Lompat ke isi

Kota Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 37: Baris 37:
{{Multiple image|header=Transformasi logo pariwisata Jogja |direction=vertical |width=250 <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image1=Jogja.jpg --> |caption1=Logo lama. <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image2=Logo Jogja Istimewa.jpg --> |caption2=Logo baru.}}
{{Multiple image|header=Transformasi logo pariwisata Jogja |direction=vertical |width=250 <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image1=Jogja.jpg --> |caption1=Logo lama. <!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image2=Logo Jogja Istimewa.jpg --> |caption2=Logo baru.}}


'''Kota Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦏꦸꦛ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|''Kutha Ngayogyakarta''}}, {{IPA-jv|kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ}}) adalah [[ibu kota]] dan pusat pemerintahan Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Sultan Hamengkubuwana]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Adipati Paku Alam]]. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di [[Indonesia]] dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.
'''Kota Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦏꦸꦛ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|''Kutha Ngayogyakarta''}}, {{IPA-jv|kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ}}) adalah [[ibu kota]] dan pusat pemerintahan Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi [[Hamengkubuwono|Sultan Hamengkubuwana]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Adipati Paku Alam]]. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di [[Indonesia]] dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.


Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] pernah menjadi pusat [[Kesultanan Mataram]] antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Ngayogyakarta]] dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi]], Yogyakarta juga pernah menjadi [[ibu kota Indonesia]] antara tahun 1946 hingga 1950.
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] pernah menjadi pusat [[Kesultanan Mataram]] antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Ngayogyakarta]] dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada [[Revolusi Nasional Indonesia|masa revolusi]], Yogyakarta juga pernah menjadi [[ibu kota Indonesia]] antara tahun 1946 hingga 1950.

Revisi per 29 April 2021 11.43

Kota Yogyakarta
Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Gudeg
bahasa Jawa: ꦏꦸꦛ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ
Translit: Kutha Ngayogyakarta
Daerah tingkat II
Dari atas searah jarum jam: Tugu Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, Jalan Malioboro, Universitas Gadjah Mada, Bank Indonesia di Yogyakarta, Tari Golek Ayun-Ayun
Motto: 
Mangayu Hayuning Bawana
bahasa Jawa: ꦩꦔꦪꦸ​ꦲꦪꦸꦤꦶꦁ​ꦧꦮꦤ
Indonesia: Cita-Cita Untuk Menyempurnakan Masyarakat
Slogan: Berhati Nyaman
("Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman")
Peta
Peta
Kota Yogyakarta di Jawa
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta
Peta
Kota Yogyakarta di Indonesia
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta (Indonesia)
Koordinat: 7°48′5″S 110°21′52″E / 7.80139°S 110.36444°E / -7.80139; 110.36444
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
Tanggal berdiri7 Oktober 1756 (umur 268)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 14
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Haryadi Suyuti
 • Wakil BupatiHeroe Poerwadi
Luas
 • Total32,5 km2 (12,5 sq mi)
Populasi
 • Total427.498
 • Kepadatan13.007,13/km2 (33,688,3/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 82,32%
Kristen 17,20%
Katolik 10,66%
Protestan 6,54%
Buddha 0,34%
Hindu 0,13%
Konghucu 0,01%[2]
 • IPMKenaikan 86,61 (2020)
( Tinggi )[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3471 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 274
Pelat kendaraanAB
Kode Kemendagri34.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023YYK
DAURp 691.457.574.000,00- (2019)
Flora resmiKelapa gading
Fauna resmiBurung tekukur
Situs webwww.jogjakota.go.id

Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Kutha Ngayogyakarta, pengucapan bahasa Jawa: [kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ]) adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.

Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada masa revolusi, Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota Indonesia antara tahun 1946 hingga 1950.

Etimologi

Nama Yogyakarta mempunyai arti "Kedamaian Makmur" terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a "tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"), dan Karta yang berarti "makmur". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India di mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya[4].

Pusaka dan Identitas Daerah

  • Tombak Kyai Wijoyo Mukti

Merupakan Pusaka Pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tombak ini dibuat pada tahun 1921 semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Senjata yang sering dipergunakan para prajurit ini mempunyai panjang 3 meter. Tombak dengan pamor wos wutah wengkon dengan dhapur kudhuping gambir ini, landeannya sepanjang 2,5 meter terbuat dari kayu walikun, yakni jenis kayu yang sudah lazim digunakan untuk gagang tombak dan sudah teruji kekerasan dan keliatannya.

Sebelumnya tombak ini disimpan di bangsal Pracimosono dan sebelum diserahkan terlebih dahulu dijamasi oleh KRT. Hastono Negoro, di dalem Yudonegaran. Pemberian nama Wijoyo Mukti baru dilakukan bebarapa hari menjelang upacara penyerahan ke Pemkot Yogyakarta, pada peringatan hari ulang tahun ke-53 Pemerintah kota Yogyakarta tanggal 7 Juni 2000. Upacara penyerahan dilakukan di halaman Balaikota dan pusaka ini dikawal khusus oleh prajurit Kraton ”Bregodo Prajurit Mantrijero”.

Tombak Kyai Wijoyo Mukti melambangkan kondisi Wijoyo Wijayanti. Artinya, kemenangan sejati pada masa depan, di mana seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesenangan lahir bathin karena tercapainya tingkat kesejahteraan yang benar-benar merata.

Geografi

Berkas:Telepon penting kota Yogyakarta.jpg
Telepon penting Kota Yogyakarta (klik gambar untuk memperbesar)

Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung – Semarang – Surabaya – Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.

Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.

Batas Wilayah

Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan).

Adapun batas-batas administratif Yogyakarta adalah:

Utara Kabupaten Sleman
Timur Kabupaten Sleman
Selatan Kabupaten Bantul
Barat Kabupaten Sleman

Iklim & Cuaca

Kota Yogyakarta memiliki iklim yang sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis, dengan tipe iklim muson tropis (Am). Angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin menyebabkan musim kemarau di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Sementara itu, angin muson barat–barat daya yang bersifat lembab dan membawa banyak uap air menyebabkan musim penghujan di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini bertiup pada periode November hingga April. Rata-rata curah hujan di wilayah kota Yogyakarta adalah ±2012 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahunnya. Tingkat kelembapan rata-rata per tahun di wilayah ini adalah ±77%.[5]

Data iklim Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 34
(93)
34.2
(93.6)
34.7
(94.5)
35.3
(95.5)
34.1
(93.4)
34.3
(93.7)
34.3
(93.7)
35.4
(95.7)
36.8
(98.2)
37.9
(100.2)
37.7
(99.9)
34.6
(94.3)
37.9
(100.2)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 28.6
(83.5)
28.7
(83.7)
28.9
(84)
29.1
(84.4)
28.7
(83.7)
28.2
(82.8)
27.7
(81.9)
28
(82)
28.3
(82.9)
29.3
(84.7)
29
(84)
28.7
(83.7)
28.6
(83.44)
Rata-rata harian °C (°F) 26.3
(79.3)
26.5
(79.7)
26.6
(79.9)
27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
26.2
(79.2)
25.4
(77.7)
25.6
(78.1)
26.4
(79.5)
27
(81)
26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
26.44
(79.63)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.3
(73.9)
23.1
(73.6)
23
(73)
23.1
(73.6)
22.8
(73)
22.2
(72)
21.4
(70.5)
21
(70)
21.4
(70.5)
22.6
(72.7)
23.2
(73.8)
23.2
(73.8)
22.53
(72.53)
Rekor terendah °C (°F) 20.4
(68.7)
20.3
(68.5)
18.3
(64.9)
19.8
(67.6)
18.1
(64.6)
16.4
(61.5)
16.3
(61.3)
17.4
(63.3)
17.9
(64.2)
18.5
(65.3)
19.9
(67.8)
20.1
(68.2)
16.3
(61.3)
Presipitasi mm (inci) 336
(13.23)
381
(15)
354
(13.94)
282
(11.1)
107
(4.21)
44
(1.73)
20
(0.79)
12
(0.47)
29
(1.14)
116
(4.57)
278
(10.94)
315
(12.4)
2.274
(89,52)
Rata-rata hari hujan 15 14 13 11 5 3 1 1 3 5 11 14 96
% kelembapan 83 83 83 83 84 84 83 81 80 80 83 82 82.4
Rata-rata sinar matahari harian 5.7 6.2 6.7 7.0 7.5 7.6 7.8 8.0 7.9 7.7 6.8 6.4 7.11
Sumber #1: BMKG[6] & WeatherAtlas (semua kecuali rekor tertinggi dan terendah)[7]
Sumber #2: ClimateData[8] & Weatherbase (rekor tertinggi dan terendah saja)[9]

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

Nomor urut Wali kota Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Wakil
1 Mohammad Enoch
(1893–1965)
Penugasan Pemerintah Mei 1947 Juli 1947 2 bulan
2 Soedarisman Poerwokoesoemo
(1913–1988)
PNI Juli 1947 Januari 1966 18 tahun, 6 bulan
3 Soedjono A. Y. ABRIAngkatan Darat Januari 1966 November 1975 9 tahun. 11 bulan
4 H. Ahmad ABRIAngkatan Darat November 1975 Mei 1981 5 tahun, 6 bulan
5 Soegiarto ABRIAngkatan Darat 1981 1986 6 tahun
6 Djatmikanto Danumartono
(lahir 1944)
ABRIAngkatan Darat 13 Mei 1986 17 September 1991 5 tahun, 5 bulan
7   R. Widagdo
(1942–2018)
ABRIAngkatan Darat 1991 1996 5 tahun
1996 2001 5 tahun
8   Herry Zudianto
(lahir 1955)
PAN 20 Desember 2001 20 Desember 2006 5 tahun Syukri Fadholi
2001-2006
20 Desember 2006 20 Desember 2011 5 tahun Haryadi Suyuti
2006-2011
9 Haryadi Suyuti
(lahir 1964)
Golkar 20 Desember 2011 20 Desember 2016 5 tahun Imam Priyono
2011-2016
Sulistyo
(Penjabat)
Penugasan Pemerintah 20 Desember 2016 22 Mei 2017 5 bulan, 3 hari
(9) Haryadi Suyuti
(lahir 1964)
Golkar 22 Mei 2017 22 Mei 2022 5 tahun Heroe Poerwadi
2017-2022
Sumadi
(Penjabat)
(lahir 1963)
Penugasan Pemerintah 22 Mei 2022 22 Mei 2023 1 tahun
Singgih Raharjo
(Penjabat)
(lahir 1965)
Penugasan Pemerintah 22 Mei 2023 Petahana 1 tahun, 173 hari


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Yogyakarta dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[10] 2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029
PKB 0 Steady 0 Steady 0 Kenaikan 2
Gerindra (baru) 2 Kenaikan 5 Steady 5 Steady 5
PDI-P 11 Kenaikan 15 Penurunan 13 Penurunan 11
Golkar 5 Steady 5 Penurunan 4 Kenaikan 5
NasDem (baru) 1 Kenaikan 4 Steady 4
PKS 5 Penurunan 4 Kenaikan 5 Steady 5
PAN 5 Steady 5 Kenaikan 6 Penurunan 4
Demokrat 10 Penurunan 1 Kenaikan 2 Penurunan 0
PPP 2 Kenaikan 4 Penurunan 1 Kenaikan 4
Jumlah Anggota 40 Steady 40 Steady 40 Steady 40
Jumlah Partai 7 Kenaikan 8 Steady 8 Steady 8

Kemantren

Kota Yogyakarta memiliki 14 Kemantren dan 45 Kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 410.262 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 32,50 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 12.623 jiwa/km².[13][14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Yogyakarta, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Hanacaraka Transliterasi Kodepos[15] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
34.71.04 Danurejan ꦢꦤꦸꦸꦉꦗꦤ꧀ Danurĕjan atau Danurějan 55211-55213 3
34.71.05 Gedongtengen ꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦠꦼꦔꦼꦤ꧀ Gĕḍongtĕngĕn atau Gědhongtěngěn 55271-55272 2
34.71.03 Gondokusuman ꦒꦤ꧀ꦢꦏꦸꦱꦸꦩꦤ꧀ Gåndåkusuman 55221-55225 5
34.71.10 Gondomanan ꦒꦤ꧀ꦢꦩꦤꦤ꧀ Gåndåmanan 55121-55122 2
34.71.02 Jetis ꦗꦼꦛꦶꦱ꧀ Jĕṭis atau Jěthis 55231-55233 3
34.71.14 Kotagede ꦏꦸꦛꦒꦼꦝꦺ Kuṭagĕdhé atau Kuthagědhe 55171-55173 3
34.71.09 Kraton ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ Karaton 55131-55133 3
34.71.08 Mantrijeron ꦩꦤ꧀ꦠꦿꦶꦗꦼꦫꦺꦴꦤ꧀ Mantrijĕron atau Mantrijěron 55141-55143 3
34.71.12 Mergangsan ꦩꦼꦂꦒꦁꦱꦤ꧀ Mĕrgangsan atau Měrgangsan 55151-55153 3
34.71.06 Ngampilan ꦔꦩ꧀ꦥꦶꦭ꧀ꦭꦤ꧀ Ngampilan 55261-55262 2
34.71.11 Pakualaman ꦥꦏꦸꦮꦭꦩ꧀ꦩꦤ꧀ Pakualaman 55111-55112 2
34.71.01 Tegalrejo ꦠꦼꦒꦭ꧀ꦉꦗ Tĕgalrĕjå atau Těgalrějå 55241-55244 4
34.71.13 Umbulharjo ꦈꦩ꧀ꦧꦸꦭ꧀ꦲꦂꦗ Umbulharjå 55161-55167 7
34.71.07 Wirobrajan ꦮꦶꦫꦧꦿꦗꦤ꧀ Wiråbrajan 55251-55253 3
TOTAL 45


Demografi

Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010[16]., berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara. Sementara tahun 2017 jumlah penduduk kota ini bertambah menjadi 422.732 jiwa dengan kepadatan 13.007,13 jiwa/km².[1]

Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat kota Yogyakarta 82,32%, dengan jumlah penganut Katolik dan Kristen Protestan yang relatif signifikan (Katolik 10,66% dan Protestan 6,54%). Sebagian kecil lagi adalah pemeluk agama Buddha 0,34%, Hindu 0,13% dan Konghucu 0,01%.[2] Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.

Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.

Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

Bahasa

Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kota Yogyakarta.[17] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kota Yogyakarta.[18] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kota Yogyakarta adalah bahasa Indonesia.

Transportasi

Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta – Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 – 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.

Transportasi Darat

Bus kota

Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak mengenal istilah angkutan kota (angkot dengan armada minibus). Transportasi darat di dalam Yogyakarta dilayani oleh sejumlah bus kota. Kota Yogyakarta punya sejumlah jalur bus yang dioperasikan oleh koperasi masing-masing (antara lain Aspada, Kobutri, Kopata, Koperasi Pemuda Sleman, dan Puskopkar) yang melayani rute-rute tertentu:[19]

Trans Jogja

Sejak Maret 2008, sistem transportasi bus yang baru, bernama Trans Jogja hadir melayani sebagai transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Trans Jogja merupakan bus 3/4 yang melayani berbagai kawasan di Kota, Sleman dan sebagian Bantul. Hingga saat ini (Tahun 2017), telah ada 17 (tujuh belas) trayek yang melayani berbagai sarana vital di Yogyakarta, yaitu[20]:

  • Trayek 1A dan Trayek 1B, melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
  • Trayek 2A dan Trayek 2B, melayani kawasan perkantoran Kotabaru dan Sukonandi.
  • Trayek 3A dan Trayek 3B, melayani kawasan selatan, termasuk juga kawasan sejarah Kotagede.
  • Trayek 4A dan Trayek 4B, melayani kawasan pendidikan, seperti UII, APMD, UIN Sunan Kalijaga, dan Stasiun Lempuyangan.
  • Trayek 5A dan Trayek 5B, melayani kawasan Jalan Magelang dan kawasan Seturan
  • Trayek 6A dan Trayek 6B, melayani kawasan barat daya, seperti kampus UMY dan Jalan Parangtritis.
  • Trayek 7, melayani kawasan timur seperti Jalan Wonosari dan Babarsari
  • Trayek 8, melayani kawasan barat seperti Gamping dan Ringroad Barat
  • Trayek 9, melayani kawasan sejarah bagian barat seperti Ngabean pasthy dan Pojok Beteng
  • Trayek 10, melayani kawasan Gamping dan Stasiun Lempuyangan
  • Trayek 11, melayani kawasan Condong Catur dan Pasar telo

Trans Jogja sangat diminati selain karena aman dan nyaman, tarif yang saat ini diterapkan juga terjangkau, yaitu Rp 3.500,- untuk sekali jalan, dengan dua sistem tiket: sekali jalan dan berlangganan. Bagi tiket berlangganan, dikenakan potongan sebesar 50% untuk pelajar dan 15% untuk umum.

Taksi

Taksi mudah dijumpai di berbagai ruas jalan di Yogyakarta, terutama di ruas protokol dan kawasan pusat ekonomi dan wisata. Ada berbagai perusahaan taksi yang melayani angkutan ini, dari yang berupa sedan hingga minibus.

Kereta Api

Transportasi ke Yogyakarta dapat menggunakan kereta api, dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kebumen, Semarang, Solo, Blitar, Surabaya, Malang, Jember, dan Banyuwangi. Terdapat sebanyak kurang lebih 33 kereta api yang melintasi Kota Yogyakarta (dengan total sebanyak 121-139 total jadwal perjalanan perharinya).

Terdapat 2 stasiun besar di Kota Yogyakarta, yaitu Stasiun Yogyakarta (dikenal sebagai Stasiun Tugu) dan Stasiun Lempuyangan. Tersedia kereta api komuter yang menghubungkan Kutoarjo dengan Yogyakarta, kereta tersebut bernama Prameks, dan untuk penghubung Kota Surakarta dengan Yogyakarta, kereta tersebut bernama KRL Joglo yang merupakan pengganti KA Prameks dan dikelola oleh KAI Commuter.

Selain itu juga tersedia KA Bandara (Bandara YIA) yang merupakan tujuan Stasiun Wojo atau Stasiun Kebumen.

Bus

Bus AKAP tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa, datang dan berangkat dari Terminal Penumpang Yogyakarta, yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.

Transportasi Udara

Transportasi udara dari dan ke Yogyakarta dilayani oleh Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi Jalan Adisucipto KM 9, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Bandara ini melayani penerbang domestik ke kota-kota besar di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), Sumatra (Batam), Bali, Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan), dan Sulawesi (Makassar).

Selain itu, bandara ini juga melayani penerbangan harian ke Singapura dan Kuala Lumpur dengan AirAsia dan SilkAir.

Pendidikan

Sekolah dasar

  • SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim Internasional
  • SD Islam Terpadu Al-Khairaat Yogyakarta
  • SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
  • SMP Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Internasional
  • SMA Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
  • SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
  • SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
  • SMA Budi Mulia Dua Yogyakarta

Media Massa

Televisi

Masyarakat Kota Yogyakarta dapat menikmati sejumlah siaran televisi (lokal dan nasional, dari DIY maupun Jateng), dengan menggunakan televisi analog maupun televisi digital.

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Pemilik Status Asal Daerah
Analog (PAL)
22 479,25 MHz UHF TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional DIY
TVRI Yogyakarta Pemerintah Provinsi DIY Lokal
24 495,25 MHz Trans TV PT Trans TV Yogyakarta Bandung Trans Media Nasional
26 511,25 MHz MNCTV PT TPI Dua Media Nusantara Citra
28 527,25 MHz Indosiar PT Indosiar Lintas Yogya Televisi Surya Citra Media
30 543,25 MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon Visi Media Asia Nasional DIY
32 559,25 MHz RCTI PT RCTI Dua Media Nusantara Citra
34 575,25 MHz SCTV PT Surya Citra Nugraha Surya Citra Media
36 591,25 MHz GTV PT GTV Dua Media Nusantara Citra
38 607,25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung Visi Media Asia
40 623,25 MHz RBTV Kompas TV PT Reksa Birama Media Universitas AMIKOM Yogyakarta
KG Media
Lokal
42 639,25 MHz MetroTV PT Media Televisi Yogyakarta Media Group Nasional
44 655,25 MHz ADiTV City TV Network PT Arah Dunia Televisi Muhammadiyah Lokal
46 671,25 MHz Trans7 PT Trans7 Yogyakarta Bandung Trans Media Nasional DIY
48 687,25 MHz Jogja TV Indonesia Network PT Yogyakarta Tugu Televisi Kelompok Media Bali Post Lokal
50 703,25 MHz TATV PT Televisi Terang Abadi TA Media Group Jawa Tengah
54 735,25 MHz iNews PT Mataram Gapura Televisi Media Nusantara Citra Nasional
55 743,25 MHz Rajawali Televisi PT Jogja Citra Nuansa Nusantara Televisi Rajawali Corpora DIY
56 751,25 MHz O Channel PT Omni Parahyangan Surya Citra Media Lokal Jawa Tengah
57 759,25 MHz NET. PT Mitra Televisi Yogyakarta Net Visi Media Nasional DIY
61 791,25 MHz Kresna TV PT Mega Adi Citra Lokal
Digital (DVB-T2)
25 506 MHz UHF SCTV PT Surya Citra Nugraha Surya Citra Media Nasional DIY
Indosiar PT Indosiar Lintas Yogya Televisi
O Channel PT Omni Parahyangan
Mentari TV
27 522 MHz MetroTV PT Media Televisi Yogyakarta Media Group
Magna Channel
BNTV
Jogja Istimewa TV Pemerintah DIY Lokal
29 538 MHz TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional
TVRI Yogyakarta Lokal
TVRI Kanal 3 Nasional
TVRI Sport HD
Tegar TV Jogja Tegar TV PT Tegar TV Yogyakarta Lokal
Sangaji TV PT Terang Abadi Digital Satu Televisi TA Media Group
ADiTV PT Arah Dunia Televisi Muhammadiyah
Nusantara TV PT Nusantara Media Mandiri Yogyakarta NT Corp Nasional
Inspira TV PT Untukmu Indonesia Yogyakarta Global Garda Media Berjaringan
Lokal
35 586 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon Visi Media Asia Nasional
tvOne PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung
41 634 MHz RCTI PT RCTI Dua Media Nusantara Citra
MNCTV PT TPI Dua
GTV PT GTV Dua
iNews PT Matahari Yogya Televisi
47 682 MHz Trans TV PT Trans TV Yogyakarta Bandung Trans Media
Trans7 PT Trans7 Yogyakarta Bandung
CNN Indonesia PT Detik Tivi Satu
CNBC Indonesia PT Trans Berita Bisnis Enam
Kompas TV PT Borneo Television KG Media

Koran

Kota Yogyakarta memiliki 11 koran yang terbit antara lain:

Nama Jenis Jaringan Perusahaan Bahasa
Koran SINDO Edisi Yogyakarta Nasional Koran SINDO SINDOMedia
(melalui MNC)
Indonesia
Republika Edisi Yogyakarta Republika Mahaka Media
Kompas Edisi Yogyakarta Kompas Kompas Gramedia
Bisnis Indonesia Edisi Yogyakarta Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika
Media Indonesia Edisi Yogyakarta Media Indonesia Media Group
Joglosemar Lokal Sritex Intisari
Radar Jogja Jawa Pos Grup Jawa Pos
Kedaulatan Rakyat Yogyakarta Kedaulatan Rakyat Kedaulatan Rakyat
Tribun Jogja Kompas Kompas Gramedia
Harian Jogja Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika

Radio

Kota Yogyakarta juga memiliki 35 buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Signal Nama stasiun Badan usaha Perusahaan pemilik
774-KHz AM Radio Suara Yogyakarta
1062-KHz Radio Erbe
1107-KHz Radio Programma 4 RRI
1152-KHz Radio Suara Istana
1188-KHz Radio Anak Yogyakarta Suara Edukasi
1251-KHz Radio Pendidikan Yogyakarta Suara Edukasi
87,9-MHz FM Radio Arma Sebelas PT Radio Arma Sebelas
88,3-MHz Radio Q Yogyakarta PT Radio Ria Kencana
88,7-MHz I-Radio Yogyakarta PT Radio Permata Swaranusa MRA Media
89,1-MHz Bantul Radio PT Radio Sangga Buana Citra
89,5-MHz JIZ FM PT Radio Rasika Ardaya Lilaswara Madyantara Gen FM Jakarta
90,3-MHz Radio Sasando PT Radio Swara Sasando
90,7-MHz Radio UTY Medari PT Radio Siaran D.I Medari Universitas Teknologi Yogyakarta
91,1-MHz Radio Programma 1 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
91,5-MHz Best FM Jogja PT Radio Gema Suara Mendut CPP RadioNet
91,9-MHz Radio Amega PT Radio Aloisia Megaswara
92,3-MHz MQFM Jogja PT Radio Swara Sembada Manajemen Qolbu
92,7-MHz MBS FM PT Radio Mataram Buana Suara RB Media
93,2-MHz Radio Argo Sosro PT Radio Swara Argo Sosro
93,8-MHz Megaswara FM PT Radio Adhikarta FM
94,2-MHz Radio Persatuan PT Radio Persatuan
94,6-MHz Radio Kota Perak PT Radio Kota Perak
95,0-MHz Radio Masdha PT Radio Swara Mahasiswa Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma
95,4-MHz Yasika FM Jogja PT Radio Yasa Sindi Kalyane CPP RadioNet
95,8-MHz Prambors Yogyakarta PT Radio Kidung Indah Suara Serasi Masima Media
96,2-MHz Radio Istakalisa PT Radio Istakalisa Institut Sains & Teknologi AKPRIND
97,0-MHz MNC Trijaya FM Yogyakarta PT Radio Efkindo MNC Networks
97,4-MHz Radio Sonora Yogyakarta PT Radio Biwara Kirana Mataram KG Radio Network
97,8-MHz Radio EMC Thomson PT Radio Estimada Citra Thomson Radio Network
98,2-MHz POP FM Jogja PT Radio Mandala Bhakti Swaratama CPP RadioNet
98,6-MHz Radio GCD FM PT Radio Gema Cecya Dhaksinarga
99,0-MHz Radio Vedac PT Radio Swara Visitama Edukasi Artista
99,4-MHz Radio Retjo Buntung PT Radio Retjo Buntung RB Media
100,5-MHz Radio Impact FM PT Radio Andalan Muda GBI Keluarga Allah
100,9-MHz Radio JogjaFamily Radio Prima Amanat Nusa Swaragama Group
101,3-MHz Radio Star Jogja PT Radio Suara Istana Solopos
101,7-MHz Radio Swaragama PT Radio Swara Gajah Mada Swaragama Group
102,1-MHz Radio Smart PT Radio Pamoring Adagio KG Radio Network
102,5-MHz Radio Programma 2 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
102,9-MHz Radio Programma 3 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
103,7-MHz Delta FM Jogja PT Radio Swara Teknologi Nasional Masima Media
104,1-MHz Radio Ardia PT Radio Swara Ardhia
104,5-MHz Radio Unisi PT Radio Prima Unisi Yogya Universitas Islam Indonesia
104,9-MHz Radio Suara Merapi PT Radio Merapi Indah
105,3-MHz Radio Rakosa PT Radio Rakosa RB Media
105,7-MHz Radio Petra PT Radio Swara Pelita Nusantara Universitas Kristen Duta Wacana
106,1-MHz Radio Geronimo PT Radio Gerha Rowang Nissreyasa Modana
106,3-MHz Radio Ramasoman
106,6-MHz Radio Programma 4 Lembaga Penyiaran Publik RRI Radio Republik Indonesia
106,9-MHz Radio Global PT Radio Anjungan Tiara Sakti
107,2-MHz Radio KR PT Radio Suara Indrakila KR Media
107,8-MHz Radio Swadesi

Kota kembar

Referensi

  1. ^ a b "Kota Yogyakarta Dalam Angka 2019". BPS Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  2. ^ a b "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di D.I Yogyakarta 2014". Pemprov D.I Yogyakarta. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  4. ^ Surjomihardjo, Abdurracham. 2008. Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe, Sejarah Sosial 1880–1930. Jakarta: Komunitas Bambu.
  5. ^ https://www.jogjakota.go.id/pages/geografis
  6. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76 & 141. Diakses tanggal 13 September 2024. 
  7. ^ "Yogyakarta, Indonesia". WeatherAtlas. Diakses tanggal 3 Desember 2022. 
  8. ^ "Climate of Yogyakarta". Diakses tanggal 13 September 2023. 
  9. ^ "Yogyakarta, Indonesia Travel Weather Averages". Weatherbase. Diakses tanggal 3 Desember 2022. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Yogyakarta 2009-2014
  11. ^ "PDI-P Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kota Yogyakarta". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  12. ^ Hadi, Usman. "Ini 40 Caleg Terpilih DPRD Kota Yogyakarta 2019-2024". detiknews. Diakses tanggal 2023-05-03. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  15. ^ Kode Pos Kota Yogyakarta
  16. ^ BPS, 2010.
  17. ^ "Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  18. ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN 9786028449182. 
  19. ^ (Indonesia)Situs Resmi Pemerintah kota Yogyakarta. "Jalur bus" (pdf). Diakses tanggal 21 Juni 2009. 
  20. ^ "Trans Jogja". gudeg.net. Diakses tanggal 2020-06-13. 

Lihat pula

Pranala luar