Indosiar: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 23: | Baris 23: | ||
terr chan 4 = 54 UHF (Analog)<br />39 UHF (Digital DVB-T2) | |
terr chan 4 = 54 UHF (Analog)<br />39 UHF (Digital DVB-T2) | |
||
terr serv 5 = [[Banjarmasin]] | |
terr serv 5 = [[Banjarmasin]] | |
||
terr chan 5 = 38 UHF |
terr chan 5 = 38 UHF | |
||
terr serv 6 = [[Banyumas]] | |
terr serv 6 = [[Banyumas]] | |
||
terr chan 6 = 39 UHF | |
terr chan 6 = 39 UHF | |
Revisi per 28 Oktober 2020 11.18
Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri | |
---|---|
Wilayah siaran | Nasional |
Kantor pusat | Jl. Damai No. 11, Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Indonesia |
Slogan | Memang Untuk Anda |
Pemilik | Salim Group (1994-2011) Indosiar Karya Media (2004-2013) Surya Citra Media (2013-sekarang) |
Media streaming | |
UseeTV | Indosiar (PAL) |
Vidio | Indosiar (HD) |
Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar awalnya didirikan dan dikuasai oleh Salim Group. Pada tahun 2004, Indosiar merupakan bagian dari Salim Group (melalui PT Indosiar Karya Media Tbk (sebelumnya PT Indovisual Citra Persada)) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, pemilik SCTV (melalui SCM sebelum bergabung dengan IDKM), menjadikan kedua stasiun televisi berada dalam satu pengendalian.[1][2] Kini, stasiun televisi ini resmi dikuasai oleh SCM pasca bergabung dengan IDKM dan "bersaudara" dengan SCTV.
Sejarah
Indosiar memulai siaran percobaan pada tanggal 18 Desember 1994 mulai pukul 19.00 WIB di wilayah Jakarta (41 UHF), Bandung (54 UHF), Semarang (27 UHF), Yogyakarta (28 UHF), Surabaya (28 UHF), Denpasar (27 UHF), Medan (23 UHF) dan Ujung Pandang (27 UHF).
Indosiar resmi mengudara pada 11 Januari 1995. Mulanya, dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan wayang pada malam minggu.
Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan logo Television Broadcasts Limited, Hongkong. Awalnya, Indosiar memang banyak menayangkan drama-drama Hongkong. Seperti misalnya serial Return of The Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong To yang dibintangi oleh Tony Leung yang keduanya cukup populer di kalangan penonton.
Selain itu, Indosiar juga mempopulerkan sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya Tersanjung), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung (dimulai sejak munculnya AFI), infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis), dan juga program berita seperti Fokus dan Patroli. Indosiar juga menayangkan kartun yang cukup banyak setiap hari Minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Kartun yang pernah populer di Indosiar adalah Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Bleach, Naruto, Gundam, dan lain-lain.
Direktur Utama Indosiar saat ini adalah Drs. Imam Sudjarwo, MP.
Pada awal Mei 2013, Indosiar Karya Media resmi bergabung dengan Surya Citra Media dan membuat stasiun televisi ini dikendalikan oleh satu perusahaan media yang juga menguasai SCTV.[3]
Acara
Penyiar
Daftar direktur utama
No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Eko Soepardjo Rustam | 1992 | 1994 |
2 | Anky Handoko | 1994 | 2011 |
3 | Lie Halim | 2011 | 2012 |
4 | E. Loe Soei Kim | 2012 | 2014 |
5 | Drs. Imam Sudjarwo, MP | 2014 | sekarang |
Dewan direksi
No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
1 | Drs. Imam Sudjarwo, MP | Direktur Utama |
2 | Alvin Widarta Sariaatmadja | Direktur |
3 | Rusmiyati Djajaseputra | Direktur |
Dewan komisaris
No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
1 | Suryani Zaini | Komisaris Utama |
2 | Mohammad Jusuf Hamka | Komisaris |
3 | Susanto Suwarto | Komisaris |
4 | Segara Utama | Komisaris |
Transmisi
Indosiar memiliki sejumlah stasiun transmisi yang dioperasikan di berbagai kota di Indonesia.
- Analog (PAL)
- Jakarta 41 UHF
- Ambon 38 UHF
- Balikpapan 28 UHF
- Bandar Lampung 28 UHF
- Bandung 54 UHF
- Banjarmasin 38 UHF
- Batam 49 UHF
- Bengkulu 28 UHF
- Bukittinggi 50 UHF
- Kota Cirebon 46 UHF
- Denpasar 27 UHF
- Garut 24 UHF
- Jambi 23 UHF
- Jayapura 38 UHF
- Jember 60 UHF
- Kediri 51 UHF
- Kupang 38 UHF
- Madiun 44 UHF
- Makassar 27 UHF
- Malang 38 UHF
- Manado 44 UHF
- Mataram 40 UHF [4]
- Medan 23 UHF
- Pacitan 23 UHF
- Padang 49 UHF
- Palembang 28 UHF
- Pangkal Pinang 23 UHF
- Pekanbaru 28 UHF
- Pontianak 23 UHF
- Semarang 27 UHF
- Situbondo 49 UHF
- Surabaya 28 UHF
- Yogyakarta 28 UHF
- Digital (DVB-T2)
- Jakarta 24 UHF
- Batam 42 UHF
- Bandung 39 UHF
- Yogyakarta 25 UHF
- Samarinda 36 UHF
- Banjarmasin 33 UHF
- Banda Aceh 43 UHF
Logo
Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan Television Broadcasts Limited, Hongkong, tetapi warnanya dibalik dan ditambah tulisan "INDOSIAR" pada tengah warna hijau, karena Indosiar dalam kenyataan yang sebenarnya banyak menyiarkan drama Asia dari Hongkong dan Korea.
Logo yang sekarang digunakan kembali oleh Indosiar awalnya digunakan pada tahun 1994–2007. Namun logo tersebut menimbulkan kontroversi karena logo tersebut sebagai logo saat mengudara di sebelah kiri atas layar TV tabung disinyalir merusak layar TV tabung pada saat itu. Akibatnya layar-layar pada TV tabung di bagian pojok kiri atas jadi berbekas logo Indosiar, apabila diganti ke channel lain.
Namun sejak tahun 2012, logo tersebut kembali digunakan. Akan tetapi, logo tersebut diberi efek mengkilap. Pada tanggal 1 Oktober 2012, logo tersebut diberi efek "berlian". Pada tanggal 1 Desember 2014, logo Indosiar mengalami perubahan gaya huruf untuk pertama kalinya setelah 20 tahun.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi