Pancoran, Jakarta Selatan
Pancoran | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jakarta | ||||
Kota | Jakarta Selatan | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 31.74.08 | ||||
Kode BPS | 3171080 | ||||
Desa/kelurahan | 6 | ||||
|
Kecamatan Pancoran terletak di Jakarta Selatan.
Sejarah
<<Ambigu: Artikel dalam subjudul Sejarah berikut ini adalah mengenai daerah / Jalan Pancoran di Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, bukan Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Buktinya adalah di artikel berikut ini disebutkan bahwa di daerah ini terdapat pancuran yang digunakan untuk memasok air bagi kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan Batavia (Pasar Ikan), berarti lokasi Pancoran ini haruslah dekat dengan Pelabuhan Batavia di Pasar Ikan. Tidaklah mungkin Pancoran yang dimaksud dalam subjudul ini adalah Pancoran di Jakarta Selatan, karena jaraknya dari Pasar Ikan adalah sekitar 15 km.>>
Pancoran berasal dari kata Pancuran. Di kawasan itu pada tahun 1670 dibangun semacam waduk atau aquada tempat penampungan air dari kali Ciliwung, yang dilengkapi dua buah pancuran itu mengucurkan air dari ketinggian kurang lebih 10 kaki.
Dari sana air diangkut dengan perahu oleh para penjaja yang menjajakannya disepanjang saluran – saluran (grachten) di kota. Dari tempat itu pula kelasi- kelasi biasa mengangkut air untuk kapal – kapal yang berlabuh agak jauh dilepas pantai, karena dipelabuhan Batavia kapal tidak dapat merapat. Karena banyaknya yang mengambil air dari sana, sering kali mereka harus antri berjam – jam. Tidak jarang kesempatan itu mereka manfaatkan untuk menjual barang – barang yang mereka selundupkan.
Dari penampungan di situ kemudian air disalurkan ke kawasan kastil melalui Pintu Besar Selatan. Rancangannya sudah dibuat pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Durven (1728 – 1732), tetapi dilaksanakan pada awal masa Van Imhoff berkuasa (1743 – 1750). Dengan demikian maka pengambilan air untuk keperluan kapal menjadi tidak terlalu jauh sampai melewati kota.
Dengan adanya saluran air dari kayu itu, maka di halaman Balikota (Stadhuis) dibuat pula air mancur. Sisa – sisa salurannya masih ditemukan pada tahun 1882, yang ternyata berbentuk balok kayu persegi empat yang dilubangi, disambung – sambung satu sama lain direkat dengan timah (De Haan 1935; 299 – 300).
Kelurahan
- Kelurahan Kalibata, dengan kode pos 12740
- Kelurahan Rawa Jati, dengan kode pos 12750
- Kelurahan Duren Tiga, dengan kode pos 12760
- Kelurahan Cikoko, dengan kode pos 12770
- Kelurahan Pengadegan, dengan kode pos 12770
- Kelurahan Pancoran, dengan kode pos 12780
Kecamatan Pancoran merupakan bagian dari Kecamatan Mampang Prapatan sampai tahun 1985, waktu itu bernama kecamatan perwakilan Pancoran.
Batas kecamatan
- Barat dengan Mampang Prapatan,
- Selatan dengan Pasar Minggu,
- Timur dengan Kramat Jati dan
- Utara dengan Tebet.
Pendidikan
Daftar SMP dan SMA di Kecamatan Pancoran, yakni:
- SMA Negeri 55 Jakarta di Duren Tiga
- SMP Negeri 154 Jakarta di Pengadegan
- SMP Negeri 155 Jakarta di Cikoko
- SMP Negeri 182 Jakarta di Kalibata
- SMP Negeri 238 Jakarta di Kalibata