Komando Sektor Ibukota Negara
Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I Komando Pertahanan Udara Nasional | |
---|---|
Berkas:Lambang Kosekhanudnas I.png | |
Dibentuk | 1 Juli 1963 |
Negara | Indonesia |
Cabang | Tentara Nasional Indonesia |
Tipe unit | Komando Pertahanan Nasional |
Bagian dari | Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia |
Moto | “Labda Yudha Nirbaya“ |
Situs web | www.kohanudnas.mil.id |
Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I/Jakarta atau (Kosek Hanudnas I/Jakarta) merupakan Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia. Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (kosekhanudnas) I bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. Kosekhanudnas I merupakan salah satu ujung tombak Kohanudnas dalam melaksanakan tugasnya mempertahankan wilayah udara khususnya wilayah daerah Jakarta sebagai ibu kota Negara Indonesia. Kosekhanudnas I Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1963, dengan Kep Kasau No. 16/PERS/MKS/1963 tanggal 27 Juni 1963. Kosekhanudnas I bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya, sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas untuk mendukung tugas Kohanudnas. Alutsista yang digunakannya dalam melaksanakan tugasnya adalah Stasiun-Stasiun Radar dan Pusat Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional yang mampu memantau penyusupan yang masuk ke wilayah kedaulatan Indonesia baik melalui udara maupun melalui laut.[1][2]
Kosekhanudnas melaksanakan operasi pengamatan udara, operasi pertahanan udara pasif, dan operasi sasaran terpilih. Operasi ini melibatkan seluruh Satuan Radar, unsur tempur sergap, Pusat Operasi Udara Nasional (Popunas) dan Pusat Operasi Sektor. Selain melaksanakan operasi, dilaksanakan pula latihan-latihan agar terciptanya suatu kemampuan tempur yang andal, terukur sesuai dengan doktrin, strategi, prosedur taktis dan teknis, serta meningkatkan kesiapsiagaan.
Wilayah Tanggung Jawab
Wilayah tanggung jawab Kosekhanudnas I (Area of Responsibilty) meliputi Riau, Laut Cina Selatan, Kalimantan Barat, Laut Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Samudera Indonesia. Wilayah pertahanan udara dibagi dalam beberapa sektor pertahanan udara atas dasar kemampuan pengendalian dan kondisi geografi. Agar tercapai kedalamam pertahanan di suatu sektor wilayah pertahanan udara, maka berdasarkan kemampuan alutsista Hanud, wilayah sektor pertahanan udara dibagi dalam beberapa wilayah yaitu:
- Pertahanan Udara Area. Pertahanan ini dilaksanakan dengan menggunakan unsur Tempur Sergap sebagai alat penindak. Dimensi wilayah pertahanan udara ditentukan oleh jangkauan efektif pesawat Tempur Sergap yang dioperasionalkan. Berdasarkan letak objek-objek vital di suatu wilayah Hanud Area, dalam suatu Hanud Area dapat dilaksanakan beberapa Hanud terminal.
- Pertahanan Udara Terminal. Pertahanan ini dilaksanakan menggunakan unsur rudal jarak sedang sebagai alat penghancur. Dimensi wilatah Hanud ini ditentukan oleh jangkauan efektif rudal jarak sedang yang dioperasionalkan. Apabila rudal jarak sedang belum berfungsi/ tidak ada, maka Hanud Terminal dilaksanakan menggunakan pesawat tempur Sergap, dan berdasarkan banyaknya objek vital di suatu wilayah Hanud yang dioperasionalkan.
- Pertahanan Udara Titik. Pertahanan ini dilaksanakan menggunakan rudal taktis/meriam Hanud sebagai alat penghancur. Dimensi wilayah Hanud Titik ditentukan oleh jangkauan efektif rudal taktis/meriam Hanud.
Dalam melaksanakan tugasnya. Kosekhanudnas I menyelenggarakan berbagai macam operasi yaitu Operasi Pengamatan Udara, Operasi Pertahanan Udara Pasif, Operasi PAM VVIP, Operasi Pertahanan Udara Terkoordinasi, dan Radar Cover. Operasi pengamatan udara dilaksanakan sepanjang tahun, dan melibatkan seluruh Satrad, unsur tempur sergap, dan Pusat Operasi Sektor. Operasi pertahanan udara pasif juga dilaksanakan Kosekhanudnas I beserta jajarannya sepanjang tahun. Pada Operasi Pam VVIP dilakukan dengan melaksanakan Radar Cover untuk perlindungan udara dan pemantauan pergerakan pesawat VVIP. Operasi Pertahanan Udara Terkoordinasi dilaksanakan dengan SOC 2 Kuantan, SOC 3 Kucing dan Satrad 212 Ranai dengan melaksanakan komunikasi radio dan tukar menukar informasi penerbangan dan cuaca. Sedangkan Radar Cover dilaksanakan berdasarkan perintah dan informasi dari Kohanudnas dalam rangka pengamanan penerbangan VIP/VVIP dan militer guna mendukung kegiatan operasi/latihan yang dilaksanakan Kohanudnas ataupun satuan-satuan TNI lainnya.
Satuan
Kosekhanudnas memiliki satuan-satuan Radar dibawahnya yaitu:
- Satuan Radar 211/Tanjung Kait, Tangerang
- Satuan Radar 212/Ranai
- Satuan Radar 213/Tanjung Pinang
- Satuan Radar 214/Tegal
- Satuan Radar 215/Cogot, Kulon Progo
- Satuan Radar 216/Cibalimbing, Sukabumi
Komandan
- Letkol Pnb Hashasn Hasanudin (1963-1966)
- Mayor Pnb Ibnu Subroto (1966-1968)
- Letkol Intel Sukadarusman (1968-1970)
- Letkol Pnb Sujatio Adi (1970-1974)
- Mayor Pnb Ateng Suarsono (1974-1978)
- Mayor Pnb Djauhan (1978-1979)
- Kolonel Pnb Butje J. Was (1979-1986)
- Kolonel Pnb Eko Suwaryo (1986-1988)
- Kolonel Pnb Richard Haryono (1988-1990)
- Kolonel Pnb M. Koesbeni (1990-1993)
- Marsma TNI M. Koesbeni (1993-1994)
- Marsma TNI Sadjuri Darmo (1994-1995)
- Marsma TNI Ian Santoso. P (1995-1997)
- Marsma TNI Jeffrey Z. Abidin (1997-1999)
- Marsma TNI Djoko Suyanto (1999-2000)
- Marsma TNI M. Koesmadi (2000-2002)
- Marsma TNI Alosius Ibnu (2002-2003)
- Marsma TNI Ida Bagus Sanubari (2003-2003)
- Marsma TNI B.S. Silaen (2003-2006)
- Marsma TNI Isnawan (2006-2008)
- Marsma TNI J.F.P Sitompul (2008-2010)
- Marsma TNI M. Barkah (2010-2012)
- Marsma TNI Tri Budi Satriyo, S,Ip, M.M., (2012-2014)
- Marsma TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, M.DS (2014-2015)
- Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M (2015-2015)
- Marsma TNI Julexi Tambayong (2016-2016)
- Marsma TNI Kustono, S.Sos. (2016-2018)
- Marsma TNI Surya Chandra Siahaan, S.Ip., DIPL of MDS., M. Tr (Han). (2018-2019)
- Marsma TNI Zulfahmi (2019-2020)
- Marsma TNI Meka Yudanto, S.Sos., M.AP (2020-2020)
- Marsma TNI Djoko Tjahjono, S.E., M.M., (2020-Sekarang)
Referensi
- ^ "Profil Kosekhanudnas I/Jakarta" Website kohanudnas.mil.id
- ^ "Kosekhanudnas I/Jakarta"