RCTI: Perbedaan antara revisi
Moelord1st (bicara | kontrib) k Penambahan channel HD di MNC Vision Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| logosize = 200px |
| logosize = 200px |
||
| logocaption = Logo RCTI sejak 20 Mei 2015 |
| logocaption = Logo RCTI sejak 20 Mei 2015 |
||
| Airdate = [[13 November]] [[1988]] |
|||
| Launch = [[24 Agustus]] [[1989]] |
| Launch = [[24 Agustus]] [[1989]] |
||
| Owner = [[Bimantara Citra]] (1989-2003)<br />[[Rajawali Corpora]] (1989-2000)<br />[[Media Nusantara Citra]] (2003-sekarang) |
| Owner = [[Bimantara Citra]] (1989-2003)<br />[[Rajawali Corpora]] (1989-2000)<br />[[Media Nusantara Citra]] (2003-sekarang) |
||
Baris 132: | Baris 133: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
=== Izin siaran === |
=== Izin siaran === |
||
RCTI menerima izin siaran pada [[1 Januari]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan sekitarnya dengan [[dekoder]]. RCTI berdiri pada [[21 Agustus]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar. Pada [[13 November]] [[1988]], RCTI melakukan siaran percobaan pertama kali, selama |
RCTI menerima izin siaran pada [[1 Januari]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan sekitarnya dengan [[dekoder]]. RCTI berdiri pada [[21 Agustus]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar. Pada [[13 November]] [[1988]], RCTI melakukan siaran percobaan pertama kali untuk wilayah [[Jakarta]], selama 5 jam sehari dengan [[dekoder]]. |
||
=== Televisi berlangganan === |
=== [[Televisi berlangganan]] === |
||
[[Berkas:RCTI lama3.png|jmpl|kiri|180px|Logo pertama RCTI (versi non-korporat atau komersil) (1988-24 Agustus 2000)]] |
[[Berkas:RCTI lama3.png|jmpl|kiri|180px|Logo pertama RCTI (versi non-korporat atau komersil) (1988-24 Agustus 2000)]] |
||
[[Berkas:Rcti_(2).png|jmpl|kiri|180px|Logo pertama RCTI (versi korporat) (1991-24 Agustus 2000)]] |
[[Berkas:Rcti_(2).png|jmpl|kiri|180px|Logo pertama RCTI (versi korporat) (1991-24 Agustus 2000)]] |
||
Bermula dari |
Bermula dari Jalan Raya Pejuangan [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]], RCTI memulai siarannya secara [[penyiaran komersil|komersial]] diresmikan oleh [[Presiden Republik Indonesia]] adalah [[Bapak]] [[Soeharto|Jendral Soeharto]] ditandai dengan penandatanganani prasasti sebagai tanda mengudaranya lahir pada [[24 Agustus]] [[1989]] ditetapkan menjadi Hari Lahir RCTI yang mencakup wilayah [[Jabodetabek]], di mana pada saat itu siaran RCTI diterima secara terbatas untuk pelanggan yang memiliki dekoder di wilayah [[Jabodetabek]]. Meskipun ber[[Asosiasi Televisi Lokal Indonesia|siaran lokal]] di [[Jakarta]], namun ternyata status RCTI pada saat itu adalah [[televisi berlangganan]], bukan [[Asosiasi Televisi Lokal Indonesia|televisi lokal]]. Meski pada saat itu RCTI masih berstatus [[televisi berlangganan]] di [[Jakarta]], RCTI sempat menayangkan iklan-iklan bermerek. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[1990]], RCTI melakukan siaran [[televisi terestrial|terestrial]] ke seluruh [[Indonesia]]. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal. |
||
=== Televisi terestrial === |
=== [[Televisi terestrial]] === |
||
[[Berkas:RCTI lama2.png|jmpl|kiri|180px|Versi lain dari logo pertama RCTI, digunakan di layar kaca televisi serta ''station ID'' (1993-24 Agustus 2000)]] |
[[Berkas:RCTI lama2.png|jmpl|kiri|180px|Versi lain dari logo pertama RCTI, digunakan di layar kaca televisi serta ''station ID'' (1993-24 Agustus 2000)]] |
||
Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pada [[1 Agustus]] 1990, RCTI melakukan pelepasan dekoder. Lalu bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI beroperasi secara terestrial sebagai siaran gratis dan pada saat itu pula, [[Global Mediacom|PT Bimantara Citra Tbk]] mendirikan [[SCTV]] sebagai stasiun televisi swasta kedua di Indonesia yang pada saat itu berstatus televisi lokal di [[Surabaya]] untuk merelay acara-acara RCTI di Surabaya. Baru pada tahun [[1991]], RCTI merealisasikan hal itu setelah RCTI meluaskan siarannya ke Bandung pada [[1 Mei]] [[1991]]. |
Karena setiap hari pelanggan [[dekoder]] RCTI semakin bertambah di wilayah [[Jabodetabek]], maka pada [[1 Agustus]] [[1990]], RCTI melakukan pelepasan [[dekoder]]. Lalu bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[1990]], pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI beroperasi secara [[televisi terestrial|terestrial]] sebagai [[siaran gratis]] dan pada saat itu pula, [[Global Mediacom|PT Bimantara Citra Tbk]] mendirikan [[SCTV]] sebagai [[stasiun televisi|stasiun]] [[televisi swasta]] kedua di [[Indonesia]] yang pada saat itu berstatus [[Asosiasi Televisi Lokal Indonesia|televisi lokal]] di [[Surabaya]] untuk merelay acara-acara RCTI di [[Surabaya]]. Baru pada tahun [[1991]], RCTI merealisasikan hal itu setelah RCTI meluaskan siarannya ke [[Bandung]] pada [[1 Mei]] [[1991]]. |
||
[[Berkas:RCTI13Tahun.png|jmpl|kiri|180px|Versi lain dari logo kedua RCTI, digunakan di layar kaca televisi (24 Agustus 2000-2005) serta ''station ID'' (24 Agustus 2000-24 Agustus 2004)]] |
[[Berkas:RCTI13Tahun.png|jmpl|kiri|180px|Versi lain dari logo kedua RCTI, digunakan di layar kaca televisi (24 Agustus 2000-2005) serta ''station ID'' (24 Agustus 2000-24 Agustus 2004)]] |
||
[[Berkas:RCTI.svg|jmpl|kiri|180px|Logo kedua RCTI (24 Agustus 2000-19 Mei 2015)]] |
[[Berkas:RCTI.svg|jmpl|kiri|180px|Logo kedua RCTI (24 Agustus 2000-19 Mei 2015)]] |
||
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1993]], RCTI melakukan siarannya secara nasional. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 24 Agustus [[2000]], RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru serta penempatan logo diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Sejak 1 Januari 2003, RCTI mengudara selama 24 jam nonstop. |
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[1993]], RCTI melakukan siarannya secara [[nasional]]. Sejak [[Maret]] [[1996]], RCTI memindahkan siaran dari satelit [[Palapa B2P]] menjadi Satelit [[Palapa C2]] guna meningkatkan kualitas penyiaran. Tanggal [[1 Februari]] [[2000]], Sistem siaran RCTI dari diubah menjadi [[Digital]]. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[2000]], RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru serta penempatan logo diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Sejak tanggal [[1 Februari]] [[2001]], Peresmian stasiun tranmisi RCTI yang ke-47 di [[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru]]. Sejak [[1 Januari]] [[2003]], RCTI mengudara selama 24 jam nonstop. |
||
== Penyiar == |
== Penyiar == |
Revisi per 22 April 2018 07.53
RCTI | |
---|---|
RCTI (singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia pertama. Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan joint venture dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%)[1]. RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tetapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki GTV dan MNCTV. RCTI telah memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Eropa, Euro 2008 bersama GTV dan MNCTV.
Pada tahun 2010, RCTI memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, bersama GTV.
Sejarah
Izin siaran
RCTI menerima izin siaran pada 1 Januari 1987 di Jakarta dan sekitarnya dengan dekoder. RCTI berdiri pada 21 Agustus 1987 di Jakarta dan dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar. Pada 13 November 1988, RCTI melakukan siaran percobaan pertama kali untuk wilayah Jakarta, selama 5 jam sehari dengan dekoder.
Bermula dari Jalan Raya Pejuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, RCTI memulai siarannya secara komersial diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia adalah Bapak Jendral Soeharto ditandai dengan penandatanganani prasasti sebagai tanda mengudaranya lahir pada 24 Agustus 1989 ditetapkan menjadi Hari Lahir RCTI yang mencakup wilayah Jabodetabek, di mana pada saat itu siaran RCTI diterima secara terbatas untuk pelanggan yang memiliki dekoder di wilayah Jabodetabek. Meskipun bersiaran lokal di Jakarta, namun ternyata status RCTI pada saat itu adalah televisi berlangganan, bukan televisi lokal. Meski pada saat itu RCTI masih berstatus televisi berlangganan di Jakarta, RCTI sempat menayangkan iklan-iklan bermerek. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, RCTI melakukan siaran terestrial ke seluruh Indonesia. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal.
Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pada 1 Agustus 1990, RCTI melakukan pelepasan dekoder. Lalu bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI beroperasi secara terestrial sebagai siaran gratis dan pada saat itu pula, PT Bimantara Citra Tbk mendirikan SCTV sebagai stasiun televisi swasta kedua di Indonesia yang pada saat itu berstatus televisi lokal di Surabaya untuk merelay acara-acara RCTI di Surabaya. Baru pada tahun 1991, RCTI merealisasikan hal itu setelah RCTI meluaskan siarannya ke Bandung pada 1 Mei 1991.
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus 1993, RCTI melakukan siarannya secara nasional. Sejak Maret 1996, RCTI memindahkan siaran dari satelit Palapa B2P menjadi Satelit Palapa C2 guna meningkatkan kualitas penyiaran. Tanggal 1 Februari 2000, Sistem siaran RCTI dari diubah menjadi Digital. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 24 Agustus 2000, RCTI resmi berganti logo baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru serta penempatan logo diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas. Hingga awal tahun 2001, RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Sejak tanggal 1 Februari 2001, Peresmian stasiun tranmisi RCTI yang ke-47 di Kotabaru. Sejak 1 Januari 2003, RCTI mengudara selama 24 jam nonstop.
Penyiar
Acara
Mengenai tayangan azan magrib
Sejak 2000an, tayangan Adzan Maghrib di RCTI hanya dapat disaksikan melalui antena UHF di beberapa kota menurut waktu sholat di wilayah setempat/daerah stasiun relay yang bersangkutan (khususnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Semarang) seperti halnya yang terjadi di MNCTV dan GTV. Tayangan Adzan Maghrib di RCTI juga dapat disaksikan melalui TV berlangganan MNC Vision dan MNC Play, serta melalui Live Streaming di situs Okezone.com. Namun untuk tayangan RCTI melalui satelit Palapa D, tayangan Adzan Maghrib tidak dapat disaksikan/diacak dan ditutup dengan iklan komersial.
Di Bali, RCTI tidak menyiarkan Adzan Maghrib sama sekali, namun RCTI menyiarkan tayangan Puja Tri Sandya bersama MNCTV dan GTV.
Direksi dan Komisaris
Daftar direktur utama
No. | Nama | Masa jabatan |
---|---|---|
Peter F. Gontha | ||
Joni P. Soebandono | ||
Budhy G. W. Budhyarto | ||
M. S. Rallie Siregar | ||
Harry Kuntoro | ||
Wisnu Hadi | ||
Hary Tanoesoedibjo | ||
Sutanto Hartono | ||
Hary Tanoesoedibjo | ||
Kanti Mirdiati Imansyah |
Struktur dewan direksi RCTI saat ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Dewan Direksi RCTI [2] |
Struktur dewan komisaris RCTI saat ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Dewan Komisaris RCTI [3] |
Lihat pula
- Daftar Stasiun Televisi Indonesia
- Seputar Indonesia
- Nuansa Pagi
- Buletin Siang
- Buletin Malam
- Sergap
- MNCTV
- GTV (Indonesia)
- iNews
- SCTV
Referensi
- ^ Anak Perusahaan PT. Bimantara Citra
- ^ "Dewan Direksi RCTI". Rajawali Citra Televisi Indonesia. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. 2012. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
- ^ "Dewan Komisaris RCTI". Rajawali Citra Televisi Indonesia. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. 2012. Diakses tanggal 30 Januari 2016.
Pranala luar
- (Inggris) (Indonesia) Situs web resmi
- (Inggris) (Indonesia) Situs web resmi Media Nusantara Citra
- RCTI di Facebook
- RCTI di Twitter