Lompat ke isi

Kabupaten Tana Toraja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Juli 2018 18.58 oleh Gsarwa (bicara | kontrib) (→‎Objek wisata: Bertempat di Bukit Burake, Tana Toraja. Diklaim sebagai patung Yesus tertinggi di dunia)
Kabupaten Tana Toraja
Daerah tingkat II
Motto: 
"Misa' Kada di Po Tuo Pantan kada di Pomate"
Peta
Peta
Kabupaten Tana Toraja di Sulawesi
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja
Peta
Kabupaten Tana Toraja di Indonesia
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja (Indonesia)
Koordinat: 3°10′S 119°45′E / 3.17°S 119.75°E / -3.17; 119.75
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU Darurat No. 3 Tahun 1957
Ibu kotaMakale
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 19
  • Kelurahan: 159
Pemerintahan
 • BupatiIr. Nicodemus Biringkanae
 • Wakil BupatiVictor Datuan Batara, S.H.
Luas
 • Total2.054,30 km2 (79,320 sq mi)
Populasi
 ((2016))
 • Total268.558
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7318 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0423
Kode Kemendagri73.18 Edit nilai pada Wikidata
APBD-
DAURp. 444.741.329.000.-
Situs webwww.tanatorajakab.go.id

Kabupaten Tana Toraja adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan bupati bernama Ir. Nico Biringkanae. Ibu kota kabupaten ini adalah Makale. Sebelum pemekaran, kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.203 km² dan berpenduduk sebanyak 221.081 jiwa (2010).

Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu objek wisata di Sulawesi Selatan.

Pemekaran

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008, bagian utara wilayah kabupaten ini dimekarkan menjadi Kabupaten Toraja Utara dengan ibukota Rantepao.

Ekonomi

Kebanyakan masyarakat Toraja hidup sebagai petani. Komoditi andalan dari daerah Toraja adalah sayur-sayuran, kopi, cengkeh, cokelat dan vanili.

Perkenonomian di Tana Toraja digerakkan oleh 6 pasar tradisional dengan sistem perputaran setiap 6 hari. Keenam pasar yang ada ialah:

  1. Pasar Makale
  2. Pasar Ge'tengan
  3. Pasar Sangalla'
  4. Pasar Rembon
  5. Pasar Salubarani

Demografi

Agama

Berdasarkan data sensus BPS Kabupaten Tana Toraja tahun 2015 menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama Kristen Protestan sebanyak 72.54%, kemudian Katolik 17.57%, Islam 8.43%, Hindu 1.07%, dan Buddha 0.39%.[1]

Agama di Kabupaten Tana Toraja
Agama Persen
Kristen Protestan
  
72,54%
Katolik
  
17,57%
Islam
  
8,43%
Hindu
  
1,07%
Buddha
  
0,39%

Objek wisata

Miniatur rumah Toraja pada sebuah perayaan tahun 1910-1940.
Perayaan di Toraja sebelum tahun 1939.

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu objek wisata di Sulawesi Selatan.

Buntu Kalando

Tongkonan/rumah tempat Puang Sangalla' (Raja Sangalla') berdiam. Sebagai tempat peristirahatan Puang Sangala' dan juga merupakan Istana tempat mengelola pemerintahan kerajaan Sangalla' pada waktu itu, Tongkonan Buntu Kalando bergelar "tando tananan langi' lantangna Kaero tongkonan layuk". saat ini Tongkonan Buntu Kalando dijadikan Museum Tempat meyimpan benda-benda prasejarah dan peninggalan kerajaan Sangalla'.

Kambira

Kuburan bayi yang belum tumbuh giginya (umur 6 bulan kebawah) yang diletakkan di dalam pohon hidup yang dilubangi.

Pallawa

Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan atau rumah adat yang sangat menarik dan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 km ke arah utara dari Rantepao.

Lemo

Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo kita dapat melihat mayat yanng disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma' Nene.

Bertempat di Bukit Burake, Tana Toraja telah dibangun patung Yesus yang diklaim tertinggi di dunia. Maksudnya letak patung tersebut berada pada ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut atau letak patungnya tertinggi di dunia, ukuran patungnya sendiri tidak tertinggi di dunia.[2]

Usaha konservasi

Tana Toraja adalah salah satu tempat konservasi peradaban budaya PROTO MELAYU AUSTRONESIA yang masih terawat hingga kini. Kebudayaan adat istiadat, seni musik, seni tari, seni sastra lisan, bahasa, rumah, ukiran, tenunan dan kuliner yang masih sangat Tradisional, membuat Pemerintah Indonesia mengupayakan agar Tana Toraja bisa dikenal di dunia Internasional, salah satunya adalah mencalonkan Tana Toraja ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009.

Hal tersebut didukung oleh Jepang untuk menjadikan Tana Toraja sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Jepang sendiri akan ikut dalam upaya konservasi tersebut, khususnya terkait dengan rumah adat di daerah itu.

Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan antara delegasi Indonesia dan Jepang di Poznan, Polandia, Sabtu (11/9/2010), Pertemuan dilakukan setelah usainya Pertemuan Para Menteri Kebudayaan Asia dan Eropa (Asia-Europa Culture Minister Meeting/ASEM) yang keempat pada 9-10 September di Poznan yang dihadiri oleh perwakilan dari sekitar 40 negara di Asia dan Eropa.

Referensi

Pranala luar