Asam alkanoat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 182.0.145.95 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Medelam
Tag: Pengembalian
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:Carboxylic-acid-group-3D.png|jmpl|150px|Struktur 3D dari gugus karboksil]]
[[Berkas:Carboxylic-acid-group-3D.png|jmpl|150px|Struktur 3D dari gugus karboksil]]


'''Asam alkanoat''' (atau '''asam karboksilat''') adalah golongan [[asam organik]] [[alifatik]] yang memiliki [[gugus fungsional|gugus]] [[karboksil]] (biasa dilambangkan dengan -COOH). Semua [[asam]] alkanoat adalah [[asam lemah]]. Dalam [[pelarut]] [[air]], sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas [[atom]] [[hidrogen]] menjadi [[ion]] H<sup>+</sup>.
'''Asam Alkanoat''' (atau '''asam karboksilat''') adalah golongan [[asam organik]] [[alifatik]] yang memiliki [[gugus fungsional|gugus]] [[karboksil]] (biasa dilambangkan dengan -COOH)<ref name=":0">{{Cite book|last=Yuliyanto|first=Eko|date=2018|url=http://repository.unimus.ac.id/3936/1/Buku%20Ajar%20PrakTikum%20Kimia%20Organik%20Berbasis%20Marvin.pdf|title=Kimia Organik: Asam Karboksilat Berbasis Software Marvin Plus Refleks|location=Semarang|publisher=Unimus Press|isbn=9786025614347|url-status=live}}</ref>. Semua [[asam]] alkanoat adalah [[asam lemah]]<ref name=":0" />. Dalam [[pelarut]] [[air]], sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas [[atom]] [[hidrogen]] menjadi [[ion]] H<sup>+</sup>.

Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam ''dikarboksilat'' (''alkandioat''), jika tiga disebut asam ''trikarboksilat'' (''alkantrioat''), dan seterusnya.


Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih umum disebut sebagai [[asam lemak]] karena sifat-sifat fisiknya.
Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih umum disebut sebagai [[asam lemak]] karena sifat-sifat fisiknya.


== Sifat fisis ==
== Sifat Febro ==


=== Kelarutan ===
=== Kelarutan ===
Baris 14: Baris 12:
[[Berkas:Carboxylic acid dimers.png|jmpl|ka|[[Dimer (kimia)|Dimer]] asam karboksilat]]
[[Berkas:Carboxylic acid dimers.png|jmpl|ka|[[Dimer (kimia)|Dimer]] asam karboksilat]]


Asam karboksilat bersifat [[kepolaran (kimia)|polar]]. Asam karboksilat rantai kecil (1 sampai 5 karbon) dapat larut dalam air, sedangkan pada rantai yang lebih panjang semakin kurang larut karena sifat hidrofobik dari rantai alkil. Asam karboksilat untuk rantai yang lebih panjang cenderung larut pada pelarut yang kurang polar seperti eter dan alkohol.<ref name=M&B>R.T. Morrison, R.N. Boyd. ''Organic Chemistry'', 6th Ed. (1992) ISBN 0-13-643669-2.</ref>
Asam karboksilat bersifat [[kepolaran (kimia)|polar]]. Asam karboksilat rantai kecil (1 sampai 5 karbon) dapat larut dalam air, sedangkan pada rantai yang lebih panjang semakin kurang larut karena sifat hidrofobik dari rantai alkil. Asam karboksilat untuk rantai yang lebih panjang cenderung larut pada pelarut yang kurang polar seperti eter dan alkohol.<ref name="M&B">R.T. Morrison, R.N. Boyd. ''Organic Chemistry'', 6th Ed. (1992) ISBN 0-13-643669-2.</ref>


=== Titik didih ===
=== Titik didih ===
Asam karboksilat cenderung memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air. Hal ini disebabkan oleh luas permukaannya yang besar serta kecenderungan molekulnya membentuk dimer yang stabil.
Asam karboksilat cenderung memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air. Hal ini disebabkan oleh luas permukaannya yang besar serta kecenderungan molekulnya membentuk [[dimer]] yang stabil<ref name=":0" />.


=== Keasaman ===
=== Keasaman ===
Baris 24: Baris 22:


{|class = "wikitable"
{|class = "wikitable"
! Asam karboksilat<ref>{{en}} {{cite book|editor= Haynes, William M.|year = 2011|title = [[CRC Handbook of Chemistry and Physics]]|edition = 92nd|publisher = [[CRC Press]]|isbn = 1439855110|pages=5–94 to 5–98}}</ref>
! Asam karboksilat<ref>{{en}} {{cite book|editor= Haynes, William M.|year = 2011|title = [[CRC Handbook of Chemistry and Physics]]|edition = 92nd|publisher = [[CRC Press]]|isbn = 1439855110|pages=[https://archive.org/details/crchandbookofche0000unse_e9l0/page/5 5]–94 to 5–98}}</ref>
! [[Konstanta disosiasi asam|pKa]]
! [[Konstanta disosiasi asam|pKa]]
|-
|-
Baris 44: Baris 42:
|}
|}


=== Bau ===
=== Bau keringat febro ===
Asam karboksilat memiliki bau yang menyengat. Yang paling umum adalah asam asetat pada cuka dan asam butanoat pada mentega tengik. Di sisi lain, ester dari asam karboksilat memiliki bau yang harum dan banyak digunakan untuk [[parfum]].
Keringat Febro memiliki bau yang menyengat. Yang paling umum adalah asam asetat pada cuka dan [[asam butanoat]] pada mentega tengik. Di sisi lain, ester dari asam karboksilat memiliki bau yang harum dan banyak digunakan untuk [[parfum]].


== Sintesis ==
== Sintesis ==
Baris 60: Baris 58:
=== Dalam laboratorium ===
=== Dalam laboratorium ===
Metode sintesis dalam skala kecil untuk penelitian terkadang menggunakan reagen mahal.
Metode sintesis dalam skala kecil untuk penelitian terkadang menggunakan reagen mahal.
* [[Oksidasi alkobol primer menjadi asam karboksilat|oksidasi alkohol primer]] atau [[aldehida]] dengan [[agen pengoksidasi|oksidan]] kuat seperti [[kalium dikromat]], [[reagen Jones]], [[kalium permanganat]], atau [[natrium klorit]].
* [[Alkohol primer|oksidasi alkohol primer]] atau [[aldehida]] dengan [[agen pengoksidasi|oksidan]] kuat seperti [[kalium dikromat]], [[reagen Jones]], [[kalium permanganat]], atau [[natrium klorit]]<ref name=":0" />.
* Pembelahan oksidatif [[olefin]] dengan [[ozonolisis]], [[kalium permanganat]], atau [[kalium dikromat]].
* Pembelahan oksidatif [[olefin]] dengan [[ozonolisis]], [[kalium permanganat]], atau [[kalium dikromat]].
* Asam karboksilat juga dapat diperoleh dari hidrolisis [[nitril]], [[ester]], atau [[amida]], dengan bantuan katalis asam atau basa.
* Asam karboksilat juga dapat diperoleh dari hidrolisis [[nitril]]<ref name=":0" />, [[ester]], atau [[amida]], dengan bantuan katalis asam atau basa.
* Karbonasi [[reagen Grignard]] dan [[organolitium]]:
* Karbonasi [[reagen Grignard]] dan [[organolitium]]<ref name=":0" />:
:RLi + CO<sub>2</sub> → RCO<sub>2</sub>Li
:RLi + CO<sub>2</sub> → RCO<sub>2</sub>Li
:RCO<sub>2</sub>Li + HCl → RCO<sub>2</sub>H + LiCl
:RCO<sub>2</sub>Li + HCl → RCO<sub>2</sub>H + LiCl
Baris 126: Baris 124:


== Reaksi ==
== Reaksi ==
Reaksi yang paling banyak dipraktikkan ialah pengubahan asam karboksilat menjadi halida, anhidrida, ester, amida<ref name=":0" />, asam klorida<ref>{{Cite book|last=Rengga|first=Wara Dyah Pita|last2=Putri|first2=Rr Dewi Artanti|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=xwhHEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=asetaldehida+adalah+sebuah+senyawa+organik+dari+kelompok+aldehida,&ots=0F-_SNTkAj&sig=7XRztewb6p02KUImrtMSX1_-wPI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Kimia Organik I: Gugus Fungsi dalam Monomer|publisher=Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia|isbn=978-623-6478-43-1|language=id}}</ref>, garam karboksilat, dan alkohol.
Reaksi yang paling banyak dipraktikkan ialah pengubahan asam karboksilat menjadi ester, amida, garam karboksilat, asam klorida, dan alkohol.


[[Reaksi Dakin–West]] mengubah asam amino menjadi keton amino yang sesuai.
[[Reaksi Dakin–West]] mengubah asam amino menjadi keton amino yang sesuai.
Baris 141: Baris 139:


{{Gugus_fungsi}}
{{Gugus_fungsi}}

{{Biokimia-stub}}
{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Alkanoat}}
{{DEFAULTSORT:Alkanoat}}
[[Kategori:Asam organik|lemak n alkanoat]]
[[Kategori:Asam organik|lemak n alkanoat]]
[[Kategori:Asam karboksilat]]
[[Kategori:Asam karboksilat]]


{{Biokimia-stub}}

Revisi terkini sejak 10 April 2024 06.30

Ion karboksilat
Struktur 3D dari gugus karboksil

Asam Alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH)[1]. Semua asam alkanoat adalah asam lemah[1]. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas atom hidrogen menjadi ion H+.

Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih umum disebut sebagai asam lemak karena sifat-sifat fisiknya.

Sifat Febro[sunting | sunting sumber]

Kelarutan[sunting | sunting sumber]

Dimer asam karboksilat

Asam karboksilat bersifat polar. Asam karboksilat rantai kecil (1 sampai 5 karbon) dapat larut dalam air, sedangkan pada rantai yang lebih panjang semakin kurang larut karena sifat hidrofobik dari rantai alkil. Asam karboksilat untuk rantai yang lebih panjang cenderung larut pada pelarut yang kurang polar seperti eter dan alkohol.[2]

Titik didih[sunting | sunting sumber]

Asam karboksilat cenderung memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air. Hal ini disebabkan oleh luas permukaannya yang besar serta kecenderungan molekulnya membentuk dimer yang stabil[1].

Keasaman[sunting | sunting sumber]

Asam karboksilat termasuk dalam kelompok asam lemah, yang artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi kation H+ dan anion RCOO dalam larutan. Sebagai contoh, pada suhu ruangan, 1 molar asam asetat hanya terdisosiasi 0,4% saja. Adanya substituen elektronegatif (seperti halogen) menambah sifat keasaman.

Asam karboksilat[3] pKa
Asam format (HCOOH) 3.75
Asam asetat (CH3COOH) 4.76
Asam kloroasetat (CH2ClCO2H) 2.86
Asam dikloroasetat (CHCl2CO2H) 1.29
Asam trikloroasetat (CCl3CO2H) 0.65
Asam trifluoroasetat (CF3CO2H) 0.5
Asam oksalat (HO2CCO2H) 1.27
Asam benzoat (C6H5CO2H) 4.2

Bau keringat febro[sunting | sunting sumber]

Keringat Febro memiliki bau yang menyengat. Yang paling umum adalah asam asetat pada cuka dan asam butanoat pada mentega tengik. Di sisi lain, ester dari asam karboksilat memiliki bau yang harum dan banyak digunakan untuk parfum.

Sintesis[sunting | sunting sumber]

Dalam industri[sunting | sunting sumber]

Sintesis asam karboksilat pada skala industri berbeda dengan sintesis untuk laboratorium karena membutuhkan peralatan khusus.

  • Oksidasi aldehida dengan udara dengan bantuan katalis kobalt dan mangan. Aldehida dapat diperoleh dari alkena dengan hidroformilasi
  • Oksidasi hidrokarbon dengan udara. Gugus alkil pada benzena teroksidasi menjadi asam karboksilat. Asam benzoat dari toluena dan asam tereftalat dari para-xilena, serta asam ftalat dari orto-xilena merupakan beberapa contoh konversi skala besar. Asam akrilat dihasilkan dari propena.[4]
  • Dehidrogenasi alkohol dengan bantuan katalis basa.
  • Karbonilasi. Metode ini efektif digunakan pada alkena yang menghasilkan karbokation sekunder dan tersier, contohnya isobutilena menjadi asam pivalat. Pada Reaksi Koch, penambahan air dan karbon monoksida pada alkena dibantu katalis asam kuat. Asam asetat dan asam format didapatkan dari karbonilasi metanol, dengan bantuan iodida dan alkoksida.
  • Beberapa asam karboksilat rantai panjang didapatkan dari hidrolisis trigliserida.
  • fermentasi etanol digunakan dalam pembuatan cuka.

Dalam laboratorium[sunting | sunting sumber]

Metode sintesis dalam skala kecil untuk penelitian terkadang menggunakan reagen mahal.

RLi + CO2 → RCO2Li
RCO2Li + HCl → RCO2H + LiCl

Penamaan dan contoh senyawa[sunting | sunting sumber]

Nama-nama asam karboksilat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Meskipun jarang digunakan, tetapi nama IUPAC juga tetap ada. Misalnya, nama IUPAC untuk asam butirat(C3H7CO2H) adalah asam butanoat.[5]

Anion karboksilat R-COO biasanya dinamai dengan akhiran -at, jadi asam asetat, misalnya, menjadi ion asetat. Dalam tatanama IUPAC, asam karboksilat mempunyai akhiran -oat (contoh asam oktadekanoat). Dalam tatanama derifat, akhirannya adalah -at saja (contoh asam stearat).

Rantai lurus, asam karboksilat tersaturasi
Atom karbon Nama derifat Nama IUPAC Rumus molekul Biasanya terdapat pada
1 Asam format Asam metanoat HCOOH Gigitan serangga
2 Asam asetat Asam etanoat CH3COOH Cuka
3 Asam propionat Asam propanoat CH3CH2COOH Pengawet pada gandum
4 Asam butirat Asam butanoat CH3(CH2)2COOH Mentega basi
5 Asam valerat Asam pentanoat CH3(CH2)3COOH Valerian
6 Asam kaproat Asam heksanoat CH3(CH2)4COOH Lemak kambing
7 Asam enantoat Asam heptanoat CH3(CH2)5COOH
8 Asam kaprilat Asam oktanoat CH3(CH2)6COOH Kelapa dan air susu ibu
9 Asam pelargonoat Asam nonanoat CH3(CH2)7COOH Pelargonium
10 Asam kaprat Asam dekanoat CH3(CH2)8COOH
12 Asam laurat Asam dodekanoat CH3(CH2)10COOH Minyak kelapa dan sabun cuci tangan.
14 Asam miristat Asam tetradekanoat CH3(CH2)12COOH Pala
16 Asam palmitat Asam heksadekanoat CH3(CH2)14COOH Minyak palem
18 Asam stearat Asam oktadekanoat CH3(CH2)16COOH Coklat, wax, sabun, dan minyak
20 Asam arakidat Asam ikosanoat CH3(CH2)18COOH Peanut oil

Reaksi[sunting | sunting sumber]

Reaksi yang paling banyak dipraktikkan ialah pengubahan asam karboksilat menjadi halida, anhidrida, ester, amida[1], asam klorida[6], garam karboksilat, dan alkohol.

Reaksi Dakin–West mengubah asam amino menjadi keton amino yang sesuai.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g Yuliyanto, Eko (2018). Kimia Organik: Asam Karboksilat Berbasis Software Marvin Plus Refleks (PDF). Semarang: Unimus Press. ISBN 9786025614347. 
  2. ^ R.T. Morrison, R.N. Boyd. Organic Chemistry, 6th Ed. (1992) ISBN 0-13-643669-2.
  3. ^ (Inggris) Haynes, William M., ed. (2011). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-92nd). CRC Press. hlm. 5–94 to 5–98. ISBN 1439855110. 
  4. ^ Wilhelm Riemenschneider “Carboxylic Acids, Aliphatic” in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 2002, Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a05_235 10.1002/14356007.a05_235.
  5. ^ Organic Chemistry IUPAC Nomenclature. Rules C-4 Carboxylic Acids and Their Derivatives. http://www.acdlabs.com/iupac/nomenclature/79/r79_24.htm
  6. ^ Rengga, Wara Dyah Pita; Putri, Rr Dewi Artanti. Kimia Organik I: Gugus Fungsi dalam Monomer. Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia. ISBN 978-623-6478-43-1. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]