Lompat ke isi

Karel Sadsuitubun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RamaTrendy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
| image = Tubun.jpg
| image = Tubun.jpg
| caption =
| caption =
| birth_date = 14 Oktober 1928
| birth_date = {{birth date|1928|10|14}}
| birth_place = [[Tual]], [[Maluku Tenggara]]
| birth_place = [[Tual]], [[Maluku Tenggara]]
| birth_name = Karel Satsuit Tubun
| birth_name = Karel Satsuit Tubun
| death_date = 1 Oktober 1965 (umur 36)
| death_date = {{death date and age|1965|10|1|1928|10|14}}
| death_place = [[Jakarta]]
| death_place = [[Jakarta]]
| criminal_charge =
| criminal_charge =
Baris 14: Baris 14:
}}
}}


[[Polisi]] [[Anumerta]] '''Karel Satsuit Tubun''', ({{lahirmati|[[Maluku Tenggara]]|14|10|1928|[[Jakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan]] nasional [[Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]]. Ia adalah pengawal dari [[Johannes Leimena|J. Leimena]]. Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]]. Dikarenakan dia adalah korban [[Gerakan 30 September]], maka dia diangkat menjadi seorang [[Pahlawan Revolusi]].
[[Ajun Inspektur Polisi Dua]] [[Anumerta]] '''Karel Satsuit Tubun''', ({{lahirmati|[[Maluku Tenggara]]|14|10|1928|[[Jakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan]] nasional [[Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]]. Ia adalah pengawal dari [[Johannes Leimena|J. Leimena]]. Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]]. Dikarenakan dia adalah korban [[Gerakan 30 September]], maka dia diangkat menjadi seorang [[Pahlawan Revolusi]].


== Biografi ==
== Biografi ==
Karel Satsuit Tubun lahir di Tual,[[Maluku]] Tenggara Pada Tanggal [[14]] [[Oktober]] [[1928]].ketika telah Dewasa ia memustuskan untuk masuk menjadi anggota [[POLRI]].ia pun diterima,lalu mengikuti Pendidikan [[Polisi]],setelah lulus,ia ditempatkan di Kesatuan [[Brimob]] [[Ambon]] dengan Pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau sekarang Bhayangkara Dua Polisi.ia pun ditarik ke [[Jakarta]] dan Memiliki Pangkat Agen Polisi Kelas Satu atau sekarang Bhayangkara Dua Polisi.ketika [[Bung Karno]] mengumandangkan [[Trikora]] yang isinya menuntut Pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dari tangan Belanda.seketika pula dilakukan [[Operasi]] [[Militer]] ia pun ikut serta dalam perjuangan itu.setelah Irian barat berhasil dikembalikan.ia diberi tugas untuk mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri Dr.[[J. Leimena]] di [[Jakarta]].Berangsur-angsur Pangkatnya naik menjadi Brigadir Polisi.
Karel Satsuit Tubun lahir di [[Tual]], [[Maluku Tenggara]] pada tanggal [[14 Oktober]] [[1928]]. Ketika telah dewasa ia memutuskan untuk masuk menjadi anggota [[POLRI]]. Ia pun diterima, lalu mengikuti Pendidikan [[Polisi]], setelah lulus, ia ditempatkan di Kesatuan [[Brimob]] [[Ambon]] dengan Pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau sekarang Bhayangkara Dua Polisi. Ia pun ditarik ke [[Jakarta]] dan memiliki pangkat Agen Polisi Kelas Satu atau sekarang Bhayangkara Satu Polisi. Ketika [[Bung Karno]] mengumandangkan [[Trikora]] yang isinya menuntut pengembalian [[Irian Barat]] kepada Indonesia dari tangan [[Belanda]]. Seketika pula dilakukan [[Operasi]] [[Militer]], ia pun ikut serta dalam perjuangan itu. Setelah Irian barat berhasil dikembalikan, ia diberi tugas untuk mengawal kediaman [[Wakil Perdana Menteri]], Dr. [[J. Leimena]] di [[Jakarta]]. Berangsur-angsur pangkatnya naik menjadi Brigadir Polisi.


== Kematian ==
== Kematian ==
Baris 40: Baris 40:


{{DEFAULTSORT:Tubun, Karel Satsuit}}
{{DEFAULTSORT:Tubun, Karel Satsuit}}
{{lifetime|1928|1965}}


[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori : Meninggal Usia 37]]

Revisi per 18 Desember 2013 16.44

Karel Sadsuitubun
Berkas:Tubun.jpg
LahirKarel Satsuit Tubun
(1928-10-14)14 Oktober 1928
Tual, Maluku Tenggara
Meninggal1 Oktober 1965(1965-10-01) (umur 36)
Jakarta
PekerjaanAjun Inspektur Polisi Dua
Tentara

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun, (14 Oktober 1928 – 1 Oktober 1965) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah seorang korban Gerakan 30 September pada tahun 1965. Ia adalah pengawal dari J. Leimena. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Dikarenakan dia adalah korban Gerakan 30 September, maka dia diangkat menjadi seorang Pahlawan Revolusi.

Biografi

Karel Satsuit Tubun lahir di Tual, Maluku Tenggara pada tanggal 14 Oktober 1928. Ketika telah dewasa ia memutuskan untuk masuk menjadi anggota POLRI. Ia pun diterima, lalu mengikuti Pendidikan Polisi, setelah lulus, ia ditempatkan di Kesatuan Brimob Ambon dengan Pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau sekarang Bhayangkara Dua Polisi. Ia pun ditarik ke Jakarta dan memiliki pangkat Agen Polisi Kelas Satu atau sekarang Bhayangkara Satu Polisi. Ketika Bung Karno mengumandangkan Trikora yang isinya menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dari tangan Belanda. Seketika pula dilakukan Operasi Militer, ia pun ikut serta dalam perjuangan itu. Setelah Irian barat berhasil dikembalikan, ia diberi tugas untuk mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri, Dr. J. Leimena di Jakarta. Berangsur-angsur pangkatnya naik menjadi Brigadir Polisi.

Kematian

Karena mengganggap para Pimpinan Angkatan Darat,sebagai penghalang utama cita citanya.maka PKI merencenakan untuk melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah Perwira Angkatan Darat yang dianggap menghalangi cita-citanya.salah satu sasaranya adalah Jenderal A.H. Nasution yang bertetangga dengan rumah Dr.J. Leimena.Gerakan itu pun dimulai,ketika itu ia kebagian tugas jaga pagi.maka,ia menyempatkan diri untuk tidur. para penculik pun datang, pertama-tama mereka menyekap Para Pengawal rumah Dr.J. Leimena.karena mendengar suara gaduh maka K.S.Tubun pun terbangun dengan membawa senjata ia mencoba menembak para gerombolan PKI tersebut. Malang, gerombolan itu pun juga menembaknya. Karena tidak seimbang K.S.Tubun pun tewas seketika setelah peluru penculik menembus tubuhnya.

Pemberian Gelar

Atas segala jasa-jasanya selama ini.serta turut menjadi korban Gerakan 30 September maka Pemerintah Memasukannya sebagai salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia.bersama Jenderal Ahmad Yani,Letjen Suprapto,Letjen M.T.Haryono,Letjen S.Parman,Mayjen Sutoyo,Mayjen D.I.Pandjaitan.Brigjen Katamso,Kolonel Sugiono,Kapten C.Z.I.Pierre Tendean.selain itu pula Pangkatnya Dinaikan Menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi.namanya juga kini diabadikan menjadi nama sebuah kapal perang republik indonesia dari fregat van speijk class dengan nama KRI Karel Satsuit Tubun

Lihat Pula

Referensi

(Sumber: Wajah & Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Jilid II)