Lompat ke isi

Qarin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten (uji coba sunting, akan dikembalikan seperti semula)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5: Baris 5:
Menurut keyakinan umat Muslim, pada umumnya jin ''qarin'' ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca [[Al-Quran]] dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.
Menurut keyakinan umat Muslim, pada umumnya jin ''qarin'' ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca [[Al-Quran]] dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.


Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat ''qarin/despant'' yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin ''qarin'' yang mendampingi Nabi Muhammad telah memeluk [[Islam]], sehingga Nabi Muhammad selalu terjaga dari kesalahan.
Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat ''qarin'' yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin ''qarin'' yang mendampingi Nabi Muhammad telah memeluk [[Islam]], sehingga Nabi Muhammad selalu terjaga dari kesalahan.


== Etimologi ==
== Etimologi ==

Revisi per 17 Agustus 2021 11.07

Qarīn (Arab: قرين, Qarīn) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada malaikat dan jin (golongan setan) yang mendampingi setiap manusia. Istilah ini digunakan di dalam Al-Qur'an dan dikatakan bahwa qarin itu mengikuti manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu dianggap sebagai "kembaran setiap manusia."

Menurut keyakinan umat Muslim, pada umumnya jin qarin ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca Al-Quran dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.

Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat qarin yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin qarin yang mendampingi Nabi Muhammad telah memeluk Islam, sehingga Nabi Muhammad selalu terjaga dari kesalahan.

Etimologi

Perkataan qarin berasal dari kata bahasa Arab yang berarti "teman", "pasangan" atau "pendamping". Kata qarin kemudian digunakan oleh kalangan Muslim Asia Tenggara, diartikan sebagai makhluk-makhluk halus yang senantiasa mendampingi manusia, sejak seseorang itu dilahirkan hingga dia meninggal dunia, kemudian sampai pada hari kebangkitan.

Qarin dalam al-Qur'an dan hadits

Al-Qur'an telah menjelaskan tentang adanya qarin dalam surah Az Zukhruf

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43:36)

Hadits mengenai qarin pun telah dicatat oleh Imam Ahmad dan Imam Muslim, Nabi Muhammad bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud, "Setiap kamu ada qarin daripada bangsa jin, dan juga qarin daripada bangsa malaikat.[1]

Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu.” Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah berfirman, “Kamu dapat berjalan jalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah?" Sabdanya: "Ya saya juga ada, tetapi Allah telah membantu saya sehingga qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh saya dalam hal kebajikan saja." (Hadits riwayat Ahmad dan Muslim).

Pranala luar