Pemberitaan palsu mengenai Joko Widodo: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 49: | Baris 49: | ||
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).<ref> |
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).<ref> |
||
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/08/05/192311826/Jokowi.Mulai.September.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia.Akan.Meroket |
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/08/05/192311826/Jokowi.Mulai.September.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia.Akan.Meroket |
||
== Pidato pascapemilihan umum gubernur DKI 2017 == |
== Pidato pascapemilihan umum gubernur DKI 2017 == |
Revisi per 25 Mei 2018 08.45
Selama menjalani karier politiknya, Joko Widodo menjadi objek atas pemberitaan palsu yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Memesan layanan Stan Greenberg
Pemberitaan palsu ini muncul saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta menjelang Pemilihan Presiden Indonesia 2014. Jokowi dituding memanfaatkan layanan konsultan asing Stan Greenberg untuk memuluskan kemenangannya. Hal ini dibantah Sekjen Barisan Relawan Jokowi (Bara JP), Utje Gustaaf Patty, yang berbalik menuduh survei Stan Greenberg dibiayai Partai Demokrat, dengan menghubungkan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur, Isran Noor, dengan penyelenggara acara pengumuman survei, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). [1]
Tuduhan silsilah Tionghoa dan penganut komunisime
Tuduhan ini muncul saat proses Pemilihan Presiden 2014 dan diperkuat dengan tulisan Bambang Tri, Jokowi Undercover, yang menyatakan bahwa Sudjiatmi bukanlah ibu sebenarnya dari Jokowi, dan bahwa ibu sebenarnya adalah Sulami, keturunan tionghoa yang juga seorang Gerwani.[2] Selain itu, muncul tudingan bahwa ayah Jokowi adalah pengusaha luar negeri berkebangsaan Tionghoa bernama Oey Hong Liong, yang oleh VOA-Islam ditulis dicetuskan oleh Ridwan Saidi. [3] Bambang Tri saat ini dijatuhi vonis tiga tahun penjara, sementara pernyataan Ridwan Saidi sampai saat ini tidak diproses.
Jokowi meninggal
Senada dengan tudingan keturunan Tionghoa, pemberitaan palsu ini berasal dari sebuah meme yang muncul saat pemilihan presiden 2014 berbentuk sebuah iklan orbituari atas meninggalnya Ir. Herbertus Joko Widodo alias Oey Hong Liong dalam usia 53 tahun. Iklan ini dilaporkan oleh Kepala Divisi Hukum dan Konstitusi Projo Sunggul Hamonangan Sirait[4], namun tidak jelas pemrosesannya lebih lanjut.
Penganut kristen
Pemberitaan palsu ini muncul akibat foto Jokowi didoakan oleh Pendeta Max Ebe Ministri, saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Foto ini pertama muncul di akun Leni Ebe.[5]
Makan babi
Pemberitaan palsu ini mulai muncul saat ia berkunjung ke Papua dan disuguhi hidangan bakar batu. Hidangan ini memang biasanya menyajikan babi, namun khusus untuk tamu Muslim seperti biasanya disediakan makanan terpisah dari daging ayam. Pemberitaan palsu serupa kemudian muncul lagi pada tahun 2017-2018 dengan gambar hasil editan Jokowi memakan daging babi panggang.[6]
Menantu Jokowi hamil di luar nikah
Tuduhan oleh kader PKS, Muhammad Fadri[7], ini muncul akibat proses perayaan tujuh bulan yang terjadi pada sekitar enam bulan kehamilan Silvia Ananda, menantu Jokowi dari anak pertamanya, Gibran Rakabuming. [8] Padahal perayaan Mitoni memang dilakukan pada saat kehamilan 6 bulan lebih sedikit untuk menyambut datangnya bulan ketujuh kehamilan.[9] Tidak ada tuntutan hukum yang dikenakan kepada pelakunya.
Jokowi berhubungan badan dengan Megawati
Muhammad Arsyad Assegaf, seorang anak muda tukang tusuk sate, membuat olahan gambar digital berisikan hubungan badan antara Megawati dan Jokowi. Muhammad Arsyad ditangkap dan diproses, namun kemudian dimaafkan dan dilepas kembali. Di kemudian hari, ia ditangkap kembali karena mencabuli anak di bawah umur.[10]
Privatisasi 4 BUMN
Isu ini muncul menjelang rencana penyertaan modal negara melalui right issue terhadap empat BUMN, yang dibuat ramai oleh pidato Prabowo Subianto yang menyatakan empat BUMN akan dijual sahamnya sehingga terjadi privatisasi. Padahal right issue adalah penawaran penjualan saham yang diprioritaskan kepada pemilik saham terbesar terlebih dahulu, dalam hal ini pemerintah. [11] Tidak ada upaya hukum yang dilakukan terhadap Prabowo Subianto.
Korupsi Transjakarta
Setelah peristiwa banyaknya armada Transjakarta yang tidak layak, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyatakan bahwa Jokowi tahu mengenai pengadaan armada Transjakarta. Ia menyatakan siap menggugat Jokowi untuk membuktikan ucapannya, namun tidak pernah dilaksanakan. Udar akhirnya divonis 5 tahun akibat kesalahan administrasi dan menerima hadiah dari pihak penyedia armada.[12]
Pemberitaan palsu lainnya yang sejenis adalah surat permintaan penghentian kasus kepada Kejaksaan Agung dalam korupsi Transjakarta yang seolah ditandatangani oleh Jokowi. Pelakunya, Edgar Jonathan,, Ketua Tidar Jakarta Selatan, sayap dari Gerindra, dilaporkan ke polisi namun tidak berlanjut lebih jauh.[13]
Mendirikan Monumen Pao An Tui
Pemberitaan palsu ini dicetuskan beberapa pihak, antara lain Jonru, yang menuduh pemerintahan Jokowi meresmikan monumen perayaan bagi pasukan Pao An Tui yang merupakan milisi pembela etnis Tionghoa yang dibenci saat masa perang kemerdekaan. Padahal monumen tersebut untuk memperingati perjuangan laskar Tionghoa dan Jawa pada periode 1740 hingga 1743. Saat ini Jonru dipidana 1,5 tahun untuk kasus lainnya yang juga melibatkan penyebaran kebencian berbau SARA.[14]
Mengemis kereta cepat ke Jepang
Pemberitaan palsu ini muncul karena karya dari komikus Jepang Hiroshi Onan, yang secara visual menyatakan Jokowi mengemis kepada pemerintah Jepang untuk mau menggarap kembali kereta cepat setelah sebelumnya memenangkan Tiongkok dalam persaingan pembuatan kereta cepat Jakarta-Bandung. Padahal tidak ada rencana peralihan pengelolaan sama sekali dari Konsorsium Kereta Cepat Indonesia China, dan Jepang sebenarnya masih bersaing kembali dengan Tiongkok dan Korea Selatan untuk pembangunan kereta cepat Jakarta Surabaya.
Karena mendapat kecaman netizen, Hiroshi Onan meminta maaf di akun media sosialnya. Namun tidak dilakukan tuntutan hukum atas pemberitaan palsu ini. Ia kemudian membuat kritik kembali dengan menyatakan bahwa kereta cepat dari Tiongkok berpeluang mendatangkan masalah baru bagi Indonesia, yaitu mendatangkan pekerja Tiongkok dalam jumlah besar. [15]
Mendatangkan 10 juta tenaga kerja Tiongkok
Pesatnya pembangunan infrastruktur dikaitkan dengan kontraktor dari Tiongkok yang kemudian diramaikan dengan isu datangnya jutaan tenaga kerja impor. Hal ini dibantah karena sebenarnya merupakan manipulasi terhadap data target wisatawan mancanegara dari Tiongkok, bukan jumlah pekerja. Tiongkok hanya menyuplai 19.260 tenaga kerja pada tahun 2016. Namun tidak ada tuntutan hukum terhadap pencipta dan penyebar isu ini. [16]
Ekonomi Meroket
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015 akan berada di level 4,67 persen. Dia yakin angka itu akan melambung jauh pada semester kedua mulai bulan September.
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
harus ditutup oleh </ref>
Salat
Ada tiga pemberitaan palsu terkait salat kepada Joko Widodo, yaitu salat jenazah dengan duduk tahiyat akhir, salat di klenteng, dan berbohong mengimami salat di Afganistan.
Salat jenazah dengan tahiyat akhir
Tudingan ini muncul paska Pilkada DKI Jakarta 2017, bahwa Joko Widodo melakukan salat jenazah dengan praktik duduk tahiyat akhir. Padahal salat yang dimaksud dalam foto adalah foto Tempo pada tahun 2014, saat melaksanakan salat wajib biasa.[17]
Salat di klenteng
Tudingan ini muncul karena publikasi foto salat presiden di Masjid Niujie Beijing, Tiongkok. Karena interior masjid yang dianggap tidak lazimnya masjid di Indonesia, muncul fitnah bahwa salat tersebut dilakukan di klenteng. Tidak ada pelaku yang diajukan ke hukum terkait hal ini.[18]
Berbohong menjadi imam di Afganistan
Pemberitaan palsu ini muncul akibat dua publikasi foto berbeda saat Jokowi berkunjung dan salat di Afganistan. Publikasi tersebut tidak menjelaskan bahwa sebagai musafir ia melakukan dua salat sekaligus, dan bergantian menjadi imam. Tudingan ini kemudian diklarifikasi sendiri oleh Jokowi. [19]
Referensi
- ^ Pemesan Survei Stan Greenberg Ternyata Partai Demokrat. dari situs BeritaSatu
- ^ Kejamnya Fitnah Bambang Tri. dari situs BeritaSatu
- ^ Ridwan Saidi: Bapaknya Jokowi Bernama Oey Hong Liong, dari situs VOA islam
- ^ Iklan RIP Jokowi Dilaporkan ke Polisi, dari situs Kontan
- ^ Foto Jokowi Beragama Kristen Beredar. dari situs MasterBerita
- ^ Pakai Baju Kotak-Kotak, Jokowi Makan Babi Panggan. dari situs Pojoksatu
- ^ Kader PKS ini Tuding Menantu Jokowi Hamil di Luar Nikah. dari situs BatamNews
- ^ Kader PKS Ini Tuduh Anak Jokowi Hamil di Luar Nikah. dari situs Singindo
- ^ Menghitung Usia Kehamilan Menantu Jokowi. dari situs Beritagar
- ^ Parahnya Kelakuan Arsad, Edit Foto Porno Jokowi dan Mau Cabuli Bocah. dari situs Merdeka
- ^ Prabowo sebut ada privatisasi BUMN, Menteri Rini: Siapa Bilang Mau Dijual?. dari situs Detik
- ^ Lepas dari Tuntutan Korupsi Transjakarta, Udar Divonis 5 Tahun. dari situs hukumonline
- ^ Ketua Organisasi Sayap Tidar Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata Gerindra. dari situs Detik
- ^ [https://news.detik.com/berita/3071056/mendagri-resmikan-monumen-perjuangan-laskar-tiongkok-di-tmii Mendagri Resmikan Monumen Perjuangan Laskar Tiongkok di TMII
- ^ [https://news.detik.com/berita/d-3885503/komikus-jepang-onan-hiroshi-yang-sindir-jokowi-minta-maaf Komikus Jepang Onan Hiroshi yang Sindir Jokowi Minta maaf. dari situs Detik.
- ^ [https://news.detik.com/berita/d-3376443/pemerintah-tepis-isu-10-juta-tenaga-kerja-china-masuk-indonesia Pemerintah Tepis Isu 10 Juta Tenaga Kerja China Masuk Indonesia.
- ^ Hoax Foto Jokowi Salat Jenazah Pakai Duduk. dari situs TurnBackHoax
- ^ Benarkah Jokowi Salat di Klenteng? Jawaban atas Fitnah kepada Jokowi. dari situs KawalPemilu
- ^ Cerita Jokowi jadi Imam dan Makmum saat Salat di Afghanistan. dari situs Kompas