Lompat ke isi

Kabupaten Brebes: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Liand Rahman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Liand Rahman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25: Baris 25:
|suku bangsa=[[Suku Jawa|Jawa]]
|suku bangsa=[[Suku Jawa|Jawa]]
|bahasa=[[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Jawa|Jawa]]
|bahasa=[[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Jawa|Jawa]]
|agama=[[Islam]], [[Kejawen]], [[Konghucu]]
|agama=[[Islam]], [[Kristen]], [[Kathlik]], [[Kejawen]], [[Konghucu]]
|flora=????
|flora=????
|fauna=[[Kerbau|Kebo Ireng]]
|fauna=[[Kerbau|Kebo Ireng]]

Revisi per 17 Februari 2013 01.07

Artikel ini mengenai Kabupaten Brebes. Untuk kota dengan nama yang sama yang menjadi pusat pemerintahan kabupaten ini, lihat Brebes.
Kabupaten Brebes
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Brebes
Motto: 
BERHIAS - Bersih, Hijau, Aman, Sehat
Peta
Peta
Kabupaten Brebes di Jawa
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
Peta
Kabupaten Brebes di Indonesia
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes (Indonesia)
Koordinat: 7°03′S 108°54′E / 7.05°S 108.9°E / -7.05; 108.9
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaBrebes
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 17
  • Kelurahan: 297
Pemerintahan
 • BupatiHj. Idza Priyanti, A.Md., S.E.
 • Wakil BupatiN a r j o
Luas
 • Total1.657,73 km2 (64,005 sq mi)
Populasi
 • Total1.742.511
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Kathlik, Kejawen, Konghucu
 • BahasaIndonesia, Jawa
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3329 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0283
Kode Kemendagri33.29 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 1.098.999.510.000.-
Flora resmi????
Fauna resmiKebo Ireng
Situs webwww.brebeskab.go.id


Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.

Sejarah

Ada beberapa pendapat mengenai asal - usul nama Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.

Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.

Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.

Geografi

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah

Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.

Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".

Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.

Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Tegal, Kota Tegal
Selatan Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas
Barat Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)

Karakteristik Wilayah Pantai

Pantai - pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk ( Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.

Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari ( Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove ) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.

Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.

Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.

Nama-nama sungai

Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke Laut Jawa yaitu :

Pemerintahan

Satuan Kerja Perangkat Daerah

  • Sekretariat Daerah
  • Sekretariat DPRD
  • Badan Perencana Pembangunan Daerah
  • Inspektorat Daerah
  • Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Badan Kepegawaian Daerah
  • Dinas Pendidikan
  • Dinas Perindustrian dan Perdagangan
  • Dinas Perikanan dan Kelautan
  • Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan
  • Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
  • Dinas Perhubungan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Sosial
  • Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
  • Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
  • Kantor Informasi dan Kehumasan
  • Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
  • Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
  • Dinas Koperasi dan UKM
  • Kantor Lingkungan Hidup

Bupati yang Pernah Menjabat

  1. Arya Suralaya 1678 - 1683
  2. Pusponegoro I
  3. Pusponegoro II 1683 - 1809
  4. Pusponegoro III
  5. Singasari Panatayuda I 1809 - 1836
  6. Singasari Panatayuda II 1836 - 1856
  7. Singasari Panatayuda III
  8. Cakra Atmaja 1876 - 1880
  9. Cakranegara I 1880 - 1885
  10. Sumitra (Cakranegara II) 1885 -
  11. Martana 1907 - 1929
  12. Sajikun 1929 (8 Bulan)
  13. Ariya Purnama Hadiningrat 1920-1929
  14. Sutirta Pringga Haditirta 1936 - 1942
  15. Sunarya 1942 - 1945
  16. Sarimin Reksadiharja 1946
  17. KH. Syatori 1946 - 1947
  18. Awal 1947
  19. Agus Miftah 1947 - 1948
  20. Sumarna 1948 - 1950
  21. Mas Slamet 1950 - 1956
  22. Raden Mardjaban 1956 - 1966
  23. Sartono Gondosoewandito, SH 1967 - 1979
  24. Syafrul Supardi 1979 - 1989
  25. H. Hardono 1989 - 1994
  26. H. Syamsudin Sagiman 1994 - 1999
  27. H. Moh. Tadjudin Noor Aly 1999 - 2001
  28. Drs. Tri Harjono (PLTH) Mei 2001 - Juli 2002
  29. H. Indra Kusuma, S.Sos. Juli 2002 - s.d. Agustus 2010
  30. H. Agung Widiyantoro, SH., M.Si. 10 Mei 2011 s.d. Desember 2012
  31. Hj. Idza Priyanti, A.Md., S.E. 4 Desember 2012 s.d. sekarang (bupati terpilih)

Perwakilan

DPRD Kabupaten Brebes hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %
PDI-P 13 26
Partai Golkar 7 14
PKB 7 14
Partai Demokrat 6 12
PKS 5 10
PAN 4 8
PPP 4 8
Partai Gerindra 2 4
Partai Hanura 1 2
Partai Demokrasi Kebangsaan 1 2
Total 50 100

Pembagian Wilayah Administratif

Secara administratif Kabupaten Brebes terbagi dalam 17 kecamatan, yang terdiri atas 292 desa dan 5 kelurahan.

Dalam Pola Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Brebes termasuk Wilayah Pembangunan II dengan pusat di Tegal. Kabupaten Brebes sendiri dalam perwilayahan pembangunan dibagi menjadi 3 Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:

  1. SWP Ia, dengan pusat di Brebes, meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang dan Songgom. Sektor yang dapat dikembangkan adalah pertanian, khususnya sub sektor perikanan, sector perdagangan/ jasa dan sektor pemerintahan.
  2. SWP Ib, dengan pusat di Tanjung, meliputi Kecamatan Tanjung, Losari dan Bulakamba. Sektor yang dapat dikembangkan adalah sector perdagangan dan pertanian.
  3. SWP II, dengan pusat di Ketanggungan meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana. Sektor yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur, bawang merah dan lombok serta sektor pemerintahan.
  4. SWP III, dengan pusat di kota Bumiayu meliputi Kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata dan perdagangan.

Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes, yaitu:

Transportasi

Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.

Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan.Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.

Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll.

Perekonomian

  • Pertanian dan perkebunan
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar.

sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.

Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
  • Peternakan
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
  • Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
  • Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
  • Cadangan batu bara muda

Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan

  • Perikanan

Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.

  • Industri

Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.

Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.

Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.

Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah

Sarana kesehatan

Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit - rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta yaitu :

Sarana pendidikan

Selain telah meratanya sarana pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai pendidikan menengah, terdapat pula beberapa pendidikan tinggi yaitu :

Pariwisata

Bangunan dan Tempat Bersejarah

Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda

Masjid Agung Brebes

Wisata Kuliner dan Makanan Khas

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
  • Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
  • Bakso Dengkil, Kersana

Seni dan Budaya

Kesenian daerah yang berkembang antara lain :

Rupa-rupa


Tokoh terkenal

Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes

  • Bambang Purwantara, guru besar IPB, Direktur SEAMEO - BIOTROP.
  • Sugiarto S Citroatmojo, pakar Occupational Health Safety & Environmental (HSE), Industri Minyak dan Gas Bumi.
  • Projo Nurzaman, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri.
  • Fatchudin, mantan direktur BRI dan mantan rektor STIE PERBANAS, ahli perbankan.
  • Nur Hasyim, peneliti ahli mineral dan energi, LEMIGAS.

Legenda dan Cerita Rakyat

Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut :

Ormas, Perkumpulan / Asosiasi dan Sejenisnya

  • Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab)
  • Asosiasi Bawang Merah Indonesia
  • Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes ( HIMPB )
  • Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB)
  • Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB)
  • Himpunan Mahasiswa Brebes Universitas Gadjah Mada ( HIMABES UGM )
  • Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab}
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya Limbangan Wetan
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan Gandasuli
  • Kelompok ternak sapi Napak Tilas Desa Wlahar
  • Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa Malahayu
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa Pakijangan
  • Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari Jatibarang
  • Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa, Kecamatan Losari
  • Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
  • Paguyuban Wong Brebes di Jabodetabek (PWBJ)

Alamat instansi

  • Kantor Bupati, Jl. P. Diponegoro No. 141 Brebes
  • Pendapa / rumah dinas Bupati Brebes, Kompleks Alun-alun Brebes
  • Gedung DPRD, Jl. Gajah Mada, Brebes
  • Markas Kodim0713 Brebes, Jl. Jend. Sudirman
  • Polres Brebes, Jl Jend. Sudriman No. 74 Brebes
  • Kejaksaan Negeri Brebes, Jl. Gajah Mada No. 66 Brebes
  • Pengadilan Negeri Brebes, Jl. A. Yani No. 89 Brebes
  • Badan Pusat Statistik (BPS) Brebes, Jl. MT. Haryono No. 74 Brebes
  • Badan Pertanahan Nasional/BPN Brebes, Jl. Yos Sudarso No. 3 Brebes
  • Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayi, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
  • Dinas Pekerjaan Umum, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman No. 187 Brebes
  • Dinas Kesehatan, Jl. Dr. Wahidin No. 2 Brebes
  • Dinas Kelautan dan Perikanan, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
  • Dinas Peternakan, Jl. Jend. Sudirman No. 163 Brebes
  • Dinas Perhubungan, Jl. Veteran No. 14 Brebes
  • Kantor Lingkungan Hidup, Jalan jend. Sudirman No. 163 Brebes

Beberapa proyek besar yang sedang dilaksanakan

  • Proyek pembuatan jalan tol ruas pejagan - Pemalang di seksi I dan II Pejagan - Brebes sepanjang 20,6 KM sebagai bagian tol trans jawa
  • Proyek pembuatan jalan lingkar utara Brebes - Tegal
  • Proyek pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT)

Referensi

Pranala luar