Negara sosialis: Perbedaan antara revisi
k Melindungi "Negara sosialis": Vandalisme berulang ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya)) |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Bentuk pemerintahan}} |
{{Bentuk pemerintahan}} |
||
'''Negara sosialis''' atau '''republik sosialis''' (terkadang '''Negara Buruh''') merujuk kepada [[negara]] manapun yang secara [[konstitusi]] didedikasikan untuk pendirian [[sosialisme]]. Dalam penggunaan Barat, istilah "[[negara Komunis]]" sering kali digunakan untuk merujuk kepada negara sosialis partai tunggal yang diperintah oleh partai yang memegang sebuah varian dari [[Marxisme–Leninisme]]; namun negara-negara tersebut resminya menyebut diri mereka sendiri sebagai "negara sosialis" yang berada dalam proses pembangunan sosialisme dan tidak menyebut mereka sendiri sebagai "komunis" atau mencapai [[masyarakat komunis|komunisme]].<ref name="The Economics of Socialism after World War Two: 1945-1990">{{cite book |last= Wilczynski|first= J. |title= The Economics of Socialism after World War Two: 1945-1990 |publisher= Aldine Transaction|date= 2008|isbn= 978-0202362281|page = 21|quote=Contrary to Western usage, these countries describe themselves as ‘Socialist’ (not ‘Communist’). The second stage (Marx’s ‘higher phase’), or ‘Communism’ is to be marked by an age of plenty, distribution according to needs (not work), the absence of money and the market mechanism, the disappearance of the last vestiges of capitalism and the ultimate ‘whithering away of the state.}}</ref><ref>{{cite book |last= Steele|first= David Ramsay |title= From Marx to Mises: Post Capitalist Society and the Challenge of Economic Calculation |publisher= Open Court|date=September 1999|isbn= 978-0875484495|page = 45|quote= Among Western journalists the term ‘Communist’ came to refer exclusively to regimes and movements associated with the Communist International and its offspring: regimes which insisted that they were not communist but socialist, and movements which were barely communist in any sense at all.}}</ref><ref>{{cite book |last= Rosser|first= Mariana V. and J Barkley Jr.|title= Comparative Economics in a Transforming World Economy|publisher= MIT Press|date=July 23, 2003|isbn= 978-0262182348|pages = 14|quote=Ironically, the ideological father of communism, Karl Marx, claimed that communism entailed the withering away of the state. The dictatorship of the proletariat was to be a strictly temporary phenomenon. Well aware of this, the Soviet Communists never claimed to have achieved communism, always labeling their own system socialist rather than communist and viewing their system as in transition to communism.}}</ref> Disamping "negara komunis", sejumlah negara lainnya mendeskripsikan oritentasi mereka sebagai "sosialis" dalam konstitusi mereka. |
'''Negara sosialis''' atau '''republik sosialis''' (terkadang '''Negara Buruh''') merujuk kepada [[negara]] manapun yang secara [[konstitusi]] didedikasikan untuk pendirian [[sosialisme]]. Dalam penggunaan Barat, istilah "[[negara Komunis]]" sering kali digunakan untuk merujuk kepada negara sosialis partai tunggal yang diperintah oleh partai yang memegang sebuah varian dari [[Marxisme–Leninisme]]; namun negara-negara tersebut resminya menyebut diri mereka sendiri sebagai "negara sosialis" yang berada dalam proses pembangunan sosialisme dan tidak menyebut mereka sendiri sebagai "komunis" atau mencapai [[masyarakat komunis|komunisme]].<ref name="The Economics of Socialism after World War Two: 1945-1990">{{cite book |last= Wilczynski|first= J. |title= The Economics of Socialism after World War Two: 1945-1990 |publisher= Aldine Transaction|date= 2008|isbn= 978-0202362281|page = 21|quote=Contrary to Western usage, these countries describe themselves as ‘Socialist’ (not ‘Communist’). The second stage (Marx’s ‘higher phase’), or ‘Communism’ is to be marked by an age of plenty, distribution according to needs (not work), the absence of money and the market mechanism, the disappearance of the last vestiges of capitalism and the ultimate ‘whithering away of the state.}}</ref><ref>{{cite book |last= Steele|first= David Ramsay |title= From Marx to Mises: Post Capitalist Society and the Challenge of Economic Calculation |url= https://archive.org/details/frommarxtomisesp0000stee|publisher= Open Court|date=September 1999|isbn= 978-0875484495|page = [https://archive.org/details/frommarxtomisesp0000stee/page/45 45]|quote= Among Western journalists the term ‘Communist’ came to refer exclusively to regimes and movements associated with the Communist International and its offspring: regimes which insisted that they were not communist but socialist, and movements which were barely communist in any sense at all.}}</ref><ref>{{cite book |last= Rosser|first= Mariana V. and J Barkley Jr.|title= Comparative Economics in a Transforming World Economy|url= https://archive.org/details/comparativeecono0000ross_v4p7|publisher= MIT Press|date=July 23, 2003|isbn= 978-0262182348|pages = [https://archive.org/details/comparativeecono0000ross_v4p7/page/14 14]|quote=Ironically, the ideological father of communism, Karl Marx, claimed that communism entailed the withering away of the state. The dictatorship of the proletariat was to be a strictly temporary phenomenon. Well aware of this, the Soviet Communists never claimed to have achieved communism, always labeling their own system socialist rather than communist and viewing their system as in transition to communism.}}</ref> Disamping "negara komunis", sejumlah negara lainnya mendeskripsikan oritentasi mereka sebagai "sosialis" dalam konstitusi mereka. |
||
Negara sosialis berbeda dari [[demokrasi liberal|negara liberal demokratik]] multi-partai yang diperintah oleh [[partai sosialis]], dimana negara tersebut tidak secara konstitusional bertumpu pada konstruksi sosialisme. Dalam kasus semacam itu, [[sistem politik]] dan mesin pemerintahan tidak secara khusus berstruktur untuk pengembangan sosialisme. |
Negara sosialis berbeda dari [[demokrasi liberal|negara liberal demokratik]] multi-partai yang diperintah oleh [[partai sosialis]], dimana negara tersebut tidak secara konstitusional bertumpu pada konstruksi sosialisme. Dalam kasus semacam itu, [[sistem politik]] dan mesin pemerintahan tidak secara khusus berstruktur untuk pengembangan sosialisme. |
Revisi terkini sejak 11 Oktober 2023 09.50
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Socialist state di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
Negara sosialis atau republik sosialis (terkadang Negara Buruh) merujuk kepada negara manapun yang secara konstitusi didedikasikan untuk pendirian sosialisme. Dalam penggunaan Barat, istilah "negara Komunis" sering kali digunakan untuk merujuk kepada negara sosialis partai tunggal yang diperintah oleh partai yang memegang sebuah varian dari Marxisme–Leninisme; namun negara-negara tersebut resminya menyebut diri mereka sendiri sebagai "negara sosialis" yang berada dalam proses pembangunan sosialisme dan tidak menyebut mereka sendiri sebagai "komunis" atau mencapai komunisme.[1][2][3] Disamping "negara komunis", sejumlah negara lainnya mendeskripsikan oritentasi mereka sebagai "sosialis" dalam konstitusi mereka.
Negara sosialis berbeda dari negara liberal demokratik multi-partai yang diperintah oleh partai sosialis, dimana negara tersebut tidak secara konstitusional bertumpu pada konstruksi sosialisme. Dalam kasus semacam itu, sistem politik dan mesin pemerintahan tidak secara khusus berstruktur untuk pengembangan sosialisme.
Referensi
- ^ Wilczynski, J. (2008). The Economics of Socialism after World War Two: 1945-1990. Aldine Transaction. hlm. 21. ISBN 978-0202362281.
Contrary to Western usage, these countries describe themselves as ‘Socialist’ (not ‘Communist’). The second stage (Marx’s ‘higher phase’), or ‘Communism’ is to be marked by an age of plenty, distribution according to needs (not work), the absence of money and the market mechanism, the disappearance of the last vestiges of capitalism and the ultimate ‘whithering away of the state.
- ^ Steele, David Ramsay (September 1999). From Marx to Mises: Post Capitalist Society and the Challenge of Economic Calculation. Open Court. hlm. 45. ISBN 978-0875484495.
Among Western journalists the term ‘Communist’ came to refer exclusively to regimes and movements associated with the Communist International and its offspring: regimes which insisted that they were not communist but socialist, and movements which were barely communist in any sense at all.
- ^ Rosser, Mariana V. and J Barkley Jr. (July 23, 2003). Comparative Economics in a Transforming World Economy. MIT Press. hlm. 14. ISBN 978-0262182348.
Ironically, the ideological father of communism, Karl Marx, claimed that communism entailed the withering away of the state. The dictatorship of the proletariat was to be a strictly temporary phenomenon. Well aware of this, the Soviet Communists never claimed to have achieved communism, always labeling their own system socialist rather than communist and viewing their system as in transition to communism.