KRI Nanggala (402): Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 74: | Baris 74: | ||
'''KRI Nanggala (402)''', juga dikenal sebagai '''Nanggala II''', merupakan [[kapal selam]] kedua dalam jenis [[Kapal selam kelas Cakra|kapal selam kelas Cakra]]. KRI Nanggala berada di bawah kendali [[Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur]]. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul [[TNI Angkatan Laut]]. Nama ''Nanggala'' berasal dari nama senjata milik [[Prabu Baladewa]] dalam cerita pewayangan. |
'''KRI Nanggala (402)''', juga dikenal sebagai '''Nanggala II''', merupakan [[kapal selam]] kedua dalam jenis [[Kapal selam kelas Cakra|kapal selam kelas Cakra]]. KRI Nanggala berada di bawah kendali [[Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur]]. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul [[TNI Angkatan Laut]]. Nama ''Nanggala'' berasal dari nama senjata milik [[Prabu Baladewa]] dalam cerita pewayangan. |
||
KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di [[Laut Bali]].<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Nicholas Ryan|date=2021-04-21|title=Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/17300641/dikabarkan-hilang-ini-spesifikasi-kapal-selam-kri-nanggala-402-milik-tni-al|website=Kompas|language=id|access-date=2021-04-21}}</ref> Saat itu, kapal selam ini membawa |
KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di [[Laut Bali]].<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Nicholas Ryan|date=2021-04-21|title=Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/17300641/dikabarkan-hilang-ini-spesifikasi-kapal-selam-kri-nanggala-402-milik-tni-al|website=Kompas|language=id|access-date=2021-04-21}}</ref> Saat itu, kapal selam ini membawa 55 awak. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 23 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.<ref name="Jakpost"/> |
||
== Nama == |
== Nama == |
Revisi per 29 April 2021 04.17
Artikel ini mungkin terdampak dengan peristiwa terkini: Bencana KRI Nanggala. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat. Tanda ini diberikan pada April 2021 |
KRI Nanggala di Laut Jawa dalam sebuah latihan pada tahun 2015
| |
Sejarah | |
---|---|
Indonesia | |
Nama | KRI Nanggala |
Asal nama | Senjata Prabu Baladewa |
Dipesan | 2 April 1977 |
Pembangun | Howaldtswerke-Deutsche Werft |
Pasang lunas | Maret 1978 |
Diluncurkan | 10 September 1980 |
Selesai | 6 Juli 1981 |
Mulai berlayar | 21 Oktober 1981 |
Tidak beroperasi | 21 April 2021 |
Identifikasi | 402 |
Nasib | Tenggelam pada 21 April 2021 bersama 53 orang pada kedalaman 838 m di Laut Bali[1] |
Status | Tenggelam dan pecah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter |
Lencana | |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal selam kelas Cakra |
Jenis | Kapal selam serbu |
Berat benaman |
|
Panjang | 59,5 meter |
Lebar | 6,3 meter |
Sarat air | 5,5 meter |
Pendorong | |
Kecepatan |
|
Jangkauan | 8,200 nmi (15,186 km; 9,436 mi) pada kecepatan 8 kn (15 km/h; 9,2 mph) |
Daya tahan | 50 hari[2] |
Kedalaman uji coba | 240 m (790 ft)[2] |
Awak |
34[3] (53 orang saat hilang kontak)[4] |
Sensor dan sistem pemroses |
|
Peralatan perang elektronik dan tipuan |
|
Senjata |
|
KRI Nanggala (402), juga dikenal sebagai Nanggala II, merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. KRI Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Nama Nanggala berasal dari nama senjata milik Prabu Baladewa dalam cerita pewayangan.
KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali.[6] Saat itu, kapal selam ini membawa 55 awak. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 23 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.[7]
Nama
Nama Nanggala berasal dari nama senjata tombak kuat milik Prabu Baladewa, seorang tokoh pewayangan.[8][9] Senjata tersebut digambarkan di lencana KRI Nanggala. Kapal selam ini juga dikenal sebagai Nanggala II untuk membedakannya dengan KRI Nanggala S-02, sebuah kapal selam lain yang usianya lebih tua.[10]
Sejarah
KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 2 April 1977. Pembuatan KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai 625 juta dolar Amerika Serikat dari Jerman kepada Indonesia. Sebesar 100 juta dolar AS dari pinjaman tersebut digunakan untuk membuat KRI Nanggala dan KRI Cakra.[11] Kapal ini didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.[2] Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978[12] dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981.[13] KRI Nanggala pertama kali ditunjukkan ke masyarakat umum saat hari ulang tahun TNI ke-36 pada 5 Oktober 1981[14] dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.[15]
KRI Nanggala pernah melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989.[16] Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam ini kembali menjalani perbaikan penuh dengan biaya US$63.7 juta selama dua tahun di Korea Selatan. Perbaikan tersebut dilakukan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan selesai pada Februari 2012.[17][18] Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan.[19] Setelah perbaikan, KRI Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 215 knot (398 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).[20] Sekitar lima tahun kemudian, KRI Nanggala dilengkapi dengan sistem echosounder KULAÇ buatan ASELSAN.[21]
Data teknis
Kapal selam ini mendapatkan tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga baterai diisi oleh generator yang diputar dengan 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah torpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan AEG dan diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakkan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.[22]
KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[22] KRI Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.
Penugasan
1990-an
Pada April hingga Mei 1992, KRI Nanggala ditugaskan untuk sebuah misi intelijen di Samudra Hindia. Pada Agustus hingga Oktober 1999, Nanggala kembali ditugaskan dalam sebuah misi intelijen di Timor Timur. Misi tersebut dilakukan bersama KRI Cakra (401) untuk melacak pergerakan Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) setelah mereka mendarat di sana.[23]
2002
Pada 27 Mei—3 Juni 2002, KRI Nanggala dilibatkan dalam latihan gabungan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan nama sandi CARAT-8/02. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika Serikat terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.[24]
2004
Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942, menggunakan torpedo SUT.[24]
2005
Pada 8 April 2005, di tengah konflik sengketa blok Masela, KRI Tedong Naga (819) dari Indonesia terpaksa menyerempet Kapal Diraja Rencong milik Angkatan Laut Malaysia di Nunukan, Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan karena KD Rencong melakukan manuver-manuver yang dianggap membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Pada Mei 2005, KRI Nanggala ditugaskan menuju kawasan tersebut untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan yang mendesak. Selain itu, KRI Nanggala juga ditugaskan untuk "mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis".[25][23]
2012
Pada 28 hingga 29 Agustus 2012, KRI Nanggala diikutsertakan dalam sebuah latihan gabungan bersama kapal selam Amerika Serikat bernama USS Oklahoma City. Latihan tersebut juga diikuti oleh KRI Diponegoro (365) dan sebuah helikopter Bölkow-Blohm.[26]
Hilang kontak
Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.[27][28] TNI AL menyatakan bahwa KRI Nanggala meminta persetujuan pada pukul 03.00 WIB untuk menyelam dan menembakkan Torpedo SUT. Pada pukul 04.00 WIB, KRI Nanggala memasuki tahap penggenangan tabung torpedo. Komunikasi terakhir dilakukan pukul 04.25 WIB ketika komandan gugus tugas latihan memberikan otoritas kepada Nanggala untuk menembakkan torpedo nomor 8.[29] Tjahjanto mengatakan bahwa mereka hilang kontak dengan kapal selam tersebut pada pukul 04.30 WIB.[30] TNI AL kemudian mengirimkan distress call ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office sekitar pukul 09.37 WITA untuk melaporkan kapal yang hilang dan terdapat kemungkinan tenggelam.[31] TNI AL juga menjelaskan kemungkinan KRI Nanggala mengalami mati listrik sebelum tenggelam ke kedalaman 600-700 meter.[32]
Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata.[33] Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.[4] Pada 22 April, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan bahwa cadangan oksigen di Nanggala masih cukup bagi 53 orang hingga Sabtu, 24 April pukul 03.00 WITA.[34]
Satu hari setelah dinyatakan hilang kontak, TNI AL mendirikan crisis center di Mako Armada II Surabaya. Crisis center tersebut dilengkapi dengan ambulans dan bilik hiperbarik.[35] Crisis center juga menyediakan informasi terkini kepada keluarga awak kapal selam dan wartawan.[36] Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa keselamatan awak Nanggala adalah prioritas utama dan mengajak masyarakat untuk mendoakan jalannya upaya pencarian.[37]
Pencarian
Dalam konferensi pers, juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengumumkan bahwa tiga kapal perang yaitu KRI Diponegoro (365), KRI Raden Eddy Martadinata (331), dan KRI I Gusti Ngurah Rai (332) beserta tim penyelam telah dikerahkan.[38] Janes Defence News melaporkan bahwa beberapa kapal perang lainnya juga dikerahkan menuju lokasi pencarian.[39] Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pemerintah Singapura, Australia, dan India telah merespons permintaan bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia.[4] Angkatan Laut Republik Singapura mengerahkan bantuan kapal MV Swift Rescue, sementara Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengerahkan kapal MV Mega Bakti menuju lokasi pencarian di Laut Bali.[40][41][42] Hingga Kamis, 22 April, TNI AL telah mengerahkan enam kapal lain menuju area pencarian. Kapal-kapal tersebut adalah KRI Dr. Soeharso, KRI Hasan Basri, KRI Satsuin Tubun, KRI Singa, KRI Hiu, dan KRI Layang.[43] Yudo Margono mengatakan bahwa tiga kapal selam, lima pesawat, dan 21 kapal perang telah dikerahkan menuju area pencarian per Kamis, 22 April.[44] Kapal selam KRI Alugoro (405) juga telah bergabung dalam operasi pencarian.[45] KRI Rigel (933), sebuah kapal perang dengan perangkat sonar yang lebih kuat, diperkirakan tiba pada 23 April 2021.[46] Kepolisian Negara Republik Indonesia mengirim empat kapal kepolisian yang dilengkapi dengan sonar dan remotely operated vehicles (ROV).[47]
Sekitar pukul 07.00 WIB, pemantauan udara menemukan tumpahan oli di sekitar lokasi terduga hilangnya kapal selam.[48] Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad melaporkan bahwa tumpahan oli telah teramati di beberapa lokasi.[48] Ia juga menambahkan bahwa KRI Raden Eddy Martadinata telah mendeteksi pergerakan di bawah air dengan kelajuan 2,5 knot (4,6 km/jam), tetapi objek tersebut menghilang sebelum dapat diidentifikasi.[49] Yudo Margono mengungkapkan bahwa TNI AL telah mendeteksi objek dengan "resonansi magnetik kuat" pada kedalaman 50-100 meter.[50]
Keesokan harinya sekitar pukul 14.15 WIB (07.15 UTC), Angkatan Laut India mengumumkan bahwa kendaraan deep-submergence rescue vehicle (DSRV) mereka telah berangkat dari fasilitas angkatan laut di Visakhapatnam, Andhra Pradesh menuju lokasi pencarian.[51] Pada 23 April, Komandan Armada Australia, Mark Hammond mengumumkan bahwa kapal HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266) mereka akan bergabung dalam operasi pencarian.[52] Amerika Serikat juga turut memberikan bantuan dengan mengirimkan pesawat Boeing P-8 Poseidon yang memiliki kemampuan intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan, termasuk sensor canggih bawah permukaan air.[53][54] Negara lain seperti Jerman, Prancis, Rusia, Turki, dan Thailand juga telah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Indonesia.[55]
Penemuan
Pada 24 April, TNI AL mengumumkan bahwa Nanggala dinyatakan tenggelam.[7][56] Sebelumnya, ditemukan puing-puing berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop, dan alat salat.[57] Puing-puing tersebut diduga berasal dari KRI Nanggala karena ditemukan hanya sejauh 10 mil laut (19 km; 12 mi) dari titik kontak terakhir dan tidak ada kapal lain yang berada di area tersebut.[58]
Pada 25 April, TNI AL menyatakan bahwa 53 orang yang berada di KRI Nanggala gugur.[59][60] Pemindaian yang dilakukan oleh KRI Rigel menunjukkan beberapa bagian kapal selam, termasuk kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, dan baju keselamatan awak kapal MK11.[61] ROV dari MV Swift Rescue juga mendapatkan kontak visual bangkai kapal dan menemukannya terbelah menjadi tiga bagian. Bangkai kapal berada di koordinat 7°48′S 114°51′E / 7.800°S 114.850°E pada kedalaman 838 meter,[1][62] jauh di bawah kedalaman operasi maksimumnya yakni 500 meter.[58]
Tanggapan
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Menteri Luar Negeri Britania Raya Nigel Adams, dan duta besar Britania Raya di Indonesia Owen Jenkins, menyatakan belasungkawanya terhadap kejadian ini.[63][64] Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin juga menyampaikan keprihatinannya dalam sebuah sambungan telepon dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.[65]
Tagar #PrayForKRINanggala402 dan kata kunci On Eternal Patrol menjadi trending di Twitter Indonesia setelah kapal selam dinyatakan tenggelam.[66]
Komandan
- Mayor Laut (P) Muhammad Ali (2004-2006)
- Mayor Laut (P) Wirawan Ady Prasetya (2013-16 Mei 2014[67])
- Mayor Laut (P) Harry Setiawan, SE. (16 Mei 2014[67]-8 Desember 2015[68])
- Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu (8 Desember 2015[68]-29 September 2016[69])
- Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq, ST., M.Tr. Hanla (29 September 2016[69]-2 Desember 2016[70])
- Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal,S.H., M.Tr. Hanla. (2 Desember 2016[70]- 20 Februari 2019[71])
- Letkol Laut (P) Ansori, S.H., M.H. (20 Februari 2019[71]-3 April 2020[72])
- Letkol Laut (P) Heri Oktavian (3 April 2020[22] – sekarang)
Struktur komando
⠀ | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Daftar kru terakhir
Berikut adalah 53 personel KRI Nanggala-402 terakhir yang gugur dalam tugas:[74]
- Heri Oktavian - Letkol Laut (P) - Komandan KRI Nanggala-402
- Eko Firmanto - Mayor Laut (P)
- Wisnu Subiyantoro - Mayor Laut (T)
- Yohanes Heri - Kapten Laut (E)
- I Gede Kartika - Kapten Laut (P)
- Muhadi - Lettu Laut (P)
- Ady Sonata - Lettu Laut (P)
- Imam Adi - Lettu Laut (P)
- Anang Sutriatno - Lettu Laut (T)
- Adhi Laksmono - Letda Laut (E)
- Munawir - Letda Laut (P)
- Rhesa Tri - Letda Laut (T)
- Rintoni - Letda Laut (T)
- M Susanto - Letda Laut (P)
- Ruswanto - Serka Bah
- Yoto Eki Setiawan - Sertu Bah
- Ardi Ardiansyah - Sertu Ttu
- Achmad Faisal - Sertu Kom
- Willy Ridwan Santoso - Sertu Kom
- M Rusdiyansyah - Sertu Eko
- Ryan Yogie Pratama - Sertu Eki
- Dedi Hari Susilo - Sertu Mes
- Bambang Priyanto - Serda Bah
- Purwanto - Serda Kom
- Eko Prasetiyo - Serda Kom
- Harmanto - Serda Ttu
- Lutfi Anang - Serda Ttu
- Dwi Nugroho - Serda Atf
- Pandu Yudha Kusuma - Serda Ede
- Misnari - Serda Eta
- Setyo Wawan - Serda Saa
- Hendro Purwoto - Serda Lis
- Guntur Ari Prasetyo - Serda Mes
- Diyut Subandriyo - Serda Lis
- Wawan Hermanto - Serda Lis
- Syahwi Mapala - Serda Lis
- Wahyu Adiyas - Serda Lis
- Edi Wibowo - Serda Lis
- Kharisma D.B - Kopda Eta
- Nugroho Putranto - Kopda Tlg
- Khoirul Faizin - Kopda Mes
- Maryono - Kopda Trb
- Roni Effendi - Klk Eta
- Distriyan Andy P - KLK Eta
- Raditaka Margiansyah - KLS Isy
- Gunadi Fajar R - KLS Isy
- Denny Richi Sambudi - KLS Nav
- Muh Faqihudin Munir - KLS Mes
- Edy Siswanto - KLS Nav
- Harry Setyawan - Kolonel Laut (P) - Dansatsel
- Irfan Suri - Letkol Laut (E)
- Whilly - Mayor Laut (E)
- Suheri - PNS
Lihat pula
- Daftar kapal perang TNI-AL
- KRI Cakra (401) - Kapal selam lain dalam kelas Cakra
Referensi
- ^ a b Romadoni, Ahmad. "Panglima TNI: KRI Nanggala Ditemukan, Seluruh Awak Kapal Selam Telah Gugur". kumparan. Diakses tanggal 2021-04-25.
- ^ a b c d e f g h Saunders, Stephen, ed. (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. hlm. 353. ISBN 9780710628886.
- ^ Type 209/1300 (Cakra)-Class (PDF). Nuclear Threat Initiative. April 2013.
- ^ a b c Pratama, Aprilandika (21 April 2021). "Daftar 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala yang Tenggelam di Bali". Kumparan. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ MSI-90U Mk 2 Combat Management System (PDF). Norway: Kongsberg. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2017. Diakses tanggal 23 April 2021.
- ^ Aditya, Nicholas Ryan (2021-04-21). "Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL". Kompas. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b Post, The Jakarta. "Indonesian Navy says missing KRI Nanggala 402 sank". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Wisesa, Yosafat Diva Bayu (2021-04-22). "Ternyata KRI Nanggala-402 mengandung petir dari kekuatan ilahi Baladewa dan bisa belah gunung". Hops. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Shadow puppet, Prabu Baladewa". www.roots.gov.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ ""Nanggala II" diserahkan *Kapal selam RI buatan Jerman Barat diserahkan pada pemerintah Indonesia". Kompas. 12 July 1981. hlm. 2. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Dua kapal-selam baru untuk TNI-AL". Kompas. 5 Februari 1977. Diakses tanggal 23 April 2021. Kutipan surat kabar tersebut dapat dibaca di sini pada menit 00.47. (Video archived)
- ^ Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen, ed. (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947–1995. Annapolis, Maryland, USA: Naval Institute Press. hlm. 179. ISBN 1-55750-132-7.
- ^ ""Nanggala II" diserahkan *Kapal selam RI buatan Jerman Barat diserahkan pada pemerintah Indonesia". Kompas. 12 Juli 1981. hlm. 2. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Jadilah ABRI yang Demikian". Tempo. 10 October 1981. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2021. Diakses tanggal 22 April 2021.
- ^ "Diresmikan Menhankam/Pangab: Tiga kapal perang baru dalam jajaran armada TNI-AL". Kompas. 22 Oktober 1981. hlm. 1. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Warship International: Volume 27 (dalam bahasa Inggris). International Naval Research Organization. 1990. hlm. 41.
- ^ Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2011 (PDF). Jakarta: Directorate of Evaluation, Accounting and Settlement, Ministry of Finance. 2011. hlm. L–26.
- ^ Pattiasina, Edna C. (2012-02-06). "Kapal Selam KRI Nanggala Kembali Beroperasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ "Indonesia searches for missing submarine with 53 on board". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Boediwardhana, Wahyoe (2 June 2012). "RI submarines on par with neighbors after overhaul". Jakarta Post. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Indonesian Navy vessel uses ASELSAN's KULAÇ". Daily Sabah (dalam bahasa Inggris). 2016-11-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2021. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ a b c handr (2009-12-15). "Kapal Selam TNI-AL Diperbaiki di Korea Selatan". Antara News. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b Tanjung, Agib (2014-12-10). "Mengenal KRI Nanggala 402, kapal selam tangguh andalan TNI AL". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ Pattisina, Edna C. (2021-04-21). "KRI Nanggala-402 Dulu Jadi Ujung Tombak Sengketa Blok Ambalat". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Marboen, Ade, ed. (30 Agustus 2012). "KRI Nanggala-402 dan USS Oklahoma City latihan bersama di Laut Jawa". Antara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2012. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.
- ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Pattisina, Edna C; Puttranto, Angger (21 April 2021). "Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang di Utara Bali". kompas.id. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-04-22). "Komunikasi dengan KRI Nanggala-402 Masih Lancar hingga Tahap Penggenangan Torpedo, lalu Hilang Ketika Akan Diberi Otoritas". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ Achmad Nasrudin Yahya, 'Sebelum Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diduga Sempat Alami Black Out' [Before Disappearing, Indonesian National Submarine Naggala-402 Believed to have had a Black Out], Kompas.com, 22 April 2021.
- ^ "Indonesian navy searching for missing submarine with 53 on board; oil spill found near dive position". CNA. 21 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 22 April 2021.
- ^ Kadafi, Moh (2021-04-22). "Oksigen di KRI Nanggala-402 Hilang di Perairan Bali Hanya Bertahan 3 Hari". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ Pranishita, Ayu Khania (22 April 2021). "Pencarian KRI Nanggala, TNI buka posko crisis center di Surabaya dan Banyuwangi". ANTARA News Jawa Timur. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Hukmana, Siti Yona (22 April 2021). "Crisis Center KRI Nanggala-402 Didirikan di Surabaya dan Banyuwangi". Medcom. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ Sinambela, Maruli (2011-04-22). "Kerahkan Semua Kekuatan, Jokowi: Keselamatan 53 Awak KRI Nanggala 402 Prioritas Utama". Vibizmedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 22 April 2021.
- ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-04-22). "TNI AL Pastikan Stok Oksigen Aman Bagi 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala-402". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Indonesian submarine KRI Nanggala goes missing during torpedo firing drill". Defense Brief (dalam bahasa Inggris). 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021.
- ^ "Indonesia searching for 53 crew aboard missing submarine, seeks Australia, Singapore help". Reuters. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-23.
- ^ Fanani, Ardian. "6 KRI Ada di Banyuwangi Cari Kapal Selam Nanggala-402 yang Hilang". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian Navy searches for missing submarine with 53 people on board". CNN. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ Tisnadibrata, Ismira Lutfia (22 April 2021). "Indonesia in race against time to find missing submarine before air supply runs out". Arab News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-23.
- ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian navy detects object during search for missing submarine". CNN. Diakses tanggal 2021-04-23.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-04-23). "Polri Kerahkan 4 Kapal Bantu Cari KRI Nanggala-402". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ a b "Search for missing Indonesian submarine finds oil spill | Reuters". archive.is. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ "Vessels from Singapore and Malaysia to assist in search for missing Indonesian submarine". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian navy detects object during search for missing submarine". CNN. Diakses tanggal 2021-04-23.
- ^ SpokespersonNavy [@indiannavy] (2021-04-22). "#IndianNavy's Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV) departed from #Visakhapatnam to support #IndonesianNavy in Search & Rescue efforts for #KRINanggala. In this moment of crisis our prayers are with the @_TNIAL_, our brothers in arms onboard #KRINanggala & their families file[camera emoji]" (Tweet) – via Twitter.
- ^ Hodge, Amanda (23 April 2021). "Australian warships join submarine search; oxygen to run out in hours". www.theaustralian.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-23.
- ^ Irawan, Gita (23 April 2021). "Pesawat P-8 Poseidon Milik Angkatan Udara Amerika Bakal Tiba Malam Ini Bantu Cari KRI Nanggala-402". news.detik.com. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ Madrim, Sasmito (23 April 2021). "Sejumlah Kapal Asing Bantu Cari KRI Nanggala-402 Sebelum Oksigen Habis". voaindonesia.com. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ Renuki H., Rendy (22 April 2021). "10 Negara Siap Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402". Medcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 23 April 2021.
- ^ Beech, Hannah; Suhartono, Muktita (24 April 2021). "Debris From Indonesian Submarine Is Found, Ending Hopes of Rescue". The New York Times. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ Suadnyana, Sui. "Kepingan Komponen KRI Nanggala-402 Ditemukan, Diduga Ada Keretakan". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ a b Rompies, Chris Barrett, Karuni (24 April 2021). "Indonesian submarine declared sunk after debris found". The Sydney Morning Herald.
- ^ Persada, Syailendra (2021-04-25). "Panglima TNI Pastikan 53 Kru KRI Nanggala Dipastikan Gugur". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-25.
- ^ Suadnyana, Sui. "Panglima TNI: Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Gugur". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-25. Diakses tanggal 2021-04-25.
- ^ detikcom, Tim. "Bukti-bukti Otentik yang Menyatakan Awak KRI Nanggala-402 Gugur". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-25.
- ^ Suadnyana, Sui. "Tenggelam, KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3 Bagian". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-25.
- ^ Liputan6.com (2021-04-22). "Kemenhan Korea Selatan Ucapkan Belasungkawa Atas Hilangnya KRI Nanggala 402". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Liputan6.com (2021-04-24). "Menlu dan Dubes Inggris Ucapkan Bela Sungkawa atas Tragedi KRI Nanggala 402". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ "Readout of Secretary of Defense Lloyd Austin III Phone Call With Indonesian Minister of Defense, Prabowo Subianto". U.S. DEPARTMENT OF DEFENSE. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-04-24). "#PrayForKRINanggala402, Doa Warganet KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-24.
- ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. 19 Mei 2014. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Dua Kapal Selam TNI AL Berganti Komandan | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". Tentara Nasional Indonesia. 9 Desember 2015. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Komandan Kapal Selam Jajaran Koarmatim Berganti Tugas". Tentara Nasional Indonesia. 29 September 2016. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia (dalam bahasa Inggris). 5 Desember 2016. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ a b "Sertijab Komandan KRI Nanggala-402 - ANTARA News Jawa Timur". Antara News. 20 Februari 2019. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ "Tongkat Komando Komandan Sekolah Awak Kapal Selam Beralih". Tentara Nasional Indonesia. 3 April 2020. Diakses tanggal 2021-04-21.
- ^ Wicaksono, Bayu Edi (2021-04-22). "Ternyata Ada Kolonel Harry Dalam Kapal Selam TNI yang Hilang di Bali". viva.co.id. Diakses tanggal 2021-04-22.
- ^ "Daftar Kru KRI Nanggala 402: Kronologi Ditemukan & Berita Terbaru". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-26.
Pranala luar
- (Indonesia) cvl Diarsipkan 2007-08-12 di Wayback Machine.
- (Inggris) hazegray
- (Indonesia) koarmatim[pranala nonaktif permanen]