Ekonomi pascaindustri: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
baru |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
[[ |
[[Kategori:Masyarakat pascaindustri]] |
||
[[ |
[[Kategori:Sistem ekonomi|Pascaindustri]] |
||
[[ |
[[Kategori:Istilah globalisasi]] |
||
{{globalisasi-stub}} |
{{globalisasi-stub}} |
Revisi per 6 April 2016 08.34
Bagian dari seri |
Sistem ekonomi |
---|
Ekonomi pascaindustri merujuk pada masa pertumbuhan dalam sebuah ekonomi atau negara industri yang mengalami kelesuan di sektor manufaktur dan pertumbuhan di sektor jasa, informasi, dan riset.[1] Ekonomi pascaindustri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Lesunya sektor manufaktur sehingga mengakibatkan deindustrialisasi,
- besarnya sektor jasa, dan
- meningkatnya jumlah teknologi informasi yang memicu "zaman informasi". Informasi, pengetahuan, dan kreativitas adalah bahan mentah baru bagi ekonomi pascaindustri.
Sektor industri dalam ekonomi pascaindustri dialihkan ke negara-negara berkembang yang mampu memproduksi barang dengan biaya rendah (alih daya). Pola ini dapat dijumpai di negara-negara yang sudah terindustrialisasi seperti Amerika Serikat dan sebagian besar negara di Eropa Barat.
Lihat pula
Referensi
- ^ Krahn, Harvey J.; Lowe, Graham S.; Hughes, Karen D. (2008). Work, Industry, and Canadian Society (edisi ke-6th). Toronto, ON: Nelson Education. hlm. 26–27. ISBN 9780176501136.