Bandar Udara Adisutjipto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
FarhanNF (bicara | kontrib)
k Kunci baru untuk Kategori:Pangkalan TNI AU: "Adisutjipto" menggunakan HotCat
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 76: Baris 76:
}}
}}


'''Bandar Udara''' '''Adisutjipto''' (atau '''Adisucipto''') ({{lang-en|Adisutjipto Airport}}) {{Airport codes|JOG|WAHH}} adalah [[bandar udara]] utama yang melayani daerah [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] di [[Jawa]], [[Indonesia]]. Bandar udara ini berjarak sekitar 9 km dari [[Stasiun Yogyakarta]], dan dapat dicapai dalam kurang lebih 20 - 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
'''Bandar Udara''' '''Adisutjipto''' (atau '''Adisucipto''') ({{lang-en|Adisutjipto Airport}}) {{Airport codes|JOG|WAHH}} adalah [[bandar udara]] utama yang melayani [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], tepatnya di Kapanéwon [[Depok, Sleman|Depok]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]]. Bandar udara ini berjarak sekitar 10 km dari [[Kota Yogyakarta]] dan dapat dicapai dalam kurang lebih 20 - 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.


Per tanggal 29 Maret 2020, seluruh penerbangan domestik dan internasional yang dipusatkan di bandara ini pindah ke [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] (YIA) yang terletak di [[Temon, Kulon Progo]]. Setelah pindah, bandara ini hanya digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat baling-baling, kargo dan non komersial.<ref>{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2020/03/28/mulai-besok-bandara-yogyakarta-internasional-airport-beroperasi-penuh-layani-168-penerbangan|title=Mulai Besok, Bandara Yogyakarta Internasional Airport Beroperasi Penuh, Layani 168 Penerbangan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-30|first=Andreas|last=Desca}}</ref>
Per tanggal 29 Maret 2020, seluruh penerbangan domestik dan internasional yang dipusatkan di bandara ini pindah ke [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] (YIA) yang terletak di [[Temon, Kulon Progo]]. Setelah pindah, bandara ini hanya digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat baling-baling, kargo dan non komersial.<ref>{{Cite news|url=https://jogja.tribunnews.com/2020/03/28/mulai-besok-bandara-yogyakarta-internasional-airport-beroperasi-penuh-layani-168-penerbangan|title=Mulai Besok, Bandara Yogyakarta Internasional Airport Beroperasi Penuh, Layani 168 Penerbangan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-30|first=Andreas|last=Desca}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Bandar Udara Adisutjipto dulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada kapanewon [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwoharjo]], [[kabupaten Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Pangkalan udara Maguwo dibangun sejak tahun 1940 lalu dipergunakan oleh Militaire Luchtvaart pada tahun 1942.
Bandar Udara Adisutjipto dulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada Kapanéwon [[Depok, Sleman|Depok]], [[Kabupaten Sleman]]. Pangkalan udara Maguwo dibangun sejak tahun 1940 lalu dipergunakan oleh Militaire Luchtvaart pada tahun 1942.


Pada tahun 1942 kota [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] diduduki oleh Tentara [[Jepang]] dan pangkalan udara Maguwo di ambil alih Tentara Jepang dari Pemerintah [[Hindia Belanda]]. Bulan November [[1945]] lapangan terbang beserta fasilitasnya dapat di kuasai oleh [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) Jogjakarta Timur yang di pimpin oleh Bapak Umar Slamet. Pada Tahun 1945 Pangkalan Udara Maguwo di ambil alih oleh Pemerintah [[Republik Indonesia]] dan dijadikan Pangkalan Angkatan Udara untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Lapangan terbang ini digunakan untuk operasional pesawat-pesawat AURI, serta untuk latihan terbang bagi Kadet sekolah penerbang di Maguwo yang
Pada tahun 1942 kota [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] diduduki oleh Tentara [[Jepang]] dan pangkalan udara Maguwo di ambil alih Tentara Jepang dari Pemerintah [[Hindia Belanda]]. Bulan November [[1945]] lapangan terbang beserta fasilitasnya dapat di kuasai oleh [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) Jogjakarta Timur yang di pimpin oleh Bapak Umar Slamet. Pada Tahun 1945 Pangkalan Udara Maguwo di ambil alih oleh Pemerintah [[Republik Indonesia]] dan dijadikan Pangkalan Angkatan Udara untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Lapangan terbang ini digunakan untuk operasional pesawat-pesawat AURI, serta untuk latihan terbang bagi Kadet sekolah penerbang di Maguwo yang
Baris 87: Baris 87:


=== Pasca-kemerdekaan ===
=== Pasca-kemerdekaan ===
Pada tanggal [[29 Juli]] [[1947]] pesawat [[Dakota C-47]] dengan registrasi [[Dakota VT-CLA|VT-CLA]] yang dikemudikan oleh pilot berkebangsaan [[Australia]], matan perwira [[RAAF]], Noel Constantine dengan kopilot berkebangsaan [[Britania Raya|Inggris]], yang juga mantan perwira [[RAF]], Roy Hazelhurst. Dalam pesawat tersebut turut pula [[Agustinus adisucipto|Komodor Udara Agustinus Adisoetjipto]], [[Abdul Rahman Saleh (pahlawan)|Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh]], seorang operator radio [[Adisumarmo Wiryokusumo]], Zainal Arifin dan seorang teknisi berkebangsaan [[India]], Bidha Ram ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]], [[Curtiss P-40 Warhawk|P-40 KittyHawk]] dan jatuh di Dusun Ngoto, [[Bantul]] dekat [[Yogyakarta]], [[Indonesia]].<ref>[http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII] {{Webarchive|url=https://archive.is/20070813164653/http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm |date=2007-08-13 }}''Para Sahabat AURI yang Terlupakan''</ref><ref>{{Cite web |url=http://nei.adf-serials.com/indonesian-aviation-1945-50.pdf |title=''Indonesian aviation 1945 -1950'' oleh Jos Heyman, Riverton, Australia, November 2005 |access-date=2019-07-31 |archive-date=2008-09-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080905152952/http://nei.adf-serials.com/indonesian-aviation-1945-50.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Pada tanggal [[29 Juli]] [[1947]] pesawat [[Dakota C-47]] dengan registrasi [[Dakota VT-CLA|VT-CLA]] yang dikemudikan oleh pilot berkebangsaan [[Australia]], matan perwira [[RAAF]], Noel Constantine dengan kopilot berkebangsaan [[Britania Raya|Inggris]], yang juga mantan perwira [[RAF]], Roy Hazelhurst. Dalam pesawat tersebut turut pula [[Agustinus adisucipto|Komodor Udara Agustinus Adisoetjipto]], [[Abdul Rahman Saleh (pahlawan)|Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh]], seorang operator radio [[Adisumarmo Wiryokusumo]], Zainal Arifin dan seorang teknisi berkebangsaan [[India]], Bidha Ram ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]], [[Curtiss P-40 Warhawk|P-40 KittyHawk]] dan jatuh di Dusun Ngoto, [[Bantul]] dekat [[Yogyakarta]], [[Indonesia]].<ref>[http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII] {{Webarchive|url=https://archive.today/20070813164653/http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm |date=2007-08-13 }}''Para Sahabat AURI yang Terlupakan''</ref><ref>{{Cite web |url=http://nei.adf-serials.com/indonesian-aviation-1945-50.pdf |title=''Indonesian aviation 1945 -1950'' oleh Jos Heyman, Riverton, Australia, November 2005 |access-date=2019-07-31 |archive-date=2008-09-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080905152952/http://nei.adf-serials.com/indonesian-aviation-1945-50.pdf |dead-url=yes }}</ref>


Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU. Berdasarkan keputusan kepala staff [[Angkatan udara|Angkatan Udara]] No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.
Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU. Berdasarkan keputusan kepala staff [[Angkatan udara|Angkatan Udara]] No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.
Baris 110: Baris 110:
Berikut ini adalah maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta:{{Airport destination list
Berikut ini adalah maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta:{{Airport destination list
|[[Citilink]]|[[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]]
|[[Citilink]]|[[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]]
}}
|[[Wings Air]]|[[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]}}


== Statistik penumpang ==
== Statistik penumpang ==
Baris 184: Baris 184:


== Angkutan umum ==
== Angkutan umum ==
* [[KAI Commuter]] {{rint|yogyakarta|red}} [[KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta]] di [[stasiun Maguwo]]
* [[KAI Commuter]] {{rint|yogyakarta|y}} [[KRL Commuter Line Solo–Yogyakarta]] di [[stasiun Maguwo]]
* [[Teman Bus]] {{Rint|yogyakarta|tj1a}} [[Stasiun Yogyakarta]]-Terminal Prambanan
* [[Teman Bus]] {{Rint|yogyakarta|1a}} [[Stasiun Yogyakarta]]-Terminal Prambanan
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|tj1b}} Bandara Adisutjipto-[[Taman Pintar Yogyakarta]]
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|1b}} Bandara Adisutjipto-[[Taman Pintar Yogyakarta]]
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|tj3a}} Bandara Adisutjipto-[[Terminal Giwangan]] (via Jalan Malioboro)
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|3a}} Bandara Adisutjipto-[[Terminal Giwangan]] (via Jalan Malioboro)
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|tj3b}} Terminal Giwangan-Bandara Adisutjipto (via Kotagede)
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|3b}} Terminal Giwangan-Bandara Adisutjipto (via Kotagede)
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|tj5b}} Terminal Condongcatur-[[Terminal Jombor]]
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|5b}} Terminal Condongcatur-[[Terminal Jombor]]
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|tj14}} Bandara Adisutjipto-Terminal Pakem (via Ngemplak)
* [[Trans Jogja]] {{Rint|yogyakarta|14}} Bandara Adisutjipto-Terminal Pakem (via Ngemplak)
*[[DAMRI]] Adisucipto-Kebumen
*[[DAMRI]] Adisucipto-Kebumen
* [[DAMRI]] Adisucipto-Magelang
* [[DAMRI]] Adisucipto-Magelang
Baris 199: Baris 199:
** [[Skadron Pendidikan 101]]
** [[Skadron Pendidikan 101]]
** [[Skadron Pendidikan 102]]
** [[Skadron Pendidikan 102]]
** [[Skadron Pendidikan 103]]
** [[Skadron Pendidikan 104]]
** [[Skadron Pendidikan 104]]
* [[Skadron Pendidikan 105 Semaba Wara]]
** [[Skadron Pendidikan 105]]
* [[Skadron Teknik 043]]
* [[Skadron Teknik 043]]
* [[Satpomau Lanud Adi Sutjipto]]
* [[Satpomau Lanud Adi Sutjipto]]
Baris 208: Baris 209:
== Pejabat Danlanud dari masa ke masa ==
== Pejabat Danlanud dari masa ke masa ==
{{col|2}}
{{col|2}}
* Komodor Muda Udara [[Agustinus Adisoetjipto]] (1945 – 1947)⭐⭐
* Komodor Muda Udara [[Agustinus Adisoetjipto]] (1945—1947)⭐⭐
* Opsir Udara I R.M. Ruslan (1947 – 1948)
* Opsir Udara I R.M. Ruslan (1947—1948)
* Letnan Muda Udara I A. Rasyidi (1948 – 1950)
* Letnan Muda Udara I A. Rasyidi (1948—1950)
* Letnan Udara II Supono (1950 – 1951)
* Letnan Udara II Supono (1950—1951)
* Kapten Udara Purwono (1951 – 1952)
* Kapten Udara Purwono (1951—1952)
* Kapten Udara S. Surya Argawisastra (1952)
* Kapten Udara S. Surya Argawisastra (1952)
* Letnan Udara I Suharyo (1952 – 1953)
* Letnan Udara I Suharyo (1952—1953)
* Letnan Udara I Djayusadi (1953 – 1954)
* Letnan Udara I Djayusadi (1953—1954)
* Letnan Udara I Suwarno (1954 – 1957)
* Letnan Udara I Suwarno (1954—1957)
* Kolonel Udara I [[Ignatius Dewanto]] (1957 – 1962)⭐
* Kolonel Udara I [[Ignatius Dewanto]] (1957—1962)⭐
* Mayor Udara Alamsyah (1962 – 1964)
* Mayor Udara Alamsyah (1962—1964)
* Kolonel Udara [[Saleh Basarah]] (1964)⭐⭐⭐⭐
* Kolonel Udara [[Saleh Basarah]] (1964)⭐⭐⭐⭐
* Komodor Udara [[Dono Indarto]] (1964 – 1965)
* Komodor Udara [[Dono Indarto]] (1964—1965)
* Kolonel Udara Sudargo (1965 – 1968)
* Kolonel Udara Sudargo (1965—1968)
* Letnan Kolonel Udara Mardowo (1968 –1971)
* Letnan Kolonel Udara Mardowo (1968—1971)
* Kolonel Adm Alkasah Permana (1971 – 1974)
* Kolonel Adm Alkasah Permana (1971—1974)
* Kolonel Pnb Umar Sarudin (1974 – 1975)
* Kolonel Pnb Umar Sarudin (1974—1975)
* Kolonel Pnb Sugiantoro (1975 – 1980)
* Kolonel Pnb Sugiantoro (1975—1980)
* Kolonel Pnb Suparman (1980 – 1981)
* Kolonel Pnb Suparman (1980—1981)
* Kolonel Pnb Oloan Silalahi (1981 – 1985)⭐
* Kolonel Pnb Oloan Silalahi (1981—1985)⭐
* Marsekal Pertama TNI Anggoro S (1985 – 1987)⭐
* Marsekal Pertama TNI Anggoro S (1985—1987)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Rilo Pambudi]] (1987 – 1990)⭐⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Rilo Pambudi]] (1987—1990)⭐⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI Rusmali Ariefin (1990 – 1991)⭐
* Marsekal Pertama TNI Rusmali Ariefin (1990—1991)⭐
* Marsekal Pertama TNI Moersabdo (1991 – 1992)⭐
* Marsekal Pertama TNI Moersabdo (1991—1992)⭐
* Marsekal Pertama TNI Purnomo Sidi (1992 – 1993)⭐
* Marsekal Pertama TNI Purnomo Sidi (1992—1993)⭐
* Marsekal Pertama TNI BT. Nuringtyas (1993 – 1995)⭐
* Marsekal Pertama TNI BT. Nuringtyas (1993—1995)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Lambert F. Silooy]] (1995 – 1997)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Lambert F. Silooy]] (1995—1997)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Toto Riyanto]] (1997 – 1999)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Toto Riyanto]] (1997—1999)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Wresniwiro]] (1999 – 2000)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Wresniwiro]] (1999—2000)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI Suminar Hadi, S.Ip. (2000)⭐
* Marsekal Pertama TNI Suminar Hadi, S.Ip. (2000)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Rio Mendung|DR. Rio Mendung Thalieb, M.Sc., Ph.D.]] (2000 – 2002)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Rio Mendung|DR. Rio Mendung Thalieb, M.Sc., Ph.D.]] (2000—2002)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Eris Heriyanto]] (2002 – 2004)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Eris Heriyanto]] (2002—2004)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Benyamin Dandel]] (2004-2007)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Benyamin Dandel]] (2004—2007)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[R. Hari Mulyono]] (2007-2009)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[R. Hari Mulyono]] (2007—2009)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[R. Agus Munandar]] (2009-2010)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[R. Agus Munandar]] (2009—2010)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Hadiyan Sumintaatmadja]] (2010-2011)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Hadiyan Sumintaatmadja]] (2010—2011)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Abdul Muis]] (2011-2013)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Abdul Muis]] (2011—2013)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Agus Munandar]] (2013-2014)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Agus Munandar]] (2013—2014)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Yadi Indrayadi Sutanandika]] (2014-2015)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Yadi Indrayadi Sutanandika]] (2014—2015)⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Imran Baidirus|Imran Baidirus, S.E.]] (2015-2016)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Imran Baidirus|Imran Baidirus, S.E.]] (2015—2016)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Novyan Samyoga|Ir. Novyan Samyoga, M.M.]] (2016-2018)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Novyan Samyoga|Ir. Novyan Samyoga, M.M.]] (2016—2018)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Tedi Rizalihadi|Ir. Tedi Rizalihadi, S.T., M.M.]] (2018-2019)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Tedi Rizalihadi|Ir. Tedi Rizalihadi, S.T., M.M.]] (2018—2019)⭐⭐⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Bob Henry Panggabean|Ir. Bob Panggabean, S.T.]] (2019-2020)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Bob Henry Panggabean|Ir. Bob Panggabean, S.T.]] (2019—2020)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[M. Yani Amirullah]] (2020-2022)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[M. Yani Amirullah]] (2020—2022)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Azhar Aditama DJ|Azhar Aditama Djojosugito., S.Sos., M.M., M.Han.]] (2022-2023)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Azhar Aditama DJ|Azhar Aditama Djojosugito., S.Sos., M.M., M.Han.]] (2022—2023)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Dedy Susanto]] (2023-Sekarang)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Dedy Susanto]] (2023—2024)⭐
* Marsekal Pertama TNI [[Setiawan|Setiawan, S.E.]] (2024—Sekarang)⭐
{{end-col}}
{{end-col}}


Baris 265: Baris 267:


{{Topik Yogyakarta}}
{{Topik Yogyakarta}}
{{Bandar udara di pulau Jawa}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}


Baris 270: Baris 273:
[[Kategori:Kabupaten Sleman]]
[[Kategori:Kabupaten Sleman]]
[[Kategori:Pangkalan TNI AU|Adisutjipto]]
[[Kategori:Pangkalan TNI AU|Adisutjipto]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Adisutjipto]]
[[Kategori:Bandar udara yang dikelola Angkasa Pura I|Adisutjipto]]

Revisi per 2 April 2024 12.24

Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto
Lambang Lanud
NegaraIndonesia Indonesia
Cabang TNI Angkatan Udara
Tipe unitLanud Tipe A
PeranPangkalan Angkatan Udara
Bagian dariKomando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Udara
PelindungTentara Nasional Indonesia
MotoPrayatna Kerta Gegana
Situs webwww.tni-au.mil.id
Bandar Udara Adisutjipto

Adisutjipto Airport

Papan Anggegana Adisutjipto
Informasi
JenisPublik / Militer
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
PengelolaPT Angkasa Pura I
MelayaniDaerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian barat Kabupaten Klaten (Jawa Tengah)
LokasiMaguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Ketinggian dpl mdpl
Koordinat07°47′17″S 110°25′54″E / 7.78806°S 110.43167°E / -7.78806; 110.43167Koordinat: 07°47′17″S 110°25′54″E / 7.78806°S 110.43167°E / -7.78806; 110.43167
Situs webhttp://adisutjipto-airport.co.id/
Peta
Jawa daerah di Indonesia
Jawa daerah di Indonesia
JOG/WAHH di Jawa
JOG/WAHH
JOG/WAHH
JOG/WAHH di Indonesia
JOG/WAHH
JOG/WAHH
JOG/WAHH (Indonesia)
JOG/WAHH di Asia Tenggara
JOG/WAHH
JOG/WAHH
JOG/WAHH (Asia Tenggara)
JOG/WAHH di Asia
JOG/WAHH
JOG/WAHH
JOG/WAHH (Asia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
09/27 7.218 2.200 Aspal
09R/27L 4.386 1.337 Rumput
Statistik (2022)
Penumpang123.948 (Penurunan 11,47%)
Sumber: Laporan Tahunan PT Angkasa Pura I

Bandar Udara Adisutjipto (atau Adisucipto) (bahasa Inggris: Adisutjipto Airport) (IATA: JOGICAO: WAHH) adalah bandar udara utama yang melayani Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Kapanéwon Depok, Sleman. Bandar udara ini berjarak sekitar 10 km dari Kota Yogyakarta dan dapat dicapai dalam kurang lebih 20 - 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.

Per tanggal 29 Maret 2020, seluruh penerbangan domestik dan internasional yang dipusatkan di bandara ini pindah ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) yang terletak di Temon, Kulon Progo. Setelah pindah, bandara ini hanya digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat baling-baling, kargo dan non komersial.[1]

Sejarah

Bandar Udara Adisutjipto dulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada Kapanéwon Depok, Kabupaten Sleman. Pangkalan udara Maguwo dibangun sejak tahun 1940 lalu dipergunakan oleh Militaire Luchtvaart pada tahun 1942.

Pada tahun 1942 kota Yogyakarta diduduki oleh Tentara Jepang dan pangkalan udara Maguwo di ambil alih Tentara Jepang dari Pemerintah Hindia Belanda. Bulan November 1945 lapangan terbang beserta fasilitasnya dapat di kuasai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jogjakarta Timur yang di pimpin oleh Bapak Umar Slamet. Pada Tahun 1945 Pangkalan Udara Maguwo di ambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dijadikan Pangkalan Angkatan Udara untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Lapangan terbang ini digunakan untuk operasional pesawat-pesawat AURI, serta untuk latihan terbang bagi Kadet sekolah penerbang di Maguwo yang di pimpin oleh Agustinus Adisutjipto.

Pasca-kemerdekaan

Pada tanggal 29 Juli 1947 pesawat Dakota C-47 dengan registrasi VT-CLA yang dikemudikan oleh pilot berkebangsaan Australia, matan perwira RAAF, Noel Constantine dengan kopilot berkebangsaan Inggris, yang juga mantan perwira RAF, Roy Hazelhurst. Dalam pesawat tersebut turut pula Komodor Udara Agustinus Adisoetjipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, seorang operator radio Adisumarmo Wiryokusumo, Zainal Arifin dan seorang teknisi berkebangsaan India, Bidha Ram ditembak jatuh oleh pesawat Belanda, P-40 KittyHawk dan jatuh di Dusun Ngoto, Bantul dekat Yogyakarta, Indonesia.[2][3]

Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan TNI AU. Berdasarkan keputusan kepala staff Angkatan Udara No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.

Semenjak tahun 1959 Bandara Adisutjipto dijadikan untuk Akademi Angkatan Udara (AAU) Republik Indonesia .Tahun 1964 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan keputusannya dan atas persetujuan Angkatan Udara Indonesia, Pelabuhan Udara AdiSutjipto Jogjakarta menjadi pelabuhan udara Gabungan Sipil dan Militer. Pada tahun 1972 dilakukan perluasan Terminal Sipil yang pertama. Selanjutnya pada tahun 1977 dilakukan perluasan terminal lagi karena volume penerbangan makin meningkat. Pada tanggal 1 April 1992, sesuai dengan PP Nomor 48 Tahun 1992, Bandar Udara Adisutjipto secara resmi masuk ke dalam pengelolaan Perum Angkasa Pura I. Tanggal 2 Januari 1993 statusnya diubah menjadi PT (PERSERO) Angkasa Pura I.

Perubahan nama pangkalan

Bertepatan dengan peringatan HUT ke-7 RI, Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 76/48/Pen.2/KS/52 tanggal 17 Agustus 1952, yang berisi tentang perubahan nama-nama lapangan udara militer terbesar. Nama pangkalan udara yang lama diubah dengan nama para pelopor Angkatan Udara sebagai tanda penghargaan dan penghormatan atas pengorbanan dan jasa-jasa mereka dalam menegakkan kemerdekaan RI umumnya dan AURI khususnya. Tokoh-tokoh yang diabadikan adalah Komodor Muda Udara Anumerta Agustinus Adisutjipto menggantikan nama Pangkalan Udara Maguwo (Yogyakarta), Komodor Muda Udara Anumerta Prof. DR. Abdulrachman Saleh menggantikan nama Pangkalan Udara Bugis (Malang), Komodor Muda Udara Anumerta Halim Perdanakusuma menggantikan nama Pangkalan Udara Tjililitan (Jakarta), dan Opsir Udara I Anumerta Husein Sastranegara menggantikan nama Pangkalan Udara Andir (Bandung).

Penerbangan internasional

Bandar Udara Adisutjipto menjelma menjadi bandar udara internasional pada tanggal 21 Februari 2004. Pada saat itu, Garuda Indonesia mengoperasikan rute Yogyakarta - Kuala Lumpur. Sebulan selanjutnya, giliran Singapura yang dikunjungi oleh Garuda Indonesia. Sekitar bulan November 2006, Garuda Indonesia menghentikan rute - rute internasional.

Tetapi pada tanggal 30 Januari 2008, penerbangan internasional dilanjutkan kembali dengan menghadirkan AirAsia yang mengoperasikan Airbus A320 dengan rute Yogyakarta - Kuala Lumpur. Sejak 1 Februari 2008, Malaysia Airlines turut datang ke Yogyakarta dengan mengoperasikan Boeing 737-400.

Bulan April 2008, AirAsia membuat rute Yogyakarta - Kuala Lumpur menjadi setiap hari.

Dan tanggal 16 Desember 2008, Garuda Indonesia kembali melayani rute Yogyakarta - Singapore mulai pukul 18.00 WIB, setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Bandar Udara Internasional Yogyakarta beroperasi secara penuh sejak 29 Maret 2020 sehingga semua penerbangan internasional dari Bandar Udara Adi Sutjipto dialihkan ke bandara baru yang terletak di Kabupaten Kulon Progo tersebut.[4]

Maskapai penerbangan dan tujuan

Berikut ini adalah maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta:

MaskapaiTujuan
CitilinkJakarta–Halim Perdanakusuma

Statistik penumpang

Jumlah penumpang pesawat terbang yang naik maupun turun di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta mencapai puncak tertingginya pada tahun 2018 yaitu sebanyak 8.417.089 penumpang. Pada tahun 2019, jumlah penumpang menurun menjadi 6.850.714 karena isu tiket pesawat yang mahal [5]. Pasca dioperasikannya Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo serta akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020, jumlah penumpang Bandar Udara Adistjipto hanya menyisakan 140.011 penumpang pada tahun 2021 dan 123.948 penumpang pada tahun 2022.

Jumlah Penumpang Bandara Adi Sutjipto (juta)
Jumlah Penumpang Bandara Adi Sutjipto
Tahun Jumlah Penumpang
2014 6.236.578
2015 6.380.336
2016 7.212.526
2017 7.818.551
2018 8.417.089
2019 6.850.714
2020 1.523.153
2021 140.011
2022 123.948

Sumber: Laporan Keberlanjutan Tahunan PT Angkasa Pura I[6]

Angkutan umum

Satuan

Pejabat Danlanud dari masa ke masa

  • Komodor Muda Udara Agustinus Adisoetjipto (1945—1947)⭐⭐
  • Opsir Udara I R.M. Ruslan (1947—1948)
  • Letnan Muda Udara I A. Rasyidi (1948—1950)
  • Letnan Udara II Supono (1950—1951)
  • Kapten Udara Purwono (1951—1952)
  • Kapten Udara S. Surya Argawisastra (1952)
  • Letnan Udara I Suharyo (1952—1953)
  • Letnan Udara I Djayusadi (1953—1954)
  • Letnan Udara I Suwarno (1954—1957)
  • Kolonel Udara I Ignatius Dewanto (1957—1962)⭐
  • Mayor Udara Alamsyah (1962—1964)
  • Kolonel Udara Saleh Basarah (1964)⭐⭐⭐⭐
  • Komodor Udara Dono Indarto (1964—1965)
  • Kolonel Udara Sudargo (1965—1968)
  • Letnan Kolonel Udara Mardowo (1968—1971)
  • Kolonel Adm Alkasah Permana (1971—1974)
  • Kolonel Pnb Umar Sarudin (1974—1975)
  • Kolonel Pnb Sugiantoro (1975—1980)
  • Kolonel Pnb Suparman (1980—1981)
  • Kolonel Pnb Oloan Silalahi (1981—1985)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Anggoro S (1985—1987)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Rilo Pambudi (1987—1990)⭐⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Rusmali Ariefin (1990—1991)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Moersabdo (1991—1992)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Purnomo Sidi (1992—1993)⭐
  • Marsekal Pertama TNI BT. Nuringtyas (1993—1995)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Lambert F. Silooy (1995—1997)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Toto Riyanto (1997—1999)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Wresniwiro (1999—2000)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Suminar Hadi, S.Ip. (2000)⭐
  • Marsekal Pertama TNI DR. Rio Mendung Thalieb, M.Sc., Ph.D. (2000—2002)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Eris Heriyanto (2002—2004)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Benyamin Dandel (2004—2007)⭐
  • Marsekal Pertama TNI R. Hari Mulyono (2007—2009)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI R. Agus Munandar (2009—2010)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Hadiyan Sumintaatmadja (2010—2011)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Abdul Muis (2011—2013)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Agus Munandar (2013—2014)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Yadi Indrayadi Sutanandika (2014—2015)⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Imran Baidirus, S.E. (2015—2016)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M. (2016—2018)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Ir. Tedi Rizalihadi, S.T., M.M. (2018—2019)⭐⭐⭐
  • Marsekal Pertama TNI Ir. Bob Panggabean, S.T. (2019—2020)⭐
  • Marsekal Pertama TNI M. Yani Amirullah (2020—2022)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Azhar Aditama Djojosugito., S.Sos., M.M., M.Han. (2022—2023)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Dedy Susanto (2023—2024)⭐
  • Marsekal Pertama TNI Setiawan, S.E. (2024—Sekarang)⭐

Referensi

  1. ^ Desca, Andreas. "Mulai Besok, Bandara Yogyakarta Internasional Airport Beroperasi Penuh, Layani 168 Penerbangan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-03-30. 
  2. ^ Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII Diarsipkan 2007-08-13 di Archive.isPara Sahabat AURI yang Terlupakan
  3. ^ "Indonesian aviation 1945 -1950 oleh Jos Heyman, Riverton, Australia, November 2005" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-09-05. Diakses tanggal 2019-07-31. 
  4. ^ "Ada Virus Corona, Pemindahan Penerbangan dari Adisutjipto ke YIA Tetap Dilakukan". kumparan. Diakses tanggal 2023-07-05. 
  5. ^ Group, Gatra Media (2016-05-20). "Tiket Pesawat Mahal, Penumpang di Bandara Adisutjipto Berkurang 17 Persen | Ekonomi". www.gatra.com. Diakses tanggal 2023-07-02. 
  6. ^ "Laporan Keberlanjutan Tahunan PT Angkasa Pura I". ap1.co.id. Diakses tanggal 2023-07-02. 

Lihat juga