Lompat ke isi

Bahasa Jepang Klasik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Jepang Klasik
文語
Jepang Baku Kuno
Dituturkan diKepulauan Jepang
Eraberdasarkan bahasa Jepang lisan pada Zaman Heian, lalu dipakai sebagai bahasa baku hingga Zaman Shōwa
Bentuk awal
Kanji (Manyōgana)
Kana (Hiragana dan Katakana Kuno)
Kode bahasa
ISO 639-3
IETFjpn-archaic
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Jepang Klasik diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Jepang Klasik (文語 bungo, berarti "bahasa sastra"), juga disebut sebagai bahasa Jepang Baku Kuno (古文 kobun), adalah bahasa Jepang tertulis yang pernah menjadi bentuk baku hingga Zaman Shōwa (1926–1989). Bentuk ini didasarkan dari bahasa Jepang Pertengahan Awal, suatu tahap bahasa Jepang yang digunakan pada zaman Heian (794–1185), tetapi menunjukkan beberapa pengaruh dari tahap selanjutnya. Penggunaannya bentuk ini mulai menurun selama Zaman Meiji (1868–1912) ketika para pujangga mulai menulis karya mereka dalam bentuk lisan. Akhirnya, gaya lisan mulai digunakan secara luas, termasuk di surat kabar utama, tetapi banyak dokumen resmi masih ditulis dengan gaya lama. Setelah akhir Perang Dunia II, sebagian besar kaidah persuratan beralih ke gaya lisan, meskipun gaya klasik terus digunakan dalam aliran tradisional, seperti haiku dan waka. Hukum-hukum yang ditulis pada zaman kuno juga dibiarkan dalam gaya klasik, kecuali jika ada revisi secara menyeluruh.

Bentuk bahasa Jepang Klasik mulai ditulis selama zaman Heian, yang pada saat itu sangat mirip dengan bahasa Jepang lisan kuno. Bentuk ini menjadi kaidah baku untuk bahasa Jepang selama berabad-abad, meskipun bahasa lisan terus berkembang dan pada Zaman Edo sebenarnya berbeda dari bahasa Jepang Klasik.[3] Hal tersebut dikenal sebagai diglosia, situasi di mana dua bentuk bahasa, dalam hal ini bentuk tertulis dan lisan hidup berdampingan.[4] Selama periode Meiji, beberapa intelektual mencari penghapusan bahasa Jepang klasik, seperti gerakan Genbun Itchi, yang mengusulkan agar bahasa Jepang tertulis sesuai dengan bahasa lisan vernakular. Novel yang ditulis oleh Futabatei Shimei tahun 1887 berjudul Ukigumo adalah salah satu novel pertama yang ditulis dalam bahasa Jepang vernakular, bukan bentuk klasik. Pada tahun 1908, novel tidak lagi menggunakan bahasa Jepang klasik, dan pada dasawarsa 1920-an, hal yang sama berlaku untuk semua surat kabar.[5] Aturan dan perundangan pemerintah tetap dalam bahasa Jepang Klasik hingga tahun 1946.[6] Bahasa Jepang Klasik terus diajarkan di sekolah menengah dan perguruan tinggi di Jepang karena pentingnya dalam penelitian kesusastraan tradisional Jepang.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ a b Komai, Akira. (1983) "Classical Japanese" Kodansha Encyclopedia of Japan Volume 1 pp.321-322.
  4. ^ Árokay, Judit. (2014) "Discourse on Poetic Languages in Early Modern Japan and the Awareness of Linguistic Change" Divided Languages? eds. Judit Árokay, Jadranka Gvozdanović, and Darja Miyajima p.88.
  5. ^ Neustupny, JV. (1983) "Gembun Itchi" Kodansha Encyclopedia of Japan Volume 3 p.16.
  6. ^ Trantor, Nicholas and Kizu, Mika. (2012) "Modern Japanese" The Languages of Japan and Korea ed. Nicolas Trantor p.268.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Katsuki-Pestemer, Noriko (2009). A Grammar of Classical Japanese. München: Lincom Europa. 
  • Shirane, Haruo (2005). Classical Japanese : A Grammar. New York: Columbia University Press. 
  • Wixted, John Timothy (2006). A Handbook to Classical Japanese. Ithaca, N.Y.: Cornell University. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]