Lompat ke isi

Ratu Syeba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k clean up template Link GA
Penikmat Senja (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(30 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Makeda|nama tempat di Perjanjian Lama|Daftar nama dalam Alkitab diawali huruf M#Ma}}
'''Ratu Sheba''', ([[Bahasa Arab]] Malikat sabaa ملكة سبأ , Nigist Saba [[Bahasa Amharik]]: ንግት ሳባ), mengacu pada Kitab Suci [[agama]] [[Yahudi]], [[Perjanjian Baru]], [[Al Qur'an]], dan sejarah [[Ethiopia]], adalah penguasa [[Sheba]], sebuah kerajaan kuno di mana arkeologi modern memperkirakan bahwa tempatnya sekarang adalah [[Eritrea]], [[Ethiopia]] atau [[Yaman]]. Namanya tidak disebutkan dalam teks Alkitab, dalam tradisi Ethiopia ia disebut dengan '''Makeda''' (kemungkinan berarti, "bukan cara ini / bukan demikian"), dan dalam tradisi Islam namanya adalah '''Bilqis'''. Nama lain untuknya adalah '''Nikaule''' atau '''Nicaula'''.
[[Berkas:Costume_pour_Balkis,_la_Reine_de_Saba_(de_l'opera_de_Gounod,_1862).jpg|jmpl|Ratu Syeba]]
'''Ratu Syeba''', ([[Bahasa Arab]] Malikat sabaa ملكة سبأ, Nigist Saba [[Bahasa Amharik]]: ንግት ሳባ), mengacu pada [[Perjanjian Lama]], [[Al Qur'an]], dan sejarah [[Ethiopia]], adalah penguasa [[Syeba]], sebuah kerajaan kuno di mana arkeologi modern memperkirakan bahwa tempatnya sekarang adalah [[Eritrea]], [[Ethiopia]] atau [[Yaman]]. [[Nama diri]]nya tidak disebutkan dalam teks [[Alkitab]], dalam tradisi Ethiopia ia disebut dengan '''Makeda''' (kemungkinan berarti, "bukan cara ini / bukan demikian"), dan dalam tradisi Islam namanya adalah [[Bilqis|Balqis]]. Nama lain untuknya adalah '''Nikaule''' atau '''Nicaula'''.


Di dalam [[Perjanjian Baru]] tokoh ini juga disebut lagi oleh [[Yesus]], dalam {{Mat|12|42}}, sebagai '''Ratu dari Selatan'''
[[Kategori:Sejarah Yaman]]
:"''<font color=green>Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat [[Salomo]], dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo</font>!''"<ref>{{Alkitab|Matius 12:42}}</ref>
[[Kategori:Tokoh Arab]]
Referensi silang: {{Alkitab|1 Raja-raja 10:1; 2 Tawarikh 9:1}}
==Dalam Iman [[Islam]]==
''Lihat Juga: [[Bilqis]]''


Dalam Islam, Ratu Syeba lebih populer dipanggil Ratu Balqis/Bilqis adalah penguasa [[Kaum Saba'|Kerajaan Saba]]. Disebutkan, ia mempunyai singgasana yang agung, kerajaannya luas dan rakyatnya hidup makmur. Namun mereka tidak menyembah [[Allah (Islam)|Allah]]. Mereka disesatkan [[Syaitan|setan]] sehingga menyembah [[matahari]].


Setelah [[Sulaiman|Nabi Sulaiman as]] mendengar berita akan keberadaanya dari [[Hudhud|burung Hud-Hud]], beliau ingin menyelidiki kebenaran berita itu. Burung Hud-Hud disuruh membawa surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis. Setelah menyerahkan surat itu, Hud-Hud bersembunyi di balik jendela. Ia menunggu bagaimana jawaban Ratu Bilqis nantinya.
{{bio-stub}}

Ratu Bilqis membaca surat itu, yang isinya adalah Nabi Sulaiman mengajak Ratu dan pengikutnya meninggalkan penyembahan matahari. Setelah itu, Ratu Bilqis pun memanggil abdi dan para penasihat untuk bermusyawarah. Hasilnya, mereka setuju untuk membawakan Nabi Sulaiman hadiah-hadiah yang mahal-mahal untuk meluluhkan hati Nabi Sulaiman. Berangkatlah utusan Ratu Bilqis ke [[Palestina]].

Begitu sampai di istana Nabi Sulaiman, mereka terkagum-kagum. Bahkan, Nabi Sulaiman menolak hadiah-hadiah dari mereka dan hanya ingin Ratu Bilqis datang ke negerinya. Juga Nabi Sulaiman berdalih bahwa karunia Allah jauh lebih baik dan jauh lebih banyak yang diberikan kepadanya. Setelah mendengar berita dari utusan itu, Ratu Bilqis bertekad mengunjungi Palestina.

Nabi Sulaiman yang telah mendengar kabar dari burung Hud-Hud akan datangnya Ratu Bilqis, segera mengumpulkan para pembantu-pembantunya dan menanyakan siapa di antara mereka yang sanggup membawa singgasana Ratu Bilqis dari Saba' ke Palestina dengan cepat. Seorang alim dan ahli hikmah yang bernama [[Ashif bin Barkiyah]] mampu memindahkan singgasana Ratu Bilqis dalam sekedip mata. Setelah Ratu Bilqis sampai ke Palestina, ia terkagum-kagum dengan keindahan istana Nabi Sulaiman. Akhirnya Ratu Bilqis insyaf, dan memeluk Islam beserta pengikutnya.

== Lihat pula ==

* [[Salomo#Kunjungan ratu negeri Syeba]]
* [[Dinasti Salomo]]
* [[Gerakan Rastafari]]
* [[1 Raja-raja 10]]
* [[2 Tawarikh 9|2 Tawarikh]]
* [[Sejarah Yahudi di Yaman]]
* [[Sulaiman]]
* [[Ashif bin Barkiya]]
* [[Kaum Saba']]
* [[Bilqis|Ratu Balqis]]

== Referensi ==
{{reflist}}

{{Nama orang dan tempat yang disebutkan dalam Al-Qur'an}}

[[Kategori:Sejarah Yaman]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Salomo]]

Revisi terkini sejak 15 Juni 2024 07.29

Ratu Syeba

Ratu Syeba, (Bahasa Arab Malikat sabaa ملكة سبأ, Nigist Saba Bahasa Amharik: ንግት ሳባ), mengacu pada Perjanjian Lama, Al Qur'an, dan sejarah Ethiopia, adalah penguasa Syeba, sebuah kerajaan kuno di mana arkeologi modern memperkirakan bahwa tempatnya sekarang adalah Eritrea, Ethiopia atau Yaman. Nama dirinya tidak disebutkan dalam teks Alkitab, dalam tradisi Ethiopia ia disebut dengan Makeda (kemungkinan berarti, "bukan cara ini / bukan demikian"), dan dalam tradisi Islam namanya adalah Balqis. Nama lain untuknya adalah Nikaule atau Nicaula.

Di dalam Perjanjian Baru tokoh ini juga disebut lagi oleh Yesus, dalam Matius 12:42, sebagai Ratu dari Selatan

"Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo!"[1]

Referensi silang: 1 Raja–raja 10:1; 2 Tawarikh 9:1

Lihat Juga: Bilqis

Dalam Islam, Ratu Syeba lebih populer dipanggil Ratu Balqis/Bilqis adalah penguasa Kerajaan Saba. Disebutkan, ia mempunyai singgasana yang agung, kerajaannya luas dan rakyatnya hidup makmur. Namun mereka tidak menyembah Allah. Mereka disesatkan setan sehingga menyembah matahari.

Setelah Nabi Sulaiman as mendengar berita akan keberadaanya dari burung Hud-Hud, beliau ingin menyelidiki kebenaran berita itu. Burung Hud-Hud disuruh membawa surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis. Setelah menyerahkan surat itu, Hud-Hud bersembunyi di balik jendela. Ia menunggu bagaimana jawaban Ratu Bilqis nantinya.

Ratu Bilqis membaca surat itu, yang isinya adalah Nabi Sulaiman mengajak Ratu dan pengikutnya meninggalkan penyembahan matahari. Setelah itu, Ratu Bilqis pun memanggil abdi dan para penasihat untuk bermusyawarah. Hasilnya, mereka setuju untuk membawakan Nabi Sulaiman hadiah-hadiah yang mahal-mahal untuk meluluhkan hati Nabi Sulaiman. Berangkatlah utusan Ratu Bilqis ke Palestina.

Begitu sampai di istana Nabi Sulaiman, mereka terkagum-kagum. Bahkan, Nabi Sulaiman menolak hadiah-hadiah dari mereka dan hanya ingin Ratu Bilqis datang ke negerinya. Juga Nabi Sulaiman berdalih bahwa karunia Allah jauh lebih baik dan jauh lebih banyak yang diberikan kepadanya. Setelah mendengar berita dari utusan itu, Ratu Bilqis bertekad mengunjungi Palestina.

Nabi Sulaiman yang telah mendengar kabar dari burung Hud-Hud akan datangnya Ratu Bilqis, segera mengumpulkan para pembantu-pembantunya dan menanyakan siapa di antara mereka yang sanggup membawa singgasana Ratu Bilqis dari Saba' ke Palestina dengan cepat. Seorang alim dan ahli hikmah yang bernama Ashif bin Barkiyah mampu memindahkan singgasana Ratu Bilqis dalam sekedip mata. Setelah Ratu Bilqis sampai ke Palestina, ia terkagum-kagum dengan keindahan istana Nabi Sulaiman. Akhirnya Ratu Bilqis insyaf, dan memeluk Islam beserta pengikutnya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]