Lompat ke isi

NET.: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AdhiOK (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Alepanjepan (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 136: Baris 136:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Berdiri dan siaran awal ===
=== Berdiri dan siaran awal ===
[[Berkas:Netmediatama.png|180px|jmpl|kiri|Logo NET. versi biru (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo perusahaan hingga 31 Desember 2021. Logo tersebut masih dipakai di mikrofon, website perusahaan dan aplikasi [[Netverse]].]]
[[Berkas:Netmediatama.png|180px|jmpl|kiri|Logo NET. versi biru (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo perusahaan hingga 31 Desember 2021. Logo tersebut masih dipakai di mikrofon dan website perusahaan.]]
[[Berkas:NETCHANNEL.png|180px|jmpl|kiri|Logo NET. versi ungu (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo yang diletakkan di tampilan ''running text''.]]
[[Berkas:NETCHANNEL.png|180px|jmpl|kiri|Logo NET. versi ungu (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo yang diletakkan di tampilan ''running text''.]]
Pada tahun [[2012]], konglomerat [[Agus Lasmono Sudwikatmono]] ([[Komisaris|Komisaris Utama]] NET. dan [[Presiden]] [[Direktur]] [[Indika Group]]) dan [[Wishnutama|Wishnutama Kusubandio]] ([[Direktur|Direktur Utama]] NET.) ingin membangun sebuah [[stasiun televisi]] di [[Indonesia]] yang membawakan sebuah "revolusi media" yang maju dan lebih modern. Demi mewujudkan hal ini, pada Maret 2013,<ref name=grandlaunching1/> sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Grup Indika bernama PT Putra Insan Permata (kemudian berganti nama menjadi PT [[Net Visi Media]] Tbk) dan anak usahanya, PT Industri Mitra Media mengakuisisi 100% saham sebuah perusahaan televisi berjaringan, PT Televisi Anak [[Spacetoon (Indonesia)|Spacetoon]] (kemudian berganti nama sejak 2 Juli 2014 menjadi PT Net Mediatama Televisi).<ref name="NET">[https://web.archive.org/web/20211119070932/https://www.netvisimedia.co.id/about-us.html RIWAYAT SINGKAT]</reF> Badan hukum/usaha dan frekuensi Spacetoon diambil alih karena pada saat itu NET. tidak dapat bersiaran secara [[terestrial]] akibat tidak adanya frekuensi yang tersisa.<ref>[https://adoc.pub/pengambilalihan-perseroan-terbatas-bidang-penyiaran-sesuai-h.html PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BIDANG PENYIARAN SESUAI HUKUM POSITIF INDONESIA]</ref> Sebenarnya, awalnya NET. juga sempat mengajukan izin demi [[televisi digital|bersiaran secara digital]] di [[Jabodetabek]] (atas nama [[Azuan Syahril]], salah satu petinggi stasiun televisi ini), di bawah PT Digital Media Jakarta dan PT Indi Media Sarana walaupun keduanya tidak berhasil.<reF>[https://data.jakarta.go.id/dataset/data-rekomendasi-perusahaan-televisi-siaran/resource/d02fae85-fa64-4d73-a6bd-f15bf77928bb Data Rekomendasi Perusahaan Televisi Siaran Tahun 2010-2014]</ref>
Pada tahun [[2012]], konglomerat [[Agus Lasmono Sudwikatmono]] ([[Komisaris|Komisaris Utama]] NET. dan [[Presiden]] [[Direktur]] [[Indika Group]]) dan [[Wishnutama|Wishnutama Kusubandio]] ([[Direktur|Direktur Utama]] NET.) ingin membangun sebuah [[stasiun televisi]] di [[Indonesia]] yang membawakan sebuah "revolusi media" yang maju dan lebih modern. Demi mewujudkan hal ini, pada Maret 2013,<ref name=grandlaunching1/> sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Grup Indika bernama PT Putra Insan Permata (kemudian berganti nama menjadi PT [[Net Visi Media]] Tbk) dan anak usahanya, PT Industri Mitra Media mengakuisisi 100% saham sebuah perusahaan televisi berjaringan, PT Televisi Anak [[Spacetoon (Indonesia)|Spacetoon]] (kemudian berganti nama sejak 2 Juli 2014 menjadi PT Net Mediatama Televisi).<ref name="NET">[https://web.archive.org/web/20211119070932/https://www.netvisimedia.co.id/about-us.html RIWAYAT SINGKAT]</reF> Badan hukum/usaha dan frekuensi Spacetoon diambil alih karena pada saat itu NET. tidak dapat bersiaran secara [[terestrial]] akibat tidak adanya frekuensi yang tersisa.<ref>[https://adoc.pub/pengambilalihan-perseroan-terbatas-bidang-penyiaran-sesuai-h.html PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BIDANG PENYIARAN SESUAI HUKUM POSITIF INDONESIA]</ref> Sebenarnya, awalnya NET. juga sempat mengajukan izin demi [[televisi digital|bersiaran secara digital]] di [[Jabodetabek]] (atas nama [[Azuan Syahril]], salah satu petinggi stasiun televisi ini), di bawah PT Digital Media Jakarta dan PT Indi Media Sarana walaupun keduanya tidak berhasil.<reF>[https://data.jakarta.go.id/dataset/data-rekomendasi-perusahaan-televisi-siaran/resource/d02fae85-fa64-4d73-a6bd-f15bf77928bb Data Rekomendasi Perusahaan Televisi Siaran Tahun 2010-2014]</ref>

Revisi per 19 Mei 2022 15.23

NET.
JenisJaringan televisi
SloganKini Makin Asik
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
PendiriAgus Lasmono Sudwikatmono
Wishnutama
Tanggal siaran perdana18 Mei 2013 (siaran percobaan)
Tanggal peluncuran26 Mei 2013[1]
Kantor pusatThe East Lantai 27–29
Jalan Dr. Ide Agung Gede Agung, Mega Kuningan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Indonesia
Wilayah siaranNasional
PemilikNet Visi Media
Induk perusahaanSinergi Lintas Media
Kelompok usahaIndika Group
Anggota jaringanlihat #Transmisi
Tokoh kunciDeddy Sudarijanto (Direktur Utama)
Format gambar1080i HDTV 16:9
(diturunkan menjadi 576i 16:9 untuk feed SDTV)
Satelit
Kabel
IPTV
Televisi internet
Situs webwww.netmedia.co.id
NET.
PT Net Mediatama Televisi
(sebelumnya PT Televisi Anak Spacetoon)
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Indonesia
SaluranAnalog: 27 UHF
Digital: 42 UHF
Virtual: 6
Pemrograman
AfiliasiNET. (stasiun induk)
Kepemilikan
Pemilik
Riwayat
Siaran perdana
23 Maret 2005 (sebagai Spacetoon)
18 Mei 2013 (siaran percobaan sebagai NET.)
26 Mei 2013 (siaran resmi)[1]
Bekas tanda panggil
Spacetoon (2005–2013)
News and Entertainment Television ("Televisi Berita dan Hiburan")
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Pranala
Situs webwww.netmedia.co.id

NET. (singkatan dari News and Entertainment Television) adalah sebuah jaringan televisi swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Net Visi Media. NET. melakukan siaran percobaan pada tanggal 18 Mei 2013 dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB.[1] NET. menggantikan siaran terestrial Spacetoon yang kepemilikannya telah diambil alih oleh Indika Group.[2] Awalnya, program-program NET. lebih ditujukan kepada keluarga dan pemirsa muda, namun saat ini juga memiliki program bagi anak-anak dan wanita.[3] Kantor pusat stasiun televisi ini berada di The East Lt. 27-29, Jl. Dr. Ide Agung Gede Agung Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Waktu siaran NET. adalah 24 jam sehari.

Selain melalui televisi terestrial, NET. juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring sosial dan YouTube.[4]

Sejarah

Berdiri dan siaran awal

Logo NET. versi biru (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo perusahaan hingga 31 Desember 2021. Logo tersebut masih dipakai di mikrofon dan website perusahaan.
Logo NET. versi ungu (18 Mei 2013-sekarang), digunakan sebagai logo yang diletakkan di tampilan running text.

Pada tahun 2012, konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono (Komisaris Utama NET. dan Presiden Direktur Indika Group) dan Wishnutama Kusubandio (Direktur Utama NET.) ingin membangun sebuah stasiun televisi di Indonesia yang membawakan sebuah "revolusi media" yang maju dan lebih modern. Demi mewujudkan hal ini, pada Maret 2013,[4] sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Grup Indika bernama PT Putra Insan Permata (kemudian berganti nama menjadi PT Net Visi Media Tbk) dan anak usahanya, PT Industri Mitra Media mengakuisisi 100% saham sebuah perusahaan televisi berjaringan, PT Televisi Anak Spacetoon (kemudian berganti nama sejak 2 Juli 2014 menjadi PT Net Mediatama Televisi).[5] Badan hukum/usaha dan frekuensi Spacetoon diambil alih karena pada saat itu NET. tidak dapat bersiaran secara terestrial akibat tidak adanya frekuensi yang tersisa.[6] Sebenarnya, awalnya NET. juga sempat mengajukan izin demi bersiaran secara digital di Jabodetabek (atas nama Azuan Syahril, salah satu petinggi stasiun televisi ini), di bawah PT Digital Media Jakarta dan PT Indi Media Sarana walaupun keduanya tidak berhasil.[7]

Akuisisi ini sendiri mengawali perjalanan NET. sebagai salah satu pemain baru di industri penyiaran nasional, yang ditandai dengan beberapa langkah dan tanda-tanda awal. Pertama, sejak 1 Mei 2013, logo Spacetoon di layar kaca ditayangkan bergantian dengan tulisan "25 Hari Lagi" (menyesuaikan hari). Kedua, adalah perekrutan karyawan secara massal di berbagai daerah (mencontoh tempat kerja Wishnutama sebelumnya, Trans Media), seperti tim produksi, HRD, jurnalis, penyiar berita, dan lain-lain sejak Maret 2013.[8][4] Ketiga, adalah munculnya isu keluarnya sekitar 200 pegawai Trans TV mengikuti Wishnutama ke NET.[9] Terakhir adalah perkenalan awal dari NET. ke publik, dalam bentuk laman web (revolusimedia.net), promosi di media sosial seperti YouTube dan Twitter, dan lainnya.[10][11]

Beberapa saat setelah akuisisi saham tersebut, akhirnya pada tanggal 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran percobaan perdananya dengan menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan anggota jaringan Spacetoon di Indonesia. Siaran percobaannya dimulai dari pukul 05.00 WIB dengan acara kartun Kobo Chan dan menggunakan format gambar 16:9 dalam format HDTV dan safe area 4:3 dalam format SDTV. Masa siaran percobaan NET. disiarkan pada tanggal 18 Mei-25 Mei 2013 mulai pukul 05.00-00.00 WIB tanpa ada iklan komersial, dengan jeda iklannya hanya mempromosikan acaranya saja.[12]

Siaran resmi

Logo NET., digunakan saat on-air dan jeda iklan/komersial (18 Mei 2013-sekarang)

Setelah selesai masa siaran percobaan, NET. resmi diluncurkan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB pada program Grand Launching NET. yang ditayangkan secara langsung di Jakarta Convention Center. Disiarkan juga secara streaming melalui YouTube dan situs resmi NET., acara peluncuran ini menampilkan penyanyi internasional dan nasional seperti Carly Rae Jepsen, Taio Cruz, Maudy Ayunda, Noah, Raisa, dan Ungu, serta diiringi musik oleh Andi Rianto dan pembawa acara oleh Reza Rahardian.[1] Jam tayang NET. setelah peluncuran kemudian diperpanjang dari pukul 05.00-01.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadan, siaran NET. menjadi 24 jam sehari.

Perubahan Spacetoon menjadi NET. juga diiringi perombakan total pada pemrogramannya. Jika Spacetoon selama ini dikenal publik sebagai jaringan televisi anak-anak, maka NET. umumnya mencitrakan dirinya sebagai televisi yang modern, penuh idealisme dan menyesuaikan selera penduduk metropolitan, sesuai dengan slogannya "Televisi Masa Kini".[13][14] ​Program-programnya sendiri dianggap berbeda, seperti Berpacu Dalam Melodi yang dikemas dengan lebih modern, Just Duet yang bahkan bisa dijual ke luar negeri,[15] dan Entertainment News yang mengklaim dirinya menjauhi gosip yang selama ini dipraktikkan oleh berbagai acara infotainmen. Ulang tahunnya (hingga 2018) pun tidak biasa, dengan menggabungkan konser yang diisi bintang-bintang dalam dan luar negeri ditambah penghargaan yang berjudul Indonesian Choice Awards.[16] Walaupun demikian, awalnya hingga 19 Desember 2014, NET tetap mempertahankan beberapa acara utama Spacetoon, yaitu serial animasi yang ditayangkan setiap Senin-Jum'at mulai pukul 13.30-16.00 WIB dengan nama NET. Playground atau NETOON.[17]

Wishnutama sendiri mengklaim, bahwa NET. hadir sebagai alternatif dari tayangan televisi selama ini yang tidak berkualitas dan sekedar sensasional, dengan menghadirkan program-program yang positif dan bernilai bagi pemirsanya.[18] Meniru langkahnya saat masih bekerja di tempat lama, NET. terkesan cukup banyak mengandalkan program in-house (bukan sinetron seperti televisi hiburan lain), dengan konsepnya diambil dari program-program luar negeri (seperti Amerika Serikat) maupun acara lama yang muncul saat Wishnutama berada di Trans Media. Pemeran dari acara-acaranya pun dibuat agar eksklusif (hanya muncul di program-program NET. saja).[13][14] Menurut pihak NET., langkah tersebut diambil dikarenakan mereka juga memiliki prinsip sebagai pembuat konten.[19] Konon, akibat mengandalkan cara kerja seperti ini, biaya produksi NET. cukup mahal, mencapai Rp 3 miliar/hari.[20] Selain dalam bidang pemograman, citra NET. sebagai televisi yang modern juga diperkuat, misalnya lewat siarannya yang menggunakan kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition yang dinamakan NET. HD dan dapat diakses dari berbagai medium, serta cukup masifnya jaringan televisi ini menggunakan media sosial sebagai sarana promosinya.[21]

Awalnya, siaran terestrial NET. hanya dapat dinikmati di 10 kota saja yang merupakan eks-anggota Spacetoon, namun seiring perluasan siaran (dengan membangun stasiun baru maupun mengakuisisi televisi lokal di berbagai daerah), maka diperkirakan pada 2015, NET. sudah bisa menjangkau 42 kota di seluruh Indonesia.[22] Siaran di jaringannya tersebut awalnya didominasi oleh program-program langsung dari pusatnya,[23] hingga beberapa tahun kemudian siaran lokalnya mulai ditayangkan, seperti berita lokal.[24] Selain cara biasa tersebut, NET. juga menyiarkan siarannya secara multiplatform, seperti dengan live streaming YouTube, hadir di sejumlah layanan televisi berlangganan, aplikasi smartphone, dan juga televisi satelit.[25] Pada tanggal 25 Agustus 2017, NET. berpindah siaran satelit dari satelit Telkom-1 ke satelit Palapa D, tetapi kemudian mulai 1 Juli 2020, NET. berpindah siaran satelit lagi ke satelit Telkom-4. Kolaborasi juga sempat dilakukan bersama beberapa pihak, seperti Tokopedia dalam penggunaan teknologi.[26]

Perubahan pada 2019-2020

Walaupun Wishnutama sebagai petinggi NET. pernah menyatakan bahwa mereka memiliki aplikasi yang dapat menghitung rating bernama NET. Connect sehingga tidak perlu terlalu memikirkan rating (yang umumnya di Indonesia menggunakan data AC Nielsen), sudah fokus dengan pasar kelas atas,[27] dan pernah menyatakan bahwa pendapatan mereka dari iklan cukup bertumbuh,[28] namun tampaknya memasuki tahun 2019, masalah rating ini mulai menjadi faktor penting yang mulai diperhatikan oleh manajemen, apalagi ditambah pengeluaran yang terus bertambah.[29] Banyak sumber menyatakan, bahwa rating NET. menurut data Nielsen sendiri selama ini cukup rendah, yang ditafsirkan karena target pemirsa jaringan televisi ini yang berasal dari anak muda banyak yang lebih memilih media lain (seperti media sosial dan televisi internet) untuk mencari hiburan.[30][22][14]

Akibat hal tersebut, berbagai acara unggulan yang sebagiannya sudah tayang sejak awal munculnya jaringan ini, seperti Sarah Sechan, The Comment, Waktu Indonesia Bercanda, d'SIGN, dan hampir seluruh program beritanya (kecuali untuk yang siang hari) perlahan-lahan dihentikan. Berhentinya program-program tersebut, diiringi dengan perubahan pemograman di jaringan televisi ini, seperti mulai disiarkannya kembali NET.TOON (kemudian ditambah NET. Family dan NET. Mania/NET. Movie) sejak 15 Desember 2018 berupa program-program kartun lisensi dari Cartoon Network (seperti Ben 10, We Bare Bears, The Powerpuff Girls, dan masih banyak lagi) dari pukul 07.00-09.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB.[31] Program lain yang muncul pada saat itu, seperti acara yang dikhususkan bagi masyarakat bawah (contohnya Jalan Kesembuhan, In The Kost, dan program mistik), dan program-program lama (dalam wadah NET. Classic).[32] Perubahan program ini juga ditandai dengan strategi kampanye baru, yaitu Nonton TV Asiknya di NET.[33][34] Kehadiran manajemen baru di jaringan televisi ini dianggap berperan besar dalam perubahan tersebut.[17][35]

Pada Juni 2019, induk NET. yaitu Net Visi Media tiba-tiba membatalkan rencana penawaran umum perdananya di Bursa Efek Indonesia.[36] Sementara itu, di Agustus 2019, NET. dikabarkan melakukan PHK massal pada karyawannya. Namun, pihak NET. menepis kabar tersebut dan menyatakan bahwa mereka hanya melakukan strategi baru dengan "mendorong" karyawannya untuk mengundurkan diri dengan sejumlah insentif, atau pensiun dini.[37][38] Walau dibantah, menurut sumber internal ada karyawan NET. yang di-PHK, terutama di biro daerah yang menyiarkan berita lokal.[29][39] Tak pelak, maraknya isu PHK ini sempat membuat NET. dikabarkan hampir bangkrut. Walaupun manajemen membantahnya, isu ini tetap muncul di akhir 2020 ketika NET. digugat pailit oleh seseorang bernama Bambang Sutrisno Kusnadi.[40] Meskipun kemudian gugatan ini dicabut, namun kemudian terungkap bahwa jaringan ini telah banyak menunggak ke berbagai pihak.[41] Rumor-rumor lain juga sempat muncul, seperti kabar bahwa jaringan televisi ini akan dijual ke Emtek maupun MNC Group, walaupun pada akhirnya tetap dipertahankan oleh pemilik lama.[14]

Pada tahun 2020, acara andalan NET. yaitu Ini Talkshow dihentikan pada bulan Mei. Sang pembawa acara Sule membantah penghentian program ini disebabkan rumor kesulitan keuangan di jaringan ini.[42] Di tahun ini juga, bisa dikatakan acara "lama" yang masih bertahan hanyalah Tonight Show dan 86. Walaupun demikian, NET. di tahun ini juga berhasil menjalin kerjasama dengan Mola selaku pemegang hak siar lisensi olahraga, untuk menyiarkan siaran acara olahraga seperti Premier League (hanya musim 2020–2021)[43] serta berhasil menayangkan kompetisi Indonesia's Next Top Model.[44] Dengan perubahan radikal tersebut, saat ini NET. nampak lebih berusaha fokus pada program-program out house (akuisisi dari luar), terutama untuk waktu non-prime time seperti serial animasi dan drama impor yang dianggap berbiaya rendah.[3]

Slogan utama

  • Televisi Masa Kini (18 Mei 2013-31 Desember 2021)
  • Nonton TV Asiknya di NET. (12 Juli 2019-31 Desember 2021)
  • NET. Asiknya 24 Jam (22 Maret-31 Mei 2020)
  • Kini Makin Asik (1 Januari 2022-sekarang)

Program acara

Penyiar

Transmisi

Televisi terestrial

Berikut ini adalah transmisi NET. dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Saat ini, NET. menjangkau hingga 156 kota/kabupaten melalui 42 stasiun transmisi di Indonesia. Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo.[45]

Nama Jaringan Nama Stasiun Daerah Frekuensi Analog (PAL) Frekuensi Digital (DVB-T2) Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)[46]
PT Net Mediatama Televisi NET. DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 27 UHF 42 UHF TVRI Joglo
PT Net Media Gorontalo NET. Gorontalo Gorontalo 27 UHF 34 UHF TVRI Gorontalo / TVRI Paguyaman
PT Net Media Kupang NET. Kupang Kupang 60 UHF 29 UHF TVRI Kupang / TVRI Oben
PT Televisi Anak Bandung NET. Bandung Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur 30 UHF 35 UHF TVRI Panyandakan
PT Televisi Anak Kota Malang NET. Malang Malang 58 UHF
PT Televisi Anak Madiun NET. Madiun Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo 29 UHF
PT Televisi Anak Jember NET. Jember Jember 56 UHF 46 UHF MetroTV Jember
PT Televisi Anak Surabaya NET. Surabaya Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan 58 UHF
PT Televisi Anak Kediri NET. Kediri Kediri, Pare, Kertosono, Jombang, Blitar, Tulungagung 27 UHF
PT Televisi Anak Medan NET. Medan Medan 43 UHF
PT Televisi Anak Garut NET. Garut Garut, Tasikmalaya, Ciamis 26 UHF 43 UHF TVRI Gunung Cikuray
PT Alam Bali Semesta Televisi NET. Bali[47] Kota Denpasar, Singaraja 39 UHF 30 UHF TVRI Bukit Bakung / TVRI Kintamani
PT Anugerah Media Televisi NET. Kalimantan Selatan Pelaihari 60 UHF
PT Bahana Commercial NET. Palembang Palembang 55 UHF 29 UHF TVRI Palembang
PT Borneo Global Media NET. Palangkaraya Palangkaraya 27 UHF 30 UHF TVRI Palangkaraya
PT Cakrawala Adyswara Media NET. Sulawesi Selatan Takalar, Makassar 57 UHF 28 UHF TVRI Makassar
PT Favorit Mitra Media Televisi NET. Padang Padang, Pariaman 35 UHF 30 UHF TVRI Bukit Sarai
PT Riau Channel Televisi NET. Riau Pekanbaru 32 UHF 39 UHF TVRI Pekanbaru
PT Sarana Media Aceh NET. Aceh Banda Aceh 60 UHF 29 UHF TVRI Banda Aceh
PT Semenanjung Televisi Batam NET. Batam Batam, Tanjung Balai Karimun 39 UHF 48 UHF TVRI Batam / TVRI Kijang
PT Sentani Televisi NET. Jayapura Jayapura 46 UHF 43 UHF TVRI Polimak
PT Tiara Lestari Televisi NET. Kuningan Kuningan, Cirebon 23 UHF 32 UHF MetroTV Cirebon
PT Media Televisi Tegal NET. Tegal Tegal, Pemalang, Pekalongan 22 UHF 30 UHF TVRI Gantungan
PT Media Televisi Purwokerto NET. Purwokerto Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Kebumen 22 UHF 28 UHF TVRI Gunung Depok
Brebes 28 UHF TVRI Baribis
PT Industri Televisi Semarang NET. Semarang Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus 54 UHF
PT Industri Televisi Lampung NET. Lampung Bandar Lampung, Kota Metro 51 UHF 33 UHF TVRI Tanjung Karang / TVRI Pahoman / TVRI Gunung Betung
PT Mitra Televisi Yogyakarta NET. Yogyakarta Yogyakarta, Bantul, Wonosari, Solo, Sleman, Wates 57 UHF 29 UHF TVRI Pathuk
PT Mitra Televisi Kota Jambi NET. Jambi Jambi 59 UHF 44 UHF TVRI Telanaipura / TVRI Sarolangun
PT Mitra Televisi Kota Bengkulu NET. Bengkulu Bengkulu 59 UHF 34 UHF TVRI Bentiring
PT Mitra Televisi Pontianak NET. Pontianak Pontianak 56 UHF 29 UHF TVRI Pontianak
PT Mitra Televisi Banjarmasin NET. Banjarmasin Banjarmasin, Martapura, Marabahan 55 UHF
PT Mitra Televisi Samarinda NET. Samarinda Samarinda 25 UHF 28 UHF TVRI Gunung Lampu
PT Mitra Televisi Pangkal Pinang NET. Pangkalpinang Pangkal Pinang 44 UHF 39 UHF MetroTV Pangkalpinang
PT Mitra Televisi Ambon NET. Ambon Ambon 28 UHF 33 UHF TVRI Bukit Greser
PT Mitra Televisi Ternate NET. Ternate Ternate 38 UHF 28 UHF TVRI Ternate
PT Mitra Televisi Mataram NET. Mataram Mataram 58 UHF 29 UHF TVRI Mataram
PT Mitra Televisi Palu NET. Palu Palu 52 UHF 35 UHF TVRI Palu
PT Mitra Televisi Kendari NET. Kendari Kendari 53 UHF 30 UHF TVRI Kendari
PT Mitra Televisi Manado NET. Manado Manado 51 UHF 29 UHF TVRI Manado
PT Mitra Televisi Mamuju NET. Mamuju Mamuju 36 UHF 28 UHF TVRI Mamuju
PT Televisi Top Mimika Damai Abadi NET. Timika Timika 33 UHF
PT Manokwari Televisi NET. Manokwari Manokwari 26 UHF 28 UHF TVRI Manokwari

Televisi berlangganan

NET. juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:

NET. dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Telkom-4.

Kontroversi

Spacetoon menjadi NET.

Proses perubahan TV Anak Spacetoon menjadi NET. diduga bermodus jual beli izin. Jual beli izin bertentangan dengan Pasal 34 ayat 4 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

“Dalam pengajuan izin Spacetoon, segmennya adalah anak. Dalam proses perubahan, konten yang ditampilkan justru tidak layak untuk anak. Ini bertentangan dengan Pasal 36 ayat 3 Undang-Undang Penyiaran,” ungkap Koordinator Bidang Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Iswandi Syahputra, seperti dirilis situs KPI pada hari Rabu, 05 Juni 2013. Iswandi menduga, proses perubahan nama dari Spacetoon menjadi NET. bagian dari modus jual beli izin. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam kasus-kasus jual beli izin dengan berbagai modus.

Terkait dengan dugaan itu, pihak PT Net Mediatama Indonesia telah memenuhi undangan Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyampaikan klarifikasi seputar perubahan nama dari TV Anak Spacetoon menjadi NET., pada hari Rabu, 05 Juni 2013. Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor KPI Pusat itu, Direktur Utama PT Televisi Anak Spacetoon atau NET. pada saat itu, Wishnutama, menyampaikan jawaban dan klarifikasi. Klarifikasi yang disampaikan pihak Spacetoon atau NET. itu akan menjadi pertimbangan KPI sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Favorit TV menjadi NET. di Padang

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatra Barat memanggil perwakilan stasiun NET. bertempat di kantor KPID Sumatra Barat, Purus, Padang Barat, Padang, Sumatra Barat pada tanggal 26 Februari 2014. KPID Sumatra Barat meminta klarifikasi atas kepemilikan dan status izin televisi yang menyiarkan secara lokal di Sumatra Barat. KPID mendesak agar memenuhi kelengkapan izin serta adminstrasi yang dibutuhkan.

Selain itu NET. diminta segera menyiarkan konten lokal Sumatra Barat sebanyak 10 persen untuk televisi berjaringan. Ketua KPID Sumatra Barat, Afrianto Korga, menyebutkan KPID ingin meminta klarifikasi soal kepemilikan dan saham dari NET. "Belakangan bisa kita tonton di Kota Padang. Kami dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ingin meminta klarifikasi sehingga masyarakat juga mengetahuinya. Pasalnya, izin awalnya NET. tidak ada dalam arsip permohonan izin,” katanya. Sedangkan, KPID Sumatra Barat sendiri mengaku belum menerima surat dari kedua perihal perubahan nama dan logo. “Kini banyak masyarakat yang mempertanyakan kedua televisi tersebut," tuturnya.

NET. sejak beberapa waktu belakangan[per kapan?] sudah bersiaran di Kota Padang dan Kota Pariaman. NET. sebelumnya merupakan Favorit TV, dimana dimiliki seorang pengusaha bernama H. Yendril. Kini, mayoritas sahamnya sudah diambil alih oleh NET. Perwakilan NET. yang langsung datang dari Jakarta menyebut, bahwa mereka akan melengkapi segala kelengkapan izin dan persyarakatan administrasi yang diminta KPID. "Intinya kami mendukung aturan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dan secara bertahap akan kami penuhi," kata Azuan Syahril, Pimpinan NET.

Pihak NET. juga menyerahkan surat permohonan pergantian nama dan logo dari Favorit TV menjadi NET. Padang yang sudah ditandatangani Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Menyikapi polemik tersebut, Ketua Bidang Perizinan KPID Sumatra Barat, Ardian Yonas meminta agar dua lembaga penyiaran ini untuk berjalan sesuai dengan izin siaran yang ada. "TV ini harus jelas mereka siaran lokal atau siaran berjaringan, jadi tidak bisa asal saja," katanya.

Terkait isi siaran, Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Sumatra Barat, Rino Zulyadi mendesak agar konten lokal 10 persen harus segera dipenuhi oleh NET. "Televisi tersebut berada di Sumatra Barat ya, konten lokalnya harus ada. Jadi tidak etis kalau izinnya lokal, namun semua acaranya direlai dari pusat. Kita ingin nilai-nilai budaya serta potensi Sumatra Barat bisa diangkat lembaga penyiaran ini," jelasnya. KPID kembali akan menyurati sejumlah lembaga penyiaran televisi berjaringan lainnya untuk segera memiliki kantor atau studio di Sumatra Barat. KPID memberi tenggang waktu hingga enam bulan ke depan, lembaga penyiaran televisi harus sudah memiliki kantor perwakilan.

Kontroversi lainnya

NET. dalam siarannya pernah mendapatkan teguran dari KPI, hal ini terkait adanya laporan masyarakat atas tayangan program Ini Talkshow kala itu muncul kata-kata tidak pantas yang diungkapkan seseorang yang ditujukan pada gambar wajah orang lain.[48]

Direksi

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Wishnutama 18 Mei 2013 5 April 2019
2 Deddy Sudarijanto 5 April 2019 sekarang

Direksi saat ini

No. Nama Jabatan
1 Deddy Sudarijanto Direktur Utama
2 Azuan Syahril Direktur Operasional
3 Kurnia Direktur Penjualan dan Pemasaran
4 Leo Nagasaputra Direktur Keuangan
5 Yeni Priana Direktur Pemrograman
6 Sambodo Direktur Konten
7 Dede Apriadi Kepala Divisi Berita
8 Hilmy Zulhelmy Kepala Divisi Talent Management

Jam siaran NET.

Referensi

  1. ^ a b c d "Grand Launching NET". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-26. Diakses tanggal 2013-05-13. 
  2. ^ Mantan humas Spacetoon bantah ada akuisisi
  3. ^ a b Prospektus NETV 2021
  4. ^ a b c Bikin Media, Wishnutama Akuisisi "Space Toon"?
  5. ^ RIWAYAT SINGKAT
  6. ^ PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BIDANG PENYIARAN SESUAI HUKUM POSITIF INDONESIA
  7. ^ Data Rekomendasi Perusahaan Televisi Siaran Tahun 2010-2014
  8. ^ Selamat Tinggal Spacetoon Indonesia
  9. ^ Sekitar 200 karyawan TransTV hengkang ke perusahaan Wishnutama
  10. ^ Coming Soon: NET TV
  11. ^ NET TV, Siaran HD yang (Tampaknya) akan Menggunakan Safe Area
  12. ^ Hari Pertama, NET Gunakan Safe Area 4:3
  13. ^ a b #AnalisaAlaGue : NET, Masih Belum Greget
  14. ^ a b c d Mantan Karyawan Bongkar NET TV Hampir Bangkrut
  15. ^ #CoBrandIniKritikGue | Just Duet NET ‘Mendunia’
  16. ^ NET. 4.0 Presents Indonesia Choice Award 2017 Perayaan Ultah NET. TV ke-4
  17. ^ a b Mengupas Perubahan NET di Awal 2019
  18. ^ Wishnutama Kusubandio, CEO PT NET Mediatama Indonesia
  19. ^ Branding Net TV Menjadi Stasiun Televisi Yang Kece dan Masa Kini
  20. ^ Fantastis, Biaya Produksi NET TV Mencapai 3 Milyar Per Hari!
  21. ^ Diisukan Bangkrut; Sebenarnya Ada Apa Dengan NET. TV?
  22. ^ a b Dikala Idealisme NET Mulai Terbentur Realita
  23. ^ NET. (Tampaknya) Tidak Miliki Konsep Siaran Berjaringan
  24. ^ Akhirnya, NET. Menayangkan Siaran Lokal
  25. ^ Makin Kompetitif, NET TV Usung Program Atraktif
  26. ^ Penjelasan William Tanuwijaya soal Tokopedia beli 10% saham Net TV
  27. ^ Net TV Fokus Garap Pasar Middle Up, Caranya?
  28. ^ Iklan Tiga Menit, Bukan Berarti NET TV Tidak Laku
  29. ^ a b Menengok Kinerja NET Sepanjang 2019
  30. ^ 3 Pelajaran Bisnis dari Kasus Kejatuhan NET TV
  31. ^ "Buruan Simak! Ini Daftar Kartun Cartoon Network yang Masuk NET TV!". DUNIAKU.NET. Diakses tanggal 2019-08-16. 
  32. ^ NET.: Nostalgia Enak Tenan
  33. ^ The Comment Beneran Pamit, Selamat Datang Era Baru NET
  34. ^ Mengapa Acara Unggulan NET. Berhenti Tayang?
  35. ^ Tentang NET yang Berubah
  36. ^ Ini Tanggapan BEI soal Keluarnya Net TV dari Daftar IPO
  37. ^ Bukan PHK Massal, NET TV Tawarkan Karyawan Mengundurkan Diri
  38. ^ Isu PHK Massal, Direksi Net TV : Kami Tawarkan Pensiun Dini
  39. ^ Net TV PHK Massal? Begini Cerita dari Orang Dalam
  40. ^ Bambang Sutrisno Gugat Pailit NET TV
  41. ^ NET TV Belum Lolos dari Jurang Pailit, Ini 3 Faktanya
  42. ^ Kabar Berhenti dari Ini Talkshow karena NET TV Bangkrut, Sule Bilang Begini
  43. ^ NET Gandeng Mola TV Hadirkan Liga Inggris dan Liga Jerman Untuk Masyarakat Indonesia
  44. ^ Indonesia’s Next Top Model Hadir di NET TV
  45. ^ DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017
  46. ^ "Dashboard TV Digital". Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Januari 2022. 
  47. ^ KEMBALI GELAR EVALUASI DENGAR PENDAPAT, KPID DORONG NET.BALI SERIUS GARAP KONTEN LOKAL
  48. ^ "Peringatan Tertulis untuk Program Siaran "Ini Talkshow" Net TV". www.kpi.go.id. Diakses tanggal 2019-07-15. 

Pranala luar