Sarinah
Sebelumnya | PT Departemen Store Indonesia Sarinah |
---|---|
Badan usaha milik negara | |
Industri | Ritel |
Didirikan | 17 Agustus 1962 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Cabang | 8 |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Fetty Kwartati[1] (Direktur Utama) Trisni Puspitaningtyas[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 510,943 milyar (2019)[2] |
Rp -6,345 milyar (2019)[2] | |
Total aset | Rp 371,725 milyar (2019)[2] |
Total ekuitas | Rp 233,167 milyar (2019)[2] |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Karyawan | 351(2019)[2] |
Anak usaha | PT Sari Valuta Asing |
Situs web | www |
PT Sarinah (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang ritel dan penukaran uang. Perusahaan ini memiliki delapan gerai ritel yang tersebar di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Malang.
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama PT Departemen Store Indonesia Sarinah. Sarinah adalah nama pengasuh Presiden Soekarno saat masih kecil. Pada tanggal 15 Agustus 1966, perusahaan ini mulai mengoperasikan department store (toserba) pertama di Indonesia, yang baru selesai dibangun oleh Obayashi Corporation dengan dana pampasan perang dari Jepang,[3][4] di Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sarinah Jakarta pun menjadi pencakar langit pertama di Jakarta dan menjadi bangunan pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan eskalator (buatan Hitachi). Selain itu, Sarinah Jakarta juga dilengkapi dengan pendingin udara dan mesin kasir elektronik.[5] Pendirian Sarinah Jakarta digagas oleh Presiden Soekarno setelah berkunjung ke sejumlah negara yang lebih dulu memiliki toserba. Presiden Soekarno berharap Sarinah Jakarta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga semurah-murahnya, tetapi dengan mutu yang bagus.
Untuk berperan sebagai stabilisator harga, Sarinah Jakarta pun menerbitkan daftar harga grosir tiap seminggu sekali. Presiden Sukarno juga meyakinkan bahwa "Sarinah akan menjadi salah satu alat penting untuk mengorganisasi sosialisme di Indonesia..." dan "jika Sarinah menjual blus dengan harga 10 rupiah, maka peritel lain tidak akan berani menjual blus yang sama dengan harga 20 rupiah".[6] Namun, upaya tersebut kemudian gagal, karena satu gerai saja tidak cukup untuk melakukan stabilisasi harga di seluruh Indonesia. Sarinah pun kesulitan bersaing dengan peritel lain dan akhirnya berutang untuk dapat berekspansi ke kota lain di Indonesia.[5]
Pada tahun 1970, perusahaan ini mulai menyediakan jasa penukaran uang bagi warga negara asing yang ingin berbelanja di gerai Sarinah.[7] Pada awal dekade 1970-an, untuk dapat bertahan, Sarinah mengalihkan fokusnya ke kerajinan tangan lokal, terutama batik. Pada tahun 1979, nama perusahaan ini resmi diubah menjadi "PT Sarinah (Persero)".[2] Pada dekade 1990-an, Sarinah menyewakan sebagian ruangnya ke McDonald's (cabang pertama di Indonesia) dan Hard Rock Cafe (yang kemudian pindah ke Pacific Place Jakarta).[5] Pada tahun 2004, sesuai peraturan dari Bank Indonesia, unit bisnis penukaran uang dari perusahaan ini pun resmi dipisah menjadi anak usaha dengan nama "PT Sari Valuta Asing".[7] Pada tahun 2019, perusahaan ini berekspansi ke bisnis perdagangan, dengan melakukan kegiatan ekspor, impor, dan distribusi.[8]
Insiden teroris 2016
Pada tanggal 14 Januari 2016, sejumlah ledakan dan tembakan terjadi di dekat Sarinah Jakarta.[9] ISIS kemudian mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.[10] Delapan orang pun tewas, yakni empat orang warga dan empat orang teroris.[11]
Ekspansi
Dua menara setinggi 41 lantai rencananya akan dibangun di dalam kompleks Sarinah Jakarta. Menara tersebut akan diisi restoran kelas atas, perkantoran, serta aula untuk rapat, konferensi, dan pameran. Bangunan toserba juga akan direnovasi untuk dikembalikan ke kondisi aslinya. Proyek tersebut rencananya dimulai pada bulan Juli 2020 dan diharapkan selesai sepenuhnya pada pertengahan tahun 2022. Sementara renovasi bangunan toserba diharapkan dapat selesai pada pertengahan tahun 2021.[12]
Agar dapat melakukan renovasi, pada tanggal 30 April 2020, Sarinah meminta semua penyewa untuk menutup gerainya masing-masing. Salah satu penyewa yang harus tutup adalah gerai McDonald's pertama di Indonesia, yang pada tanggal 10 Mei 2020 dikunjungi banyak orang dan memicu pelanggaran kebijakan pembatasan fisik yang diterapkan akibat pandemi COVID-19 saat itu.[13][14]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b "Komisaris dan Direksi". Sarinah (Persero). Diakses tanggal 11 September 2021.
- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2019" (PDF). Sarinah (Persero). Diakses tanggal 11 September 2021.
- ^ Rimmer & Dick 2009, hlm. 179.
- ^ Shimizu 2008, hlm. 158.
- ^ a b c Merrillees 2015, hlm. 107.
- ^ Merrillees 2015, hlm. 106.
- ^ a b "Sari Valuta Asing". Sarinah (Persero). Diakses tanggal 11 September 2021.
- ^ "Sejarah". Sarinah (Persero). Diakses tanggal 11 September 2021.
- ^ "Blasts, gunfight in Indonesian capital; at least three dead". Reuters. Diakses tanggal 14 January 2016.
- ^ Penny Spiller, Claudia Allen, Alastair Lawson, Tessa Wong, Saira Asher, Heather Chen, Simeon Paterson & Naziru Mikailu (14 January 2016). "As it happened: Jakarta attacks". BBC News. Diakses tanggal 14 January 2016.
- ^ "Jakarta attacks: Convicted militant named as attacker". BBC News. 15 January 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ "Historical retailer Sarinah to build 40-story building". The Jakarta Post. Diakses tanggal 6 September 2020.
- ^ "End of a McEra: Indonesia's First McDonald's Restaurant in Jakarta's Sarinah to Close Permanently". Coconuts Media (dalam bahasa Inggris). 8 May 2020. Diakses tanggal 12 May 2020.
- ^ Sausan Atika (11 May 2020). "McDonald's Sarinah tribute backfires as fans defy social restrictions". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 May 2020.