Lompat ke isi

Liberalisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28: Baris 28:


=== Klasik dan modern ===
=== Klasik dan modern ===

==== John Locke dan Thomas Hobbes ====

==== James Madison dan Montesquieu ====

==== Kelompok Coppet dan Benjamin Constant ====

==== Liberalisme Inggris ====


=== Teori ekonomi liberal ===
=== Teori ekonomi liberal ===

==== Ekonomi Keynesian ====


=== Teori feminis liberal ===
=== Teori feminis liberal ===

Revisi per 6 Februari 2022 14.41

Liberalisme adalah sebuah pandangan filosofi politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di hadapan hukum. [1] [2] [3] Orang-orang liberal mendukung beragam pandangan tergantung kepada pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ini, tetapi umumnya mereka mendukung hak-hak individu (termasuk hak-hak sipil dan hak asasi manusia), demokrasi, sekularisme, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama dan ekonomi pasar. [4] [5] [6]

Liberalisme menjadi gerakan yang berbeda di Zaman Pencerahan dan menjadi populer di kalangan filsuf dan ekonom Barat. Liberalisme berusaha untuk menggantikan norma-norma hak istimewa turun-temurun, agama negara, monarki absolut, hak ilahi raja dan konservatisme tradisional dengan demokrasi perwakilan dan supremasi hukum. Para liberal juga mengakhiri kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan dan hambatan perdagangan lainnya. Ini dimaksudkan untuk mempromosikan perdagangan bebas dan marketisasi. [7] Filsuf John Locke sering dikreditkan sebagai pendiri liberalisme sebagai sebuah tradisi yang berdasarkan kontrak sosial, dengan alasan bahwa setiap orang memiliki hak alami untuk hidup, atas kebebasan dan properti dan pemerintah tidak boleh melanggar hak-hak ini. [8] Sementara tradisi liberal Inggris menekankan perluasan demokrasi, liberalisme Prancis menekankan penolakan otoritarianisme dan terkait dengan pembangunan bangsa. [9]

Para pemimpin dalam Revolusi Agung Inggris tahun 1688, [10] Revolusi Amerika tahun 1776 dan Revolusi Perancis tahun 1789 menggunakan filosofi liberal untuk menggulingkan kedaulatan kerajaan yang absolut dengan senjata. Liberalisme mulai menyebar dengan cepat terutama setelah Revolusi Perancis. Pada abad ke-19, banyak pemerintahan liberal didirikan di sebagian besar negara-negara di Eropa dan Amerika Selatan. Ini bersamaan dengan mapannya republikanisme di Amerika Serikat. [11] Di Inggris era Victoria, liberalisme digunakan untuk mengkritik institusi politik yang mapan, dengan merujuk pada ilmu pengetahuan dan akal budi atas nama rakyat. [12] Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, liberalisme di Kekaisaran Ottoman dan Timur Tengah mempengaruhi periode reformasi seperti Tanzimat dan Al-Nahda serta munculnya konstitusionalisme, nasionalisme, dan sekularisme. Sebelum 1920, lawan ideologi utama liberalisme adalah komunisme, konservatisme dan sosialisme, [13] tetapi liberalisme kemudian menghadapi tantangan ideologis utama dari fasisme dan Marxisme-Leninisme sebagai lawan baru. Selama abad ke-20, ide-ide liberal menyebar lebih jauh, terutama di Eropa Barat, ketika demokrasi liberal tampil sebagai pemenang dalam kedua perang dunia. [14]

Di Eropa dan Amerika Utara, pembentukan liberalisme sosial (sering disebut liberalisme sederhana di Amerika Serikat) menjadi elemen penting dalam perluasan negara kesejahteraan. [15] Hari ini, partai-partai liberal banyak memegang kekuasaan dan pengaruh di seluruh dunia. Elemen fundamental masyarakat kontemporer memiliki akar liberal. Gelombang awal liberalisme mempopulerkan individualisme ekonomi sambil memperluas pemerintahan konstitusional dan otoritas parlementer. [16] Kaum liberal mencari dan menetapkan tatanan konstitusional yang menghargai kebebasan individu yang penting, seperti kebebasan berbicara dan kebebasan berserikat; kebebasan beragama, pengadilan yang independen, pengadilan publik oleh juri; dan penghapusan hak-hak istimewa aristokrat. [16] Gelombang pemikiran dan perjuangan liberal modern belakangan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan untuk memperluas hak-hak sipil. [17] Kaum liberal banyak mendukung kesetaraan gender dan kesetaraan ras dalam upaya mereka untuk mempromosikan hak-hak sipil. Gerakan hak-hak sipil global di abad ke-20 bermaksud untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Tujuan lain yang sering dipromosikan oleh kaum liberal termasuk hak pilih universal dan akses universal ke pendidikan.

Etimologi dan definisi

Kata-kata seperti liberal, liberty, libertarian, dan libertine semuanya mempunyai akar sejarah ke bahasa Latin liber, yang berarti "bebas". [18] Salah satu contoh pertama yang tercatat dari penggunaan kata liberal terjadi pada tahun 1375, ketika digunakan untuk menggambarkan seni liberal dalam konteks pendidikan yang diinginkan untuk orang yang merdeka. [18] Hubungan awal kata itu dengan pendidikan klasik universitas abad pertengahan membuka jalan bagi munculnya denotasi dan konotasi yang berbeda. Liberal dapat merujuk pada "bebas dalam menganugerahkan" sejak tahun 1387, "dibuat tanpa tugas" pada tahun 1433, "diizinkan secara bebas" pada tahun 1530 dan "bebas dari pengekangan"—seringkali sebagai komentar yang merendahkan—pada abad ke-16 dan ke-17. [18] Di Inggris abad ke-16, liberal bisa memiliki atribut positif atau negatif dalam mengacu pada kemurahan hati atau kecerobohan seseorang. [18] Dalam Much Ado About Nothing, William Shakespeare menulis tentang "seorang penjahat liberal" yang "telah [...] mengakui pertemuan kejinya". [18] Dengan munculnya Abad Pencerahan, kata liberal memperoleh makna yang lebih positif yang didefinisikan sebagai "bebas dari prasangka yang sempit" pada tahun 1781 dan "bebas dari kefanatikan" pada tahun 1823. [18] Pada tahun 1815, penggunaan pertama kata "liberalisme" muncul dalam bahasa Inggris. [19] Di Spanyol, kaum liberal, kelompok pertama yang menggunakan label liberal dalam konteks politik, [20] berjuang selama beberapa dekade untuk melakukan implementasi Konstitusi 1812. Dari tahun 1820 hingga 1823 selama Trienio Liberal, Raja Ferdinand VII dipaksa oleh kaum liberal untuk bersumpah untuk menegakkan Konstitusi. Pada pertengahan abad ke-19, kata liberal digunakan sebagai istilah politis untuk partai dan gerakan di seluruh dunia. [21]

Seiring berjalannya waktu, arti kata liberalisme mulai menjadi berbeda di berbagai belahan dunia. Menurut Encyclopædia Britannica: "Di Amerika Serikat, liberalisme diasosiasikan dengan kebijakan negara kesejahteraan dari program New Deal dari administrasi Demokrat Pres. Franklin D. Roosevelt, sedangkan di Eropa lebih sering dikaitkan dengan komitmen pemerintahan yang terbatas dan kebijakan ekonomi laissez-faire". [22] Akibatnya, di Amerika Serikat ide-ide individualisme dan ekonomi laissez-faire yang sebelumnya dikaitkan dengan liberalisme klasik menjadi dasar bagi munculnya aliran pemikiran libertarian [23] dan merupakan bagian penting dari konservatisme Amerika.

Di Eropa dan Amerika Latin, kata liberalisme berarti bentuk moderat dari liberalisme klasik, tidak seperti Amerika Utara. Istilah ini mencakup liberalisme konservatif kanan-tengah (liberalisme kanan) dan liberalisme sosial kiri-tengah (liberalisme kiri). [24] Tidak seperti Eropa dan Amerika Latin, kata liberalisme di Amerika Utara hampir secara eksklusif merujuk pada liberalisme sosial (liberalisme kiri). Partai Kanada yang dominan adalah Partai Liberal dan Partai Demokrat biasanya dianggap liberal di Amerika Serikat. [25] [26] [27] Di Amerika Serikat, kaum liberal konservatif biasanya disebut konservatif dalam arti luas. [28] [29]

Filosofi

Liberalisme—baik sebagai arus politik maupun tradisi intelektual—sebagian besar merupakan fenomena modern yang bermula di abad ke-17, meskipun beberapa gagasan filosofis liberal telah mempunyai pendahulu di zaman klasik dan di Kekaisaran Tiongkok. [30] [31] Kaisar Romawi Marcus Aurelius memuji, "gagasan tentang pemerintahan yang diatur dengan memperhatikan persamaan hak dan kebebasan berbicara yang sama, dan gagasan tentang pemerintahan yang menghormati hampir semua kebebasan dari yang diperintah". [32] Para sarjana mengakui sejumlah prinsip yang umum bagi kaum liberal kontemporer dalam karya-karya beberapa Sofis dan dalam Orasi Pemakaman oleh Pericles. [33] Filsafat liberal melambangkan tradisi intelektual yang luas yang telah meneliti dan mempopulerkan beberapa prinsip yang paling penting dan kontroversial di dunia modern. Hasil ilmiah dan akademisnya yang luar biasa dianggap mempunyai "kekayaan dan keragaman", tetapi keragaman itu sering diartikan bahwa liberalisme datang dalam formulasi yang berbeda dan menghadirkan tantangan bagi siapa pun untuk mencari definisi yang tepat. [34]

Liberalisme Eropa Kontinental terbagi antara moderat dan progresif, dengan moderat cenderung ke elitisme dan progresif mendukung universalisasi institusi fundamental seperti hak pilih universal, pendidikan universal dan perluasan hak milik. Seiring berjalannya waktu, kaum moderat menggantikan kaum progresif sebagai penjaga utama liberalisme Eropa kontinental. [35]

Tema utama

Meskipun semua doktrin liberal memiliki warisan yang sama, para sarjana sering berasumsi bahwa doktrin-doktrin tersebut mengandung "aliran pemikiran yang terpisah dan seringkali bertentangan". [36] Tujuan para ahli teori dan filsuf liberal berbeda di berbagai waktu, budaya, dan benua. Keragaman liberalisme dapat dilihat dari banyaknya kualifikasi yang dilekatkan oleh para pemikir dan gerakan liberal pada istilah "liberalisme", termasuk klasik, egaliter, ekonomi, sosial, negara kesejahteraan, etika, humanis, deontologis, perfeksionis, demokratis, institusional dan sebagainya. [37] Terlepas dari variasi-variasi ini, pemikiran liberal memang mempunyai beberapa konsepsi yang pasti dan mendasar.

Filsuf politik John Gray mengidentifikasi hal umum dalam pemikiran liberal seperti menjadi individualis, egaliter, melioris dan universalis. Elemen individualis menentang tekanan kolektivisme sosial; elemen egaliter memberikan nilai dan status moral yang sama untuk semua individu; elemen melioris menegaskan bahwa generasi berikutnya dapat meningkatkan pengaturan sosial politik mereka dan elemen universalis menegaskan kesatuan moral yang dimiliki oleh spesies manusia dan meminggirkan perbedaan budaya lokal. [38] Unsur melioris telah menjadi suatu kontroversi. Namun, para pemikir seperti Immanuel Kant percaya pada kemajuan manusia. Sementara pandangan ini dikritik oleh para pemikir seperti Jean-Jacques Rousseau, yang menganggap bahwa upaya manusia untuk memperbaiki diri melalui kerja sama sosial akan mengalami kegagalan. [39]

Tradisi filsafat liberal melakukan pembenaran melalui beberapa proyek intelektual. Anggapan moral dan politik liberalisme telah didasarkan pada tradisi seperti hak alami dan teori utilitarian, meskipun terkadang kaum liberal juga meminta dukungan dari kalangan ilmiah dan agama. [40] Melalui semua aliran dan tradisi ini, para sarjana telah mengidentifikasi aspek umum utama pemikiran liberal sebagai berikut: percaya pada kesetaraan dan kebebasan individu, mendukung kepemilikan pribadi dan hak-hak individu, mendukung gagasan pemerintahan konstitusional yang kekuasannya dibatasi, dan mengakui pentingnya nilai-nilai terkait seperti pluralisme, toleransi, otonomi, integritas tubuh dan persetujuan. [41]

Klasik dan modern

John Locke dan Thomas Hobbes

James Madison dan Montesquieu

Kelompok Coppet dan Benjamin Constant

Liberalisme Inggris

Teori ekonomi liberal

Ekonomi Keynesian

Teori feminis liberal

Teori liberal sosial

Teori anarko-kapitalis

Sejarah

Kritik dan dukungan

Referensi

  1. ^ "liberalism In general, the belief that it is the aim of politics to preserve individual rights and to maximize freedom of choice." Concise Oxford Dictionary of Politics, Iain McLean and Alistair McMillan, Third edition 2009, ISBN 978-0-19-920516-5.
  2. ^ "political rationalism, hostility to autocracy, cultural distaste for conservatism and for tradition in general, tolerance, and [...] individualism". John Dunn. Western Political Theory in the Face of the Future (1993). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-43755-4.
  3. ^ "With a nod to Robert Trivers' definition of altruistic behaviour" (Trivers 1971), Satoshi Kanazawa defines liberalism (as opposed to conservatism) as "the genuine concern for the welfare of genetically unrelated others and the willingness to contribute larger proportions of private resources for the welfare of such others" (Kanazawa 2010).
  4. ^ Adams, Sean; Morioka, Noreen; Stone, Terry Lee (2006). Color Design Workbook: A Real World Guide to Using Color in Graphic Design. Gloucester, Mass.: Rockport Publishers. hlm. 86. ISBN 1-59253-192-X. OCLC 60393965. 
  5. ^ Kumar, Rohit Vishal; Joshi, Radhika (October–December 2006). "Colour, Colour Everywhere: In Marketing Too". SCMS Journal of Indian Management. 3 (4): 40–46. ISSN 0973-3167. SSRN 969272alt=Dapat diakses gratis. 
  6. ^ Cassel-Picot, Muriel "The Liberal Democrats and the Green Cause: From Yellow to Green" in Leydier, Gilles and Martin, Alexia (2013) Environmental Issues in Political Discourse in Britain and Ireland. Cambridge Scholars Publishing. p.105. ISBN 9781443852838
  7. ^ Gould, p. 3.
  8. ^ "All mankind [...] being all equal and independent, no one ought to harm another in his life, health, liberty, or possessions", John Locke, Second Treatise of Government
  9. ^ Kirchner, p. 3.
  10. ^ Steven Pincus (2009). 1688: The First Modern RevolutionPerlu mendaftar (gratis). Yale University Press. ISBN 978-0-300-15605-8. Diakses tanggal 7 February 2013. 
  11. ^ Milan Zafirovski (2007). Liberal Modernity and Its Adversaries: Freedom, Liberalism and Anti-Liberalism in the 21st Century. Brill. hlm. 237. ISBN 978-90-04-16052-1. 
  12. ^ Eddy, Matthew Daniel (2017). "The Politics of Cognition: Liberalism and the Evolutionary Origins of Victorian Education". British Journal for the History of Science. 50 (4): 677–699. doi:10.1017/S0007087417000863. PMID 29019300. 
  13. ^ Koerner, Kirk F. (1985). Liberalism and Its Critics. London: Routledge. ISBN 978-0-429-27957-7. 
  14. ^ Conway, Martin (2014). "The Limits of an Anti-liberal Europe". Dalam Gosewinkel, Dieter. Anti-liberal Europe: A Neglected Story of Europeanization. Berghahn Books. hlm. 184. ISBN 978-1-78238-426-7. Liberalism, liberal values and liberal institutions formed an integral part of that process of European consolidation. Fifteen years after the end of the Second World War, the liberal and democratic identity of Western Europe had been reinforced on almost all sides by the definition of the West as a place of freedom. Set against the oppression in the Communist East, by the slow development of a greater understanding of the moral horror of Nazism, and by the engagement of intellectuals and others with the new states (and social and political systems) emerging in the non-European world to the South 
  15. ^ "Liberalism in America: A Note for Europeans" by Arthur M. Schlesinger Jr. (1956) from: The Politics of Hope (Boston: Riverside Press, 1962). "Liberalism in the U.S. usage has little in common with the word as used in the politics of any other country, save possibly Britain."
  16. ^ a b Gould, p. 3.
  17. ^ Worell, p. 470.
  18. ^ a b c d e f Gross, p. 5.
  19. ^ Kirchner, pp. 2–3.
  20. ^ Colton and Palmer, p. 479.
  21. ^ Emil J. Kirchner, Liberal Parties in Western Europe, "Liberal parties were among the first political parties to form, and their long-serving and influential records, as participants in parliaments and governments, raise important questions [...]", Cambridge University Press, 1988, ISBN 978-0-521-32394-9.
  22. ^ "Liberalism", Encyclopædia Britannica.
  23. ^ Rothbard, The Libertarian Heritage: The American Revolution and Classical Liberalism.
  24. ^ "Content". Parties and Elections in Europe. 2020. 
  25. ^ Puddington, p. 142. "After a dozen years of centre-left Liberal Party rule, the Conservative Party emerged from the 2006 parliamentary elections with a plurality and established a fragile minority government."
  26. ^ Grigsby, pp. 106–07. [Talking about the Democratic Party] "Its liberalism is, for the most part, the later version of liberalism – modern liberalism."
  27. ^ Arnold, p. 3. "Modern liberalism occupies the left-of-center in the traditional political spectrum and is represented by the Democratic Party in the United States."
  28. ^ David Cayla, ed. (2021). Populism and Neoliberalism. Routledge. hlm. 62. ISBN 9781000366709. 
  29. ^ Hans Slomp, ed. (2011). Europe, A Political Profile: An American Companion to European Politics, Volume 1. ABC-CLIO. hlm. 106–108. ISBN 9780313391811. 
  30. ^ Bevir, Mark (2010). Encyclopedia of Political Theory: A–E, Volume 1. SAGE Publications. hlm. 164. ISBN 978-1-4129-5865-3. Diakses tanggal 19 May 2017. 
  31. ^ Fung, Edmund S. K. (2010). The Intellectual Foundations of Chinese Modernity: Cultural and Political Thought in the Republican Era. Cambridge University Press. hlm. 130. ISBN 978-1-139-48823-5. Diakses tanggal 16 May 2017. 
  32. ^ Antoninus, p. 3.
  33. ^ Young 2002.
  34. ^ Young 2002.
  35. ^ Kirchner, p. 3.
  36. ^ Young 2002.
  37. ^ Young 2002.
  38. ^ Gray, p. xii.
  39. ^ Wolfe, pp. 33–36.
  40. ^ Gray, p. xii.
  41. ^ Young 2002.

Referensi lain

  • Michael Scott Christofferson "An Antitotalitarian History of the French Revolution: François Furet's Penser la Révolution française in the Intellectual Politics of the Late 1970s" (in French Historical Studies, Fall 1999)
  • Piero Gobetti La Rivoluzione liberale. Saggio sulla lotta politica in Italia, Bologna, Rocca San Casciano, 1924

Referensi

  • Adams, Ian. Ideology and politics in Britain today. Manchester: Manchester University Press, 1998. ISBN 0-7190-5056-1
  • Alterman, Eric. Why We're Liberals. New York: Viking Adult, 2008. ISBN 0-670-01860-0
  • Ameringer, Charles. Political parties of the Americas, 1980s to 1990s. Westport: Greenwood Publishing Group, 1992. ISBN 0-313-27418-5
  • Antoninus, Marcus Aurelius. The Meditations of Marcus Aurelius Antoninus. New York: Oxford University Press, 2008. ISBN 0-19-954059-4
  • Arnold, N. Scott. Imposing values: an essay on liberalism and regulation. New York: Oxford University Press, 2009. ISBN 0-495-50112-3
  • Auerbach, Alan and Kotlikoff, Laurence. Macroeconomics Cambridge: MIT Press, 1998. ISBN 0-262-01170-0
  • Barzilai, Gad, Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities University of Michigan Press, 2003. ISBN 978-0-472-03079-8
  • Chodos, Robert et al. The unmaking of Canada: the hidden theme in Canadian history since 1945. Halifax: James Lorimer & Company, 1991. ISBN 1-55028-337-5
  • Coker, Christopher. Twilight of the West. Boulder: Westview Press, 1998. ISBN 0-8133-3368-7
  • Colomer, Josep Maria. Great Empires, Small Nations. New York: Routledge, 2007. ISBN 0-415-43775-X
  • Colton, Joel and Palmer, R.R. A History of the Modern World. New York: McGraw Hill, Inc., 1995. ISBN 0-07-040826-2
  • Cook, Richard. The Grand Old Man. Whitefish: Kessinger Publishing, 2004. ISBN 1-4191-6449-X
  • Delaney, Tim. The march of unreason: science, democracy, and the new fundamentalism. New York: Oxford University Press, 2005. ISBN 0-19-280485-5
  • Diamond, Larry. The Spirit of Democracy. New York: Macmillan, 2008. ISBN 0-8050-7869-X
  • Dobson, John. Bulls, Bears, Boom, and Bust. Santa Barbara: ABC-CLIO, 2006. ISBN 1-85109-553-5
  • Dorrien, Gary. The making of American liberal theology. Louisville: Westminster John Knox Press, 2001. ISBN 0-664-22354-0
  • Farr, Thomas. World of Faith and Freedom. New York: Oxford University Press US, 2008. ISBN 0-19-517995-1
  • Falco, Maria. Feminist interpretations of Mary Wollstonecraft. State College: Penn State Press, 1996. ISBN 0-271-01493-8
  • Fawcett, Edmund. Liberalism: The Life of an Idea. Princeton, NJ: Princeton University Press, 2014. ISBN 978-0-691-15689-7
  • Flamm, Michael and Steigerwald, David. Debating the 1960s: liberal, conservative, and radical perspectives. Lanham: Rowman & Littlefield, 2008. ISBN 0-7425-2212-1
  • Frey, Linda and Frey, Marsha. The French Revolution. Westport: Greenwood Press, 2004. ISBN 0-313-32193-0
  • Gallagher, Michael et al. Representative government in modern Europe. New York: McGraw Hill, 2001. ISBN 0-07-232267-5
  • Gifford, Rob. China Road: A Journey into the Future of a Rising Power. Random House, 2008. ISBN 0-8129-7524-3
  • Godwin, Kenneth et al. School choice tradeoffs: liberty, equity, and diversity. Austin: University of Texas Press, 2002. ISBN 0-292-72842-5
  • Gould, Andrew. Origins of liberal dominance. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1999. ISBN 0-472-11015-2
  • Gray, John. Liberalism. Minneapolis: University of Minnesota Press, 1995. ISBN 0-8166-2801-7
  • Grigsby, Ellen. Analyzing Politics: An Introduction to Political Science. Florence: Cengage Learning, 2008. ISBN 0-495-50112-3
  • Gross, Jonathan. Byron: the erotic liberal. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers, Inc., 2001. ISBN 0-7425-1162-6
  • Hafner, Danica and Ramet, Sabrina. Democratic transition in Slovenia: value transformation, education, and media. College Station: Texas A&M University Press, 2006. ISBN 1-58544-525-8
  • Handelsman, Michael. Culture and Customs of Ecuador. Westport: Greenwood Press, 2000. ISBN 0-313-30244-8
  • Hartz, Louis. The liberal tradition in America. New York: Houghton Mifflin Harcourt, 1955. ISBN 0-15-651269-6
  • Heywood, Andrew (2003). Political Ideologies: An Introduction. New York, NY: Palgrave Macmillan. ISBN 0-333-96177-3. 
  • Hodge, Carl. Encyclopedia of the Age of Imperialism, 1800–1944. Westport: Greenwood Publishing Group, 2008. ISBN 0-313-33406-4
  • Jensen, Pamela Grande. Finding a new feminism: rethinking the woman question for liberal democracy. Lanham: Rowman & Littlefield, 1996. ISBN 0-8476-8189-0
  • Johnson, Paul. The Renaissance: A Short History. New York: Modern Library, 2002. ISBN 0-8129-6619-8
  • Kanazawa, Satoshi (2010). "Why Liberals and Atheists Are More Intelligent". Social Psychology Quarterly. 73 (1): 33–57. JSTOR 25677384. 
  • Karatnycky, Adrian. Freedom in the World. Piscataway: Transaction Publishers, 2000. ISBN 0-7658-0760-2
  • Karatnycky, Adrian et al. Nations in transit, 2001. Piscataway: Transaction Publishers, 2001. ISBN 0-7658-0897-8
  • Kirchner, Emil. Liberal parties in Western Europe. Cambridge: Cambridge University Press, 1988. ISBN 0-521-32394-0
  • Knoop, Todd. Recessions and Depressions Westport: Greenwood Press, 2004. ISBN 0-313-38163-1
  • Koerner, Kirk. Liberalism and its critics. Oxford: Taylor & Francis, 1985. ISBN 0-7099-1551-9
  • Leroux, Robert, Political Economy and Liberalism in France: The Contributions of Frédéric Bastiat, London and New York, 2011.
  • Leroux, Robert, Davi M. Hart (eds), French Liberalism in the 19th Century, London and New York: London, 2012.
  • Lightfoot, Simon. Europeanizing social democracy?: the rise of the Party of European Socialists. New York: Routledge, 2005. ISBN 0-415-34803-X
  • Lyons, Martyn. Napoleon Bonaparte and the Legacy of the French Revolution. New York: St. Martin's Press, Inc., 1994. ISBN 0-312-12123-7
  • Mackenzie, G. Calvin and Weisbrot, Robert. The liberal hour: Washington and the politics of change in the 1960s. New York: Penguin Group, 2008. ISBN 1-59420-170-6
  • Manent, Pierre and Seigel, Jerrold. An Intellectual History of Liberalism. Princeton: Princeton University Press, 1996. ISBN 0-691-02911-3
  • Mazower, Mark. Dark Continent. New York: Vintage Books, 1998. ISBN 0-679-75704-X
  • Monsma, Stephen and Soper, J. Christopher. The Challenge of Pluralism: Church and State in Five Democracies. Lanham: Rowman & Littlefield, 2008. ISBN 0-7425-5417-1
  • Penniman, Howard. Canada at the polls, 1984: a study of the federal general elections. Durham: Duke University Press, 1988. ISBN 0-8223-0821-5
  • Perry, Marvin et al. Western Civilization: Ideas, Politics, and Society. Florence, KY: Cengage Learning, 2008. ISBN 0-547-14742-2
  • Pierson, Paul. The New Politics of the Welfare State. New York: Oxford University Press, 2001. ISBN 0-19-829756-4
  • Puddington, Arch. Freedom in the World: The Annual Survey of Political Rights and Civil Liberties. Lanham: Rowman & Littlefield, 2007. ISBN 0-7425-5897-5
  • Riff, Michael. Dictionary of modern political ideologies. Manchester: Manchester University Press, 1990. ISBN 0-7190-3289-X
  • Rivlin, Alice. Reviving the American Dream Washington D.C.: Brookings Institution Press, 1992. ISBN 0-8157-7476-1
  • Ros, Agustin. Profits for all?: the cost and benefits of employee ownership. New York: Nova Publishers, 2001. ISBN 1-59033-061-7
  • Routledge, Paul et al. The geopolitics reader. New York: Routledge, 2006. ISBN 0-415-34148-5
  • Russell, Bertrand (2000) [1945]. History of Western Philosophy. London: Routledge. ISBN 0-415-22854-9. 
  • Ryan, Alan. The Making of Modern Liberalism (Princeton UP, 2012)
  • Schell, Jonathan. The Unconquerable World: Power, Nonviolence, and the Will of the People. New York: Macmillan, 2004. ISBN 0-8050-4457-4
  • Shaw, G. K. Keynesian Economics: The Permanent Revolution. Aldershot, England: Edward Elgar Publishing Company, 1988. ISBN 1-85278-099-1
  • Sinclair, Timothy. Global governance: critical concepts in political science. Oxford: Taylor & Francis, 2004. ISBN 0-415-27662-4
  • Song, Robert. Christianity and Liberal Society. Oxford: Oxford University Press, 2006. ISBN 0-19-826933-1
  • Stacy, Lee. Mexico and the United States. New York: Marshall Cavendish Corporation, 2002. ISBN 0-7614-7402-1
  • Steinberg, David I. Burma: the State of Myanmar. Georgetown University Press, 2001. ISBN 0-87840-893-2
  • Steindl, Frank. Understanding Economic Recovery in the 1930s. Ann Arbor: University of Michigan Press, 2004. ISBN 0-472-11348-8
  • Susser, Bernard. Political ideology in the modern world. Upper Saddle River: Allyn and Bacon, 1995. ISBN 0-02-418442-X
  • Van den Berghe, Pierre. The Liberal dilemma in South Africa. Oxford: Taylor & Francis, 1979. ISBN 0-7099-0136-4
  • Van Schie, P. G. C. and Voermann, Gerrit. The dividing line between success and failure: a comparison of Liberalism in the Netherlands and Germany in the 19th and 20th Centuries. Berlin: LIT Verlag Berlin-Hamburg-Münster, 2006. ISBN 3-8258-7668-3
  • Various authors. Countries of the World & Their Leaders Yearbook 08, Volume 2. Detroit: Thomson Gale, 2007. ISBN 0-7876-8108-3
  • Venturelli, Shalini. Liberalizing the European media: politics, regulation, and the public sphere. New York: Oxford University Press, 1998. ISBN 0-19-823379-5
  • Wempe, Ben. T. H. Green's theory of positive freedom: from metaphysics to political theory. Exeter: Imprint Academic, 2004. ISBN 0-907845-58-4
  • Whitfield, Stephen. Companion to twentieth-century America. Hoboken: Wiley-Blackwell, 2004. ISBN 0-631-21100-4
  • Wolfe, Alan. The Future of Liberalism. New York: Random House, Inc., 2009. ISBN 0-307-38625-2
  • Worell, Judith. Encyclopedia of women and gender, Volume I. Amsterdam: Elsevier, 2001. ISBN 0-12-227246-3
  • Young, Shaun (2002). Beyond Rawls: An Analysis of the Concept of Political Liberalism. Lanham, MD: University Press of America. ISBN 0-7618-2240-2. 
  • Zvesper, John. Nature and liberty. New York: Routledge, 1993. ISBN 0-415-08923-9

Lihat pula

Pranala luar