Bahan bakar karbon netral
Tampilan
Bagian dari seri artikel mengenai |
Energi berkelanjutan |
---|
Ikhtisar |
Penghematan energi |
Energi terbarukan |
Transportasi berkelanjutan |
Bahan bakar karbon netral adalah bahan bakar energi atau sistem energi yang tidak memiliki emisi gas rumah kaca bersih atau jejak karbon. Salah satu kelasnya adalah bahan bakar sintetis (termasuk metana, bensin[1][2], bahan bakar diesel, bahan bakar jet atau amonia)[3] yang dihasilkan dari energi terbarukan, berkelanutan atau nuklir yang digunakan untuk menghidrogenasi karbon dioksida yang ditangkap langsung dari udara (DAC), didaur ulang dari emisi gas buang cerobong pembangkit listrik atau berasal dari asam karbonat dalam air laut. Sumber-sumber energi terbarukan termasuk turbin angin, panel surya, dan pembangkit listrik tenaga air.[4][5][6][7]
Lihat pula
- Fotosintesis buatan
- Bahan bakar butanol
- Produksi hidrogen karbon netral
- Penyeimbangan kembali siklus karbon
- Penyerap karbon
- Skenario mitigasi perubahan iklim
- Perekayasaan kebumian (Geoengineering)
- Penghapusan bertahap bahan bakar fosil
- Bahan bakar hayati generasi keempat
- Ekonomi rendah karbon
- Tenaga ke gas
- Energi berkelanjutan
- Program Bahan Bakar Cair Sintetis
Referensi
- ^ Air Fuel Synthesis shows petrol from air has future
- ^ The AFS Process - turning air into a sustainable fuel
- ^ Leighty and Holbrook (2012) "Running the World on Renewables: Alternatives for Trannd Low-cost Firming Storage of Stranded Renewable as Hydrogen and Ammonia Fuels via Underground Pipelines" Proceedings of the ASME 2012 International Mechanical Engineering Congress & Exposition November 9–15, 2012, Houston, Texas
- ^ Zeman, Frank S.; Keith, David W. (2008). "Carbon neutral hydrocarbons" (PDF). Philosophical Transactions of the Royal Society A. 366 (1882): 3901–18. doi:10.1098/rsta.2008.0143. PMID 18757281. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal May 25, 2013. Diakses tanggal September 7, 2012. (Review.)
- ^ Wang, Wei; Wang, Shengping; Ma, Xinbin; Gong, Jinlong (2011). "Recent advances in catalytic hydrogenation of carbon dioxide". Chemical Society Reviews. 40 (7): 3703–27. CiteSeerX 10.1.1.666.7435 . doi:10.1039/C1CS15008A. PMID 21505692. (Review.)
- ^ MacDowell, Niall; et al. (2010). "An overview of CO2 capture technologies". Energy and Environmental Science. 3 (11): 1645–69. doi:10.1039/C004106H. (Review.)
- ^ Eisaman, Matthew D.; et al. (2012). "CO2 extraction from seawater using bipolar membrane electrodialysis". Energy and Environmental Science. 5 (6): 7346–52. CiteSeerX 10.1.1.698.8497 . doi:10.1039/C2EE03393C. Diakses tanggal July 6, 2013.
<ref>
dengan nama "CO2_to_ethanol" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.Baccan lebih lanjut
- McDonald, Thomas M.; Lee, Woo Ram; Mason, Jarad A.; Wiers, Brian M.; Hong, Chang Seop; Long, Jeffrey R. (2012). "Capture of Carbon Dioxide from Air and Flue Gas in the Alkylamine-Appended Metal–Organic Framework mmen-Mg2(dobpdc)". Journal of the American Chemical Society. 134 (16): 7056–65. doi:10.1021/ja300034j. PMID 22475173. — has 10 citing articles as of September 2012, many of which discuss efficiency and cost of air and flue recovery.
- Kulkarni, Ambarish R.; Sholl, David S. (2012). "Analysis of Equilibrium-Based TSA Processes for Direct Capture of CO2 from Air". Industrial and Engineering Chemistry Research. 51 (25): 8631–45. doi:10.1021/ie300691c. — claims USD $100/ton CO2 extraction from air, not counting capital expenses.
Pranala luar
- Doty Windfuels (Columbia, South Carolina)
- CoolPlanet Energy Systems (Camarillo, California)
- Cost Model for US Navy Zero Carbon Nuclear Synfuel Process spreadsheet by John Morgan (January 2013; source)
- Interview with Kathy Lewis of the US Naval Research Laboratory