Lompat ke isi

Wikipedia:Warung Kopi (Lain-lain)

Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Warung Kopi - diskusi lain-lain   kirim topik baru

Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak tercakup dalam bagian Warung Kopi lainnya. Pastikan Anda telah membaca halaman bantuan kami.
Untuk halaman perkenalan diri, silakan kunjungi halaman perkenalan

Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan ~~~~. Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
Warung Kopi
Warung Kopi
Kebijakan
Kebijakan
Usulan
Usulan
Teknis
Teknis
Bahasa
Bahasa
Berita
Berita
Lain-lain
Lain-lain
Komunitas
Komunitas
Semua
Semua
Kembali ke atas
Kembali ke atas

Apakah layak ada Raja/Sultan ke-4 di Kasultanan Pajang?

Assalamu'alaikum Wr Wr. Rahayu. Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semuanya. Om Swastiastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan.

Kami termasuk pemerhati, pecinta, Guru Bahasa Jawa yang memperhatikan dan mempelajari Budaya Jawa yang dari kecil tinggal di DEMAK dan Komunitas Kerajaan Nusantara ini dimana saya termasuk sebagai pembuat Websitenya di awal mula berdiri. Komunitas MAKN sekarang diketuai oleh KP.EDY WIRABHUMI Suami dari GUSTI MOERTIYAH (Moeng).[1]

Munculnya Kerajaan Nusantara di awal tahun 2010 menimbulkan dampak munculnya keraton2 Nusantara yg mati suri dan muncul kembali. Sudah barang tentu itu menjadi hal yg baik dan juga sebaliknya. Ini kutipan ketidaksepahaman penyunting dengan kami perihal KERAJAAN PAJANG di wikipedia:


[butuh rujukan]

PERTANYAAN SAYA: https://wiki-indonesia.club/wiki/Kesultanan_Pajang#:~:text=Kesultanan%20Pajang%20adalah%20satu%20kesultanan,Desa%20Makamhaji%2C%20Kartasura%2C%20Sukoharjo.

Apakah anda SETUJU dan LAYAK kah sejarah ditambah2i seperti artikel diatas? Saya sepakat bahwa NU pun mengapresiasi kegiatan di setiap wilayah masing2... Wong saya juga anggota NU. bisa saya buktikan! ayo duduk bareng. Saya sepakat bahwa Kasultanan Pajang itu eksistensi nya masuk dalam sejarah, sampai kepada Sultan ke-3 Pangeran Benawa... Apakah Anda setuju? Seorang pemimpin/ SULTAN pada masa itu, dan sekarang muncul eksistensi dengan mengatasnamakan SULTAN Ke-4 yg notabene asalnya drmana dan siapa kita tdk tahu? Hanya berbekal Mandat dari Mas Sumito (teman Perisai Diri pada masa itu 2004an) di Demak yg mengikrarkan diri sebagai SULTAN DEMAK dengan Gelar Sumito Jayakusumo, maka eksistensi Pajang yg asalnya TIDAK ADA menjadi ADA. Cek: https://wiki-indonesia.club/wiki/Kesultanan_Demak (MOHON DICEK Penghidupan Kembali Kesultanan Demak)

Dasar dan Pertimbangan: [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]

Penyunting menyampaikan bahwa NU dan perangkat Desa tidak masalah dengan eksistensi dari Yayasan ini. (Kami sepakat asal tidak melanggar hukum dan radikalisme) Sekali lagi yg dipersoalkan disini adalah, WIKIPEDIA sebagai media referensi umum terbaik saat ini, sangat disayangkan jika ada sejarah yang kurang pas, (MAAF BUKAN FITNAH INI) saya ulangi kurang pas menurut saya. Kalau rekan2 penyunting/pembaca menganggap hal ini sbg hal yg biasa. Ya cukup sampai disini Waroeng Kopinya. hehehe

MOHON DICEK PULA DAFTAR PUSTAKA SEBAGAI REFERENSI TERBAIK.BUKAN HANYA DARI SATU (1) SUMBER DARI MEDIA ONLINE. Dalam hal ini hanya 1 sumber. TERIMAKASIH REKAN2, SEJARAH JANGAN DIBUAT2 DAN DIPUTARBALIKKAN. KALAU ADA YG KURANG BERKENAN KAMI MOHON MAAF.

M.Ng. Arief Siswobudoyo (bicara) 11 Mei 2021 15.32 (UTC)Balas

Terima kasih @M.Ng. Arief Siswobudoyo. Saya adalah salah satu editor yang mengurus artikel Kesultanan Demak. Saya sudah waspada terhadap adanya informasi seperti ini sejak suntingan dari tanggal 21 Februari 2021 lalu. Memang tidak layak informasi-informasi seperti itu ditambah di Wikipedia. Pendapat dari ahli sejarah meragukan kebenaran pihak yang mengaku sebagai Sultan Demak. Sementara pihak yang mengaku sebagai raja Pajang mendapat penolakan dari pihak Kesunanan Surakarta.
Untuk @Db84x, saya mempersilakan Anda untuk mencari referensi yang dapat mendukung klaim Kerajaan Demak Joyokusumo ini. AnsyahF(bicara) 12 Mei 2021 00.50 (UTC)Balas

Db84x (bicara) 18 Mei 2021 12.03 (UTC)Balas

Selamat malam AnsyahF

Ini saya lampirkan bukti dari media yang non partisan kalau Sultan Demak Baru diakui negara kita, tidak mungkin kraton abal seperti yang dituduhkan oleh M.Ng. Arief Siswobudoyo

1. Beliau diterima oleh Depdagri Republik Indonesia[10]

2. Kegiatan beliau di Rejanglebong juga dimasukkan ke website resmi kabupaten Rejang Lebong[11]

3. Di situs berita Okezone dan Trimbun news jelas2 disebutkan gelar Raden Sumito adalah sultan Demak[12][13]

Untuk kraton Pajang karena tidak ada pernyataan resmi dari pejabat berwenang seperti gubernur Jateng, saya bisa memahami keputusan admin.

@Db84x: Selamat malam. Untuk Jipang di Blora, Raja Jipang sendiri menyatakan bahwa ia mendirikan keraton tidak untuk mengklaim wilayah atau membuat sistem pemerintahan baru. Dia mendirikannya untuk memelihara dan melestarikan kebudayaan masyarakat Cepu.
Mulyono, Agus Joko (2017-12-23). "Keraton Jipang Blora, Ganjar: Tidak Disumpahin". Tagar.id. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Kemudian, apakah Keraton Jipang ini dapat dianggap sebagai penerus Kadipaten Jipang dari abad ke-16? Saya rasa tidak.
Fransiska, Fransiska (2018-08-09). "Perbandingan Cerita Arya Penangsang Versi Naskah Babad Pajang Dan Cerita Rakyat Arya Penangsang Di Masyarakat Jipang (Suntingan Teks dan Kajian Intertekstual)". Universitas Diponegoro. 
Yang lebih menariknya? Pemerintah Kabupaten Blora belum sepenuhnya mengakui Keraton Jipang karena asal-usul PRA Barik Barliyan yang belum jelas. Mengenai kirab yang diadakan pada tahun 2016, Tagar.id melaporkan bahwa "Pemkab Blora sempat mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut. Karena dirasa belum ada komunikasi secara gamblang adanya Keraton Jipang, Pemkab Blora tidak menanggapinya dengan serius".
Fajar, Ihwan (2017-12-23). "Pemkab Blora Belum Akui Keraton Jipang". Tagar.id. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Joyokusumo mengaku sebagai Sultan Demak. Seorang ahli sejarah meragukan itu.
Mulyono, Agus Joko (2017-12-23). "Tommy Soeharto dan Kerajaan Abal-abal". TAGAR. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Untuk sumber-sumber yang Anda paparkan, sumber hariannasional.com tidak terdaftar di Dewan Pers, sehingga tidak termasuk WP:ST. Kegiatannya di Rejanglebong tidak bisa dimasukkan untuk memastikan kelayakannya. Kemudian, sumber OkeZone itu juga seharusnya lebih tepat jika diganti dengan penelitian akademik.
Soal Ganjar tidak ada masalah dengannya, ya memang tidak ada masalah. Memang mereka tidak sama dengan Keraton Agung Sejagat tetapi bukan berarti juga mereka layak ditulis di Wikipedia. Lihat: Azis, Arasy Pradana A. "Adakah Pengakuan Formal Atas Eksistensi Kerajaan Baru di Indonesia?". Hukum Online (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2021-05-18. 
Sekian dari saya. AnsyahF(bicara) 18 Mei 2021 15.12 (UTC)Balas
(Argumen ini saya edit kembali) AnsyahF(bicara)
Keraton Djipang wujud eksistensinya terlalu minor untuk disebut, lebih pas kita bandingkan dengan Larantuka, di wikipedia disebutkan kerajaan ini dibubarkan. Padahal secara riil kerajaan Larantuka sudah hidup lagi dan Rajanya baru saja bertemu Jokowi.[14] Bila memakai memakai standar dari anda sebut berarti Jokowi menemui raja palsu dan menipu publik dengan mengakui kerajaan palsu, ahli yang disewa tagar membantah keberadaan Demak karena adanya sentimen terhadap Tommy Soeharto sehingga tidak bisa dijamin netralitasnya.
Dan jangan lupa dengan standar yang anda sebut berarti halaman kesultanan Banjar tidak benar, sultan Banjar tidak bisa dilantik kembali karena garis keturunannya sudah putus disebabkan invasi Belanda. Sultan Banjar baru berasal dari garis sepupunya, berani anda mengatakan di depan warga Banjar? Selain itu Presiden, Mendagri dan Gubernur Jateng bisa terimplikasi pasal pembohongan publik bila argumen anda dipakai sebagai dasar hukum, apakah anda sadar akan hal itu?Db84x (bicara) 18 Mei 2021 15.25 (UTC)Balas
Menilai netralitas suatu artikel butuh pendapat dari kontributor-kontributor lain. Artikel itu masih mau meliput pengangkatan Tommy Soeharto dan sejarah Kesultanan Demak Joyokusumo. Judulnya saja yang menyentrik. Anda juga tidak bisa membawa Larantuka dan Banjar karena argumen ini terbatas pada Kerajaan Demak Joyokusumo (saya juga sudah mengedit argumen saya setelah saya pikir-pikir kembali), dan kasusnya kedua kerajaan itu juga beda. Anda bahkan menuduh Tagar.id menyewa ahli sejarah itu.
Sultan Khairul Saleh adalah anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FKSN) dan dipilih secara aklamasi sebagai ketua umum untuk periode 2018-2023. Di Banjarmasin juga ada Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB). Lembaga inilah yang menghidupkan Kesultanan Banjar kembali dan melantik Khairul Saleh sebagai Sultan Banjar. LAKKB menyatakan tujuannya untuk menggali, melestarikan dan mengenalkan kembali nilai-nilai kearifan dan budaya Kesultanan Banjar. Pembentukannya dinaungi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2007.
"Budaya Banjar Siap Dihidupkan". KOMPAS.com. 2010-07-22. Diakses tanggal 2021-05-18. 
"Peran Kesultanan Banjar Dalam Budaya Banjar". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2021-05-18. 
"Sultan Banjar Siap Satukan Raja Sultan se-Indonesia". Republika Online. 2018-05-08. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Raja Don Andre Martinus, tidak banyak informasi yang saya temukan tentangnya. Media Indonesia melaporkan di tahun 2018 bahwa Vktor Laiskodat dan Josef Andreanus ketika masih menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT menerima restu dari dia. Don Andre Martinus juga sempat bertemu dengan Jokowi dalam pertemuan raja dan sultan se-Indonesia di Istana Bogor.
Amalo, Palce (2018-02-03). "Viktor-Josef Terima Restu Raja Larantuka". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2021-05-18. 
"Raja Larantuka: Saat Mau Jadi Gubernur, Datang ke Kami, Setelah Itu Lupa..." KOMPAS.com. 2018-01-04. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Seorang Dosen Departemen Politik Pemerintahan UGM menulis artikel tentang perjalanan panjang kerajaan-kerajaan Nusantara dan kurangnya kuat organisasi-organisasi forum kerajaan sehingga Sultan Joyokusumo "lolos" masuk ke FKIKN (Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Nusantara). Saya sarankan Anda untuk membacanya. AnsyahF(bicara) 19 Mei 2021 00.39 (UTC)Balas
Dardias, Bayu (2016-10-04). Wishnubrata, ed. "Dimas Kanjeng Abal-abal Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-05-18. 
Db84x (bicara) 19 Mei 2021 17.22 (UTC)Balas
http://koranborgol.com/article/156352/raden-suminto-silaturakhim-dengan-kabareskrim-di-hut-kopassus.html
Raja yang anda anggap palsu diterima oleh Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso dan diliput oleh media yang memiliki kredensial jelas
http://koranborgol.com/page/24439/redaksi.html
Sejak kapan kredensial seorang Dosen UGM anda anggap diatas Kabareskrim Mabes Polri
https://pkri17agustus1945.or.id/galeri/
https://i0.wp.com/pkri17agustus1945.or.id/wp-content/uploads/2020/11/IMG-20201107-WA0021.jpg?strip=info&w=722&ssl=1
Sultan Demak juga merupakan anggota resmi PKRI dan bisa dikonfirmasikan keberadaannya di galeri kegiatan PKRI, PKRI sendiri merupakan lembaga negara resmi.
Pernyataan anda menyetarakan anggota LN PKRI / DAN dengan kraton Agung Sejagat dan Dhimas Kanjeng bisa dianggap melecehkan LN PKRI / Dewan Adat Nasional sebagai organisasi resmi yang diakui negara.Db84x (bicara) 19 Mei 2021 17.22 (UTC)Balas
Yaudah kalau Anda bersikeras tentang itu, saya menyerah saja daripada membuat konflik ini berbelit-belit. Sekarang, cobalah untuk mencari sumber-sumber terpercaya yang bisa menguatkan kelayakan informasi-informasi yang ada di bagian penghidupan kembali dan LN PKRI (kalau lembaga negara seharusnya terdaftar di situs pemerintah pusat). Kemudian saya akan mengundang beberapa kontributor untuk menilai sumber-sumber itu. Bisa? AnsyahF(bicara) 19 Mei 2021 22.31 (UTC)Balas
Maaf slow respon karena RL, memang saya akui lembaga asli lembaga ini tidak populer nama populernya adalah Dewan Adat Nasional. Berikut kegiatan LN-PKRI / Dewan Adat Nasional yang diikuti oleh pemerintah republik Indonesia.
https://makassar.tribunnews.com/2016/03/26/dewan-adat-nasional-bersatu-perangi-terorisme
Saat Dewan Adat Nasional mendukung pasangan Jokowi - Ma' ruf, berita ini disampaikan oleh situs berita penting
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190213230309-32-369085/dewan-adat-nasional-dukung-jokowi-maruf
https://republika.co.id/berita/nasional/politik/19/02/13/pmuznr409-dewan-adat-nasional-deklarasi-dukung-jokowimaruf
https://www.beritasatu.com/politik/537861/organisasi-para-raja-dan-sultan-nusantara-deklarasi-dukung-jokowimaruf
https://www.gatra.com/detail/news/390119-Dewan-Adat-Nasional-Bakal-Deklarasi-Dukungan-Untuk-Jokowi-Maruf
Bukti lain legalitas kerajaan Demak
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/03/27/o4op7p354-14-kerajaan-senusantara-deklarasikan-perjanjian-adat-indonesia-bersatu
Sekarang apa mungkin kerajaan palsu bisa masuk pertemuan terbatas, proses verifikasinya jauh lebih ketat dari pada festival kraton yang diikuti ratusan kerajaan.
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/PNg5rlAk-pemerintah-diminta-tetapkan-hari-adat-nasional
Dari berita ini jelas-jelas Dewan Adat Nasional lahir di Demak tahun 1912, apakah perlu dikonfirmasikan langsung ke Dewan Adat Nasional tuduhan anda kalau kepangeranan Demak yang membidani lahirnya Dewan Adat Nasional adalah bangsawan palsu?Db84x (bicara) 24 Mei 2021 18.14 (UTC)Balas
Saya saat ini gak bisa membalas banyak karena sedang ada kesibukan lain, tetapi saya akan minta bantuan pada beberapa kontributor untuk mengecek sumber-sumber yang Anda paparkan mendukung klaim Kerajaan Demak Joyokusumo beserta LN PKRI. AnsyahF(bicara) 29 Mei 2021 01.52 (UTC)Balas

Halo @Syzyszune:, @RaFaDa20631:, @RianHS:, @Rachmat04:, dan @Joseagush:! Saya ingin meminta bantuan kalian jika tidak keberatan untuk membantu menyelesaikan klaim bahwa Kerajaan Demak didirkan kembali oleh Sultan Joyokusumo. Pengguna telah memberikan berbagai sumber-sumber yang mendukung kelayakan Kerajaan Demak Joyokusumo dan pengukuhannya di beberapa tempat. Saya sudah memberikan balasan pada sumber-sumber tersebut, tetapi masih bersikeras bahwa Kerajaan Demak didirkan kembali. Dengan itu, saya ingin meminta kalian untuk mengecek sumber-sumber yang diberikan pengguna untuk mendukung legitmasi dan kelayakannya, termasuk pendaftaranyna sebagai anggota LN-PKRI (yang katanya dikenal dengan nama populer Dewan Adat Nasional). Kalian bisa menyimaknya di pembicaraan atas ini. Jika mau, kalian bisa menambah balasan atau dukungan klaim. AnsyahF(bicara) 29 Mei 2021 01.52 (UTC)Balas

──────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Saya tidak paham topik sejarah dan tidak berdomisili di Jawa sehingga wawasan saya tentang hal ini terbatas. Di enwiki ada istilah "klaim luar biasa memerlukan bukti yang luar biasa" (en:WP:EXCEPTIONAL). Menurut saya, klaim yang cukup penting ini perlu didukung oleh sumber yang lebih tepercaya dari kantor berita. Setelah mencari info sekilas, saya pikir LN-PKRI atau DAN ini bukanlah lembaga negara, mungkin organisasi kemasyarakatan berbadan hukum atau apalah. Lembaga negara didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, misalnya Perpres, dan sumber anggarannya jelas, misalnya dari pos APBN yang mana. Kalau ada pejabat negara yang menerima kunjungan entitas kelompok masyarakat, saya kira wajar saja. Soal pengakuannya ya tidak tahu. Apakah dengan menerima tamu bisa dianggap mengakui klaim tamu tersebut. Entitas negara saja masih sangat bisa diperdebatkan, apalagi entitas penerus kerajaan/kesultanan. Btw, pendapat saya sangat mungkin keliru karena bidang keilmuan saya adalah medis. Salam. — RianHS (bicara) 29 Mei 2021 03.02 (UTC)Balas

Saya idem dengan @RianHS, saya juga kurang memiliki wawasan tentang sejarah Kerajaan Pajang. Beberapa artikel saya perbaiki sedikit dan berikan rujukan seperti pada daftar Bupati Demak. Saya senang ada diskusi semacam ini sehingga kita dapat memperkaya wawasan satu sama lain. Saya setuju untuk dicantumkan segala hal terkait klaim di atas, bahkan dengan demikian wikipedia dapat menjadi rujukan netral bagi dua belah pihak. Terima kasih. Salam sesama wikipediawan. Joseagush(Bicara) 29 Mei 2021 06.23 (UTC)Balas
Memang DAN bukan lembaga negara tapi ormas, dari websitenya sudah kelihatan kalau memakai ekstensi organisasi Db84x (bicara) 13 Juni 2021 18.00 (UTC)Balas

Sudah lebih dari tiga minggu diskusi ini berjalan. Saya baru bisa menjawab sekaran gkarena ada kesibukan lain. Kelayakan terhadap Keraton Jipang dan Keraton Pajang yang "dihidupkan" kembali masih kurang dengan kurangnya sumber-sumber terpercaya dan dengan adanya counter-claim. Soal pertemuan dengan orang-orang terkenal saya setuju dengan @RianHS. Mengenai LN-PKRI/DAN, saya tidak melihat penjelasan LN-PKRI atau DAN secara detail, atau menyatakan bahwa nama lain LN-PKRI adalah Dewan Adat Nusantara. FKSN dan FKIKN sebenarnya juga organisasi kemasyarakatan, tetapi satu sumber menunjukkan FKSN terdaftar di Kemendagri (Depdagri Nomor 92/D.III.3/VIII/2008).

Karena saat ini tidak ada atau belum ada kebijakan Wikipedia mengenai kerajaan baru, WP:LAYAK dan WP:ST adalah satu-satunya pedoman yang bisa menentukan ini. Berikut ini adalah penilaian saya seobjektif mungkin sumber-sumber yang Anda paparkan:

  • harianasional.com
    Tidak membahas tokoh maupun kerajannya secara mendalam. Hanya membahas pendapatnya tentang pertemuan nasional tersebut. Tidak terdaftar di Dewan Pers.
  • Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong
    Dapat diterima jika untuk menulis tentang pendirian keratonnya di Rejang Lebong. Tidak meunjukkan kelayakan.
  • OkeZone dan Tribun Banjarmasin
    "jelas2 disebutkan gelar Raden Sumito adalah sultan Demak" Apakah ada bukti bahwa ia berhak menyandang gelar itu? Sumber Okezone kurang pas untuk dijadikan sumber terpercaya. Akan lebih baik jika menggunakan sumber-sumber akademik. Sementara itu, sumber Tribun Banjarmasin hanya memberitakan kunjungan Joyokusumo ke BPost. Tidak menunjukkan kelayakan kerajaannya.
  • koranborgol.com
    Separuhnya, lihat pendapat RianHS. Selain itu, sumber ini tergolong sebagai "Referensi yang harus sebisa mungkin dihindari" atau "Referensi yang tidak disarankan untuk digunakan", per WP:ST.

Untuk sisanya, bisa lihat pendapat dari @RianHS. Dan satu lagi, pernyataan "Sejak kapan kredensial seorang Dosen UGM anda anggap diatas Kabareskrim Mabes Polri" sangat salah. Kerajaan-kerajaan nusantara adalah bidangnya Sejarah Indonesia, bukan bagian bidang keamanan dan penegakan hukum. Kredensial seorang sejarawan dan seorang penegak hukum itu beda untuk topik yang beda, dan pengaakuannya pun juga beda tentunya. Kredensial seorang penegak hukum diakui oleh insitusi kepolisian atau penegakan hukum lainnya dan kredensial seorang sejarawan diakui oleh para sejarawan atau para peneliti dari komunitas ilmiah. Hanya saja karena disebut dalam sumber yang terpercaya, bukan berarti itu layak.

Saya harap diskusi ini bisa menjadi fondasi untuk membuat kebijakan sumber-sumber terpercaya untuk kerajaan baru. AnsyahF(bicara) 11 Juni 2021 02.40 (UTC)Balas

https://megapolitan.antaranews.com/berita/20501/bung-karno-dapat-bintang-mahaputra-dari-dewan-adat-nusantara
Sejak kapan pendapat sejarahwan bisa mengubah keputusan pemerintah, kalau benar yang anda tuduhkan maka mengapa situs berita antara news mengakui keberadaan dewan adat nusantara dan Mendagri sendiri mau menerima gelar tersebut. Dan kerajaan Demak jelas2 disebutkan sebagai salah satu pemberi gelar dalam situs berita tersebut.
https://perpusbungkarno.perpusnas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=106:kunjungan-kementerian-luar-negeri-ke-upt-perpustakaan-proklamator-bung-karno&catid=39:acara
Bahkan institusi resmi negara seperti perpustakaan bung Karno mengakui Raden Suminto adalah Raja Demak.
https://limawaktu.id/news/utusan-raja-dan-sultan-nusantara-bertasbih-di-jatigede-sumedang
Raja palsu tidak akan diakui gelarnya bila diundang oleh masyarakat adat sekitarnya.
https://koran.tempo.co/amp/nusa/351267/festival-keraton-nusantara-pamerkan-benda-pusaka
Raja palsu tidak akan dapat slot utama dalam pemberitaan media resmi seperti Tempo
https://nasional.tempo.co/read/605071/keraton-nusantara-minta-jatah-menteri-ke-jokowi-jk/full&view=ok
Masak media bonafid seperti Tempo melakukan kesalahan dua kali dalam menulis beritaDb84x (bicara) 13 Juni 2021 17.58 (UTC)Balas

Referensi

  1. ^ "Informasi Majelis Adat Kerajaan Nusantara". www.facebook.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-29. 
  2. ^ "NAMA RAJA DEMAK – BUPATI DEMAK DARI MASA KE MASA – Dinas Pariwisata Kabupaten Demak" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-29. 
  3. ^ "Daftar Bupati Demak". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2021-03-13. 
  4. ^ Fathoni, Rifai Shodiq (2016-07-03). "Kerajaan Pajang (1568-1587)". Wawasan Sejarah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-29. 
  5. ^ Asiah, Nur. (2019). Ensiklopedia Kerajaan Indonesia Jilid 3. Jakarta: Mediantara Semesta.
  6. ^ Media, Kompas Cyber (2021-05-08). "Raja-Raja Kerajaan Pajang Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-05-29. 
  7. ^ Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
  8. ^ News, Tagar (2017-12-23). "Tommy Soeharto dan Kerajaan Abal-abal". TAGAR. Diakses tanggal 2021-05-29. 
  9. ^ "MAKN – Puri Agung Denpasar ( Puri Satria )" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-29. 
  10. ^ "Sultan dan Raja Nusantara Ingatkan Pemerintah, Pentingnya Sejarah Leluhur Sebagai Landasan Bangun Bangsa". 
  11. ^ "Kesultanan Demak Akan Membangun Keraton di Rejang Lebong". 
  12. ^ "Saat Jaka Tingkir Salto Lompati Kolam Masjid Demak di depan Sultan Trenggana". 
  13. ^ "Kanjeng KH Raden Suryo Alam SJ Kunjungi BPost". 
  14. ^ "Raja Larantuka: Saat Mau Jadi Gubernur, Datang ke Kami, Setelah Itu Lupa..." 

Tantangan menulis artikel Hakim Agung

Sudah lama rasanya tidak ada tantangan menulis kecil-kecilan (dengan hadiah kecil-kecilan pula) di idwp.

Saya menawarkan {{Penulis hebat}} dan {{BintangWiki Hukum}} bagi kontributor yang berhasil membirukan minimal 3 buah artikel pada daftar hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia. Artikel tentu saja harus memenuhi Pedoman Gaya dan Biografi Tokoh Hidup (jika hakimnya masih hidup); penilaian mutlak sepenuhnya dari saya.

Tawaran ini berlaku sampai tanggal 3 Juni 2021 pukul 23.59 WIB. Ini bukan tantangan/kompetisi menulis resmi, melainkan hanya untuk bersenang-senang saja. Silakan laporkan artikel yang Anda tulis di bawah ini beserta nama pengguna Anda.

Selamat menulis! :D dwf² 20 Mei 2021 11.48 (UTC)Balas

@David Wadie Fisher-Freberg kalau kamu aku beri tantangan juga bagaimana? :p Menjelang Wikipedia:EUforia Wiki4HumanRights, kembangkan artikel yang sudah ada mengenai hak asasi manusia hingga siap dicalonkan untuk menjadi AP. Tawaran berlaku sampai akhir kompetisi (14 Juli 2021). Kalau berhasil nanti dapat dua bintangwiki yang sama dan kartu pos dari luar negeri :-) Danu Widjajanto (bicara) 27 Mei 2021 20.30 (UTC)Balas
Wah, sayangnya saya tidak boleh ikut tantangannya karena sudah dapat grant Saraswati :p Tapi boleh deh dicoba, gak janji tapi hahaha. dwf² 30 Mei 2021 08.20 (UTC)Balas

Mohon lihat pertanyaan saya

Salam, para pengurus dan wikipediawan

Mohon bagi yang bertanggung jawab, melihat dan memberikan tanggapan atas pertanyaan/permasalahan saya di sini: Pembicaraan Wikipedia:Warung Kopi#Pertanyaan tentang pemblokiran oleh penyaring spam. Terima kasih, --Mohamadhzanhari (bicara) 28 Mei 2021 09.24 (UTC)Balas