Kota Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
||
Baris 37: | Baris 37: | ||
{{Multiple image|header=Transformasi logo pariwisata Jogja |direction=vertical |width=250 <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image1=Jogja.jpg --> |caption1=Logo lama. <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image2=Logo Jogja Istimewa.jpg --> |caption2=Logo baru.}} |
{{Multiple image|header=Transformasi logo pariwisata Jogja |direction=vertical |width=250 <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image1=Jogja.jpg --> |caption1=Logo lama. <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image2=Logo Jogja Istimewa.jpg --> |caption2=Logo baru.}} |
||
'''Kota Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|''Kutha Ngayogyakarta''}}, {{IPA-jv|kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ}}) adalah [[ibu kota]] dan pusat pemerintahan Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi [[ |
'''Kota Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|''Kutha Ngayogyakarta''}}, {{IPA-jv|kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ}}) adalah [[ibu kota]] dan pusat pemerintahan Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi [[Hamengkubuwono|Sultan Hamengkubuwana]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Adipati Paku Alam]]. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di [[Indonesia]] dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946. |
||
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] pernah menjadi pusat [[Kesultanan Mataram]] antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Ngayogyakarta]] dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi]], Yogyakarta juga pernah menjadi [[ibu kota Indonesia]] antara tahun 1946 hingga 1950. |
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] pernah menjadi pusat [[Kesultanan Mataram]] antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Ngayogyakarta]] dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi]], Yogyakarta juga pernah menjadi [[ibu kota Indonesia]] antara tahun 1946 hingga 1950. |
Revisi per 29 April 2021 11.43
Kota Yogyakarta
| |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Mangayu Hayuning Bawana bahasa Jawa: ꦩꦔꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ Indonesia: Cita-Cita Untuk Menyempurnakan Masyarakat Slogan: Berhati Nyaman ("Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman") | |
Koordinat: 7°48′5″S 110°21′52″E / 7.80139°S 110.36444°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Tanggal berdiri | 7 Oktober 1756 (umur 268) |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Haryadi Suyuti |
• Wakil Bupati | Heroe Poerwadi |
Luas | |
• Total | 32,5 km2 (12,5 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 427.498 |
• Kepadatan | 13.007,13/km2 (33,688,3/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 82,32% Kristen 17,20% — Katolik 10,66% — Protestan 6,54% Buddha 0,34% Hindu 0,13% Konghucu 0,01%[2] |
• IPM | 86,61 (2020) ( Tinggi )[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 274 |
Pelat kendaraan | AB |
Kode Kemendagri | 34.71 |
Kode SNI 7657:2023 | YYK |
DAU | Rp 691.457.574.000,00- (2019) |
Flora resmi | Kelapa gading |
Fauna resmi | Burung tekukur |
Situs web | www |
Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Kutha Ngayogyakarta, pengucapan bahasa Jawa: [kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ]) adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada masa revolusi, Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota Indonesia antara tahun 1946 hingga 1950.
Etimologi
Nama Yogyakarta mempunyai arti "Kedamaian Makmur" terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a "tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"), dan Karta yang berarti "makmur". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India di mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya[4].
Pusaka dan Identitas Daerah
- Tombak Kyai Wijoyo Mukti
Merupakan Pusaka Pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tombak ini dibuat pada tahun 1921 semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Senjata yang sering dipergunakan para prajurit ini mempunyai panjang 3 meter. Tombak dengan pamor wos wutah wengkon dengan dhapur kudhuping gambir ini, landeannya sepanjang 2,5 meter terbuat dari kayu walikun, yakni jenis kayu yang sudah lazim digunakan untuk gagang tombak dan sudah teruji kekerasan dan keliatannya.
Sebelumnya tombak ini disimpan di bangsal Pracimosono dan sebelum diserahkan terlebih dahulu dijamasi oleh KRT. Hastono Negoro, di dalem Yudonegaran. Pemberian nama Wijoyo Mukti baru dilakukan bebarapa hari menjelang upacara penyerahan ke Pemkot Yogyakarta, pada peringatan hari ulang tahun ke-53 Pemerintah kota Yogyakarta tanggal 7 Juni 2000. Upacara penyerahan dilakukan di halaman Balaikota dan pusaka ini dikawal khusus oleh prajurit Kraton ”Bregodo Prajurit Mantrijero”.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti melambangkan kondisi Wijoyo Wijayanti. Artinya, kemenangan sejati pada masa depan, di mana seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesenangan lahir bathin karena tercapainya tingkat kesejahteraan yang benar-benar merata.
Geografi
Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung – Semarang – Surabaya – Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.
Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.
Batas Wilayah
Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan).
Adapun batas-batas administratif Yogyakarta adalah:
Utara | Kabupaten Sleman |
Timur | Kabupaten Sleman |
Selatan | Kabupaten Bantul |
Barat | Kabupaten Sleman |
Iklim & Cuaca
Kota Yogyakarta memiliki iklim yang sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis, dengan tipe iklim muson tropis (Am). Angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin menyebabkan musim kemarau di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Sementara itu, angin muson barat–barat daya yang bersifat lembab dan membawa banyak uap air menyebabkan musim penghujan di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini bertiup pada periode November hingga April. Rata-rata curah hujan di wilayah kota Yogyakarta adalah ±2012 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahunnya. Tingkat kelembapan rata-rata per tahun di wilayah ini adalah ±77%.[5]
Data iklim Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 34 (93) |
34.2 (93.6) |
34.7 (94.5) |
35.3 (95.5) |
34.1 (93.4) |
34.3 (93.7) |
34.3 (93.7) |
35.4 (95.7) |
36.8 (98.2) |
37.9 (100.2) |
37.7 (99.9) |
34.6 (94.3) |
37.9 (100.2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 28.6 (83.5) |
28.7 (83.7) |
28.9 (84) |
29.1 (84.4) |
28.7 (83.7) |
28.2 (82.8) |
27.7 (81.9) |
28 (82) |
28.3 (82.9) |
29.3 (84.7) |
29 (84) |
28.7 (83.7) |
28.6 (83.44) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.3 (79.3) |
26.5 (79.7) |
26.6 (79.9) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
26.2 (79.2) |
25.4 (77.7) |
25.6 (78.1) |
26.4 (79.5) |
27 (81) |
26.8 (80.2) |
26.5 (79.7) |
26.44 (79.63) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.3 (73.9) |
23.1 (73.6) |
23 (73) |
23.1 (73.6) |
22.8 (73) |
22.2 (72) |
21.4 (70.5) |
21 (70) |
21.4 (70.5) |
22.6 (72.7) |
23.2 (73.8) |
23.2 (73.8) |
22.53 (72.53) |
Rekor terendah °C (°F) | 20.4 (68.7) |
20.3 (68.5) |
18.3 (64.9) |
19.8 (67.6) |
18.1 (64.6) |
16.4 (61.5) |
16.3 (61.3) |
17.4 (63.3) |
17.9 (64.2) |
18.5 (65.3) |
19.9 (67.8) |
20.1 (68.2) |
16.3 (61.3) |
Presipitasi mm (inci) | 336 (13.23) |
381 (15) |
354 (13.94) |
282 (11.1) |
107 (4.21) |
44 (1.73) |
20 (0.79) |
12 (0.47) |
29 (1.14) |
116 (4.57) |
278 (10.94) |
315 (12.4) |
2.274 (89,52) |
Rata-rata hari hujan | 15 | 14 | 13 | 11 | 5 | 3 | 1 | 1 | 3 | 5 | 11 | 14 | 96 |
% kelembapan | 83 | 83 | 83 | 83 | 84 | 84 | 83 | 81 | 80 | 80 | 83 | 82 | 82.4 |
Rata-rata sinar matahari harian | 5.7 | 6.2 | 6.7 | 7.0 | 7.5 | 7.6 | 7.8 | 8.0 | 7.9 | 7.7 | 6.8 | 6.4 | 7.11 |
Sumber #1: BMKG[6] & WeatherAtlas (semua kecuali rekor tertinggi dan terendah)[7] | |||||||||||||
Sumber #2: ClimateData[8] & Weatherbase (rekor tertinggi dan terendah saja)[9] |
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
Nomor urut | Wali kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Wakil | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mohammad Enoch (1893–1965) |
Penugasan Pemerintah | Mei 1947 | Juli 1947 | 2 bulan | |||
2 | Soedarisman Poerwokoesoemo (1913–1988) |
PNI | Juli 1947 | Januari 1966 | 18 tahun, 6 bulan | |||
3 | Soedjono A. Y. | ABRI–Angkatan Darat | Januari 1966 | November 1975 | 9 tahun. 11 bulan | |||
4 | H. Ahmad | ABRI–Angkatan Darat | November 1975 | Mei 1981 | 5 tahun, 6 bulan | |||
5 | Soegiarto | ABRI–Angkatan Darat | 1981 | 1986 | 6 tahun | |||
6 | Djatmikanto Danumartono (lahir 1944) |
ABRI–Angkatan Darat | 13 Mei 1986 | 17 September 1991 | 5 tahun, 5 bulan | |||
7 | R. Widagdo (1942–2018) |
ABRI–Angkatan Darat | 1991 | 1996 | 5 tahun | |||
1996 | 2001 | 5 tahun | ||||||
8 | Herry Zudianto (lahir 1955) |
PAN | 20 Desember 2001 | 20 Desember 2006 | 5 tahun | Syukri Fadholi 2001-2006 | ||
20 Desember 2006 | 20 Desember 2011 | 5 tahun | Haryadi Suyuti 2006-2011 | |||||
9 | Haryadi Suyuti (lahir 1964) |
Golkar | 20 Desember 2011 | 20 Desember 2016 | 5 tahun | Imam Priyono 2011-2016 | ||
Sulistyo (Penjabat) |
Penugasan Pemerintah | 20 Desember 2016 | 22 Mei 2017 | 5 bulan, 3 hari | ||||
(9) | Haryadi Suyuti (lahir 1964) |
Golkar | 22 Mei 2017 | 22 Mei 2022 | 5 tahun | Heroe Poerwadi 2017-2022 | ||
Sumadi (Penjabat) (lahir 1963) |
Penugasan Pemerintah | 22 Mei 2022 | 22 Mei 2023 | 1 tahun | ||||
Singgih Raharjo (Penjabat) (lahir 1965) |
Penugasan Pemerintah | 22 Mei 2023 | Petahana | 1 tahun, 173 hari |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Yogyakarta dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[10] | 2014–2019[11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 0 | 0 | 2 | |
Gerindra | (baru) 2 | 5 | 5 | 5 | |
PDI-P | 11 | 15 | 13 | 11 | |
Golkar | 5 | 5 | 4 | 5 | |
NasDem | (baru) 1 | 4 | 4 | ||
PKS | 5 | 4 | 5 | 5 | |
PAN | 5 | 5 | 6 | 4 | |
Demokrat | 10 | 1 | 2 | 0 | |
PPP | 2 | 4 | 1 | 4 | |
Jumlah Anggota | 40 | 40 | 40 | 40 | |
Jumlah Partai | 7 | 8 | 8 | 8 |
Kemantren
Kota Yogyakarta memiliki 14 Kemantren dan 45 Kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 410.262 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 32,50 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 12.623 jiwa/km².[13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Yogyakarta, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Hanacaraka | Transliterasi | Kodepos[15] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
34.71.04 | Danurejan | ꦢꦤꦸꦸꦉꦗꦤ꧀ | Danurĕjan atau Danurějan | 55211-55213 | 3 | |
34.71.05 | Gedongtengen | ꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦠꦼꦔꦼꦤ꧀ | Gĕḍongtĕngĕn atau Gědhongtěngěn | 55271-55272 | 2 | |
34.71.03 | Gondokusuman | ꦒꦤ꧀ꦢꦏꦸꦱꦸꦩꦤ꧀ | Gåndåkusuman | 55221-55225 | 5 | |
34.71.10 | Gondomanan | ꦒꦤ꧀ꦢꦩꦤꦤ꧀ | Gåndåmanan | 55121-55122 | 2 | |
34.71.02 | Jetis | ꦗꦼꦛꦶꦱ꧀ | Jĕṭis atau Jěthis | 55231-55233 | 3 | |
34.71.14 | Kotagede | ꦏꦸꦛꦒꦼꦝꦺ | Kuṭagĕdhé atau Kuthagědhe | 55171-55173 | 3 | |
34.71.09 | Kraton | ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ | Karaton | 55131-55133 | 3 | |
34.71.08 | Mantrijeron | ꦩꦤ꧀ꦠꦿꦶꦗꦼꦫꦺꦴꦤ꧀ | Mantrijĕron atau Mantrijěron | 55141-55143 | 3 | |
34.71.12 | Mergangsan | ꦩꦼꦂꦒꦁꦱꦤ꧀ | Mĕrgangsan atau Měrgangsan | 55151-55153 | 3 | |
34.71.06 | Ngampilan | ꦔꦩ꧀ꦥꦶꦭ꧀ꦭꦤ꧀ | Ngampilan | 55261-55262 | 2 | |
34.71.11 | Pakualaman | ꦥꦏꦸꦮꦭꦩ꧀ꦩꦤ꧀ | Pakualaman | 55111-55112 | 2 | |
34.71.01 | Tegalrejo | ꦠꦼꦒꦭ꧀ꦉꦗ | Tĕgalrĕjå atau Těgalrějå | 55241-55244 | 4 | |
34.71.13 | Umbulharjo | ꦈꦩ꧀ꦧꦸꦭ꧀ꦲꦂꦗ | Umbulharjå | 55161-55167 | 7 | |
34.71.07 | Wirobrajan | ꦮꦶꦫꦧꦿꦗꦤ꧀ | Wiråbrajan | 55251-55253 | 3 | |
TOTAL | 45 |
Demografi
Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010[16]., berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara. Sementara tahun 2017 jumlah penduduk kota ini bertambah menjadi 422.732 jiwa dengan kepadatan 13.007,13 jiwa/km².[1]
Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat kota Yogyakarta 82,32%, dengan jumlah penganut Katolik dan Kristen Protestan yang relatif signifikan (Katolik 10,66% dan Protestan 6,54%). Sebagian kecil lagi adalah pemeluk agama Buddha 0,34%, Hindu 0,13% dan Konghucu 0,01%.[2] Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.
Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Bahasa
Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kota Yogyakarta.[17] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kota Yogyakarta.[18] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kota Yogyakarta adalah bahasa Indonesia.
Transportasi
Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta – Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 – 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.
Transportasi Darat
Bus kota
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak mengenal istilah angkutan kota (angkot dengan armada minibus). Transportasi darat di dalam Yogyakarta dilayani oleh sejumlah bus kota. Kota Yogyakarta punya sejumlah jalur bus yang dioperasikan oleh koperasi masing-masing (antara lain Aspada, Kobutri, Kopata, Koperasi Pemuda Sleman, dan Puskopkar) yang melayani rute-rute tertentu:[19]
Trans Jogja
Sejak Maret 2008, sistem transportasi bus yang baru, bernama Trans Jogja hadir melayani sebagai transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Trans Jogja merupakan bus 3/4 yang melayani berbagai kawasan di Kota, Sleman dan sebagian Bantul. Hingga saat ini (Tahun 2017), telah ada 17 (tujuh belas) trayek yang melayani berbagai sarana vital di Yogyakarta, yaitu[20]:
- Trayek 1A dan Trayek 1B, melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
- Trayek 2A dan Trayek 2B, melayani kawasan perkantoran Kotabaru dan Sukonandi.
- Trayek 3A dan Trayek 3B, melayani kawasan selatan, termasuk juga kawasan sejarah Kotagede.
- Trayek 4A dan Trayek 4B, melayani kawasan pendidikan, seperti UII, APMD, UIN Sunan Kalijaga, dan Stasiun Lempuyangan.
- Trayek 5A dan Trayek 5B, melayani kawasan Jalan Magelang dan kawasan Seturan
- Trayek 6A dan Trayek 6B, melayani kawasan barat daya, seperti kampus UMY dan Jalan Parangtritis.
- Trayek 7, melayani kawasan timur seperti Jalan Wonosari dan Babarsari
- Trayek 8, melayani kawasan barat seperti Gamping dan Ringroad Barat
- Trayek 9, melayani kawasan sejarah bagian barat seperti Ngabean pasthy dan Pojok Beteng
- Trayek 10, melayani kawasan Gamping dan Stasiun Lempuyangan
- Trayek 11, melayani kawasan Condong Catur dan Pasar telo
Trans Jogja sangat diminati selain karena aman dan nyaman, tarif yang saat ini diterapkan juga terjangkau, yaitu Rp 3.500,- untuk sekali jalan, dengan dua sistem tiket: sekali jalan dan berlangganan. Bagi tiket berlangganan, dikenakan potongan sebesar 50% untuk pelajar dan 15% untuk umum.
Taksi
Taksi mudah dijumpai di berbagai ruas jalan di Yogyakarta, terutama di ruas protokol dan kawasan pusat ekonomi dan wisata. Ada berbagai perusahaan taksi yang melayani angkutan ini, dari yang berupa sedan hingga minibus.
Kereta Api
Transportasi ke Yogyakarta dapat menggunakan kereta api, dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kebumen, Semarang, Solo, Blitar, Surabaya, Malang, Jember, dan Banyuwangi. Terdapat sebanyak kurang lebih 33 kereta api yang melintasi Kota Yogyakarta (dengan total sebanyak 121-139 total jadwal perjalanan perharinya).
Terdapat 2 stasiun besar di Kota Yogyakarta, yaitu Stasiun Yogyakarta (dikenal sebagai Stasiun Tugu) dan Stasiun Lempuyangan. Tersedia kereta api komuter yang menghubungkan Kutoarjo dengan Yogyakarta, kereta tersebut bernama Prameks, dan untuk penghubung Kota Surakarta dengan Yogyakarta, kereta tersebut bernama KRL Joglo yang merupakan pengganti KA Prameks dan dikelola oleh KAI Commuter.
Selain itu juga tersedia KA Bandara (Bandara YIA) yang merupakan tujuan Stasiun Wojo atau Stasiun Kebumen.
Bus
Bus AKAP tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa, datang dan berangkat dari Terminal Penumpang Yogyakarta, yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.
Transportasi Udara
Transportasi udara dari dan ke Yogyakarta dilayani oleh Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi Jalan Adisucipto KM 9, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Bandara ini melayani penerbang domestik ke kota-kota besar di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), Sumatra (Batam), Bali, Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan), dan Sulawesi (Makassar).
Selain itu, bandara ini juga melayani penerbangan harian ke Singapura dan Kuala Lumpur dengan AirAsia dan SilkAir.
Pendidikan
Sekolah dasar
- SD Negeri Petinggen
- SD Negeri Serayu
- SD Negeri Jetis
- SD Negeri Demangan
- SD Negeri Lempuyangwangi
- SD Negeri Tukangan
- SD Negeri Ungaran
- SD Negeri Gedongtengen
- SD Negeri Kyai Mojo
- SD Negeri Ngupasan
- SD Negeri Badran
- SD Negeri Sosrowijayan
- MI Negeri 1 Yogyakarta
- SD Muhammadiyah Pringgokusuman
- SD Muhammadiyah Kauman
- SD Muhammadiyah Purbayan
- SD Muhammadiyah Sagan
- SD Muhammadiyah Suryowijayan
- SD Muhammadiyah 1 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah 2 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah Suronatan
- SD Muhammadiyah Ngupasan
- SD Kristen Kalam Kudus
- SD Kanisius Notoyudan
- SD Netral "C" Yogyakarta
- SD Netral "D" Yogyakarta
- SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim Yogyakarta
- SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim Internasional
- SD Islam Terpadu Al-Khairaat Yogyakarta
- SMP Negeri 1 Yogyakarta
- SMP Negeri 2 Yogyakarta
- SMP Negeri 3 Yogyakarta
- SMP Negeri 4 Yogyakarta
- SMP Negeri 5 Yogyakarta
- SMP Negeri 6 Yogyakarta
- SMP Negeri 7 Yogyakarta
- SMP Negeri 8 Yogyakarta
- SMP Negeri 9 Yogyakarta
- SMP Negeri 10 Yogyakarta
- SMP Negeri 11 Yogyakarta
- SMP Negeri 12 Yogyakarta
- SMP Negeri 13 Yogyakarta
- SMP Negeri 14 Yogyakarta
- SMP Negeri 15 Yogyakarta
- SMP Negeri 16 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 8 Yogyakarta
- Madrasah MTs Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
- SMP Bopkri 1 Yogyakarta
- SMP Bopkri 2 Yogyakarta
- MTs Negeri Yogyakarta I
- MTs Negeri Yogyakarta II
- SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
- SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
- SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
- SMP Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Internasional
- SMA Negeri 1 Yogyakarta
- SMA Negeri 2 Yogyakarta
- SMA Negeri 3 Yogyakarta
- SMA Negeri 4 Yogyakarta
- SMA Negeri 5 Yogyakarta
- SMA Negeri 6 Yogyakarta
- SMA Negeri 7 Yogyakarta
- SMA Negeri 8 Yogyakarta
- SMA Negeri 9 Yogyakarta
- SMA Negeri 10 Yogyakarta
- SMA Negeri 11 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta
- Madrasah MA Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
- SMA Kolese De Britto Yogyakarta
- SMA Bopkri 1 Yogyakarta
- SMA Bopkri 2 Yogyakarta
- MA Negeri Yogyakarta I
- MA Negeri Yogyakarta II
- SMA Piri Yogyakarta
- SMA Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
- SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
- SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
- SMA Budi Mulia Dua Yogyakarta
- SMK Negeri 1 Yogyakarta
- SMK Negeri 2 Yogyakarta
- SMK Negeri 3 Yogyakarta
- SMK Negeri 4 Yogyakarta
- SMK Negeri 5 Yogyakarta
- SMK Negeri 6 Yogyakarta
- SMK Negeri 7 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMK Piri Yogyakarta
- SMKN SMTI YOGYAKARTA
- Madrasah Muallimin Muhammadiyah
- Madrasah 'Aisyiah Yogyakarta Suronatan
- Pondok Pesantren Al Barokah
Media Massa
Televisi
Masyarakat Kota Yogyakarta dapat menikmati sejumlah siaran televisi (lokal dan nasional, dari DIY maupun Jateng), dengan menggunakan televisi analog maupun televisi digital.
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama Perusahaan | Pemilik | Status | Asal Daerah |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Analog (PAL) | ||||||||
22 | 479,25 MHz | UHF | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | DIY |
TVRI Yogyakarta | Pemerintah Provinsi DIY | Lokal | ||||||
24 | 495,25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Yogyakarta Bandung | Trans Media | Nasional | |||
26 | 511,25 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
28 | 527,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Lintas Yogya Televisi | Surya Citra Media | ||||
30 | 543,25 MHz | ANTV | PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon | Visi Media Asia | Nasional | DIY | ||
32 | 559,25 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
34 | 575,25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Nugraha | Surya Citra Media | ||||
36 | 591,25 MHz | GTV | PT GTV Dua | Media Nusantara Citra | ||||
38 | 607,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung | Visi Media Asia | ||||
40 | 623,25 MHz | RBTV | Kompas TV | PT Reksa Birama Media | Universitas AMIKOM Yogyakarta KG Media |
Lokal | ||
42 | 639,25 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Yogyakarta | Media Group | Nasional | |||
44 | 655,25 MHz | ADiTV | City TV Network | PT Arah Dunia Televisi | Muhammadiyah | Lokal | ||
46 | 671,25 MHz | Trans7 | PT Trans7 Yogyakarta Bandung | Trans Media | Nasional | DIY | ||
48 | 687,25 MHz | Jogja TV | Indonesia Network | PT Yogyakarta Tugu Televisi | Kelompok Media Bali Post | Lokal | ||
50 | 703,25 MHz | TATV | PT Televisi Terang Abadi | TA Media Group | Jawa Tengah | |||
54 | 735,25 MHz | iNews | PT Mataram Gapura Televisi | Media Nusantara Citra | Nasional | |||
55 | 743,25 MHz | Rajawali Televisi | PT Jogja Citra Nuansa Nusantara Televisi | Rajawali Corpora | DIY | |||
56 | 751,25 MHz | O Channel | PT Omni Parahyangan | Surya Citra Media | Lokal | Jawa Tengah | ||
57 | 759,25 MHz | NET. | PT Mitra Televisi Yogyakarta | Net Visi Media | Nasional | DIY | ||
61 | 791,25 MHz | Kresna TV | PT Mega Adi Citra | Lokal | ||||
Digital (DVB-T2) | ||||||||
25 | 506 MHz | UHF | SCTV | PT Surya Citra Nugraha | Surya Citra Media | Nasional | DIY | |
Indosiar | PT Indosiar Lintas Yogya Televisi | |||||||
O Channel | PT Omni Parahyangan | |||||||
Mentari TV | ||||||||
27 | 522 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Yogyakarta | Media Group | ||||
Magna Channel | ||||||||
BNTV | ||||||||
Jogja Istimewa TV | Pemerintah DIY | Lokal | ||||||
29 | 538 MHz | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | ||
TVRI Yogyakarta | Lokal | |||||||
TVRI Kanal 3 | Nasional | |||||||
TVRI Sport HD | ||||||||
Tegar TV Jogja | Tegar TV | PT Tegar TV Yogyakarta | Lokal | |||||
Sangaji TV | PT Terang Abadi Digital Satu Televisi | TA Media Group | ||||||
ADiTV | PT Arah Dunia Televisi | Muhammadiyah | ||||||
Nusantara TV | PT Nusantara Media Mandiri Yogyakarta | NT Corp | Nasional | |||||
Inspira TV | PT Untukmu Indonesia Yogyakarta | Global Garda Media | Berjaringan | |||||
Lokal | ||||||||
35 | 586 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon | Visi Media Asia | Nasional | |||
tvOne | PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung | |||||||
41 | 634 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
MNCTV | PT TPI Dua | |||||||
GTV | PT GTV Dua | |||||||
iNews | PT Matahari Yogya Televisi | |||||||
47 | 682 MHz | Trans TV | PT Trans TV Yogyakarta Bandung | Trans Media | ||||
Trans7 | PT Trans7 Yogyakarta Bandung | |||||||
CNN Indonesia | PT Detik Tivi Satu | |||||||
CNBC Indonesia | PT Trans Berita Bisnis Enam | |||||||
Kompas TV | PT Borneo Television | KG Media |
Koran
Kota Yogyakarta memiliki 11 koran yang terbit antara lain:
Nama | Jenis | Jaringan | Perusahaan | Bahasa |
---|---|---|---|---|
Koran SINDO Edisi Yogyakarta | Nasional | Koran SINDO | SINDOMedia (melalui MNC) |
Indonesia |
Republika Edisi Yogyakarta | Republika | Mahaka Media | ||
Kompas Edisi Yogyakarta | Kompas | Kompas Gramedia | ||
Bisnis Indonesia Edisi Yogyakarta | Bisnis Indonesia | Jurnalindo Aksara Grafika | ||
Media Indonesia Edisi Yogyakarta | Media Indonesia | Media Group | ||
Joglosemar | Lokal | Sritex | Intisari | |
Radar Jogja | Jawa Pos | Grup Jawa Pos | ||
Kedaulatan Rakyat Yogyakarta | Kedaulatan Rakyat | Kedaulatan Rakyat | ||
Tribun Jogja | Kompas | Kompas Gramedia | ||
Harian Jogja | Bisnis Indonesia | Jurnalindo Aksara Grafika |
Radio
Kota Yogyakarta juga memiliki 35 buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:
Frekuensi | Signal | Nama stasiun | Badan usaha | Perusahaan pemilik |
---|---|---|---|---|
774-KHz | AM | Radio Suara Yogyakarta | ||
1062-KHz | Radio Erbe | |||
1107-KHz | Radio Programma 4 | RRI | ||
1152-KHz | Radio Suara Istana | |||
1188-KHz | Radio Anak Yogyakarta | Suara Edukasi | ||
1251-KHz | Radio Pendidikan Yogyakarta | Suara Edukasi | ||
87,9-MHz | FM | Radio Arma Sebelas | PT Radio Arma Sebelas | |
88,3-MHz | Radio Q Yogyakarta | PT Radio Ria Kencana | ||
88,7-MHz | I-Radio Yogyakarta | PT Radio Permata Swaranusa | MRA Media | |
89,1-MHz | Bantul Radio | PT Radio Sangga Buana Citra | ||
89,5-MHz | JIZ FM | PT Radio Rasika Ardaya Lilaswara Madyantara | Gen FM Jakarta | |
90,3-MHz | Radio Sasando | PT Radio Swara Sasando | ||
90,7-MHz | Radio UTY Medari | PT Radio Siaran D.I Medari | Universitas Teknologi Yogyakarta | |
91,1-MHz | Radio Programma 1 | Lembaga Penyiaran Publik RRI | Radio Republik Indonesia | |
91,5-MHz | Best FM Jogja | PT Radio Gema Suara Mendut | CPP RadioNet | |
91,9-MHz | Radio Amega | PT Radio Aloisia Megaswara | ||
92,3-MHz | MQFM Jogja | PT Radio Swara Sembada | Manajemen Qolbu | |
92,7-MHz | MBS FM | PT Radio Mataram Buana Suara | RB Media | |
93,2-MHz | Radio Argo Sosro | PT Radio Swara Argo Sosro | ||
93,8-MHz | Megaswara FM | PT Radio Adhikarta FM | ||
94,2-MHz | Radio Persatuan | PT Radio Persatuan | ||
94,6-MHz | Radio Kota Perak | PT Radio Kota Perak | ||
95,0-MHz | Radio Masdha | PT Radio Swara Mahasiswa Sanata Dharma | Universitas Sanata Dharma | |
95,4-MHz | Yasika FM Jogja | PT Radio Yasa Sindi Kalyane | CPP RadioNet | |
95,8-MHz | Prambors Yogyakarta | PT Radio Kidung Indah Suara Serasi | Masima Media | |
96,2-MHz | Radio Istakalisa | PT Radio Istakalisa | Institut Sains & Teknologi AKPRIND | |
97,0-MHz | MNC Trijaya FM Yogyakarta | PT Radio Efkindo | MNC Networks | |
97,4-MHz | Radio Sonora Yogyakarta | PT Radio Biwara Kirana Mataram | KG Radio Network | |
97,8-MHz | Radio EMC Thomson | PT Radio Estimada Citra | Thomson Radio Network | |
98,2-MHz | POP FM Jogja | PT Radio Mandala Bhakti Swaratama | CPP RadioNet | |
98,6-MHz | Radio GCD FM | PT Radio Gema Cecya Dhaksinarga | ||
99,0-MHz | Radio Vedac | PT Radio Swara Visitama Edukasi Artista | ||
99,4-MHz | Radio Retjo Buntung | PT Radio Retjo Buntung | RB Media | |
100,5-MHz | Radio Impact FM | PT Radio Andalan Muda | GBI Keluarga Allah | |
100,9-MHz | Radio JogjaFamily | Radio Prima Amanat Nusa | Swaragama Group | |
101,3-MHz | Radio Star Jogja | PT Radio Suara Istana | Solopos | |
101,7-MHz | Radio Swaragama | PT Radio Swara Gajah Mada | Swaragama Group | |
102,1-MHz | Radio Smart | PT Radio Pamoring Adagio | KG Radio Network | |
102,5-MHz | Radio Programma 2 | Lembaga Penyiaran Publik RRI | Radio Republik Indonesia | |
102,9-MHz | Radio Programma 3 | Lembaga Penyiaran Publik RRI | Radio Republik Indonesia | |
103,7-MHz | Delta FM Jogja | PT Radio Swara Teknologi Nasional | Masima Media | |
104,1-MHz | Radio Ardia | PT Radio Swara Ardhia | ||
104,5-MHz | Radio Unisi | PT Radio Prima Unisi Yogya | Universitas Islam Indonesia | |
104,9-MHz | Radio Suara Merapi | PT Radio Merapi Indah | ||
105,3-MHz | Radio Rakosa | PT Radio Rakosa | RB Media | |
105,7-MHz | Radio Petra | PT Radio Swara Pelita Nusantara | Universitas Kristen Duta Wacana | |
106,1-MHz | Radio Geronimo | PT Radio Gerha Rowang Nissreyasa Modana | ||
106,3-MHz | Radio Ramasoman | |||
106,6-MHz | Radio Programma 4 | Lembaga Penyiaran Publik RRI | Radio Republik Indonesia | |
106,9-MHz | Radio Global | PT Radio Anjungan Tiara Sakti | ||
107,2-MHz | Radio KR | PT Radio Suara Indrakila | KR Media | |
107,8-MHz | Radio Swadesi |
Kota kembar
- Gangbuk-gu, Seoul, Korea Selatan
- Hong Kong, Hong Kong
- Distrik Commewijne, Suriname
- Baalbek, Lebanon
- Hue, Vietnam
- Hefei, Tiongkok
- Kyoto, Jepang
Referensi
- ^ a b "Kota Yogyakarta Dalam Angka 2019". BPS Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 3 Februari 2020.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di D.I Yogyakarta 2014". Pemprov D.I Yogyakarta. Diakses tanggal 25 Februari 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ Surjomihardjo, Abdurracham. 2008. Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe, Sejarah Sosial 1880–1930. Jakarta: Komunitas Bambu.
- ^ https://www.jogjakota.go.id/pages/geografis
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76 & 141. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Yogyakarta, Indonesia". WeatherAtlas. Diakses tanggal 3 Desember 2022.
- ^ "Climate of Yogyakarta". Diakses tanggal 13 September 2023.
- ^ "Yogyakarta, Indonesia Travel Weather Averages". Weatherbase. Diakses tanggal 3 Desember 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Yogyakarta 2009-2014
- ^ "PDI-P Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kota Yogyakarta". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ Hadi, Usman. "Ini 40 Caleg Terpilih DPRD Kota Yogyakarta 2019-2024". detiknews. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kota Yogyakarta
- ^ BPS, 2010.
- ^ "Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN 9786028449182.
- ^ (Indonesia)Situs Resmi Pemerintah kota Yogyakarta. "Jalur bus" (pdf). Diakses tanggal 21 Juni 2009.
- ^ "Trans Jogja". gudeg.net. Diakses tanggal 2020-06-13.