Kota Depok
6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E
Kota Depok | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮓᮦᮕᮧᮊ᮪ |
Julukan: Kota Belimbing | |
Motto: Paricara Darma (Sanskerta) Abdi kebaikan, kebenaran, dan keadilan | |
Koordinat: 6°23′24″S 106°49′48″E / 6.39000°S 106.83000°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 27 April 1999 |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999[1] |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Mohammad Idris |
• Wakil Wali Kota | Imam Budi Hartono |
• Sekretaris Daerah | Supian Suri |
• Ketua DPRD | Yusufsyah Putra |
Luas | |
• Total | 200,29 km2 (77,33 sq mi) |
• Luas perairan | 1,69 km2 (0,65 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.886.890 |
• Peringkat | 11 |
• Kepadatan | 9.421/km2 (24,400/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (93,07%) Kristen (6,37%) —Protestan (4,83%) —Katolik (1,54%) Buddha (0,28%) Hindu (0,17%) Konghucu (0,11%)[2] |
• Bahasa | Indonesia Sunda Betawi |
• IPM | 81,37 (2021) sangat tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 021 |
Pelat kendaraan | B xxxx E**/Z** |
Kode Kemendagri | 32.76 |
Kode SNI 7657:2023 | DPK |
APBD | Rp 3,5 Triliun (2022)[4] |
DAU | Rp 946.332.371.000.- (2022) |
Flora resmi | Belimbing |
Fauna resmi | Burung Gagak |
Situs web | www |
Depok (bahasa Sunda: ᮓᮦᮕᮧᮊ᮪, translit. Dépok) adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat berpisah dari Kabupaten Bogor pada tanggal 27 April 1999.[5] Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Depok sebanyak 1.886.890 jiwa dengan kepadatan 9.421 jiwa/km².[2]
Geografi
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00” - 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” - 106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.
Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.[6] Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 situ atau danau.[7] Hal ini menjadikan Depok sebagai daerah yang rawan banjir di sebagian wilayah.
Batas Wilayah
Secara administratif, Depok dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Depok dan Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya. Batas sebelah utara Depok dengan Kota Batavia ini tidak berubah setidaknya semenjak tahun 1933.[8]
Utara | Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Jakarta Timur |
Timur | Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi |
Selatan | Kabupaten Bogor |
Barat | Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan |
Sejarah
Sejarah Depok berawal pada 18 Mei 1696[9], yakni ketika seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km²[10] dengan harga Rp 2,4 juta[11]. Status tanah itu adalah tanah partikelir milik Cornelis Chastelein seorang sehingga terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda.[12]
Pada zaman Hindia Belanda serta sampai pendudukan Jepang dan hingga masa Republik Indonesia Serikat, wilayah Kota Depok modern masih terpisah ke dalam 3 Kawedanan yang berbeda di wilayah Kabupaten Bogor yaitu:[13]
- Kawedanan Depok meliputi:
- Kecamatan Depok, termasuk Pancoran Mas dan Beji;
- Kecamatan Limo, termasuk Cinere;
- Kecamatan Sawangan, termasuk Bojongsari dan Parung.[14][15][16]
- Kawedanan Jonggol meliputi: Kecamatan Cimanggis, termasuk Tapos.[17]
- Kawedanan Cibinong meliputi: Kecamatan Sukmajaya, termasuk Cilodong.[18]
Pada tahun 1898, 1909 dan 1933, daerah-daerah yang berada di bawah Kawedanan Depok tersebut masuk ke dalam suatu distrik yang berpusat di Parung, Afdeeling Buitenzorg.[19][20][8] Setelah penghapusan Kawedanan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963[21], Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa, yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.[22]
Depok pernah menjadi pusat Residensi Ommelanden van Batavia atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia yaitu en Ommelanden per tanggal 11 April 1949 №Pz/177/G.R. yang dimuat di dalam Javasche Courant 1949 №31. Residensi ini membubarkan Regentschap Meester Cornelis yang terbentuk sejak 1925.[23]
Sejak era Orde Baru pembangunan di Kecamatan Depok menggeliat, Depok yang dahulunya sepi kini mulai dilirik oleh pemerintah sebagai .bagian dampak dari cepatnya urbanisasi di DKI Jakarta. Pemerintah Orde Baru kemudian menata Depok untuk dijadikan kawasan hunian yang tertata melalui pembangunan yang diprakarsai oleh Perumnas. Pada akhir 1980-an pemerintah Orde Baru juga memindahkan kampus utama Universitas Indonesia dari Salemba ke Beji, hal tersebut membuat Depok semakin banyak didatangi para perantau dari penjuru Indonesia.
Atas dasar tersebut, Pemerintah Orde Baru melakukan pelebaran dan pembangunan jalan-jalan disekitar Depok seperti pembangunan:
- Jalan Margonda Raya (penghubung Depok dengan Jakarta Selatan di DKI Jakarta).
- Jalan Raya Sawangan (penghubung Depok dengan Parung di Kabupaten Bogor).
- Jalan Arif Rahman Hakim.
- Jalan Raya Citayam (penghubung Depok dengan Bojonggede di Kabupaten Bogor).
- Jalan Ir. H. Juanda.
- Jalan Tole Iskandar.
- Jalan Transyogi (penghubung DKI Jakarta dengan Jonggol di Kabupaten Bogor).
- dan pelebaran Jalan Raya Bogor (penghubung DKI Jakarta dengan Kota Bogor).
Hal itu mengakibatkan angka pertumbuhan penduduk serta ekonomi di Depok melonjak naik dan mulai mengalahkan beberapa kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bogor seperti Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Parung, Cileungsi maupun Jonggol.
Perkembangan Depok yang begitu cepat menjadi perhatian bagi Pemerintah Orde Baru, lewat Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Machmud mulai mengkaji peningkatan status Kecamatan Depok menjadi kota administratif. Peningkatan status tersebut dimaksudkan agar pembangunan lebih tertata dan terarah sebagai kota masa depan, ketimbang dikelola sepenuhnya oleh Kabupaten Bogor hanya sebagai kecamatan yang dipimpin oleh camat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 tentang Pembentukan Kota Administratif Depok, Pemerintah Pusat melakukan pemekaran wilayah Kecamatan Depok, tujuannya untuk meningkatkan status kecamatan menjadi kota administratif.[24] Hasil pemekaran tersebut antara lain:
- Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, yaitu: Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.
- Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, yaitu Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
Kota Administratif Depok
Pada 18 Maret 1982, Pemerintah Pusat meresmikan pembentukan Kota Administratif Depok dengan memasukkan Kecamatan Sukmajaya yang sebelumnya merupakan sebuah desa di wilayah Jonggol, Kawedanan Cibinong. Saat itu, Depok menjadi Kota Administratif keempat di Jawa Barat setelah Cimahi, Tasikmalaya dan Tangerang. Saat ini, Tangerang telah memisahkan diri dari Jawa Barat dan bergabung dengan Provinsi Banten.
- Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 desa, yaitu: Sukmajaya, Mekar Jaya, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Cisalak.
Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud sekaligus pelantikan Wali Kota Administratif pertama, yaitu Mochammad Rukasah Suradimadja oleh Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi. Di awal tahun 1999, Kota Administratif Depok dimekarkan dan seluruh desa berganti status menjadi kelurahan.
- Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Beji, Beji Timur, Pondok Cina, Kemiri Muka, Kukusan dan Tanah Baru.
- Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
- Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Sukmajaya, Tirtajaya, Mekar Jaya, Abadijaya, Bakti Jaya, Cisalak, Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.
Kota Depok
Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat, maka pada tanggal 27 April 1999 terbentuklah Kota Depok yang terdiri dari 3 kecamatan dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yaitu:
- Kecamatan Cimanggis
- Kecamatan Limo
- Kecamatan Sawangan
- Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojonggede.
Setelah beberapa wilayah di Kabupaten Bogor itu memilih gabung ke Kota Depok sesuai Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999, wilayah Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan diantaranya:
- Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Beji, Beji Timur, Pondok Cina, Kemiri Muka, Kukusan dan Tanah Baru.
- Kecamatan Cimanggis, terdiri dari 13 kelurahan, yaitu: Cisalak Pasar, Pasir Gunung Selatan, Tugu, Mekarsari, Curug, Harjamukti, Tapos, Cilangkap, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cimpaeun dan Leuwinanggung.
- Kecamatan Limo, terdiri dari 8 kelurahan, yaitu: Limo, Meruyung, Krukut, Grogol, Cinere, Gandul, Pangkalan Jati dan Pangkalan Jati Baru.
- Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong dan Pondok Jaya.
- Kecamatan Sawangan, terdiri dari 14 kelurahan, yaitu: Sawangan Lama, Sawangan Baru, Cinangka, Kedaung, Pengasinan, Bedahan, Pasir Putih, Bojongsari Lama, Bojongsari Baru, Serua, Pondok Petir, Curug, Duren Seribu dan Duren Mekar.
- Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Sukmajaya, Tirtajaya, Mekar Jaya, Abadijaya, Bakti Jaya, Cisalak, Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.
Pemekaran Kecamatan
Pada tahun 2007, kecamatan yang ada di Depok dimekarkan. Adapun selengkapnya nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran yang disahkan oleh DPRD Kota Depok, sebagai berikut:
- Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan dan Tanah Baru.
- Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Bojongsari Lama, Bojongsari Baru, Serua, Pondok Petir, Curug, Duren Mekar dan Duren Seribu.
- Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya dan Jatimulya.
- Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Cisalak Pasar, Mekarsari, Tugu, Pasir Gunung Selatan, Harjamukti dan Curug.
- Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Cinere, Gandul, Pangkalan Jati dan Pangkalan Jati Baru.
- Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong dan Pondok Jaya.
- Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Limo, Meruyung, Grogol dan Krukut.
- Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
- Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Sawangan Lama, Sawangan Baru, Kedaung, Cinangka, Bedahan, Pengasinan dan Pasir Putih.
- Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Sukmajaya, Mekar Jaya, Bakti Jaya, Abadijaya, Tirtajaya dan Cisalak.
- Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Tapos, Leuwinanggung, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap dan Cimpaeun.
Pemerintahan
Wali Kota
Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.[25]
Nomor urut | Wali Kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Badrul Kamal (Penjabat Sementara) (lahir 1945) |
Independen | 27 April 1999 | 15 Maret 2000 | 1999–2000 | 5 tahun, 322 hari | Tidak ada | Tidak ada | ||||
1 | Badrul Kamal | 15 Maret 2000 | 15 Maret 2005 | 2000–2005 | 2000 | Yus Ruswandi 2000–2005 |
[26][27] | ||||
2 | Nur Mahmudi Ismail (lahir 1961) |
PKS | 26 Januari 2006 | 26 Januari 2011 | 2006–2011 | 10 tahun, 0 hari | 2005 | Yuyun Wirasaputra 2006–2011 |
[28][29] | ||
26 Januari 2011 | 26 Januari 2016 | 2011–2016 | 2010 | Mohammad Idris 2011–2016 |
[30][31] | ||||||
3 | Mohammad Idris (lahir 1961) |
Independen | 17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | 2016–2021 | 5 tahun, 0 hari | 2015 | Pradi Supriatna 2016–2021 |
[32] | ||
PKS | 26 Februari 2021 | Petahana | 2021–2025 | 3 tahun, 252 hari | 2020 | Imam Budi Hartono 2021–sekarang |
[33][34] [35] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam enam periode terakhir.
Partai | Perolehan kursi pascapemilu | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
1999–2004 | 2004–2009 | 2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | 2024–2029 | ||
Partai Keadilan Sejahtera | 3 / 45 (sebagai Partai Keadilan)
|
12 / 45
|
11 / 50
|
6 / 50
|
12 / 50
|
13 / 50
| |
Partai Gerakan Indonesia Raya | n/a | n/a | 3 / 50
|
9 / 50
|
10 / 50
|
8 / 50
| |
Partai Golongan Karya | 6 / 45
|
8 / 45
|
7 / 50
|
5 / 50
|
5 / 50
|
7 / 50
| |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 12 / 45
|
5 / 45
|
5 / 50
|
11 / 50
|
10 / 50
|
6 / 50
| |
Partai Kebangkitan Bangsa | 2 / 45
|
2 / 45
|
1 / 50
|
1 / 50
|
3 / 50
|
5 / 50
| |
Partai Demokrat | n/a | 8 / 45
|
15 / 50
|
5 / 50
|
3 / 50
|
5 / 50
| |
Partai Amanat Nasional | 7 / 45
|
5 / 45
|
6 / 50
|
6 / 50
|
4 / 50
|
2 / 50
| |
Partai Persatuan Pembangunan | 7 / 45
|
4 / 45
|
1 / 50
|
4 / 50
|
2 / 50
|
2 / 50
| |
Partai Nasional Demokrat | n/a | n/a | n/a | 1 / 50
|
0 / 50
|
1 / 50
| |
Partai Solidaritas Indonesia | n/a | n/a | n/a | n/a | 1 / 50
|
1 / 50
| |
Partai Hati Nurani Rakyat | n/a | n/a | 0 / 50
|
2 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
| |
Partai Bulan Bintang | 1 / 45
|
0 / 45
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
| |
Partai Keadilan dan Persatuan | 1 / 45
|
0 / 45
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
|
— | |
Partai Damai Sejahtera | n/a | 1 / 45
|
1 / 50
|
n/a | n/a | n/a | |
Partai Persatuan | 1 / 45
|
n/a | n/a | n/a | n/a | n/a | |
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (fraksi) | 5 / 45
|
n/a | n/a | n/a | n/a | n/a | |
Jumlah anggota | 45 | 45 | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah partai | 10 | 8 | 9 | 10 | 9 | 10 |
Kecamatan
Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Ibu kota | Kodepos[36] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
32.76.06 | Beji | Beji | 16421-16426 | 6 | |
32.76.11 | Bojongsari | Bojongsari | 16521-16527 | 7 | |
32.76.08 | Cilodong | Cilodong | 16471-16475 | 5 | |
32.76.02 | Cimanggis | Cisalak Pasar | 16451-16454 | 6 | |
32.76.09 | Cinere | Cinere | 16541-16544 | 4 | |
32.76.07 | Cipayung | Cipayung | 16441-16445 | 5 | |
32.76.04 | Limo | Limo | 16531-16534 | 4 | |
32.76.01 | Pancoran Mas | Depok | 16431-16436 | 6 | |
32.76.03 | Sawangan | Sawangan | 16511-16519 | 7 | |
32.76.05 | Sukmajaya | Mekarjaya | 16411-16418 | 6 | |
32.76.10 | Tapos | Tapos | 16461-16467 | 7 | |
Jumlah | 63 |
Demografi
Suku bangsa
Karakteristik suku bangsa penduduk Kota Depok memiliki keberagaman. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Depok adalah orang Betawi, Jawa, dan Sunda. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku Batak, dan Minangkabau. Keberagaman suku bangsa di Kota Depok memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kota Depok berdasarkan suku bangsa sesuai data Sensus Penduduk tahun 2000;[37]
No | Suku | Jumlah 2000 | % |
---|---|---|---|
1 | Betawi | 390.419 | 34,20% |
2 | Jawa | 320.770 | 28,10% |
3 | Sunda | 292.077 | 25,59% |
4 | Batak | 32.776 | 2,87% |
5 | Minangkabau | 26.928 | 2,36% |
6 | Tionghoa | 3.383 | 0,30% |
7 | Cirebon | 833 | 0,07% |
8 | Banten | 629 | 0,06% |
9 | Suku lainnya | 73.601 | 6,45% |
Kota Depok | 1.141.416 | 100% |
Pendidikan
Pendidikan Formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan Tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 3 | 207 | 34 | 15 | 4 | 5 | - | |||||
Swasta | 498 | 352 | 293 | 84 | 126 | 30 | 606 | |||||
Total | 501 | 559 | 327 | 99 | 130 | 35 | 606 | |||||
Data Sekolah di Kota Depok Sumber:[38][39] |
Perguruan Tinggi
- Universitas Azzahra
- Universitas Bina Sarana Informatika
- Universitas Gunadarma
- Universitas Indonesia
- Universitas Islam Internasional Indonesia
- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
- Universitas Jakarta Global
- Universitas Jayabaya
- Universitas Mercu Buana
- Universitas Muhammadiyah Depok
- Universitas Nusa Mandiri
- Universitas Veteran Jakarta
- Akademi Imigrasi
- Institut Digital Bisnis Indonesia
- Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
- Politeknik Imigrasi
- Politeknik Kesehatan Genesis Medicare
- Politeknik LP3I Cilodong
- Politeknik Negeri Jakarta
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qudwah
- Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Gazalie
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hamidiyah
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Ar-Ridho
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fajar
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen Bisnis Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Raflesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ar-Rahmaniyah
- Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Fikri
Transportasi
Berikut ini adalah jalur transportasi umum di Kota Depok:
- KAI Commuter
- Transjakarta[40]
- 4B: Universitas Indonesia-Stasiun Manggarai (via Jalan Raya Tanjung Barat)
- D11: Terminal Depok-BKN (via Jalan Margonda Raya - Jalan Tol Jagorawi)
- D21: Universitas Indonesia-Lebak Bulus
- D31: Cinere-Kuningan
- TRS-5: Depok-Senen
- Mikrotrans[41]
- JAK-28: Pasar Rebo-Taman Wiladatika
- JAK-73: Jambore-Pasar Rebo
- Perum PPD
- JR-01: Terminal Sawangan-Stasiun Juanda
- JR-02: Garden at Candi-Stasiun MRT Lebak Bulus
- JR-03: Grand Depok City-ITC Cempaka Mas
- JR-04: Podomoro Golf View-Gajah Mada Plaza
- JR-05: Podomoro Golf View-Lotte Shopping Avenue
- JR-06: Podomoro Golf View-Blok M Plaza
- Bus BRT Depok Go Lancar
- 1: Terminal Depok-Terminal Jatijajar
- Trans GDC
- 1: Grand Depok City-Museum Nasional Indonesia
- Layanan Bus Bandara Soekarno-Hatta
- Hiba Utama: Terminal Depok-Bandara Soekarno-Hatta
- DAMRI: Universitas Indonesia-Bandara Soekarno-Hatta
- LRT Jabodebek
- Angkutan kota wilayah Kota Depok, Miniarta dan angkot KWK yang menghubungkan antara Terminal Depok dengan Jakarta Selatan, Jakarta Timur maupun Bogor.
- Bus AKAP jurusan Pulau Jawa via jalur utara/tengah/selatan dan bus AKAP jurusan Pulau Sumatra via Pelabuhan Merak, Cilegon berada di Terminal Jatijajar.
Jalan raya
Terdapat ruas jalan tol berikut di Depok:
- Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
- Jalan Tol Cinere-Jagorawi
- Jalan Tol Jagorawi
- Jalan Tol Cinere-Serpong
- Jalan Tol Depok-Antasari
- Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2
Jalan raya di Depok di antaranya adalah:
- Jalan Arif Rahman Hakim
- Jalan Ir. H. Juanda
- Jalan Raya Bogor
- Jalan Gedoran Depok
- Jalan Margonda Raya
Selain itu, Kota Depok dilalui oleh Jalur KA Manggarai-Padalarang.
Terminal
Jl. Gedoran Depok No.39, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431.
Jl. Raya Bogor No.12, Jatijajar, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16451.
Jl. Sawangan Permai No.36, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511.
Jl. Raya Cipayung Jaya No.41, Bojong Pondok Terong, Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat 16437
Jl. Raya Jatimulya No.22, Jatimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413.
Jl. Raya Leuwinanggung No.17, Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16456.[42][43]
Stasiun
Kota Depok memiliki 6 stasiun KRL, 1 stasiun LRT Jabodebek, diantaranya:
- Stasiun Citayam
- Stasiun Depok
- Stasiun Depok Baru
- Stasiun Harjamukti
- Stasiun Pondok Cina
- Stasiun Pondok Rajeg
- Stasiun Universitas Indonesia
Selain itu, Kota Depok juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Tragedi Ratu Jaya, yaitu:
Tokoh terkenal
Arif Rahman Hakim adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut tritura atas pemerintahan orde lama dibawah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Februari 1966.
Lahir di Bogor, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kali Bata, Depok pada tanggal 16 November 1945. Sejak saat itu peristiwa ini dinamakan Gedoran Depok.
Ridwan Rais merupakan salah satu tokoh pahlawan ampera yang tewas di Jakarta pada Tragedi Wisma Marta. Ia gugur dalam usia yang relatif muda (14 tahun). Dalam catatan sejarah, namanya sejajar dengan salah satu pahlawan ampera yaitu Arif Rahman Hakim.
Lahir di Depok, Jawa Barat, meninggal dalam pertempuran dengan sekutu di Perkebunan Cikasintu, Jawa Barat pada tahun 1947. Tole Iskandar berjasa karena telah membebaskan Depok dari tangan NICA yang sebelumnya telah mempropaganda agar tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Fasilitas
Perumahan
Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2022, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[44]
Tempat Ibadah
Depok memiliki 387 Masjid dan 83 Musala, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik Roma, 2 Pura, 1 Wihara dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[45]
Museum
Kota Depok saat ini per tahun 2022 sedang gencar-gencarnya untuk membangun pusat sejarah, dikarenakan Depok dulunya memiliki kaitan dengan Hindia Belanda. Terbukti dengan adanya Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein di Jalan Pemuda dan gereja-gereja berarsitektur Hindia Baru di sekitaran Depok Lama.[46]
Taman
Walikota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 65 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[47]
Stadion
Pemerintah Kota Depok meresmikan 5 stadion diantaranya 4 stadion umum dan 1 stadion internasional. Stadion ini diresmikan dikarenakan minat pemuda terhadap sepak bola cukup tinggi terlebih di Kota Depok. Berikut beberapa stadion yang sudah diresmikan:
- Stadion H. Abdul Malik
- Stadion Mahakam
- Stadion Merpati
- Stadion Sukatani
- Stadion Universitas Indonesia
Wi-Fi gratis
Saat ini per tahun 2022, Diskominfo Depok sudah memasang WiFi gratis sebanyak 74 titik diseluruh kecamatan dan kelurahan. 11 titik dipasang tahun 2012, sedangkan 63 titik dipasang pada tahun 2013.[48]
Ekonomi
Perkembangan Kota Depok dari aspek geografi, demografi maupun sumber pendapatan begitu pesat. Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:
- Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dan mengalami peningkatan dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 925,50 pada tahun 2022.
- Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok pada tahun 2022 adalah 8,16%.
- Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 58,92% pada tahun 2022.
Kesehatan
Rumah Sakit
- RSUD Depok
- RSUD Depok Timur
- RS Bhayangkara Brimob
- RS Citra Medika Depok
- RS Darurat PMI Depok
- RS Hermina Depok
- RS Jantung Diagram
- RS Meilia Cibubur
- RS Mitra Keluarga Depok
- RS Muhammadiyah Depok
- RS Permata Depok
- RS Puri Cinere
- RS Sentra Medika Cisalak
- RS Simpangan Depok
- RS Tugu Ibu Depok
- RS Universitas Indonesia
- RSIA Asyifa Depok
- RSIA Budhi Jaya Utama
- RSIA Brawijaya Sawangan
- RSIA Bunda Aliyah Depok
- RSIA Depok Jaya
- RSIA Graha Permata Ibu
- RSIA Reni Sejahtera
- RSIA Setya Bhakti
- RSIA Sumber Bahagia
- RSIA Tumbuh Kembang
- RSU Bhakti Yudha
- RSU Bunda Margonda
- RSU Citra Arafiq
- RSU Hasanah Graha Afiah
Lihat pula
Referensi
- ^ "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". peraturan.bpk.go.id.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 04 Februari 2022.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2022.
- ^ "APBD Kota Depok 2022". radardepok.com.
- ^ "Portal Resmi Pemerintah Kota Depok". www.depok.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "13 Sungai Yang Membelah Kota Jakarta | Daerah Kita - Sajian Artikel Ringan dan Informatif Nusantara". www.daerahkita.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Depok Netizen". Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ a b "Landbouwstatistiekkaart" (Peta). Perpustakaan Universitas Leiden. 1:150.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Dienst. 1933. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2017-09-23). "Depok Pernah Punya Pemerintahan dan Presiden Sendiri". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2017-09-23). "Depok Pernah Punya Pemerintahan dan Presiden Sendiri". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Sopiah, Popi Siti. "Tahukah? Ternyata Kota Depok Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden! Begini Sejarahnya - Media Pakuan". mediapakuan.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Sopiah, Popi Siti. "Tahukah? Ternyata Kota Depok Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden! Begini Sejarahnya - Media Pakuan". mediapakuan.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Sejarah Depok". Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ P1ntum4suk (2017-09-01). "Inilah Sejarah Kota Depok Yang Jarang Diketahui". Depok News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ babangadi. "Cinere Depok: Sejarah dan Perkembangannya". Lavanya Hills Residences (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Sawangan Yang Sarat Sejarah – Warta Pilihan" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Kisah Jonggol pernah digadang jadi ibu kota baru karena dekat DKI Jakarta". metro.tempo.co. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Cibinong, ibu kota Kabupaten Bogor yang kian tersohor". rumah.com. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Bureau. 1898. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Inrichting. 1909. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ "PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Sejarah Kota Depok, Dulu Hutan Belantara dan Mantan Kecamatan di Bogor". suara.com. 2021-11-24. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya 1958, hlm. 127.
- ^ "Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981". peraturan.go.id. Diakses tanggal 2020-10-12.
- ^ Biografi/Profil Bupati dan Wali Kota Seluruh Indonesia. Askrida. 2005. hlm. 58.
- ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok.
- ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021.
- ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017.
Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006.
- ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020.
Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
- ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019.
- ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019.
- ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com.
- ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com.
- ^ Kode Pos Kota Depok
- ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.jabar.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72. Diakses tanggal 10 Mei 2022.
- ^ "Data Jumlah Keseluruhan TK/RA, KB/TPA/SPS di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09.
- ^ "Data Jumlah Keseluruhan SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK di Depok". kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-09-09.
- ^ "Rute Transjakarta & JAK Lingko". transjakarta.co.id. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ "Rute Transjakarta & JAK Lingko". transjakarta.co.id. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ "Data Terminal - Dishub Provinsi DKI Jakarta". dishub.dkijakarta.go.id. Diakses tanggal 2021-09-04.
- ^ "Data Terminal - Dishub Kota Depok". dishub.depok.go.id. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ "Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat". jabar.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-11-11). "Kawasan Bersejarah Depok Lama Akan Ditata Ulang, Akan Ada Museum". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-04-22.
- ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "Free Wi-Fi di 11 Kecamatan". diskominfo.depok.go.id. Diakses tanggal 2022-02-04.
Kepustakaan
- Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya (Mei 1958), Sedjarah pemerintahan kota Djakarta, Jakarta: Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya, diakses tanggal 24 Mei 2022
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi Kota Depok
- (Indonesia) Sejarah Kota Depok
- (Indonesia) Persebaran Data Arkeologi Depok Abad 17-19 M