Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij): Perbedaan antara revisi
Oddstreams (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Sejarah, gambar. |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] |
| map_caption = Lokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] |
||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia milik BOS]]) adalah |
'''Stasiun Batavia''' (disebut juga '''Stasiun Batavia NIS''' untuk membedakan dengan [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia]] milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]]) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di sebelah [[Selatan]] dari balai kota [[Batavia]] atau yang kini menjadi [[Museum Fatahillah]]. Stasiun ini merupakan stasiun pertama di kota [[Batavia]] ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) & merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan lintas [[Batavia]] dengan [[Bogor|Buitenzorg]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
⚫ | Stasiun ini dibangun di sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]] pada saat itu yaitu [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS), & ditandakan dengan pembangunan jalur kereta api pertama di [[Batavia]] yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah [[Sunda Kelapa]]) dengan [[Stasiun Gambir|Halte Koningsplein]] ([[Gambir, Jakarta Pusat|Gambir]]) pada tahun 1869. Kemudian, jalur ini dikembangkan lagi jangkauannya sampai ke [[Buitenzorg]] ([[Kota Bogor|Bogor]]) pada tahun 1871 hingga tahun 1873.<ref>[http://www.kaskus.co.id/thread/54e02b84a3cb173b6b8b4567/sejarah-stasiun-kereta-api-tertua-di-indonesia-ada-di-semarang Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia]</ref><ref>[http://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid]</ref> |
||
=== Era Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij === |
|||
⚫ | Stasiun ini dibangun sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan |
||
Setelah membangun jalur, NIS, [[Staatsspoorwegen]] (SS), |
Setelah membangun jalur ini, [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]], [[Staatsspoorwegen]] (SS), serta Jawatan Pekerjaan Umum [[Hindia Belanda]] juga turut mengembangkan lintas jalur kereta api lain, seperti membangun jalur kereta api dari [[Sunda Kelapa]] menuju ke [[Pelabuhan Tanjung Priok|pelabuhan Tanjung Priuk]], & membangun [[Stasiun Tanjung Priuk]] di dalam pelabuhan tersebut yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 (sekarang stasiun yang berada di dalam pelabuhan ini sudah nonaktif & lokasinya dipindah ke [[Stasiun Tanjung Priuk]] yang sekarang). Pembukaan [[Stasiun Tanjung Priuk]] (pelabuhan) ini juga bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Tanjung Priok|pelabuhan Tanjung Priuk]].<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=15-24|doi=|id=|authorlink=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> |
||
Pada tahun 1913, [[Staatsspoorwegen]] (SS) resmi mengakuisisi jalur kereta api lintas [[Batavia]]–[[Buitenzorg]]. Stasiun ini kemudian diubah namanya menjadi Stasiun Batavia Noord untuk membedakan dengan Stasiun Batavia Zuid yang berada sekitar 200 meter di [[Selatan]] stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara dijadikan stasiun pusat serta diperbesar baik dari segi bangunan maupun [[emplasemen]]<nowiki/>nya, dikarenakan stasiun ini mengambil alih peran Stasiun Batavia Zuid yang sedang dibongkar karena adanya rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi tersebut. Akibat dari pembangunan Stasiun Batavia Zuid ini, Stasiun Batavia Noord pun kemudian juga dilengkapi dengan jaringan [[listrik aliran atas]] (LAA) untuk kereta-kereta listrik yang menuju ke [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jatinegara|Stasiun Meester Cornelis]] ([[Jatinegara, Jakarta Timur|Jatinegara]]), maupun ke [[Stasiun Manggarai]]. |
|||
=== Era Staatsspoorwegen dan akhir riwayat === |
|||
Pada tahun 1913, SS resmi mengakuisisi jalur kereta api Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian dinamakan '''Batavia Noord''' Untuk membedakan Stasiun Batavia Zuid yang terpisah 200 m di selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara menjadi stasiun pusat dan diperbesar baik bangunan maupun emplasemennya. Stasiun ini mengambil alih peran Batavia Zuid sehubungan dengan rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi itu. Stasiun tersebut memiliki peron-peron yang sederhana dan dilengkapi dengan listrik untuk kereta ke [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tanjung Priok]], [[Stasiun Jatinegara|Stasiun Meester Cornelis]] dan [[Stasiun Manggarai]]. Sempat direncanakan untuk membangun atap peron yang rendah, tetapi tidak pernah terwujud. Stasiun ini kemudian ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru [[Stasiun Jakarta Kota|Stasiun Batavia-Benedenstad]] pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan.<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |title=Batavia Noord, Stasiun |access-date=2020-11-03 |archive-date=2017-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171010200554/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |dead-url=yes }}</ref> |
|||
Pada tahun 1929, Stasiun Batavia Noord ini pun akhirnya ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru yang telah selesai dikerjakan, yaitu Stasiun Batavia Benedenstad (kini namanya sudah berubah menjadi [[Stasiun Jakarta Kota]]). Bangunan Stasiun Batavia Noord, [[Listrik aliran atas|LAA]], serta rel-relnya dibongkar, & hanya menyisakan beberapa rel saja yang terkubur oleh tanah.<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |title=Batavia Noord, Stasiun |access-date=2020-11-03 |archive-date=2017-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171010200554/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/172/Batavia-Noord-Stasiun |dead-url=yes }}</ref> |
|||
Saat ini lokasi stasiun berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Selain itu ditemukan juga beberapa potongan rel dan bekas jembatan Kereta Api di sekitar area tersebut. |
|||
Saat ini, bekas lokasi stasiun tersebut sudah menjadi area kompleks dari [[Bank BNI]] [[Museum Fatahillah|Kota Tua]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Juga, masih terdapat pula bekas-bekas dari jalur ini yang tersisa & masih dapat dilihat hingga sekarang, seperti tumpukan batang-batang rel lama di dekat lokasi bekas stasiun, bekas pondasi jembatan rel, serta rel-rel lama yang timbul di tengah pemukiman warga. |
|||
[[Berkas:Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|jmpl|Bentang jembatan rel bekas jalur Batavia Noord.]] |
|||
[[Berkas:Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord..jpg|jmpl|Sisa rel di jembatan bekas jalur Batavia Noord.]] |
|||
[[Berkas:Sisa pondasi jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|jmpl|Sisa pondasi jembatan rel bekas jalur Batavia Noord.]] |
|||
[[Berkas:Jalur di Stasiun Jakarta Kota yang terlihat dari jembatan rel bekas jalur Batavia Noord..jpg|jmpl|Jalur di Stasiun Jakarta Kota yang terlihat dari jembatan rel bekas jalur Batavia Noord.]] |
|||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia (Oude stad) luchtfoto van het stadhuis en omgeving TMnr 10014860.jpg|alt=Suasana sekitar Balai Kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping Balai Kota).|Suasana sekitar balai kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping balai kota). |
|||
Berkas:The ex-bridge of Batavia Noord- Manggarai railway.jpg|jmpl|250px|bekas jembatan kereta api di sekitar Stasiun Batavia NIS yang sekarang sudah digunakan untuk jembatan penyeberangan orang. |
|||
Berkas: |
Berkas:The ex-bridge of Batavia Noord- Manggarai railway.jpg|Bekas jembatan kereta api di sekitar Stasiun Batavia NIS yang sekarang beralih fungsi untuk jembatan penyeberangan orang. |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Revisi per 10 Juli 2022 09.16
Stasiun Batavia
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 6°08′08″S 106°48′53″E / 6.135449°S 106.814610°E | |
Operator |
| |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Sejarah | ||
Dibuka | 15 September 1871 | |
Ditutup | 1929 | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Batavia (disebut juga Stasiun Batavia NIS untuk membedakan dengan Stasiun Batavia milik BOS) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di sebelah Selatan dari balai kota Batavia atau yang kini menjadi Museum Fatahillah. Stasiun ini merupakan stasiun pertama di kota Batavia (Jakarta) & merupakan stasiun paling awal pada jalur kereta api yang menghubungkan lintas Batavia dengan Buitenzorg.
Sejarah
Stasiun ini dibangun di sekitar akhir abad ke-19 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda pada saat itu yaitu Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), & ditandakan dengan pembangunan jalur kereta api pertama di Batavia yang menghubungkan Klein Boom (sekitar daerah Sunda Kelapa) dengan Halte Koningsplein (Gambir) pada tahun 1869. Kemudian, jalur ini dikembangkan lagi jangkauannya sampai ke Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1871 hingga tahun 1873.[1][2]
Setelah membangun jalur ini, NIS, Staatsspoorwegen (SS), serta Jawatan Pekerjaan Umum Hindia Belanda juga turut mengembangkan lintas jalur kereta api lain, seperti membangun jalur kereta api dari Sunda Kelapa menuju ke pelabuhan Tanjung Priuk, & membangun Stasiun Tanjung Priuk di dalam pelabuhan tersebut yang dibuka pada tanggal 2 November 1885 (sekarang stasiun yang berada di dalam pelabuhan ini sudah nonaktif & lokasinya dipindah ke Stasiun Tanjung Priuk yang sekarang). Pembukaan Stasiun Tanjung Priuk (pelabuhan) ini juga bersamaan dengan pembukaan pelabuhan Tanjung Priuk.[3][4]
Pada tahun 1913, Staatsspoorwegen (SS) resmi mengakuisisi jalur kereta api lintas Batavia–Buitenzorg. Stasiun ini kemudian diubah namanya menjadi Stasiun Batavia Noord untuk membedakan dengan Stasiun Batavia Zuid yang berada sekitar 200 meter di Selatan stasiun ini. Pada tahun 1923, Stasiun Batavia Noord untuk sementara dijadikan stasiun pusat serta diperbesar baik dari segi bangunan maupun emplasemennya, dikarenakan stasiun ini mengambil alih peran Stasiun Batavia Zuid yang sedang dibongkar karena adanya rencana pembangunan stasiun baru yang lebih besar di lokasi tersebut. Akibat dari pembangunan Stasiun Batavia Zuid ini, Stasiun Batavia Noord pun kemudian juga dilengkapi dengan jaringan listrik aliran atas (LAA) untuk kereta-kereta listrik yang menuju ke Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Meester Cornelis (Jatinegara), maupun ke Stasiun Manggarai.
Pada tahun 1929, Stasiun Batavia Noord ini pun akhirnya ditutup sehubungan dengan digunakannya stasiun baru yang telah selesai dikerjakan, yaitu Stasiun Batavia Benedenstad (kini namanya sudah berubah menjadi Stasiun Jakarta Kota). Bangunan Stasiun Batavia Noord, LAA, serta rel-relnya dibongkar, & hanya menyisakan beberapa rel saja yang terkubur oleh tanah.[5]
Saat ini, bekas lokasi stasiun tersebut sudah menjadi area kompleks dari Bank BNI Kota Tua Jakarta. Juga, masih terdapat pula bekas-bekas dari jalur ini yang tersisa & masih dapat dilihat hingga sekarang, seperti tumpukan batang-batang rel lama di dekat lokasi bekas stasiun, bekas pondasi jembatan rel, serta rel-rel lama yang timbul di tengah pemukiman warga.
Galeri
-
Suasana sekitar balai kota difoto dari udara (lokasi Stasiun Batavia NIS berada di samping balai kota).
-
Bekas jembatan kereta api di sekitar Stasiun Batavia NIS yang sekarang beralih fungsi untuk jembatan penyeberangan orang.
Referensi
- ^ Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia
- ^ Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
- ^ Murti Hariyadi, Ibnu; Basir, Ekawati; Pratiwi, Mungki Indriati; Ubaidi, Ella; Sukmono, Edi (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15–24. ISBN 978-602-18839-3-8.
- ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria.
- ^ "Batavia Noord, Stasiun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2020-11-03.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Kleine Boom Terminus
|
Kleine Boom–Batavia–Buitenzorg 1873–1929
|
Sawah Besaar menuju Buitenzorg
| ||
Terminus | Batavia–Tandjongpriok | Kampongbandan Lama menuju Tandjongpriok
|