Lompat ke isi

KRI Nanggala (402)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 April 2021 13.36 oleh 182.2.133.209 (bicara) (mengkoreksi tanggal tenggelam)
KRI Nanggala di Laut Jawa dalam sebuah latihan pada tahun 2015
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Nanggala
Asal nama Senjata Prabu Baladewa
Dipesan 2 April 1977
Pembangun Howaldtswerke-Deutsche Werft
Pasang lunas Maret 1978
Diluncurkan 10 September 1980
Selesai 6 Juli 1981
Mulai berlayar 21 Oktober 1981
Identifikasi 402
Nasib Tenggelam saat menjalankan latihan di Laut Bali pada 21 April 2021
Status Tenggelam[1][2]
Lencana
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal selam kelas Cakra
Jenis Kapal selam serbu
Berat benaman
  • 1,285 ton di permukaan
  • 1,390 saat menyelam
Panjang 59,5 meter
Lebar 6,3 meter
Sarat air 5,5 meter
Pendorong
  • 4 x mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L bertenaga 0,001790 MW (2,400 hp) [3]
  • 4 x alternator Siemens bertenaga 23.000 hp (17 MW)
  • 1 x motor Siemens bertenaga 0,003430 MW (4,600 hp)
  • 1 x shaft
Kecepatan
  • 11 knot (20 km/h; 13 mph) di permukaan [3]
  • 215 knot (398 km/h; 247 mph) saat menyelam
  • Jangkauan 8,200 nmi (15,186 km; 9,436 mi) pada kecepatan 8 kn (15 km/h; 9,2 mph)
    Daya tahan 50 hari[3]
    Kedalaman uji coba 240 m (790 ft)[3]
    Awak 31-36[butuh rujukan] (53 orang saat hilang kontak)[4]
    Sensor dan
    sistem pemroses
    • sistem kendali senjata Signaal Sinbad[3]
    • radar permukaan Thomson-CSF Calypso, I-band
    • sonar pencarian dan penyerangan aktif/pasif Atlas Elektronik CSU 3-2
    • PRS-3/4 passive ranging
    Peralatan perang
    elektronik dan tipuan
  • ESM : Thomson-CSF DR2000U[3]
  • CMS : Kongsberg MSI-90U Mk 2[5]
  • Senjata
  • 8 × 533 mm (21 in) tabung[3]
  • 14 x torpedo AEG SUT
  • KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur yang mempunyai motto Tabah Sampai Akhir. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Nama Nanggala berasal dari nama senjata pewayangan Nanggala.

    KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali.[6] Saat itu, kapal selam ini membawa 53 awak. Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.[1]

    Sejarah

    KRI Nanggala 402 dalam pelatihan di perairan Kalimantan Timur, 8 Oktober 1992

    KRI Nanggala dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 2 April 1977. Pembuatan KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai 625 juta dolar Amerika Serikat dari Jerman kepada Indonesia. Sebesar 100 juta dolar AS dari pinjaman tersebut digunakan untuk membuat KRI Nanggala dan KRI Cakra.[7] Kapal ini didesain oleh Ingenieurkontor di kota Lübeck, dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, dan dijual oleh perusahaan Ferrostaal di Essen.[3] Pembuatan kapal dimulai pada bulan Maret 1978[8] dan kapal selam diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Juli 1981.[9] KRI Nanggala diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Mohammad Jusuf pada tanggal 21 Oktober 1981 di Dermaga Ujung Surabaya.[10]

    Nanggala pernah melakukan perbaikan di Howaldtswerke dan selesai pada 1989.[11] Sekitar dua dekade kemudian, kapal selam ini kembali menjalani perbaikan penuh dengan biaya US$63.7 juta selama dua tahun di Korea Selatan. Perbaikan tersebut dilakukan oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan selesai pada Februari 2012[12][13] Pada perbaikan ini, sebagian struktur atas kapal diganti dan sistem persenjataan, sonar, radar, kendali tempur, dan propulsi dimutakhirkan.[14] Setelah perbaikan, Nanggala mampu menembakkan empat torpedo secara bersamaan menuju empat target yang berbeda dan meluncurkan misil antikapal seperti Exocet atau Harpoon. Selain itu, kedalaman selamnya bertambah menjadi 257 meter (843 ft) dan kelajuan maksimumnya dinaikkan dari 215 knot (398 km/h) menjadi 25 knot (46 km/h).[15]

    Data teknis

    KRI Nanggala, dipotret antara tahun 1981 hingga 1995.
    Periskop (atas) dan ruang kendali. Dipotret pada 2017 setelah perbaikan di Korea Selatan

    Kapal selam ini mendapatkan tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga baterai diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. Senjata terdiri dari 14 buah terpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan AEG dan diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.[16]

    KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.[16] KRI Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.

    Penugasan

    1990-an

    Pada April hingga Mei 1992, KRI Nanggala ditugaskan untuk sebuah misi intelijen di Samudra Hindia. Pada Agustus hingga Oktober 1999, Nanggala kembali ditugaskan dalam sebuah misi intelijen di Timor Timur. Misi tersebut dilakukan bersama KRI Cakra (401) untuk melacak pergerakan Pasukan Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) setelah mereka mendarat di sana.[17]

    2002

    Pada 27 Mei—3 Juni 2002, KRI Nanggala dilibatkan dalam latihan gabungan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat dengan nama sandi CARAT-8/02. CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.[18]

    2004

    Dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942, menggunakan torpedo SUT.[18]

    2005

    Pada 8 April 2005, di tengah konflik sengketa blok masela, KRI Tedong Naga (819) dari Indonesia terpaksa menyerempet Kapal Diraja Rencong milik Malaysia di Nunukan, Kalimatan Timur. Hal itu dilakukan karena KD Rencong melakukan manuver-manuver yang dianggap membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Pada Mei 2005, KRI Nanggala ditugaskan menuju kawasan tersebut untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan yang mendesak. Selain itu, KRI Nanggala juga ditugaskan untuk "mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis".[19][17]

    2012

    Pada 28 hingga 29 Agustus 2012, KRI Nanggala diikutsertakan dalam sebuah latihan gabungan bersama kapal selam Amerika Serikat bernama USS Oklahoma City. Latihan tersebut juga diikuti oleh KRI Diponegoro (365) dan sebuah helikopter Bölkow-Blohm.[20]

    Hilang kontak

    Presiden Joko Widodo sampaikan Keterangan Pers terkait KRI Nanggala 402.

    Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa Nanggala telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.[21][22] TNI AL menyatakan bahwa Nanggala meminta persetujuan pada 03.00 WIB untuk menyelam dan menembakkan Torpedo SUT. Pada pukul 04.00 WIB, Nanggala memasuki tahap penggenangan tabung torpedo. Komunikasi terakhir dilakukan pukul 04.25 WIB ketika komandan gugus tugas latihan memberikan otoritas kepada Nanggala untuk menembakkan torpedo nomor 8.[23] Tjahjanto mengatakan bahwa mereka hilang kontak dengan kapal selam tersebut pada pukul 04:30 WIB.[24] TNI AL kemudian mengirimkan distress call ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office sekitar pukul 09.37 WITA untuk melaporkan kapal yang hilang dan terdapat kemungkinan tenggelam.[25] TNI AL juga menjelaskan kemungkinan Nanggala mengalami mati listrik sebelum tenggelam ke kedalaman 600–700 m (2.000–2.300 ft).[26]

    Saat dilaporkan hilang, Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak dan 3 spesialis senjata.[4] Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.[4] Pada 22 April, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan bahwa cadangan oksigen di Nanggala masih cukup bagi 53 orang hingga Sabtu, 24 April pukul 03.00 WITA.[27]

    Pencarian

    Dalam konferensi pers, juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengumumkan bahwa tiga kapal perang (KRI Diponegoro (365), KRI Raden Eddy Martadinata (331), dan KRI I Gusti Ngurah Rai (332)) dan tim penyelam telah dikerahkan.[28] Janes Defence News melaporkan bahwa beberapa kapal perang lainnya juga dikerahkan menuju lokasi pencarian.[29] Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pemerintah Singapura, Australia, dan India telah merespons permintaan bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia.[4] Angkatan Laut Republik Singapura mengerahkan bantuan kapal MV Swift Rescue, sementara Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengerahkan kapal MV Mega Bakti menuju lokasi pencarian di Laut Bali.[30][31][32] Hingga Kamis, 22 April, TNI AL telah mengerahkan enam kapal lain menuju area pencarian. Kapal-kapal tersebut adalah KRI Suharso, KRI Hasan Basri, KRI Satsuin Tubun, KRI Singa, KRI Hiu, dan KRI Layang.[33] Yudo Margono mengatakan bahwa tiga kapal selam, lima pesawat, dan 21 kapal perang telah dikerahkan menuju area pencarian per Kamis, 22 April.[34] Kapal selam KRI Alugoro (405) juga telah bergabung dalam operasi pencarian.[35] KRI Rigel (933), sebuah kapal perang dengan perangkat sonar yang lebih kuat, diperkirakan tiba pada 23 April 2021.[36] Kepolisian Negara Republik Indonesia mengirim empat kapal kepolisian yang dilengkapi dengan sonar dan remotely operated vehicles (ROV).[37]

    Sekitar pukul 07.00 WIB, pemantauan udara menemukan tumpahan oli di sekitar lokasi terduga hilangnya kapal selam.[38] Juru bicara TNI Mayor Jenderal Achmad Riad melaporkan bahwa tumpahan oli telah teramati di beberapa lokasi.[38] Ia juga menambahkan bahwa KRI Raden Eddy Martadinata telah mendeteksi pergerakan di bawah air dengan kelajuan 2,5 knot (4,6 km/jam), tetapi objek tersebut menghilang sebelum dapat diidentifikasi.[39] Yudo Margono mengungkapkan bahwa TNI AL telah mendeteksi objek dengan "resonansi magnetik kuat" pada kedalaman 50 hingga 100 meter (160 hingga 330 kaki).[40]

    Keesokan harinya sekitar pukul 14.15 WIB (07.15 UTC), Angkatan Laut India mengumumkan bahwa kendaraan deep-submergence rescue vehicle (DSRV) mereka telah berangkat dari fasilitas angkatan laut di Visakhapatnam, Andhra Pradesh menuju lokasi pencarian.[41] Pada 23 April, Komandan Armada Australia, Mark Hammond mengumumkan bahwa kapal HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266) mereka akan bergabung dalam operasi pencarian.[42] Amerika Serikat juga turut memberikan bantuan dengan mengirimkan pesawat Boeing P-8 Poseidon yang memiliki kemampuan intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan, termasuk sensor canggih bawah permukaan air.[43][44] Negara lain seperti Jerman, Prancis, Rusia, Turki, dan Thailand juga telah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Indonesia.[45]

    Pada 24 April, TNI AL mengumumkan bahwa Nanggala dinyatakan tenggelam.[1][2] Sebelumnya, ditemukan puing-puing yang diduga berasal dari Nanggala berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop, dan alat salat.[46] Berdasarkan pemindaian yang dilakukan, Nanggala diduga berada di kedalaman 850 meter, jauh di bawah kedalaman operasi maksimumnya yakni 500 meter.[47]

    Komandan

    Heri Oktavian (kiri) and Harry Setyawan, dua komandan kapal selam yang hilang kontak.
    • Mayor Laut (P) Muhammad Ali (2004-2006)
    • Mayor Laut (P) Wirawan Ady Prasetya (2013-16 Mei 2014[48])
    • Mayor Laut (P) Harry Setiawan, SE. (16 Mei 2014[48]-8 Desember 2015[49])
    • Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu (8 Desember 2015[49]-29 September 2016[50])
    • Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq, ST., M.Tr. Hanla (29 September 2016[50]-2 Desember 2016[51])
    • Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal,S.H., M.Tr. Hanla. (2 Desember 2016[51]- 20 Februari 2019[52])
    • Letkol Laut (P) Ansori, S.H., M.H. (20 Februari 2019[52]-3 April 2020[53])
    • Letkol Laut (P) Heri Oktavian (3 April 2020[16] – sekarang)

    Struktur komando

    Struktur komando KRI Nanggala [54]
    Latar belakang abu-abu menandakan orang yang secara tidak langsung bertanggung jawab, sementara tulisan tebal menandakan orang yang berada di kapal selam
    Laksamana
    Yudo Margono
    Kepala Staf Angkatan Laut
    Laksamana Muda
    I Nyoman Gede Sudihartawan
    Panglima Komando Armada II
    Kolonel Laut
    Harry Setyawan
    Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II
    Letnan Kolonel Laut
    Heri Oktavian
    Komandan KRI Nanggala
    Mayor Laut
    Eko Firmanto
    Perwira Pelaksana KRI Nanggala
    Mayor Laut
    Wisnu Subiyantoro
    Kepala Departemen Mesin
    KRI Nanggala
    Kapten Laut
    Yohanes Heri
    Kepala Departemen Persenjataan Elektronik
    KRI Nanggala
    Kapten Laut
    I Gede Kartika
    Kepala Departemen Operasi
    KRI Nanggala
    Letda Laut Rhesa Tri, Kepala Divisi Mesin Besar
    Lettu Laut Anang Sutriasno, Kepala Divisi Listrik Kapal
    Lettu Laut Ady Sonata, Kepala Divisi
    Pengendalian Senjata
    Letda Laut Adhi Laksmono, Kepala Divisi Elektronik

    Lettu Laut Muhadi, Kepala Divisi Komunikasi

    Lettu Laut Imam Adi, Kepala Divisi Pusat Kontrol Tempur

    Lihat pula

    Referensi

    1. ^ a b c Post, The Jakarta. "Indonesian Navy says missing KRI Nanggala 402 sank". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-24. 
    2. ^ a b Beech, Hannah; Suhartono, Muktita (24 April 2021). "Debris From Indonesian Submarine Is Found, Ending Hopes of Rescue". The New York Times. Diakses tanggal 24 April 2021. 
    3. ^ a b c d e f g h Saunders, Stephen, ed. (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. hlm. 353. ISBN 9780710628886. 
    4. ^ a b c d Pratama, Aprilandika (21 April 2021). "Daftar 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala yang Tenggelam di Bali". Kumparan. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    5. ^ MSI-90U Mk 2 Combat Management System (PDF). Norway: Kongsberg. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2017. Diakses tanggal 23 April 2021. 
    6. ^ Aditya, Nicholas Ryan (2021-04-21). "Dikabarkan Hilang, Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 Milik TNI AL". Kompas. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    7. ^ "Dua kapal-selam baru untuk TNI-AL"Perlu langganan berbayar. Kompas. 5 Februari 1977. Diakses tanggal 23 April 2021.  Kutipan surat kabar tersebut dapat dibaca di sini pada menit 00.47. (Video archived)
    8. ^ Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen, ed. (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947–1995. Annapolis, Maryland, USA: Naval Institute Press. hlm. 179. ISBN 1-55750-132-7. 
    9. ^ ""Nanggala II" diserahkan *Kapal selam RI buatan Jerman Barat diserahkan pada pemerintah Indonesia". Kompas. 12 Juli 1981. hlm. 2. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    10. ^ "Diresmikan Menhankam/Pangab: Tiga kapal perang baru dalam jajaran armada TNI-AL". Kompas. 22 Oktober 1981. hlm. 1. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    11. ^ Warship International: Volume 27 (dalam bahasa Inggris). International Naval Research Organization. 1990. hlm. 41. 
    12. ^ Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2011 (PDF). Jakarta: Directorate of Evaluation, Accounting and Settlement, Ministry of Finance. 2011. hlm. L–26. 
    13. ^ Pattiasina, Edna C. (2012-02-06). "Kapal Selam KRI Nanggala Kembali Beroperasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    14. ^ "Indonesia searches for missing submarine with 53 on board". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    15. ^ Boediwardhana, Wahyoe (2 June 2012). "RI submarines on par with neighbors after overhaul". Jakarta Post. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    16. ^ a b c handr (2009-12-15). "Kapal Selam TNI-AL Diperbaiki di Korea Selatan". Antara News. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    17. ^ a b Till, Geoffrey; Lean, Collin Koh Swee (2018). Naval Modernisation in Southeast Asia: Submarine Issues for Small and Medium Navies (PDF). 2. Palgrave Macmillan. hlm. 64, 138. ISBN 978-3-319-86396-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 23 April 2021. 
    18. ^ a b Tanjung, Agib (2014-12-10). "Mengenal KRI Nanggala 402, kapal selam tangguh andalan TNI AL". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22. 
    19. ^ Pattisina, Edna C. (2021-04-21). "KRI Nanggala-402 Dulu Jadi Ujung Tombak Sengketa Blok Ambalat". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-24. 
    20. ^ Marboen, Ade, ed. (30 Agustus 2012). "KRI Nanggala-402 dan USS Oklahoma City latihan bersama di Laut Jawa". Antara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2012. Diakses tanggal 25 Oktober 2012. 
    21. ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    22. ^ Pattisina, Edna C; Puttranto, Angger (21 April 2021). "Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang di Utara Bali". kompas.id. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    23. ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-04-22). "Komunikasi dengan KRI Nanggala-402 Masih Lancar hingga Tahap Penggenangan Torpedo, lalu Hilang Ketika Akan Diberi Otoritas". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22. 
    24. ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    25. ^ Rahmat, Ridzwan (21 April 2021). "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    26. ^ Achmad Nasrudin Yahya, 'Sebelum Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diduga Sempat Alami Black Out' [Before Disappearing, Indonesian National Submarine Naggala-402 Believed to have had a Black Out], Kompas.com, 22 April 2021.
    27. ^ Kadafi, Moh (2021-04-22). "Oksigen di KRI Nanggala-402 Hilang di Perairan Bali Hanya Bertahan 3 Hari". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22. 
    28. ^ Yahya, Achmad Nasrudin (2021-04-22). "TNI AL Pastikan Stok Oksigen Aman Bagi 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala-402". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-22. 
    29. ^ "Indonesian Navy submarine missing in Bali Sea". Janes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22. 
    30. ^ "Indonesian submarine KRI Nanggala goes missing during torpedo firing drill". Defense Brief (dalam bahasa Inggris). 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    31. ^ "Indonesian navy checking on submarine after failure to report back from exercise". Reuters. 21 April 2021. Diakses tanggal 21 April 2021. 
    32. ^ "Indonesia searching for 53 crew aboard missing submarine, seeks Australia, Singapore help". Reuters. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-23. 
    33. ^ Fanani, Ardian. "6 KRI Ada di Banyuwangi Cari Kapal Selam Nanggala-402 yang Hilang". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-22. 
    34. ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian Navy searches for missing submarine with 53 people on board". CNN. Diakses tanggal 2021-04-22. 
    35. ^ Tisnadibrata, Ismira Lutfia (22 April 2021). "Indonesia in race against time to find missing submarine before air supply runs out". Arab News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-23. 
    36. ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian navy detects object during search for missing submarine". CNN. Diakses tanggal 2021-04-23. 
    37. ^ Media, Kompas Cyber (2021-04-23). "Polri Kerahkan 4 Kapal Bantu Cari KRI Nanggala-402". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-24. 
    38. ^ a b "Search for missing Indonesian submarine finds oil spill | Reuters". archive.is. 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    39. ^ "Vessels from Singapore and Malaysia to assist in search for missing Indonesian submarine". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-22. 
    40. ^ Jamaluddin, Masrur. "Indonesian navy detects object during search for missing submarine". CNN. Diakses tanggal 2021-04-23. 
    41. ^ SpokespersonNavy [@indiannavy] (2021-04-22). "#IndianNavy's Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV) departed from #Visakhapatnam to support #IndonesianNavy in Search & Rescue efforts for #KRINanggala. In this moment of crisis our prayers are with the @_TNIAL_, our brothers in arms onboard #KRINanggala & their families file[camera emoji]" (Tweet) – via Twitter. 
    42. ^ Hodge, Amanda (23 April 2021). "Australian warships join submarine search; oxygen to run out in hours". www.theaustralian.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 2021-04-23. 
    43. ^ Irawan, Gita (23 April 2021). "Pesawat P-8 Poseidon Milik Angkatan Udara Amerika Bakal Tiba Malam Ini Bantu Cari KRI Nanggala-402". news.detik.com. Diakses tanggal 24 April 2021. 
    44. ^ Madrim, Sasmito (23 April 2021). "Sejumlah Kapal Asing Bantu Cari KRI Nanggala-402 Sebelum Oksigen Habis". voaindonesia.com. Diakses tanggal 24 April 2021. 
    45. ^ Renuki H., Rendy (22 April 2021). "10 Negara Siap Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402". Medcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021. Diakses tanggal 23 April 2021. 
    46. ^ Suadnyana, Sui. "Kepingan Komponen KRI Nanggala-402 Ditemukan, Diduga Ada Keretakan". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-24. 
    47. ^ Rompies, Chris Barrett, Karuni (24 April 2021). "Indonesian submarine declared sunk after debris found". The Sydney Morning Herald. 
    48. ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia. 19 Mei 2014. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    49. ^ a b "Dua Kapal Selam TNI AL Berganti Komandan | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". Tentara Nasional Indonesia. 9 Desember 2015. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    50. ^ a b "Komandan Kapal Selam Jajaran Koarmatim Berganti Tugas". Tentara Nasional Indonesia. 29 September 2016. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    51. ^ a b "Jabatan Komandan KRI Nanggala-402 Diserahterimakan". Tentara Nasional Indonesia (dalam bahasa Inggris). 5 Desember 2016. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    52. ^ a b "Sertijab Komandan KRI Nanggala-402 - ANTARA News Jawa Timur". Antara News. 20 Februari 2019. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    53. ^ "Tongkat Komando Komandan Sekolah Awak Kapal Selam Beralih". Tentara Nasional Indonesia. 3 April 2020. Diakses tanggal 2021-04-21. 
    54. ^ Wicaksono, Bayu Edi (2021-04-22). "Ternyata Ada Kolonel Harry Dalam Kapal Selam TNI yang Hilang di Bali". viva.co.id. Diakses tanggal 2021-04-22. 

    Pranala luar