Lompat ke isi

Kota Makassar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Juni 2015 02.47 oleh Ign christian (bicara | kontrib) (←Suntingan 202.67.37.35 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ign christian)
Kota Makassar
Kota Daeng
Daerah tingkat II
Lambang resmi Kota Makassar
Motto: 
Sekali Layar Terkembang
Pantang Biduk Surut Ke Pantai
Letak Makassar di Sulawesi
Letak Makassar di Sulawesi
Kota Makassar di Sulawesi
Kota Makassar
Kota Makassar
Letak Makassar di Sulawesi
Kota Makassar di Indonesia
Kota Makassar
Kota Makassar
Kota Makassar (Indonesia)
Koordinat: 5°8′S 119°25′E / 5.133°S 119.417°E / -5.133; 119.417
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri9 November 1607
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiDanny Pomanto
Luas
 • Total175,77 km2 (67,87 sq mi)
Populasi
 • Total1.398.804
 • Kepadatan0,0.080/km2 (0,021/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7371 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 411
Kode Kemendagri73.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023MKS
DAURp. 1.033.583.903.000.-
Situs webwww.makassarkota.go.id
Kota kembar :

Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota terbesar di kawasan Indonesia Timur dan wilayah metropolitan terbesar kedua di luar Pulau Jawa, setelah Kota Medan. Kota ini juga pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Dari aspek pembangunan dan infrastruktur, kota Makassar tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dan dengan wilayah seluas 199,26 km² dan penduduk hampir mencapai 1,4 juta jiwa, kota ini berada di urutan kelima dalam hal jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan[1]. Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, diantaranya yang signifikan jumlahnya adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.

Sejarah

Masjid di Makassar (1910-1934)
Hotel Oranje pada tahun 1920-an

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit.[2] Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar.[3] Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.[3]

Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).

Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui VOC. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bongaya.

Penduduk

Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.

Tahun 1971 1980 1990 2000 2008 2009 2010 2014
Jumlah penduduk 434.766 708.465 944.372 1.130.384 1.253.656 1.272.349 1.338.663 1.398.804

Iklim

Data iklim Makassar
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.7
(87.3)
31
(87.8)
31.3
(88.3)
32
(89.6)
32.1
(89.8)
32.5
(90.5)
32.4
(90.3)
34.3
(93.7)
34.8
(94.6)
34.6
(94.3)
33.5
(92.3)
31.3
(88.3)
32.54
(90.57)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.2
(73.8)
22.7
(72.9)
23.3
(73.9)
23.6
(74.5)
23.4
(74.1)
22.9
(73.2)
21.7
(71.1)
20.1
(68.2)
21.2
(70.2)
21.7
(71.1)
22.7
(72.9)
23
(73.4)
22.46
(72.44)
Presipitasi mm (inci) 734
(28.9)
533
(20.98)
391
(15.39)
235
(9.25)
127
(5)
66
(2.6)
48
(1.89)
15
(0.59)
83
(3.27)
83
(3.27)
273
(10.75)
549
(21.61)
3.137
(123,5)
Sumber: Weatherbase [4]

Daerah

Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan dan 143 kelurahan.

Berkas:Peta Makassar per kecamatan.svg
Wilayah Kota Makassar

Kecamatan di Kota Makassar

  1. Kecamatan Biringkanaya
  2. Kecamatan Bontoala
  3. Kecamatan Makassar
  4. Kecamatan Mamajang
  5. Kecamatan Manggala
  6. Kecamatan Mariso
  7. Kecamatan Panakkukang
  8. Kecamatan Rappocini
  9. Kecamatan Tallo
  10. Kecamatan Tamalanrea
  11. Kecamatan Tamalate
  12. Kecamatan Ujung Pandang
  13. Kecamatan Ujung Tanah
  14. Kecamatan Wajo

Walikota

Kediaman gubernur di Makassar pada tahun 1920-an
Rumah orang Belanda di Makassar pada tahun 1890-an

Hindia Belanda

  • J.E. Dambrink (1918-1927)
  • J.H. de Groot (1927-1931)
  • G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
  • F.C. van Lier (1932-1933)
  • Ch.H. ter Laag (1933-1934)
  • J. Leewis (1934-1936)
  • H.F. Brune (1936-1942)

Jepang

  • Yamasaki (1942-1945)

NICA

  • H.F. Brune (1945)
  • D.M. van Swieten (1945-1946)

RIS

  • J.M. Qaimuddin (1950-1951)
  • J. Mewengkang (1951)

RI

  • Charllofta Salawati (1949)
  • Sampara Daeng Lili (1951-1952)
  • Achmad Dara Syachruddin (1952-1957)
  • Mohammad Junus Daeng Mile (1957-1959)
  • Latif Daeng Massikki (1959-1962)
  • H. Arupala (1962-1965)
  • Kol. H. Muhammad Daeng Patompo (1962-1976)
  • Kol. Abustam (1976-1982)
  • Kol. Jancy Raib (1982-1988)
  • Kol. Suwahyo (1988-1993)
  • H.A. Malik B. Masry, SE, MSi (1994-1999)
  • Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH, MSi (1999-2004)
  • Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2004-2008)
  • Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi (2008-2009)
  • Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2009-2014)
  • Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) (8 Mei 2014-Sekarang)

Transportasi

Laut

Litografi pelabuhan Makassar (1883-1889)

Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Di Makassar, Soekarno-Hatta menjadi nama pelabuhan, khususnya pelabuhan untuk kapal penumpang dan terminal penumpang. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV)

Di area pelabuhan penumpang ini terdapat Masjid Babussalam. Mesjid ini diresmikan Presiden Megawati, berbarengan dengan peresmian Terminal Petikemas Makassar, pada 21 Juli 2001. Sementara di kawasan ujung utara pelabuhan, atau ujung jalan Nusantara, terdapat awal Jalan Tol Reformasi (tol lingkar Makassar) yang menghubungkan kawasan pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tol yang hanya sepanjang 3,1 km ini dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan milik Bosowa Group ini juga jadi pengelola jalan tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (Jakarta/Tangerang)

Udara

Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang dituju serta shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Bahkan banyak taksi-taksi yang gelap yang juga menawarkan jasa kepada penumpang yang baru tiba di Makassar. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan.[5]

Darat

  • Pete-pete

Pete-pete adalah sebutan angkot di Makassar dan sekitarnya. Pete-pete merah adalah angkot yang berasal dari kabupaten Gowa/Sungguminasa dan melayani pengangkutan antar kota, sedangkan pete-pete biru adalah angkot yang berasal dari Kota Makassar itu sendiri dan hanya melayani pengangkutan di wilayah kota Makassar saja.

  • Bus
  • Taksi
  • Becak

Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata dan khusus beroperasi di sekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan pengayuh.

  • Bentor

Populasi becak motor di Kota Makassar mulai ramai dan secara perlahan menggantikan becak. Bagian depan bentor adalah becak dan di belakangnya adalah motor.

  • Ojek
  • Busway Trans Makassar
  • Monorail Makassar (segera beroperasi 2016)

Transportasi ini akan di bangun pada tahun ini, transportasi ini di bangun agar kemacetan di kota ini dapat teratasi dengan membangun 3 koridor sepanjang 36 km mulai dari bandara Sultan Hasanudin sampai ke sungguminasa Kabupaten Gowa.

  • Kereta api (sudah dalam tahap Ground Breaking pada pertengahan Tahun 2014)

Perekonomian

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Makassar berada di peringkat paling tinggi di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di atas 9%.

Bahkan pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai angka 10,83%. Pesatnya pertumbuhan ekonomi saat itu, bersamaan dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang mendorong perputaran ekonomi, seperti pembangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, jalan tol dan sarana bermain kelas dunia Trans Studio di Kawasan Kota Mandiri Tanjung Bunga.[6]

Pariwisata dan budaya

Berkas:Id 01 (21).jpg
Logo Visit Makassar

Seni Budaya

  1. Atraksi Permainan Tradisional "Ma'raga"
  2. Atraksi Permainan Rakyat "Mappadendang"
  3. Tarian Magis "Pepe-pepeki ri Makka"
  4. Tarian Ritual Bissu "Ma'giri"
  5. Pemain Gendang "Gandrang Bulo"
  6. Tarian-tarian Tradisional seperti Tari Pakarena

Tujuan wisata

Berkas:800px-anjungan losari.jpg
Pantai Losari

Makassar modern memiliki banyak tempat wisata yang digunakan untuk keperluan hiburan masyarakat Makassar maupun bagi wisatawan yang berasal dari kota maupun negara lain. Beberapa diantaranya yang paling digemari maayarakat makassar adalah :

Lain-lain

Kota pengembangan

Tokoh-tokoh dari Makassar

Perguruan tinggi

Klub olahraga

Fasilitas kota

Hotel ternama

  • Grand Clarion and Converention
  • Imperial Arya Duta
  • Grand Quality Hotel
  • Hotel Horison Makassar
  • Hotel Aston Makassar
  • Hotel Sahid Jaya Makassar
  • Hotel Pantai Gapura
  • Swiss Bell Inn Makassar
  • Hotel Santika Makassar
  • Hotel Singgasana Makassar
  • Hotel Makassar Golden
  • The Banua Hotel Makassar
  • Aerotel Smile Hotel & Resto

Pusat perbelanjaan

Makanan dan minuman khas

Media

Televisi

Kota Makassar juga memiliki beberapa terdiri dari 19-stasiun televisi (11-siaran nasional & 8-siaran lokal) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Ternama(PT) Pemilik Status Negara
23 487.250 MHz UHF Kompas TV Makassar Kompas TV PT Makassar Lintas Visual Cemerlang
PT Gramedia Media Nusantara
Kompas Gramedia Lokal  Indonesia
25 503.250 MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi VIVA Nasional
27 519.250 MHz Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri EMTEK (Surya Citra Media)
29 535.250 MHz MNCTV PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia Media Nusantara Citra
31 551.250 MHz Celebes TV ANTARA TV PT Sunu Network Broadcast Televisi Bosowa Corporation Lokal
33 567.250 MHz RCTI PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Media Nusantara Citra Nasional
35 583.250 MHz SCTV PT Surya Citra Televisi EMTEK (Surya Citra Media)
37 599.250 MHz TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
TVRI Sulawesi Selatan Pemerintah Sulawesi Selatan Lokal
39 615.250 MHz Metro TV PT Media Televisi Indonesia Media Group Nasional
41 631.250 MHz Trans 7 PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Trans Corp
43 647.250 MHz Global TV PT Global Informasi Bermutu MNC
45 663.250 MHz Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia Trans Corp
47 679.250 MHz tvOne PT Lativi Media Karya VIVA
49 695.250 MHz Fajar TV JPMC PT Fajar Makassar Televisi Grup Jawa Pos Lokal
51 711.250 MHz iNews TV Makassar iNews TV PT Sun Televisi Makassar
PT Sun Televisi Network
MNC
53 727.250 MHz GOTV Makassar PT GO Media Televisi GO Media Group
57 759.250 MHz Cakrawala TV NET. PT Cakrawala Adyswara Media
PT Net Mediatama Indonesia
GO Media Group
Indika Group
59 775.250 MHz VE Channel BeritaSatu TV PT Panorama Media Takalar Televisi BeritaSatu Media Holdings

Adapun stasiun TV di Kota Makassar yang masih dalam proses Siaran Percobaan, yaitu :

Radio

Kota Makassar juga memiliki beberapa terdiri dari 28-stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Signal Nama Stasiun
828 KHz AM Radio Christy
1080 KHz Radio Suara Victory
87.7 KHz FM Radio Madama
88.5 KHz Bosowa Radio
89.3 KHz Fajar FM
90.1 KHz Suara Medika
90.9 KHz Suara Celebes (SC FM)
92.9 KHz RRI Pro 4 RRI
93.3 KHz Dejavu FM
94.4 KHz RRI Pro 1 RRI
95.2 KHz Bharata FM
93.9 KHz Sindo Trijaya FM MNC Networks/Sindo Media
96.0 KHz I-Radio (sebelumnya bernama Radio Sonata) MRA Media Group
96.8 KHz RRI Pro 2 RRI
97.6 KHz Radio Venus Citra Musik Indonesia
98.4 KHz Makassar FM
99.2 KHz Delta FM Mahaka Media
99.6 KHz RAS FM (Radio Al Markaz Al Islami) Masjid Al-Markaz Al-Islami
100.0 KHz PLSFM 100% HITS
101.1 KHz Smart Smart Makassar Radio Smart
101.9 KHz RAI (Radio Al-Ikhwan)
102.7 KHz Radio Telstar Pesona Keluarga
103.5 KHz SP FM
104.3 KHz Mercurius Top FM
105.1 KHz Radio Prambors Makassar Mahaka Media
105.9 KHz Gamasi FM
106.3 KHz RRI Pro 3 FM RRI
107.1 KHz Syiar FM

Kota kembar

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kementrian Dalam Negeri :"Data jumlah penduduk dan luas wilayah" dalam Buku Induk Kode dan Data Wilayah 2013
  2. ^ Muljana 2005, hlm. 63.
  3. ^ a b Poelinggomang 2002, hlm. 22-23.
  4. ^ "Weatherbase: Makassar Indonesia Records and Averages". Weatherbase. Diakses tanggal 22 November 2011. 
  5. ^ Hasanuddin Airport
  6. ^ "Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar Tertinggi di Indonesia"
  7. ^ "(Pakistan, Indonesia agree to declare Peshawar, Makassar as sister cities)". PPI - Pakistan Press International. 2008-05-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-28. 
  8. ^ "Kota Kembar Makassar-Constantia". Ali Mochtar Ngabalin. Diakses tanggal 2010-01-25. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191 Kota Makassar
Kota Makassar
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.