Lompat ke isi

Pengerjaan kayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Januari 2014 07.38 oleh Hysocc (bicara | kontrib)
Seniman pemahat kayu sedang mengerjakan topeng Tschäggättä untuk digunakan dalam karnaval di Swiss

Pengerjaan kayu adalah proses membuat barang dari kayu.

Sejarah

Pengerjaan kayu oleh bangsa Mesir Kuno

Bersama dengan batu, lumpur, dan bagian tubuh hewan, kayu juga merupakan bahan yang dikerjakan oleh manusia kuno. Analisis alat batu dari Mousterian yang digunakan oleh Neanderthal menunjukkan bahwa alat tersebut digunakan untuk memahat kayu. Perkembangan peradaban dekat dengan perkembangan kemampuan pengerjaan bahan-bahan tersebut.

Di antara peralatan kayu yang ditemukan paling awal adalah tongkat dari Air Terjun Kalambo, Clacton-on-Sea, dan Lehringen. Tombak dari Schöningen, Jerman juga merupakan alat perburuan pertama yang terbuat dari kayu. Rijang juga merupakan alat untuk memahat. Sejak jaman Neolitikum, perahu yang terbuat dari batang kayu besar yang dipahat juga banyak dikenal, seperti yang ditemukan di Kückhofen dan Eythra. Contoh pahatan kayu dari Zaman Tembaga yaitu batang kayu yang dibuat menjadi peti mati. Pahatan kayu berbentuk hewan ditemukan di Fellbach-Schmieden di Jerman yang dibuat pada Zaman Besi. Logam yang digunakan untuk pengerjaan kayu pada peradaban Mesir Kuno sebenarnya adalah tembaga yang dibentuk secara sederhana karena sifat tembaga yang lunak. Pengerjaan logam belum banyak berkembang ketika itu.[1]

Bahan

Dalam sejarah, para pemahat kayu menggunakan kayu yang tumbuh di dekat mereka, hingga transportasi dan perdagangan membuka kemungkinan untuk mendapatkan kayu dari jauh. Kayu umumnya disortir menjadi tiga tipe dasar: kayu keras yang dicirikan dengan serat kayu yang padat dan berasal dari pohon berdaun lebar, kayu lunak dari konifer, dan bahan buatan manusia seperti kayu lapis dan kayu komposit.

Pemahat kayu ternama

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Leospo, Enrichetta (2001), "Woodworking in Ancient Egypt", The Art of Woodworking, Turin: Museo Egizio, p.20

Bahan bacaan terkait

Pranala luar