Lompat ke isi

Terasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 14791228 oleh William Surya Permana (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 21: Baris 21:


Di [[Malaysia]], Singapura dan Brunei, terasi disebut belacan dan di [[Thailand]] disebut ''kapi''. Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota [[Cirebon]] yang jika ditilik dari penamaannya dalam [[bahasa Sunda]], merupakan [[lakuran]] dari kata ''ci'' (yang berarti air) dan [[udang rebon]].
Di [[Malaysia]], Singapura dan Brunei, terasi disebut belacan dan di [[Thailand]] disebut ''kapi''. Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota [[Cirebon]] yang jika ditilik dari penamaannya dalam [[bahasa Sunda]], merupakan [[lakuran]] dari kata ''ci'' (yang berarti air) dan [[udang rebon]].

= '''Kandungan Gizi''' =
Dalam '''pembuatan terasi''', proses fermentasi dapat berlangsung karena adanya aktivitas enzim yang berasal dari tubuh ikan (atau udang) itu sendiri. Fermentasi adalah suatu proses penguraian senyawa-senyawa yang lebih sederhana oleh enzim atau fermen yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri atau dari mikroorganisme dan berlangsung dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. Proses penguraian ini dapat berlangsung dengan atau tanpa aktivitas mikroorganisme, terutama dari golongan jamur dan ragi. Kandungan unsur gizi dalam 100 gr terasi menurut Suprapti (2002) sebagai berikut: Protein 30,0 gr, lemak 3,5 gr, karbohidrat 3,5 gr, mineral 23,0 gr, kalsium 100,0 gr, fosfor 250,0 gr, besi 3,1 gr dan air 40,0 gr.<ref>{{Cite journal|last=Artika|first=Yeni|date=2018-07-21|title=Pemeriksaan Bakteri pada Terasi Udang yang Berada di Pasar Pusat Pasar Tradisional Medan|url=http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10942|language=id|publisher=Universitas Medan Area}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 4 Juli 2020 09.17

Terasi
Terasi Bangka yang diletakkan pada sebuah piring.
DaerahNusantara
Bahan utamaUdang rebon
Ikan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi merupakan bumbu masak yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Terasi memiliki bau yang tajam. Di Indonesia terasi biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tetapi terasi juga digunakan sebagai penyedap masakan dalam berbagai resep tradisional Indonesia.[1]

Di Malaysia, kadang-kadang belacan dibakar supaya rasanya lebih enak. Namun terasi bakar cenderung menimbulkan bau yang tajam.[2][3]

Di Bangka, ada beberapa daerah khusus penghasil belacan yang terkenal seperti Toboali, Bangka Selatan. Pembuatannya dengan cara mengambil udang rebon segar hasil tangkapan nelayan dari laut, kemudian langsung merebusnya di pinggir pantai. Setelah matang, udang rebon tersebut ditumbuk dengan lesung kayu dan dicampur garam, lalu dijemur agar kadar airnya rendah dan kemudian ditumbuk kembali hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas bentuk terasi.

Di Malaysia, Singapura dan Brunei, terasi disebut belacan dan di Thailand disebut kapi. Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon yang jika ditilik dari penamaannya dalam bahasa Sunda, merupakan lakuran dari kata ci (yang berarti air) dan udang rebon.

Kandungan Gizi

Dalam pembuatan terasi, proses fermentasi dapat berlangsung karena adanya aktivitas enzim yang berasal dari tubuh ikan (atau udang) itu sendiri. Fermentasi adalah suatu proses penguraian senyawa-senyawa yang lebih sederhana oleh enzim atau fermen yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri atau dari mikroorganisme dan berlangsung dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. Proses penguraian ini dapat berlangsung dengan atau tanpa aktivitas mikroorganisme, terutama dari golongan jamur dan ragi. Kandungan unsur gizi dalam 100 gr terasi menurut Suprapti (2002) sebagai berikut: Protein 30,0 gr, lemak 3,5 gr, karbohidrat 3,5 gr, mineral 23,0 gr, kalsium 100,0 gr, fosfor 250,0 gr, besi 3,1 gr dan air 40,0 gr.[4]

Referensi

Pranala luar