Lompat ke isi

Pentakosta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Juli 2024 04.30 oleh Wadaihangit (bicara | kontrib) (Menambahkan foto ke halaman #WPWP)
Tahun Liturgi
Gereja Ritus Barat
Gereja Ritus Timur

Pentakosta atau Pantekosta (dari bahasa Yunani: Πεντηκοστή [ἡμέρα], Pentēkostē [hēmera], "[hari] kelima-puluh"), juga disebut sebagai Minggu Putih, adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 49 hari setelah (atau hari ke-50 pada masa) Paskah. Pada hari Pentakosta atau Pantekosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2). Sebelumnya Pentakosta atau Pantekostaadalah hari raya besar agama Yahudi yang disebut Shavuot atau festival Oraya.[1] Kata Pantekosta pertama kali digunakan pada Alkitab terjemahan DR. Hillebrandus Cornelius Klinkert, alkitab ini menggunakan dialek Bahasa Melayu. Klinkert memulai proyek penerjemahan Alkitab bahasa Melayu dengan menerjemahkan 4 buku injil dan dicetak dengan biaya sendiri pada tahun 1861. Sedangkan Perjanjian Baru lengkap dicetak di Semarang pada tahùn 1863 dengan dana dari Lembaga Alkitab Belanda NBG atau Netherlands Bible Society.

Kata Pentakosta pertama digunakan dalam Alkitab terbitan LAI atau Lembaga Alkitab Indonesia.

Janji pengutusan roh Kudus

Pada malam terakhir sebelum Yesus Kristus ditangkap dan kemudian disalibkan, Ia memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan Roh Kudus sebagai suatu janji penyertaan.

(Yesus berkata:) "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu."[2]

Tujuannya:

(Yesus berkata:) "Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."[3]
(Yesus berkata:) "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku."[4]
(Yesus berkata:) "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.[5]

Sesudah Yesus bangkit dari kematian, Ia berkata lagi mengenai hal ini:

(Yesus berkata:) "Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."[6]

Sesaat sebelum Yesus naik ke surga, Ia mengatakan sekali lagi:

(Yesus berkata:) "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."[7]
Tanggal untuk Pentakosta, 1956–2034
Tahun Barat Timur
1956 20 Mei 24 Juni
1957 9 Juni
1958 25 Mei 1 Juni
1959 17 Mei 21 Juni
1960 5 Juni
1961 21 Mei 28 Mei
1962 10 Juni 17 Juni
1963 2 Juni
1964 17 Mei 21 Juni
1965 6 Juni 13 Juni
1966 29 Mei
1967 14 Mei 18 Juni
1968 2 Juni 9 Juni
1969 25 Mei 1 Juni
1970 17 Mei 14 Juni
1971 30 Mei 6 Juni
1972 21 Mei 28 Mei
1973 10 Juni 17 Juni
1974 2 Juni
1975 18 Mei 22 Juni
1976 6 Juni 13 Juni
1977 29 Mei
1978 14 Mei 18 Juni
1979 5 Juni 12 Juni
1980 25 Mei
1981 7 Juni 14 Juni
1982 30 Mei 6 Juni
1983 22 Mei 26 Juni
1984 10 Juni
1985 26 Mei 2 Juni
1986 18 Mei 12 Juni
1987 7 Juni
1988 22 Mei 29 Mei
1989 14 Mei 18 Juni
1990 3 Juni
1991 19 Mei 26 Mei
1992 7 Juni 14 Juni
1993 30 Mei 6 Juni
1994 22 Mei 19 Juni
1995 4 Juni 11 Juni
1996 26 Mei 2 Juni
1997 18 Mei 15 Juni
1998 31 Mei 7 Juni
1999 23 Mei 30 Mei
2000 11 Juni 18 Juni
2001 3 Juni
2002 19 Mei 23 Juni
2003 8 Juni 15 Juni
2004 30 Mei
2005 15 Mei 19 Juni
2006 4 Juni 11 Juni
2007 27 Mei
2008 11 Mei 15 Juni
2009 31 Mei 7 Juni
2010 23 Mei
2011 12 Juni
2012 27 Mei 3 Juni
2013 19 Mei 23 Juni
2014 8 Juni
2015 24 Mei 31 Mei
2016 15 Mei 19 Juni
2017 4 Juni
2018 20 Mei 27 Mei
2019 9 Juni 16 Juni
2020 31 Mei 7 Mei
2021 23 Mei 20 Juni
2022 5 Juni 12 Juni
2023 28 Mei 4 Juni
2024 19 Mei 13 Juni
2025 8 Juni
2026 24 Mei 31 Mei
2027 16 Mei 21 Juni
2028 4 Juni
2029 20 Mei 27 Mei
2030 9 Juni 16 Juni
2031 1 Juni
2032 16 Mei 21 Juni
2033 5 Juni 12 Juni
2034 28 Mei

Hari Pentakosta atau Pantekosta (Kristen) pertama

Peristiwa atas murid-murid

Ketika tiba hari Pentakosta atau Pantekosta (Yahudi), semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.[8]

Pandangan orang Yahudi yang mendengar

Peta lokasi tempat asal para pendengar khotbah Petrus dan para rasul pada hari Pentakosta.

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."[9]

Khotbah Petrus

Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan pagi, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:[10]

"Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."[11][12]

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.[13]

Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.[14][15]

Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.[16]

Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: "Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu."[17][18]

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."[19]

Tanggapan pendengar

Ketika mereka mendengar perkataan Simon Petrus itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"[20]

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."[21]

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."[22]

Gereja mula-mula

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, dengan penuh rasa takut akan Tuhan. Rasul-rasul mengadakan banyak mujizat dan tanda. Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.[23]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar