Lompat ke isi

1 Tawarikh 15: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
* {{Alkitab|1 Tawarikh 15:25-29}} = Tabut dipindahkan ke [[Yerusalem]] ({{Alkitab|2 Samuel 6:12-19}})
* {{Alkitab|1 Tawarikh 15:25-29}} = Tabut dipindahkan ke [[Yerusalem]] ({{Alkitab|2 Samuel 6:12-19}})


== Ayat 14 ==
== Ayat 1 ==
:''Maka bertanyalah <u>lagi</u> Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: "Janganlah maju di belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau."''<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 14:14}}</ref>
:''Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu.''<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 15:1}}</ref>
Tabut Allah berisi dua loh batu bertulis sepuluh hukum, buli-buli manna dan tongkat Harun yang bertunas (lihat Kel 25:10-22; Ul 10:2-5). Tabut itu melambangkan pengarahan, persediaan, kuasa, dan kemurahan Allah yang dijumpai dalam ketaatan yang setia kepada Dia dan perjanjian-Nya (lihat Mazm 132:8; Ibr 9:1-28). Menempatkan tabut di Yerusalem menunjukkan bahwa Daud ingin mengembalikan bangsa itu kepada maksud keberadaan yang semula dan mendasar, yaitu menjaga agar Allah dan Firman-Nya tetap menjadi pusat hidup mereka (Keluaran 25:10).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
Daud tidak menganggap bahwa karena dahulu Allah menghendaki dia menyerang orang Filistin ({{Alkitab|1 Tawarikh 14:10}}), maka kali ini hal itu juga betul. Contoh Daud mengajar orang percaya bahwa kita tidak akan berhasil di dalam hidup ini jikalau kita tidak terus-menerus mencari kehendak, bimbingan, dan pertolongan Allah. Berseru kepada Allah untuk kasih karunia dan kehadiran-Nya secara khusus adalah suatu kebutuhan yang terus-menerus dalam kehidupan kita. Jikalau kita gagal untuk senantiasa berpaling kepada Allah memohon pertolongan-Nya, kita akan mengalami bahwa kita sendirian ketika menghadapi berbagai kesulitan dan tuntutan hidup ini, tanpa kehadiran Roh Kudus (lihat {{Alkitab|2 Samuel 5:19}}).<ref name=fulllife />

== Ayat 17 ==
:''"Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.''<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 14:17}}</ref>
Kerajaan Daud sangat dimuliakan, bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi seluruh umat Allah. Daud harus menetapkan kedudukan Israel di dalam dunia supaya mereka dapat melayani Allah dalam kebenaran dan keadilan (lihat {{Alkitab|2 Samuel 7:18}}; {{Alkitab|1 Tawarikh 14:2}}). Di bawah [[Perjanjian Baru|perjanjian yang baru]], Allah mungkin meninggikan seseorang, bukan demi orang itu sendiri, tetapi agar umat Allah dapat dibangun secara moral dan rohani.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 November 2012 16.38

1 Tawarikh 15 (atau I Tawarikh 15, disingkat 1Taw 15) adalah bagian dari Kitab 1 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi kurang lebih pada tahun ke-8 pemerintahan raja Daud, sekitar tahun 1000 SM.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu.[3]

Tabut Allah berisi dua loh batu bertulis sepuluh hukum, buli-buli manna dan tongkat Harun yang bertunas (lihat Kel 25:10-22; Ul 10:2-5). Tabut itu melambangkan pengarahan, persediaan, kuasa, dan kemurahan Allah yang dijumpai dalam ketaatan yang setia kepada Dia dan perjanjian-Nya (lihat Mazm 132:8; Ibr 9:1-28). Menempatkan tabut di Yerusalem menunjukkan bahwa Daud ingin mengembalikan bangsa itu kepada maksud keberadaan yang semula dan mendasar, yaitu menjaga agar Allah dan Firman-Nya tetap menjadi pusat hidup mereka (Keluaran 25:10).[4]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ 1 Tawarikh 15:1
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar