya yang didirikan oleh Candragupta di Pataliputra (sekarang disebut Patna) di Magadha, India Timur Laut. Pada 322 SM, Candragupta naik tahta, sebagai hasil dari kudeta yang dipimpinnya melawan dinasti Nanda. Pada masa pemerintahan Candragupta, merupakan awal persinggungan antara India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisaran Makedonia yang dipimpin oleh Aleksander Agung. Peristiwa ini berlangsung 2 tahun sebelum Candragupta naik tahta. Kedatangan Makedonia selain dengan maksud politis, juga dengan maksud menyebarkan kebudayaan barat ke timur. Pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme, yakni perpaduan antara budaya timur dengan budaya barat (helenis: Yunani, yang sedang berkembang saat itu).

Candragupta naik tahta beberapa saat pasca kematian Aleksander Agung. Ia berhasil menguasai daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Makedonia, dan bahkan berhasil menjalin hubungan dengan musuh Aleksander Agung, Seloukos Nikator (penguasa Yunani di Asia Barat) yang kemudian banyak membantu Candragupta dalam menuliskan sejarah India.

Di bawah Maurya, perdagangan pertanian, dan kegiatan ekonomi berkembang di seluruh Asia Selatan karena terciptanya sistem keuangan, administrasi, dan keamanan yang tunggal dan efisien. Maurya membangun prekursor Grand Trunk Road dari Patliputra ke Taxila. Penyebaran agama Buddha hingga ke Sri Lanka, India barat laut, dan Asia Tengah.[1]

Pendirian

[sunting | sunting sumber]

Sebelum Kekaisaran Maurya berdiri, Dinasti Nanda telah menguasai sebagian besar anak benua India. Mulanya pasukan Candragupta tidak berhasil menyerang ibu kota Nanda, Pataliputra. Candragupta dan Chanakya kemudian memulai kampanye di perbatasan Nanda, secara bertahap menaklukkan berbagai wilayah dalam perjalanan mereka ke ibu kota Nanda. Ia kemudian menyempurnakan strateginya dengan mendirikan garnisun di wilayah taklukan, dan akhirnya mengepung ibu kota Nanda, Pataliputra. Di sana Dhana Nanda menerima kekalahan, Dengan kekalahan Nanda, Candragupta Maurya mendirikan Kekaisaran Maurya.[2]

Kekaisaran Maurya didirikan di wilayah Magadha, di bawah kepemimpinan Candragupta Maurya dan mentornya Chanakya. Candragupta dibawa ke Taxila oleh Chanakya dan diajari tentang tata negara dan pemerintahan. Candragupta merekrut tentara dan mencaplok daerah militer seperti Yaudheya yang telah melawan Aleksander Agung dari Makedonia. Tentara Maurya dengan cepat menjadi kekuatan regional terkemuka di Barat Laut anak benua India. Tentara Maurya kemudian menaklukkan satrap yang didirikan oleh orang Makedonia.[3]

Setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM, Candragupta memimpin serangkaian kampanye pada 305 SM untuk mengambil alih satrap di Lembah Indus dan India barat laut. Ketika pasukan Aleksander yang tersisa dikalahkan, mundur ke barat, Seleukus I Nicator berjuang untuk mempertahankan wilayah ini. Menyebabkan Perang Seleukia-Maurya, meskipun dimenangkan oleh Maurya, kedua penguasa memilih perjanjian damai pada 303 SM, termasuk aliansi perkawinan. Berdasarkan persyaratannya, Chandragupta menerima satrap Paropamisadae (Kamboja dan Gandhara) dan Arachosia (Kandahar) dan Gedrosia (Balochistan). Seleukus I menerima 500 gajah perang yang memiliki peran penting dalam kemenangannya melawan raja-raja Helenistik barat pada Pertempuran Ipsus pada tahun 301 SM. Hubungan diplomatik terjalin dan beberapa orang Yunani, seperti sejarawan Megasthenes, Deimakos dan Dionysius tinggal di istana Maurya.[4][5]

Puncak Kejayaan

[sunting | sunting sumber]
Wilayah Maurya sebelum perang Kalingga

Kekaisaran Maurya mencapai puncak kejayaan di era Asoka yang Agung. Di masa mudanya, dirinya adalah panglima yang menumpas pemberontakan di Ujjain dan Takshashila. Memimpin invasi ke Baktria, Skithia, Kushan, dan Hun Putih di Barat daya dan Utara India, dan menaklukan Dekkan yang dikuasai orang Andhra. Ia dikenal sebagai penguasa yang ambisius dan agresif, terutama untuk menaklukan Kalingga. Hingga terjadilah Perang Kalingga 262-261 SM, salah satu pertempuran terbesar dan paling mematikan dalam sejarah India.[6]

Perang ini pula yang mengubah pendirian Asoka, dan memeluk Buddha usai penaklukan Kalingga. Setelahnya agama Buddha menjadi agama resmi negara, dan mengirim para biksu ke penjuru wilayah Maurya, Sri Lanka hingga Asia Tengah. Maklumat-maklumat Asoka yang di tulis Pilar besi yang tersebar di seluruh anak benua India, didirikan atau setidaknya bertuliskan dekrit oleh kaisar Maurya, Asoka.[7]

Dekrit Asoka menyatakan kebijakan dan pencapaiannya. Meskipun sebagian besar ditulis dalam bahasa Prakerta, dua di antaranya ditulis dalam bahasa Yunani, dan satu dalam bahasa Yunani dan Aram. Dekrit tersebut secara tepat menyebutkan masing-masing penguasa Yunani kuno pada saat itu seperti Amtiyoko (Antiokhos), Tulamaya (Ptolemy), Amtikini (Antigonos), Maka (Magas) dan Alikasudaro (Aleksander) sebagai penerima dakwah Asoka.

Daftar Penguasa Maurya

[sunting | sunting sumber]
Penguasa Tahun Memerintah Catatan
Candragupta Maurya 322–297 SM Pendiri kekaisaran, menyatukan India.
Bindusara Amitraghata 297–273 SM Dikenal karena ahli diplomasi dan meredam pemberontakan Vidarbh.
Asoka-Wardhana 268–232 SM Sangat mungkin menjadi Raja muda, ketika ayahnya (Bindusara) masih berkuasa. Kaisar terbesar Maurya, dikenal atas kemenangan dalam Perang Kalingga. Putra Mahkota Kunala dibutakan dan meninggal sebelum dirinya. Asoka digantikan oleh cucunya.
Dasharatha Maurya 232–224 SM Cucu Asoka.
Samprati 224–215 SM Cucu Asoka, Saudara Dasharatha.
Shalishuka 215–202 SM
Devavarman 202–195 SM
Shatadhanvan 195–187 SM Kekaisaran telah melemah dan menyusut pada masa pemerintahannya.
Brihadratha 187–184 SM Dibunuh oleh Panglima perangnya Pushyamitra, pendiri Dinasti Sunga pada 185 SM.

Menurut kitab Wisnu Purana, jumlah raja-raja Dinasti Maurya ada sepuluh dan memerintah selama 137 tahun:

  1. Candragupta (322–297 SM)
  2. Bindusara (297–268 SM)
  3. Asoka-Wardhana (268–232 SM)
  4. Suyasha (232)
  5. Dasaratha (232–224 SM)
  6. Sanggata / Samprati (224–215 SM)
  7. Salisuka (215–202 SM)
  8. Somasarman / Devavarman (202–195 SM)
  9. Sasadharman / Shatadhanvan (195–187 SM)
  10. Brihadratha (187–180 SM)

Nama-nama ini kadang kala agak berbeda-beda ejaannya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kulke, Hermann; Rothermund, Dietmar (2004-08-26). "A History of India": 67. doi:10.4324/9780203391266. 
  2. ^ Davis, Donald R.; Ludden, David; Robb, Peter (2003-10). "India and South Asia: A Short History". Journal of the American Oriental Society. 123 (4): 28–30. doi:10.2307/3590003. ISSN 0003-0279. 
  3. ^ Riepe, Dale; Mookerji, Radha Kumud (1966-07). "Glimpses of Ancient India". Philosophy East and West. 16 (3/4): 31. doi:10.2307/1397547. ISSN 0031-8221. 
  4. ^ Talwar, Deepak; Nair, Vidya; Prajapat, Deepak (2016). "Sarcoidosis and multiple myeloma: Concurrent presentation of an unusual association". Lung India. 33 (1): 75. doi:10.4103/0970-2113.173068. ISSN 0970-2113. 
  5. ^ Bhattacharya, Sabyasachi (2012-02-01). Rethinking Indian Civilization. Oxford University Press. hlm. 118–162. 
  6. ^ Company., Rand McNally and (2009), Rand McNally world atlas., hlm. 116-117, ISBN 978-0-528-96581-4, OCLC 318585957, diakses tanggal 2022-10-31 
  7. ^ Süssmilch, Johann Peter (1967-04). "Von der Geschwindigkeit der Vermehrung und von der Zeit der Verdoppelung". Blätter der DGVFM. 8 (2): 199–227. doi:10.1007/bf02809353. ISSN 0012-0200.