Lompat ke isi

Sozomenus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Magioladitis (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata <!-- Metadata: see Wikipedia:Persondata. --> | NAME = Sozomen | ALTERNATIVE NAMES = | SHORT DESCRIPTION = Byzantine historian | DATE OF BIRTH = 400 | PLAC
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:


== Keluarga dan kehidupan ==
== Keluarga dan kehidupan ==
Ia dilahirkan pada sekitar tahun di [[Bethelia]], sebuah kota kecil didekat [[Gaza]]. Ia berasal dari sebuah keluarga yang kaya raya di [[Palestina]].
Ia dilahirkan pada sekitar tahun di [[Bethelia]], sebuah kota kecil didekat [[Gaza]]. Ia berasal dari sebuah keluarga yang kaya raya di [[Palestina]].


Apa yang dinyatakan melalui sejarah Paletina Selatan berasal dari [[tradisi lisan]]. Ia sepertinya akrab dengan wilayah disekitar Gaza dan menyatakan telah bertemu dengan [[Uskup Zeno]] di Majuma, sebuah pelabuhan laut di Gaza.
Apa yang dinyatakan melalui sejarah Paletina Selatan berasal dari [[tradisi lisan]]. Ia sepertinya akrab dengan wilayah disekitar Gaza dan menyatakan telah bertemu dengan [[Uskup Zeno]] di Majuma, sebuah pelabuhan laut di Gaza.


=== Kakek ===
=== Kakek ===
Sozomen menulis bahwa kakeknya menetap di Bethelia,<ref>Sozomenus, ''Historia Ecclesiastica'', Bk.1, Chap. 15</ref> didekat Gaza, dan menjadi pemeluk agama Kristen bersama dengan keluarganya, kemungkinan dibawah kekuasaan [[Konstantinus II]]. Seorang tetangganya yang bernama [[Alaphrion]] secara ajaib disembuhkan oleh Santo [[Hilarion]] yang mengusir iblis dari Alaphrion dan sebagai saksi mata atas keajaiban tersebut, keluarganya berkonversi bersama dengan Alaphrion. Konversi tersebut menandai sebuah titik balik di dalam Kekristenan di Palestina selatang menurut catatannya.
Sozomenus menulis bahwa kakeknya menetap di Bethelia,<ref>Sozomenus, ''Historia Ecclesiastica'', Bk.1, Chap. 15</ref> didekat Gaza, dan menjadi pemeluk agama Kristen bersama dengan keluarganya, kemungkinan dibawah kekuasaan [[Konstantinus II]]. Seorang tetangganya yang bernama [[Alaphrion]] secara ajaib disembuhkan oleh Santo [[Hilarion]] yang mengusir iblis dari Alaphrion dan sebagai saksi mata atas keajaiban tersebut, keluarganya berkonversi bersama dengan Alaphrion. Konversi tersebut menandai sebuah titik balik di dalam Kekristenan di Palestina selatang menurut catatannya.


Kakeknya menjadi di dalam lingkungannya sendiri seorang juru [[alkitab|kitab suci]] yang sangat dihormati. Keturunan dari Alaphrion yang kaya raya membangun gereja-gereja dan biara-biara di dalam wilayah tersebut, dan sangat giat di dalam mempromosikan [[Monastisisme]]. Sozomen sendiri mengatakan bahwa ia dibesarkan dibawah pengaruh biarawan.
Kakeknya menjadi di dalam lingkungannya sendiri seorang juru [[alkitab|kitab suci]] yang sangat dihormati. Keturunan dari Alaphrion yang kaya raya membangun gereja-gereja dan biara-biara di dalam wilayah tersebut, dan sangat giat di dalam mempromosikan [[Monastisisme]]. Sozomenus sendiri mengatakan bahwa ia dibesarkan dibawah pengaruh biarawan.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Sozomen tampaknya telah dibesarkan di dalam lingkaran Alaphrion dan mengakui telah berhutang budi pada ordo monastik. Pendidikan awalnya didapatkan dari para biarawan ditempat asalnya. Tidak dapat dipastikan apa ia mengikuti kurikulum di sekolah-sekolah monastik, namun tulisannya memberikan bukti yang jelas dari ketelitiannya yang didasarkan pada pelajaran [[literatur Yunani|Yunani]].
Sozomenus sepertinya telah dibesarkan di dalam lingkaran Alaphrion dan mengakui telah berhutang budi pada ordo monastik. Pendidikan awalnya didapatkan dari para biarawan ditempat asalnya. Tidak dapat dipastikan apa ia mengikuti kurikulum di sekolah-sekolah monastik, tetapi tulisannya memberikan bukti yang jelas dari ketelitiannya yang didasarkan pada pelajaran [[literatur Yunani|Yunani]].


Karya besarnya kemudian juga menjadi sebuah monumen penghormatan baginya untuk para biarawan pada umumnya dan juga bagi murid-murid [[Hilarion]].
Karya besarnya kemudian juga menjadi sebuah monumen penghormatan baginya untuk para biarawan pada umumnya dan juga bagi murid-murid [[Hilarion]].


== Pengacara ==
== Pengacara ==
Ketika beranjak dewasa ia mendapatkan latihan sebagai seorang [[pengacara]]. Ia belajar [[Law School of Beirut|hukum di Beirut]]. Ia kemudian pergi ke [[Konstantinopel]] untuk memulai karirnya sebagai seorang pengacara, kemungkinan di istana [[Theodosius II]]. Sementara dengan demikian ia terlibat pada tahun 443 sebuah proyek penulisan tentang sejarah Gereja.
Ketika beranjak dewasa ia mendapatkan latihan sebagai seorang [[pengacara]]. Dia belajar [[Sekolah Hukum Beirut|hukum di Beirut]]. Dia kemudian pergi ke [[Konstantinopel]] untuk memulai kariernya sebagai seorang pengacara, kemungkinan di istana [[Theodosius II]]. Sementara dengan demikian ia terlibat pada tahun 443 sebuah proyek penulisan tentang sejarah Gereja.


== Tulisan-tulisan sejarah Gereja ==
== Tulisan-tulisan sejarah Gereja ==


Sozomen menulis dua karya di dalam sejarah gereja namun hanya karya keduanya saja yang masih ada sampai sekarang.
Sozomenus menulis dua karya di dalam sejarah gereja namun hanya karya keduanya saja yang masih ada sampai sekarang.


== Karya pertama ==
== Karya pertama ==
Baris 29: Baris 29:
== Karya kedua: ''Historia Ecclesiastica'' ==
== Karya kedua: ''Historia Ecclesiastica'' ==


Karya kedua Sozomen dilanjutkan kira-kira dimana karya pertamanya berakhir. Ia menulisnya di [[Konstantinopel]] pada sekitar tahun 440 sampai 443 dan didedikasikan kepada Kaisar [[Theodosius II]].
Karya kedua Sozomenus dilanjutkan kira-kira dimana karya pertamanya berakhir. Ia menulisnya di [[Konstantinopel]] pada sekitar tahun 440 sampai 443 dan didedikasikan kepada Kaisar [[Theodosius II]].


Karya itu disusun menjadi sembilan buku yang kira-kira diatur disepanjang pemerintahan [[Kaisar Romawi]]:
Karya itu disusun menjadi sembilan buku yang kira-kira diatur disepanjang pemerintahan [[Kaisar Romawi]]:
*Buku I: dari konversi [[Konstantinus I]] sampai [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea]] (312-325)
* Buku I: dari konversi [[Konstantinus I]] sampai [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea]] (312-325)
*Buku II: dari Konsili Nicea sampai kematian Konstantinus (325-337)
* Buku II: dari Konsili Nicea sampai kematian Konstantinus (325-337)
*Buku III: dari kematian Konstantinus I sampai kematian [[Konstans I]] (337-350)
* Buku III: dari kematian Konstantinus I sampai kematian [[Konstans I]] (337-350)
*Buku IV: dari kematian Konstans I sampai kematian [[Konstantius II]] (350-361)
* Buku IV: dari kematian Konstans I sampai kematian [[Konstantius II]] (350-361)
*Buku V: dari kematian Konstantinus II sampai kematian [[Yulianus]] (361-363)
* Buku V: dari kematian Konstantinus II sampai kematian [[Yulianus]] (361-363)
*Buku VI: dari kematian Yulianus sampai kematian [[Valens]] (363-375)
* Buku VI: dari kematian Yulianus sampai kematian [[Valens]] (363-375)
*Buku VII: dari kematian Valens sampai kematian [[Theodosius I]] (375-395)
* Buku VII: dari kematian Valens sampai kematian [[Theodosius I]] (375-395)
*Buku VIII: dari kematian Theodosius I sampai kematian [[Arcadius]] (375-408).
* Buku VIII: dari kematian Theodosius I sampai kematian [[Arcadius]] (375-408).
*Buku IX: dari kematian Arcadius sampai kenaikan takhta [[Valentinianus III]] (408-25).
* Buku IX: dari kematian Arcadius sampai kenaikan takhta [[Valentinianus III]] (408-25).


Bagian awal Buku I memuat suatu pendahuluan sebagai berikut:
Book IX tidak selesai. Didalam karyanya ia menyatakan bahwa ia berniat untuk menyelesaikannya sampai tahun ke-17 konsulat [[Theodosius II]], yaitu sampai tahun 439. Sejarah yang masih ada berakhir disekitar tahun 425. Para sarjana tidak setuju pada mengapa akhir cerita itu hilang. [[Albert Guldenpenning]] menyatakan bahwa Sozomen sendiri menekan akhir karyanya karena di dalamnya ia menyinggung Ratu [[Aelia Eudocia]], yang kemudian jatuh ke dalam kehinaan atas tuduhan ber[[zina]]. Namun kelihatannya [[Nicephorus Callistus Xanthopoulos|Nicephorus]], [[Theophanes Confessor|Theophanes]], dan [[Theodorus Lector]] memang membaca akhir dari karya Sozomen menurut sejarah-sejarah mereka kemudian. Oleh karena itu sebagian ulama percaya bahwa pekerjaan itu memang benar-benar ada pada tahun itu, dan telah hancur atau di dalam kondisi rusak sampai di zaman sekarang.
:"Pikiranku sering bekerja menanyakan bagaimana orang-orang lain sangat siap untuk percaya kepada Allah Sang Firman, sedangkan orang Yahudi begitu menolaknya, meskipun kepada merekalah ajaran mengenai hakikat Allah, dari mulanya, disampaikan oleh para nabi, yang sebagaimana pula memperkenalkan kepada mereka peristiwa-peristiwa yang diharapkan terjadi pada saat kedatangan Kristus, sebelum hal itu terlaksana. Lagi pula, [[Abraham]], leluhur bangsa mereka, dan pelopor sunat, dihitung berharga sebagai saksi mata, dan tuan rumah bagi Anak Allah.<ref>[[Kejadian 18]]</ref> Dan [[Ishak]], putranya, yang dihormati sebagai suatu tipe pengorbanan pada kayu salib, karena ia dibawa dalam keadaan terikat pada mezbah oleh ayahnya, dan sebagaimana ditegaskan oleh mereka yang dengan saksama mempelajari Kitab Suci, [[penyaliban Yesus|penderitaan Kristus]] terjadi dengan cara yang serupa. [[Yakub]] menubuatkan bahwa pengharapan bangsa-bangsa adalah bagi [[Kristus]], sebagaimana terjadi sekarang ini; dan ia pula menubuatkan waktu kedatangan-Nya, ketika ia mengatakan: 'para penguasa Ibrani dari [[suku Yehuda]], kepala suku itu, akan jatuh'."<ref>{{Alkitab|Kejadian 49:10}}</ref>

:"Hal ini jelas merujuk kepada pemerintahan [[Herodes Agung|Herodes]], yang adalah seorang [[Idumea]],<ref>[[Idumea]] adalah nama Romawi untuk [[Edom]]</ref> dari pihak ayahnya, dan dari pihak ibunya, seorang Arab, dan bangsa Yahudi diberikan kepadanya oleh senat Romawi dan Kaisar [[Augustus]]. Dan sejumlah para nabi menyatakan sebelumnya [[kelahiran Yesus|hal kelahiran Kristus]], pembuahan-Nya yang ajaib, ibu-Nya yang tetap perawan sampai melahirkan-Nya, umat dan negeri-Nya. Beberapa menubuatkan perbuatan-Nya yang ilahi dan menakjubkan, sementara yang lain menubuatkan penderitaan-Nya, [[kebangkitan Yesus|kebangkitan-Nya dari kematian]], [[kenaikan Yesus|kenaikan-Nya ke sorga]], dan peristiwa yang menyertai masing-masing kejadian tersebut. Tetapi jika seseorang tidak pernah mempelajari fakta-fakta ini, tidaklah sukar untuk mengetahuinya dengan membaca kitab-kitab suci. [[Flavius Yosefus|Yosefus]], putra Matthias, yang juga seorang imam, dan paling terkenal di antara orang Yahudi dan orang Romawi, dapat dianggap sebagai saksi yang berharga akan kebenaran mengenai [[Kristus]]; karena ia ragu-ragu untuk menyebut-Nya seorang manusia, karena Ia melakukan karya-karya yang menakjubkan, dan seorang guru untuk doktrin-doktrin yang benar, tetapi secara terbuka menyebut-Nya [[Kristus]]; bahwa Ia dihukum mati di kayu salib, dan muncul hidup-hidup kembali pada hari ketiga. Juga Yosefus bukannya tidak tahu akan ramalan-ramalan ajaib yang tidak terhingga jumlahnya yang diutarakan sebelumnya oleh nabi-nabi kudus mengenai [[Kristus]]. Ia juga lebih jauh menyatakan bahwa Kristus membawa banyak orang kepada-Nya, baik orang Yunani maupun orang Yahudi, yang terus mengasihi-Nya, dan bahwa orang-orang yang dinamai menurut-Nya tidak menjadi lenyap. Tampak bagiku bahwa dalam menyatakan hal-hal itu, dari perbandingan karya-karya, ia hanya tidak mengatakan bahwa Kristus adalah Allah. Seperti disambar oleh suatu mujizat, ia lari, rupanya, di tengah-tengah, tidak menyakiti mereka yang percaya kepada Yesus, tetapi lebih setuju dengan mereka".<ref>[http://www.newadvent.org/fathers/26021.htm Sozomen - Ecclesiastical History (Book I)]</ref>

Buku IX tidak selesai. Di dalam karyanya ia menyatakan bahwa ia berniat untuk menyelesaikannya sampai tahun ke-17 konsulat [[Theodosius II]], yaitu sampai tahun 439. Sejarah yang masih ada berakhir disekitar tahun 425. Para sarjana tidak setuju pada mengapa akhir cerita itu hilang. [[Albert Guldenpenning]] menyatakan bahwa Sozomenus sendiri menekan akhir karyanya karena di dalamnya ia menyinggung Ratu [[Aelia Eudocia]], yang kemudian jatuh ke dalam kehinaan atas tuduhan ber[[zina]]. Namun kelihatannya [[Nicephorus Callistus Xanthopoulos|Nicephorus]], [[Theophanes Confessor|Theophanes]], dan [[Theodorus Lector]] memang membaca akhir dari karya Sozomenus menurut sejarah-sejarah mereka kemudian. Oleh karena itu sebagian ulama percaya bahwa pekerjaan itu memang benar-benar ada pada tahun itu, dan telah hancur atau di dalam kondisi rusak sampai di zaman sekarang.


=== Sumber ===
=== Sumber ===
Sozomen meminjam banyak sumber lain untuk karyanya.
Sozomenus meminjam banyak sumber lain untuk karyanya.


Sumber tersebut sekitar tiga perempat dari materinya merupakan tulisan-tulisan [[Socrates Scholasticus]]. Hubungan sastra penulis ini muncul dimana-mana.<ref>For a recent discussion of their relationship see H. Leppin,'The Church Historians ()1 Socrates, Sozomenus, and Theodoretus,' in Gabriele Marasco, ''Greek & Roman Historiography in Late Antiquity'' Brill, 2003 pp.219-254</ref> Valesius menegaskan bahwa Sozomen membaca Socrates, dan [[Robert Hussey]] dan Guldenpenning telah membuktikan hal tersebut. Sebagai contohnya Socrates di dalam I.x, menghubungkan sebuah anekdot yang ia dengar dan menyatakan bahwa bukan dari Eusebius atau penulis lain yang menulis namun anekdot ini ditemukan di dalam buku Sozomen, I.xxii, kesamaan diksi ini menunjukkan bahwa teks Socrates adalah sumbernya.
Sumber tersebut sekitar tiga perempat dari materinya merupakan tulisan-tulisan [[Socrates Scholasticus]]. Hubungan sastra penulis ini muncul dimana-mana.<ref>For a recent discussion of their relationship see H. Leppin,'The Church Historians ()1 Socrates, Sozomenus, and Theodoretus,' in Gabriele Marasco, ''Greek & Roman Historiography in Late Antiquity'' Brill, 2003 pp.219-254</ref> Valesius menegaskan bahwa Sozomen membaca Socrates, dan [[Robert Hussey]] dan Guldenpenning telah membuktikan hal tersebut. Sebagai contohnya Socrates di dalam I.x, menghubungkan sebuah anekdot yang ia dengar dan menyatakan bahwa bukan dari Eusebius atau penulis lain yang menulis namun anekdot ini ditemukan di dalam buku Sozomenus , I.xxii, kesamaan diksi ini menunjukkan bahwa teks Sokrates adalah sumbernya.


Tingkat ketergantungan ini tidak dapat ditentukan secara akurat. Sozomen menggunakan karya Socrates sebagai penuntun sumber dan susunannya. Dalam beberapa hal, seperti di dalam kaitannya dengan Novatians, Sozomen sepenuhnya bergantung pada Socrates.
Tingkat ketergantungan ini tidak dapat ditentukan secara akurat. Sozomenus menggunakan karya Socrates sebagai penuntun sumber dan susunannya. Dalam beberapa hal, seperti di dalam kaitannya dengan Novatians, Sozomenus sepenuhnya bergantung pada Socrates.


Namun Sozomen tidak menyalin Socrates secara sederhana. Ia kembali ke sumber-sumber utama yang digunakan oleh Socrates dan sumber-sumber lain, sering termasuk lebih dari mereka daripada yang dilakukan Socrates.
Namun Sozomenus tidak menyalin Socrates secara sederhana. Ia kembali ke sumber-sumber utama yang digunakan oleh Socrates dan sumber-sumber lain, sering termasuk lebih dari mereka daripada yang dilakukan Socrates.


Ia menggunakan tulisan-tulisan Eusebius, sejarawan pertama Gereja utama. ''Vita Constantini'' Eusebius secara tegas disebutkan di dalam deskripsi visi Konstantinus.
Ia menggunakan tulisan-tulisan Eusebius, sejarawan pertama Gereja utama. ''Vita Constantini'' Eusebius secara tegas disebutkan di dalam deskripsi visi Konstantinus.


Sozomen tampaknya juga telah mempelajari ''Historia Athanasii'' dan juga karya-karya [[Athanasius]] termasuk ''Vita Antonii''. Ia menyelesaikan pernyataan-pernyataan Socrates dari ''Apologia contra Arianos'', lix, sqq., dan menyalin Athanasius' ''Adv. episcopos AEgypti'', xviii-xix.
Sozomenus tampaknya juga telah mempelajari ''Historia Athanasii'' dan juga karya-karya [[Athanasius]] termasuk ''Vita Antonii''. Ia menyelesaikan pernyataan-pernyataan Socrates dari ''Apologia contra Arianos'', lix, sqq., dan menyalin Athanasius' ''Adv. episcopos AEgypti'', xviii-xix.


[[Tyrannius Rufinus|Rufinus]] sering digunakan. Instruktif di dalam hal ini adalah perbandingan Sozomen, Socrates, dan Rufinus di masa kanak-kanak Athanasius. Karya Rufinus adalah yang asli; Socrates secara tegas menyatakan bahwa ia mengikuti Rufinus, sementara Sozomen tahu versi Socrates namun tidak puas dengan hal itu dan mengikuti Rufinus lebih dekat.
[[Tyrannius Rufinus|Rufinus]] sering digunakan. Instruktif di dalam hal ini adalah perbandingan Sozomenus, Socrates, dan Rufinus di masa kanak-kanak Athanasius. Karya Rufinus adalah yang asli; Socrates secara tegas menyatakan bahwa ia mengikuti Rufinus, sementara Sozomenus tahu versi Socrates namun tidak puas dengan hal itu dan mengikuti Rufinus lebih dekat.


Catatan gerejawi yang digunakan oleh Sozomen yang terutama diambil dari [[Sabinus (abad ke-4)|Sabinus]], kepada siapa ia terus merujuk. Dengan cara ini ia menggunakan catatan dari sinode itu dari Tyre (335) sampai dengan Antiokhia di Caria (367).
Catatan gerejawi yang digunakan oleh Sozomenus yang terutama diambil dari [[Sabinus (abad ke-4)|Sabinus]], kepada siapa ia terus merujuk. Dengan cara ini ia menggunakan catatan dari sinode itu dari [[Tirus, Lebanon|Tirus]] (335) sampai dengan Antiokhia di Caria (367).


Selama periode dari Theodosius I, Sozomen berhenti mengikuti karya Socrates dan mengikuti [[Olympiodorus dari Thebes]], yang mungkin adalah satu-satunya sumber sekuler Sozomen ini. Perbandingan dengan [[Zosimus]], yang juga dimanfaatkan Olympiodorus, tampaknya menunjukkan seluruh buku kesembilan Sozomen yang sebagian besar ekstrak singkat dari Olympiodorus.
Selama periode dari Theodosius I, Sozomenus berhenti mengikuti karya Socrates dan mengikuti [[Olympiodorus dari Thebes]], yang mungkin adalah satu-satunya sumber sekuler Sozomenus ini. Perbandingan dengan [[Zosimus]], yang juga dimanfaatkan Olympiodorus, tampaknya menunjukkan seluruh buku kesembilan Sozomenus yang sebagian besar ekstrak singkat dari Olympiodorus.


Sozomen menggunakan banyak otoritas lain. Ini termasuk sumber-sumber yang berkaitan dengan agama Kristen di Persia, sejarah biarawan, ''Vita Martini'' [[Sulpicius Severus]], karya-karya Hilarius, ''logoi'' [[Eustathius dari Antiokhia]], surat [[Cyril dari Yerusalem]] sampai Konstantius mengenai visi ajaib salib, dan [[Palladius dari Galatia|Palladius]].
Sozomenus menggunakan banyak otoritas lain. Ini termasuk sumber-sumber yang berkaitan dengan agama Kristen di Persia, sejarah biarawan, ''Vita Martini'' [[Sulpicius Severus]], karya-karya Hilarius, ''logoi'' [[Eustathius dari Antiokhia]], surat [[Cyril dari Yerusalem]] sampai Konstantius mengenai visi ajaib salib, dan [[Palladius dari Galatia|Palladius]].


Ia juga menggunakan [[tradisi lisan]], menambahkan beberapa nilai yang paling khas di dalam karyanya.
Ia juga menggunakan [[tradisi lisan]], menambahkan beberapa nilai yang paling khas di dalam karyanya.


=== Kritik ===
=== Kritik ===
Karya Sozomen menarik dan berharga karena berbagai alasan. Pertama ,ia memberi lebih banyak perhatian dari salah satu sejarawan yang lebih tua dengan aktivitas misionaris Kristen, dan kepadanya kita berhutang banyak informasi berharga tentang pengenalan agama Kristen di antara [[Bangsa Armenia]], [[Saracen]], [[Goth]], dan suku lainnya. Sejarah ini sangat kaya akan informasi mengenai kebangkitan dan penyebaran monastisisme, dan buruh dari para pendiri awal biara-biara dan komunitas monastik.
Karya Sozomenus menarik dan berharga karena berbagai alasan. Pertama,ia memberi lebih banyak perhatian dari salah satu sejarawan yang lebih tua dengan aktivitas misionaris Kristen, dan kepadanya kita berhutang banyak informasi berharga tentang pengenalan agama Kristen di antara [[Bangsa Armenia]], [[Saracen]], [[Goth]], dan suku lainnya. Sejarah ini sangat kaya akan informasi mengenai kebangkitan dan penyebaran monastisisme, dan buruh dari para pendiri awal biara-biara dan komunitas monastik.


Sejarah ini secara keseluruhan cukup komprehensif, dan meskipun uraiannya mengenai urusan Gereja Barat tidak lengkap, halamannya berlimpah mengenai fakta-fakta yang tidak tersedia di tempat lain dan di dalam referensi dokumenter yang paling penting. Semangat dan kepentingan sejarah Sozomen itu jelas terlihat, ia mengikuti garis narasi Socrates tetapi berusaha untuk memperbaiki dan mengungguli aslinya dengan keanggunan diksi, dan dengan terampil menggunakan sumber-sumber yang sangat baik dari yang ia memanfaatkan.
Sejarah ini secara keseluruhan cukup komprehensif, dan meskipun uraiannya mengenai urusan Gereja Barat tidak lengkap, halamannya berlimpah mengenai fakta-fakta yang tidak tersedia di tempat lain dan di dalam referensi dokumenter yang paling penting. Semangat dan kepentingan sejarah Sozomenus itu jelas terlihat, ia mengikuti garis narasi Socrates tetapi berusaha untuk memperbaiki dan mengungguli aslinya dengan keanggunan diksi, dan dengan terampil menggunakan sumber-sumber yang sangat baik dari yang ia memanfaatkan.


Sozomen melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mengenal semua sumber informasi pada mata pelajaran yang ia sentuh, dan ia berkeinginan untuk mengungkapkan kebenaran. Umumnya ia mengikuti otoritasnya dengan erat, dan beberapa kali hampir secara harfiah pada perbedaan ia kadang-kadang mengungkapkannya dengan berbagai versi.
Sozomenus melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mengenal semua sumber informasi pada mata pelajaran yang ia sentuh, dan ia berkeinginan untuk mengungkapkan kebenaran. Umumnya ia mengikuti otoritasnya dengan erat, dan beberapa kali hampir secara harfiah pada perbedaan ia kadang-kadang mengungkapkannya dengan berbagai versi.


Sozomen mengasumsikan (III.xv) bahwa tugas sejarah untuk merakit fakta tanpa menambahkan apa-apa pada mereka, maka ia akan memanjakan sedikit kritik dan biasanya mengadopsi pandangan sumber-sumbernya. Ini ia lakukan sedemikian rupa bahwa ia telah didakwa dengan [[Arianisme]] dan [[Novatianisme]]. Pada kenyataannya, sesuai dengan pelatihan hukum, ia tidak memiliki pendapat di dalam pertanyaan teologis, pada saat yang sama ia benar-benar saleh dan pengagum monastisisme.
Sozomenus mengasumsikan (III.xv) bahwa tugas sejarah untuk merakit fakta tanpa menambahkan apa-apa pada mereka, maka ia akan memanjakan sedikit kritik dan biasanya mengadopsi pandangan sumber-sumbernya. Ini ia lakukan sedemikian rupa bahwa ia telah didakwa dengan [[Arianisme]] dan [[Novatianisme]]. Pada kenyataannya, sesuai dengan pelatihan hukum, ia tidak memiliki pendapat di dalam pertanyaan teologis, pada saat yang sama ia benar-benar saleh dan pengagum monastisisme.


Dalam sikapnya terhadap Gereja dan di dalam perawatan dari Kitab Suci serta di dalam pandangan hirarki dan ketertiban gerejawi dan martabat, ia selalu dijiwai oleh perasaan tunduk dan hormat. Ia dipenuhi dengan keyakinan yang mendalam tentang tujuan Providential Kristen, dan misinya, di bawah bimbingan Tuhan, untuk pengaturan urusan umat manusia.
Dalam sikapnya terhadap Gereja dan di dalam perawatan dari Kitab Suci serta di dalam pandangan hierarki dan ketertiban gerejawi dan martabat, ia selalu dijiwai oleh perasaan tunduk dan hormat. Ia dipenuhi dengan keyakinan yang mendalam tentang tujuan Providential Kristen, dan misinya, di bawah bimbingan Tuhan, untuk pengaturan urusan umat manusia.


Didalam hal-hal doktrinal ia bertujuan untuk menyesuaikan secara menyeluruh dengan partai Katolik, dan merupakan lawan konsisten [[bidaah]] dalam segala bentuk. Namun ia sementara mempertahankan sikap bermusuhan dengan [[Arianisme]], [[Gnostikisme]], [[Montanisme]], [[Apollinarianisme]], dll., ia tidak pernah menyerang para pemimpin ajaran sesat tersebut atau membiarkan dirinya menerima serangan pribadi yang pahit. "Jangan dianggap aneh", katanya, "jika aku telah diberi pujian oleh pemimpin atau penganut dari ajaran sesat yang disebutkan di atas. Saya mengagumi kefasihan mereka dan keterbukaan mereka di dalam wacana. Saya meninggalkan doktrin mereka untuk dihakimi oleh orang-orang yang benar" (III.xv).
Di dalam hal-hal doktrinal ia bertujuan untuk menyesuaikan secara menyeluruh dengan partai Katolik, dan merupakan lawan konsisten [[bidaah]] dalam segala bentuk. Namun ia sementara mempertahankan sikap bermusuhan dengan [[Arianisme]], [[Gnostikisme]], [[Montanisme]], [[Apollinarianisme]], dll., ia tidak pernah menyerang para pemimpin ajaran sesat tersebut atau membiarkan dirinya menerima serangan pribadi yang pahit. "Jangan dianggap aneh", katanya, "jika aku telah diberi pujian oleh pemimpin atau penganut dari ajaran sesat yang disebutkan di atas. Saya mengagumi kefasihan mereka dan keterbukaan mereka di dalam wacana. Saya meninggalkan doktrin mereka untuk dihakimi oleh orang-orang yang benar" (III.xv).


Karena banyak karya Sozomen yang mengikuti Socrates, ia telah dikritik sebagai orang yang mencoba untuk menulis sejarah gereja yang lebih baik dari Socrates, namun hanya sebagian yang berhasil. Ia sering menawarkan materi tambahan namun jarang meningkatkan pada prototipenya. Sozomen tidak melacak data kronologis sedekat Socrates.
Karena banyak karya Sozomenus yang mengikuti Sokrates, ia telah dikritik sebagai orang yang mencoba untuk menulis sejarah gereja yang lebih baik dari Socrates, tetapi hanya sebagian yang berhasil. Ia sering menawarkan materi tambahan namun jarang meningkatkan pada prototipenya. Sozomenus tidak melacak data kronologis sedekat Socrates.


Ada banyak kesalahan dan kekurangan di dalam karyanya. Dari banyak yang ia sendiri sadari, tapi tidak kuasa untuk memperbaikinya. Sering sulit baginya untuk mengetahui kebenaran karena banyak bukti yang berbeda dengan yang diurusnya, sering tidak ada cukup bukti, tetapi dalam setiap kasus ia bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran dan untuk membuat karyanya melayani beberapa tujuan yang berguna di dalam pertahanan atau penjelasan ide-ide Kristen.
Ada banyak kesalahan dan kekurangan di dalam karyanya. Dari banyak yang ia sendiri sadari, tapi tidak kuasa untuk memperbaikinya. Sering sulit baginya untuk mengetahui kebenaran karena banyak bukti yang berbeda dengan yang diurusnya, sering tidak ada cukup bukti, tetapi dalam setiap kasus ia bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran dan untuk membuat karyanya melayani beberapa tujuan yang berguna di dalam pertahanan atau penjelasan ide-ide Kristen.


== Penerbitan ==
== Penerbitan ==
Karya Sozomen pertama kali dicetak (''[[editio princeps]]'') oleh [[Robert Estienne]] di Paris pada tahun 1544, atas basis ''[[Codex Regius]],'' 1444. Terdapat edisi kemudian yaitu [[Christophorson]] dan [[Ictrus]] (Cologne, 1612).
Karya Sozomenus pertama kali dicetak (''[[editio princeps]]'') oleh [[Robert Estienne]] di Paris pada tahun 1544, atas basis ''[[Codex Regius]],'' 1444. Terdapat edisi kemudian yaitu [[Christophorson]] dan [[Ictrus]] (Cologne, 1612).


Edisi penting dibuat oleh [[Henri Valois|Valesius]] (Cambridge, 1720), yang menggunakan selain teks Stephens ''[[Codex Fucetianus]]'' (sekarang berada di Paris, 1445), "Bacaan" [[Savilius]], dan tradisi tidak langsung [[Theodorus Lector]] dan [[Cassiodorus]]-[[Epiphanius Scholasticus|Epiphanius]].
Edisi penting dibuat oleh [[Henri Valois|Valesius]] (Cambridge, 1720), yang menggunakan selain teks Stephens ''[[Codex Fucetianus]]'' (sekarang berada di Paris, 1445), "Bacaan" [[Savilius]], dan tradisi tidak langsung [[Theodorus Lector]] dan [[Cassiodorus]]-[[Epiphanius Scholasticus|Epiphanius]].


Edisi anumerta [[Robert Hussey|Hussey]] (yang sebagian besar disiapkan untuk pers oleh [[John Barrow]],{{dn|date=September 2013}} yang menulis kata pengantar) penting, karena di dalamnya pola dasar dari ''Codex Regius'', ''[[Codex Baroccianus]]'' 142, yang dikumpulkan untuk pertama kalinya. Namun naskah ini ditulis oleh beberapa tangan dan diberbagai waktu, oleh karena itu tidak sama wibawanya di dalam seluruh bagian.
Edisi anumerta [[Robert Hussey|Hussey]] (yang sebagian besar disiapkan untuk pers oleh [[John Barrow]],{{dn|date=September 2013}} yang menulis kata pengantar) penting, karena di dalamnya pola dasar dari ''Codex Regius'', ''[[Codex Baroccianus]]'' 142, yang dikumpulkan untuk pertama kalinya. Namun naskah ini ditulis oleh beberapa tangan dan diberbagai waktu, oleh karena itu tidak sama wibawanya di dalam seluruh bagian.
Baris 97: Baris 102:


== Sumber ==
== Sumber ==
Pada identitas etnis dan politik gerejawi Sozomen, lihat:
Pada identitas etnis dan politik gerejawi Sozomenus , lihat:
Eran I. Argov, 'A Church Historian in Search of an Identity: Aspects of Early Byzantine Palestine in Sozomen's ''Historia Ecclesiastica''', ''Zeitschrift fur Antikes Christentum ''9 (2005), pp. 367-396.
Eran I. Argov, 'A Church Historian in Search of an Identity: Aspects of Early Byzantine Palestine in Sozomen's ''Historia Ecclesiastica''', ''Zeitschrift fur Antikes Christentum ''9 (2005), pp. 367-396.


*the 1914 ''[[Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge]]'' article "[http://www.ccel.org/ccel/schaff/encyc11.s.i.html Sozomen, Salminius Hermias]"
* the 1914 ''[[Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge]]'' article "[http://www.ccel.org/ccel/schaff/encyc11.s.i.html Sozomen, Salminius Hermias]"
*the [[Encyclopædia Britannica]] Eleventh Edition article "[http://www.1911encyclopedia.org/Sozomen Sozomen]"
* the [[Encyclopædia Britannica]] Eleventh Edition article "[http://www.1911encyclopedia.org/Sozomen Sozomen]"
*from the 1913 ''[[Catholic Encyclopedia]]'' article "[[s:Catholic Encyclopedia (1913)/Salminius Hermias Sozomen|Salminius Hermias Sozomen]]" by Patrick J. Healy
* from the 1913 ''[[Catholic Encyclopedia]]'' article "[[s:Catholic Encyclopedia (1913)/Salminius Hermias Sozomen|Salminius Hermias Sozomen]]" by Patrick J. Healy


Semua publikasi ini sekarang berada di [[public domain]].''
Semua publikasi ini sekarang berada di [[public domain]].''
Baris 108: Baris 113:
Terjemahan bahasa Inggris dari ''Ecclesiastical History'' terdapat di [http://www.munseys.com/book/7654/Ecclesiastical_History an e-book from Munseys.com].
Terjemahan bahasa Inggris dari ''Ecclesiastical History'' terdapat di [http://www.munseys.com/book/7654/Ecclesiastical_History an e-book from Munseys.com].


*{{1911}}
* {{1911}}
*{{Katolik}}
* {{Katolik}}
*{{Schaff-Herzog}}
* {{Schaff-Herzog}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*[http://www.freewebs.com/vitaphone1/history/sozomen.html Online text of the ''Ecclesiastical History'']
* [http://www.freewebs.com/vitaphone1/history/sozomen.html Online text of the ''Ecclesiastical History'']
*[http://www.documentacatholicaomnia.eu/30_20_0350-0450-_Hermias_Sozomenos.html Greek Text by Migne Patrologia Graeca with analytical index]
* [http://www.documentacatholicaomnia.eu/30_20_0350-0450-_Hermias_Sozomenos.html Greek Text by Migne Patrologia Graeca with analytical index]


{{Authority control}}
{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]]. -->
| NAME = Sozomen
| ALTERNATIVE NAMES =
| SHORT DESCRIPTION = Byzantine historian
| DATE OF BIRTH = 400
| PLACE OF BIRTH =
| DATE OF DEATH = 450
| PLACE OF DEATH =
}}


[[Kategori:Sejarawan Romawi Timur]]
[[Kategori:Sejarawan Romawi Timur]]
Baris 131: Baris 128:
[[Kategori:Kematian 450]]
[[Kategori:Kematian 450]]
[[Kategori:Anti-Gnosticisme]]
[[Kategori:Anti-Gnosticisme]]
[[Kategori:Tokoh Kristen]]
[[Kategori:Tokoh Romawi Timur abad ke-5]]
[[Kategori:Tokoh Romawi Timur abad ke-5]]
[[Kategori:Kristen abad ke-5]]
[[Kategori:Tokoh Kristen abad ke-5]]

Revisi terkini sejak 24 Juni 2024 10.39

Salminius Hermias Sozomenus[1] (bahasa Yunani: Σωζομενός; ~ tahun 400 – 450) merupakan seorang sejarawan Gereja Kristen pada abad ke-5 Masehi.

Keluarga dan kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Ia dilahirkan pada sekitar tahun di Bethelia, sebuah kota kecil didekat Gaza. Ia berasal dari sebuah keluarga yang kaya raya di Palestina.

Apa yang dinyatakan melalui sejarah Paletina Selatan berasal dari tradisi lisan. Ia sepertinya akrab dengan wilayah disekitar Gaza dan menyatakan telah bertemu dengan Uskup Zeno di Majuma, sebuah pelabuhan laut di Gaza.

Sozomenus menulis bahwa kakeknya menetap di Bethelia,[2] didekat Gaza, dan menjadi pemeluk agama Kristen bersama dengan keluarganya, kemungkinan dibawah kekuasaan Konstantinus II. Seorang tetangganya yang bernama Alaphrion secara ajaib disembuhkan oleh Santo Hilarion yang mengusir iblis dari Alaphrion dan sebagai saksi mata atas keajaiban tersebut, keluarganya berkonversi bersama dengan Alaphrion. Konversi tersebut menandai sebuah titik balik di dalam Kekristenan di Palestina selatang menurut catatannya.

Kakeknya menjadi di dalam lingkungannya sendiri seorang juru kitab suci yang sangat dihormati. Keturunan dari Alaphrion yang kaya raya membangun gereja-gereja dan biara-biara di dalam wilayah tersebut, dan sangat giat di dalam mempromosikan Monastisisme. Sozomenus sendiri mengatakan bahwa ia dibesarkan dibawah pengaruh biarawan.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sozomenus sepertinya telah dibesarkan di dalam lingkaran Alaphrion dan mengakui telah berhutang budi pada ordo monastik. Pendidikan awalnya didapatkan dari para biarawan ditempat asalnya. Tidak dapat dipastikan apa ia mengikuti kurikulum di sekolah-sekolah monastik, tetapi tulisannya memberikan bukti yang jelas dari ketelitiannya yang didasarkan pada pelajaran Yunani.

Karya besarnya kemudian juga menjadi sebuah monumen penghormatan baginya untuk para biarawan pada umumnya dan juga bagi murid-murid Hilarion.

Pengacara

[sunting | sunting sumber]

Ketika beranjak dewasa ia mendapatkan latihan sebagai seorang pengacara. Dia belajar hukum di Beirut. Dia kemudian pergi ke Konstantinopel untuk memulai kariernya sebagai seorang pengacara, kemungkinan di istana Theodosius II. Sementara dengan demikian ia terlibat pada tahun 443 sebuah proyek penulisan tentang sejarah Gereja.

Tulisan-tulisan sejarah Gereja

[sunting | sunting sumber]

Sozomenus menulis dua karya di dalam sejarah gereja namun hanya karya keduanya saja yang masih ada sampai sekarang.

Karya pertama

[sunting | sunting sumber]

Karya pertamanya mencakup sejarah Gereja dari Kenaikan Yesus sampai kekalahan Licinius pada tahun 323, di dalam dua belas buku. Sumber-sumbernya untuk itu termasuk Eusebius dari Kaisarea, Clementine homilies, Hegesippus, dan Sextus Julius Africanus.

Karya kedua: Historia Ecclesiastica

[sunting | sunting sumber]

Karya kedua Sozomenus dilanjutkan kira-kira dimana karya pertamanya berakhir. Ia menulisnya di Konstantinopel pada sekitar tahun 440 sampai 443 dan didedikasikan kepada Kaisar Theodosius II.

Karya itu disusun menjadi sembilan buku yang kira-kira diatur disepanjang pemerintahan Kaisar Romawi:

  • Buku I: dari konversi Konstantinus I sampai Konsili Nicea (312-325)
  • Buku II: dari Konsili Nicea sampai kematian Konstantinus (325-337)
  • Buku III: dari kematian Konstantinus I sampai kematian Konstans I (337-350)
  • Buku IV: dari kematian Konstans I sampai kematian Konstantius II (350-361)
  • Buku V: dari kematian Konstantinus II sampai kematian Yulianus (361-363)
  • Buku VI: dari kematian Yulianus sampai kematian Valens (363-375)
  • Buku VII: dari kematian Valens sampai kematian Theodosius I (375-395)
  • Buku VIII: dari kematian Theodosius I sampai kematian Arcadius (375-408).
  • Buku IX: dari kematian Arcadius sampai kenaikan takhta Valentinianus III (408-25).

Bagian awal Buku I memuat suatu pendahuluan sebagai berikut:

"Pikiranku sering bekerja menanyakan bagaimana orang-orang lain sangat siap untuk percaya kepada Allah Sang Firman, sedangkan orang Yahudi begitu menolaknya, meskipun kepada merekalah ajaran mengenai hakikat Allah, dari mulanya, disampaikan oleh para nabi, yang sebagaimana pula memperkenalkan kepada mereka peristiwa-peristiwa yang diharapkan terjadi pada saat kedatangan Kristus, sebelum hal itu terlaksana. Lagi pula, Abraham, leluhur bangsa mereka, dan pelopor sunat, dihitung berharga sebagai saksi mata, dan tuan rumah bagi Anak Allah.[3] Dan Ishak, putranya, yang dihormati sebagai suatu tipe pengorbanan pada kayu salib, karena ia dibawa dalam keadaan terikat pada mezbah oleh ayahnya, dan sebagaimana ditegaskan oleh mereka yang dengan saksama mempelajari Kitab Suci, penderitaan Kristus terjadi dengan cara yang serupa. Yakub menubuatkan bahwa pengharapan bangsa-bangsa adalah bagi Kristus, sebagaimana terjadi sekarang ini; dan ia pula menubuatkan waktu kedatangan-Nya, ketika ia mengatakan: 'para penguasa Ibrani dari suku Yehuda, kepala suku itu, akan jatuh'."[4]
"Hal ini jelas merujuk kepada pemerintahan Herodes, yang adalah seorang Idumea,[5] dari pihak ayahnya, dan dari pihak ibunya, seorang Arab, dan bangsa Yahudi diberikan kepadanya oleh senat Romawi dan Kaisar Augustus. Dan sejumlah para nabi menyatakan sebelumnya hal kelahiran Kristus, pembuahan-Nya yang ajaib, ibu-Nya yang tetap perawan sampai melahirkan-Nya, umat dan negeri-Nya. Beberapa menubuatkan perbuatan-Nya yang ilahi dan menakjubkan, sementara yang lain menubuatkan penderitaan-Nya, kebangkitan-Nya dari kematian, kenaikan-Nya ke sorga, dan peristiwa yang menyertai masing-masing kejadian tersebut. Tetapi jika seseorang tidak pernah mempelajari fakta-fakta ini, tidaklah sukar untuk mengetahuinya dengan membaca kitab-kitab suci. Yosefus, putra Matthias, yang juga seorang imam, dan paling terkenal di antara orang Yahudi dan orang Romawi, dapat dianggap sebagai saksi yang berharga akan kebenaran mengenai Kristus; karena ia ragu-ragu untuk menyebut-Nya seorang manusia, karena Ia melakukan karya-karya yang menakjubkan, dan seorang guru untuk doktrin-doktrin yang benar, tetapi secara terbuka menyebut-Nya Kristus; bahwa Ia dihukum mati di kayu salib, dan muncul hidup-hidup kembali pada hari ketiga. Juga Yosefus bukannya tidak tahu akan ramalan-ramalan ajaib yang tidak terhingga jumlahnya yang diutarakan sebelumnya oleh nabi-nabi kudus mengenai Kristus. Ia juga lebih jauh menyatakan bahwa Kristus membawa banyak orang kepada-Nya, baik orang Yunani maupun orang Yahudi, yang terus mengasihi-Nya, dan bahwa orang-orang yang dinamai menurut-Nya tidak menjadi lenyap. Tampak bagiku bahwa dalam menyatakan hal-hal itu, dari perbandingan karya-karya, ia hanya tidak mengatakan bahwa Kristus adalah Allah. Seperti disambar oleh suatu mujizat, ia lari, rupanya, di tengah-tengah, tidak menyakiti mereka yang percaya kepada Yesus, tetapi lebih setuju dengan mereka".[6]

Buku IX tidak selesai. Di dalam karyanya ia menyatakan bahwa ia berniat untuk menyelesaikannya sampai tahun ke-17 konsulat Theodosius II, yaitu sampai tahun 439. Sejarah yang masih ada berakhir disekitar tahun 425. Para sarjana tidak setuju pada mengapa akhir cerita itu hilang. Albert Guldenpenning menyatakan bahwa Sozomenus sendiri menekan akhir karyanya karena di dalamnya ia menyinggung Ratu Aelia Eudocia, yang kemudian jatuh ke dalam kehinaan atas tuduhan berzina. Namun kelihatannya Nicephorus, Theophanes, dan Theodorus Lector memang membaca akhir dari karya Sozomenus menurut sejarah-sejarah mereka kemudian. Oleh karena itu sebagian ulama percaya bahwa pekerjaan itu memang benar-benar ada pada tahun itu, dan telah hancur atau di dalam kondisi rusak sampai di zaman sekarang.

Sozomenus meminjam banyak sumber lain untuk karyanya.

Sumber tersebut sekitar tiga perempat dari materinya merupakan tulisan-tulisan Socrates Scholasticus. Hubungan sastra penulis ini muncul dimana-mana.[7] Valesius menegaskan bahwa Sozomen membaca Socrates, dan Robert Hussey dan Guldenpenning telah membuktikan hal tersebut. Sebagai contohnya Socrates di dalam I.x, menghubungkan sebuah anekdot yang ia dengar dan menyatakan bahwa bukan dari Eusebius atau penulis lain yang menulis namun anekdot ini ditemukan di dalam buku Sozomenus , I.xxii, kesamaan diksi ini menunjukkan bahwa teks Sokrates adalah sumbernya.

Tingkat ketergantungan ini tidak dapat ditentukan secara akurat. Sozomenus menggunakan karya Socrates sebagai penuntun sumber dan susunannya. Dalam beberapa hal, seperti di dalam kaitannya dengan Novatians, Sozomenus sepenuhnya bergantung pada Socrates.

Namun Sozomenus tidak menyalin Socrates secara sederhana. Ia kembali ke sumber-sumber utama yang digunakan oleh Socrates dan sumber-sumber lain, sering termasuk lebih dari mereka daripada yang dilakukan Socrates.

Ia menggunakan tulisan-tulisan Eusebius, sejarawan pertama Gereja utama. Vita Constantini Eusebius secara tegas disebutkan di dalam deskripsi visi Konstantinus.

Sozomenus tampaknya juga telah mempelajari Historia Athanasii dan juga karya-karya Athanasius termasuk Vita Antonii. Ia menyelesaikan pernyataan-pernyataan Socrates dari Apologia contra Arianos, lix, sqq., dan menyalin Athanasius' Adv. episcopos AEgypti, xviii-xix.

Rufinus sering digunakan. Instruktif di dalam hal ini adalah perbandingan Sozomenus, Socrates, dan Rufinus di masa kanak-kanak Athanasius. Karya Rufinus adalah yang asli; Socrates secara tegas menyatakan bahwa ia mengikuti Rufinus, sementara Sozomenus tahu versi Socrates namun tidak puas dengan hal itu dan mengikuti Rufinus lebih dekat.

Catatan gerejawi yang digunakan oleh Sozomenus yang terutama diambil dari Sabinus, kepada siapa ia terus merujuk. Dengan cara ini ia menggunakan catatan dari sinode itu dari Tirus (335) sampai dengan Antiokhia di Caria (367).

Selama periode dari Theodosius I, Sozomenus berhenti mengikuti karya Socrates dan mengikuti Olympiodorus dari Thebes, yang mungkin adalah satu-satunya sumber sekuler Sozomenus ini. Perbandingan dengan Zosimus, yang juga dimanfaatkan Olympiodorus, tampaknya menunjukkan seluruh buku kesembilan Sozomenus yang sebagian besar ekstrak singkat dari Olympiodorus.

Sozomenus menggunakan banyak otoritas lain. Ini termasuk sumber-sumber yang berkaitan dengan agama Kristen di Persia, sejarah biarawan, Vita Martini Sulpicius Severus, karya-karya Hilarius, logoi Eustathius dari Antiokhia, surat Cyril dari Yerusalem sampai Konstantius mengenai visi ajaib salib, dan Palladius.

Ia juga menggunakan tradisi lisan, menambahkan beberapa nilai yang paling khas di dalam karyanya.

Karya Sozomenus menarik dan berharga karena berbagai alasan. Pertama,ia memberi lebih banyak perhatian dari salah satu sejarawan yang lebih tua dengan aktivitas misionaris Kristen, dan kepadanya kita berhutang banyak informasi berharga tentang pengenalan agama Kristen di antara Bangsa Armenia, Saracen, Goth, dan suku lainnya. Sejarah ini sangat kaya akan informasi mengenai kebangkitan dan penyebaran monastisisme, dan buruh dari para pendiri awal biara-biara dan komunitas monastik.

Sejarah ini secara keseluruhan cukup komprehensif, dan meskipun uraiannya mengenai urusan Gereja Barat tidak lengkap, halamannya berlimpah mengenai fakta-fakta yang tidak tersedia di tempat lain dan di dalam referensi dokumenter yang paling penting. Semangat dan kepentingan sejarah Sozomenus itu jelas terlihat, ia mengikuti garis narasi Socrates tetapi berusaha untuk memperbaiki dan mengungguli aslinya dengan keanggunan diksi, dan dengan terampil menggunakan sumber-sumber yang sangat baik dari yang ia memanfaatkan.

Sozomenus melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mengenal semua sumber informasi pada mata pelajaran yang ia sentuh, dan ia berkeinginan untuk mengungkapkan kebenaran. Umumnya ia mengikuti otoritasnya dengan erat, dan beberapa kali hampir secara harfiah pada perbedaan ia kadang-kadang mengungkapkannya dengan berbagai versi.

Sozomenus mengasumsikan (III.xv) bahwa tugas sejarah untuk merakit fakta tanpa menambahkan apa-apa pada mereka, maka ia akan memanjakan sedikit kritik dan biasanya mengadopsi pandangan sumber-sumbernya. Ini ia lakukan sedemikian rupa bahwa ia telah didakwa dengan Arianisme dan Novatianisme. Pada kenyataannya, sesuai dengan pelatihan hukum, ia tidak memiliki pendapat di dalam pertanyaan teologis, pada saat yang sama ia benar-benar saleh dan pengagum monastisisme.

Dalam sikapnya terhadap Gereja dan di dalam perawatan dari Kitab Suci serta di dalam pandangan hierarki dan ketertiban gerejawi dan martabat, ia selalu dijiwai oleh perasaan tunduk dan hormat. Ia dipenuhi dengan keyakinan yang mendalam tentang tujuan Providential Kristen, dan misinya, di bawah bimbingan Tuhan, untuk pengaturan urusan umat manusia.

Di dalam hal-hal doktrinal ia bertujuan untuk menyesuaikan secara menyeluruh dengan partai Katolik, dan merupakan lawan konsisten bidaah dalam segala bentuk. Namun ia sementara mempertahankan sikap bermusuhan dengan Arianisme, Gnostikisme, Montanisme, Apollinarianisme, dll., ia tidak pernah menyerang para pemimpin ajaran sesat tersebut atau membiarkan dirinya menerima serangan pribadi yang pahit. "Jangan dianggap aneh", katanya, "jika aku telah diberi pujian oleh pemimpin atau penganut dari ajaran sesat yang disebutkan di atas. Saya mengagumi kefasihan mereka dan keterbukaan mereka di dalam wacana. Saya meninggalkan doktrin mereka untuk dihakimi oleh orang-orang yang benar" (III.xv).

Karena banyak karya Sozomenus yang mengikuti Sokrates, ia telah dikritik sebagai orang yang mencoba untuk menulis sejarah gereja yang lebih baik dari Socrates, tetapi hanya sebagian yang berhasil. Ia sering menawarkan materi tambahan namun jarang meningkatkan pada prototipenya. Sozomenus tidak melacak data kronologis sedekat Socrates.

Ada banyak kesalahan dan kekurangan di dalam karyanya. Dari banyak yang ia sendiri sadari, tapi tidak kuasa untuk memperbaikinya. Sering sulit baginya untuk mengetahui kebenaran karena banyak bukti yang berbeda dengan yang diurusnya, sering tidak ada cukup bukti, tetapi dalam setiap kasus ia bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran dan untuk membuat karyanya melayani beberapa tujuan yang berguna di dalam pertahanan atau penjelasan ide-ide Kristen.

Penerbitan

[sunting | sunting sumber]

Karya Sozomenus pertama kali dicetak (editio princeps) oleh Robert Estienne di Paris pada tahun 1544, atas basis Codex Regius, 1444. Terdapat edisi kemudian yaitu Christophorson dan Ictrus (Cologne, 1612).

Edisi penting dibuat oleh Valesius (Cambridge, 1720), yang menggunakan selain teks Stephens Codex Fucetianus (sekarang berada di Paris, 1445), "Bacaan" Savilius, dan tradisi tidak langsung Theodorus Lector dan Cassiodorus-Epiphanius.

Edisi anumerta Hussey (yang sebagian besar disiapkan untuk pers oleh John Barrow,[perlu disambiguasi] yang menulis kata pengantar) penting, karena di dalamnya pola dasar dari Codex Regius, Codex Baroccianus 142, yang dikumpulkan untuk pertama kalinya. Namun naskah ini ditulis oleh beberapa tangan dan diberbagai waktu, oleh karena itu tidak sama wibawanya di dalam seluruh bagian.

Ada terjemahan yang sangat bagus untuk Chester David Hartranft, dengan ajaran pengenalan yang agak menyebar di dalam Nicene and Post-Nicene Fathers, II (published New York, 1890). (Teks ini dapat dilihat online di Christian Classics Ethereal Library.)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Variations on his name include, Salamanes and Salaminius.
  2. ^ Sozomenus, Historia Ecclesiastica, Bk.1, Chap. 15
  3. ^ Kejadian 18
  4. ^ Kejadian 49:10
  5. ^ Idumea adalah nama Romawi untuk Edom
  6. ^ Sozomen - Ecclesiastical History (Book I)
  7. ^ For a recent discussion of their relationship see H. Leppin,'The Church Historians ()1 Socrates, Sozomenus, and Theodoretus,' in Gabriele Marasco, Greek & Roman Historiography in Late Antiquity Brill, 2003 pp.219-254

Pada identitas etnis dan politik gerejawi Sozomenus , lihat: Eran I. Argov, 'A Church Historian in Search of an Identity: Aspects of Early Byzantine Palestine in Sozomen's Historia Ecclesiastica', Zeitschrift fur Antikes Christentum 9 (2005), pp. 367-396.

Semua publikasi ini sekarang berada di public domain.

Terjemahan bahasa Inggris dari Ecclesiastical History terdapat di an e-book from Munseys.com.