Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
→‎Usulan: pindahkan urutan (lebih baru di atas)
HaEr48 (bicara | kontrib)
→‎Usulan: -Muammar Khadafi sudah lulus
Baris 73: Baris 73:
{{/Serayo}}
{{/Serayo}}
{{/Zenobia}}
{{/Zenobia}}
{{/Muammar Gaddafi}}


[[Kategori:Artikel pilihan]]
[[Kategori:Artikel pilihan]]

Revisi per 22 April 2019 04.40

Bantuan · Komunitas · Portal · ProyekWiki · Permintaan artikel · Pengusulan
Bintang ini, yang sedang diteliti dengan lup, menandakan calon artikel pilihan yang sedang didiskusikan di Wikipedia.
Bintang ini, yang sedang diteliti dengan lup, menandakan calon artikel pilihan yang sedang didiskusikan di Wikipedia.

Di sini komunitas menentukan artikel apa yang menjadi artikel pilihan. Artikel pilihan adalah karya terbaik komunitas Wikipedia yang memenuhi kriteria artikel pilihan.

Pengusul calon diharapkan untuk memperbaiki artikel berdasarkan masukan yang diterima di sini. Suatu artikel tidak boleh diusulkan menjadi artikel pilihan bersamaan waktu dengan diusulkan jadi artikel bagus.

Untuk mendapatkan status artikel pilihan, artikel tersebut harus mencapai konsensus yang menyetujui bahwa artikel yang diusulkan sudah memenuhi kriteria. Konsensus ditetapkan setelah komunitas menyetujuinya. Apabila setelah waktu yang lama masukan terhadap artikel belum diperbaiki atau konsensus tidak dapat dicapai, usulan akan ditolak. Pengusulan yang disetujui maupun ditolak nantinya diarsipkan di halaman terpisah setiap bulannya, lihat arsip pengusulan disetujui dan ditolak bulan ini.

Daftar Isi

Artikel pilihan:

Prosedur pengusulan

  1. Sebelum mengusulkan calon, pastikan bahwa artikel tersebut sudah memenuhi semua kriteria artikel pilihan.
  2. Berikan {{StatusAP nominasi}} pada halaman pembicaraan artikel yang diusulkan.
  3. Buat halaman pengusulan:
  4. Salin tulisan ini: {{/nama artikel}}, kemudian sunting halaman ini (halaman utama usulan yang sedang Anda baca sekarang), dan tempelkan templat ini pada paling atas daftar kandidat. Ganti "nama artikel" dengan judul artikel yang Anda usulkan.

Peninjauan artikel

Untuk pengusul

  • Pengusul haruslah bertanggung jawab atas usulannya. Artinya, ia harus siap untuk membaca dan menerapkan isi saran-saran dari pengguna lain, atau memberikan penjelasan yang mendalam apabila ia tidak setuju dengan sarannya
  • Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan mutu artikel yang diusulkan. Tidak perlu merasa tersinggung atas saran-saran yang diberikan, karena tujuannya baik, yaitu untuk menyempurnakan artikel

Untuk pembaca

  • Untuk menanggapi pengusulan, klik "Sunting sumber" pada kanan judul artikel (Bukan "Sunting sumber" pada paling atas halaman ini)
  • Dimohon untuk tidak sekadar memberikan suara setuju ataupun tidak setuju, tetapi berikanlah peninjauan terhadap isi artikel yang telah diusulkan. Komentar-komentar singkat yang tidak membangun seperti "bagus sekali" tidak akan digubris atau bahkan dapat dihapus sewaktu-waktu. Walau demikian, suara tersebut tidak berpengaruh terhadap pengusulan karena sistem ini tidak mewajibkan adanya pemberian suara. Suara tersebut lebih menekankan kepada pengguna lainnya bahwa Anda sudah selesai dan tidak sedang meninjau atau menunggu jawaban.
  • Jangan malu atau segan memberi saran. Walaupun artikel sudah bagus dan menurut Anda sang penulis lebih "pintar" dibanding Anda, pasti tetap ada celah-celah yang bisa diperbaiki
  • Untuk menekankan perkataan atau kalimat yang hendak dikomentari, dapat digunakan {{xt}}, {{font color}}, atau templat warna yang tersedia di sini
  • Bila sebuah komentar telah terselesaikan, beri {{sudah}} di bawah komentar. Bila sebuah komentar tidak terselesaikan, beri {{belum}} di bawah komentar

Penerimaan artikel

  • Untuk menerima usulan AP, semua prasyarat berikut harus terpenuhi:
  1. Sudah ada konsensus kalau isi artikel sudah sesuai kriteria AP
  2. Peninjauan sudah dilakukan secara komprehensif, artinya peninjau terlihat sudah membaca dan menimbang artikel tersebut dengan mendalam
  • Untuk menjaga kenetralan, pengusul maupun penulis utama artikel tidak boleh menjadi orang yang menutup diskusi dengan status "diterima"
  • Kalau sudah ada peninjauan menyeluruh, dan isi peninjauan itu sudah ditanggapi atau dikerjakan, maka boleh ditutup setelah 14 hari
  • Pengusulan bisa tetap dibiarkan terbuka selama maksimal 3 bulan kalau belum ada yang meninjau
  • Usulan AP dapat ditutup tanpa penerimaan, apabila salah satu prasyarat berikut telah dipenuhi:
  1. Pengusul menarik usulannya
  2. Mutu artikel terlampau jauh dari kriteria artikel pilihan
  3. Jika terlalu banyak peninjau yang menyatakan kualitas artikel terlampau jauh dari kriteria artikel pilihan (dengan menjelaskan alasannya), usulan dapat ditutup
  4. Saran-saran yang masuk akal dan wajar sudah diberikan, tetapi tidak ditanggapi atau dikerjakan
  5. Peninjauan sudah berjalan 3 bulan, tetapi kriteria penerimaan di atas belum terpenuhi

Setelah disetujui

Suatu artikel yang sudah disetujui menjadi artikel pilihan akan dihapus dari halaman ini lalu didaftarkan terlebih dahulu ke halaman arsip, halaman artikel pilihan menurut topik, dan halaman jadwal usulan.

Usulan

CATATAN PENUTUP

Artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya karena sudah seminggu lebih tidak ditanggapi, dan karena komentar dari para peninjau menunjukkan kalau artikelnya masih belum memenuhi kriteria AP. Terima kasih atas pengusulannya dan semoga masukan-masukan di artikel ini bisa bermanfaat untuk memperbaiki mutu artikelnya lebih lanjut.  Mimihitam  30 April 2019 16.17 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.


Kalender Rowot Sasak

Pengusul: Affandy Murad (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel ini menjelaskan salah satu kekayaan intelektual dari Suku Sasak berupa pengetahuan lokal penanggalan tradisional dengan acuan rasi bintang Pleiades. Artikel ini merupakan artikel misi 6 dalam kompetisi Wiki Jelajah yang sudah dilengkapi dengan berbagai rujukan akademis yang terpercaya. Mohon bantuannya untuk memperbaiki artikel ini agar lebih baik. Terima kasih. Affandy Murad 21 April 2019 17.33 (UTC)

Komentar dari Mimihitam

Artikelnya lumayan bagus dan cocok untuk jadi Artikel Bagus, tapi untuk jadi AP mungkin masih perlu diperbaiki dan dilengkapi lagi. Berikut saran-saran awalku.  Mimihitam  22 April 2019 03.37 (UTC)[balas]

Peninjauan sumber

Aku mau tinjau sumbernya dulu.

  • Sumber Good News from Indonesia perlu diganti, karena isinya biasanya agak dilebih-lebihkan untuk menggaris bawahi hal-hal yang bagus dari Indonesia. Kelihatan dari pembukaan artikelnya, "Kekayaan Suku Sasak akan nilai-nilai kebudayaan menempatkannya sebagai salah satu suku bangsa dengan nilai kebudayaan tinggi" --> emangnya suku lain di dunia kebudayaannya nggak tinggi gitu? Jadinya kurang akademik untuk dijadikan sumber ensiklopedia
  • Kohar, Abdul (2017) --> tesis S1 memang nggak dilarang untuk dijadikan sumber, tetapi untuk standar AP biasanya diminta untuk diganti karena tesis S1 biasanya quality controlnya agak kurang, beda dengan jurnal yang memang sudah melalui peninjauan sejawat oleh lebih dari satu peninjau akademis.
  • Sumber "Alif" dihapus saja, karena sudah ada sumber lain di situ
  • Kampungmedia kurang layak jadi sumber, di paling bawah saja ada tulisan "By Asri The Gila"
  • Keterangan sumber dari issuu perlu diubah karena sebenarnya penerbitnya adalah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
  • "Papan Wariga atau dikenal sebagai Warige atau Urige merupakan papan Almanak yang berfungsi sebagai alat untuk sinkronisasi antara pengamatan rasi bintang Rowot secara langsung terhadap hisab pada penganggalan Kalender Rowot Sasak. Papan Wariga atau Warige merupakan papan yang berisi berbagai simbol tertentu yang mewakili benda-benda langit beserta pengaruhnya terhadap gejala alam. Berbeda dengan papan Wariga khas Suku Sasak, Wariga khas Bali terbuat dari daun Lontar yang juga banyak macamnya dan memiliki fungsinya masing-masing" --> saya lihat sumber yang dikutip adalah https://www.suara.com/news/2015/09/01/151046/daun-lontar-berusia-400-tahun-di-bali-masih-bisa-dibaca. Dua kalimat di awal tidak ada di sumber tersebut, tolong diberikan referensinya.
  • Karena topiknya kalender, sebaiknya sumber-sumber berita diganti dengan sumber akademik, karena suka ada kejadian sumber berita Indonesia isinya kurang baik dalam membahas artikel tentang kebudayaan. Mungkin buku Lalu Ari Irawan dkk., Mengenal Kalender Rowot Sasak, (Mataram: Genius, 2014) bisa membantu. Pengecualian mungkin bisa diberikan untuk sumber Kompas karena informasi yang mau diperkuat dari rujukan Kompasnya adalah berita tentang cagub dan cawagub yang nggak dateng akibat tanggal tertentu di kalendernya.  Mimihitam  22 April 2019 02.47 (UTC)[balas]
Paragraf pembuka
  • "Kalender Rowot Sasak merupakan sebuah pengetahuan lokal berupa sistem penanggalan tradisional yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan acuan kemunculan rasi bintang Rowot atau dikenal sebagai gugus bintang Lintang Kartika di ufuk timur pada waktu Subuh."
    • Langsung saja "KRS merupakan sistem penanggalan..."
    • Provinsi di sini huruf besar karena satu kesatuan dengan "NTB"
  • "Rasi bintang Rowot umumnya muncul disebelah timur dari bulan Agustus sampai bulan Desember yang ditandai dengan banyaknya ikan yang muncul di permukaan air laut. " --> apa hubungannya munculnya banyak ikan di laut dengan rasi bintang nun jauh di sana?
  • " pada jaman dulu." --> zaman bukan jaman
  • " yaitu kue tardisional khas Suku Sasak berbentuk terompet mini " --> typo
  • Paragraf pembuka sebaiknya merangkum isi dari tubuh artikel. Saya lihat di paragraf pembuka lumayan banyak info yang nggak ada di tubuh artikelnya. Mungkin bisa dipindahkan ke bagian bawah, misalnya tentang tradisi kue Cerorot dan ritual Rowah Ngandang Rowot bisa dibuatkan subbagian baru tentang tradisi tahun baru orang Sasak yang berkenaan dengan kalender ini. Setelah dipindah, paragraf pembukanya dirombak agar merangkum info tentang asal mula, wariga, kegunaan dll.
Asal Mula Kalender Rowot Sasak

Kalau aku baca "Asal Mula Kalender Rowot Sasak", aku expectnya sejarah kalendernya, tapi ternyata isinya menjelaskan apa itu Rowot. Mungkin bisa diganti namanya jadi "Pengertian rowot"?

Kegunaan

Wikipedia biasanya ditulis dalam bentuk paragraf, jadi kalau bisa butir-butir yang ada di situ diubah jadi prosa juga.

Subjudul

Jangan lupa di Wikipedia subjudulnya juga pakai huruf kecil. Jadi (contoh) "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" perlu diganti jadi "Nama-nama waktu dalam sehari".

Kelengkapan
  • Mungkin bisa dirincikan "RONTAL" itu apa, dan "penguasa kosmos" itu maksudnya apa? Bagaimana seseorang bisa memenuhi syarat jadi "penguasa kosmos" untuk menentukan perhitungan dan pencetakan kalender ini? Info tambahan ini sebaiknya dibuatkan di subbagian baru, lalu di paragraf pembuka cukup merangkum isinya saja.
  • Ada sejarahnya nggak bagaimana Kalender Rowot Sasak bisa ada? Karena aku lihat bagian 'Asal Mula' malah membahas apa itu 'Rowot'
  • "Pukul 09.00 sampai pukul 10.00" --> WIB, WITA atau WIT? Atau maksudnya waktu setempat?
  • "Petunjuk sebagai penanda waktu dalam melakukan berbagai aktivitas. Salah satu contoh yang unik adalah ketidakhadiran dalam pendaftaran bakal calon gubernur dan bupati di Lombok, Nusa Tenggara Barat di KPUD Nusa Tenggara Barat karena jatuh pada hari buruk menurut Kalender Rowot Sasak" --> berarti ada hari tertentu yang dianggap buruk dong? Boleh ditambahkan informasi soal ini di artikelnya?

Komentar dari HaEr48

Menurutku artikel ini cukup bagus dan punya potensi, tetapi kondisinya sekarang masih banyak yang bisa diperbaiki sebelum bisa dianggap Artikel Pilihan. Aku kasih saran-saran awal dulu. Setelah ini diperbaiki dengan memuaskan, baru nanti akan aku beri saran dengan lebih spesifik dan lebih banyak lagi.

  • Strukturnya tolong dibuat lebih runut dan tidak lompat-lompat dari satu info ke info lain. Contohnya, bagian pertama "Sejarah" membicarakan sejarah dikembangkannya kalender ini, lalu bagian "Struktur" menjelaskan strukturnya, misalnya satu tahun itu panjangnya berapa, dibagi menjadi apa saja (bulan? hari?)… dst dan setiap tahun/bulan itu melambangkan siklus apa, dst. Sekarang informasi ini tersebar dalam " Nama-Nama Waktu Dalam Sehari", "Nama-Nama Musim (Mangse) Terhadap Masehi", dst.. Tapi tidak runut dan justru susah mengerti bagaimana bagian-bagian ini berhubungan dengan kalendernya. Informasinya juga kurang konkrit, misalnya tidak dijelaskan berapa panjang tiap mangke. Coba lihat misalnya di Peradaban Maya#Kalender, strukturnya dijelaskan dengan runut dan tidak lompat-lompat.
  • Bagian "Wariga Sasak" terlihat tidak runut, apa hubungannya tiap-tiap papan itu dengan kalender? Misalnya ada papan yang melambangkan 210 hari, bagaimana 210 hari itu berhubungan dengan durasi waktu dalam kalender?
  • Untuk menjelaskan, perlu juga dibuat contoh perbandingan tanggal Masehi vs Rowot agar bisa dipahami. Misal, 1 Januari 2019 itu tanggal berapa dalam kalender rowot. Atau tahun baru Rowot tahun sekian tanggal berapa dalam kalender Masehi.
  • Judul-judul bagian tidak perlu diawali huruf besar per kata, dan diperingkas agar tidak terlalu panjang, misal "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" diganti dengan "Bagian-bagian hari"
  • Bagian "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" apa bisa dijelaskan cara perhitugannya. Apakah mengikuti jam modern biasa atau ada tanda alam untuk pindah dari Kelema' ke Panas Lapar, dst,
  • D"alam hal ini penggunaan Masehi sebagai pembanding" : apa maksudnya?
  • Tiap mangse itu apa memang ditentukan oleh gejala alam, ataukah sebenarnya dilakukan perhitungan tertentu dan gejala alam ini hanya patokan? Misal, kalau awal sebuah mangse ditentukan munculnya tanaman tertentu, atau gugurnya daun, kan jadi serba tidak pasti kalendernya.
  • Mangse dan bulan hijriyah kan jadi tumpang tindih, lalu bagaimana menyandingkannya dalam sistem penanggalan?
  • Jika ada metode hisab selain metode mengamati gejala alam, bagaimana cara menghitung dalam metode hisab tersebut? Kalau waktu kedatangan rasi bintang mungkin bisa dihitung secara astronomi, tapi bagaimana mengenai pergantian mangse?Tolong dijelaskan
  • Apakah ada hari-hari spesial di Kalender ini? Misal kalau di kalender Masehi ada 1 Januari Tahun Baru, 17 Agustus HUT RI, 25 Desember Natal, dll.

-- HaEr48 (bicara) 23 April 2019 07.30 (UTC)[balas]

Komentar dari Hanamanteo

Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • Artikel Wikipedia bukanlah undang-undang, jadi tidak perlu menulis semisal "1 (satu)", cukup angka atau perkataan saja. Sila rujuk KBBI untuk penulisan angka yang benar.
  • Nama bagian dan subbagian di Wikipedia tidak perlu ditulis huruf kapital di semua kata kecuali jika memang harus ditulis kapital, jadi "Rasi Bintang Lainnya" harus diganti dengan "Rasi bintang lainnya". Tidak perlu juga memberi pranala di judul bagian dan subbagian artikel.
  • Nama fase seperti ngarem dan tilem tidak perlu dikapitalkan.
Bagian pembuka
  • "... yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat ..." Tidak perlu.
Latar belakang
  • Judul bagian "Asal Mula Kalender Rowot Sasak" perlu diganti dengan "Latar belakang" agar lebih ensiklopedik.
  • "Perhitungan Kalender Rowot Sasak selain menggunakan rasi bintang Rowot juga dibantu dengan acuan Bulan (Lunar) yang dikenal sebagai Tahun Hijriyah dan Matahari (Solar) yang dikenal sebagai Tahun Gregorian dengan pola 5-15-25 secara repetitif." Mestinya bisa disingkat seperti ""Perhitungan Kalender Rowot Sasak selain menggunakan rasi bintang Rowot juga dibantu dengan kalender surya (Masehi) dan candra (Hijriyah) dengan pola 5-15-25 secara berulang."
  • Pranala berlebihan harus dihindari, jadi "Hijriyah" dan perkataan lainnya cukup dipranalakan sekali saja, ketika perkataan itu pertama kali disebutkan.
  • Paragraf pertama dan kedua sepertinya bisa digabung karena saling berkesinambungan.
  • "Ngarem atau Tilem itu sendiri adalah kemunculan rasi bintang Rowot secara tidak jelas selama satu bulan dikarenakan terhalang oleh sinar Matahari setelah kemunculan rasi bintang Tenggale." Tidak perlu. Pengertian terpisah dari ngarem dan tilem itu apa? Di bagian selanjutnya, baru disebutkan Tenggale itu apa, mestinya dipindahkan ke bagian ini agar pembaca tidak kebingungan dengan alur narasi artikel.
Berkas
  • Sama sekali tidak memiliki satupun gambar di artikel.
Rujukan
  • Penulisan dan tata letak rujukan masih kurang rapi, perlu dipisah antara bagian rujukan dan daftar pustaka
  • Boleh saya tahu Anda meniru penulisan sumber 25 itu dari artikel mana? "Media, Kompas Cyber" sama sekali bukan cara penulisan sumber yang benar, jadi mohon diganti dengan nama penulis berita yang sebenarnya, Fitri Rachmawati. Editor Caroline Damanik jangan lupa ditambahkan dengan cara menulis dan mengisi parameter |editor-last=|editor-first=.
  • Saya ragu Kampung Media dapat digunakan sebagai rujukan karena bersifat jurnalisme warga alih-alih situs web berita arus utama. Perhatikan deskripsi dari situs web itu: "Kampung Media adalah sebuah portal berita yang berlandaskan kekuatan citizen journalism ..."
  • Issuu bukanlah penerbit buku. Buku itu berjudul "Almanak Desa" saja tanpa ada tulisan 2016. Diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Lihat bagian "Tim penyusun" sebagai penulis buku. 2016 adalah tahun terbit buku, bukan judul buku. Halaman buku yang dirujuk jangan lupa ditulis.
  • Nama jurnal tidak perlu dikapitalkan semua, jadi bukan "JURNAL KOMUNITAS UNNES".
  • Saya tidak menemukan situs web yang digunakan di artikel ini menggunakan bahasa Inggris, tetapi mengapa dua di antaranya dikatakan menggunakan bahasa Inggris?
  • Sumber dari Republika tak menyertakan nama penulis yaitu Muhammad Nursyamsyi dan redaktur Hazliansyah.
  • Format penulisan tanggal mestinya diganti dengan penulisan yang benar yaitu [tanggal] [nama bulan] [tahun] alih-alih tttt-bb-hh
  • "45 sampai 46" tidak tepat, ganti dengan "45—46".
Disambiguasi
  • Pranala Subuh, Sasak, dan Maghrib adalah halaman disambiguasi, mohon diganti dengan pranala ke artikel yang semestinya.

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

3 pengguna sudah memberikan komentar komprehensif. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 2 Mei 2019 02.12 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Yustus dari Canterbury

Pengusul: Glorious Engine (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel biografi soal tokoh penyebaran agama Kristiani di Inggris. --Glorious Engine (bicara) 10 April 2019 10.34 (UTC)[balas]

Komentar dari Mimihitam

Seperti biasa, terjemahan mas Japra Jayapati selalu bermutu tinggi dan sangat enak dibaca.  Mimihitam  10 April 2019 11.15 (UTC)[balas]

Berikut adalah beberapa masukanku (kalau ada yang salah silakan disanggah):

Paragraf pembuka
Tiba di Inggris
Uskup Rochester
  • "Pernyataan hibah yang ditujukan secara langsung kepada orang kudus tertentu semacam ini paralel dengan piagam-piagam lain dari khazanah kepustakaan yang sama" --> boleh tahu maksudnya paralel di sini apa?
  • "Dalam tulisannya pada tahun 1946, sejarawan Wilhelm Levison mempertanyakan autentisitas piagam ini" --> ganti jadi "keaslian"?
  • "dengan maksud mengingatkan orang pada keputusan Eadbald untuk menjadi pemeluk agama Kristen yang baru terjadi di kemudian hari" --> ganti jadi "pada kemudian hari", karena "di" adalah preposisi tempat
  • "John Morris berpendapat bahwa piagam maupun daftar saksinya autentik karena menggunakan gelar-gelar dan frasa-frasa yang tidak lagi digunakan pada tahun 800." --> ganti jadi "sahih"?
  • "Serangan kaum penganut kepercayaan leluhur terhadap agama Kristen selepas kemangkatan Raja Æthelberht pada tahun 616, memaksa Yustus dan Melitus untuk mengungsi ke Galia" --> tidak usah pakai koma
    •  Selesai
  • "Pada tahun 617, kedudukan Yustus selaku Uskup Rochester dipulihkan oleh Raja Kent yang baru" --> dipulihkan lewat intervensi militer, politik, atau gimana? Mungkin perlu diperjelas.
Uskup Agung
Pertanyaan
  • "Penganut kepercayaan leluhur" di sini apakah jadi padanan yang sesuai untuk "paganisme Anglo-Saxon"? Soalnya kalau ditulis begitu, aku berasumsi kalau mereka menyembah roh nenek moyang, sementara yang aku tahu orang-orang Kelt menyembah dewa-dewa. Mungkin bisa diganti jadi "paganisme" saja?
Kelengkapan
  • Di infoboxnya aku lihat Yustus dihormati sebagai santo di Gereja Ortodoks Timur, Gereja Katolik, dan persekutuan gereja-gereja Anglikan, dan ia juga menjadi santo pelindung Kota Volterra di Italia, tetapi keterangan-keterangan ini belum disebutkan di artikelnya. Mungkin bisa ditambahkan bagian baru yang membahas soal ini, seperti kapan dan bagaimana prosesnya? Termasuk juga soal Biara Santo Agustinus menjadi "salah satu tempat ziarah umat Kristen Inggris"

──────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Oke, saya baru cross check infonya. Mengenai Biara Santo Agustinus, saya cek disini ternyata biara tersebut jadi tempat ziarah karena kabar mukjizat relik St. Mildred tersebar di seluruh belahan Eropa, bukan karena jasad Yustus dimakamkan disana, jadi keterangan "menjadi salah satu tempat ziarah umat Kristen Inggris." saya sembunyikan saja karena di en.wiki juga nggak disertakan.

Sementara untuk masalah kota Volterra, ternyata yang jadi santo pelindungnya bukan Yustus dari Canterbury tapi Yustus & Klemens yang mana kisah mereka hidup mereka adalah:

In answer to the prayers of Saints Justus and Clement the granaries of Volterra, then besieged by Vandals, were miraculously replenished. The bread was placed on the ground outside the city, which so astonished the Vandals that they left. The two saints are shown at the city gates dispensing bread.

Selain itu hari raya Yustus & Klemens itu 5 Juni, sementara Justus dari Canterbury itu 10 November. Jadi mengenai keterangan Volterra di artikel ini saya hapus aja soalnya Yustus yang jadi santo pelindung Volttera kayaknya orang yang beda sama Yustus dari Canterburry --Glorious Engine (bicara) 10 April 2019 14.13 (UTC)[balas]

Referensi

Format catatan kakinya sebaiknya diubah jadi sfn supaya lebih rapi.

Gambar

Lisensi gambar semua sudah OK dan bebas hak cipta

  •  Trims
--Glorious Engine (bicara) 10 April 2019 12.27 (UTC)[balas]
Catatan

@Glorious Engine @Japra Jayapati aku lihat sudah beres semua, terima kasih banyak atas tanggapannya.  Mimihitam  10 April 2019 14.37 (UTC)[balas]

@Glorious Engine dan Mimihitam: Terima kasih atas segala masukan & koreksinya.تابيق ~ Japra (obrol) 10 April 2019 14.42 (UTC)[balas]

Komentar dari Hanamanteo

Tiba di Inggris
Uskup Rochester

Komentar dari Rahmatdenas

Sudah rampung membaca, tetapi saya hanya bisa tinjau beberapa, karena awam tentang topik ini.

Hanya segini saja tinjauan saya.  RahmatdenasMengecat   1 Mei 2019 04.58 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

5 pengguna sudah memberikan komentar komprehensif. Terima kasih kepada Fandy Aprianto Rohman atas kerja kerasnya.  Mimihitam  27 Mei 2019 05.52 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Serayo

Pengusul: Fandy Aprianto Rohman (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel ini saya usahakan agar dapat menjelaskan garis besar sistem pengetahuan lokal di masyarakat suku Kerinci. Sebagai salah satu misi artikel Wiki Jelajah, menurut saya isinya sudah dilengkapi dengan rujukan-rujukan akademis. Saya meminta tambahan saran dari para pembaca sekalian.Fandy Aprianto Rohman (bicara) 30 Maret 2019 01.31 (UTC)[balas]

Komentar dari Mimihitam

Secara garis besar sudah layak untuk menjadi Artikel Pilihan, tetapi perlu dilakukan beberapa penyesuaian. Saya berikan beberapa komentar umum dulu:

  • Bagian "Sekilas Sejarah Masyarakat Kerinci" sepertinya perlu dipangkas atau dipindahkan ke artikel Suku Kerinci. Salah satu kriteria AP adalah "Memiliki panjang yang pantas, tetap fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu." Kalau mau dibuat pengenalan mengenai Suku Kerinci, kalau bisa dibuat seringkas mungkin. Jadi bisa langsung fokus ke "Suku Kerinci adalah..." dan tidak perlu pakai etimologi nama suku dan tempat. Kalau misalkan jadi terlalu singkat, saran saya langsung saja ke bagian "Asal-Usul Serayo" dan konten yang sudah dibuat di "Sekilas Sejarah Masyarakat Kerinci" dipindahkan ke artikel suku Kerinci.
    • Sudah dikerjakan
  • "Lembah Kerinci telah dihuni oleh penduduk pribumi yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok setidaknya 10.000 tahun lalu.[15] Kelompok ini diduga kuat merupakan manusia pertama yang mendiami Pulau Sumatra." --> kok aku agak curiga ya kalau "penduduk asli" ini bukan orang Austronesia, karena kalau pakai Out of Taiwan/Yunnan model, leluhur orang Austronesia baru bermigrasi massal dari Taiwan/Yunnan ke Asia Tenggara sekitar 3000-1000 SM. Saran saya kalau mau menambahkan keterangan soal suku dan peradaban, sumber yang dipakai adalah sumber ilmiah, karena situs berita kadang suka ngawur kalau memberitakan soal ini (termasuk soal "suku Inka [sic]" yang sudah saya hapus)
    • Sudah dikerjakan
  • "Seperti layaknya kearifan sistem pengetahuan dalam masyarakat lain, kearifan tradisi pada suku Kerinci secara dominan masih diwarnai oleh nilai-nilai adat yang maknanya disepadankan dengan pengetahuan, keilmuwan, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya" --> aku lihat sumbernya tidak membahas Kerinci secara spesifik dan hanya soal nilai adat yang disepadankan dengan pengetahuan dll. Yang seperti ini sebenarnya termasuk riset asli, jadi mestinya dihapus saja dan hanya masukkan yang benar2 secara eksplisit menghubungkan suatu konsep dengan sukunya.
    • Sudah dikerjakan
  • Subjudulnya jangan "Asal-Usul Serayo", "Bentuk Serayo", dll, tapi ringkas saja, "Asal-usul", "Bentuk", "Ketentuan", "Hasil", dll.
    • Sudah dikerjakan
  • Catatan kaki 1 sepertinya tidak diperlukan karena malah membahas etimologi Kerinci
    • Sudah dikerjakan
  • "Istilah serayo atau nyanyo lebih dekat pada pengucapan yang dipengaruhi oleh bahasa Minang, sedangkan istilah baselang atau berselang lebih dekat pengucapannya pada bahasa Melayu.[3] Serayo atau nyanyo berarti "menyampaikan maksud yang akan dikerjakan", sedangkan baselang atau berselang berarti "kerja sama dalam bidang mata pencaharian hidup"." --> mungkin bisa dikembangkan lagi dan dibuatkan bagiannya sendiri, "etimologi"?
  • Pastikan setiap akhir paragraf ada referensinya. Di bagian Ketentuan dan Hasil masih ada beberapa paragraf yang belum dibubuhkan referensi.
    • Sudah dikerjakan

Terima kasih sebelumnya atas kerja kerasnya. Jarang sekali ada artikel tentang budaya Indonesia langsung bagus di sini .  Mimihitam  30 Maret 2019 01.09 (UTC)[balas]

@Mimihitam Mas, saran-sarannya sudah saya selesaikan semua. Tapi, untuk sub bab "etimologi" saya belum bisa soalnya takutnya cuman jadi beberapa kata saja. Terimakasih Fandy Aprianto Rohman (bicara) 31 Maret 2019 05.21 (UTC)[balas]

@Fandy Aprianto Rohman terima kasih mas atas kerja kerasnya. Sekarang saya akan berikan peninjauan spesifiknya ya. Lain kali kalau sudah dikerjakan, di setiap butirnya dikasih tag "{{sudah}} kalau misalkan sudah dikerjakan supaya gampang ngetracknya, atau kalau misalkan tidak setuju dengan peninjauan saya, bisa langsung disanggah di bawah butirannya.

Secara garis besar, aku mendukung pencalonan artikel ini karena isinya sangat informatif, tetapi masih ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan. Berikut masukanku.

Paragraf pembuka
  • "Sistem ini juga sering disebut dengan baselang atau berselang" --> mungkin tidak perlu preposisi "dengan"
    • Sudah dikerjakan
  • "serayo merupakan gotong-royong tolong-menolong" --> bedanya gotong-royong dan tolong-menolong apa ya? Kalau misalkan memang redundan, mungkin salah satunya bisa dihapus.
    • Sudah dikerjakan
  • "Orang-orang yang dimintai pertolongan akan memberikan bantuan sesuai dengan permintaan yang diinginkan atau diminta oleh pihak yang memerlukan bantuan" --> sepertinya redundan, mungkin cukup tulis "sesuai dengan permintaan."
    • Sudah dikerjakan
  • "Dalam sistem serayo terlihat adanya unsur kerja sama mengerjakan sesuatu yang dipimpin oleh orang yang meminta pertolongan." --> tambahkan preposisi "dalam" setelah kata "kerja sama"
    • Sudah dikerjakan
Latar belakang
  • "Kelompok masyarakat atau pemukiman suatu suku bangsa" --> permukiman, bukan pemukiman
    • Sudah dikerjakan
  • "Sebagai salah satu suku yang memiliki tipikal dekat dengan alam" --> dikenal dekat dengan alam?
    • Sudah dikerjakan
  • "Beragam benda budaya yang dapat ditemukan di setiap jengkal pelosok alam Kerinci antara lain" --> "di setiap jengkal" sepertinya agak berlebihan. Gaya bahasa di Wikipedia harus netral, jadi mungkin bisa diganti jadi "di berbagai tempat di pelosok alam Kerinci..."
    • Sudah dikerjakan
  • "Dataran Tinggi Kerinci atau Kerinci Highland" --> tidak perlu pakai "Kerinci Highland"
  • "Lembah Kerinci telah dihuni oleh penduduk pribumi yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok di masa lalu." --> "di" adalah preposisi tempat, bukan waktu. Preposisi yang dipakai untuk waktu adalah "pada", jadi harusnya "pada masa lalu". \
    • Sudah dikerjakan
  • "Kelompok ini diduga kuat merupakan manusia pertama yang mendiami Pulau Sumatra." --> karena klaimnya lumayan bombastis, perlu ditopang dengan jurnal ilmiah alih-alih wacana.co. Kalau tidak ketemu mungkin bisa dihapus saja.
    • Sudah dikerjakan
Asal-usul
  • Sumber dari pesona.travel kira-kira bisa diganti dengan buku Novendra (2010) tidak? Karena agak jomplang untuk menyandingkan keduanya
    • Sudah dikerjakan
  • "Hal ini disebabkan karena unsur utama dari serayo adalah gotong-royong atau kerja sama guna mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat." --> hapus salah satu
    • Sudah dikerjakan
Bentuk
  • Paragraf pertama dalam subbagian bentuk perlu dikasih referensi. Catatan saja tidak cukup kalau tidak dicantumkan referensinya di situ.
    • Sudah dikerjakan
  • Catatan yang dibubuhi di paragraf pertama juga perlu referensi. Caranya tinggal tambahkan {{harvnb|Nama belakang|2019|pp=144}} **
    • Sudah dikerjakan
  • "Pemberitahuan serayo pada masa lampau dilakukan dengan cara memukul canang (gong kecil) mengelilingi kampung, namun ada juga yang melakukan pemberitahuan serayo..." --> "namun" hanya bisa di awal kalimat, ganti jadi "tetapi" yang merupakan kata hubung
    • Sudah dikerjakan
  • "Apabila dirasa sudah cukup banyak orang yang didatangi, maka si pembawa sirih pinang akan kembali ke rumahnya karena dia hanya menginginkan bantuan tenaga dari orang yang dikunjungi saja." --> hapus kata "maka", karena menurut mas IvanLanin, "apabila dirasa.." merupakan kalimat anak, kalau ditambah maka dua2nya jadi kalimat anak dan tidak ada induknya.
    • Sudah dikerjakan
  • "Mereka "termakan" dengan sesuatu yang dinamakan dengan balas budi." --> "termakan" di sini seperti bahasa sastra, mungkin bisa dinetralkan dengan kata yang lebih dingin, seperti "Mereka harus membalas budi bantuan yang telah diberikan suatu saat nanti".
    • Sudah dikerjakan
  • @Fandy Aprianto Rohman kalimat2 tambahan berikut boleh dikasih rujukan tidak?
  • Bagi masyarakat yang tidak pernah aktif dalam kegiatan serayo, orang tersebut tidak akan ditolong apabila mempunyai maksud mengerjakan sesuatu.
    • Sudah dikerjakan
  • Adapun upacara keagamaan tersebut antara lain upacara lingkaran hidup (kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian), upacara membuka tanah, dan upacara mendirikan rumah.
    • Sudah dikerjakan

Terima kasih sebelumnya  Mimihitam  15 April 2019 02.20 (UTC)[balas]

Ketentuan
  • "Ketentuan yang selama ini berlaku dalam sistem serayo bukanlah berdasarkan hitam di atas putih" --> ganti jadi "berdasarkan perjanjian perdata"?
    • Sudah dikerjakan
  • "Apabila minum kwo ini tidak disediakan, maka orang yang meminta tolong dianggap sebagai orang yang pelit atau kikir" --> hapus "maka" sesuai penjelasan di atas
    • Sudah dikerjakan
  • "Keluarga yang pelit atau kikir biasanya tidak banyak yang mau membantu jika meminya bantuan" --> ada salah ketik di sini
    • Sudah dikerjakan
  • "Seseorang baru mau menolong apabila bantuan yang diberikan diberikan upah berupa uang atau padi sebanyak yang telah disepakati." --> typo. Hapus juga kata "upah"
Hasil
  • "Tidak mungkin rasanya mengolah sawah, mendirikan rumah, ataupun melaksanakan upacara keagamaan dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan dari orang lain" --> bahasanya agak editorial. Bisa diganti jadi "Kegiatan mengolah sawah, mendirikan rumah, ataupun melaksanakan upacara keagamaan sulit untuk dilakukan sendiri tanpa bantuan dari orang lain, mengingat beratnya beban yang harus dilaksanakan."
    • Sudah dikerjakan
  • "Untuk memudahkan pekerjaan tersebut, maka diperlukan bantuan tenaga orang lain" --> hapus "maka"
    • Sudah dikerjakan
  • "Hasil dari kegiatan serayo dalam segi non-material" --> dari segi non-material?
    • Sudah dikerjakan
Parafrase
  • Kalimat-kalimat berikut masih perlu diparafrase karena persis dengan sumber yang dikutip:
    • Suku Kerinci adalah suku asli yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Kerinci yang berada di Jambi
      • Sudah dikerjakan
    • Adapun "Kerinci" adalah nama awal sebuah gunung serta danau dan wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan demikian, daerahnya disebut dengan Kerinci (Kurinchai, Kunchai, atau Kinchai dalam logat asli), sedangkan penduduknya disebut dengan orang Kerinci atau suku Kerinci. Pada masa lalu, lembah Kerinci telah dihuni oleh penduduk pribumi yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok
      • Sudah dikerjakan
    • Faktor yang membuat munculnya sistem serayo (terutama dalam bidang pertanian) adalah adanya kepemilikan tanah pertanian, baik milik sendiri maupun milik kerabat (tanah pusaka) atau milik adat (tanah adat)
      • Sudah dikerjakan
    • Mereka yang memiliki lahan pertanian luas akan membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengolah dan merawat lahannya, sedangkan mereka yang tidak memiliki lahan pertanian biasanya akan menumpang tanam atau mengerjakan lahan pertanian dari pemilik lahan dengan sistem bagi hasil. Selain itu, kegiatan serayo dalam bidang kemasyarakatan juga tumbuh karena adanya kesadaran dalam kelompok masyarakat kecil, seperti halnya kegiatan gotong royong lain di daerah pedesaan
      • Sudah dikerjakan
    • Sejak zaman dahulu, masyarakat suku Kerinci mengerjakan sawah maupun terlibat dalam berbagai kegiatan yang bersifat umum dilakukan secara gotong royong tanpa memberikan upah kepada orang yang telah membantunya. Imbalan yang diterima hanya berupa makanan dan minuman yang disantap bersama dan disediakan oleh pihak yang meminta bantuan.
      • Sudah dikerjakan
    • Kegiatan serayo dalam bidang mata pencaharian hidup hanya dilakukan untuk mengolah lahan pertanian dan perkebunan, seperti menanam padi di sawah dan membersihkan ladang atau kebun.
      • Sudah dikerjakan
    • Adapun kegiatan serayo dalam bidang mata pencaharian hidup lain adalah membuka hutan untuk dijadikan sebagai kebun atau ladang. Upaya tersebut dapat memupuk sifat gotong royong karena dalam kegiatan ini biasanya para pelakunya akan saling membantu dan secara bergiliran mengerjakan bagian masing-masing --> juga perlu diparafrase karena masih terlalu mirip
      • Sudah dikerjakan
    • Serayo dalam upacara keagamaan biasanya dipimpin oleh sko depati (pemimpin adat tertinggi)[a] dan sko ninik mamak (pemimpin dalam kekerabatan)
      • Sudah dikerjakan
    • Adapun upacara keagamaan tersebut antara lain upacara lingkaran hidup (kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian), upacara membuka tanah, dan upacara mendirikan rumah
      • Sudah dikerjakan
    • Ketentuan yang selama ini berlaku dalam sistem serayo bukanlah berdasarkan perjanjian perdata. Tidak ada ketentuan formal dalam serayo karena sistem ini telah menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan pada masa lampau oleh nenek moyang suku Kerinci, seperti layaknya sistem gotong royong yang berada di daerah lain di Indonesia. Serayo dilaksanakan dari awal sampai selesai, biasanya dimulai sejak pagi hari sampai dengan sore hari. Apabila pada siang hari aktivitas serayo belum selesai, maka mereka akan kembali ke rumah untuk melaksanakan ibadah salat zuhur atau makan siang bersama di sekitar tempat gotong royong tersebut dilaksanakan --> masih terlalu mirip juga
      • Sudah dikerjakan
    • Makanan dan minuman yang disediakan dalam serayo dalam bahasa setempat dinamakan dengan minum kwo. Minum kwo sudah menjadi kelaziman untuk disediakan mengingat yang melakukan serayo tentu akan haus dan lapar. Apabila minum kwo ini tidak disediakan, orang yang meminta tolong dianggap sebagai orang yang pelit. Keluarga yang pelit biasanya tidak banyak yang mau membantu jika meminta bantuan, meskipun itu kaum kerabatnya sendiri. Bagi orang-orang atau keluarga yang jarang atau tidak pernah mau mengikuti serayo, konsekuensinya mereka tidak akan ditolong ketika meminta bantuan. Seseorang baru mau menolong apabila bantuannya diberikan upah berupa uang atau padi sebanyak yang telah disepakati
      • Sudah dikerjakan

Panggil juga HaEr48  Mimihitam  5 Mei 2019 10.43 (UTC)[balas]

  • Mimihitam Sebenarnya artikel ini juga sudah saya parafrase dan saya otak-atik kalimatnya, namun seperti masalah dalam artikel satunya yang saya buat, yaitu kalimat di buku yang saya pakai (menurut saya) bahasanya memang terasa aneh bahkan susah dibaca, misalnya rujukan nomer 15, dalam buku tertulis "Tidak ada imbalan yang diterima dalam kegiatan ini, yang ada hanyalah minum kwo yang dimakan bersama-sama. Kesadaran yang timbul dalam serayo membuat pihak yang diberikan bantuan akan melakukan timbal-balik pada orang-orang yang membantunya". Menurut saya, kalimat tersebut terlalu banyak kata "yang". Hal ini yang membuat saya menuliskan kutipan di rujukan itu sama dengan yang ada di alinea. Saya meminta maaf karena belum mengerti jika hal ini menimbulkan masalah dan sebelumnya saya kira itu tidak masalah jika kutipan di rujukan saya tuliskan sama seperti keterangan yang ada di artikel. Kutipan di rujukan saat ini sudah saya samakan persis dengan yang ada di buku, termasuk tanda bacanya, bahkan beberapa ada yang saya tulis satu alinea.

Terima kasih atas penjelasannya. Penjelasan diterima. Semoga bisa jadi pembelajaran untuk lain kali  Mimihitam  14 Mei 2019 17.56 (UTC)[balas]

Sumber

Di bagian-bagian inti, sumber-sumbernya menggunakan sumber akademik, tetapi sumber-sumber dari situs berita dan panduan wisata kalau bisa diganti dengan sumber-sumber akademik juga supaya artikelnya semakin mantap.

@Fandy Aprianto Rohman saya lihat situs pesona.travelnya masih ada tuh.  Mimihitam  1 April 2019 01.25 (UTC)[balas]
Sudah dikerjakan
Gambar

Semua gambar sudah pantas dan memiliki status hak cipta yang sesuai.

Sudah dikerjakan

Komentar dari Rex Aurorum

Paragraf pembuka
  • "Adapun permintaan tersebut dilakukan oleh salah satu pihak kepada kaum kerabatnya, para tetangga yang berada di dekat rumahnya, maupun warga sekampung (kelurahan ataupun dusun)" --> mungkin bisa diganti atau diperjelas
    • Sudah dikerjakan
  • "Orang-orang yang dimintai pertolongan akan memberikan bantuan sesuai dengan permintaan yang diinginkan atau diminta oleh pihak yang memerlukan bantuan" --> cukup ditulis orang
    • Sudah dikerjakan
Latar belakang
  • "Beragam benda budaya yang dapat ditemukan di setiap jengkal pelosok alam Kerinci antara lain: batu megalit, punden berundak, menhir, dan berbagai artefak-artefak lainnya, termasuk prasasti Kerinci (lebih dikenal dengan nama Tambo Kerinci) yang ditulis pada daun lontar, tanduk, dan ruas bambu yang berumur ribuan tahun" --> cukup ditulis artefak
    • Sudah dikerjakan
  • "Suku Kerinci atau Kincai adalah suku asli yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Kerinci atau Kerinci Highland yang berada di Provinsi Jambi" --> dikursifkan
    • Sudah dikerjakan Untuk bagian ini saya hapus
  • "Masyarakat suku Kerinci merupakan salah satu bagian dari Proto-Melayu di Nusantara yang memiliki beragam peninggalan kebudayaan masa lampau hingga peninggalan sejarah masa kini. Suku Melayu yang mendiami daerah Kerinci termasuk dalam suku Melayu tua." --> hal yang dirujuk sama tetapi menggunakan istilah berbeda
    • Sudah dikerjakan
  • "Dengan demikian, daerahnya disebut dengan Kerinci (Kurinchai, Kunchai, atau Kinchai dalam logat asli)..." --> dikursifkan
    • @Rex Aurorum Untuk bagian ini saya belum bisa karena sumber yang saya pakai juga hanya menyebutkan seperti itu, di internet juga hanya seperti itu.
  • "...sedangkan penduduknya disebut dengan orang Kerinci atau suku Kerinci" --> hapus salah satu pranala atau hapus dua-duanya
    • Sudah dikerjakan
  • " Lembah Kerinci telah dihuni oleh penduduk pribumi yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok di masa lalu" --> tidak perlu dipranalakan
    • Sudah dikerjakan
Asal-usul
  • "Faktor yang membuat munculnya sistem serayo atau baselang (terutama dalam bidang pertanian) adalah adanya pemilikan tanah pertanian, baik milik sendiri maupun milik kerabat (tanah pusaka) atau milik adat (tanah adat)." --> ganti kepemilikan
    • Sudah dikerjakan
  • "Mereka yang memiliki tanah pertanian luas akan membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengolah dan merawat tanahnya, sedangkan mereka yang tidak memiliki tanah pertanian biasanya akan menumpang tanam atau mengerjakan tanah pertanian dari pemilik lahan dengan sistem bagi hasil" --> ganti lahan
    • Sudah dikerjakan
  • "Selain itu, kegiatan serayo atau gotong-royong dalam bidang kemasyarakatan juga tumbuh karena adanya kesadaran dalam kelompok masyarakat kecil, seperti halnya daerah pedesaan." --> pola kalimat sebaiknya diubah
    • Sudah dikerjakan
  • "Sejak zaman dahulu, masyarakat suku Kerinci mengerjakan sawah maupun terjun bersama dalam hal-hal maupun kegiatan yang bersifat umum secara gotong-royong tanpa memberikan upah kepada orang yang telah membantunya" --> pola kalimat sebaiknya diubah
    • Sudah dikerjakan
  • "Imbalan yang diterima hanya berupa makanan dan minuman yang disantap bersama dan disediakan oleh pihak yang meminta bantuan" --> ganti yang
    • @Rex Aurorum Untuk bagian ini tidak saya ubah karena nantinya malah jadi terlalu banyak kata "yang".
  • "...maka pihak yang telah menerima bantuan memiliki kewajiban untuk membalas jasa pihak yang telah menolong dan membantunya." --> hapus salah satu
    • Sudah dikerjakan
  • "Upaya tersebut dapat memupuk sifat gotong-royong karena dalam kegiatan ini biasanya para pesertanya akan saling membantu dan secara bergiliran mengerjakan bagian masing-masing." --> ganti pelaku
    • Sudah dikerjakan
  • "Sistem serayo pada akhirnya melahirkan perilaku sebagai hasil dari pergaulan sosial mereka terhadap warga masyarakat di lingkungan sekitarnya yang mempunyai implikasi positif terhadap kesatuan dan persatuan." --> diperjelas
    • Sudah dikerjakan
Bentuk
  • "Sistem serayo tidak mengenal adanya pembagian tingkatan kerja berdasarkan keterampilan atau keahlian. Keterampilan atau keahlian baru dipilah-pilah ketika dilaksanakan gotong-royong dalam mendirikan rumah dan upacara keagamaan." --> hapus salah satu
    • Sudah dikerjakan
  • "Keterampilan atau keahlian baru dipilah-pilah ketika dilaksanakan gotong-royong dalam mendirikan rumah dan upacara keagamaan." --> ganti akan
    • Sudah dikerjakan
  • "...sambil membawa sirih pinang untuk dicicipi kaum kerabat atau tetangga dekat yang didatangi. Apabila dirasa sudah cukup banyak orang yang didatangi, maka si pembawa sirih pinang akan kembali ke rumahnya karena dia hanya menginginkan bantuan tenaga dari orang yang dikunjungi saja." --> tidak perlu dikursifkan
    • @Rex Aurorum Untuk bagian ini kalau tidak dikursifkan nantinya pembaca malah kehilangan makna pembacaan apa itu sirih pinang.
  • "...serayo ini dilakukan erat kaitannya dengan pengolahan tanah pusaka dari nenek moyangnya" --> hapus, tanah pusaka sudah mengandung makna itu
    • Sudah dikerjakan
  • "Apabila minum kwo ini tidak disediakan, maka orang yang meminta tolong dianggap sebagai orang yang pelit atau kikir. Keluarga yang pelit atau kikir biasanya tidak banyak yang mau membantu jika meminya bantuan..." --> hapus salah satu
    • Sudah dikerjakan
Pranala
  • Terlalu banyak mempranalakan frasa gotong royong.
    • Sudah dikerjakan

Komentar dari Hanamanteo

Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • "..., maka mereka akan kembali ke rumah untuk melaksanakan ibadah salah zuhur atau makan siang bersama di sekitar tempat gotong-royong tersebut dilaksanakan." Dalam hal ini, gunakan istilah "salat" alih-alih "salah", rujuk KBBI.
    • Sudah dikerjakan
Bagian pembuka
  • "Serayo atau nyanyo adalah sistem gotong-royong (terutama dalam mengolah sawah) pada masyarakat suku bangsa Kerinci yang berada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Sistem ini juga sering disebut baselang atau berselang." Tebalkan nama lain dari serayo. Penulisan nama daerah cukup ditulis namanya tanpa status, jadi yang benar adalah Kerinci, Jambi, bukan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
    • Sekadar menambah pendapat, menurutku mengenai penulisan "Kabupaten Kerinci" dan "Provinsi Jambi" tidak masalah untuk penyebutan pertama. Mengingat belum tentu semua orang tahu apakah "Kerinci" itu nama kabupaten, kota, atau daerah geografis biasa. Selain itu juga berguna sedikit menghilangkan ambiguitas karena Jambi juga nama kota (Kota Jambi), dan Kerinci juga nama gunung/dataran tinggi sekitarnya. HaEr48 (bicara) 2 April 2019 03.16 (UTC)[balas]
Latar belakang
  • Bagian #Sekilas mengenai masyarakat Kerinci mesti diganti namanya dengan #Latar belakang agar lebih ensiklopedik.
    • Sudah dikerjakan
  • "Kelompok masyarakat atau permukiman suatu suku bangsa biasanya merupakan cerminan dari seluruh wujud kebudayaan dalam masyarakat yang mendiami wilayah tersebut." Sepertinya kalimat ini tidak diperlukan sehingga bagian ini langsung dimulai dari "Sebagai salah satu suku yang dikenal dekat dengan alam, ..."
    • Sudah dikerjakan
  • "Beragam benda budaya yang dapat ditemukan di berbagai pelosok alam Kerinci antara lain: batu megalit, punden berundak, menhir, dan berbagai artefak lainnya, termasuk prasasti Kerinci (lebih dikenal dengan nama Tambo Kerinci) yang ditulis pada daun lontar, tanduk, dan ruas bambu yang berumur ribuan tahun." Tidak perlu titik dua. Prasasti Kerinci tidak perlu dipranalakan ke situs web lain semisal ini sehingga diganti dengan pranala wiki.
    • Sudah dikerjakan
  • "Suku Kerinci" dan "Kabupaten Kerinci" tidak perlu dipranalakan berlebihan, cukup di kalimat pertama yang menggunakan kata tersebut. Ini berlaku di keseluruhan artikel, tidak hanya untuk bagian ini.
    • Sudah dikerjakan
  • "Suku Kerinci adalah suku asli yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Kerinci yang berada di Provinsi Jambi." Tidak perlu, cukup ditulis Jambi saja.
    • Sudah dikerjakan
  • "Adapun "Kerinci" adalah nama awal sebuah gunung serta tasik (danau) dan wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama." Mungkin bisa diganti dengan "... sebuah gunung, tasik (danau), dan wilayah ..."? Jangan lupa "tasik" sudah terdaftar di KBBI, jadi tidak perlu dimiringkan apalagi diberi penjelas danau.
    • Sudah dikerjakan
Asal-usul
  • "Faktor yang membuat munculnya sistem serayo atau baselang (terutama dalam bidang pertanian) adalah adanya kepemilikan tanah pertanian, baik milik sendiri maupun milik kerabat (tanah pusaka) atau milik adat (tanah adat)." Tidak perlu ditulis nama lainnya, cukup nama utamanya saja.
    • Sudah dikerjakan
Bentuk
  • "..., tetapi ada juga yang melakukan pemberitahuan serayo dengan mengunjungi rumah orang-orang yang hendak dimintai pertolongan sambil membawa sirih pinang untuk dicicipi kaum kerabat atau tetangga dekat yang didatangi." Berlebihan, jadi dihapus saja.
    • Sudah dikerjakan
  • "..., si pembawa sirih pinang akan kembali ke rumahnya karena dia hanya menginginkan bantuan tenaga dari orang yang dikunjungi saja." Hilangkan salah satu dari dua kata ini.
    • Sudah dikerjakan
  • "Kegiatan gotong-royong serayo berskala kecil atau kelompok kecil disebut dengan mbobo, yaitu hanya diikuti oleh 5-10 orang. ... Gotong-royong serayo dalam kelompok kecil atau mbabo biasanya diikuti oleh sko tigo takah." Mana penulisan yang benar?
    • Sudah dikerjakan
  • "Kelompok kecil dari sko tigo takah ini antara lain: ..." Tidak perlu titik dua.
    • Sudah dikerjakan
  • Apa yang terjadi bila seandainya kerabat ataupun masyarakat sekitar menolak permintaan serayo?
    • Ada di bagian ketentuan Sudah dikerjakan
Sumber
  • Walaupun penulisan sumber sudah lumayan baik, tetapi masih didapati penulisan manual. Perhatikan: {{harvnb|nama|tahun|p=xx}}. "teks". Harap diganti dengan: {{sfnp|nama pengarang|tahun|p=xx|ps=: "teks"}}
    • Sudah dikerjakan
  • Bagian pembuka sebaiknya tidak diberi sumber karena merupakan rangkuman dari isi artikel.
  • Apakah buku-buku yang digunakan memang tak memiliki ISBN?
    • Hanamanteo Sumber buku pada artikel ini yang memiliki ISBN hanya karya Novendra, selebihnya tidak ada ISBN-nya. Saya pernah mengkonsultasikan hal ini pada panitia WikiJelajah dan dijawab tidak masalah asalkan benar-benar buku dengan penerbit yang jelas. Saya juga mencari kerapian dalam artikel saya, jika hanya satu buku saja yang memiliki ISBN, saya memilih untuk tidak mencantumkan ISBN-nya.
  • Yolla & Astrid (2018) mestinya diganti dengan format sfn, lalu penulisan format lengkapnya dipindahkan ke bagian #Daftar pustaka.
    • Sudah dikerjakan
  • Parameter |volume= hanya diisi nomor jilid, sementara nomor edisi harus diisi di parameter |issue=.
    • Sudah dikerjakan
  • Jika penulis suatu karya berjumlah 2 atau lebih, gunakan parameter |last1=|first1=|last2=|first2=|....
    • Sudah dikerjakan
  • Hanya nama terakhir yang digunakan sebagai kutipan catatan kaki, jadi bukan "Hadiyanto dan Sovia Wulandari (2018)", tetapi "Hadiyanto dan Wulandari (2018)".
    • Sudah dikerjakan
  • Sumber ini tidak bisa diakses lagi.
    • Sudah dikerjakan
  • Budhi V. J. Rio Temenggung bukan penulis artikel berjudul "Peninggalan Budaya Suku Kerinci". Tanggal artikel yaitu 7 Mei 2014 jangan lupa dicantumkan. Penerbit artikel yaitu Jaringan Kota Pusaka Indonesia juga jangan lupa dicantumkan.
    • Sudah dikerjakan
  • Artikel "Upacara Adat dan Kesenian Tradisional Suku Kerinci" perlu juga ditulis tanggalnya yaitu 12 September 2013.
    • Sudah dikerjakan

Komentar dari HaEr48

Terima kasih bung Fandy Aprianto Rohman sudah mengerjakan artikel ini dan mengajukan untuk artikel pilihan. Kerja kerasnya sangat patut dihargai apalagi topiknya mengenai budaya Nusantara yang kadang sulit mencari bahan untuk membahasnya.

Secara umum artikel ini cukup baik, bahasanya mudah dimengerti, referensi yang kebanyakan cukup memadai, hierarki yang cukup baik, cakupan cukup luas, dan tidak banyak rincian tak perlu. Namun aku punya beberapa masukan, supaya artikelnya lebih mantap lagi, silakan diperiksa di bawah.

  • Sekedar umum dulu, gaya bahasa Wikipedia lebih cenderung menyatakan fakta dengan "dingin", dan kurang menyukai menghias-hias dengan bahasa yang berlebihan atau terlihat kurang netral, walaupun gaya ini sering dipakai di koran atau bacaan sehari-hari. Inilah alasan misalnya sub judul "Sekilas mengenai masyarakat Kerinci" diminta menjadi "Latar belakang" saja yang lebih dingin, dan banyak lagi permintaan oleh peninjau sebelumnya. Ini tolong diperhatikan, dan beberapa tanggapanku di bawah pun terkait hal ini.
    • Sudah dikerjakan
Bagian pembuka
  • Bagian pembuka hendaknya merangkum bagian-bagian penting dibawahnya. Mungkin perlu disebutkan bahwa orang yang diminta biasanya tidak menolak, dan ada ekspektasi bahwa warga akan "membalas" kebaikan sebelumnya.
    • Sudah dikerjakan
  • Sepertinya yang tepat gotong royong, bukan gotong-royong. Misal lihat KBBI: [1]. Perlu diperbaiki di seluruh artikel.
    • Sudah dikerjakan
Latar belakang
  • Bagian "Latar belakang" aku rasa lebih runut kalau dimulai begini. "Suku Kerinci adalah suku asli yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Kerinci yang berada di Jambi. Sebagai salah satu suku yang dikenal dekat dengan alam, … (dan seterusnya seperti isi sekarang)" Bagian "Kelompok masyarakat atau permukiman ..." sepertinya terlalu hampa/menyebutkan hal yang sudah jelas, jadi saranku dihapus saja.
  • "Kelompok ini diduga kuat merupakan manusia pertama yang mendiami Pulau Sumatra." Menurutku klaim sebesar ini agak lemah kalau cuma direferensikan ke skripsi mahasiswa S1. Tolong dicari sumber yang lebih kuat, misal jurnal, buku yang diterbitkan penulis akademis, atau kalau tidak ketemu, dihapus atau diubah kalimatnya menjadi yang ada sumbernya.
    • Sudah dikerjakan
Asal usul

Paragraf terakhir bagian ini rasanya terlalu berbunga-bunga dan kurang padat informasi. Tolong dipangkas dan didinginkan sehingga hanya menyebutkan fakta saja. Jika ada opini yang patut disampaikan, bisa ditulis dengan menyebutkan siapa yang mempunyai opini tersebut, misal "Menurut ahli XX YY, serayo …."

  • Sudah dikerjakan
Bentuk
  • Di bagian sebelunnya disebutkan serayo hanya menyangkut mata pencaharian seperti pertanian, tapi di paragraf 1 bentuk disebutkan mendirikan rumah dan upacara keagamaan. Yang betul yang mana?
    • HaEr48 Jadi, serayo itu tidak hanya dalam pertanian saja karena serayo juga dilaksanakan dalam upacara keagamaan dan peternakan (lihat bagian "asal-usul"). Menurut bukunya Novendra, asal-usul serayo yang jelas memang dalam bidang pertanian, meskipun serayo juga dilakukan dalam bidang lain.
  • Paragraf 1 bagian "Bentuk" menyebutkan "upacara keagamaan". Apakah "keagamaan" di sini mengacu kepada agama seperti Islam dsb, ataukah agama kepercayaan setempat? Ataukah maksudnya "adat" (bukan agama) karena disebutkan dipimpin oleh sko depati (pemimpin adat tertinggi) alih-alih pemuka agama? Apakah bisa disebutkan contoh upacara yang dilakukan dengan serayo? Tolong dijelaskan di artikel.
  • Mungkin "pinang" bisa dipranalakan jadi pinang ketika pertama kali disebutkan, kalau memang tumbuhan itu yang dimaksud
    • Sudah dikerjakan
  • Apakah ada terjemahan dari "sko tigo takah"
    • Sudah dikerjakan
  • sistem gotong-royong yang berada di daerah lain: bisa ditambah "daerah lain di Indonesia", karena konteks Wikipedia tidak harus mengasumsikan membicarakan Indonesia saja.
    • Sudah dikerjakan
Hasil
  • Kalimat pertama terkesan memuji-muji dan kurang netral. Bagaimana kalau "Kegiatan serayo dapat mengurangi beban kerja individu dalam masyarakat Kerinci."?
    • Sudah dikerjakan
  • sulit untuk dilakukan sendiri tanpa bantuan dari orang lain, mengingat beratnya beban yang harus dilaksanakan bagian yang hijau redundan/berlebihan dan bisa dihilangkan
    • Sudah dikerjakan
  • Hasil dalam kegiatan serayo dalam segi non-material sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan kekeluargaan serta menjalin tali silaturahmi antar sesama: Bagaimana kalau "Dari segi non-material, kegiatan serayo mempererat hubungan kekeluargaan antar warga sebuah desa", atau semacamnya. Kalimat-kalimat selanjutnya juga tolong "didinginkan" lagi, atau ditulis dengan format "Menurut XX, ... "
    • Sudah dikerjakan
Lengkapnya artikel

Agar artikel lebih komprehensif, bagaimana kalau membicarakan hal-hal berikut juga

  • Adakah masalah yang timbul dari sistem ini? Misalnya ada yang merasa terpaksa, merasa tidak diperlakukan adil, dst.
  • Seberapa banyak sistem ini digunakan, dibanding sistem lain misalnya membayar upah seperti layaknya di kota-kota. Jika ada tipe pekerjaan yang umumnya tidak pakai serayo, bisa disebutkan juga. Hanya dengan membaca artikel ini saat ini cukup susah membayangkan seberapa umum praktek ini dilakukan.
    • HaEr48 Saya berikan tambahan di bagian "bentuk".
      • @Fandy Aprianto Rohman: Kalau maksudnya cuma kalimat "Sistem serayo telah melembaga di dalam kehidupan masyarakat Kerinci dan mereka memiliki kewajiban untuk memenuhinya sebagai kewajiban sosial", menurutku ini terlalu umum dan perlu dijelaskan lebih spesifik lagi. Misal, dengan membandingkan dengan apakah banyak/sering pekerjaan dilakukan tanpa serayo (misal, melalui bayar upah biasa), atau apakah pilihan serayo atau bukan ada kaitan dengan faktor seperti jenis pekerjaan, besar pekerjaan, kota/desa, dst. HaEr48 (bicara) 15 April 2019 04.57 (UTC)[balas]
        • HaEr48 Mungkin untuk hal ini saya belum bisa menjelaskan lebih detail. Masalahnya, kegiatan dalam serayo itu ya umum (mulai dari membangun rumah, pengolahan sawah, upacara kematian, dsb) sama halnya dengan gotong royong biasa yang dilakukan orang-orang di daerah lain, tapi gotong royong itu untuk kepentingan salah satu individu/keluarga. Oleh karena itu, saya baru dapat memberikan tambahan penjelasan "Lawan dari kegiatan serayo adalah gawe karepat, yaitu gotong royong untuk menyelesaikan kepentingan umum (membuat jalan desa, memperbaiki jembatan, membersihkan saluran irigasi, dan sebagainya)" (bagian etimologi).
        • Serayo: ada yang meminta, gotong royong untuk individu/keluarga (di Jawa: sambatan).
        • Gawe karepat: tidak ada yang meminta (hanya diumumkan lewat rapat desa, misalnya), gotong royong untuk kepentingan umum.
  • Apakah ada gambar yang lebih spesifik, misalnya kegiatan serayo yang sedang berlangsung? Kalau tidak ada juga tidak apa-apa
    • HaEr48 Belum ada mas, mungkin nanti ada yang bisa membantu dengan mengunggah di commons.
Sumber
  • Subiyantoro, dkk (2017): Melihat judul/nama pengarangnya sepertinya ini buku yang tiap bab memiliki penulis sendiri-sendiri, benar kah? Apa bisa disebutkan nama bab yang dikutip disini, beserta nama penulisnya?
    • Sudah dikerjakan
  • Sumber Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat perlu dilengkapi dengan tanggal
  • Sumber Tumenggung, Budhi VJ. Rio perlu dilengkapi dengan penerbit dan tanggal
    • HaEr48 Ini sumber internet, bukan buku.
      • @Fandy Aprianto Rohman: Sumber internet tetap perlu "penerbit" yaitu organisasi yang bertanggung jawab atas penerbitan/penayangan halaman tersebut. Dari situlah salah satu kriteria kita menilai apa sumber itu tepercaya atau bukan. Kalau ada tanggalnya, perlu juga, sehingga pembaca bisa menilai usang tidaknya sumber tersebut. HaEr48 (bicara) 15 April 2019 04.52 (UTC)[balas]
        • Sudah dikerjakan
  • Sumber Hadiyanto dan Sovia Wulandari yang berbentuk jurnal, mungkin bisa dimasukkan daftar pustaka juga? Bisa pakai {{cite journal}}
    • Sudah dikerjakan
  • Jika buku-buku yang dipakai ada tanda pengenal seperti ISBN atau URL, akan lebih baik.
    • Sama seperti jawaban saya kepada Hanamanteo, sumber buku pada artikel ini yang memiliki ISBN hanya karya Novendra, selebihnya tidak ada ISBN-nya. Saya pernah mengkonsultasikan hal ini pada panitia WikiJelajah dan dijawab tidak masalah asalkan benar-benar buku dengan penerbit yang jelas. Saya juga mencari kerapian dalam artikel saya, jika hanya satu buku saja yang memiliki ISBN, saya memilih untuk tidak mencantumkan ISBN-nya.

Sekian dulu masukanku, semoga berguna. HaEr48 (bicara) 3 April 2019 06.02 (UTC)[balas]

@Fandy Aprianto Rohman masih ada beberapa poin dari @HaEr48 yang belum beres tuh (ditandai dengan warna biru di atas), tanggung tinggal itu saja soalnya. Mungkin HaEr48 juga bisa membantu sedikit?  Mimihitam  23 Mei 2019 21.51 (UTC)[balas]

Komentar dari Masjawad99

Saya ikut membahas ya, temanya cukup menarik. Bahasannya lumayan lengkap, tapi menurut saya strukturnya bisa diperbaiki lagi.

Bagian pembuka
  • "Sistem ini juga sering disebut baselang atau berselang." --> tebalkan "baselang" dan "berselang".
    • Sudah dikerjakan
  • Bagian "Istilah serayo atau nyanyo lebih dekat pada..." hingga "...mata pencaharian hidup" sebaiknya dipindahkan ke isi, jangan di paragraf pembuka. Mungkin tambahkan #Etimologi atau #Pengertian? Bisa dipanjangkan sedikit kalau dipindah ke sana (jangan lupa tambahkan referensi bagi definisi yang dikutip).
    • Sudah dikerjakan Saya hanya dapat menambahkan seperti itu karena kedua buku utama yang saya jadikan acuan juga tidak banyak menyebutkan mengenai etimologi dari serayo.
Latar belakang

Secara keseluruhan bagian ini terasa kurang kohesif. Bisa dipangkas atau diparafrase lagi biar lebih efisien.

  • Tukar posisi paragraf pertama dan kedua, atau hapus paragraf pertama. Kalimat "Suku Kerinci adalah..." sebaiknya ada di awal.
    • Sudah dikerjakan
  • Proto-Melayu tidak disebutkan baik di dalam Ramadani & Qommaneeci ataupun Hadiyanto & Wulandari. Istilah "suku melayu tertua [sic]" (Ramadani & Qommaneeci) =/= Proto-Melayu. Hadiyanto & Wulandari memang menyebut "... termasuk dalam suku melayu tua [sic]" tapi sumbernya malah balik mengutip Wikipedia (saya jadi ingat ini). Sekadar tambahan saja, dalam diskusi antropologi, teori yang membagi masyarakat Nusantara antara Proto- dan Deutero-Melayu sudah dianggap usang. Sebaiknya dihapus atau diganti sumber yang lebih baik.
    • Sudah dikerjakan
  • Entah apakah ini karena lokasi saya di AS, tapi sumber dari Negerisatu tidak bisa diakses (sudah saya coba dengan berbagai gawai, termasuk komputer umum), coba ganti dengan yang lain.
    • Sudah dikerjakan
Asal-usul
  • Kalimat "Menurut Marbakri, sistem serayo pada akhirnya melahirkan suatu kesadaran sebagai hasil dari pergaulan sosial mereka terhadap warga masyarakat di lingkungan sekitarnya yang mempunyai implikasi positif terhadap kesatuan dan persatuan" tidak efektif. Sebaiknya dipecah atau diparafrase.
    • Sudah dikerjakan
  • Bagian "Menurut Marbakri, sistem serayo..." hingga "... mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat" apa tidak sebaiknya dipindah ke #Hasil? Mungkin bisa jadi paragraf penutup.
Bentuk
  • "Serayo merupakan suatu ajakan atau permintaan dari seseorang untuk melaksanakan gotong royong menyelesaikan pekerjaan..." --> bagaimana jika diganti menjadi "Serayo merupakan ajakan dari seseorang untuk bergotong royong menyelesaikan pekerjaan..."?
    • Sudah dikerjakan
  • "... tidak semua masyarakat suku Kerinci benar-benar paham dengan adat." Mungkin pranalakan "adat" ke hukum adat?
    • Sudah dikerjakan
  • Tambahkan referensi setelah kalimat "Adapun upacara keagamaan tersebut antara lain upacara lingkaran hidup (kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian), upacara membuka tanah, dan upacara mendirikan rumah."
    • Sudah dikerjakan
Ketentuan
  • Keluarga yang pelit biasanya tidak banyak yang mau membantu jika meminta bantuan, meskipun itu kaum kerabatnya sendiri. Bagi orang-orang atau keluarga yang jarang atau tidak pernah mau mengikuti serayo, konsekuensinya mereka tidak akan ditolong ketika meminta bantuan." --> redundan. Coba diparafrase.
    • Sudah dikerjakan
  • "Seseorang baru mau menolong apabila bantuannya diberikan upah berupa uang atau padi..." --> bagaimana jika diganti menjadi "Seseorang baru mau membantu jika diberi imbalan berupa uang atau padi...."?
    • Sudah dikerjakan

Mungkin itu dulu untuk saat ini, semoga bermanfaat  Masjawad99  (bicara) 26 April 2019 23.31 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

5+1 pengguna sudah memberikan komentar komprehensif. Selain itu pengusulan ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Albertus Aditya (bicara) 20 Juni 2019 06.36 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Zenobia

Pengusul: Mimihitam (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel tentang seorang wanita yang memimpin Tadmur setelah suaminya meninggal dan kemudian berani memberontak melawan Romawi. Walaupun akhirnya kalah, ia sempat menaklukkan Mesir dan sebagian wilayah Anatolia, dan kini sosoknya disandingkan dengan Boudica atau Kleopatra. Artikel ini sendiri merupakan terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris, tetapi di wiki tersebut, artikel ini sudah mendapatkan status AP, dan setelah saya baca artikelnya dengan kritis, artikelnya memang ditulis dengan sangat baik dan menggunakan sumber-sumber akademis. Saya sudah usahakan agar terjemahannya luwes dan dipahami, tetapi dari segi konten, saya rasa sudah sangat komprehensif dan mewakili semua sudut pandang.  Mimihitam  20 Maret 2019 12.39 (UTC)[balas]

Komentar dari Glorious Engine

  • "Di Tadmur, nama seperti Zabeida, Zabdila, Zabbai, atau Zabda seringkali diubah menjadi "Zenobios" (maskulin) dan "Zenobia" (feminin) saat ditulis dalam bahasa Yunani"
  • "terdapat kemungkinan bahwa catatan ini mengacu kepada kisah semi-legendaris mengenai ratu (atau ratu-ratu) Arab nomaden." Kata legendaris itu setau saya kata sifat, mending sebaiknya cukup pake kata "semi-legenda". Pemakaian "ratu (atau ratu-ratu)" juga jangan ribet ngikutin istilahnya dari b. Inggris, cukup pake "ratu" saja atau mungkin diperpanjang jadi "seorang ratu atau sejumlah ratu"
  • "Namun, kebenaran kisah ini meragukan, karena Heraclianus turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Gallienus pada tahun 268.[79] Odaenathus dibunuh tidak lama sebelum sang kaisar juga mengalami nasib yang sama, dan Heraklianus tidak mungkin sempat dikirim ke Timur, bertarung melawan pasukan Tadmur, dan kemudian kembali ke Barat agar bisa ikut serta dalam peristiwa pembunuhan sang kaisar."
  • "Vaballathus memperoleh gelar kemenangan Persicus Maximus ("Pemenang Jaya di Persia") kemungkinan sekitar tahun 269," Kenapa juga "the great victor in Persia" diterjemahkan jadi "Pemenang Jaya di Persia" ? "Pemenang" sudah satu arti dengan "jaya" lho. Nggak pake kata "Pemenang agung" atau "Pemenang besar" gitu ?
  • "dibangun kembali, dengan patung perak dan pintu besi (?)" versi Inggris-nya "a silver statue and iron doors" lho, harusnya "sebuah patung perak dan pintu-pintu besi" karena kalo nggak pake kata sandang, patung perak-nya bisa dianggap majemuk & pintu besi bisa dianggap tunggal
  • "Ioannes Krisostomus" kok pake padanan Yunani-nya, bukan "Yohanes Krisostomus" sementara "Paulus dari Samosta" nggak disebut "Paulos" "Athanasius dari Aleksandria" nggak disebut "Athanasios" ? Mau pake padanan Yunani (Ioannes, Paulos, Athanasios) atau padanan Indonesia (Yohanes, Paulus, Athanasius) sih sebenernya ?
  • "karena sinar matahari berinteraksi dengan embun di retakan-retakannya" Saya cek di en:Colossi_of_Memnon#Sounds ada kalimat "the sound was probably caused by rising temperatures and the evaporation of dew inside the porous rock". Diganti aja jadi "karena penguapan air/embun di retakan-retakannya" atau "karena air/embun yang menguap di retakan-retakannya"
  • "dan Vaballathus tetap berada di balik tirai dan tidak pernah menjalankan kekuasaan yang sesungguhnya." Versi Inggris-nya "Vaballathus was kept in his mother's shadow" lho, nggak diterjemahin jadi "tetap di dalam/bawah bayang ibunya" atau gimana, kalo pake padanan "di balik tirai/layar" malah kesannya justru Vaballathus mendalangi Zenobia lho, bukan Zenobia yang menaungi Vaballathus. --Glorious Engine (bicara) 29 Maret 2019 10.53 (UTC)[balas]

Komentar dari Rex Aurorum

Paragraf pembuka
Asal usul, keluarga, dan kehidupan awal

Komentar dari Hanamanteo

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bagian pembuka
  • Di kotak info dan bagian pembuka tertulis "sekitar tahun 240", tetapi di tubuh artikel malah tertulis sekitar tahun 240-241.
    Sudah aku tambahkan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Di kotak info tertulis "setelah tahun 274", sementara di bagian pembuka malah tertulis 274 saja. Apakah tahun wafatnya sudah pasti 274 atau bisa jadi 275, 276, dan tahun setelahnya?
    Sudah aku tambahkan "setelah tahun", karena tahunnya tidak diketahui secara pasti dan kemungkinan besar ya setelah dia dikalahkan oleh Aurelianus dan ditawan.  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "... ratu Kekaisaran Tadmur (juga disebut Palmira) di wilayah Siria pada abad ke-3" Karena diikuti "Kekaisaran Tadmur", mestinya dikapitalkan.
    Sudah aku tambahkan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "..., dan ia juga toleran terhadap bawahan-bawahannya dan melindungi minoritas agama." Agama minoritas?
    Maknanya jadi berubah, dan "minoritas agama" sendiri istilah yang sudah sering dipakai: [6] [7]  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
Nama dan penampilan
  • "Giginya amat putih sampai-sampai banyak yang mengira ia memiliki mutiara dan bukan gigi." Sepertinya agak janggal jika dia memiliki mutiara hanya gara-gara memiliki gigi yang putih. Kalau diperhatikan dari "So white were her teeth that many thought that she had pearls in place of teeth," saya kira mungkin bisa diganti dengan "Giginya amat putih sampai-sampai banyak yang mengira giginya tidak sama sebagaimana gigi lainnya, tetapi terbuat dari mutiara."
    @Hanamanteo kalau pakai pendekatan ilmiah ya janggal, tapi itu kan kalimat hiperbolis, jadi wajar kalau memang agak lebay atau tidak masuk di akal. in place of = sebagai ganti, jadi memang maknanya adalah "ia memiliki mutiara dan bukan gigi".  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Ath-Thabari, bukan al-Tabari. Bagian lainnya juga jangan lupa.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Na'ila az-Zabba'/Na'ilah az-Zabba', bukan Na'ila al-Zabba'. Saya tidak tahu tulisan Arabnya seperti apa, jadi kehadiran HaEr48 dan AMA Ptk sangat diharapkan. Bagian lainnya juga jangan lupa.
    Sudah dikerjakan. Soal tulisan Arab @Hanamanteo kalau tidak tahu mungkin tidak usah kita paksakan. Sewaktu peninjauan Doa yang Ditukar juga sebenarnya aku nggak setuju dengan saran yang mengharuskan ada tulisan Arab.  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Tidak sekalian menulis pendapat Wilhelm Dittenberger juga?
    Sudah dikerjakan Itu juga baru ditambahkan penulisnya setelah aku terjemahkan.  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
Asal-usul, keluarga, dan kehidupan awal
  • "Historia Augusta juga menyatakan bahwa bahasa ibu Zenobia adalah bahasa Aram Tadmur, dan ia juga fasih dalam bahasa Mesir dan Yunani dan juga bisa bertutur bahasa Latin." Terlalu banyak penggunaan "dan"
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Karena disebutkan Zenobia lahir sekitar tahun 240, usia ketika Zenobia berusia 14 tahun juga ditambah sekitar tahun 254.
    Aku ganti jadi "(usia pernikahan yang lumrah pada masa itu)" sesuai dengan sumber  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Strategos mestinya ditulis miring.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Namun, pakar bahasa Jean-Baptiste Chabot menegaskan bahwa patung Zenobius berada di depan patung Odaenathus dan bukan Zenobia, sehingga ia membantah hipotesis ini." Adakah pendapat yang menyebut patung Zenobia berada di depan patung Odaenathus?
    Tidak tahu, tapi kalaupun iya itu tidak penting, karena tujuan penyebutan patung Zenobius di hadapan landasan yang mungkin pernah menjadi tempat berdirinya patung Zenobia adalah untuk menunjukkan kalau Zenobius mungkin ayahnya Zenobia (yang ternyata salah, karena Chabot menegaskan yang di depannya itu patung Odaenathus dan bukan Zenobia).  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Selain itu, satu-satunya gentilicium yang muncul ..." Terlalu panjang.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Berdasarkan nama Zenobia dalam dialek Tadmur, yaitu Bat Zabbai, ayahnya mungkin disebut Zabbai, ..." Sudah disebutkan sebelumnya, jadi tidak perlu ditulis lagi.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Menurut pendapat sejarawan Richard Stoneman, ... Menurut Stoneman, ..." Pola awal kalimat sama persis, awal kalimat kedua bisa ditulis "Stoneman menambahkan ..." Catatan kaki yang sama juga ditulis di kedua kalimat, padahal semestinya cukup di kalimat terakhir.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Zabbai wafat tanpa meninggalkan keturunan, sehingga istrinya yang menjanda menikahi saudaranya, Antiokhos." Ganti dengan "saudara suaminya".
    Menurutku yang benar "saudaranya", karena "istrinya" = istri Zabai, jadi saudaranya = saudara Zabbai, kalau "saudara suaminya" nanti jadi "saudara suami Zabbai" dong.  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Di artikel ini tertulis Souda, sementara di artikel Hipatia malah ditulis Suda, mohon konsistensinya.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • "Kemungkinan Zenobia tidak memiliki hubungan darah dengan Wangsa Ptolemaios, dan upaya sumber-sumber sejarah klasik untuk menilik kembali silsilah Zenobia hingga ke Wangsa Ptolemaios melalui Wangsa Seleukia diragukan kebenarannya." Tidak perlu koma.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  5 April 2019 10.32 (UTC)[balas]
  • Az-Zabba', bukan Al-Zabba'.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 08.00 (UTC)[balas]
Ratu Tadmur
  • "Pada tahun 260, Kaisar Romawi Valerianus memimpin pasukannya melawan Kaisar Shapur I dari Sassaniyah yang sebelumnya telah menyerang wilayah timur Romawi; Valerianus mengalami kekalahan dan ditangkap di dekat Edessa." Bagaimana jika "..., tetapi kalah dan ditangkap di dekat Edessa"? Ganti titik koma dengan koma saja.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 07.55 (UTC)[balas]
  • "Selain disematkan dengan gelar kerajaan, Odaenathus juga menerima banyak gelar Romawi, dan gelar yang paling penting adalah corrector totius orientis (Gubernur Seluruh Timur), dan ia menguasai wilayah Romawi yang terbentang dari pesisir Laut Hitam hingga Palestina." Hilangkan salah satu di antaranya.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 07.55 (UTC)[balas]
  • "Historia Augusta tidak mengatakan bahwa Zenobia terlibat dalam rentetan peristiwa yang berujung pada pembunuhan suaminya, dan yang disalahkan dalam catatan tersebut adalah kebobrokan moral dan kecemburuan Maeonius." Ini juga.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 07.55 (UTC)[balas]
  • "Proses penyerahan kekuasaan tampaknya berlangsung mulus, karena Synkellos melaporkan bahwa pembunuhan Odaenathus dan penyerahan mahkota oleh militer kepada Zenobia berlangsung hanya dalam waktu satu hari." Tidak perlu koma.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 07.55 (UTC)[balas]
  • "Ia memegang kekuasaan politik dan militer tertinggi di wilayah tersebut, dan bahkan kedudukannya melebihi para gubernur Romawi." Hilangkan salah satu di antaranya.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 07.55 (UTC)[balas]
  • "Wewenang Odaenathus bila dibandingkan dengan kaisar di Roma bisa dibilang unik dan elastis, ..." Karena apa?
    Sudah aku hapus karena di sumber pun kurang jelas maksudnya apa.  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "..., wewenang dan kedudukan penguasa Tadmur perlu diklarifikasi, ..." Maksudnya?
    Sudah dijelaskan di kalimat berikutnya  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Wewenang Odaenathus ... benih perang antara Romawi dengan Tadmur." Semua kalimat mengutip catatan kaki yang sama, berarti mestinya cukup diletakkan catatan kaki di kalimat terakhir saja.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Vaballathus dapat dengan sah mengklaim ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat. Raja Diraja kiranya tidak perlu diberi petik dua seperti sebelumnya.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Namun, kebenaran kisah ini meragukan, karena Heraklianus turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Gallienus pada tahun 268." Tidak perlu koma setelah "meragukan".
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Walaupun begitu, kemungkinan sang ratu menguasai ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Terdapat bukti-bukti tidak langsung ..." Ini juga.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • Pranalakan Klaudius Gothikus.
    Sudah kok di bagian sebelumnya  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Tidak diketahui secara pasti ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Upaya untuk menundukkan wilayah Siria tidaklah sulit, karena Zenobia sudah memiliki banyak pendukung di daerah tersebut, ..." Tidak perlu koma setelah "sulit".
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "..., khususnya di Antiokhia, ibu kota tradisional Siria." Bagaimana jika dipindahkan ke "..., yang menuliskan bahwa sang ratu memiliki tempat tinggal di Antiokhia."?
    Maknanya jadi berubah dong?  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • Vir clarissimus rex consul imperator dux Romanorum mungkin bisa ditulis terjemahannya juga?
    Agak susah untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, karena orang malah bakal bingung kok ada "raja konsul kaisar adipati Romawi" (ini terjemahan harfiah loh).  Mimihitam  3 Mei 2019 08.15 (UTC)[balas]
  • "Namun, dugaan ini mengabaikan fakta bahwa jalur dagang Sungai Efrat hanya sebagian yang terganggu, ..." "hanya sebagian jalur dagang Sungai Efrat" mungkin lebih tepat.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Watson memeriksa karya Zonaras dan Synkellos dan mengabaikan catatan Zosimos, dan dari hasil penyelidikan ini, ..." Hilangkan hingga "dan" hanya disebutkan sekali.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.09 (UTC)[balas]
  • "Pertempuran terakhir berlangsung di Benteng Babilon, dan Tenagino Probus sendiri tengah mengungsi di benteng tersebut." Tidak perlu koma.
    Kenapa tidak perlu?  Mimihitam  26 Mei 2019 07.37 (UTC)[balas]
  • "Dalam pertempuran ini, Romawi sebenarnya lebih unggul, karena mereka sudah memilih lokasi perkemahan mereka dengan baik." Tidak perlu koma terakhir.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  26 Mei 2019 07.37 (UTC)[balas]
  • "Namun, Timagenes sudah mengenal medan di Mesir, dan pasukannya menyergap sisi belakang Romawi." Tidak perlu koma terakhir.
    Kenapa tidak perlu?  Mimihitam  26 Mei 2019 07.37 (UTC)[balas]
  • "Pasukan Tadmur berhasil merebut Galatia, dan menurut Zosimos mereka juga berhasil mencapai kota Ankira." Tidak perlu koma.
    Kenapa tidak perlu?  Mimihitam  26 Mei 2019 07.37 (UTC)[balas]
  • "Kotanya sendiri menerima banyak dewa-dewi." Maksudnya?
    Dewa-dewi dari kebudayaan lain pun bisa diterima.  Mimihitam  4 Juni 2019 11.43 (UTC)[balas]
    • Kalau begitu, mungkin bisa diganti dengan "Di wilayah yang dipimpinnya, rakyatnya juga dapat menyembah dewa-dewi dari kebudayaan lain." Kesannya janggal jika pembaca malah menafsirkan kalimat itu dengan kunjungan dewa-dewi ke wilayah itu. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 11 Juni 2019 06.00 (UTC)[balas]
      Sudah dikerjakan
  • "Istana Tadmur kemungkinan didominasi oleh ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
    Sayangnya tidak bisa dipisah, karena kalau dipisah jadi tidak berpadu.  Mimihitam  4 Juni 2019 11.43 (UTC)[balas]
  • "Nikostratus membuat tulisan mengenai sejarah Kekaisaran Romawi dari masa Filipus si Arab hingga Odaenathus, dan menggambarkan Odaenathus sebagai "pewaris kekaisaran yang sah" dan membandingkan keberhasilannya dengan masa-masa kekuasaan kaisar lain yang dianggap kacau." Hilangkan salah satu di antaranya.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  4 Juni 2019 11.43 (UTC)[balas]
  • "Sofis" mungkin bisa diberi penjelasan singkat dalam kurung?
    Sudah
  • "... bahwa budaya Yunani tidak lahir di Yunani, tetapi diambil dari wilayah Timur Dekat." Maksudnya kebudayaan Yunani itu berasal dari wilayah Timur Dekat?
    Menurut "para cendekiawan Siria" pada zaman Zenobia, iya. Menurut mereka loh ya, dan sudah ada tulisannya di situ.
  • "Istana Tadmur kemungkinan didominasi oleh ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
    Sudah
  • Kalimat "Dalam waktu ... Pernyataan senada ..." mengutip rujukan yang sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
    Sudah
  • Kalimat "Menurut cendekiawan Prancis Javier Teixidor, ... Teixidor meyakini ..." juga.
    Sudah
  • "Walaupun sumber-sumber Talmud tidak menyukai Tadmur ..." Mungkin bisa diganti dengan "tidak menulis Tadmur dalam konteks yang positif"?
    Sudah
  • Kekebalan bisa diberi pranala?
    Takutnya agak anakronistis kalau dihubungkan dengan kekebalan hukum, karena itu konsep hukum internasional yang baru lahir Pasca-Perjanjian Westfalen
  • Sepertinya ada kesalahan pranala di "Raja Ptolemaios Euergetes (I atau II)", karena malah tidak mengarah ke artikel Ptolemaios VIII Physkon.
    Sudah
  • Polis sepertinya perlu ditulis miring karena merupakan istilah asing.
    Sudah
  • "Pada mulanya, gelar-gelar yang diambil oleh Zenobia untuk dirinya dan anaknya menunjukkan bahwa ia adalah bawahan Romawi dan pelindung perbatasan timur (dan gelar semacam ini sendiri juga diwarisi dari Odaenathus)." Terlalu banyak "dan".
    Sudah
  • "..., meskipun ia masih menyajikan anaknya sebagai sosok yang tunduk kepada kaisar." Agak janggal, bagaimana jika "mencitrakan" atau "menampilkan"?
    Sudah. Bagus sekali.
  • Tetradrakhma mestinya ditulis miring.
    Sudah
  • "Zenobia juga mungkin sadar bahwa ..." Rujukan yang dikutip sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
    Sudah
  • "Pada saat yang sama, ada juga pasukan Romawi yang dikirim ke Mesir pada Mei 272; pada awal bulan Juni, ...." Ganti titik koma dengan titik.
    Sudah
  • "Setelah mengalahkan sebuah garnisun Tadmur ..." Rujukan yang dikutip sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
    Sudah
  • "Pasukan Tadmur ... Namun, akibat gairah kemenangan, ..." Ini juga.
    Sudah
  • "..., dan mungkin pada saat ini telah dilakukan upaya perundingan yang sia-sia.Menurut Historia Augusta, Zenobia berkata bahwa ia akan melawan Aurelianus dengan bantuan dari Persia; namun, kisah ini mungkin dikarang dan dimanfaatkan oleh kaisar untuk menghubung-hubungkan Zenobia dengan musuh bebuyutan Romawi. Jika persekutuan semacam ini memang pernah dibentuk, perang perbatasan dengan cakupan yang lebih luas seharusnya sudah terjadi; akan tetapi, Persia sama sekali tidak mengirim pasukan untuk membantu Zenobia." Ini juga.
    Sudah
Penangkapan dan nasib
  • "Aurelianus mengirim Zenobia dan anaknya ... Pengadilan ini diikuti ... Menurut Historia Augusta dan Zosimos, ... Laporan bahwa sang ratu ..." Ini juga.
    Sudah
  • "Nasib Zenobia setelah pengadilan di Emesa ... Zosimos menulis bahwa ..." Ini juga.
    Sudah
Gelar
  • "Sang ratu tidak pernah diakui ..." Ini juga.
    Sudah
  • "..., ia mengambil gelar Augusta (maharani) pada tahun 272, ..." Tidak perlu karena sudah disebutkan di subbagian #Menjadi Maharani dan menantang Romawi.
    Sudah
Keturunan
  • "...; nama ibu mereka tidak terukir di cap tersebut dan capnya sendiri tidak memberikan tanggalnya." Bagaimana jika "...; nama ibu mereka dan tanggal pembuatan tidak terukir di cap tersebut." agar lebih efektif?
    Sudah
  • "..., sementara nama Timolaus bisa jadi hanya dikarang saja, ..." Tidak efektif. "Dikarang" mestinya diganti "karangan".
    Sudah
  • "..., ia mungkin adalah anak yang bukan keturunan Odaenathus; ..." Bagaimana jika "..., ia mungkin tidak berasal dari keturunan Odaenathus; ..."
    Sudah
Disambiguasi

@Hanamanteo @HaEr48 aku sudah kerjakan semua. Kalau misalkan sudah tidak ada komentar lagi/yang tersisa hanya hal-hal kecil yang bisa diubah sendiri, apakah sudah bisa disetujui, mengingat pengusulannya sudah berjalan selama hampir tiga bulan? Terima kasih.  Mimihitam  13 Juni 2019 18.21 (UTC)[balas]

Komentar dari Masjawad99

Saran dari saya hanya perihal susunan kalimat, diksi, dan ejaan. Kalau konten artikelnya sendiri sudah sangat layak untuk jadi AP.

  • Terlalu banyak "dan". Mungkin tidak terlalu mengganggu kalau dalam bahasa Inggris, tapi untuk teks berbahasa Indonesia rasanya kurang natural, perlu divariasikan lagi.
    • "Suaminya menjadi raja pada tahun 260 dan berhasil ... mengalahkan Kekaisaran Sassaniyah dan menstabilkan wilayah..." Ganti salah satu jadi "serta".
      Sudah dikerjakan saya mekarkan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... sebagai penguasa seluruh wilayah Timur Romawi, dan bahkan ia berhasil..." Tidak perlu.
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... menyatakan anaknya sebagai kaisar dan mengambil gelar maharani, dan pada saat yang sama juga memisahkan Tadmur..." Hapus yang kedua, pecah jadi dua kalimat.
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "Ia menerima para cendekiawan dan filsuf, dan ia juga toleran terhadap bawahan-bawahannya dan melindungi minoritas agama." Tidak perlu "dan ia juga". Ganti salah satu dari "dan" yang lain jadi "serta".
      Sudah dikerjakan saya mekarkan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "Kebangkitan dan kejatuhannya telah mengilhami para sejarawan, seniman, dan penulis, dan ia kini dianggap sebagai simbol patriotisme..." Ganti jadi "serta".
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... banyak yang mengira ia memiliki mutiara dan bukan gigi." Ganti jadi "alih-alih".
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "Keterangan mengenai asal-usul Zenobia dan anggota keluarganya sangat jarang ditemui dan juga saling bertentangan." Ganti yang pertama jadi "serta". Tidak perlu "juga" untuk yang kedua.
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... pada suku-suku dan hubungan antar mereka, dan juga dipenuhi dengan legenda." Ganti jadi "serta".
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... ketidakmampuannya dalam melindungi provinsi-provinsi yang jauh, dan hal ini mungkin membuat Zenobia merasa yakin..." Pecah dua kalimatnya, ganti jadi titik.
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... Gary K. Young menyebut serangan Blemmyae dan pendudukan Koptos" Ganti jadi "serta".
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... ia terbiasa dengan bahasa dan budaya yang berbeda-beda, dan kotanya sendiri menerima banyak dewa-dewi." Ganti yang pertama jadi "serta", atau ganti yang kedua jadi titik koma.
      Sudah dikerjakan saya mekarkan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... berasal dari masa sesudah Kleopatra dan Antonius, dan satu-satunya sosok "ratu dan raja" yang menguasai Mesir..." Mungkin yang pertama bisa diganti "serta". Yang kedua mungkin jadi "sementara"?
      Malah jadi aneh kalau diubah.  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • "... tidak lagi memasukkan gambar Aurelianus pada koin-koin pada April 272 dan juga mengeluarkan koin-koin tetradrakhma baru atas nama Vaballathus (disebut Augustus) dan Zenobia (disebut Augusta)." Ganti yang pertama jadi "sejak", yang kedua tidak perlu "juga", yang ketiga bisa jadi "serta".
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • ... dan masih banyak lagi. Mungkin kalau sempat boleh coba diperbagus. Kalau tidak juga tidak apa, ini hanya saran agar tulisannya terasa lebih natural saja.
      Kalau ada lagi silakan dimasukkan di sini.  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
  • "Pada hari berikutnya, Aurelianus memasuki kota tersebut, dan kemudian ia dan pasukannya bergerak ke selatan." Mungkin lebih pas "Pada hari berikutnya, Aurelianus memasuki kota tersebut, sebelum kemudian bergerak ke selatan bersama pasukannya."
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
  • "Pada tahun 391, Uskup Agung Ioannes Krisostomus juga mengeluarkan pernyataan yang senada, dan begitu pula dengan seorang penulis kronik Kristen Siria dari sekitar tahun 664 dan Uskup Bar Hebraeus pada abad ke-13." Mungkin lebih pas "Pernyataan senada dikeluarkan oleh Uskup Agung Ioannes Krisostomus pada tahun 391, seorang penulis kronik Kristen Siria dari sekitar tahun 664, dan Uskup Bar Hebraeus pada abad ke-13."
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
  • "... Maeonius sempat sesaat menjadi kaisar dan lalu ia dibunuh oleh pasukan-pasukannya." Mungkin lebih pas "... Maeonius sempat menjadi kaisar untuk sesaat, tetapi ia lalu dibunuh oleh pasukan-pasukannya."
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
  • Kalau mau pakai transkripsi (fonetis) alih-alih transliterasi, maka
    • seluruh kata sandang "al" harus diasimilasikan jika bertemu huruf syamsiah, seperti "az-Zabba" (bukan "al-Zabba")
      Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]
    • al-'Uqud al-durriyya fi tarikh al-mamlaka al-Suriyya akan menjadi al-'Uqud ud-durriyyah fi tarikh ul-mamlakat us-Suriyyah. Tapi ini kayaknya nggak perlu diganti, soalnya ini kutipan judul buku, takutnya malah nanti susah dicari.
  • Sepertinya penggunaan kata "tinggalan" sebagai padanan legacy kurang umum. Saya lebih suka pakai "peninggalan sejarah" (meskipun ini juga bisa disalahartikan sebagai peninggalan dalam bentuk fisik).
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  21 Mei 2019 07.59 (UTC)[balas]

Mungkin itu saja dulu. Masjawad99💬 20 Mei 2019 11.42 (UTC)[balas]

  • @Mimihitam: Lanjutan perihal "dan":
  • "Ia menganggap serius gelar dan tanggung jawab yang ia emban untuk anaknya dan programnya jauh lebih mencakup semua dan imajinatif daripada suaminya Odenathus, tidak sekadar lebih ambisius." Agak janggal. Mungkin lebih pas kalau dimekarkan setelah "anaknya". Teks hijau mungkin bisa disusun ulang jadi "Program-programnya tidak hanya lebih ambisius daripada suaminya Odenathus, tetapi juga jauh lebih menyeluruh dan imajinatif."
    @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan.  Mimihitam  23 Mei 2019 21.57 (UTC)[balas]
    @Mimihitam Dapat diterima, tapi menurut saya "ecumenical" tetap lebih tepat diterjemahkan sebagai "menyeluruh", bukan "mencakup semua". Masjawad99💬 24 Mei 2019 00.00 (UTC)[balas]
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  27 Mei 2019 10.06 (UTC)[balas]
  • "Risalah sejarah Suriah lainnya ditulis oleh Jurji Yanni pada tahun 1881,[223] dan Yanni menyebut Zenobia sebagai "putri tanah air" dan merindukan "masa lalu agung"nya." Mungkin lebih pas "Dalam risalah sejarah Suriah lainnya yang ditulis pada tahun 1881, Jurji Yanni menyebut Zenobia sebagai..."
  • Sudah dikerjakan  Mimihitam  23 Mei 2019 21.57 (UTC)[balas]
  • "Zenobia yang sesungguhnya sulit dipahami, mungkin tidak dapat digapai, dan para novelis, dramawan, dan sejarawan dapat meresapi bukti-bukti yang tersedia, tetapi masih perlu berspekulasi" Mungkin lebih pas kalau yang pertama diganti titik koma, lalu tambahkan "mereka" setelah tetapi.
    @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan.  Mimihitam  23 Mei 2019 21.57 (UTC)[balas]
    Okelah kalau begitu. Masjawad99💬 24 Mei 2019 00.00 (UTC)[balas]

Oke, mungkin sampai sini saja peninjauannya. Masjawad99💬 22 Mei 2019 12.18 (UTC)[balas]

Peninjauan gambar (HaEr48)

Hampir semua gambar sudah OK dari segi hak cipta, kecuali Berkas:OldSyrian500front.png yang agak janggal, karena tag yang diberikan menyebutkan hak ciptanya berlaku sekurangnya 50 tahun, sedangkan 1998 belum sampai 50 tahun yang lalu. HaEr48 (bicara) 16 April 2019 03.44 (UTC)[balas]

Sudah aku sembunyikan  Mimihitam  3 Mei 2019 08.10 (UTC)[balas]

@Hanamanteo dan Rex Aurorum: apakah akan melanjutkan peninjauan ini? Aku lihat yang dikomentari baru bagian-bagian awal. Ataukah sudah selesai meninjau? HaEr48 (bicara) 16 April 2019 03.27 (UTC)[balas]

HaEr48 Mengingat beberapa hari ke depan saya masih memiliki kesibukan di dunia nyata, sementara ini saya tak bisa memberikan komentar di sini. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 16 April 2019 06.25 (UTC)[balas]
@Hanamanteo: Masih berniat melanjutkan, atau sampai di sini saja? HaEr48 (bicara) 14 Mei 2019 02.39 (UTC)[balas]
HaEr48 Masih belum selesai, akan diupayakan dilanjutkan bila memiliki waktu yang cukup. Harap maklum. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 14 Mei 2019 06.26 (UTC)[balas]
@HaEr48: Saya sudah selesai meninjau. Maaf baru membalas. ―Rex AurōrumDisputātiō 16 Mei 2019 15.21 (UTC)[balas]

Komentar dari Albertus Aditya

Pembuka
  • "sekitar tahun 240/241 – setelah tahun 274 M", bisa ditambahkan keterangan lahir dan mati seperti pada artikel biografi umumnya.
    Aku sudah tambahkan kata "lahir" dan "wafat", tapi tanggal lahir serta tanggal dan tempat dia wafat tidak diketahui secara pasti, jadi templatnya nggak bisa dipakai.  Mimihitam  9 Juni 2019 12.17 (UTC)[balas]
     Selesai. Di {{lahirmati}} menggunakan kata "meninggal" jadi saya samakan.
  • "Ia pernah menikah dengan penguasa kota Tadmur, Odaenathus. Suaminya menjadi raja pada tahun 260.", apakah suami yang menjadi raja Odaenathus? Raja di mana? Kalau iya, mungkin sebaiknya jadi satu kalimat saja.
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  9 Juni 2019 12.17 (UTC)[balas]
Nama dan penampilan
  • grup referensi apakah bisa diubah dari "note" ke "keterangan/catatan"?
    @Albertus Aditya wah aku kurang tahu caranya, sepertinya sudah otomatis dari MediaWikinya.  Mimihitam 
    Sudah saya ubah, namun saya tidak tahu selama ini konvensi yang dipakai apa; sementara ini saya ubah jadi "ket."
  • "Tidak ada patung Zenobia dari zamannya yang telah ditemukan di Tadmur atau di tempat lain", mungkin bisa diperjelas?
    Maksudnya tidak ada patung Zenobia yang dibuat pada zamannya yang telah ditemukan di Tadmur atau di tempat lain. Aku nggak masukkan "yang dibuat" karena takut terlalu banyak "yang".  Mimihitam  9 Juni 2019 12.17 (UTC)[balas]
    Yang membingungkan untuk saya adalah "Zenobia yang dibuat pada zamannya", apakah maksudnya ada Zenobia lain pada zaman itu?
    Bacanya sambil lihat konteks dong, kan udah jelas ada tulisan "patung Zenobia".  Mimihitam  11 Juni 2019 09.38 (UTC)[balas]
Bukti epigraf

Saya baru selesai membaca sampai bagian itu. Secara umum (sampai pada bagian epigraf) sudah ditulis dengan baik. Hanya saja secara umum pranala merahnya masih 'agak' banyak untuk setingkat AP, dan kategori selain tentang kelahiran dan kematian juga masih merah. Juga artikel ini belum memiliki templat navigasi (bandingkan dengan en.wp yang menaruh en:Template:Palmyra) atau mungkin juga kotak suksesi. Saya juga belum sempat membaca komentar di atas, sehingga mungkin sudah ada yang terjawab di atas.

Sebenarnya pranala merahnya sudah terbilang sedikit, tapi sudah saya kurangi lagi. Untuk templat navigasi, ini bukan kriteria AP, jadi tidak wajib.  Mimihitam  9 Juni 2019 12.51 (UTC)[balas]
Tidak wajib, tetapi menjadi lebih baik jika ditambahkan. Mungkin akan saya tambahkan sendiri setelah ini.

Salam. Albertus Aditya (bicara) 9 Juni 2019 11.24 (UTC)[balas]

Sumber kuno
  • Keterangan 4: "orang Mesir kepada Kleopatra-Kleopatra mereka", agak aneh susunan kalimatnya.
    Itu namanya pleonasme. Bacanya harus sambil lihat konteks makanya. "dengan rayuan yang memalukan seperti yang dilakukan orang Parthia kepada Semiramis, orang Mesir kepada Kleopatra-Kleopatra mereka, orang Kares kepada Artemisia, atau rakyat Tadmur kepada Zenobia."  Mimihitam  11 Juni 2019 09.38 (UTC)[balas]
    YaY
  • takhta Ptolemaios[41] Kemungkinan Zenobia; apakah ini pergantian kalimat atau mau diteruskan?
    Sudah dikasih titik.  Mimihitam  11 Juni 2019 09.38 (UTC)[balas]
    YaY
  • "dan catatan mengenai dirinya yang paling romantik berasal dari Ath-Thabari"; mungkin ada perbandingannya?
    Menurut sumbernya tidak ada
    YaY
  • Jadhimah bin Malik bisa diberi pranala dalam?
    Sudah dikerjakan
    YaY
Permaisuri
  • "Apabila hal ini benar, menurut Southern, Zenobia", seperti riset asli?
    Sudah jelas ada tulisan "menurut Southern", gimana bisa jadi riset asli?  Mimihitam  11 Juni 2019 09.38 (UTC)[balas]
    YaY
  • "yang disalahkan dalam catatan tersebut", bisa diubah?
    Sudah dikerjakan
  • Keterangan gambar: "Odaenathus, sebuah patung kepala dari dasawarsa 250-an.", sepertinya perlu diperhalus.
    Sepertinya tidak ada masalah.
    YaY
Wali penguasa
  • "Vaballathus langsung mendapatkan gelar-gelar ayahnya (berkat tindakan Zenobia), dan inskripsi pertama yang mencatat dirinya menyebutnya dengan gelar Raja Diraja", ada dua partikel "nya" yang agak membuat sedikit kabur.
    Sudah aku penggal kalimatnya
    YaY
  • Mungkin bisa diurutkan ceritanya dari bekas peninggalan Odaenathus, baru kemudian cerita menjadi wali penguasa, pengukuhan dst. Agak ragu memang untuk memberi tanggapan ini, tetapi mungkin pengembang/pengusul bisa membaca ulang pada bagian ini.
    Peninggalannya sebenarnya sudah ada di bagian awal ("Setelah berhasil memenangkan sejumlah pertempuran melawan Sassaniyah, ia dimahkotai sebagai Raja Diraja Timur pada tahun 263.[52] Odaenathus memahkotai putra sulungnya, Herodianus, sebagai penguasa pendamping.[53] Selain disematkan dengan gelar kerajaan, Odaenathus juga menerima banyak gelar Romawi. Gelar yang paling penting adalah corrector totius orientis (Gubernur Seluruh Timur), dan ia menguasai wilayah Romawi yang terbentang dari pesisir Laut Hitam hingga Palestina"). Di bagian "pengukuhan kekuasaan" lebih fokus ke upaya Zenobia untuk memperkuat kekuasaannya selepas kematian suaminya, dengan sedikit informasi latar belakang supaya pembaca tidak lost.  Mimihitam  11 Juni 2019 09.38 (UTC)[balas]
    YaY
Budaya
  • Paragraf kedua tidak menyebutkan peran Zenobia, mungkin bisa ditambahkan?
    Sudah
Administrasi
  • Judul bagian ini sepertinya tidak terlalu sesuai dengan isinya.
    Aku ganti jadi pemerintahan

Bagian lain saya baca secara cepat (skim) dan saya tidak memberikan komentar lebih lanjut untuk bagian di bawahnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 10 Juni 2019 05.23 (UTC)[balas]

Dari saya sudah cukup. Terima kasih. Albertus Aditya (bicara) 13 Juni 2019 23.13 (UTC)[balas]

Kesimpulan

  • Glorious Engine: sudah diperbaiki oleh pengusul.
  • Rex Aurorum: sudah selesai per 16 Mei 2019
  • Hanamanteo: sudah diperbaiki oleh pengusul per 13 Juni 2019, meskipun mungkin masih ada beberapa tambahan karena pengusul tidak memperbarui komentarnya.
  • HaEr48: sudah selesai per 16 April 2019.
  • Masjawad99: sudah selesai per 22 Mei 2019.
  • Albertus Aditya: sudah selesai per 13 Juni 2019.

Mengingat waktu diskusi yang telah mencapai 3 bulan (dimulai 20 Maret 2019) dan belum ada lagi komentar yang belum diperbaiki, maka pengusulan artikel ini dinyatakan ditutup dan artikel ini disetujui. 20 Juni 2019 06.34 (UTC)


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.