Lompat ke isi

Paus Yohanes Paulus II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanko (bicara | kontrib)
Sanko (bicara | kontrib)
Anglikan
Baris 140: Baris 140:


==== Anglikanisme ====
==== Anglikanisme ====
Paus Yohanes Paulus II mempunyai hubungan yang baik dengan [[Gereja Inggris]], berdasarkan pendahulunya [[Paus Paulus VI]], sebagai ''"yang tercinta Saudari Gereja"''.<ref name="Kirby">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/4423095.stm|title=John Paul II and the Anglicans |last=Kirby |first=Alex|date=8 April 2005|publisher=BBC News|accessdate=2009-01-01}}</ref> Dia berkotbah di [[Katedral Canterbury]] ketika berkunjung ke Britania Raya,<ref name="UK Visit"/> dan menerima Uskup Agung [[Canterbury]] dengan bersahabat dan penuh kesopanan.<ref name="UK Visit"/> Namun, Yohanes Paulus II kecewa dengan keputusan Gereja Inggris yang memberikan Sakramen Tahbisan (''Holy Orders'') kepada perempuan dan melihatnya sebagai sebuah langkah berlawanan dalam kesatuan antara [[Komuni Anglikan]] dan Gereja Katolik.<ref name="Kirby"/>

Pada 1980 Yohanes Paulus II mengeluarkan pengecualian pastoral yang memungkinkan mantan imam Episkopal yang pernah menikah untuk menjadi imam Katolik, dan untuk menerima bekas paroki Gereja Episkopal menjadi Gereja Katolik. Dia juga mengijinkan penciptaan bentuk Anglikan dari [[Ritus Latin]], yang menggabungkan Buku Umum Doa Anglikan. Upaya bersejarah [[oikumene]] Yohanes Paulus II dengan Komuni Anglikan diwujudkan dengan berdirinya Gereja Katolik Bunda Penebusan (bentuk Anglikan), bekerjasama dengan Uskup Agung Patrick Flores dari [[San Antonio]], [[Texas]] di Amerika Serikat.<ref name="Atonement">{{cite web|url=http://www.atonementonline.com/intro.php|title=An Introduction to the Parish Our Lady of the Atonement Catholic Church|publisher=2006,2009 Our Lady of the Atonement|accessdate=2009-01-01}}</ref>


==== Luteranisme ====
==== Luteranisme ====
<!--
In his [http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/travels/sub_index1989/trav_nord-europa_en.htm apostolic pilgrimage to Norway, Iceland, Finland, Denmark and Sweden 1-10 June 1989], John Paul II became the first pope to visit countries with Lutheran majority churches. In addition to celebrating Mass with Catholic believers, he participated in ecumenical services at places that used to be Catholic shrines before the Lutheran reformation in the 16th century: Norway's [[Nidaros_Cathedral|Nidaros Cathedral]], Iceland's [[Thingvellir]], Finland's [[Turku_Cathedral|Turku Cathedral]], Denmark's [[Roskilde_Cathedral|Roskilde Cathedral]] and Sweden's [[Uppsala_Cathedral|Uppsala Cathedral]].


On 31 October 1999 (the 482nd anniversary of [[Reformation Day]], the posting of the [[The Ninety-Five Theses|95 Theses]]), representatives of the Vatican and the [[Lutheran World Federation]] signed a [[Joint Declaration on the Doctrine of Justification]], as a gesture of unity.
-->
==== Yudaisme ====
==== Yudaisme ====


Baris 152: Baris 159:


=== Peran dalam runtuhnya komunisme ===
=== Peran dalam runtuhnya komunisme ===
<!--
==== Anglicanism ====
Pope John Paul&nbsp;II had good relations with the [[Church of England]], referred to by his predecessor [[Pope Paul VI]], as ''"our beloved Sister Church"''.<ref name="Kirby">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/4423095.stm|title=John Paul II and the Anglicans |last=Kirby |first=Alex|date=8 April 2005|publisher=BBC News|accessdate=2009-01-01}}</ref> He preached in [[Canterbury Cathedral]] during his visit to Great Britain,<ref name="UK Visit"/> and received the [[Archbishop of Canterbury]] with friendship and courtesy.<ref name="UK Visit"/> However, John Paul&nbsp;II was disappointed by the Church of England's decision to offer the Sacrament of [[Holy Orders]] to women and saw it as a step in the opposite direction from unity between the [[Anglican Communion]] and the Catholic Church.<ref name="Kirby"/>

In 1980 John Paul II issued a [[Pastoral Provision]] allowing married former Episcopal priests to become Catholic priests, and for the acceptance of former [[Episcopal Church (United States)|Episcopal Church]] parishes into the Catholic Church. He also allowed the creation of the [[Anglican Use]] form of the [[Latin Rite]], which incorporates the Anglican [[Book of Common Prayer]]. John Paul II's historic ecumenical effort with the Anglican Communion was realised with the establishment of Our Lady of the Atonement Catholic Church (Anglican Use), in cooperation with Archbishop [[Patrick Flores]] of [[San Antonio|San Antonio, TX]] in the United States.<ref name="Atonement">{{cite web|url=http://www.atonementonline.com/intro.php|title=An Introduction to the Parish Our Lady of the Atonement Catholic Church|publisher=2006,2009 Our Lady of the Atonement|accessdate=2009-01-01}}</ref>

==== Lutheranism ====

In his [http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/travels/sub_index1989/trav_nord-europa_en.htm apostolic pilgrimage to Norway, Iceland, Finland, Denmark and Sweden 1-10 June 1989], John Paul II became the first pope to visit countries with Lutheran majority churches. In addition to celebrating Mass with Catholic believers, he participated in ecumenical services at places that used to be Catholic shrines before the Lutheran reformation in the 16th century: Norway's [[Nidaros_Cathedral|Nidaros Cathedral]], Iceland's [[Thingvellir]], Finland's [[Turku_Cathedral|Turku Cathedral]], Denmark's [[Roskilde_Cathedral|Roskilde Cathedral]] and Sweden's [[Uppsala_Cathedral|Uppsala Cathedral]].

On 31 October 1999 (the 482nd anniversary of [[Reformation Day]], the posting of the [[The Ninety-Five Theses|95 Theses]]), representatives of the Vatican and the [[Lutheran World Federation]] signed a [[Joint Declaration on the Doctrine of Justification]], as a gesture of unity.

==== Judaism ====
-->


== Percobaan-percobaan pembunuhan ==
== Percobaan-percobaan pembunuhan ==

Revisi per 1 Mei 2011 05.30

Yohanes Paulus II
Awal masa jabatan
16 Oktober 1978
Masa jabatan berakhir
2 April 2005
PendahuluYohanes Paulus I
PenerusBenediktus XVI
Informasi pribadi
Nama lahirKarol Wojtyła
Lahir18 Mei 1920
Wadowice, Polandia
Meninggal2 April 2005
Istana Apostolik, Vatikan
Tanda tanganTanda tangan Yohanes Paulus II
Paus lainnya yang bernama Yohanes Paulus

Paus Yohanes Paulus II (Latin: Ioannes Paulus PP. II, Italia: Giovanni Paolo II, Polski: Jan Paweł II) yang nama aslinya: Karol Józef Wojtyła, 18 Mei 1920 – 2 April 2005 adalah Paus, Uskup Roma, dan kepala Gereja Katolik Roma sejak 16 Oktober 1978 hingga kematiannya. Dia juga pemimpin dari Negara Kota Vatikan, negara berdaulat dengan luas terkecil di dunia.

Paus Yohanes Paulus II diangkat pada usia 58 tahun pada tahun 1978. Dia adalah Paus non-Italia pertama sejak Paus Adrianus VI, yang menjabat untuk sesaat antara tahun 1522-1523. Dia memerangi komunisme, kapitalisme yang tak terkendali dan penindasan politik. Dia dengan tegas melawan aborsi dan membela pendekatan Gereja Katolik Roma yang lebih tradisional terhadap seksualitas manusia.

Dia telah melakukan lawatan 129 negara selama menjadi Paus dan menjadi pemimpin dunia yang paling banyak melawat dalam sejarah.[1] Dia berbicara dalam bahasa-bahasa Italia, Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugis, Ukraina, Rusia, Kroasia, Esperanto, Yunani Kuno dan Latin selain bahasa ibunya bahasa Polski.[2] Sebagai bagian dari wewenang panggilan sucinya yang universal, beliau telah melakukan beatifikasi terhadap 1.340 orang dan melakukan kanonisasi 483 santo/santa,[3][4][5] lebih banyak dari gabungan beatifikasi dan kanonisasi yang dilakukan pendahulunya selama lima abad terakhir.[5][6][7][8][9][10]

Selain itu, masa tugasnya sebagai Paus adalah yang ketiga terlama dalam sejarah, setelah Paus Pius IX dan Santo Petrus. Pada tahun 1989, beliau mengunjungi Indonesia. Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah dan DIY) dan Dili (Timor Timur). Setelah berkunjung ke Indonesia, komentarnya ialah: "Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi." [sic]

Pada 19 Desember 2009, Yohanes Paulus II telah mendapat gelar venerabilis dari penerusnya Paus Benediktus XVI[11][12][13][14] dan menjelang beatifikasi pada 1 Mei 2011.[15]

Biografi

Kelahiran dan masa muda

Foto pernikahan Emilia dan Karol Wojtyla Sr.
Rumah keluarga Wojtyłas di Wadowice
Halaman dalam rumah keluarga

Karol Józef Wojtyła (dilafazkan sebagai: voi-TI-wa; IPA: /ˈkarɔl ˈjuzef vɔjˈtɨwa/) lahir pada 18 Mei 1920 di Wadowice, Polandia selatan,[16][17][18] sebagai seorang anak ketiga dari opsir pada Tentara Kekaisaran Habsburg Austria, yang juga bernama Karol Wojtyła[19] dan Emilia Kaczorowska, yang seorang keturunan Lithuania.[18][19] Ibunya meninggal pada 13 April 1929,[20] ketika ia berusia delapan tahun.[21] Kakak perempuan Karol, Olga meninggal di waktu bayi sebelum kelahiran Karol; dengan demikian dia tumbuh dan dekat dengan kakaknya Edmund yang lebih tua 14 tahun, dan punya panggilan Mundek. Namun, pekerjaan Edmund sebagai dokter mengakibatkan kematiannya karena skarlatina (scarlet fever). Hal ini sangat mempengaruhi Karol.[19][21]

Sebagai remaja, Wojtyła adalah seorang atlit dan sering bermain sepak bola sebagai penjaga gawang[22][23] Masa kecilnya terpengaruh kontak intensif dengan komunitas Yahudi. Pertandingan sepak bola sering diadakan antara tim Yahudi dan Katolik, dan Wojtyła biasanya secara sukarela akan menawarkan diri menjadi penjaga gawang cadangan di tim Yahudi jika kekurangan pemain.[19][22]

Pada pertengahan 1938, Karol Wojtyła dan ayahnya meninggalkan Wadowice dan pindah ke Kraków, dimana dia masuk ke Universitas Jagiellonian. Sambil belajar filologi dan berbagai bahasa di universitas, dia menjadi pustakawan sukarela dan juga harus ikut serta dalam wajib militer di Legiun Akademik Resimen Infanteri ke 36 Polandia, namun dia penganut pasifisme dan menolak menembakkan senjata. Dia juga tampil di beberapa grup teater dan menjadi penulis naskah drama.[24] Selama masa itu, kemampuan berbahasanya berkembang dan dia belajar 12 bahasa asing, sembilan diantaranya kemudian dipakai terus ketika menjadi Paus (Bahasa Polandia, Slovakia, Rusia, Italia, Perancis, Spanyol, Portugis, Jerman, dan Inggris, ditambah dengan pengetahuan akan Bahasa Latin Gerejawi).[17]

Pada tahun 1939 terjadi pendudukan pendudukan Nazi dan menutup universitas tempatnya belajar setelah invasi terhadap Polandia.[17] Semua warga yang sehat diwajibkan bekerja, dari tahun 1940 sampai 1944, Wojtyła bekerja berbagai macam mulai dari pencatat menu di restoran, pekerja kasar tambang batu kapur, dan di pabrik kimia Solvay untuk menghindari dideportasi ke Jerman.[18][24] Ayahnya, seorang bintara di Angkatan Darat Polandia, meninggal karena serangan jantung pada 1941, meninggalkan Karol seorang diri dari sisa keluarga.[19][20][25] "Saya tidak ada pada saat kematian ibu saya, saya tidak ada pada saat kematian kakak saya, saya tidak ada pada saat kematian ayah saya" katanya, menceritakan masa-masa kehidupannya ketika itu, hampir empat puluh tahun kemudian, "Pada usia 20, saya sudah kehilangan semua orang yang saya cintai"[25]

Dia kemudian mulai berpikir serius untuk menjadi pastor setelah kematian ayahnya, kemudian panggilan imamatnya perlahan menjadi ‘sesuatu yang mutlak dan tak terbantahkan.’[26] Pada Oktober 1942, dengan meningkatnya keinginan untuk menjadi pastor, dia mengetuk pintu Wisma Uskup Agung di Kraków, dan menyatakan bahwa dia ingin belajar menjadi pastor.[26] Tidak lama kemudian, dia mulai belajar di seminari rahasia yang dijalankan oleh uskup agung Kraków Kardinal Adam Stefan Sapieha.

Pada 29 Februari 1944, Wojtyła tertabrak oleh truk Nazi Jerman. Tak diduga, perwira Wehrmacht Jerman kasihan padanya dan mengirimkannya ke rumah sakit. Dia menghabiskan waktu dua minggu untuk pulih dari gegar otak dan luka bahu. Kecelakaan ini dan penyelamatannya membuatnya makin yakin dengan panggilan imamatnya.

Pada 6 Agustus 1994, ‘Minggu Hitam’,[27] Gestapo mengumpulkan para pria muda di Kraków untuk menghindari demonstrasi yang serupa dengan demonstrasi di Warsawa.[27][28][29] Wojtyła selamat dengan bersembunyi di ruang bawah tanah rumah pamannya di 10 Tyniecka Street, ketika tentara Jerman mencari di lantai atas.[26][28][29] Lebih dari 8000 pria dan pemuda ditangkap hari itu, namun dia kemudian bersembunyi di Wisma Uskup Agung,[26][27][28] dimana dia tetap bersembunyi sampai Jerman pergi.[19][26][30]

Pada 17 Januari 1945 malam, Jerman meninggalkan kota, dan para pelajar mengambil kembali reruntuhan seminari. Wojtyła dan seminaris lainnya secara sukarela bertugas membersihkan tumpukan kotoran beku dari jamban.[31] Bulan itu, Wojtyła menolong seorang gadis pengungsi Yahudi berusia 14 tahun bernama Edith Zierer[32] yang melarikan diri dari perkampungan buruh di Częstochowa.[32] Setelah terjatuh dari peron stasiun kereta, Wojtyła membawanya ke kereta dan menemaninya hingga selamat sampai Kraków. Zierer sangat berterima kasih pada Wojtyła yang menyelamatkan hidupnya hari itu.[33][34][35] B'nai B'rith sebuah organisasi Yahudi dan beberapa otoritas lainnya menyatakan bahwa Wojtyła telah menolong dan melindungi banyak Yahudi Polandia lainnya dari Nazisme.

Menjadi pastor

Karol Wojtyła sebagai pastor di Niegowić, Polandia, 1948

Setelah menyelesaikan pendidikan seminari di Kraków, Karol Wojtyła ditahbiskan sebagai pastor di hari para orang kudus pada 1 November 1946,[20] oleh uskup agung Kraków, Kardinal Adam Stefan Sapieha.[18][36][37] Dia kemudian berangkat untuk belajar teologi di Roma, di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Pontifical International Athenaeum Angelicum),[36][37] dimana dia kemudian mendapat Diploma Teologi Suci dan kemudian Doktor Teologi Suci.[17] Gelar Doktorat ini yang pertama dari dua, didasarkan pada disertasi Latin "Doktrin Iman Menurut Santo Yohanes dari Salib Suci"

Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma.

Dia kembali ke Polandia pada musim panas 1948 dengan tugas pertama pastoral di desa Niegowić, limabelas mil dari Kraków. Setibanya di Niegowić pada musim panen, tindakan pertama yang dilakukannya adalah berlutut dan mencium lantai.[38] Tindakan ini diadaptasi dari kebiasaan santo Jean Marie Baptiste Vianney yang berasal dari Perancis,[38] yang kemudian menjadi ciri khasnya ketika menjadi Paus.

Pada Maret 1949, dia dipindah ke paroki Santo Florian di Kraków, dia mengajar ilmu etika di Universitas Jagiellonian kemudian di Universitas Katolik Lublin (John Paul II Catholic University of Lublin). Sambil mengajar, Wojtyła bergabung dengan grup terdiri dari 20 pemuda, yang kemudian mereka juluki Rodzinka, atau "keluarga kecil". Mereka berkumpul untuk berdoa, diskusi filosofi, serta menolong orang buta dan sakit. Grup ini kemudian berkembang sampai sekitar 200 anggota, dan kegiatannya bertambah dengan bermain ski tahunan dan kayak.[3]

Tahun 1954 dia memperoleh doktorat kedua, dalam bidang filosofi,[39] mengevaluasi kelayakan etika Katolik berdasarkan sistem etis dari fenomenologi Max Scheler. Namun, otoritas Komunis menghalanginya memperoleh gelar sampai 1957.[37]

Selama periode ini, Wojtyła menulis seri artikel di koran Katolik Kraków Tygodnik Powszechny (Mingguan Umum) berkaitan dengan masalah kontemporer gereja.[40] Dia juga fokus pada pembuatan literatur asli selama dua belas tahun pertama menjadi pastor. Perang, hidup dalam Komunisme, dan tanggung jawab pastoralnya mempengaruhi puisi dan naskah dramanya. Namun, dia mempublikasikan karya-karyanya dalam dua nama samaran - Andrzej Jawień dan Stanisław Andrzej Gruda[24][40][41] - untuk memisahkan antara literatur dan tulisan religiusnya (yang diterbitkan dengan nama aslinya) dan agar karya literaturnya mendapat penghargaannya sendiri tanpa pengaruh masalah religi kepastorannya.[24][40][41] Pada 1960, Wojtyła menerbitkan buku teologis berpengaruh Cinta dan Tanggungjawab sebuah pembelaan terhadap ajaran-ajaran tradisional Gereja tentang pernikahan dari sudut pandang filosofis baru.[24][42]

Menjadi uskup, uskup agung dan kardinal

Kunjungan ke gereja Santa Perawan Maria di Kraków. Carmelite on the Sand - awal Juni 1967, beberapa waktu sebelum dilantik menjadi kardinal

Pada 4 Juli 1958,[37] ketika Wojtyła sedang berlibur bermain kayak di sebuah danau di utara Polandia, Paus Pius XII mengangkatnya menjadi uskup pembantu (auxiliary bishop) di Kraków. Dia dipanggil ke Warsawa, untuk bertemu Primat Polandia Kardinal Stefan Wyszyński, yang memberitahunya mengenai pengangkatannya.[43][44] Dia menyetujui untuk membantu uskup agung Eugeniusz Baziak sebagai uskup pembantu, dia ditahbiskan ke keuskupan menggunakan nama Uskup Ombi pada 28 September 1958.[37] Pada usia 38 tahun, dia menjadi uskup termuda di Polandia. Baziak wafat pada Juni 1962 dan pada 16 Juli 1962, Karol Wojtyła terpilih sebagai Vicar Capitular, atau administrator sementara keuskupan agung sampai uskup agung baru terpilih.[17][18]

Mulai Oktober 1962, Uskup Wojtyła mengambil bagian pada Konsili Vatikan II (1962–1965),[16][17][18][37] dan memberikan kontribusi pada dokumen-dokumen penting yang kelak menjadi Pernyataan tentang Kebebasan Beragama (Dignitatis Humanae) dan Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam Dunia Modern (Gaudium et Spes), dua hasil utama Konsili, ditilik dari sudut pandang historis dan pengaruhnya.[37]

Uskup Wojtyła juga terlibat pada semua majelis sinode para uskup.[17][18] Kemudian pada 13 Januari 1963, Paus Paulus VI mengangkatnya menjadi Uskup agung Kraków.[45] Pada 26 Juni 1967, Paus Paulus VI mengumumkan promosi Uskup agung Wojtyła kepada Dewan Kardinal.[16][37][45] Dia dinamakan Imam Kardinal titulus San Caesareo de Appia.[46]

Pada tahun 1967, dia berperan penting dalam perumusan ensiklik Humanae Vitae, yang berkaitan dengan masalah pelarangan aborsi dan pengaturan kelahiran dalam KB.[16][47][37][48] Menurut seorang saksi baru, Kardinal Wojtyla pada tahun 1970 melarang distribusi di keuskupan Kraków surat pastoral tentang keuskupan Polandia sedang mempersiapkan upacara ulang tahun ke-50 Perang Polandia-Soviet.[49]

Menjadi Paus

Lambang Paus Yohanes Paulus II dengan Salib Maria. Huruf M untuk Santa Perawan Maria, ibu Yesus, yang mana merupakan pengabdiannya (devosi)

Agustus 1978, pada wafatnya Paus Paulus VI, Kardinal Karol Wojtyła menghadiri konklaf Paus yang memilih Albino Luciani, Kardinal Venesia, sebagai Paus Yohanes Paulus I. Pada usia 65, Luciani bisa dikatakan masih muda sebagai Paus. Wojtyła pada usia 58 masih bisa mengharapkan untuk menghadiri sebuah konklaf Paus lainnya sebelum mencapai usia 80 tahun (usia maksimal dalam mengikuti konklaf). Namun tidak diduga bahwa konklaf berikutnya datang begitu cepat pada 28 September 1978, hanya 33 hari setelah menjabat, Paus Yohanes Paulus I wafat. Pada Oktober 1978 Wojtyła kembali ke Vatikan untuk menghadiri konklaf kedua dalam waktu kurang dari dua bulan.[18][37][50]

Konklaf kedua pada tahun 1978 diadakan pada 14 Oktober, sepuluh hari setelah pemakaman Paus Yohanes Paulus I. Pada konklaf ada dua kubu yang sama-sama memiliki calon kuat: Kardinal Giuseppe Siri, kubu konservatif yang merupakan Uskup Agung Genoa, dan Kardinal Giovanni Benelli, kubu liberal yang merupakan Uskup Agung Firenze (Florence) dan seorang teman dekat Paus Yohanes Paulus I.[51]

Pendukung Benelli begitu yakin bahwa ia bisa terpilih, pada putaran pemungutan suara pertama, Benelli memenangkan sembilan suara.[51] Namun, dari skala oposisi berarti suara yang diperoleh para calon tidak mencukupi untuk menjadi yang terpilih. Kardinal Franz König, Uskup Agung Wina, mengusulkan kepada para rekan pemilih lainnya untuk mengajukan kandidat kompromi: Kardinal Karol Józef Wojtyła dari Polandia.[51] Wojtyła akhirnya memenangkan pemilihan dengan delapan surat suara pada hari kedua, menurut media Italia, 99 suara dari 111 pemilih memilihnya. Dia kemudian memilih nama Yohanes Paulus II[37][51] untuk menghormati pendahulunya, dan asap putih muncul untuk memberitahu khalayak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus bahwa seorang Paus telah terpilih.[50] Dia menerima pemilihannya dengan kata-kata: ‘Dengan ketaatan dalam iman Kristus, Tuhanku, dan dengan kepercayaan pada Bunda Kristus dan Gereja, meskipun dalam kesulitan yang besar, saya menerima’[52][53] Ketika Paus baru muncul di balkon, ia telah melanggar tradisi dengan menyapa kerumunan massa.[52]

Wojtyła menjadi Paus ke 264 menurut kronologis daftar Paus dan menjadi Paus non Italia pertama sejak 455 tahun.[54] Dengan usia 58 tahun, dia adalah Paus termuda yang dilantik sejak Paus Pius IX pada 1846, yang berusia 54 tahun.[37] Seperti halnya pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II meniadakan penobatan kepausan tradisional yang seperti pelantikan dalam kerajaan, sebagai gantinya menerima pelantikan gerejawi yang disederhanakan pada 22 Oktober 1978. Selama pelantikan, ketika para kardinal berlutut di hadapannya untuk mengambil sumpah mereka dan mencium cincinnya, dia berdiri ketika Kardinal Stefan Wyszyński dari Polandia berlutut, menghentikannya mencium cincin dan memeluknya.[55]

Karya

Pengajaran

Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus (1985)

Masa depan dimulai hari ini, bukan besok.

— Paus Yohanes Paulus II[56]

Sebagai Paus, salah satu peran Yohanes Paulus II yang paling penting adalah untuk mengajar orang tentang agama Kristen. Dia menulis 14 ensiklik Paus dan mengajarkan tentang "Teologi Tubuh".

Dalam suratnya Di awal milenium yang baru (Novo Millennio Ineunte) dia menekankan pentingnya semua prioritas gereja pada Yesus Kristus: "Tidak, kami tidak akan diselamatkan oleh program namun oleh Manusia."

Dalam Cahaya Kebenaran (Veritatis Splendor), dia menekankan ketergantungan manusia pada Allah dan HukumNya ("Tanpa Sang Pencipta, makhluk ciptaan akan hilang") dan "ketergantungan kebebasan pada kebenaran". Dia mengingatkan bahwa manusia yang "menggantungkan dirinya sendiri pada relativisme dan skeptisime, akan tersesat dalam pencarian kebebasan semu jauh dari kebenaran itu sendiri".

Dalam Iman dan Akal budi (Fides et Ratio) Yohanes Paulus II mempromosikan minat baru dalam filsafat dan pencarian kebenaran dalam hal-hal teologis. Mengambil dari berbagai jenis sumber (seperti dari Thomisme), dia menggambarkan hubungan saling mendukung antara iman dan akal, dan menekankan para teolog harus fokus pada hubungan itu.

Yohanes Paulus II juga menulis banyak tentang kelompok pekerja dan doktrin sosial dari Gereja, dituangkannya dalam tiga ensiklik. Melalui ensiklik dan banyak Surat Apostolik serta Opininya, Yohanes Paulus II membahas tentang martabat perempuan dan pentingnya keluarga dalam masa depan kemanusiaan.[47]

Ensiklik lain termasuk Injil Kehidupan (Evangelium Vitae) dan Ut Unum Sint (Supaya Mereka Semua Menjadi Satu). Meskipun banyak kritik yang menuduhnya tidak fleksibel, dia menegaskan kembali ajaran moral Katolik menentang pembunuhan, eutanasia dan aborsi yang telah ada lebih dari seribu tahun.[47]

Kemanapun arah keluarga, demikian juga arah negara dan demikian juga seluruh dunia dimana kita hidup

— Paus Yohanes Paulus II[56]

Perjalanan pastoral

Berkas:Jp2koran.jpg
Paus Yohanes Paulus memegang dan mencium kitab suci Islam; Al-Qur'an.
Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Parlemen Polandia pada 11 Juni 1999
Bekas Presiden AS George W. Bush dan Laura Bush mengunjungi Paus Yohanes Paulus II di Castel Gandolfo pada 23 Juli 2001

Selama masa kepausannya, Paus Yohanes Paulus II melakukan perjalanan ke 129 negara,[1] dan mencatat lebih dari 1,1 juta kilometer jarak perjalanan. Dia selalu menarik perhatian banyak orang dalam perjalanannya, beberapa yang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah manusia seperti Hari Pemuda Sedunia di Manila 1995, dimana berkumpul sekitar 5 juta orang.[57] Some have suggested that it may have been the largest Christian gathering ever, although this is not certain.[58]

Dua dari kunjungan resmi Paus Yohanes Paulus II adalah ke Meksiko pada Januari 1979 dan ke Polandia pada Juni 1979, dimana selalu dikerumunani oleh kegembiraan manusia.[59] Kunjungan pertama ke Polandia ini meningkatkan semangat nasional dan mencetuskan formasi gerakan Solidaritas (Solidarność) pada tahun 1980, yang membawa kebebasan dan hak asasi pada negara yang bermasalah ini.[47] Pada kunjungan berikutnya ke Polandia dia memberikan dukungan diam-diam pada organisasi ini.[47] Beberapa perjalanan ini menguatkan pesannya dan Polandia memulai proses yang kemudian mengalahkan dominasi Uni Soviet di Eropa Timur pada tahun 1989.[60][61][62][1][63][59]

Sementara beberapa kunjungannya (seperti ke Amerika Serikat dan Tanah Suci) meneruskan kunjungan sebelumnya dari Paus Paulus VI, Yohanes Paulus II menjadi Paus pertama yang berkunjung ke Gedung Putih ketika perjalanan ke AS pada Oktober 1979, dimana dia disambut dengan hangat oleh calon presiden waktu itu Jimmy Carter. Dia juga berkunjung ke banyak negara dimana belum pernah ada Paus yang berkunjung sebelumnya. Dia adalah Paus pertama yang mengunjungi Meksiko di Januari 1979,[64] sebelum berkunjung ke Polandia sebagai Paus, juga ke Irlandia kemudian pada tahun yang sama.[65][66] Dia adalah paus yang memerintah pertama yang berkunjung ke Britania Raya, pada 1982, [67] dimana dia bertemu Ratu Elizabeth II, Gubernur Agung dari Gereja Inggris.[67] Dia melakukan perjalanan ke Haiti pada 1983, dimana dia berbicara dalam bahasa kreol kepada ribuan warga Katolik miskin yang berkumpul menyambutnya di bandar udara. Pesannya, "sesuatu harus berubah di Haiti", berdasarkan pada perbedaan yang menyolok antara kaya dan miskin, mendapat tepuk tangan bergemuruh.[68] Pada tahun 2000, dia adalah Paus modern pertama yang berkunjung ke Mesir, [69] dimana dia bertemu dengan paus Koptik, Paus Shenouda III[69] dan Patriark Ortodoks Yunani dari Alexandria.[69][70] Dia juga menjadi paus Katolik pertama yang berkunjung dan berdoa di sebuah masjid di Damaskus, Siria pada tahun 2001. Dia berkunjung ke Masjid Agung Umayyah, yang sebelumnya adalah gereja Kristen dimana Yohanes Pembaptis diyakini dimakamkan,[71] dimana dia berpidato untuk meminta Muslim, Kristen dan Yahudi untuk bekerja bersama-sama.[71][72]

Pada 15 Januari 1995, ketika berlangsung Hari Pemudia Dunia X, dia mengadakan misa untuk sekitar lima sampai tujuh juta umat di Luneta park,[57] Manila, Filipina, yang menjadi pertemuan tunggal terbesar dalam sejarah Kristen.[57] Pada Maret 2000, ketika mengunjungi Yerusalem, Yohanes Paulus II menjadi paus pertama dalam sejarah yang berkunjung dan berdoa di Tembok Ratapan.[73][74] Pada September 2001, dalam suasana paska Serangan 11 September 2001, dia melakukan perjalanan ke Kazakhstan dengan pengunjung yang kebanyakan adalah muslim, dan ke Armenia, untuk menghadiri peringatan 1.700 tahun masuknya Kristen di negara itu.[75]

Hari ini, pertama kali dalam sejarah, seorang Uskup Roma menjejakkan kaki di tanah Inggris. Tanah terbuka ini, pernah menjadi pos terdepan dari dunia luar dengan keyakinan berbeda, telah menjadi, melalui pemberitaan Injil, bagian yang dicintai dan diberkahi dari ladang anggur Kristus

— Paus Yohanes Paulus II (1982)[56]

Perjalanan Dunia Paus Yohanes Paulus II:[76]

  • 1979

1. 25 Januari–1 Februari
Republik Dominika dan Meksiko
2. 2-10 Juni
Polandia
3. 29 September–7 Oktober
Irlandia dan Amerika Serikat
4. 28-30 November
Turki

  • 1980

5. 2-12 Mei
Zaire, Republik Kongo, Kenya, Ghana, Burkina Faso, dan Pantai Gading
6. 30 Mei 30–2 Juni
Prancis
7. 30 June–12 Juli
Brasil
8. 15-19 November
Jerman Barat

  • 1981

9. 16-27 Februari
Filipina, Guam, dan Jepang

  • 1982

10. 12-19 Februari
Nigeria, Benin, Gabon, dan Guinea Khatulistiwa
11. 12-15 Mei
Portugal (termasuk Fátima)
12. 28 Mei–2 June
Britania Raya
13. 10-13 Juni
Argentina
14. 15 June
Swiss
15. 29 Agustus
San Marino
16. 31 Oktober–9 November
Spanyol

  • 1983

17. 2-10 Maret
Kosta Rika, Nikaragua, Panama, El Salvador, Guatemala, Belize, Honduras dan Haiti
18. 16-23 Juni
Polandia
19. 14-15 Agustus
Lourdes di Prancis
20. 10-13 September
Austria

  • 1984

21. 2-12 Mei
Korea Selatan, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Thailand
22. 12-17 Juni
Swiss
23. 9-20 September
Kanada
24. 10-12 Oktober
Spanyol, Republik Dominika, Puerto Rico

  • 1985

25. 26 Januari–6 Februari
Venezuela, Ekuador, Peru, Trinidad dan Tobago
26. 11-21 Mei
Belgia, Belanda, Luxembourg
27. 8-19 Agustus
Togo, Pantai Gading, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Zaire, Kenya, Maroko
28. 8 September
Liechtenstein

  • 1986

29. 1 Februari–10 Februari
India
30. 1-8 Juli
Colombia, St. Lucia
31. 4-7 Oktober
Prancis
32. 19 November–1 Desember 1
Australia, Selandia Baru, Bangladesh, Fiji, Singapura, Seychelles

  • 1987

33. 31 Maret–13 April
Uruguay, Chili, Argentina
34. 30 April–4 Mei
Jerman Barat
35. 8-14 Juni
Polandia
36. 10-20 September
Amerika Serikat dan Kanada

  • 1988

37. 7-18 Mei
Uruguay, Bolivia, Peru, Paraguay
38. 23-27 Juni
Austria
39. 10-19 September
Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Swaziland, Mozambique, memutar melalui Afrika Selatan
40. 8-11 Oktober
Prancis

  • 1989

41. 28 April–6 Mei
Madagaskar, Réunion, Zambia, and Malawi
42. 1-10 Juni
Norwegia, Islandia, Finlandia, Denmark, Swedia
43. 19-21 Agustus
Spanyol
44. 6-16 Oktober
Korea Selatan, Indonesia, Timor Timur, Mauritius

  • 1990

45. 25 Januari–1 Februari
Cape Verde, Guinea-Bissau, Mali, Burkina Faso, Chad
46. 21-22 April
Cekoslowakia
47. 6-13 May
Meksiko, Curaçao
48. 25-27 Mei
Malta
49. 1-10 September
Tanzania, Rwanda, Burundi, Pantai Gading

  • 1991

50. 10-13 Mei
Portugal
51. 1-9 Juni
Polandia
52. 13-20 Agustus
Polandia, Hungaria
53. 12-21 Oktober
Brasil

  • 1992

54. 19-26 Februari
Senegal, Gambia, Guinea
55. 4-10 Juni
Angola, Sao Tome dan Principe
56. 9-14 Oktober
Republik Dominika

  • 1993

57. 3-10 Februari
Benin, Uganda, Sudan
58. 25 April
Albania
59. 12-17 Juni
Spanyol
60. 9-16 Agustus
Jamaika, Meksiko, Amerika Serikat
61. 4-10 September
Lituania, Latvia, Estonia

  • 1994

62. 10-11 September
Kroasia

  • 1995

63. 12-21 Januari
Filipina, Australia, Papua Nugini, Sri Lanka
64. 20-22 Mei
Ceko, Polandia
65. 3-4 Juni
Belgia
66. 30 Juni
Slowakia
67. 14-20 September
Kamerun, Kenya, Afrika Selatan
68. 4-8 Oktober
Amerika Serikat

  • 1996

69. 5-12 Februari
Guatemala, El Salvador, Nikaragua, Venezuela
70. 14 April
Tunisia
71. 17-19 Mei
Slovenia
72. 21-23 Juni
Jerman
73. 6-7 September
Hungaria
74. 19-22 September
Prancis

  • 1997

75. 12-13 April
Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina
76. 25-27 April
Ceko
77. 10-11 Mei
Lebanon
78. 31 Mei–10 Juni
Polandia
79. 21-24 Agustus
Prancis
80. 2-5 Oktober
Brasil

  • 1998

81. 21-25 Januari
Kuba
82. 21-23 Maret
Nigeria
83. 19-21 Juni
Austria
84. 2-4 Oktober
Kroasia

  • 1999

85. 22-25 Januari
Mexico City di Meksiko
26-27 Januari
St. Louis, Missouri
86. 7-9 Mei
Rumania
87. 5-17 Juni
Polandia
88. 19 September
Slovenia
89. 5-9 November
New Delhi, India, dan Tbilisi di Georgia

  • 2000

90. 24-26 Februari
Mesir
91. 20-26 Maret
Jordan, Israel, dan Wilayah Otonomi Palestina
92. 12-13 Mei
Fátima di Portugal

  • 2001

93.(a) 4-5 Mei
Athena di Yunani
93.(b) 5-6 Mei
Suriah
93.(c) 8-9 Mei
Malta
94. 23-27 Juni
Ukraina
95. 22-27 September
Armenia dan Kazakhstan

  • 2002

96. 22-26 Mei
Azerbaijan dan Bulgaria
97. 23 Juli–1 Agustus
Kanada, Guatemala, dan Meksiko
98. 16-19 Agustus
Polandia

  • 2003

99. 3-4 Mei
Spanyol
100. 5-9 Juni
Kroasia
101. 22 Juni
Bosnia dan Herzegovina
102. 11-14 September
Slowakia

  • 2004

103. 5-6 Juni
Swiss
104. 14-15 Agustus
Lourdes di Prancis

Peta yang menggambarkan negara-negara yang dikunjungi Paus Yohanes Paulus II.

Kepemudaan

Hari Pemuda Dunia adalah kegiatan pemuda Katolik internasional yang populer dan digagas oleh Paus Yohanes Paulus II

Paus Yohanes Paulus II mempunyai hubungan khusus dengan kepemudaan Katolik dan dikenal juga sebagai Paus untuk Kepemudaan.[77][78] Sebelum menjadi paus, dia sudah sering melakukan perkemahan dan perjalanan mendaki gunung dengan para pemuda. Dia tetap melakukannya ketika sudah menjadi paus.[77] Dia sangat memperhatikan pendidikan untuk pastor masa mendatang dan banyak melakukan kunjungan awal ke seminari Katolik Roma, termasuk ke Venerable English College pada 1979.[18] Dia menggagas Hari Pemuda Dunia pada 1984 dengan maksud membawa pemuda pemudi Katolik dari seluruh dunia bersama-sama merayakan keyakinannya.[18][77][78] Pertemuan seminggu para pemuda ini berlangsung setiap dua atau tiga tahun, menarik minat ratusan ribu kaum muda, yang berkumpul untuk bernyanyi, berpesta dan bertemu untuk memperdalam keyakinan mereka.[18][78] Hari Pemuda Dunia ke 19 yang dirayakan selama kepausannya, mengumpulkan jutaan kaum muda dari seluruh dunia. Pada waktu itu, perhatiannya pada keluarga diungkapkan pada Pertemuan Keluarga Dunia, yang diadakan pada tahun 1994.[18]

Kaum muda terancam... dengan teknik jahat iklan yang membuat mereka menghindari kerja keras dan berharap mendapat kepuasan cepat atas setiap segala sesuatu yang mereka inginkan.

— Paus Yohanes Paulus II[56]

Hubungan dengan agama dan kepercayaan lain

Patung Paus Yohanes Paulus II diluar Katedral Almudena (Madrid, Spanyol)

Paus Yohanes Paulus II melakukan sangat banyak perjalanan dan bertemu dengan para penganut agama dan kepercayaan lain. Dia selalu mencoba mencari dasar yang sama untuk berkomunikasi, baik doktrin atau dogma. Pada hari Doa Sedunia untuk Perdamaian, yang diadakan pada 27 Oktober 1986 di Assisi, lebih dari 120 wakil agama dan kepercayaan serta berbagai denominasi Kristen meluangkan waktu sehari bersama untuk berpuasa dan berdoa.[79]

Anglikanisme

Paus Yohanes Paulus II mempunyai hubungan yang baik dengan Gereja Inggris, berdasarkan pendahulunya Paus Paulus VI, sebagai "yang tercinta Saudari Gereja".[80] Dia berkotbah di Katedral Canterbury ketika berkunjung ke Britania Raya,[67] dan menerima Uskup Agung Canterbury dengan bersahabat dan penuh kesopanan.[67] Namun, Yohanes Paulus II kecewa dengan keputusan Gereja Inggris yang memberikan Sakramen Tahbisan (Holy Orders) kepada perempuan dan melihatnya sebagai sebuah langkah berlawanan dalam kesatuan antara Komuni Anglikan dan Gereja Katolik.[80]

Pada 1980 Yohanes Paulus II mengeluarkan pengecualian pastoral yang memungkinkan mantan imam Episkopal yang pernah menikah untuk menjadi imam Katolik, dan untuk menerima bekas paroki Gereja Episkopal menjadi Gereja Katolik. Dia juga mengijinkan penciptaan bentuk Anglikan dari Ritus Latin, yang menggabungkan Buku Umum Doa Anglikan. Upaya bersejarah oikumene Yohanes Paulus II dengan Komuni Anglikan diwujudkan dengan berdirinya Gereja Katolik Bunda Penebusan (bentuk Anglikan), bekerjasama dengan Uskup Agung Patrick Flores dari San Antonio, Texas di Amerika Serikat.[81]

Luteranisme

Yudaisme

Gereja Ortodoks Oriental

Budhisme

Islam

Peran dalam runtuhnya komunisme

Percobaan-percobaan pembunuhan

Pada 13 Mei 1981, Yohanes Paulus II hampir tewas ketika ditembak oleh Mehmet Ali Ağca, seorang ekstremis Turki, kala masuk Lapangan Santo Petrus untuk bertemu umat. Ağca akhirnya dihukum penjara seumur hidup.

Paus ditembak ketika mengendarai sebuah mobil terbuka.

Apa kenapa, bagaimana dan atas perintah siapa percobaan pembunuhan ini dilakukan, masih tetap berupa misteri sampai akhir Maret 2005. Dikatakan dokumen-dokumen penting dari negara-negara mantan anggota Uni Soviet menunjukkan bahwa KGB bertanggung jawab [1]. Motif pembunuhan masih diperdebatkan. Salah satu kemungkinan ialah bahwa rezim komunis Uni Soviet takut akan pengaruh Paus Polandia ini akan stabilitas negara-negara satelit Soviet di Eropa Timur, terutama di Polandia sendiri.

Spekulasi lain menuduh orang-orang dalam Vatikan yang memberi perintah, terutama faksi kaum Freemason yang menentang Karol Wojtyła dan kelompok Opus Dei, yang salah satu pemimpinnya adalah Kardinal Casaroli. Ali Ağca sendiri masih bungkam dalam mengungkapkan kebenaran percobaan pembunuhannya, meski ia sering memberikan petunjuk bahwa ia mendapatkan pertolongan dari orang dalam Vatikan.

Dan akhirnya ada yang mengatakan bahwa Ağca, seorang penembak ulung, sebenarnya bisa membunuh sang Paus, jika mau dan misinya hanyalah menakut-nakutinya. Namun segala kemungkinan hanya merupakan spekulasi saja karena belum ada bukti-bukti definitif yang muncul.

Dua hari setelah Natal, pada 27 Desember 1983, Paus menjenguk pembunuhnya di penjara. Keduanya bercakap-cakap dan berbincang-bincang beberapa lama. Setelah pertemuan ini, Paus kemudian berkata: "Apa yang kita bicarakan harus merupakan rahasia antara dia dan saya. Ketika berbicara dengannya saya anggap ia adalah seorang saudara yang sudah saya ampuni dan saya percayai sepenuhnya."

Naik takhtanya Yohanes Paulus II sebagai Paus sudah diramalkan beberapa dasawarsa sebelumnya oleh Padre Pio. Biarawan yang sama ini, juga meramal bahwa pemerintahan Karol Wojtyła hanya berlangsung singkat dan berakhir dengan darah, sebuah ramalan yang hampir saja terbukti jika pembunuhannya berhasil. Percobaan pembunuhan ini juga diramalkan pada rahasia ketiga Tiga Rahasia Fatima, sebuah analisis dari Vatikan mengungkapkannya.

Sebuah percobaan pembunuhan lainnya terjadi pada 12 Mei 1982, di Fatima, Portugal ketika seorang pria berusaha menikam Paus dengan sebilah bayonet, tetapi dicegah oleh para penjaga. Si pembunuh, adalah seorang pastor ultrakonservatif, berhaluan keras, seorang warganegara Spanyol, bernama Juan María Fernández y Krohn. Dilaporkan ia menentang reformasi Konsili Vatikan II dan memanggil Paus seorang "agen dari Moskwa." Ia kemudian divonis hukuman penjara enam tahun dan lalu diekstradisi dari Portugal.

Ada pula sebuah percobaan pembunuhan Paus pada lawatannya di Manila bulan Januari 1995, yang merupakan bagian dari Operasi Bojinka, sebuah serangan terorisme masal yang dikembangkan oleh anggota kaum ekstremis Ramzi Yousef dan Khalid Sheik Mohammed.

Seorang bom bunuh diri yang menyamar sebagai seorang pastor direncanakan mendekati parade Paus dan meledakkan diri. Namun sebelum tanggal 15 Januari 1995 hari para pria ini akan melaksanakan rencana teror mereka, sebuah kebakaran dalam sebuah apartemen membawa para penyidik yang dipimpin oleh Aida Fariscal ke komputer laptop Yousef yang berisikan rencana-rencana teror mereka.

Yousef dicekal di Pakistan kurang lebih sebulan kemudian, tetapi Khalid Sheik Mohammed baru dicekal pada 2003.

Pemakaman

Pemakaman Paus Yohanes Paulus II menjadi pelayatan terbesar dalam sejarah masa Kristen sejak Perang Salib, menarik kunjungan lebih dari 4 juta pengunjung ke Vatikan ditambah dengan lebih dari 3,7 juta penduduk yang menetap di Roma. Hanya 2 juta orang yang diizinkan untuk melihat jenazah Yohanes Paulus II.

Kematian Paus Yohanes Paulus II diiringi ritual berusia berabad-abad lamanya dan tradisi yang berawal sejak masa pertengahan. Upacara Pengunjungan berlangsung dari 4 April hingga pagi hari tanggal 8 April di Basilika Santo Petrus. Pada 8 April, pukul 8.00 pagi UTC, Misa Requiem diberikan Kardinal Joseph Ratzinger sebagai Pejabat Tinggi Dewan Kardinal. Paus Yohanes Paulus dikebumikan di gua-gua di bawah basilika, Makam Para Paus. Dia diletakkan di bekas makam Paus Yohanes XXIII, yang dipindahkan Yohanes Paulus II untuk diberkati.


Penerus

Pada 19 April 2005 Kardinal Joseph Ratzinger dari Jerman terpilih sebagai pemimpin baru Vatikan setelah konklaf selama dua hari. Ratzinger memilih nama regnal Paus Benediktus XVI.

Bacaan lebih lanjut

Artikel terkait

Ensiklik Paus Yohanes Paulus II

Referensi

Sumber

Bibliografi

Catatan

  1. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Chronicle2
  2. ^ "Pope John Paul II". The Robinson Library. 20 October 2008. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  3. ^ a b "Pope John Paul II: A Light for the World". United States Council of Catholic Bishops. 2003. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  4. ^ Daniel J. Wakin (12 April 2005). "Cardinals Lobby for Swift Sainthood of John Paul II". The New York Times. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  5. ^ a b Moore, Malcolm (22 May 2008). "Pope John Paul II on course to become Saint in record time". Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  6. ^ Hollingshead, Iain (1 April 2006). "Whatever happened to ... canonising John Paul II?". The Guardian. London. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  7. ^ Gertz, Steven (10 January 2003). "Christian History Corner: John Paul II's Canonisation Cannon". Christianity Today. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  8. ^ Walsh, Sister Mary Ann. "Beatifications During Pope John Paul II's Pontificate, 1988". From: ‘John Paul II: A Light for the World’, Popebook.com. United States Conference of Catholic Bishops, Inc. Diakses tanggal 2009-01-01.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  9. ^ "Table of the Canonisations during the Pontificate of His Holiness John Paul II". The Holy See. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  10. ^ Whether John Paul II canonised more saints than all previous popes put together is difficult to prove, as the records of many early canonisations are incomplete, missing, or inaccurate.
  11. ^ "Catholic Culture : Latest Headlines : SPECIAL: Popes Pius XII, John Paul II declared 'venerable'". catholicculture.org. Diakses tanggal 2010-02-25. 
  12. ^ "A Catholic Life: Pope Pius XII, John Paul II Declared Venerable". acatholiclife.blogspot.com. Diakses tanggal 2010-02-25. 
  13. ^ "Venerable John Paul II". 19 December 2009work=piercedhearts.org. Diakses tanggal 2010-02-25. 
  14. ^ "John Paul II declared [[Venerable]], moves one step closer to sainthood :: Catholic News Agency (CNA)". catholicnewsagency.com. Diakses tanggal 2010-02-25.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  15. ^ "Pope paves way to beatification of John Paul II". bbc.news.co.uk. Diakses tanggal 2011-01-14. 
  16. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama About
  17. ^ a b c d e f g Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama A&E
  18. ^ a b c d e f g h i j k l "His Holiness John Paul II : Short Biography". Vatican Press Office. 30 June 2005. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  19. ^ a b c d e f "Pope John Paul II 1920-2005". CNN. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  20. ^ a b c "Karol Wojtyła (Pope John Paul II) Timeline". Christian Broadcasting Network. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  21. ^ a b Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 11. ISBN 0340908165. 
  22. ^ a b Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 25. ISBN 0340908165. 
  23. ^ "Pope John Paul the most revered human being on earth popejohnpaul.com". popejohnpaul.com. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  24. ^ a b c d e Kuhiwczak, Piotr (Dr.) (1 January 2007). "A literary Pope". Polish Radio. Diakses tanggal 2009-01-01. [pranala nonaktif]
  25. ^ a b Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 60. ISBN 0340908165. 
  26. ^ a b c d e Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 63. ISBN 0340908165. 
  27. ^ a b c George Weigel, "Witness to Hope" - HarperCollins Publishers 2001, page 71
  28. ^ a b c Davies, Norman (2004). Rising '44: The Battle for Warsaw. 80 Strand, London WC2R 0RL: Viking Penguin. hlm. 253–254. ISBN 0-670-03284-0. 
  29. ^ a b George Weigel, "Witness to Hope" - HarperCollins Publishers 2001, pages 71-21
  30. ^ Norman Davies, Rising '44: The Battle for Warsaw - Viking Penguin 2004, pages 253-254
  31. ^ Witness to Hope, George Weigel, HarperCollins (1999, 2001) ISBN 0-06-018793-X.
  32. ^ a b "Profile of Edith Zierier (1946)". Voices of the Holocaust. 2000 Paul V. Galvin Library, Illinois Institute of Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 19, 2008. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  33. ^ "CNN Live event transcript". CNN.com. 8 April 2005. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  34. ^ Roberts, Genevieve., "The death of Pope John Paul II: `He saved my life - with tea, bread'", The Independent, 3 April 2005, Retrieved on 2007-06-17.
  35. ^ Cohen, Roger., " The Polish Seminary Student and the Jewish Girl He Saved", International Herald Tribune, 6 April 2005, Retrieved on 2007-06-17.
  36. ^ a b Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 71. ISBN 0340908165. 
  37. ^ a b c d e f g h i j k l "His Holiness John Paul II, Biography, Pre-Pontificate". Holy See. Diakses tanggal 1 January 2008. 
  38. ^ a b Maxwell-Stuart, P.G. (2006). Chronicle of the Popes. London: Thames & Hudson. hlm. 233. ISBN 978-0-500-28608-6 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  39. ^ Edward Stourton, "John Paul II: Man of History" - Hodder & Stoughton 2006, page 97
  40. ^ a b c "John Paul II to Publish First Poetic Work as Pope". ZENIT Innovative Media, Inc. 7 January 2003. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  41. ^ a b Landry, Fr. Roger J. (22 April 2005). "God, the Pope and Michelangelo". CatholiCity.com. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  42. ^ Wojtyła, Karol. Love and Responsibility: 1981
  43. ^ John Paul II, Pope (2004). Rise, Let Us Be On Our Way. 2004 Warner Books. ISBN 0-446-57781-2. 
  44. ^ Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 103. ISBN 0340908165. 
  45. ^ a b "Short biography". www.vatican.va. Diakses tanggal 2009-10-25. 
  46. ^ Cardinal Deaconry S. Cesareo in Palatio Giga Catholic Information
  47. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Memory
  48. ^ "Humanae Vitae". 25 July 1968. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  49. ^ Roman Graczyk, Cena przetrwania? SB wobec Tygodnika Powszechnego, Warszawa 2011 p. 204 ISBN 978-83-7700-015-1.
  50. ^ a b "A "Foreign" Pope". Time magazine. 30 October 1978. hlm. 1. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  51. ^ a b c d "A "Foreign" Pope". Time magazine. 30 October 1978. hlm. 4. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  52. ^ a b Stourton, Edward (2006). John Paul II: Man of History. London: Hodder & Stoughton. hlm. 171. ISBN 0340908165. 
  53. ^ "New Pope Announced". BBC News. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  54. ^ 1978 Year in Review: The Election of Pope John Paul II
  55. ^ "Events in the Pontificate of John Paul II". 30 June 2005. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  56. ^ a b c d "BrainyQuote: Pope John Paul II Quotes". BrainyMedia.com. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  57. ^ a b c "The Philippines, 1995: Pope dreams of "the Third Millennium of Asia"". AsiaNews. 4 April 2005. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  58. ^ "Manila World Youth Day". Wikipedia. Diakses tanggal 2010-09-13. 
  59. ^ a b "1979: Millions cheer as the Pope comes home". from "On This Day, 2 June 1979,". BBC News. 2 June 1979. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  60. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CBCNews
  61. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Berlin Wall
  62. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bottum
  63. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gorbachev
  64. ^ Thompson, Ginger (30 July 2002). "Pope to Visit a Mexico Divided Over His Teachings". The New York Times. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  65. ^ "Irish remember 1979 Papal visit". BBC News. 2 April 2005. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  66. ^ "The Pope's visit to Ireland". CatholicIreland.net. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  67. ^ a b c d "28 May 1982: Pope John Paul II becomes first pontiff to visit Britain". Bishops’ Conference of England and Wales. Diakses tanggal 2009-01-01.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  68. ^ Abbott, Elizabeth (1988). Haiti: The Duvalier Years. McGraw Hill Book Company. hlm. 260–262. ISBN 0-07-046029-9. 
  69. ^ a b c "Pope pleads for harmony between faiths". BBC News. 24 February 2000. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  70. ^ "Reception of His Holiness Catholicos Karekin II". The Christian Coptic Orthodox Church Of Egypt. 27 October 2000. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  71. ^ a b Plett, Barbara (7 May 2001). "Mosque visit crowns Pope's tour". BBC News. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  72. ^ "Pope John Paul II - Address at Omayyad Mosque of Damascus - 6 May 2001". The Catholic Community Forum and Liturgical Publications of St. Louis, Inc. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  73. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BBCIsrael
  74. ^ Klenicki, Rabbi Leon (13 April 2006). "Pope John Paul II's Visit to Jordan, Israel and the Palestinian Authority: A Pilgrimage of Prayer, Hope and Reconciliation" (PDF). Anti-Defamation League. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  75. ^ Henneberger, Melinda (21 September 2001). "Pope to Leave for Kazakhstan and Armenia This Weekend". The New York Times. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  76. ^ "The Holy See: Jubilee Pilgrimages of the Holy Father". Holy See. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  77. ^ a b c Bonacci, Mary Beth (5 May 2005). "The Pope of the Youth". Crisis Magazine. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  78. ^ a b c Bauman, Michelle (2 April 2006). "John Paul II: Pope of the Youth". Catholic News Agency. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  79. ^ Andrea Riccardi. La pace preventiva. Milan: San Paolo 2004.
  80. ^ a b Kirby, Alex (8 April 2005). "John Paul II and the Anglicans". BBC News. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  81. ^ "An Introduction to the Parish Our Lady of the Atonement Catholic Church". 2006,2009 Our Lady of the Atonement. Diakses tanggal 2009-01-01. 

Pranala luar


Didahului oleh:
Yohanes Paulus I
Paus
1978 - 2005
Diteruskan oleh:
Benediktus XVI

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA