Lompat ke isi

Agama di Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Agama di Jepang (riset NHK tahun 2018)[1]

  Tidak beragama (62%)
  Budha (31%)
  Shinto (3%)
  Kristen (1%)
  Lainnya (1%)
  Tidak menjawab (2%)

Agama di Jepang secara formal didominasi oleh Shinto dan Budha, dengan sisanya kebanyakan tidak beragama. Jepang menjamin kebebasan beragama untuk masing-masing penduduknya. Hal ini tertuang pada artikel ke-20 dalam Konstitusi Jepang.[2]

Survei yang dilakukan Gallup pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya 24% orang Jepang yang menganggap agama sebagai sesuatu yang penting, sedangkan 75% sisanya menganggap agama tidak penting, 1% absen atau tidak memberikan jawaban.[3]

Survei dari NHK pada tahun 2018 tentang keagamaan orang Jepang menunjukkan bahwa 62% orang Jepang tidak beragama, 31% Budha, 3% Shinto, 1% Kristen, 1% Lainnya, dan sisanya tidak menjawab.[4]

Sedangkan Badan Urusan Kebudayaan Jepang dalam surveinya pada tahun 2018 yang tidak memasukkan tidak beragama sebagai salah satu kategori surveinya, mengklaim bahwa di Jepang terdapat 69% pengikut Shinto, 66,7% pengikut Budha, 1,5% pengikut Kristen, 6.2% pengikut agama lain. Ini menjadikan total penganut agama di Jepang melebihi total populasi penduduk Jepang itu sendiri. Hal ini beberapanya dikarenakan:

  • Statistik disusun berdasarkan angket yang diisi secara sukarela oleh organisasi keagamaan yang dengan sengaja mengisi jumlah penganut yang dimiliki masing-masing organisasi secara berlebih-lebihan.
  • Banyak orang Jepang yang meskipun agnostik namun tetap menjalankan praktek ritual dan perayaan lebih dari satu agama sepanjang tahunnya sebagai bentuk tradisi dan apa yang mereka anggap sebagai kegiatan mengasyikkan. Mayoritas orang Jepang dilahirkan sebagai penganut Shinto, merayakan Shichi-Go-San, Hatsumōde, dan Matsuri di kuil Shinto. Namun pada tanggal 25 Desember tiap tahunnya merayakan Natal, dan ketika menikah, sebagian di antaranya menikah dalam upacara pernikahan Kristen. Melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dinyatakan dalam perayaan Obon, dan ketika meninggal dunia dimakamkan dengan upacara pemakaman agama Budha.

Referensi

  1. ^ "ISSP" (PDF). NHK. 2018. 
  2. ^ "日本国憲法 | e-Gov法令検索". elaws.e-gov.go.jp. Diakses tanggal 2021-11-23. 
  3. ^ Inc, Gallup (2010-08-31). "Religiosity Highest in World's Poorest Nations". Gallup.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-23. 
  4. ^ "ISSP" (PDF). NHK. 2018.